Studi aspek keuangan yang bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan
aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak datau tidaknya rencana
bisnis dimaksud.
Pengantar
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis
adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat
yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan,
seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah
proyek akan dapat berkembang terus.
Ada juga transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain adalah:
1. Adanya pengakuan atau pembebana depresiasi, amortisasi, dan deplesi
terhadap aktiva tetap, ‘intangible assets’ dan ‘wasting assets’.
2. Adanya pengakuan kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan piutang
maupun tidak dan adanya penghapusan piutang tak tertagih.
3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki serta
3
penghentian penggunaan aktiva tetap karena telah habis disusut atau sudah
Page
yang menggunakan biaya sendiri dan utang, cut off rate-nya mempertimbangkan
Page
biiaya modal baik dari utang maupun dari modal sendiri. Salah satu cara untuk
menghitung cut off rate-nya adalah dengan menghitung biaya modal rata-rata
yertimbang setelah pajak yang caranya adalah mengalikan antara besar biaya
modal dari masing-masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang
digunakan.
D. Initial dan Operational Cash Flow
Telah dijelaskan terdahulu, bahwa dana pada kas akan dimanfaatkan untuk
membiayai pembangunan investasi. Sementara itu, operational cash flow
merupakan rencana keluar-masuk dana jika proyek sudah dioperasionalkan.
Contoh kasus -1
Pengembangan maupun perubahan system informasi, misalnya pada system
informasi akuntansi, merupakan suatu investasi, dimana akan terjadi pengorbanan
sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa dating. Jika manfaat yang diperoleh
lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka investasi ini dikatakan layak.
Komponen biaya yang diperlukan dalam pengembangan system meliputi biaya
pengadaan, biaya perisapan operasi, biaya pembangunan proyek, dan biaya operasi
perawatan. Untuk contoh kasus ini, berikut adalah rinciannya:
1. Biaya pengadaan, yaitu semua biaya dalam rangka pengadaan hardware
(perangkat keras), yaitu:
Biaya konsultasi pengadaan hardware
Biaya pengadaan hardware
Biaya instalasi hardware
Biaya ruangan untuk hardware
Biaya manajemen untuk hardware
2. Biaya perisapan operasi, yaitu semua biaya yang berkaitan dengan pembuatan
system yang siap dioperasikan, yaitu:
Biaya pembelian software
Biaya instalasi peralatan komunikasi
Biaya persiapan personil
Biaya manajemen untuk persiapan operasi
3. Biaya pembangunan proyek,merupakan biaya-biaya pengembangan system
termasuk penera[pannya (install) yang terdiri atas :
a. Biaya analisis system, rinciannya:
Biaya pengumpulan data
Biaya dokumentasi
Biaya rapat
Biaya staf analisis
Biaya manajemen dalam tahapan ini
b. Biaya desain system, rinciannya:
5
Biaya dokumentasi
Page
Biaya rapat
Biaya staf analisis
Biaya staff programmer
Biayabiaya pembelian software aplikasi
Biaya manajemen dalam tahapan ini
c. Biaya penerapan system
Biaya pembuatan formulir baru
Biaya konversi data
Biaya Latihan personil
Biaya manajemen dalam tahapan ini
4. Biaya operasi dan perawatan, yaitu biaya untuk mengoperasikan dan merawat
system yang rutin untuk setiap kurun waktu tertentu, misalnya setiap tahun.
Biaya-biaya tersebut adalah:
Biaya personil
Biaya overhead
Biaya perawatan hardware,software, dan fasilitas lain
Biaya manajemen yang terlibat pada operasi system
Biaya depresiasi
Sementara itu manfaat yang de dapat dari system informasi ini adalah:
Manfaat untuk mengurangi biaya
Meanfaat untuk mengurangi kesalahan
Manfaat untuk meningkatkan kecepatan aktivitas
Manfaat untuk meningkatkan perencanaan dan pengendalian aktivitas
Manfaat lain dapat diukur secara kuantitafif dan keuntungan tak berwujud
seperti peningkatan pelayanan, kepuasan kerja karyawan, dan peningkatan
mutu pengambilan keputusan manajemen.
Y=a+bX
Persamaan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis pulang pokok dengan
terlebih dahulu menentukan peran dari tiap-tiap variabel dan konstantanya seperti
dibawah ini.
Y = jumlah biaya semi variabel
a = jumlah biaya tetap
b = biaya variabel per unit
X = luas produksi (tingkat produksi)
Setelah menentuksn makna dari biaya dan pendapatan serta luas produksi,
selanjutnya akan dijelaskan perhitungan pulang pokok seperti tertera berikut :
disertai dengan pemakaian grafik. Keadaan pulang pokok tiap perushaan akan
bermacam-macam, besar marginal income dan biaya tetap mempengaruhi tinggi-
rendahnya pulang pokok perusahaan. Apabila biaya tetap relative tinggi
sedangkan marginal income relative rendah, maka pulang pokok akan menjadi
tinggi, demikian pula sebaliknya. Keadaan pulang pokok menjadi sedang apabila
biaya tetap rendah dan marginal income yang rendah pula atau sebaliknya.
c. Margin Of Safety. Apabila nanti pelaksanaan operasinya selalu terjadi kerugian,
manajemen perusahaan harus dapat mengantisipasi keadaan itu, misalnya
dengan menutup usaha. Namun, dengan menutup usaha perusahaan dapat saja
lebih menderita kerugian. Dengan demikian perlu dicari alternatif-alternatif yang
lain lagi yang lebih baik. Ada satu alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai
suatu kemunduran usaha yang masih dapat ditolelir oleh perusahaan. Yaitu
margin of safety. Margin of safety merupakan suatu nilai yang memberikan
informasi sampai berapa jauh tingkat produksi penjualan yang direncakan boleh
turun agar perushaan tidak merugi. Dengan demikian margin of safety dapat
dihitung dengan mengurangi rencana penjuala oleh tingkat pulang pokok dalam
perusahaan bersangkutan.
d. Titik Tutup Perusahaan. Apabila perusahaan sampai pada keadaan produksi
dibawah titik pulang pokok yang mengakibatkan perusahaan menderita kerugian,
apakah menutup usaha merupakan hal yang paling baik? Untuk menjawab
pertanyaan itu perlu terlebih dahulu dilakukan analisis karena menutup usaha
belum tentu merupakan jalan terbaik, bahkan dapat mengakibatkan bertambah
besarnya kerugian perusahaan.
Sebagaimana diketahui bahwa di dalam melaksanakan operasi perusahaan
terdapat pemisahan biaya-biaya, yaitu biaya-biaya tetap dan biaya-biaya
variabel, atau juga dapat dipisahkan antara biaya-biaya yang harus dibayarkan
secara tunai dan biaya-biaya yang tidak dibayarkan. Pemisahan-pemisahan ini
dapat dijadikan masukan dalam mempertimbangkan penutupan usaha. Melihat
kewajiban pembayaran yang menjadi beban, maka biaya tunai ini saja yang
berhubungan langsung dengan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban yang setidaknya harus dibayarnya. Jadi sejauh perusahaan masih
berada diatas tiitik tutup usaha, perusahaan masih bisa mencari keuntungan
daripada ditutup. Untuk mencari berapa besar tingkat produksi yang dapat
menutup seluruh biaya tunai dalam perusahaan yang bersangkutan digunakan
rumus berikut :
3.Urutan Prioritas
Apabila dijumpai beberapa usulan proyek yang fasible atau layak untuk
dilaksanakan, padahal hanya akan melaksanakan satu atau Sebagian saja dari
usulan-usulan itu karena keterbatasan sumber daya seperti, dana, maka dapat
dilakukan pengurutuan prioritas (ranking) atau capital rationing untuk menentukan
9
usulan proyek yang paling layak. Proses pengurutan prioritas ini memiliki beberapa
Page
10
Page
Pengaruh Aspek Keuangan Dalam Menilai Kelayakan Bisnis
Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk membuat
keputusan investasi, pendanaan dan dividen. Keputusan pendanaan difokuskan
untuk mendapatkan usaha optimal dalam rangka mendapatan dana untuk
mendukung kebijakan investasi.
Aspek keuangan meruoakan muara dari semua aspek karena keuangan merupakan
implikasi dari seluruh program proyek yang harus diperhitungkan.
Ada dua periode dalam aspek keuangan, yaitu periode persiapan dan periode
operasi. Implikasi keuangan periode persiaoan akan tertanggulangi dalam
kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam masa operasi tercermin pada proyeksi
kemampuan melunasi pinjaman serta tingkat pengembalian.
1. Penggalangan Modal
Penggalangan modal menjadi penting karena penerapan strategi yang
berhasil sering membutuhkan tambahan modal. Sumber-sumber modal bagi
perusahaan, yaitu:
a. Utang
b. Ekuitas
c. Laba bersih
d. Penjualan asset
e. Penjualan saham
Hasil studi
Hasil analisis terhadap elemen-elemen diatas sebagai bagian dari aspek keuangan
nanti akan berupa suatu pernyataan apakah rencana bisnis dianggap layak atau
tidak layak. Jika renacana bisnis dinyatakan layak, maka studi akan dilanjutkan kea
aspek yang lain.
12
Page
Contoh studi kasus:
Berikut ini adalah sebuah contoh mengenai proyek system informasi akuntansi
senilai 173 juta rupiah. Perkiraan umur ekonomisnya adalah 4 tahun dengan
proceed (keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi) tiap tahun
adalah:
Tahun I : Rp. 55.800.000
Tahun II : Rp. 74.500.000
Tahun III : Rp. 97.200.000
Tahun IV : Rp. 108.450.000
Bagaimana rincian untuk initial cashflow dan operational cash flow nya, serta cost
and benefit-nya.
Sisa investasi tahun ketiga tertutup oleh proceed tahun ketiga dari sebesar Rp. 97,2
yaitu 42,7 / 97,2 = 0,43 bagian. Jadi, payback period untuk investasi ini adalah 2
tahun 5,27 bulan atau mendekati 2,5 tahun. 13
Page
Daftar Pustaka
- http://digilib.uinsgd.ac.id/18980/7/Buku-SKB_Full%20Cover.pdf
- http://repository.uin-malang.ac.id/1354/
14
Page