Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP

DAN AKUMULASI DEPRESIASI”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah: Pengauditan 2
Dosen Pengampu: Hetty Muniroh, SE., M.Si.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Eva Setyaningrum (19030002)
2. Mas Imam Puji Prastawa (19030022)
3. Nur Safitri (19030019)
4. Ratna Wulandari (19030045)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YPPI REMBANG


JURUSAN AKUNTANSI
REMBANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat berhasil menyelesaikan tugas kelompok ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP AKTIVA TETAP DAN AKUMULASI DEPRESIASI”

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan 2, kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hetty Muniroh selaku dosen mata kuliah Pengauditan 2
yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan
menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami memperoleh banyak ilmu, informasi dan
pengetahuan selama membuat dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis juga menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca agar kami
dapat memberikan yang lebih baik untuk yang selanjutnya. Semoga laporan ini dapat memberi
manfaat yang berkelanjutan bagi pembaca ataupun penulis. Aamiin.

Rembang, 18 Desember 2021

(Penulis)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Aktiva Tetap.................................................................................3
2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap.....................................................3
2.1.2. Penggolongan Aktiva Tetap...............................................3
2.2 Transaksi yang Bersangkutan dengan Aktiva Tetap....................5
2.3 Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar.....8
2.4 Perbedaan Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap
dengan Aktiva Lancar...................................................................9
2.5 Pengujian Substantif terhadap Aktiva tetap dalam Audit
yang Pertama Kalinya...................................................................9
2.6 Prinsip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian
Aktiva Tetap di Neraca.................................................................9
2.7 Tujuan Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiva Tetap..........9
2.8 Prosedur Audit Aktiva Tetap......................................................10
2.9 Akumulasi Depresiasi.................................................................11
2.9.1 Pengertian Akumulasi Depresiasi-----------------------------11
2.9.2 Pengujian Substantif Aktiva Tetap dan
Depresiasis-------------------------------------------------------12
BAB III PENUTUP.....................................................................................14
3.1 Kesimpulan.................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
   Secara umum tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk
memperoleh laba yang optimal atas investasi yang telah ditanamkan dan dapat
mempertahankan kelancaran usaha dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu investasi
tersebut adalah aktiva yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan yaitu aktiva yang
mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Untuk mencapainya diperlukan
pengelolaan  yang efektif  dalam penggunaan, pemeliharaan maupun pencatatan
akuntansinya.
Bersama dengan berlalunya waktu nilai ekonomis suatu aktiva tetap tersebut harus
dapat dibebankan secara tetap dan salah satu caranya adalah dengan menentukan metode
penyusutan. Untuk itu perlu diketahui apakah metode penyusutan yang telah
diterapkan  oleh perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aktiva tetap yang
menurun yang disebabkan karena berlalunya waktu atau menurunnya manfaat yang
diberikan aktiva tersebut.
Aktiva tetap biasanya merupakan bagian investasi yang cukup besar dalam  jumlah
keseluruhan asset perusahaan. Besarnya investasi yang ditanamkan dalam aktiva tetap
menjadikan aktiva tetap itu perlu mendapatkan perhatian yang serius. Tidak hanya pada
penggunaan dan operasinya saja tetapi juga dalam akuntansinya yang biasanya mencakup
perolehan aktiva tetap, penghentian atau pelepasan aktiva tetap, serta penyajian dan
pengungkapannya dalam laporan keuangan.Oleh karena itu, perlunya untuk mengetahui
serta memahami secara rinci tentang aktiva tetap baik aktiva tetap berwujud maupun tidak
berwujud. Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di
dalam aktiva tetap sebuah perusahaan. Namun untuk mendapatkan rincian yang baik
terhadap aktiva tetap, diperlukan pengendalian terhadap aktiva berupa pengujian substantif.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang Audit terhadap Siklus
Pengeluaran: Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dari penulisan makalah ini sebagai
berikut :
a) Apakah yang dimaksud dengan aktiva tetap dan bagaimana penggolongan aktiva tetap?
b) Apa saja transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap?
c) Apa perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar?
d) Apa perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan aktiva lancar?
e) Bagaimana pengujian substantif terhadap aktiva tetap dalam audit yang pertama kalinya?
f) Bagaimana Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) penyajian aktiva tetap?
g) Apa saja tujuan pengujian substantif aktiva tetap?
h) Bagaimana prosedur audit aktiva tetap?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan penggolongan aktiva tetap.
b) Untuk mengetahui dan memahami bentuk transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap.
c) Untuk mengetahui dan memahami perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar.
d) Untuk mengetahui dan memahami perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan aktiva
lancar.
e) Untuk mengetahui dan memahami pengujian substantif terhadap aktiva tetap dalam audit
yang pertama kalinya.
f) Untuk mengetahui dan memahami Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) penyajian
aktiva tetap.
g) Untuk mengetahui dan memahami tujuan pengujian substantif aktiva tetap.
h) Untuk mengetahui dan memahami prosedur audit aktiva tetap.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Aktiva Tetap


2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap
            Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis
jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang
perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali
agar diperoleh laba atas penjualan tersebut. Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271)
menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat
bahwa aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup
lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan”. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud
yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang
digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.Dari
definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan dalam operasional
perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun yang
sifatnya relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan
dengan panca indera.

2.1.2. Penggolongan Aktiva Tetap


Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan banyak jenisnya, untuk tujuan akuntansi
maka perlu penggolongan aktiva tetap sesuai dengan kebutuhan dan fungsi masing-
masing. Menurut Harahap (2002:22) : “Penggolongan aktiva tetap dibagi menjadi
berbagai sudut, antara lain :
1. Sudut Substansi, aktiva tetap dapat dibagi:
a. Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan
peralatan.
b. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti HGU,
GB, Goodwill Pattens,Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.
2. Sudut Disusutkan atau Tidak:
a. Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang dapat disusutkan seperti
bangunan, peralatan, mesin, inventaris, dan lain-lain.
b. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti
tanah.
3. Berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut:
a. Lahan
Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat
bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan
yang didirikan bangunan di atasnya harus dipisahkan pencatatannya dari
lahan itu sendiri.

3
b. Bangunan Gedung
Gedung adalah bangunan yang terdiri di atas bumi ini baik di atas
tanah/air  Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi
gedung itu.
c. Mesin
Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin
yang  bersangkutan.
d. Kendaraan
Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truk, traktor, mobil,
kendaraan roda dua, dan lain-lain.
e. Perabot
Dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot laboraturium, perabot
pabrik yang  merupakan isi dari suatu bangunan.
f. Peralatan
Peralatan yang dianggap merupakan  alat-alat besar yang digunakan dalam
perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris
laboraturium, inventaris gudang,dan lain-lain.
g. Prasarana
Di Indonesia merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi
khusus prasarana seperti jalan, jembatan, roil, pagar, dan lain-lain.”
 Menurut Harnanto (2002:314) : “Penggolongan aktiva tetap di bagi menjadi tiga
kelompok atau bagian yaitu :
1. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas.
Termasuk dalam kelompok ini adalah tanah yang dipakai sebagai tempat
kedudukan bangunan pabrik, bangunan gedung, dan bangunan kantor.
2. Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan dapat
diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaan telah berakhir.
Termasuk dalam kelompok ini adalah bangunan, mesin dan alat pabrik,
mebel dan perlengkapan kantor, dan kendaraan.
3. Aktiva tetap yang umur dan masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapat
diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis.
Termasuk dalam kelompok ini adalah sumber alam, seperti tambang.”

4
2.2. Transaksi yang Bersangkutan dengan Aktiva Tetap
            Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap sebagai berikut:
                                                             Aktiva Tetap
Pemerolehan Penghentian Pemakaian
Pengeluaran Modal Penjualan
Revaluasi Pertukaran
Pertukaran

                                               Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap


Penghentian Pemakaian Depresiasi
Penjualan
Pertukaran

            Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun


depresiasi akumulasian yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
1. Transaksi pemerolehan aktiva tetap.
Aktiva Tetap                                                   xx
Kas                                                                  xx
2. Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure).
Aktiva Tetap                                                               xx         
Kas                                                                              xx
3. Transaksi depresiasi aktiva tetap.
Biaya Depresiasi                                                         xx
Depresiasi Akumulasian Aktiva tetap                         xx
4. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap.
Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap                        xx
Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap               xx
Aktiva Tetap                                                               xx
5. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap                     xx
Kas                                                                              xx
Sediaan Suku Cadang                                                 xx
Gaji dan Upah                                                             xx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan                  xx
Contoh soal:
1. Pembelian Aktiva tetap secara tunai dalam kondisi yang normal (Pembelian 1 (satu)
jenis aktiva tetap Pada tanggal 1 februari 2013 PT Kali jaya yang bergerak dalam bidang
Peternakan ayam Membeli sebuah mobil angkut yang akan difungsikan untuk pemasaran
ayam dan telur ayam seharga Rp. 40.000.000, Berdasarkan transaksi ini buatlah jurnal
umum yang disusun oleh PT Kali Jaya!
2. Pembelian Aktiva Tetap secara tunai dimana aktiva yang dibeli lebih dari satu jenis
tetapi dibeli dalam satu harga. Seorang usahawan membeli gedung di atas sebidang tanah
yang luasnya 200 m sedangkan luas gedung 60 m dengan harga Rp 240.000.000.
Berdasarkan info pasar harga tanah per 1 meter adalah Rp 1000.000 dan menurut tipe

5
gedung harga per meter Rp 1.200.000. Diminta, buatlah perhitungan Harga Perolehan
aktiva tetap yang dibeli dan susunlah jurnal pembelian aktiva tetap tersebut!
3. Pembelian Aktiva tetap dengan angsuran dimana harga Tunai aktiva tetap yang dibeli
diketahui. Aktiva tetap dengan jenis kendaraan dengan harga tunai Rp 50.000.000 dibeli
secara mengangsur selama 60 kali bulanan dengan uang muka Rp 5000.000 dan bunga
12% per tahun. Diminta; Perhitungan dan jurnal-jurnal yang diperlukan atas pembelian
aktiva tetap tersebut!
4. Cara perolehan aktiva tetap dengan cara pertukaran dimana aktiva tetap yang ditukar
berbeda jenis. Aktiva tetap mesin yang harga perolehannya Rp 20.000.000 sudah
disusutkan sebesar Rp 5000.000 ditukarkan dengan aktiva tetap kendaraan yang harga
perolehannya Rp 25.000.000 belum ada penyusutan (Kendaraan Baru). Apabila Aktiva
tetap mesin diakui (harga pasar) nilainya sebesar Rp 16.000.000, maka buatlah
perhitungan dan jurnal yang diperlukan atas pertukaran aktiva tetap tersebut!
5. Cara Perolehan Aktiva tetap dengan cara pertukaran dimana aktiva yang ditukarkan
sejenis. Perusahaan Pak Subkhan ingin menukar mesin lamanya dengan mesin baru.
Harga perolehan mesin lama $ 4000 dengan penyusutan $3200 dan harga pasar mesin
tersebut $1.100. Mesin baru yang diinginkan pak Subkhan mempunyai harga perolehan
$5000. Berdasarkan data tersebut buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan
Pembahasan soal 1 Dalam soal 1 terjadi pembelian aktiva tetap secara tunai dalam
bentuk sebuah mobil angkut dengan harga Rp 40.000.000, pada kondisi ini tidak ada
perhitungan yang diperlukan karena harga perolehan mobil telah diketahui sehingga
tinggal menyusun jurnal pembelian mobil tersebut. Jurnal yang disusun PT Kali jaya
adalah sebagai berikut:
             Mobil.............Rp 40.000.000
                        Kas ...............Rp 40.000.000
Pembahasan Soal 2 Dalam soal 2 terjadi pembelian aktiva tetap secara tunai dengan satu
harga tetapi aktiva tetap yang dibeli lebih dari satu jenis aktiva tetap yaitu aktiva tetap
tanah dan gedung. Berdasarkan transaksi ini maka harus diketahui terlebih dahulu harga
perolehan Tanah dan harga perolehan gedung. Perhitungan untuk mengetahui harga
perolehan tanah dan gedung yang dibeli tersebut adalah sebagai berikut: Mencari Harga
Pasar Relatif
Tanah => 200 m x Rp 1000.000 = Rp 200.000.000
Gedung=>  60 m x Rp 1200.000 = Rp  72.000.000 +
Harga Pasar Relatif...................... = Rp 272.000.000
Mencari Harga Perolehan Harga Perolehan Tanah  dicari dengan cara sebagai berikut:
(200.000.000/272.000.000) x 240.000.000 = Rp 176.470.588
 Harga Perolehan Gedung dicari dengan cara sebagai berikut:
(72.000.000/272.000.000) x 240.000.000 = Rp 63.529.412
Jurnal yang dibuat atas pembelian aktiva tetap
            Tanah .............Rp 176.470.588
            Gedung............Rp 63.529.412
                        Kas ....................Rp 240.000.000

6
Pembahasan Soal 3 Dalam soal 3 terjadi pembelian aktiva tetap dengan angsuran,
dimana harga tunai aktiva tetap tersebut diketahui yaitu Rp 50.000.000. Perhitungan yang
diperlukan adalah sebagai berikut: Mencari utang pokok pinjaman
Harga Tunai                     => Rp 50.000.000
Uang Muka                      => Rp 5.000.000 -
Utang Pokok Pinjaman   => Rp 45.000.000
 Mencari Bunga Pinjaman Lama angsuran 60 kali bulanan sama dengan 5 tahun,
sedangkan bunga 12% per tahun sehingga besar bunga dalam persen =>12% x 5 tahun =
60%
Bunga dalam rupiah => 60% x 45.000.000 = Rp 27.000.000
Mencari angsuran yang dibayarkan setiap bulan
Besarnya utang total = utang pokok + utang bunga
                                   = 45.0000.0000+27.000.000
                                   = Rp 72.000.000
Angsuran utang pokok perbulan => 45.000.000 : 60 = Rp 750.000
Angsuran utang bunga perbulan => 27.000.000 : 60 = Rp 450.000
Jadi Besarnya kas yang dibayarkan setiap bulan untuk membayar angsuran adalah
sebagai berikut:
 => Angsuran utang poko per bulan + Angsuran utang bunga perbulan
=> Rp 750.000 + Rp 450.000 = Rp 1.200.000, 
atau dapat juga dihitung dengan cara berikut ini:
= Total Utang : Lama angsuran = 72.000.000 : 60  = Rp 1.200.000.
Jurnal yang disusun saat pembelian
            Aktiva tetap Kendaraan........................Rp 50.000.000
            Beban Bunga ditetapkan dimuka..........Rp 27.000.000
                        Utang .................................................................Rp 72.000.000
                        Kas .....................................................................Rp  5.000.000
Jurnal saat pembayaran angsuran;
            Utang .................Rp 1.200.000
                         Kas ......................Rp 1.200.000
            Beban Bunga angsuran kendaraan ............Rp 450.000
                        Beban Bunga ditetapkan dimuka ..............Rp 450.000
Pembahasan soal 4 Dalam soal 4 terjadi transaksi pertukaran aktiva tetap berbeda jenis
yaitu aktiva tetap mesin lama akan ditukarkan dengan aktiva tetap kendaraan baru.
Perhitungan untuk menentukan laba rugi atas adanya pertukaran
Nilai buku (nilai sekarang) mesin => Harga perolehan - Penyusutan
                                    => Rp 20.000.000 - Rp 5000.000   = Rp 15.000.000
Harga Pasar Mesin ................................................... = Rp 16.000.000
Laba Pertukaran  => Rp 16.000.000 - Rp 15.000.000 = Rp  1.000.000
Terjadi laba dalam pertukaran karena harga pasar lebih besar dari nilai buku.
Perhitungan untuk menentukan kas yang harus dibayar untuk pertukaran aktiva tetap
Harga Pasar mesin Rp 16.000.000 sedangkan harga kendaraan (baru) yang diinginkan Rp
25.000.000 Sehingga jika ingin menukarkan mesin dengan kendaraan harus menambah

7
uang sebesar Rp 9000.000 Note;kendaraan masih baru sehingga harga perolehan = harga
pasar.
Jurnal yang disusun atas pertukaran aktiva tetap
            Kendaraan ................................Rp 25.000.000
            Akml. Penyusutan Mesin .........Rp   5.000.000
                        Mesin........................................................Rp 20.000.000
                         Laba Pertukaran Aktiva...........................Rp   1.000.000
 Kas...........................................................Rp   9.000.000
Catatan: Tujuan Jurnal diatas adalah memunculkan akun kendaraan dan menghapus akun
mesin.
Pembahasan Soal 5 Dalam soal 5 terjadi pertukaran aktiva tetap dimana aktiva tetap
yang ditukar masih satu jenis, yaitu pertukaran aktiva tetap mesin lama akan ditukarkan
dengan mesin baru.
Perhitungan menentuka laba-rugi perhitungan
Nilai Buku mesin lama       => $4000 -$3200 = $ 800
Harga Pasar Mesin Lama  => .......................= $ 1.100
Laba Pertukaran                 => $1100 - $ 800   = $ 300
Karena dalam pertukaran aktiva tetap satu jenis tidak mengakui adanya laba pertukaran
maka laba pertukaran diperlakukan sebagai pengurang
Harga perolehan mesin baru, jadi harga perolehan mesin baru $5000 - $300 = $4700
Perhitungan menentukan besarnya kas yang dibayarkan untuk pertukaran aktiva tetap
Harga pasar mesin lama $ 1.100 sedangkan harga mesin baru $ 5000 sehingga kas yang
dibayar untuk menukar mesin lama dengan mesin baru adalah $5000 - $1100 = $ 3900

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut


             Mesin baru .......................................$ 4700
            Akml Penyusutan mesin lama ..........$ 3200
                        Mesin lama ......................................$ 4000
                        Kas....................................................$ 3900

2.3. Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar


1. Aktiva tetap mempunyai saldo yang cukup besar dalam neraca, transaksi perubahan
relatif sedikit namun umumnya menyangkut jumlah yang besar;
2. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan laba rugi, sedangkan kesalahan pisah
batas transaksi yang besangkutan dengan aktiva lancar mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perhitungan laba rugi;
3. Aktiva tetap disajikan di neraca berdasarkan harga perolehan dikurang
depresiasi akumulasi penyusutan sama dengan nilai buku.

8
2.4. Perbedaan Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar
1. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit maka jumlah waktu yang
diperlukan untuk pengujian subtsantif terhadap aktiva tetap relatif sedikit bila dibandingkan
dengan aktiva lancar.
2. Ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap sedikit pengaruhnya
terhadap perhitungan laba rugi maka auditor tidak mengarahkan perhatiannya terhadap
masalah ketelitian pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir
tahun, sedang dalam pengujian substantif terhadap aktiva lancar, auditor memusatkn
perhatian terhadap aktiva lancar tersebut
3. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititik beratkan pada vrifikasi mutasi aktiva tetap
yang terjadi dalam tahun yang di audit
4. Verifikasi saldo aktiva tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhatian auditor karena
aktiva tetap disajikan pada cost-nya bukan nilai pada tanggal neraca seperti halnya dengan
aktiva lancar.

2.5. Pengujian Substantif terhadap Aktiva tetap dalam Audit yang Pertama Kalinya
           Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam audit terhadap aktiva tetap pada
audit pertama kalinya:
a) Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah di audit oleh auditor independen lain?
b) Apakah klien menyelenggarakan catatan rinci untuk aktiva tetapnya?
c) Apakah klien mengarsipkan dokumen-dokumen yang mendukung transaksi yang
bersangkutan dengan perolehannya dan mutasi aktiva tetap sampai dengan saat diaudit
yang pertama dilaksanakan?

2.6. Prinsip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian Aktiva Tetap di Neraca
1) Dasar penilaian aktiva tetap harus dicantumkan dalam neraca.
2) Aktiva tetap dijaminkan harys dicantumkan dalam laporan keuangan.
3) Jumlah depresiasi akumulasi dan biaya-biaya depresiasi untuk tahun ini harus ditunjukan
dalam laporan keuangan.
4) Metode yang digunakan dalam perhitungan depresiasi golongan besar aktiva tetap harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.
5) Aktiva tetap harus dipecah kedalam golongan yang terpisah jika jumlahnya material.
6) Aktiva tetap yang telah habis depresiasi atau nilai bukunya namun masih digunakan
untuk operasional perusahaan, jika jumlahnya material harus dijelaskan.

2.7. Tujuan Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiva Tetap


            1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang dengan aktiva tetap.
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
aktiva tetap yang dicantumkan di neraca.
            3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di neraca.
            4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca.
            5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca.

9
Untuk hal tersebut maka auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva tetap
yang dicantumkan di dalam neraca dengan aktve tetap yang bersangkutan di dalam
buku besar dan selanjutnya di telusuri ke jurnal pengeluaran kas, jurnal umum dan
buku pembantu aktiva tetap.
2.8. Prosedur Audit Aktiva Tetap
            Prosedur audit pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap:
1. Prosedur audit awal
Auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang di cantumkan
di neraca dengan catatan akuntansi pendukungnya. Rekonsiliasi ini perlu dilakukan agar
auditor memperoleh suatu keyakinan yang memadai bahwa informasi aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya oleh
karena itu auditor melakukan 6 prosedur audit sebagai berikut yang akan diuji lebih
lanjut:
1. Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun aktiva
tetap bersangkutan di buku besar
2. Hitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar
3. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam aktiva tetap serta hitung akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut
4. Usut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu
5. Usut posting pendebetan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang bersangkutan
6. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol terhadap aktiva tetap dalam buku besar ke
buku pembantu aktiva tetap.

2. Prosedur analitik
Prosedur analitik antara lain:
            1) Hitung rasio:
                        a.  Tingkat perputaran aktiva tetap
                        b.  Laba bersih dengan aktiva tetap
                        c.  Aktiva tetap ke modal saham
                        d.  Biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap
2) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan dari dasarkan pada
data masa lalu baik data anggaran maupun data realisasi.
3) Prosedur pengujian terhadap transaksi rinci
- Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut.
- Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut.
- Lakukan pemeriksaan pisah batas (cut off) transaksi aktiva tetap.
- Lakukan review terhadap akun biasa maintanance maupun biaya reparasi.

10
3. Prosedur pengujian terhadap saldo akun rinci
            1) Lakukan inspeksi atau peninjauan terjadap aktiva tetap :
a) Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap.
b) Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadinya perbedaan.
c) Periksa dokumen yang mendukung pembayaran dan pembelian aktiva
tetap setelah tanggal neraca.
2) Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak yang mendukung
penggunaan aktiva tetap tersebut.
3) Lakukan review terhadap penyusutan aktiva tetap.
4. Prosedur verifikasi penyajian dan pengungkapan
Bandingkan penyajian aktiva tetap dengna prinsip aktiva yang diterima umum :
            1) Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca.
            2) Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap.

2.9. Akumulasi Depresiasi


2.9.1. Pengertian Akumulasi Depresiasi
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi
biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
asset selama umur manfaatnya. Depresiasi/ penyusutan bukan merupakan penilaian
aktiva tetap tetapi merupakan proses pengalokasian harga perolehan. Alokasi dilakukan
sepanjang umur manfaat yang dapat berupa periode waktu atau jumlah produksi/unit
yang diharapkan akan diperoleh dari aktiva tetap tersebut.
Akumulasi depresiasi adalah seluruh perhitungan beban penyusutan selama
periode tahun pertama hingga tahun selanjutnya sampai batas penyusutan ditentukan.
Akumulasi depresiasi aktiva tetap menggambarkan jumlah depresiasi yang telah
dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.

A. Akuntansi untuk penyusutan Terdapat 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam


penyusutan :
1. Harga perolehan (cost)
Harga perolehan suatu aktiva meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan
perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan.
2. Nilai residual atau nilai sisa (residual value / salvage value)
Jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva tersebut tidak digunakan
lagi
3. Masa atau umur manfaat aktiva tetap
Aktiva tetap memiliki masa manfaat terbatas. Keterbatasan tersebut karena berbagai
faktor seperti keausan, kecacatan, kemerosotan nilai, kerusakan (kecuali tanah)

B. Metode penyusutan Ada 4 metode penyusutan aktiva tetap yang dikenal secra umum
yaitu:
1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
2. Metode Unit Produksi (Units-of-Production Method) atau satuan hasil

11
3. Metode saldo menurun (Declining Balance Method)
4. Metode jumlah angka tahun (Sum-of-the-Years-Digits Method)
2.9.2. Pengujian Substantif Aktiva Tetap dan Depresiasi
Gambar tabel Pengujian Substantif Aktiva Tetap dan Depresiasi
Kategori Pengujian Substantif ET K HK PA PP
Prosedur Awal 1. Perolehan pemahaman terhadap industri dan bisnis X X X X X
klien dan tentukan:
a. Arti penting aktiva tetap dan perubahan pada
aktiva tetap di perusahaan
b. Kunci pemicu ekonomi yang mempengaruhi
perolehan aktiva tetap oleh perusahaan
c. Standart individu untuk menentukan capital
intensive dan pengaruhnya pada aktiva tetap dan
laba perusahaan
2. Lakukan prosedur pendahuluan saldo aktiva tetap X
dan catatan yang akan menjadi subjek pengujian:
a. Telusuri saldo awal aktiva tetap dan rekening
akumulasi depresiasi yang terkait ke kertas kerja
tahun sebelumnya.
b. Review aktivitas atau mutasi buku besar aktiva
tetap, akumulasi depresiasi dan rekening biaya
depresiasi dan investigasi pencatatan yang
kelihatan luar biasa dalam jumlahnya maupun
besarnya.
c. Peroleh daftar tambahan aktiva tetap dan
penghentian dan tentukan bahwa telah
mencerminkan ketelitian catatan akuntansi dengan
melakukan:
o Footing dan crossfooting daftarnya dan
cocokkan dengan kenaikan atau penurunan saldo
buku besar yang terkait dalam periode tersebut.
o Ujilah kecocokan yang ada pada daftar dengan
pencatatan pada rekening buku besar terkait.
Prosedur 3. Lakukan Prosedur Analitis X X X X
Analitis
a. Hitunglah rasio : perputaran aktiva tetap
o red of return aktiva tetap
o aktiva tetap dengan ekuitas pemegang saham
o biaya reparasi dengan penjualan bersih
b. Analisis rasio-rasio tersebut dengan rasio tahun

12
sebelumnya anggaran rumah rata-rata industri, data
lainnya.
Pengujan 4. Vouching tambahan aktiva tetap dengan dokumen X X X
Detail pendukungnya.
Transaksi
5. Vouching penghentian aktiva tetap dengan
X X X X
dokumen pendukungnya.
6. Review pencatatan pada biaya reparasi dan
pemeliharaan X X X

Pengujan 7. Inspeksi aktiva tetap: XX X X


Saldo a. Inspeksi tambahan aktiva tetap.
b. Keliling ke Advan tetap lain dan waspadai bukti
tambahan dan penghentian aktiva tetap yang tidak
masuk daftar dan kondisi, ketepatan penilaian dan
X
klasifikasi aktiva tetap.
X
8. Periksa dokumen dan kontrak-kontrak. X X X
9. Review kecukupan cadangan depresiasi.
10. Tentukan adanya kejadian yang mengakibatkan X X X
rusaknya dan turunnya nilai aktiva tetap.
Penyajian dan 11. Bandingkan penyajian laporan dengan prinsip
Pengungkapan akuntansi yang berlaku umum:
a. Tentukan bahwa aktiva tetap dan biaya,
keuntungan serta kerugian yang terkait telah X
diidentifikasikan dan diklasifikasikan dalam
laporan keuangan secara benar.
b. Tentukan kecukupan pengungkapan yang
berkaitan dengan kas nilai buku metode
depresiasi, umur ekonomis kelompok aktiva X
utama tetap, penggadaian dan penjaminan aktiva
tetap koma, serta syarat-syarat leasing.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Aktiva Tetap merupakan aset suatu perusahaan yang berwujud, yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu periode.
2. Dari sudut substansi, aktiva tetap dapat dibagi menjadi:
a.Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung,dan peralatan.
b. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti HGU, GB, Goodwill-
Pattens, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.
   Dari  sudut disusutkan atau Tidak dapat dibagi menjadi:
a.Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang dapat disusutkan seperti bangunan,
peralatan, mesin, inventaris, dan lain-lain.
b. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan
seperti  tanah.
   Berdasarkan jenis dapat dibagi menjadi:
a.Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai
lapangan, halaman, tempat parkir dan lain sebagainya;
b. Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik;
c.Mesin;
d. Inventaris;
e.Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
3. Tujuan pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap:
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang dengan aktiva
tetap
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di neraca
4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca.
      4. Prosedur audit terhadap aktiva tetap terdiri dari:
1. Prosedur audit awal
2. Pengujian analitik
3. Pengujian terhadap transaksi rinci
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
5. Verifikasi penyajian dan pengungkapan

14
DAFTAR PUSTAKA

            Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat: Jakarta


            Arens, Alvin A., James K. Loebbecke. 1995. Auditing: Suatu Pendekatan Terpadu. Edisi
Keempat. Erlangga: Jakarta
            Reeve, James M., Carl S. Warren. 2009. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta
            Guy, Dan. M., Wayne Alderman,  Alan J. Winters. 2002. Auditing.  Edisi kelima (Alih
Bahasa Sugiyarto). Erlangga: Jakarta
            Kieso, Donald E., Jweygandt Jerry, Dwarfield Terry. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi
Kedua Belas. Erlangga: Jakarta
            Pengujian Substantif Aktiva Tetap. http://magussudrajat.blogspot.com/2010/11/audit-
siklus-pengeluaran-pengujian_24.html.            
Aktiva Tetap. http://yadi3bjm.wordpress.com/2008/04/23/aktiva-tetap/. 

15

Anda mungkin juga menyukai