Anda di halaman 1dari 10

BAB 6

CASHFLOW ANALYSIS

Fungsi dari cashflow secara umum yaitu melihat aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu.
Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai nilai yang berbeda. Contohnya pada periode awal
nominal uang kita sebesar Rp. 100.000,00. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya nominal
uang kita belum tentu sebesar Rp. 100.000,00. Mungkin nominal uang kita naik atau turun seiring
bertambahnya waktu. Oleh karena itu cashflow memberikan gambaran nilai uang Rp. 100.000,00
pada periode dan seterusnya, apakah nilai nominalnya naik atau turun seiring bertambahnya waktu.

Cashflow berasal dari dua suku kata, yaitu cash yang artinya uang dan flow yang artinya aliran.
Jadi secara singkat Cashflow adalah aliran uang. Berarti Cashflow adalah suatu laporan keuangan
yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan dalam satu
periode.

Hal yang harus diperhatikan dalam cashflow adalah memahami fungsi yang dimiliki suatu
perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan uangnya dan kapan perusahaan menginvestasikan
uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar.

6.1 Definisi Cashflows

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana
mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran
kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Cashflow data supplement the information provided by the income statement as both link
consecutive balance sheets. The statement of cashflows reports all the cashinflows and outflows
(classified among operating, investing, and financing activities) of the firm for a specified period. It
also includes disclosures about that period's non-cashinvesting and financing activities.

SFAS 95, Statement of Cashflows (1987), and IAS 7 (1992) govern the preparation of
cashflow statements under U.S and IAS GAAP, respectively. Both standards permit firms to report
cashfrom operations either directly by reporting major categories of gross cashreceipts and
payments, or indirectly by reconciling accrual-based net income to Cashflow from Operating (CFO).
Both investing and financing cashflows are usually computed identically under the two methods.
Cashflow statements prepared using the indirect method have a significant drawback.
Because the indirect format reports the net cashflow from operations, it does not facilitate the
comparison and analysis of operating cashinflows and outflows by function with the revenue and
expense activities that generated them, as is possible from direct method cashflow statements. In the
absence of acquisitions, divestitures, and significant foreign operations, the indirect method simply
recasts the income statements and the balance sheet, providing little new information on or insight
into the specific components of a firm's cash-generating ability.

Laporan arus kas (cashflow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas
(penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:

a. Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.


b. Penagihan piutang dari penjualan kredit.
c. Penjualan aktiva tetap yang ada.
d. Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
e. Pinjaman/hutang dari pihak lain.
f. Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cashout flow.
Cashout flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cashout flow) terdiri dari:
a. Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
b. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
c. Pembelian aktiva tetap.
d. Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
e. Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
f. Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi
berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :

a. Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-
hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
b. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya
beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
c. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Aliran kas awal (Initial Cashflow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas
awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cashout flow).
b. Aliran kas operasional (Operational Cashflow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk (cashin flow) dan aliran kas keluar (cashout flow).
c. Aliran kas akhir (Terminal Cashflow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

6.2 Keterbatasan Cashflow


1. Cashflow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cashflow hanya yang bersifat
tunai.
2. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
3. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat
mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan
terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang
kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.

6.3 Manfaat Cashflow


Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cashflow dalam perusahaan sangat berguna bagi
beberapa pihak terutama manajemen, antara lain :

1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu manager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan
kepadanya.
6.4 Langkah-langkah Penyusunan Cashflow

Ada empat langka dalam penyusunan cashflow, yaitu :


1. Menentukan minimum kas.
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas
dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial
dan budget kas yang final.

Cashflow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:


1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima, jumlah
dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai,
penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya.
Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah
diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi,
dan pengeluaran lainnya. Cashout flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan
intermitan.
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cashflow dan besarnya
kebutuhan dana jika terjadi deficit.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi
berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Terdapat dua metode pelaporan arus kas dari operasi, yaitu metode tidak langsung dan
metode langsung. Meskipun kedua metode tersebut memberikan hasil yang sama, format keduanya
berbeda. Dalam metode tidak langsung (indirect method), laba bersih disesuaikan dengan pos
penghasilan (beban) non kas dan dengan akrual, untuk menghasilkan arus kas dari operasi.
Keunggulan metode ini adalah adanya rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dengan arus kas
operasi. Rekonsiliasi ini dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk memprediksi arus kas
melalui prediksi laba yang kemudian menyesuaikan laba untuk jarak antra laba bersih denga arus kas,
yaitu denga menggunakan akrual non kas. Metode tidak langsung adalah metode yang paling sering
digunakan dan telah digunakan di bagian awal untuk mengilustrasikan penyusunan laporan arus kas.
Arus kas yang dihitung dengan metode langsung (direct method) disediakan setelahnya sebagai
perbandingan. Metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait, sehinga
menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk (keluar) operasi. Kedua
metode ini menggunakan format yang sama untuk menghitung kas bersih dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Perbedaannya hanya pada penyusunan arus kas bersih dari aktivitas operasi.

Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan.
Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual.
Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari
opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah
penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi
pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.

Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan
perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah,
gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau
penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan
penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan
suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman
tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang
diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup
pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi,
penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan
pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran
pokok pinjaman.

6.5 Transactional Analysis


Transactional analysis is a technique that can be used to create a cashflow statement for
firms that do not prepare such statements in accordance with SFAS 95 and IAS 7. It can also be used
to convert indirect method cashflow from operations to the direct method. One objective of
transactional analysis is to understand the relationship between the accruals of revenues, expenses,
assets, and liabilities and their cashflow consequences. Another goal is to facilitate analysis by
classifying gross cashflows between operating, financing and investing activities. The method
reconciles line-item changes in the balance sheet with their related income statement components to
derive the cashflow consequences of the reported transactions and events. These changes are grouped
according to whether they are operating, investing or financing in nature.

6.6 Analysis Of Cashflov/S Statement: Patterns

#1 #2 #3 #4 #5 #6 #7 #8
Operating + + + + - - - -
Investing + - + - + - +
Financing + - - + + + - -
explanation Note 2 Note b Note c Note d Note e Note f Note g Note h

Note a:
Company using cashgenerated from operations and from sale of assets and financing to build up pile
of cashvery liquid company possibly looking for acquisition

Note b:
Company using cashflow generated from operations to buy fixed assets and to pay down debt or pay
owners

Note c:
Company using cashfrom operations and from sale of fixed assed to pay down debt or pay owners

Noted:
Company using cashfrom operations and from borrowing (or from owner investment) to expand

Note e:
Company's operating cashflow problem covered by sale of fixed assets and by borrowing or
shareholder contributions

Note f:
Company is growing rapidly but shortfalls in cashflow from operations and from purchase of fixed
assets financed by long term debt or new investment

Note g:
Company is financing cashflow shortages and payment to debt and/or stockholders via sale of fixed
assets

Note h:
Company is using cashreserve to finance operation shortfall and pay long term creditor and/or
investors
THE WSF COMPANY
BALANCE SHEET AT DECEMBER 31, 2009 AND 2010
2009 2010
ASSETS
Cash 4.000.000 3.625.000
Account Receivable 224.500
Inventory 850.000 425.000
Current Assets 4.850.000 4.274.500
Investment in Affiliates 710.000
Buildings 3.500.000 4.000.000
Less : Accumulated depreciation 175.000
Long - Term Assets 3.500.000 4.535.000
Total Assets 8.350.000 8.809.500

LIABILITIES
Short-term Debt 500.000
Advances from Customers 175.000
Account Payable 850.000 375.000
Accrued Liabilities 50.000
Interest Payable 125.000
Taxes Payable 40.630
dividend Payable 35.000
Current Liabilities 850.000 1.300.630
Bonds Payable 2.500.000 2.500.000
Total Liabilities 3.350.000 3.800.630
Common Stock 1.000.000 000.000
Additional Paid -in Capital 4.000.000 4.000.000
Retained Earnings 8.870
Stockholders Equity 5.000.000 5.008.870
Total Liabilities and Equity 8.350.000 8.809.500

THE WSF COMPANY


INCOME STATEMENT FOR YEAR ENDED DECEMBER 31, 2010
Net Sales 2.724.500
Less : Cost of Goods Sold 1.700.000
Gross Margin 1.024.500
Less :
Operating Expense 360.000
Depreciation Expense 175.000
Rent Expense 120.000
Interest Expense 250.000 905.000

Income Bofore Taxes 119.500


Tas Expense 34% 40.630
Net Income 78.870

STATEMENT OF RETAINED EARNINGS


Beginning Balance, January 1, 2010
Net Income 78.870
Dividend Declared 70.000
Ending Balance, December 31, 2010 8.870

a. Susunlah transactional Analysis.


b. Statement of Cashflows ( Direct and Indirect Method), berikut interpresasinya.

THE WSF COMPANY


TRANSACTIONAL ANALYSIS

Income Balance Sheet Cash


Cash
Statement 31/12/2009 31/12/2010 Change Effect

CASHCOLLECTIONS

Net Sales 2.724.500 increase 2.724.500

Account Receivable 224.500 224.500 decrease 224.500

Advances From Customer 175.000 175.000 increase 175.000 2.675.000

CASHINPUTS

COGS .700.000 ecrease 1.700.000

Inventory 850.000 425.000 (425.000) increase (425.000)

Account Payable 850.000 375.000 (475.000) decrease (475.000) 1.750.000

CASHEXPENSES

Operating Expense 60.000 decrease

Rent Expense 120.000 decrease 120.000

Accrued Liabilities 50.000 50.000 increase 50.000 430.000

CASHTAXES PAID

Tax Expense 40.630 ecrease 40.630 360.000


Taxes Payable 40.630 40.630 increase 40.630 -

CASHINTEREST PAID

Interest Expense 250.000 decrease 250.000

Interest Payable 125.000 25.000 increase 125.000 125.000

CAPITAL EXPENDITURES

Depreciation 175.000 175.000

Building - net 3.500.000 3.825.000 325.000 325.000 500.000

CASHINVESTED IN AFFILIATES

Investment in Affiliates 710.000 10.000 710.000 710.000

1.210.000

CASHFROM BORROWING

Short Term Debt 500.000 500.000 500.000

bonds Payable 2.500.000 2.500.000 - 500.000

EQUTIY FINANCING

Common Stock 1.000.000 1.000.000 -

Additional Paid-in Capital 4.000.000 4.000.000 -

Net Income 78.870

DIVIDENDS

Dividends Declared 70.000 70.000 70.000

Dividends Payable 35.000 35.000 35.000 35.000

465.000

Change In Cash 745.000

Daftar Bacaan :
Buku Ajar Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan, Usman Sastradipraja., Prodi
Akuntansi, FE Utama.

Anda mungkin juga menyukai