Anda di halaman 1dari 8

2.

1 SUMBER-SUMBER DANA
Untuk mengetahui apakah rencana bisnis layak atau tidak maka perlu melakuan
studi pada aspek keuangan, sehingga pendanaan dan aliran kas proyek bisnis bisa
diperkirakan. Selain itu, studi aspek keuangan juga dirancang untuk menetapkan
strategi investasi dengan menentukan perkiraan biaya dan manfaat, mengevaluasi
potensi manfaat seperti ketersediaan pendanaan, pengeluaran modal awal, dan
pengembalian proyek tepat waktu, serta menilai apakah proyek tersebut dapat
terus dikembangkan.

Secara umum, kebutuhan dana dapat dibedakan berdasarkan tujuan


penggunaannya, yaitu kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan kebutuhan dana
untuk modal kerja. Dalam menyusun rencana keuntungan dana untuk akiva tetap,
perusahaan harus terlebih dahulu mengklasifikasikan bentuk aset tetap yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasional.

Dalam hal ini, aktiva tetap sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai
berikut.
1. Aktiva Tetap Berwujud
a. Tanah dan Pegembangan Lokasi
b. Bangunan dan Perlengkapannya
c. Pabrik dan Mesin
d. Aktiva Tetap Lainnya, seperti Perlengkapan Angkutan.

2. Aktiva Tetap Berwujud


a. Aktiva tetap berwujud, seperti paten, lisensi, pembayaran untuk teknologi,
biaya-biaya pendahukuan, dan biaya-biaya sebelum operasi.
b. Biaya pendahuluan, seperti biaya utuk penyimpanan pembuatan laporan studi
kelayakan, survei pasar, dan legal fee.
c. Biaya sebelum operasi, seperti penarikan tenaga kerja, biaya latihan, beban
bunga, dan biaya selama masa produksi percobaan.

Sedangkan modal kerja dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
1. Modal Kerja Bruto, yaitu modal kerja yang menunjukan semua investasi yang
diperlukan untuk aktiva lancar yang terjadi dari kas, surat berharga, piutang,
persediaan, dan sebagainya.
2. Modal Kerja Neto, yaitu selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka
pendek.

Untuk membiayai kegiatan investasi biasanya dibutuhkan dana yang relatif besar.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan
adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas akan dipilih adalah
sumber dana yang mmempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan
masalah bagi perusahaan. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber
dana yang tersedia, seperti dari modal ekuitas atau modal sendiri, dan dari modal
pinjaman atau hutang, atau kombinasi kedua sumber dana tersebut. Hal ini
bergantung pada jumlah modal yang dibutugkan sesuai kebijakan pemilik usaha.
Pertimbanganya tidak lain adalah keuntungan dan kerugian jika menggunakan
modal tunggal atau modal gabungan.

Berdasarkan sumbernya modal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu


sumber internal dan eksternal.
1. Sumber Intern
Modal yang berasal dari sumber intern ialah modal atau dana yang dihasilkan
sendiri oleh perusahaan. Beberapa alasan perusahaan menggunakan sumber dana
intern diantaranya sebagai berikut.
a. Perusahaan tidak wajib membayar bunga, karena dana berasal dari perusahaan
b. Dana selalu tersedia bila dibutuhkan
c. Sebagian besar dana yang tersedia mampu menutupi kebutuhan keuangan
perusahaan
d. Biaya penggunaan relatif rendah

Sumber dana yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri atau sumber itern ini antara
lain terdiri dari laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).
a. Laba Ditahan
Laba ditahan disebut juga sebagai laba yang tidak dibagikan (Undistributed
Profits) atau srpus yang diperoleh (Earned Surplus). Laba ditahan merupakan laba
bersih yang disimpa untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah dividen
dibayarkan.
b. Deppresiasi
Depresiasi merupakan alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan
sepanjang masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi
dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Sumber Ekstern
Modal yang berasal dari sumber ekstern ialah sumber yang berasal dari luar
perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern diantaranya
sebagai berikut.
a. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas
b. Dapat dicari berbagai sumber
c. Sifatnya Fleksibel

Adapun yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank, dan
pasar modal.
a. Supplier
Pemasok memberikan modal kepada pelaku usaha dalam bentuk penjualan secara
kredit, baik dalam jangka pendek (kurang dari 1 tahun) ataupun jangka menengah
(di atas 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Pejualan kredit atau barang dengan
jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang
dagang dan bahan mentah oleh pemasok kepada pelanggan. Adapun pemasok atau
manufaktur (pabrik) biasanya menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya
kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam
jangka waktu pembayaran 5-10 tahun.
b. Bank
Bank merupakan Lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial
Intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
c. Pasar Modal
Pasar modal merupakan suatu makna abstrak yang mempertemukan dua
kelompok yang saling berhadapan namum mempunyai kepentingan yang saling
melengkapi, yaitu di satu pihak calon pemodal (investor) dan pihak emiten yang
memerlukan modal menengah atau jangka Panjang dari tempat lain, atau dengan
kata lain merupakan tempat bertemunya pasokan dan permintaan modal dalam
jangka menengah atau panjang. Investor yang dimaksud disini adalah individu
atau Lembaga yang menginvestasikan uangnya dalam surat berharga, sedangkan
emiten adalah perusaahan yang menerbitkan surat berharga dengan tujuan untuk
ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi pasar modal adalah secara efektif
mengalokasikan aliran modal dari unit-unit ekonomi yang mempunyai defisit
tabungan.

Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan


dana investasi untuk menentukan sumber pendanannya, yaitu sebagai berikut
1. Untuk aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan sebaiknya dibelanjakan dengan
modal sendiri.
2. Untuk aset tetap yang disusutkan, prioritaskan diberikan pada penggunaan
modal sendiri atau pinjaman jangka Panjang.
3. Aset lancar dapat digunakan dengan hutang janga pendek
4. Aset lancar permanen harus dibiayai oleh hutang atau ekuitas jangka Panjang.

Dalam praktiknya, kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua
macam, yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal Investasi digunakan untuk
membeli akiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan serta inventaris
lainnya dan biasaya modal investasi diperoleh dari pinjaman yang berjangka
waktu Panjang (di atas satu tahun). Kemudian Modal Kerja, yaitu modal yang
digunakan untuk modal kerja yang relatif pendek, biasanya untuk satu atau
beberapa siklus operasi perusahaan. Modal kerja digunakan untuk keperlua
membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan biaya pemeliharaan serta
biaya-biaya lainnya.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun modal kerja
jelas berbeda. Dilihat dari segi sumbernya modal dibagi menjadi dua yaitu modal
asing dan modal sendiri. Berikut adalah penjelasannya:
1. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan dan biasanya
diperoleh dari pinjaman. Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu
usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi, provisi, dan komisi,
serta bunga yang besarnya relatif. Adanya kewajiban yang harus dibayar kembali
seiring berjalannya waktu sesuai dengan perjanjian. Perolehan modal asing juga
relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan
pemmilik dana.

Modal asing dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu utang jangka pendek,
utang jangka menengah, dan utang jangka Panjang.
a. Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya sampai
dengan satu tahun. Giro, kredit penjualan, kredit pembeli, dan kredit kuasa
termasuk modal asing jangka pendek.
b. Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktunya
lebih dari satu tahun tetapi kurang dari 10 tahun. Bentuk utama kredit jangka
menengah adalah pinjaman dan sewa berangka.
c. Utang Jangka Panang (Long-Term Debt)
Modal luar negeri atau utang jangka Panjang adalah utang dengan jangka waktu
yang Panjang, biasanya di atas 10 tahun. Hutang jangka Panjang seringkali
digunakan untuk membiayai perluasan usaha (ekspansi) atau modernisasi usaha
karena modal yang dibutuhkan tersebut meliputi jumlah yang besar.

Obligasi merupakan salah satu istrumen yang juga dapat digunakan untuk
memperoleh modal asing. Obligasi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis,
diantaranya sebagai berikut.
a. Obligasi Biasa
Yaitu obligasi yang menawarkan tingkat bunga tetap dan dibayarkan secara
tahunan atau semesteran.
b. Obligasi dengan Suku Bunga Mengambang (Floating Rate)
Yaitu obligasi yang menawarkan kupon yang jumlahnya dihitung dengan
mengacu pada indeks pasar uang, seperti LIBOR atau Euribor.
c. Obligasi tanpa Bunga (Zero Coupon Bonds)
Yaitu obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga secara berkala, namun
investor akan memperoleh keuntungan melalui selisih harga diskon dengan nilai
nominal obligasi pada saat jatuh tempo.
d. Obligasi Konversi (Covertible Bonds)
Yaitu obligasi yang dikonversi menjadi saham perusahaan yang menerbitkan
obligasi tersebut, mempunyai nilai tukar setara yang telah ditentukan pada saat
penerbitan obligasi yang bersangkutan.

Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal
pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh
mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini di karenakan adanya kewajiban untuk
mengembalikan modal tersebut

Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara lain dari;
a. Pinjaman dari bank
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi,
leasing, dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank

2. Modal Sendiri (Ekuitas)


Ekuitas adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha melalui penerbitan
saham, baik secara pribadi atau tertutup maupun publik atau terbuka. Tertutup
artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan
terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah
tidak adanya beban biaya bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya
berkewajiban membayar dividen. Pembayaran dividen dilakukan jika perusahaan
memperoleh keuntungan dan besarnya dividen tergantung dari keuntungan
perusahaan. Kemudian tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan modal yang
telah digunakan. Kerugian menggunakan modal sendiri jumlahnya sangat terbatas
dan relatif sulit untuk memperolehnya.

Modal dari ekuitas biasanya berasal dari sumber-sumber berikut:


a. Setoran Pemegang Saham
b. Cadangan Laba
c. Laba ditahan
REFERENSI
Adnyana, I. M. (2020). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta Selatan: Lembaga
Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS).
http://repository.unas.ac.id/3772/1/BUKU%20SKB%202020%20OK.pdf
Sugiyanti, H., Nadi, L., & Wentern, I. K. (n.d.). Studi kelayakan bisnis. Banten:
Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM).
https://lppm.upmi.ac.id/wp-content/uploads/2022/01/Buku-Studi-
Kelayakan-Bisnis.pdf
Kasmir, Dr., & Jakfar, S. E. (2009). Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai