Anda di halaman 1dari 11

Sub-CPMK 6 : Mampu Menjelaskan dan Memahami Laporan Arus Kas

1.1. Mampu Menjelaskan Manfaat Laporan Arus Kas


1.2. Mampu Menjelaskan Klasifikasi Arus Kas
1.3. Mampu Memahami Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas
1.4. Mampu Menjelaskan Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
1.5. Mampu Memahami Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas
1.6. Mampu Memahami Masalah-Masalah Khusus Dalam Pembuatan Laporan Arus Kas
1.7. Mampu Memahami Penggunaan Neraca Lajur

Ringkasan Materi Kuliah


1.1. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah jenis laporan keuangan yang berisi tentang informasi pen
erimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu.
Fungsi dari laporan ini yaitu untuk memberikan informasi serta revisi dari mana u
ang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Sederhanany
a, laporan ini digunakan untuk melacak catatan pemasukan dan pengeluaran dari seluru
h kegiatan perusahaan.

Manfaat Laporan Arus Kas


Manfaat laporan arus kas adalah melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, da
n perubahan bersih pada kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, pendanaan selama s
atu periode. Informasi dalam laporan arus kas dapat membantu para investor, kreditor, d
an pihak lainnya menilai hal-hal berikut:
1. Kemampuan entitas dalam mendapatkan arus kas
Laporan arus kas dinilai lebih baik dari data aktual untuk melihat kondisi keuanga
n perusahaan. Dengan laporan ini, kita bisa membuat prediksi mengenai kemamp
uan entitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan.
2. Transaksi investasi & pendanaan kas
Jumlah aset dan kewajiban bisa berubah karena faktor tertentu. Adanya pemeriksa
an transaksi investasi dan pendanaan, maka Anda dapat mengetahui penyebab per
ubahan kedua akun tersebut.
3. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan kewajiban
Adanya laporan arus kas, perusahaan bisa memastikan jumlah kas untuk membay
ar sejumlah kewajiban. Seperti misalnya, payroll gaji karyawan, pembayaran huta
ng, dan membayar dividen (pembagian laba pada pemegang saham). Selain itu, d
engan laporan ini investor bisa melihat gambaran arus kas dalam kegiatan bisnis p
erusahaan Anda.
4. Keterangan atas perbedaan antara angka laba bersih & kas bersih
Informasi laba bersih dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menggunakan laporan ke
uangan. Dengan adanya data laba bersih yang didapat perusahaan, maka bisa dilih
at sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.

1.2. Klasifikasi Arus Kas


Klasifikasi arus kas yaitu arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas investasi da
n arus kas aktivitas pendanaan.
a. Arus kas aktivitas operasi
Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas operasi merupakan aktivitas peng
hasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan yaitu kegiatan utama atau kegiatan operasional
badan usaha tersebut.
Adapun arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional misalnya:
1. Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan bara
ng dan jasa.
2. Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas pi
utang yang ada.
3. Penerimaan retur (pengembalian dana) dari suplier.
Arus kas keluar misalnya:
1. Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
2. Pembayaran hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut baik
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
3. Pembayaran pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang diper
oleh perusahaan dan pembayaran kewajiban serta denda lainnya.
4. Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai yang tidak berasal dari tra
nsaksi investasi atau pendanaan seperti pengembalian dana kepada langgan
an dan sumbangan, pembayaran tuntutan di pengadilan dan lainnya.

b. Arus kas aktivitas investasi


Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas investasi adalah aktivitas penerim
aan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan ar
us kas masa depan.
Aktivitas investasi meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempenga
ruhi investasi dalam aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pi
njaman kepada perusahaan lainnya. Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari
hasil atau pengubahan investasi yang dilakukan sebelumnya.
Adapun arus kas masuk dari aktivitas investasi misalnya dari:
1. Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva produktif l
ainnya (tidak termasuk persediaan).
2. Hasil penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan investas
i maupun milik sendiri sperti saham.
3. Hasil penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan investa
si dan tidak termasuk bunga.
4. Arus kas keluar dari aktivitas investasi misalnya dari pembayaran untuk pe
mbelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud.
5. Pemberian pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.

c. Arus kas aktivitas pendanaan


Klasifikasi arus kas berdasarkan arus kas pendanaan (financing activities) m
eliputi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas pendanaan berkaitan den
gan bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk bia
ya operasinya. Aktivitas ini mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta kompo
sisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan.
Dalam hal ini arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk
kepentingan/pembiayaan perusahaan. Sedangkan arus kas keluar adalah pembaya
ran kembali kepada pemilik dan kreditur atas dana yang diberikan sebelumnya.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas pendanaan meliputi:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
3. Saham perusahaan.
4. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman
lainnya.
5. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial l
ease)
Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan misalnya adalah:
1. Pengeluaran surat berharga berupa saham.
2. Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar j
angka panjang.
3. Pengeluaran hipotek dan lainnya.
Arus kas keluar misalnya:
1. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegan
g saham.
2. Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan
obligasi.
3. Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termas
uk kegiatan operasi.

1.3. Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas


Umumnya, ada 5 langkah untuk membuat laporan arus kas (cash flow statement)
yaitu adalah sebagai berikut:

1. Menghitung kenaikan dan penurunan kas


Langkah pertama untuk membuat laporan cash flow adalah menghitung kenaikan
atau penurunan kas perusahaan. Untuk menghitungnya,kita dapat melihat neraca
pada akun kas. Selain itu,kita juga dapat menghitung kenaikan dan penurunan kas
dengan melihat buku kas bank dan buku kas kecil.
2. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas operasiona
l
Kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Pada langkah kedua ini kita haru
s memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan operasi. Kemudian, hitunglah juml
ahnya dan buatlah laporan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional.
3. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi d
i laporan cash flow
Langkah ketiga ini sama dengan langkah kedua, hanya saja yang membedakan je
nis kegiatannya yakni kegiatan investasi. Kegiatan investasi misalnya, pembelian/
penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya. Perhatikan kegiatan
investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan hitunglah berapa jumlah kas b
ersih yang digunakan.
4. Menghitung & melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas pendanaan
Untuk melakukan perhitungan,kita dapat memasukkan nilai penambahan atau pen
gurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.
5. Hitung dan jumlahkan kas bersih dari ketiga aktivitas arus kas
Langkah terakhir yakni menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih dari a
ktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

1.4. Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung


Ada dua metode untuk membuat laporan cash flow yaitu metode langsung (direct
method) dan metode tidak langsung (indirect method)
Metode Langsung
Pada metode langsung merupakan metode membuat laporan cash flow dengan me
ngelompokkan kegiatan operasi ke dalam berbagai kategori. Misalnya, aktivitas operasi
onal dibedakan akunnya sendiri-sendiri seperti akun beban penyusutan, beban amortisa
si, keuntungan, dan kerugian, utang, dan sebagainya, sehingga metode ini lebih mudah
dimengetrti dan dapat memberikan informasi yang lengkap dalam pengambilan keputus
an. Untuk membuat laporan cash flow dengan metode ini, kIta harus menyiapkan buku
kas bank dan buku kas kecil. Selanjutnya kita dapat memilih untuk melakukan pemerik
saan silang antar buku kas bank, rekening koran, bonggol check atau buku kas kecil.

Contoh laporan arus kas langsung:


Metode Tidak Langsung
Berbeda dengan metode langsung, metode tidak langsung memusatkan perhatian
pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Metode tidak lang
sung menunjukan hubungan antara laporan keuangan laba rugi, neraca dan arus kas (cas
hflow). Karena datanya sudah tersedia langsung dalam perusahaan, maka metode ini le
bih murah dibandingkan metode langsung. Dalam metode ini arus kas operasi, investasi,
dan pendanaan disusun berdasarkan laporan laba rugi dan neraca.
Contoh laporan arus kas tidak langsung:

1.5. Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas


Untuk membuat laporan kas, ada dua sumber data yang dibutuhkan, yaitu
1) Laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung
2) Neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca periode sebelumnya

Contohnya jika kita ingin membuat laporan arus kas tahun 2019
- Langkah pertama kita perlu membuat laporan lava rugi tahun 2019
- Langkah ke dua yaitu kita perlu mengumpulkan data neraca tahun 2018 dan 2019.
- Langkah ke tiga kita perlu membandingkan kedua neraca tersebut.
- Langkah ke empat kita dapat menyusun laporan arus kas

Dalam laporan arus kas, terdapat beberapa elemen penting yang dibuat secara ter
perinci. Meskipun mungkin saja setiap perusahaan memiliki item yang berbeda, namun
umumnya penyiapan dilakukan dengan cara yang sama. 3 aktivitas yang disajikan dalam
laporan arus kas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.

1.6. Masalah-Masalah Khusus Dalam Pembuatan Laporan Arus Kas


Pada dasarnya masalah pada arus kas dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu
arus kas yang defisit, arus kas yang pas-pasan atau impas, dan arus kas yang surplus.

1. Defisit
Bisnis yang mengalami arus kas defisit berarti pengeluaran lebih besar dari
pada pendapatannya. Sehingga orang yang mengalami arus kas defisit terpaksa ak
an berutang untuk menutupi pengeluarannya. Biasanya, kas akan menjadi defisit
karena keinginan dan kepuasan pribadi seringkali didahulukan.
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengembalikan arus kas defisit ad
alah meneliti semua pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan selama satu peri
ode. Kemudian menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan, membuat prior
itas kebutuhan, serta menghapus pengeluaran yang tidak diperlukan.

2. Impas
Kondisi saat pemasukan sama dengan pengeluaran bisa menjadi masalah da
lam cash flow, meskipun tidak separah defisit. Meskipun pemasukan dan pengelu
aran seimbang, namun alokasi dananya tidak dapat memberikan manfaat keuanga
n secara lebih dalam.
Kondisi tersebut biasanya disebabkan karena kurang cermatnya seseorang d
alam mengelola penghasilan, sehingga penghasilan akan dibelanjakan hingga hab
is tidak tersisa. Kas yang pas-pasan tidak disarankan dalam financial planning kar
ena seseorang akan kesulitan dalam merencanakan masa depan. Untuk menyehatk
an keuangan yang pas-pasan, maka perlu dibuat prioritas alokasi pengeluaran ruti
n.
3. Surplus
Arus kas yang surplus terjadi jika pemasukan lebih besar ketimbang pengel
uaran. Kondisi ini merupakan kondisi arus kas bisnis yang sesuai dengan perenca
na keuangan, dan disebabkan karena seseorang mampu dalam mengendalikan pen
geluaran di bawah kemampuan keuangannya.
Tapi arus kas surplus juga bisa menjadi masalah, apabila dana tidak dialoka
sikan dengan baik, seperti tidak dialokasikan untuk aset produktif yang menghasil
kan dan menambah kekayaan.

1.7. Penggunaan Neraca Lajur


Pengertian Neraca Lajur
Pengertian neraca lajur adalah sebuah laporan yang berisi semua data tentang aku
ntansi yang menjadi suatu landasan yang digunakan untuk memeriksa dengan sebuah re
kening buku besar yang telah disesuaikan untuk memudahkan ketika hendak membuat l
aporan keuangan.

Bagian pokok Neraca Lajur


Dalam praktik penyelenggaraan akuntansi secara manual, neraca lajur memuat 5 (lima)
bagian pokok yaitu :
 Neraca saldo
 Neraca saldo setelah penyesuaian
 Neraca saldo setelah penutupan
 Laporan perhitungan laba-rugi
 Neraca

Manfaat Neraca Lajur


Manfaat dari neraca lajur adalah sebagai berikut:
 Berfungsi sebagai referensi dalam pembukuan ayat jurnal penutup.
 Sebagai referensi dalam memeriksa data (akun dan jumlah saldo) yang akan disaji
kan dalam laporan keuangan.
 Menggolongkan, meringkas, dan mengevaluasi pencatatan transaksi.
 Sebagai penunjuk bahwa prosedur yang dilakukan untuk menyusun laporan keua
ngan sudah dilaksanakan.
 Mempermudah untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan
pada saat pembuatan jurmal penyesuaian.

Fungsi dan Tujuan Neraca Lajur


1. Meringkas Data Keuangan
2. Evaluasi Terhadap Transaksi Keuangan
3. Membantu dalam Penyusunan Laporan Keuangan
4. Meminimalisir Kesalahan

Metode Pengerjaan
Neraca lajur memang memiliki peranan yang cukup penting dalam melakukan se
buah laporan keuangan. Hal ini akan menjadi sarana mempermudah dan juga memperc
epat untuk membuat beberapa laporan lain yang terkait, di mana biasa dikerjakan ketika:
 Dikerjakan bersamaan dengan aktivitas siklus akuntansi periode akhir.
 Dikerjakan setelah aktivitas pencatatan (jurnal penyesuaian, penutup, pembalik) n
amun dilakukan sebelum penyusunan laporan keuangan.
 Dikerjakan setelah laporan keuangan tersusun.

Cara Membuat atau Menyusun Neraca Lajur


1. Menyiapkan Format yang Berisi Jumlah Kolom yang Sesuai.
Neraca lajur memiliki berbagai macam jenis dan memiliki jumlah kolom y
ang berbeda-beda.Biasanya format laporan ini terdiri dari beberapa kolom, di man
a masing-masing dari kolom terbagi menjadi penempatan debit dan kredit pada tr
ansaksi atau akun yang ada:
 Kolom Nomor dan Nama Akun
 Kolom Neraca Saldo
 Kolom Penyesuaian
 Kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
 Kolom Neraca
 Kolom Rugi Laba
2. Melakukan Input Nomor dan Nama Akun.
Langkah selanjutnya dalam membuat neraca lajur adalah meng-input nomor
dan nama akun dalam kolom yang tersedia.Masukkan saldo akun dari buku besar
ke dalam kolom daftar saldo yang ada di dalam lembar kerja yang tersedia.Lalu, t
ambahkan jumlah neraca saldo yang ada pada laporan sebelumnya
3. Masukkan Ayat Jurnal Penyesuaian pada Kolom Penyesuaian.
Isilah kolom ini dengan nominal yang telah dibuat dalam laporan ayat jurna
l penyesuaian sebelumnya, kemudian pindahkan saldo ke daftar yang sudah dises
uaikan antara debit dan kredit.Data yang dibutuhkan untuk memasukkan data jurn
al penyesuaian biasanya diperoleh dari data aset perusahaan yang mengalami pen
yusutan seperti pemakaian peralatan untuk operasional (furnitur, komputer, mesin
dll).

4. Menambahkan Nominal pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.


Ketika telah ditemukan nominal atau saldo antara neraca saldo dan juga jur
nal penyesuaian, langkah selanjutnya menjumlahkan atau mengurangi antar kedu
annya dan tulis pada kolom neraca saldo setelah penyesuaian.Jika pada kolom ter
dapat persamaan debit maupun kredit maka cara menghitungnya dengan cara dita
mbah, begitu pula sebaliknya.

5. Mengisi Kolom Neraca dan Laba Rugi.


Pindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom daftar saldo, lalu sesuaikan ke da
lam kolom laba rugi.lalu bisa menjumlahkan kolom-kolom laba-rugi dan kolom-k
olom laporan posisi keuangan serta memasukkan angka laba bersih/rugi bersih se
bagai angka pengumbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan sekali lagi m
enjumlahkan kolom tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi, Stan. 2018. Klasifikasi Laporan Arus Kas, https://www.stanakuntansi.com/2018/0


4 /klasifikasi-laporan-arus-kas.html?m=1
Mohamadi, Rijal Fahmi. 2022. Laporan Arus Kas: Pengertian, Cara Membuat, dan Contoh,
https://www.jurnal.id/id/blog/laporan-dan-contoh-arus-kas/
Munifah. 2023. Manfaat Laporan Arus Kas Untuk Bisnis, https://komputerisasi-akuntansi-d3.
stekom.ac.id/informasi/baca/MANFAAT-LAPORAN-ARUS-KAS-UNTUK-BISNIS/c7
3dc94734b8280315c7eaac5d16857e50e72c53
Utami, Novia Widya. 2022. Mengatasi Masalah Arus Kas Dengan Sistem Akuntansi, https://
www.jurnal.id/id/blog/tips-mengelola-arus-kas/
Utami, Novia Widya. 2022. Neraca Lajur: Pengertian, Jenis, Cara Membuat, dan Contoh, http
s://www.jurnal.id/id/blog/neraca-lajur-beserta-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai