Anda di halaman 1dari 16

LECTURE NOTES

ACCT6250
Accounting and Financial
Management

Minggu 3

Statement of Cash Flows

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


LEARNING OUTCOMES

1. Mahasiswa diharapkan dapat menganalisa rasio laporan keuangan dan


analisa dasar.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai statement of cash flow
dan prosedur untuk prngrmbangan statement of cash flow.

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):

- Basic elements of the statement of cash flows


- Financial ratios and the statement of cash flows
- Alternative cash flows
- Procedures for development of the statement of cash flows

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


ISI MATERI
Laporan arus kas bertujuan untuk melaporkan penerimaan (arus masuk) kas dan
pengeluaran (arus keluar) kas selama satu periode. Arus kas dibagi menjadi tiga
aktivitas utama, yaitu arus kas yang terkait dengan aktivitas operasi, arus kas yang
terkait dengan aktivitas investasi, dan arus kas yang terkait dengan aktivitas
pendanaan. Laporan arus kas tidak sekadar melaporkan perubahan saldo kas,
tetapi dimaksudkan untuk mengungkapkan setiap arus kas secara rinci sedemikian
rupa sehingga laporan tersebut berguna bagi pengguna. Informasi dalam laporan
arus kas membantu pengguna menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana perusahaan memperoleh kas?
2. Untuk apa saja perusahaan mengeluarkan kas?
3. Apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan saldo kas?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, laporan arus kas meringkas,
mengelompokkan, dan melaporkan arus masuk dan arus keluar kas setiap periode.
Informasi mengenai arus kas bisa sangat berpengaruh terhadap para pengambil
keputusan. Sebagai contoh, perusahaan yang mendanai pengeluaran-
pengeluarannya dengan kas yang dihasilkan dari operasinya akan dipandang lebih
baik dibandingkan perusahaan yang mendanai pengeluaran-pengeluarannya
dengan cara menjual aset. Informasi mengenai arus kas membantu pengguna
dalam menilai apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk membayar
utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Laporan arus kas juga dimaksudkan untuk
menjadi dasar untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya yang tidak terduga atau memanfaatkan peluang yang
datang secara tiba-tiba. Pengguna eksternal juga biasanya ingin mengetahui
kemampuan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang
bisnis baru. Pengguna Intemal seperti manajer menggunakan informasi arus kas
untuk merencanakan aktivitas operasi sehari-hari atau mengambil keputusan
investasi jangka panjang.
Arus kas meliputi kas dan setara kas (cash equivalents). Suatu aset dikatakan
setara kas jika memenuhi dua kriteria: (1) dapat dengan mudah ditukar dengan kas

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


dengan jumlah yang diketahui, dan (2) jatuh temponya sudah dekat sehingga nilai
pasarnya tidak akan dipengaruhi oleh terjadinya perubahan suku bunga. Sebagai
contoh, surat utang (debt securities) harus memiliki jatuh tempo sama dengan atau
kurang dari tiga bulan untuk memenuhi kriteria tersebut. Laporan arus kas
menjelaskan selisih saldo awal dengan saldo akhir kas dan setara kas selama satu
periode.

Klasifikasi laporan arus kas


Semua penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasi dan dilaporkan dalam
laporan arus kas yang dikelompokkan menjadi tiga aktivitas, yaitu aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Sumber atau arus masuk kas
netto dari suatu kategori aktivitas akan dilaporkan Jika penerimaan dalam suatu
kategori aktivitas lebih besar dari pengeluarannya, jumlah nettonya disebut
sumber atau arus masuk kas netto dari aktivitas yang bersangkutan. Jika
pembayaran dalam suatu kategori lebih besar dibandingkan penerimaannya,
jumlah netto dari kategori itu disebut penggunaan atau arus keluar kas netto.

Aktivitas operasi
Aktivitas operasi mencakup transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
mempengaruhi laba-rugi. Contohnya adalah aktivitas pembelian dan penjualan
barang dagangan dan pengeluaran-pengeluaran dalam rangka
mengadministrasikan bisnis sehari-hari. Gambar berikut menyajikan contoh-
contoh aktivitas operasi yang lazim, baik yang berupa arus kas masuk maupun
arus kas keluar.
Arus keluar kas dari operasi di antaranya mencakup:
1. pembayaran gaji kepada karyawan
2. pembayaran bunga kepada kreditor
3. pemberian donasi
4. pembayaran kas kepada pemasok
5. pembayaran pajak kepada pemerintah

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Aktivitas investasi
Aktivitas investasi mencakup transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
mempengaruhi aset jangka panjang, yaitu pembelian dan penjualan aset tetap.
Aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan investasi jangka
pendek selain setara kas dan sekuritas lainnya untuk diperdagangkan (trading
securities) dan pemberian pinjaman dan penerimaan pembayaran dari piutang
wesel. Khusus untuk penerimaan dari pembayaran pokok pinjaman berupa
piutang wesel, jika wesel itu berasal dari penjualan kepada pelanggan, penerimaan
kasnya harus dikelompokkan sebagai aktivitas operasi, terlepas dari apakah
jangka waktunya panjang atau pendek. Jika wesel itu berasal dari pinjaman
kepada pihak lain yang bukan dari penjualan kepada pelanggan, penerimaan kas
dari pembayaran pokok pinjaman itu harus dikelompokkan sebagai aktivitas
investasi.

Arus keluar kas dari investasi di antaranya mencakup:


1. pemberian pinjaman kepada pihak lain
2. pembelian sekuritas yang dimaksudkan untuk dipegang sampai jatuh
tempo (held-to-maturity securities)
3. pembelian aset-aset jangka panjang (aset tetap)
4. pembelian sekuritas yang semula dimaksudkan sebagai sekuritas tersedia
untuk dijual (available-for-sale securities).

Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan mencakup transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang
mempengaruhi kewajiban jangka panjang dan ekuitas. Contohnya adalah: (1)
pengadaan kas dengan menerbitkan surat utang serta pelunasannya, dan (2)
penerimaan kas pemilik dan pendistribusian kembali kas kepada pemilik. Dengan
kata lain, aktivitas pendanaan meliputi transaksi-transaksi dengan pemilik
perusahaan dan kreditor. Meskipun demikian, pembayaran beban bunga biasanya
dikelompokkan sebagai aktivitas operasi. Pembayaran kas untuk melunasi
pembelian barang dagangan secara kredit, terlepas dari apakah pembelian kredit

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


itu dilakukan dengan piutang usaha atau piutang wesel, juga merupakan aktivitas
operasi.

Format laporan arus kas


Standar akuntansi mewajibkan perusahaan untuk menyajikan laporan arus kas
sebagai bagian dari laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan arus kas harus
mengungkapkan informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas selama
satu periode. Gambar berikut menunjukkan format laporan keuangan yang umum
digunakan oleh perusahaan. Dengan kata lain, laporan arus kas harus menjelaskan
bagaimana transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian bisnis mengakibatkan
perubahan saldo kas dari awal hingga akhir periode.

Penyusunan laporan arus kas


Penyusunan laporan arus kas mencakup lima tahap, yaitu:
1. menghitung kenaikan atau penurunan kas
2. menghitung dan melaporkan kas netto yang dihasilkan (atau digunakan)
oleh aktivitas operasi (dengan menggunakan metode langsung atau metode
tidak langsung)
3. menghitung dan melaporkan kas netto yang dihasilkan (atau digunakan)
oleh aktivitas investasi
4. menghitung dan melaporkan kas netto yang dihasilkan (atau digunakan)
oleh aktivitas pendanaan
5. menghitung arus kas netto dari gabungan kas netto yang dihasilkan (atau
digunakan) oleh aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dan
menjumlahkannya dengan saldo awal kas untuk membuktikan
kesamaannya dengan saldo kas akhir.
Aktivitas-aktivitas investasi dan pendanaan nonkas diungkapkan, dalam catatan
atas laporan keuangan. Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus
kas berasal dari berbagai sumber, di antaranya dari neraca akhir periode yang
dibandingkan dengan neraca awal periode dan dari laporan laba-rugi periode

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


sekarang (yang sedang dilaporkan). Terdapat dua alternatif pendekatan untuk
menyusun laporan arus kas, yaitu dengan: (1) menganalisis akun kas, dan (2)
menganalisis akun-akun nonkas.

Analisis akun kas


Penerimaan dan pengeluaran kas direkam dalam sistem akuntansi perusahaan,
yaitu dalam akun kas di buku besar. Dengan demikian, akun kas bisa digunakan
sebagai sumber untuk memperoleh informasi mengenai arus kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
Transaksi-transaksi kas diringkas dalam akun Kas menurut jenisnya, baik untuk
penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Penyusunan laporan arus kas dari
ringkasan akun kas mengharuskan ditentukannya arus kas sebagai aktivitas
operasi, investasi, atau pendanaan, dan kemudian menyajikan dalam laporan arus
kas menurut ketiga aktivitas tersebut. Akan tetapi, penyusunan laporan arus kas
dengan menganalisis ringkasan akun kas memiliki dua kelemahan. Pertama,
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode umumnya sangat
banyak, sehingga menelaah dan menganalisisnya sangat sulit. Perangkat lunak
akuntansi mampu mengatasi sebagian kesulitan ini, tetapi pertimbangan
profesional oleh akuntan tetap diperlukan dalam mengklasifikasikan banyak
transaksi. Kedua, transaksi-transaksi kas yang direkam dalam akun kas umumnya
tidak dilengkapi dengan uraian atau keterangan yang memadai, sehingga
pengelompokkan transaksi ke dalam tiga aktivitas (operasi, investasi, dan
pendanaan) juga sulit dilakukan.

Analisis akun nonkas


Pendekatan kedua untuk menyusun laporan arus kas adalah dengan menganalisis
akun-akun nonkas. Pendekatan ini didasarkan pada kaidah akuntansi berpasangan:
ketika perusahaan merekam arus masuk dan arus keluar kas dengan mendebit dan
mengkredit akun kas, pengkreditan dan pendebitan terhadap akun-akun nonkas
juga dilakukan (karena perekaman transaksi dalam akuntansi harus dilakukan

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


setidaknya pada dua akun). Akun-akun nonkas dimaksud sebagian adalah akun
neraca, misalnya dari penjualan tanah secara tunai. Akun nonkas lainnya adalah
akun pendapatan dan beban yang akhirnya juga ditutup ke ekuitas. Sebagai
contoh, penyerahan jasa secara tunai akan dikredit ke akun pendapatan jasa yang
ditutup ke ikhtisar laba-rugi dan akhirnya ke laba ditahan. Dengan kata lain,
semua transaksi kas pada akhirnya akan mempengaruhi akun-akun neraca lainnya,
sehingga arus masuk dan arus keluar kas bisa ditentukan dengan menganalisis
perubahan saldo akun-akun neraca selain kas.
Neraca komparatif adalah neraca akhir tahun dibandingkan dengan neraca
awal tahun/akhir tahun sebelumnya. Neraca komparatif digunakan untuk
menghitung perubahan akun-akun nonkas dari awal hingga akhir periode. Laporan
laba-rugi periode sekarang digunakan untuk membantu menghitung arus kas dari
aktivitas operasi. Informasi tambahan umumnya mencakup rincian mengenai
transaksi dan kejadian untuk menganalisis aktivitas-aktivitas investasi dan
pendanaan yang bersifat nonkas.

Arus kas dari aktivitas operasi: metode langsung dan metode tidak langsung
Arus kas yang disediakan (atau digunakan) oleh aktivitas operasi bisa disajikan
dengan menggunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode langsung atau
metode tidak langsung.
1. Metode langsung (direct method) menyajikan secara terpisah tiap-tiap
item utama penerimaan kas dari operasi (misalnya penerimaan kas dari
pelanggan) serta tiap-tiap item utama pengeluaran kas dari operasi
(misalnya pembayaran kas untuk pengadaan barang dagangan).
Pengeluaran kas dikurangkan terhadap penerimaan kas untuk menentukan
kas netto yang disediakan (atau digunakan) oleh aktivitas operasi.
2. Metode tidak langsung (indirect method) diawali dengan menyajikan
laba untuk periode kini yang kemudian disesuaikan dengan item-item yang
diperlukan untuk mengkoversi menjadi kas netto yang disediakan (atau
digunakan) oleh aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode tidak langsung

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


tidak menyajikan tiap-tiap item arus masuk kas dan arus keluar kas dari
aktivitas operasi.

Metode tidak langsung

Dengan akuntansi basis akrual, laba-rugi dihitung dengan mengakui pendapatan


pada saat diperoleh (terhimpun) dan dikurangi dengan beban yang diakui pada
saat terjadinya. Pendapatan dan beban tidak sama dengan penerimaan dan
pengeluaran kas. Metode tidak langsung untuk menghitung dan melaporkan arus
kas netto dari aktivitas operasi dimaksudkan untuk menyesuaikan angka laba-rugi
untuk menentukan kas netto yang disediakan (atau digunakan) oleh aktivitas
operasi.

Penyesuaian-penyesuaian terhadap laba dilakukan:


1. untuk merefleksikan perubahan aset-aset dan liabilitas lancar nonkas yang
terkait dengan aktivitas operasi
2. terhadap item-item laporan laba-rugi yang terkait dengan aktivitas operasi
tetapi tidak mempengaruhi arus masuk dan arus keluar kas
3. untuk mengeliminasi keuntungan dan kerugian yang berasal dari aktivitas
investasi dan pendanaan (yang bukan merupakan bagian dari aktivitas
operasi).

Penyesuaian terhadap perubahan aset-aset lancar nonkas

Perubahan aset lancar nonkas umumnya disebabkan oleh aktivitas operasi.


Contohnya adalah penjualan kredit yang mempengaruhi piutang usaha dan
penggunaan aset sewaan yang mempengaruhi sewa dibayar di muka.

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Penurunan atau berkurangnya aset lancar nonkas harus ditambahkan ke
laba-rugi.
Penurunan aset lancar nonkas mengindikasikan kas yang tersedia di akhir periode
lebih banyak dibandingkan dengan pada awal periode yang terkait dengan aset
yang bersangkutan, karena penurunan atau berkurangnya aset lancar nonkas
seperti piutang usaha berarti kas yang diterima lebih tinggi dibandingkan dengan
yang tercermin dalam angka penjualan di laporan laba-rugi. Oleh karena itu,
penerimaan kas yang berasal dari penurunan aset lancar non kas tersebut
ditambahkan ke laba-rugi.

Peningkatan atau bertambahnya aset lancar nonkas harus dikurangkan dari


laba-rugi.
Peningkatan aset lancar nonkas seperti piutang usaha mengindikasikan
penerimaan kas yang lebih kecil dibandingkan yang tercermin dalam angka
penjualan di laporan laba-rugi. Peningkatan sewa dibayar di muka juga
menunjukkan kas yang dibayarkan lebih besar dibandingkan dengan beban sewa
yang diakui dalam laporan laba-rugi.

Penyesuaian terhadap perubahan liabilitas lancar

Perubahan liabilitas lancar umumnya disebabkan oleh aktivitas operasi.


Contohnya adalah pembelian kredit yang mempengaruhi utang usaha.

Peningkatan liabilitas lancar harus ditambahkan ke laba-rugi.


Peningkatan liabilitas lancar seperti utang usaha menunjukkan pembayaran kas
yang lebih kecil dibandingkan dengan beban terkait yang diakui di laporan laba-
rugi (misalnya beban pokok penjualan). Contoh lainnya adalah peningkatan utang
gaji yang mengindikasikan, kas yang dibayar untuk gaji karyawan lebih kecil
dibandingkan dengan beban gaji yang diakui di laporan laba-rugi. Karena beban
yang diakui lebih besar dibandingkan dengan kas yang dibayarkan, peningkatan

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


utang gaji harus ditambahkan ke laba-rugi dalam penghitungan arus kas netto dari
aktivitas operasi.

Penyesuaian terhadap pendapatan dan beban operasi yang tidak


menghasilkan atau menggunakan kas

Laporan laba-rugi mencakup beban-beban yang pengeluaran kasnya tidak terjadi


pada periode yang sedang dilaporkan. Contohnya adalah depresiasi/penyusutan,
amortisasi, deplesi, dan kerugian piutang tak tertagih. Penyesuaian-penyesuaian
yang perlu dilakukan adalah:

Beban-beban yang terjadi tanpa pengeluaran kas ditambahkan kembali ke


laba-rugi.
Item-item seperti depresiasi/penyusutan, amortisasi, deplesi, dan kerugian piutang
tak tertagih berasal dari pendebitan terhadap akun beban dan pengkreditan
terhadap akun nonkas. Jurnalnya tidak mempengaruhi kas, sehingga dalam
menghitung arus kas dari aktivitas operasi beban-beban semacam itu harus
ditambahkan kembali ke laba-rugi. Menambahkan kembali berarti membatalkan
pengurangan di laporan laba-rugi.

Penyesuaian terhadap item-item nonoperasi

Laporan laba-rugi juga biasanya melaporkan kerugian yang tidak berasal dari
aktivitas operasi, tetapi terkait dengan aktivitas investasi atau pendanaan.
Contohnya adalah kerugian dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan (aset
tetap) dan kerugian dari pelunasan utang obligasi sebelum jatuh tempo.

Penerimaan kas

Penerimaan kas dari pelanggan. Jika semua penjualan dilakukan secara tunai,
jumlah kas yang diterima dari pelanggan akan sama dengan angka penjualan yang

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


dilaporkan di laporan laba-rugi. Akan tetapi jika sebagian penjualan dilakukan
secara kredit, penjualan harus disesuaikan dengan perubahan (peningkatan atau
penurunan) piutang usaha. Analisis akun bisa dilakukan dalam proses penyesuaian
tersebut, yaitu dengan merekonstruksi penerimaan dan pengeluaran kas yang
terjadi selama satu periode.

Financial Ratios and the Statement of Cash Flows


Operating Cash Flow/Current Maturities of Long-term Debt and Current Notes
Payable
Rasio yang mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk dapat melihat current
maturities of debt. Jika rasio ini makin tinggi, maka makin menampakan bahwa
Cash flow dapat membayar utang.
Operating Cash Flow
Current Maturities of Long Term Debt and Current Notes Payable

Operating cash flow/total debt


Rasio yang mendinkasikan aliran pendanaan pada setiap common share yang
beredar.
Operating Cash Flow – Preferred Dividends
Diluted Weighted Average Common Shares Outstanding

Operating Cash Flow/Cash Dividends


Rasio ini digunakan untuk mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
mencakup cash dividen dengan operating cash flow secara tahunan.
Operating cash flow
Cash dividends

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Alternative Cash Flow
Pengguna laporan seringkali menggunakan ukuran kasar arus kas, yang
didefinsikan sebagai laba bersih plus beban nonkas utama umumnya penyusutan
dan amortisasi, untuk menghapuskan pengaruh beban nonkas tersebut. Ukuran
kasar ini tidak tepat untuk beberapa elemen penting arus kas dan bukan pengganti
arus kas yang andal.

Procedures of Development of the Statement of Cash Flows

Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang dapat diindikasikan oleh:
1. Kurangnya aset ( mis. penjualan tanah secara kas)
2. Kenaikan di liabilities (mis. timbulnya issuance of long-term bonds)
3. Kenaikan di shareholder’s equity ( mis. penjualan common stock)

2. Cash out flow


Cash out flow adalah arus kas yang diindikasikan dengan:
1. Kenaikan pada aset (mis. pembelian bangunan secara kas)
2. Pengurangan di liabilities (mis. habisnya long term debt)
3. Pengurangan pada shareholder’s equity ( mis. pembayaran cash dividend)

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


SIMPULAN

Laporan arus kas bertujuan untuk melaporkan penerimaan (arus masuk) kas dan
pengeluaran (arus keluar) kas selama satu periode. Arus kas dibagi menjadi tiga
aktivitas utama, yaitu arus kas yang terkait dengan aktivitas operasi, arus kas yang
terkait dengan aktivitas investasi, dan arus kas yang terkait dengan aktivitas
pendanaan. Laporan arus kas tidak sekadar melaporkan perubahan saldo kas,
tetapi dimaksudkan untuk mengungkapkan setiap arus kas secara rinci sedemikian
rupa sehingga laporan tersebut berguna bagi pengguna.

Operating Cash Flow/Current Maturities of Long-term Debt and Current Notes


Payable
Rasio yang mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk dapat melihat current
maturities of debt. Jika rasio ini makin tinggi, maka makin menampakan bahwa
Cash flow dapat membayar utang.
Operating Cash Flow
Current Maturities of Long Term Debt and Current Notes Payable

Operating cash flow/total debt


Rasio yang mendinkasikan aliran pendanaan pada setiap common share yang
beredar.
Operating Cash Flow – Preferred Dividends
Diluted Weighted Average Common Shares Outstanding

Operating Cash Flow/Cash Dividends


Rasio ini digunakan untuk mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
mencakup cash dividen dengan operating cash flow secara tahunan.
Operating cash flow
Cash dividends

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


Procedures of Development of the Statement of Cash Flows

Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang dapat diindikasikan oleh:
4. Kurangnya aset ( mis. penjualan tanah secara kas)
5. Kenaikan di liabilities (mis. timbulnya issuance of long-term bonds)
6. Kenaikan di shareholder’s equity ( mis. penjualan common stock)

2. Cash out flow


Cash out flow adalah arus kas yang diindikasikan dengan:
4. Kenaikan pada aset (mis. pembelian bangunan secara kas)
5. Pengurangan di liabilities (mis. habisnya long term debt)
6. Pengurangan pada shareholder’s equity ( mis. pembayaran cash dividend)

ACCT6250 – Accounting and Financial Management


DAFTAR PUSTAKA

1. Gibson, C.H.. (2011). Financial Statement Analysis. 12. CENGA. ISBN:


978-0-538-74957-2.
2. http://www.warsidi.com/2016/07/penyusunan-laporan-arus-kas

ACCT6250 – Accounting and Financial Management

Anda mungkin juga menyukai