Anda di halaman 1dari 4

Nama : Karenina Tyastavia

NIM : 022002000025
Tugas : Studi Kelayakan Bisnis – Ringkasan Bagian V Aspek Keuangan

Bab 11
Kebutuhan dan Sumber Dana

Tujuan
Bab ini membicarakan bagaimana menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap maupun
dana untuk modal kerja. Dalam praktiknya banyak digunakan semacam pedoman untuk
menentukkan sumber dana yang seharusnya digunakan. Sumber dana untuk aktiva tetap
dan aktiva lancar ini dipelajari apakah untuk investasi dengan modal sendiri atau modal
pinjaman. Dan pinjaman apakah jangka pendek ataukah jangka panjang

Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap


Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi sebagai berikut :
1. Aktiva Tetap Berwujud
- Tanah dan pengembangan lokasi, ini termasuk harga tanah, biaya pendaftaran,
pembersihan, penyiapan tanah, pembuatan jalan ke jalan, pemagaran, dsb
- Bangunan dan perlengkapannya, ini termasuk bangunan untuk pabrik, untuk
administrasi, gudang, untuk pembangkit tenaga, pos-pos keamanan, jasa-jasa
arsitektur, dsb
- Pabrik dan mesin-mesin, ini termasuk biaya pembangunan pabrik, harga mesin,
biaya pemasangan, biaya pengangkutan, suku cadang, dsb
- Aktiva tetap lainnya, ini termasuk perlengkapan angkutan dan materials
handling, perlengkapan untuk penelitian dan pengembangan, perlengkapan
kantor, dsb

Informasi dasar penaksiran kebutuhan fisik atau harga berdasarkan faktor


berikut ini :
a. Rencana yang terperinci dan spesisifikasi yang lengkap
b. Rancangan garis besar dan spesifikasi yang belum lengkap
c. Pengalaman dengan proyek bisnis yang sama ditempat lain
d. Pengalaman dengan proyek bisnis yang agak beda ditempat lain
e. Beberapa pedoman yang telah di uji secara empiris

2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud


- Aktiva tidak berwujud, misalnya patent, lisensi, pembayaran lupsum untuk
penggunaan teknologi, engineering fees, copyright, goodwill, dsb
- Biaya-biaya pendahuluan, terdiri dari biaya untuk studi pendahuluan, penyiapan
pembuatan laporan studi kelayakan, survei pasar, dsb
- Biaya-biaya sebelum operasi, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan sebelum berproduksi secara komersial. Komponen utama nya adalah
biaya penarikan tenaga kerja, biaya latihan, beban bunga, dan biaya selama masa
produksi percobaan
Kebutuhan Dana untuk Modal Kerja
Modal kerja terdiri dari modal kerja bruto dan neto. Modal kerja bruto yang diperlukan
untuk aktiva lancar terdiri dari :
- Kas
- Surat- surat berharga
- Piutang
- Persediaan
Sedangkan modal kerja neto merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka
pendek, aktiva lancar yang dimaksud yaitu aktiva yang berubah menjadi kas memerlukan
waktu yang pendek, kurang dari satu tahun, atau satu siklus produksi

Metode yang dapat digunakan atas dasar waktu keterkaitan dana dalam modal kerja yaitu
waktu yang diperlukan sejak kita mengeluarkan kas sampai dengan kembali menjadi kas dan
pengeluaran kas perhari.

Sumber Dana
Pemilihan sumber dana bertujuan unruk memilih sumber dana yang pada akhirnya bisa
memberikan kombinasi dengan biaya terendah dan tidak menimubulkan likuiditas bagi
proyek bisnis.

Sumber dana yang utama, yaitu :


1. Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan. Apakah perusahaan tidak
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang berniat go public artinya menjual saham
dipasar modal, maka modal sendiri diperoleh dari para pemilik perusahaan. Karena
itu perusahaan yang menghimpun dana yang besar akan lebih memilih untuk go
public
2. Saham biasa atau saham preferen merupakan modal sendiri yang diperoleh dari
penerbitan saham di pasar modal. Perusahaan yang memutuskan go public
menghimpun dana masyarakat dengan menerbitkan saham yang diperjualbelikan di
bursa. Perusahaan yang bisa menerbitkan saham di pasar modal Indonesia
berbentuk PT besar dan menghasilkan keuntungan
3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual dipasar modal dalam bentuk :
- Obligasi biasa, ini menawarkan suku bunga yang tetap yang dibayarkan
persemester atau pertahun untuk jangka waktu usia obligasi dan dicantumkan
nilai pelunasannya.
- Obligasi dengan suku bunga mengambang (floating rate), bunga yang dibayarkan
akan tergantung pada tingkat bunga yang berlaku. Apabila suku bunga
meningkat, bunga obligasi juga meningkat. Demikian apabila suku bunga
menurun, suku bunga yang dipakai sebagai patokan biasanya adalah suku bunga
deposito dari beberapa bank ditambah persentase tertentu.
- Obligasi tanpa bunga, yaitu pembeli tidak membayarkan bunga tetapi pembeli
tetap menerima penghasilan karena obligasi tersebut dijual dengan discount.
- Obligasi konversi, ini merupakan jenis obligasi yang diubah menjadi saham pada
waktu tertentu. Calon pembeli obligasi konversi mengharapkan sewaktu obligasi
tersebut dikonversikan menjadi saham biasa, harga saham telah sangat tinggi,
maka perusahaan bersedia untuk membeli obligasi tersebut meskipun bunga
yang ditawarkan relatif rendah.
- Kredit bank, baik resdit bank investasi maupun non investasi, harus diakui bahwa
kredit bank merupakan sumber dana yang terbesar bagi dunia usaha. Apabila
risiko membeli obligasi dipandang sama dengan risiko menyimpan uang di bank
maka obligasu akan lebih menarik
- Leasing (sewa guna), dari lembaga keuangan non bank. Beberapa lembaga
keuangan menawarkan jasa untuk menyediakan aktiva yang diperlukan oleh
perusahaan. Secara resmi lembaga keuangan tersebut yang memiliki aktiva
tersebut dan perusahaan hanya menyewanya.
- Project finance, merupakan tipe penandaan yang makin banyak dipergunakan
untuk membiayai proyek bisnis besar dan bentuk kredit yang didasarkan atas
kemampuan proyek bisnis tersebut melunasi kewajiban finansialnya.

Ringkasan
Dalam bab ini membahas mengenai bagaimana menghitung kebutuhan dana yang
diperlukan untuk investasi, baik investasi tetap dan investasi lancar. Penghitungan modal
yang menggunakan cara menghitung periode keterkaitan dana dalam modal kerja.

Bab 12
Aliran Kas Proyek Bisnis

Tujuan
Arti Pentingnya
Komponen Aliran Kas
Bagaimana Menaksir Aliran Kas
Ringkasan

Bab 13
Kriteria Penilaian Investasi

Tujuan
Konsep Nilai Waktu Uang
Metode-Metode Penilaian Investasi
Perbandingan Metode-Metode Penilaian Investasi
Menilai Proyek Binisi dengan Net Present Value
Ringkasan

Bab 14
Risiko Dalam Investasi

Tujuan
Pengertian
Penyesuaian Terhadap Tingkat Bunga untuk Menghitung NPV
Penyesuaian Terhadap Aliran Kas untuk Menghitung NPV
Ringkasan
Bab 15
Kriteria Penilaian Investasi

Tujuan
Biaya Modal Individual
Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
Adjusted Net Present Value sebagai Alternatif Penggunaan Biaya Modal Rata-Rata
Tertimbang
Ringkasan

Anda mungkin juga menyukai