Anda di halaman 1dari 14

RMK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN ARUS KAS

Oleh:
Kelompok 2

Ni Luh Nia Karolina 1881611053


Edy Rohman 1881611061
A.A. Gde Ari Widhiasmana 1881611065
Ni Kadek Indah Sanjiwani Dewi 1881611069

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
LAPORAN ARUS KAS
Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar
untuk satu periode. Laporan tersebut juga membedakan sumber dan penggunaan arus kas dengan
memisahkan arus kas menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Bagian ini membahas
hubungan-hubungan penting arus kas dan penyajian laporan arus kas.
1. Relevansi Kas
Kas merupakan aset yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi
perusahaan. Kas merupakan awal sekaligus akhir siklus operasi perusahaan. Aktivitas operasi
perusahaan melibatkan konversi kas menjadi berbagai aset (seperti persediaan) yang digunakan
untuk menghasilkan piutang dari penjualan kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali
ke perusahaan melalui proses penagihan yang memungkinkan dimulainya siklus operasi baru.
Analisis laporan keuangan mengakui bahwa akuntansi akrual, di mana perusahaan mengakui
pendapatan saat dihasilkan dan beban saat terjadi, berbeda dengan akuntansi berbasis kas. Namun,
sesungguhnya, kas merupakan ukuran akhir profitabilitas, Kas digunakan untuk membayar utang,
mengganti peralatan, memperluas fasilitas, dan membayar dividen, bukan laba. Dengan demikian,
analisis arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan berikut sumber operasi, investasi. dan
pendanaannya merupakan salah satu pekerjaan investigasi yang paling penting Analisis ini
membantu kita menilai likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan.
Likuiditas (liquidity) merupakan kedekatan aset dan kewajiban pada kas. Solvabilitas
(solvency) merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo. Fleksibilitas
keuangan (financial flexibility) adalah kemampuan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri
terhadap kesempatan dan kesulitan. Informasi yang berguna, tetapi tidak lengkap atas sumber dan
penggunaan kas terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi komparatif. Namun, gambaran
menyeluruh atas arus kas didapat dari laporan arus kas (statement of cash flow-SCF). Laporarn
ini penting bagi analisis dan menyediakan informasi untuk menjawab pertanyaan pengguna
laporan seperti berikut ini.
 Berapakah kas yang dihasilkan dari atau digunakan untuk operasi?.
 Pengeluaran apakah yang dibayar dengan kas dari operasi? .
 Bagaimana dividen dibayarkan saat perusahaan mengalami kerugian operasi?
 Berasal dari manakah kas untuk pembayaran utang?
 Bagaimana kenaikan investasi didanai? .
 Berasal dari manakah kas untuk pembelian aset tetap baru?
 Mengapa kas lebih rendah saat laba meningkat?
 Bagaimana penggunaan kas yang berasal dari pendanaan baru?
Pengguna laporan keuangan menganalisis arus kas untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan
tersebut dan pertanyaan-pertanyaan lain yang serupa. Laporan kas merupakan kunci untuk
merekonstruksi banyak transaksi yang menjadi bagian penting dalam analisis. Analisis laporan ini
memerlukan pemahaman atas pengukuran akuntansi yang mendasari penyiapan dan penyajiannya.

1
Bab ini berfokus pada dasar akuntansi yang penting ini, selanjutnya pada penggunaan analisis atas
laporan arus kas.

2. Pelaporan Berdasarkan Aktivitas


Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan-yang merupakan aktivitas utama dalam bisnis perusahaan.
Aktivitas operasi (operating activities) merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan
laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi. aktivitas operasi juga
meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait,
seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari
pemasok. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi (dengan beberapa
pengecualian kecil) dan dengan pos-pos operasi dalam neraca-umumnya pos modal kerja seperti
piutang, persediaan, pembayaran di muka prepayment), utang, dan beban masih harus dibayar.
Aktivitas investasi (investing activities) merupakan cara untuk memperoleh dan
menghapuskan aset non-kas. Aktivitas ini meliputi aset yang diharapkan untuk menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan, seperti pembelian dan penjualan aset tetap dan investasi dalam efek.
Aset ini juga meliputi pemberian pinjaman dan penagihan pokok pinjaman.
Aktivitas pendanaan (financing activities) merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik
dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas usaha. Aktivitas ini meliputi perolehan
pinjaman dan pelunasan dana dengan obligasi dan pinjaman lainnya. Aktivitas ini juga meliputi
kontribusi dan penarikan oleh pemilik serta pengembalian atas investasi (dividen).
3. Menyusun Laporan Arus Kas
Terdapat dua metode pelaporan arus kas dari operasi, metode tidak langsung dan metode
langsung. Meskipun kedua metode tersebut memberikan hasil yang sama, format keduanya
berbeda. Dalam metode tidak langsung (indirect method), laba bersih disesuaikan dengan pos
penghasilan (beban) non-kas dan dengan akrual, untuk menghasilkan arus kas dari operasi.
Keunggulan metode ini adalah adanya rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dengan arus kas
operasi. Rekonsiliasi ini dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk mempredisi arus kas
melalui prediksi laba yang kemudian menyesuaikan laba untuk jarak antara laba bersih dengan
arus kas-yaitu dengan menggunakan akrual non-kas. Metode tidalk langsung adalah metode yang
paling sering digunakan dan telah digunakan di bagian awal untuk mengilustrasikan penyusunan
laporan arus kas. Arus kas yang dihitung dengan metode langsung (direct method) disediakan
setelahnya sebagai perbandingan. Metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk
akrual terkait, sehingga menghasilkan format yang iebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk
(keluar) operasi. Kedua metode ini menggunakan format yang sama untuk menghitung kas bersih
dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Perbedaannya hanya pada penyusunan arus kas
bersih dari aktivitas operasi.

2
Persiapan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan campuran antara laporan laba rugi dengan neraca. Laba bersih
pertama-tama disesuaikan untuk penghasilan dan beban non-kas untuk menghasilkan laba kas.
Laba kas ini kemudian disesuaikan untuk kas yang dihasilkan dan digunakan oleh transaksi neraca
guna menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi, sekaligus juga aktivitas investasi dan
pendanaan.
4. Topik Khusus
Bagian ini menyajikan beberapa situasi khusus yang umumnya terjadi sehubungan dengan
laporan arus kas dan surat hak beli saham (waran).
Investasi Metode Ekuitas
Dalam akuntansi metode ekuitas, investor mencatat bagian atas laba perusahaan investasi
sebagai laba dan mencatat dividen sebagai pengurang saldo investasi (lihat Bab 5). Porsi laba yang
tidak dibagi merupakan laba non-kas yang harus dieliminasi dari laporan arus kas sehingga yang
tersisa hanya porsi laba yang diterima tunai. Hal ini dilakukan dengan mengurangkan bagian atas
laba perusahaan investasi dari laba bersih, setelah dikurangi dividen yang diterima. Misalnya,
asumsikan Gould Corp memiliki 40 % saham Netcom Inc , yang melaporkan laba bersih sebesar
$ 100.000 dan mendistribusikan dividen sebesar $60.000. Gould mencatat $40.000 ($100.000 x
4096 ) sebagai laba investasi dan mengurangi saldo investasi sebesar S24 000 ( dividen yang
diterima). Laba investasi non-kas sebesar $16.000 harus dikurangkan dari laba bersih dalam
perhitungan arus kas bersih dari operasi.
Akuisisi Perusahaan dengan Saham
Saat satu perusahaan membeli perusahaan lain dengan saham, aset dan kewajiban konsolidasi
meningkat seiring dengan ekuitas sebagaimana telah dibahas pada Bab 5 Namun, yang dilaporkan
dalam arus kas hanyalah perubahan pos neraca yang berasal dari transaksi kas. Dengan demikian,
penyesuaian neraca untuk menghitung arus kas operasi tidak sama dengan perubahan pos neraca
itu sendiri. Sebagai gantinya, perubahan non-kas dalam pos neraca dilaporkan dalam catatan atas
laporan arus kas ebagai aktivitas investasi dan pendanaan non-kas, sama dengan pembelian truk
oleh Gould Corporation yang didanai oleh produsen pada contoh di atas.
Biaya Imbalan Pascakerja
Pensiun dan program imbalan pascakerja (post employment benefit) lainnya mengakui beban
biaya atas jasa dan bunga, setelah dikurangi pengembalian yang diharapkan atas aset program,
sebagaimana yang telah dibahas pada Bab 3. Kas yang dibayarkan ke program pensiun dicatat
sebagai pengurang kas dan kenaikan saldo investasi Selisih antara beban imbalan bersih dengan
kas yang dibayarkan kepada program yang didanai, atau imbalan kas yang dibayarkan langsung
dari dana perusahaan (dalam kasus program imbalan pascapensiun yang tidak didanai), harus
ditambahkan ke laba bersih untuk menghitung arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Sekuritisasi Piutang Usaha
3
Makin banyak perusahaan yang memanfaatkan pengalihan atau sekuritisasi (securitization)
piutang usaha melalui entitas bertujuan khusus (special purpose entity -SPE) untuk meningkatkan
arus kas (lihat Bab 3). Sekuritisasi melibatkan pengalihan piutang kepada SPE yang membeli
piutang tersebut dari hasil penjualan obligasi kepada pasar modal. Banyak perusahaan yang
melaporkan pengurangan piutang tersebut sebagai penambah arus kas dari operasi karena piutang
termasuk dalam aset lancar. Perusahaan lain melaporkan arus kas masuk tersebut sebagai aktivitas
pendanaan. Analisis Anda harus mewaspadai sumber penurunan piutang dan mempertanyakan
apakah penurunan tersebut benar-benar sebagai hasil kinerja operasi yang membaik atau sebagai
pinjaman yang disamarkan.
5. Metode Langsung
Metode langsung (atau metode arus masuk-arus keluar) melaporkan penerimaan kas kotor dan
pengeluaran kas kotor terkait dengan operasi-pada dasarnya menyesuaikan setiap pos laporan laba
rugi dari dasar akrual menjadi dasar kas Mayoritas responden Exposure Draft tentang ketentuan
pe kreditor, lebih menyukai metode langsung. Metode langsung melaporkan total arus kas masuk
dan arus kas keluar dari aktivitas operasi. Metode ini menyajikan tampilan yang lebih baik bagi
analis untuk menilai jumlah kas masuk dan kas keluar yang merupakan pilihan bagi manajemen.
Risiko bagi pemberi pinjaman umumnya laporan arus kas, terutama lebih besar pada fluktuasi arus
kas dari operasi dibandingkan dengan fluktuasi enerimaan dan pengeluaran kas merupakan laba
bersih. Informasi atas tiap pos p informasi yang penting untuk menilai fluktuasi dan risiko tersebut.
Pertimbangan analitis yang penting ini semula meyakinkan pembuat peraturan untuk mewajibkan
metode langsung dalam pelaporan arus kas. Namun, karena metode ini memerlukarn biaya
implementasi yang tinggi, pembuat keputusan memutuskan untuk hanya menyarankan metode
langsung dan memperbolehkan metode tidak langsung. Jika perusahaan menggunakan metode
langsung, perusahaan harus mengungkapkan rekonsiliasi antara laba bersih dengan arus kas dari
operasi (metode tidak langsung) dalam skedul terpisah.
Mengubah Metode Tidak Langsung Menjadi Metode Langsung
Bagian ini menunjukkan bagaimana cara mengubah arus kas operasi yang dilaporkan dengan
metode tidak langsung menjadi metode langsung. Keakuratan konversi ini bergantung pada
penyesuaian berdasarkan data yang tersedia dari catatan akuntansi eksternal. Metode konversi
yang dijelaskan di sini cukup akurat untuk sebagian besar tujuan analisis.
Konversi dari metode tidak langsung menjadi metode langsung digambarkan pada Tampilan
7.4 (hal. 102) dengan menggunakan contoh Gould Corporation. Konversi ini dimulai dengan
memisahkan laba bersih ($84.000) menjadi total pendapatan (S660.000) dan total beban
($576.000). Selanjutnya, penyesuaian konversi diterapkan pada kategori pendapatan dan beban
yang relevan. Dari penyesuaian ersebut, kita melaporkan arus kas dari operasi Gould Corporation
dalam bentuk gsung. Keuntungan penjualan peralatan (yang dipindahkan ke aktivitas investasi)
dihilangkan dari penyajian metode langsung.

4
ANALISIS IMPLIKASI ARUS KAS
Informasi arus kas memiliki beberapa implikasi pada analisis keuangan. Bagian ini akan
membahas beberapa implikasi yang signifikan.
1. Keterbatasan Pelaporan Arus Kas
Berikut beberapa keterbatasan pelaporan arus kas saat ini.
 Tidak diharuskannya pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait dengan pos
luar biasa atau operasi yang dihentikan.
 Bunga dan dividen yang diterima serta bunga yang dibayarkan dikelompokkan sebagai
arus kas operasi. Banyak pengguna laporan menanggap bunga yang dibayar sebagai
arus kas keluar pendanaan, serta bunga dan dividen yang diterima sebagai arus kas
masuk investasi.
 Pajak dikelompokkan sebagai arus kas operasi. Pengelompokan ini dapat mendistori
analisis atas masing-masing dari ketiga aktivitas jika manfaat atas biaya pajak yang
signifikan dialokasikan pada aktivitas tersebut dengan cara yang tidak proporsional.
 Pemindahan laba atau rugi penjualan aset tetap atau investasi sebelum pajak (bukannya
setelah pajak) dari aktivitas operasi mendistorsi analisis atas aktivitas operasi dan
aktivitas investasi. Hal ini disebabkan pajak yang terkait tidak dipindahkan, melainkan
tertinggal dalam total beban pajak dalam aktivitas operasi.

2. Interpretasi Arus Kas dan Laba Bersih


Analisis Gould Corporation berfokus pada laporan keuangan utama yang mengarah pada
aktivitas operasi: laporan arus kas dan laporan laba rugi. Walaupun praktisi telah berusaha
menjelaskan manfaat gabungan kedua laporan operasi tersebut dengan sebaik-baiknya, tidak
seluruh pengguna laporan memahami peran informasi ganda arus kas dan laba bersih akrual.
Kesalahpahaman yang terus terjadi di antara pengguna adalah makna operasi, dan juga relevansi
arus kas dan laba bersih akrual dalam memberikan pandangan atas aktivitas operasi. Secara lebih
sederhana, perbedaan pandangan atas aktivitas operasi apakah yang disediakan oleh kedua laporan
ini?
Untuk memahami manfaat gabungan kedua laporan tersebut, kita kembali ke analisis atas
Gould Corporation. Tampilan 7.5 (hal. 103) menyajikan kedua laporan tersebut secara
berdampingan serta menunjukkan tujuan pengukurannya. Fungsi laporan laba rugi adalah
mengukur profitabilitas perusahaan untuk suatu periode. Laporan laba rugi mencatat pendapatan
saat dihasilkan (earned) dan beban saat terjadi (incurred). Tidak ada aporan lain yang mengukur
profitabilitas dengan cara ini. Namun, laporan laba rugi tidak menunjukkan waktu arus kas masuk
dan arus kas keluar maupun dampak operasi terhadap likuiditas dan solvabilitas. Informasi ini
tersedia dalam laporan arus kas yang menyajikan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan secara
terpisah.

5
Arus kas dari operasi merupakan pandangan yang lebih luas atas aktivitas operasi
dibandingkan dengan laba bersih. Arus kas dari operasi meliputi seluruh aktivitas haan yang terkait
dengan laba. Pengukuran ini tidak hanya meliputi pendapatan dan beban, tetapi juga kebutuhan
kas aktivitas operasi. Arus kas operasi meliputi investasi dalam bentuk piutang pelanggan dan
persediaan, serta pendanaan oleh pemasok barang dan jasa. Perbedaan ini terlihat pada Tampilan
7.5 di mana penerimaan dan pengeluaran kas operasi didapat dari analisis perubahan aset dan
kewajiban operasi untuk menyesuaikan pos laporan laba rugi. Arus kas dan operasi berfokus pada
aspek perusahaan. Arus kas dari operasi bukan merupakan pengukuran profitabilitas karena tidak
mencakup biaya-biaya penting seperti penggunaan aset tetap dalam aktivitas operasi dan
pendapatan seperti ekuitas non-kas dalam bentuk laba Ar perusa anak perusahaan atau perusahaan
afiliasi yang tidak terkonsolidasi.
Harus diingat bahwa ukuran bersih, baik itu laba bersih maupun arus kas dari operasi, memiliki
manfaat yang terbatas. Terlepas dari tujuan analisis, untuk evaluasi kinerja masa lalu atau untuk
memprediksi kinerja masa depan, kuncinya terletak pada informasi tentang komponen ukuran
bersih tersebut. Pembahasan pada Bab 11 menekankan pada evaluasi kinerja operasi, dan
kemampuan menghasilkan laba learning power) masa depan tidak bergantung pada laba bersih,
melainkan pada komponen-komponennya
Akrual akuntansi dalam menentukan laba bersih bergantung pada estimasi, penangguhan,
alokasi, dan penilaian. Faktor-faktor tersebut terkadang lebih subjektif daripada faktor yang
menentukan arus kas, Oleh karena itu, arus kas dari operasi sering dikaitkan dengan laba bersih
untuk menilai kualitasnya. Beberapa pengguna laporan menganggap bahwa angka rasio arus kas
dari operasi dibagi dengan laba bersih yang lebih besar akan mencerminkan kualitas laba yang
lebih baik. Kesimpulan ini diambil dari pemahaman bahwa kriteria pengakuan pendapatan atau
akrual beban menghasilkan laba bersih yang tinggi, tetapi arus kas rendah. Arus kas dari operasi
menjadi penguji yang efektif atas laba bersih, tetapi bukan pengganti laba bersih. Arus kas dari
operasi meliputi elemen pendanaan serta bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka
pendek dan solvabilitas jangka panjang.
Arus kas dari operasi tidak meliputi elemen-elemen pendapatan dan beban saat ini tidak
berdampak terhadap arus kas. Analisis operasi dan profitabilitas seharusnya mempertimbangkan
elemen-elemen tersebut. Baik laporan laba rugi maupun laporan arus kas dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pengguna laporan vang berbeda. Laporan laba rugi menggunakan akuntansi
akrual dalam pengakuan pendapatan dan beban. Arus kas dari operasi melaporkan pendapatan
yang diterima dan beban yang dibayar tunai. Satu laporan tidak lebih baik dari laporan yang lain
permasalahannya adalah laporan apa yang sesuai dengan kebutuhan analisis. Selain itu, kita juga
tetap perlu mempertimbangkan tujuan dan keterbatasan dari kedua laporan tersebut.

ANALISIS ARUS KAS


Karena kondisi perusahaan berbeda satu sama lain sehingga sulit untuk merumuskan analisis
arus kas standar. Namun demikian, terdapat beberapa kesamaan. Pertama, analisis harus
6
menetapkan sumber dan penggunaan kas masa lalu. Analisis ukuran sama (common size analysis)
atas laporan arus kas membantu penilaian ini. Dalanm mengestimasi tren, gunakan total sumber
dan penggunaan kas utama selama beberapa tahun karena angka tahunan atau kuartalan sering kali
terlalu pendek untuk menghasilkan kesimpulan yang bermakna. Sebagai contoh, pendanaan untuk
proyek besar sering memiliki rentang beberapa tahun. Dalam mengevaluasi sumber dan
penggunaan dana, analisis harus berfokus pada pertanyaan-pertanyaan berikut.
 Apakah penggantian aset didanai oleh dana eksternal atau internal?
 Dari manakah sumber pendanaan untuk ekspansi dan akuisisi bisnis?
 Apakah perusahaan bergantung pada pendanaan eksternal?
 Apakah kebutuhan dan kesempatan investasi perusahaan?
 Apakah persyaratan dan jenis pendanaan?
 Apakah kebijakan manajerial (seperti dividen) sangat sensitif terhadap arus kas?

1. Analisis Kasus Arus Kas Campbell Soup


Laporan arus kas Campbell Soup Company tahun lalu dilustrasikan dalam Kasus
Komprehensif setelah Bab 11. Analisis meliputi periode enam tahun yang berakhir pada tanggal
28 Juli, tahun ke-11. Tampilan KK.10 menyajikan laporan tersebut alam format ukuran sama
(common size).
Analisis atas laporan tersebut mengungkapkan beberapa hal. Selama periode enam tahun ini,
sumber kas utama adalah operasi ($3.010 juta), utang jangka panjang ($854 juta), dan utang jangka
pendek ($737 juta)-lihat Tampilan KK.4 dan laporan Campbell Soup di Lampiran A. Penggunaan
kas utama adalah untuk pembelian pabrik (setelah dikurangi penjualan) sebesar $1.647 juta,
akuisisi usaha (setelah dikurangi penjualan), sebesar $718 juta, dan dividen tunai sebesar $649
juta. Selama periode enam tahun ini, kas dan setara kas naik sebesar $24 juta. Sumber kas dari
operasi sebagai persentase dari total sumber rata - rata adalah 55,7 % dengan persentase terendah
di tahun ke - 9 sebesar 31,3 % -lihat Tampilan KK.10. Tahun ke-11 merupakan tahun yang paling
menguntungkan selama enam tahun, mencerminkan pemulihan setelalh kinerja yang buruk selama
dua tahun dan aktivitas restrukturisasi. Untuk periode enam tahun ini, kas dari operasi menutup
kas bersih digunakan dalam aktivitas investasi dan hampir seluruh dividen yang dibayarkan. Arus
kas sebagian tidak terpengaruh oleh laba yang menurun tajam di tahun ke-9 dan tahun ke-10 karena
beban restrukturisasi sebesar $682 juta yang tidak melibatkan pengeluaran kas.
2. Kesimpulan Analisis Arus
Kas Kasus Campbell Soup mengilustrasikan berbagai kesimpulan berguna yang didapat dari
analisis ini. Selanjutnya, analisis laporan keuangan keseluruhan memperkuat atau menolak
kesimpulan yang diperoleh dari analisis arus kas.
Kita dapat membuat generalisasi yang berguna tentang kesimpulan potensial dari analisis
laporan arus kas. Pertama, analisis laporan arus kas memungkinkan kita untuk menilai kualitas
keputusan manajemen dari waktu ke waktu dan dampaknya pada hasil operasi dan posisi keuangan
perusahaan. Jika analisis meliputi periode waktu yang panjang, analisis tersebut dapat
7
menghasilkan pandangan atas keberhasilan manajemen dalam bereaksi terhadap perubahan
kondisi usaha dan kemampuan manajemen untuk menangkap kesempatan dan mengatasi
kesulitan.
Kesimpulan analisis arus kas meliputi di mana manajemen menggunakan sumber dayanya, di
mana manajemen mengurangi investasi, dari mana kas tambahan dihasilkan, dan di mana klaim
atas perusahaan dikurangi. Kesimpulan juga terkait dengan penggunaan laba dan pilihan investasi
arus kas. Analisis juga memungkinkar kita untuk menyimpulkan ukuran, komposisi, pola, dan
kestabilan arus kas operasi.
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai pola arus kas dalam suatu perusahaan. Siklus operasi
(di Bab 4) menggambarkan investasi jangka pendek kas dalam persediaan, kenaikan piutang yang
terjadi akibat penjualan, dan penerimaan kas ketika piutang tertagih. Investasi dalam aset jangka
panjang seperti properti., pabrik, dan menjalani siklus yang lebih panjang. Pada akhirnya, seluruh
penggunaan kas secara produktif akan berdampak terhadap proses penjualan dan dikonversi
menjadi piutang atau kas. Operasi yang menguntungkan akan menghasilkan penerimaan kas
melebihi jumlah yang diinvestasikan dan, sebagai konsekuensinya, meningkatkan arus kas masuk.
Sedangkan kerugian memberikan hasil sebaliknya.
Komponen arus kas operasi juga harus dilihat. Komponen tersebut sering kali memberikan
petunjuk penting tentang stabilitas sumber dana. Misalnya, kenaikan arus kas operasi yang berasal
dari sekuritisasi piutang usaha atau pengurangan persediaan biasanya bukanlah sumber dana yang
dapat diandalkan. Hal ini dikarenakan terbatasnya arus kas masuk dari pengurangan piutang.
Demikian pula halnya dengan kelebihan persediaan yang dapat dikurangi tanpa dampak yang
merugikan, pada satu titik pengurangan persediaan akan memberikan dampak yang buruk pada
penjualan, dan kas harus dikeluarkan untuk mengganti persediaan.
Kenaikan arus kas operasi yang timbul akibat kenaikan kewajiban lancar juga biasanya bukan
merupakan sumber arus kas masuk yang dapat dipertahankan. Misalnya, perusahaan dapat
menunda pembayaran (menaikkan utang usaha) untulk meningkatkan arus kas operasi. Akan
tetapi, pada satu titik, pemasok akan merespons dengan membebankan biaya yang lebih tinggi atau
menghentikan pengiriman produk-produknya (ingat, pemasok akan menanggung biaya yang lebih
tinggi dan arus kas operasi yang lebih rendah saat tingkat piutangnya naik). Sama halnya, akrual
mencerminkan kewajiban yang belum dibayar di mana beban telah dilaporkan pada periode
berjalan. Akrual gaji masih harus dibayar, seperti juga akrual sewa, dan seterusnya. Kenaikan
akrual umumnya mencerminkan penangguhan arus kas kelur dalam jangka pendek.
3. Pengukuran Arus Kas Alternatif
Pengguna laporan keuangan kadang menghitung laba bersih ditambah penyusutan dan
amortisasi (net income plus depreciation and amortization) sebagai ukuran kasar arus kas operasi.
Satu bentuk pengukuran ini adalah EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan
amortisasi-earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) yang populer. Namun,
pengukuran ini memiliki beberapa masalah berikut

8
1. Penambahan kembali penyusutan terkadang diartikan beban tersebut bukanlah beban
yang sah. Ini tidak benar. Penggunaan aset jangka panjang yang dapat disusutkan
adalah beban ril yang tidak bisa diabaikan.
2. Beberapa mengartikan penambahan kembali penyusutan menunjukkan bahwa ada kas
yang dikeluarkan untuk mengant set jangka panjang. Ini juga tidak benar. Penambahan
kembali beban penyusutan tidak menghasil kan kas. Penambahan ini hanya menihilkan
beban non-kas dari laba bersih seperti yang telah dibahas sebelumnya. Kas diberikan
oleh aktivitas operasi dan pendanaan, bukan penyusutan.
3. Laba bersih ditambah penyusutan mengabaikan perubahan akun-akun modal kerja
yang merupakan bagian dari arus kas bersih dari aktivitas operasi. Padahal, perubahan
akun modal kerja sering merupakan bagian arus kas aktivitas operasi yang cukup besar.
Pemeriksaan atas komponen modal kerja memberikan gambaran tentang stabilitas arus
kas operasi seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya.
Penyederhanaan arus kas operasi secara berlebthan melalui penggunaan laba bersith ditambah
penyusutan, EBITDA, atatu sejenisnya telah menyalahartikan sifat beban penyusutan dan
mengabaikan informasi berharga yang diberikan oleh pemeriksaan perubahan akun modal kerja.
4. Perusahaan dan Kondisi Ekonomi
Neraca menjelaskan aset perusahaan pada satu titik waktu tertentu dan sumber pendanaan aset
tersebut. Laporan laba rugi menggambarkan hasil operasi untuk satu periode waktu. Laba
meningkatkan aset, termasuk kas dan aset non-kas (lancar dan tidak lancar). Beban merupakan
konsumsi atas aset (atau munculnya kewajiban). Dengan demikian, laba bersih terkait dengan arus
kas melalui penyesuaian pos-pos neraca.
Bisa saja terjadi perusahaan yang menguntungkan dapat mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya dan memerlukan kas untuk berekspansi. Keberhasilan melalui peningkatan
penjualan dapat menyebabkan masalah likuiditas dan membatasi kas karena bertumbuhnya aset.
Dana yang tersedia mungkin tidak cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo. Penting
untuk memisahkan kinerja antaraktivitas, terutama pemisahan antara kinerja operasi dengan
keuntungan yang berasal dari aktivitas investasi dengan aktivitas pendanaan. Semua aktivitas
tersebut penting dan saling terkait, tetapi aktivitas-aktivitas tersebut tidak sama dan mencerminkan
aspek perusahaan yang berlainan. Laporan arus kas mengungkapkan implikasi aktivitas laba
terhadap kas. Laporan ini mengungkapkan aset yang diperoleh dan bagaimana aset tersebut
didanai. Laporan ini menjelaskan bagaimana laba bersth berbeda dengan arus kas dari operasi.
Kemampuan untuk menghasilkan arus kas dari operasi penting bagi keuangan yang sehat. Tidak
ada perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka panjang tanpa menghasilkan kas dari operasi.
Kita harus menginterpretasikan arus kas dan tren tersebut dengan hati-hati serta memahami kondisi
ekonomi.
Perusahaan yang sukses dan gagal dapat mengalami masalah arus kas dari operasi tetapi
dengan alasan yang jauh berbeda. Perusahaan sukses yang menghadapi masalah kenaikan investasi
dalam piutang dan persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat, mendapati

9
bahwa keuntungan yang meningkat berguna untuk mendapatkan pendanaan tambahan dengan
utang dan ekuitas. Pada akhirnya keuntungan ini (laba akrual positif) menghasilkan arus kas
positif. Sementara itu, perusahaan yang gagal mengalami kekurangan kas karena penurunan
perputaran piutang dan persediaan, mengalami kerugian operasi, atau kombinasi dari kedua faktor
tersebut atau faktor lainnya. Perusahaan yang gagal dapat meningkatkan arus kas dengan
mengurangi piutang dan persediaan. Namun, hal ini umumnya disertai dengan penurunan
pelayanan kepada pelanggan yang kian menekan laba. Faktor faktor tersebut merupakan pertanda
krisis yang terjadi saat ini dan di masa depan serta kekurangan kas, termasuk penurunan kredit
perdagangan. Penurunan arus kas bagi perusahaan gagal memiliki implikasi yang sama sekali
berbeda dengan implikasi bagi perusahaan yang sukses. Meskipun manajer yang gagal dapat
meminjam uang, biaya dan pinjaman hanya akan memperbesar kerugian. Profitabilitas merupakan
variabel utama; tanpa profitabilitas perusahaan ditakdirkan untuk gagal.
Perubahan modal kerja operasi juga harus diinterpretasikan dalam lingkungan ekonomi.
Peningkatan piutang dapat menandakan permintaan pelanggan yang meningkat atau merupakan
pertanda ketidakmampuan untuk menagih piutang tepat waktu. Sama halnya dengan persediaan,
peningkatan (terutama bahan baku) dapat menandakan antisipasi kenaikan produksi karena
meningkatnya permintaan pelanggan, atau menandakan ketidakmampuan untuk mengantisipasi
permintaan atau menjual produk dengan akurat (terutama jika persediaan barang jadi meningkat).
Kondisi inflasi menambah kesulitan keuangan dan tantangan bagi perusahaan. Tantangan
utama meliputi penggantian aset tetap pada harga yang lebih tinggi dari beban penyusutan,
meningkatnya investasi dalam piutang dan persediaan, dan kebijakan dividen yang didasarkan
pada laba yang tidak menyediakan biaya sumber daya yang digunakan dalam operasi. Meskipun
keputusan manajemen tidak harus didasarkan pada laporan keuangan, implikasi dan pentingnya
laporan keuangan tidak dapat diabaikan. Informasi tentang bagaimana dampak tindakan
manajemen dalam kondisi inflasi dapat dilihat dalam laporan arus kas. Hal ini menyebabkan fokus
pada arus kas dari operasi setelah pengeluaran modal dan dividen.
5. Arus Kas Bebas
Turunan analisis laporan arus kas yang bermanfaat adalah penghitungan arus kas bebas (free
cash flow-FCF). Sebagaimana ukuran analisis lainnya, komponen komponen perhitungan tersebut
harus diperhatikan. Motivasi tersembunyi dalam pelaporan komponen yang digunakan untuk
menghitung arus kas bebas terkadang memengaruhi manfaatoya. Meskipun tidak ada kesepakatan
atas definisi pasti arus kas bebas, berikut salah satu pengukuran arus kas bebas yang bermanfat.
Definisi lain yang banyak digunakan dan konsepnya sama adalah FCF = NOPAT- Perubahan
NOA. Definisi ini menyatakan arus kas bebas perusahaan sebagai laba operasi bersih setelah pajak
(net operating profit after tax-NOPAT) dikurangi kenaikan aset operasi bersih (net operating
assets-NOA). Kenaikan NOA termasuk perubahan modal kerja untuk arus kas bersih dari operasi
serta kenaikan aset operasi Jangka panjang (sama dengan baris kedua rumus yang diberikan di
atas). Namun, tokusnya adalah perusahaan secara keseluruhan, tanpa melihat pendanaannya.
Sebagai konsekuensinya, dividen (suatu aktivitas pendanaan) menjadi tidak diperhitungkan.

10
Arus kas beban positif mencerminkan jumlah yang tersedia bagi aktivitas usaha setelah
penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas
produksi pada tingkat sekarang. Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan bergantung pada
ketersediaan arus kas bebas. Harus diakui bahwa jumlah pengeluaran modal untuk
mempertahankan kapasitas produksi umumnya tidak diungkapkan. Jumlah ini disajikan sebagai
bagian total pengeluaran modal yang memang diungkapkan, tetapi termasuk pengeluaran untuk
ekspansi kapasitas produksi. Pemisahan dua komponen pengeluaran modal ini sulit dilakukan
Laporan arus kas jarang memisahkan pengeluaran modal menjadi komponen untuk
mempertahankan dan komponen untuk ekspansi.
6. Arus Kas sebagai Validasi
Laporan arus kas berguna untuk memprediksi hasil operasi berdasarkan kapasitas produksi
yang dimiliki dan direncanakan. Laporan ini juga digunakan untuk menilai kapasitas ekspansi
perusahaan di masa depan, kebutuhan modalnya, dan sumber arus kas masuknya. Laporan arus
kas merupakan jembatan penting antara laporan laba rugi dengan neraca. Laporan arus kas
melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar, serta kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya. Lebih lanjut, laporan arus kas memberikan petunjuk penting tentang :
 kelayakan pendanaan pengeluaran modal
 sumber kas dalam pendanaan ekspansi,
 ketergantungan pada pendanaan eksternal (kewajiban vs ekuitas),
 kebijakan dividen di masa depan,
 kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang.
 fleksibilitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan yang tidak
diantisipasi,
 praktik keuangan oleh manajemen,
 kualitas laba rugi.
Laporan arus kas bermanfaat untuk mengidentifikasi hasil atau perkiraan operasi yang salah
atau menyesatkan. Pembahasan lebih lanjut atas kualitas laba dan manfaat arus kas sebagai validasi
disajikan di Bab 11. Bagaimana pun, seperti laporan lainnya, laporan arus kas merupakan sumber
informasi tindakan dan niat manajemen yang andal dan dapat dipercaya-lebih andal daripada
prediksi dan pernyataan pers dari manajemen.
Pemeriksaan atas hubungan antarpos dalam laporan arus kas harus dilakukan secara hati-hati.
Transaksi-transaksi tertentu saling terkait, seperti pembelian aset dengan menerbitkan utang.
Analisis harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menyimpulkan hubungan antarpos yang
sebetulnya tidak berkaitan. Perubahan kas, baik positif maupun negatif, tidak dapat disimpulkan
hanya oleh laporan arus kas. Kas harus dianalisis terkait dengan variabel lain dalam struktur
keuangan dan hasil operasi perusahaan. Misalnya, kenaikan kas dapat berasal dari penjualan aset
yang berharga atau dari utang dengan biaya tinggi atau persyaratan yang tidak menguntungkan.
Hubungan antara berbagai pos laporan keuangan tersebut memiliki implikasi penting untuk
keandalan analisis.
11
RASIO ARUS KAS KHUSUS
Dua rasio berikut ini sering digunakan dalam menganalisis aliran dana perusahaan.
1. Rasio Kecukupan Arus Kas
Rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) merupakan ukuran kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang cukup untuk menutupi pengeluaran investasi
dalam persediaan, dan dividen tunai. Untuk menghilangkan pengaruh siklus dan pengaruh acak
lainnya, biasanya digunakan total tiga tahun untuk menghitung rasio ini. Rasio kecukupan arus kas
dihitung sebagai berikut.
Jumlah kas dari operasi selama tiga tahun
Jumlah pengeluaran modal,penambahan persediaan, dan deviden tunai selama tiga tahun

Investasi dalam modal kerja penting lainnya seperti piutang tidak disertakan karena didanai
terutama oleh kredit jangka pendek (seperti pertumbuhan utang usaha). Dengan demikian, hanya
penambahan persediaan yang disertakan. Perhatikan bahwa pada tahun di mana persediaan
menurun, perubahan tersebut diperlakukan sebagai tidak ada perubahan (nol) dalam menghitung
rasio.
Rasio kecukupan arus kas perlu diinterpretasikan secara tepat. Rasio sebesar 1 menunjukkan
bahwa perusahaan dapat menutup kebutuhan kas tanpa perlu mendapatkan pendanaan eskternal.
Rasio kurang dari 1 menunjukkan bahwa sumber kas internal tidak cukup untuk mempertahankan
dividen dan tingkat pertumbuhan operasi saat ini. Bagi Campbell Soup Company, rasio ini
menunjukkan bahwa untuk periode tiga tahun yang berakhir di tahun ke-11, arus kas operasi
Campbell tidak cukup untuk menutup dividen dan pertumbuhan operasi. Meskipun tidak
dilustrasikan di sini, perhitungan rasio untuk periode enam tahun menghasilkan rasio yang lebih
baik. Rasio kecukupan arus kas juga mencerminkan dampak inflasi untuk keperluan pendanaan
perusahaan. Sebagaimana analisis lainnya, kesimpulan yang ditarik dari rasio ini harus didukung
dengan analisis dan investigasi lebih lanjut.
2. Rasio Reinvestasi Kas
Rasio reinvestasi kas (cash reinvestment ratio) merupakan ukuran atas persentase investasi
dalam aset yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam
perusahaan untuk mengganti aset dan pertumbuhan operasi. Rasio ini dihitung sebagai berikut:
Asset kas operasi – Dividen
Asset tetap kotor + Investasi + Aset lain + Modal kerja

12
DAFTAR PUSTAKA
Wild, John J. Subramanyam, K.R. & Hasley, Robert F. 2007. Finacial Statement Analysis. Mc
Graw Hill Internasional Edition.

13

Anda mungkin juga menyukai