NIM : 19030029
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
BAB 7 : ANALISIS ARUS KAS
Analisis arus kas merupakan alat analisis keuangan untuk mengetahui penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas pada bank selama periode tertentu yang dikelopmokkan dari
kegiatan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusaahaan. Aktivitas operasi ( operating)
adalah aktivitas penghasil utama pendapatan bank (principal revenue-producing activities) dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas
investasi (investing) adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak setara kas. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan peminjaman bank.
Laporan arus kas memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih bank, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan untuk memngaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
adaptasi dengan perubahan keadaan atau peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai
kemampuan bank dalam menghasilkan kas dan setra kas dan memungkinkan para pemakai
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa
depan (future cash flow) dari berbagai bank. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding
pelaporan kinerja operasi berbagai bank karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indicator yang
menentukan apakah dari operasinya bank dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pembiayaan dan pinjaman yang diterima, memlihara kemampuan operasi bank,
membayar dividend an melakukan investasi baru tanpamengandalkan pada sumber pendanaan
dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain,
berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
Penyajian laporan kas dapat digunakan dua metode, yaitu :
1. Metode langsung
Metode ini merupakan pengungkapan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas netto
2. Metode tidak langsung
Metode ini laba/rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan
kas, pengguhan (deferreal), atau aktrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk di operasi
masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban berkaitan dengan arus kas investasi
atau pendanaan.
Bank dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan mengunakan metode
langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa
depan yang tidak dihasilkan dengan metode tidak langsung.
Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari
sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :
Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat
keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk
mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan
dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui darimana diperoleh dan untuk apa dana
tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas
tersebut digunakan, seiring disebut sebagai laporan arus kas.
Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas
entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas yang
diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan
informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas mengenai aktivitas
keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.
Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang digunakan yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas
operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan
pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas
operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran kas operasi dari
penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan
pengeluaran kas secara ringkas.
Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari investasi
operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya: kas yang diterima dari
pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan pengeluaran kas (misalnya: kas
yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada karyawan untuk jasa, kepada kreditur
untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk pajak).
Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan
penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas.
Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang
lebih banyak dalam mengambil keputusan.
Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan:
Dalam Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan
pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba
rugi.
Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba
bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Arus kas bersih dari aktivitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
Pos bukan kas.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan
menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta
perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode tertentu.
Sedangkan dengan cara pelaporan arus kas bentuk investasi dan pendanaan pada kedua metode,
baik langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah metode pelaporan
arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.
Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam penentuan laba / rugi
yang menggunakan metode akrual basis, dimana metode ini merupakan petunjuk yang salah
dalam penilaian atas arus kas dari operasi. Jika perusahaan terus memakai metode tidak
langsung, maka harus ada pengungkapan yang terpisah mengenai perubahan-perubahan dalam
perkiraan piutang, persediaan barang, investasi, biaya yang dibayar dimuka dan perkiraan aktiva
lancar lainnya.
Analisis horizontal pada laporan arus kas untuk mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi pada penerimaan, pengeluaran dan laba bersih bank apakah mengalami kenaikan atau
penurunan dari suatu periode. Analisis ini menggunakan laporan keuangan arus kas bank untuk
dua periode atau lebih.
a. Analisis Trend
Analisis laporan arus kas dengan menggunakan analisis trend pada data laporan arus kas
diatas, tahun 2009 dijadikan sebagai tahun dasar (disajikan dengan angka (100%)
b. Analisis Perbandingan (Comporatif)
Analisis laporan kas dengan menggunakan analisis perbandingan (Comporatif) dari tahun
2009 ke tahun 2010 untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang disajikan dengan
presentase.
2. Analisis Common Size
Analisis common size menitikberatkan pada hubungan antara pos-pos laporan keuangan
untuk suatu periode. Pada laporan arus kas, setiap pos disajikan dalam persentase atas dasar total
arus kas masuk dan setara kas yang berasal dari sumber aktivitas operasi, investasi maupun
pendanaan.
Dalam perubahan non-kas dan perubahan hutang dan modal akan dibedakan yang mana
yang merupakan sumber dan yang mana yang merupakan pengguna kas.
Untuk membedakan sumber dan penggunaan kas ini dapat dijabarkan ringkasan sebagai berikut :
a. Sumber Kas
4. Kas Keluar atau Pengeluaran Kas (Cash Out Flow): Yaitu aliran pembayaran kas (tunai)
yang dilakukan perusahaan. Komponen ini adalah kebalikan dari Cash In Flow. Pada Cash In
Flow perusahaan menerima uang tunai, maka pada Cash Out Flow perusahaan mengeluarkan
uang tunai.
5. Surplus/Defisit Kas Perusahaan (Net Cash Surplus/Defisit): Yaitu selisih antara total kas
yang tersedia dengan Cash Out Flow. Ada beberapa indikasi yang ditunjukkan oleh
perusahaan yang memiliki kas surplus yang cukup besar terus menerus yaitu:
1. Kemampuan membayar angsuran pokok pinjaman (bila ada) masih cukup besar.
2. Jika perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek, kas yang surplus menunjukkan bahwa
pinjaman jangka pendek tersebut dapat dilunasi.
Segalanya, bila kas adalah defisit, ada beberapa indikasi yang ditunjukkan:
1.Angsuran pokok pinjaman (bila ada) terlalu besar. Untuk menguji hal ini, kita dapat
mencoba mengeluarkan angsuran pokok dari Cash Out Flow.
2. Perusahaan membutuhkan tambahan pinjaman untuk menutup kekurangan kas tersebut.
3. Bila defisit hanya terjadi pada interval awal, berarti terdapat kebutuhan akan grace
period untuk pinjaman jangka panjang yang diberikan.
6. Saldo Kas Minimum (Minimum Cash Balance): Yaitu sejumlah uang tunai tertentu yang
mengendap di perusahaan sepanjang waktu, misalnya untuk keperluan kas kecil.
7. Kebutuhan Dana Tambahan (Additional Financial Needs): Yaitu jumlah dana yang
dibutuhkan untuk menutup defisit kas. Jumlah dana yang dibutuhkan ini tergantung pada
besarnya saldo kas minimum dan kondisi kas perusahaan (defisit / surplus).
1. Bila tidak ada saldo kas minimum yang ingin dipelihara oleh perusahaan, saldo defisit kas
sama dengan jumlah kebutuhan dananya.
2. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan saldo kas adalah defisit, kebutuhan
dana tambahan sebesar saldo kas minimum ditambah jumlah defisit kas.
3. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan saldo kas adalah surplus, tetapi lebih
kecil daripada saldo kas minimum yang disyaratkan, kebutuhan dana tambahan adalah
sebesar selisih antara saldo kas minimum dengan saldo surplus.
4. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan posisi kas adalah surplus, dimana
nilai surplus di atas saldo kas minimum, maka tidak dibutuhkan dana tambahan.
8. Saldo Kas Akhir (Ending Cash Balance): Yaitu posisi kas di akhir periode (interval)
setelah memperhitungkan kebutuhan dana tambahan.