Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN MODAL KERJA

Di susun untuk memenuhi tugas keompok pada mata kuliah manajemen keuangan

DISUSUN OLEH :

1. ABU HASYIM 030216676


2. ASTI RIZKIANI 030216685
3. AIDAH YULIANA 030216700
4. SOPIAH 030216746
5. NUR ASIYAH J 030216792

KELAS: KHUSUS - MANAJEMEN

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen
Modal Kerja mata kuliah Pengantar Manajemen Keuangan ini dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah kita tentukan.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat secara maksimal bagi kegiatan
pembelajaran mata kuliah Pengantar Manajemen Keuangan di kampus STIE
DR.KHEZ.Muttaqien.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.

Purwakarta, Februari 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Manfaat Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Modal Kerja ...................................................... 3
B. Konsep Modal Kerja .............................................................................. 3
C. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja ................................ 5
D. Jenis-Jenis Modal Kerja........................................................................... 6
E. Sumber Modal Kerja............................................................................... 7
F. Perputaran Modal Kerja ......................................................................... 8
G. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja ....................................... 9
H. Penggunaan Modal Kerja ..................................................................... 11
I. Contoh Soal Modal Kerja .................................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa
melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan
yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja itu antara lain
digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan
pembayaran biaya-biaya lainnya.
Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk
pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan
kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan
pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tetapi
tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya maka akan menghadapi
masalah likuiditas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Manajemen Modal Kerja?
2. Apa saja konsep Manajemen Modal Kerja?
3. Apa arti penting dan tujuan Manajemen Modal Kerja?
4. Apa saja jenis-jenis Modal Kerja?
5. Apa saja sumber Modal Kerja?
6. Bagaimana perputaran Modal Kerja?
7. Bagaimana menentukan besarnya perputaran Modal Kerja?
8. Contoh soal Modal Kerja?
C. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah wawasan terhadap materi Manajemen Modal Kerja
2. Menambah ilmu pengetahuan penulis, khususnya dalam sistem pembuatan karya tulis

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN MODAL KERJA


Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu yang pendek. Dengan kata lain
Modal Kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka
pendek, seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.
Sedangkan manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan
dalam aset jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana mengelola investasi dalam
aktiva lancar perusahaan. Adapun menurut Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa
manajemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek, yang meliputi kas,
surat-surat berharga (efek), piutang, dan persediaan.
B. KONSEP MODAL KERJA
Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep
yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva
lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah
aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula
atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini
biasanya disebut modal kerja bruto (gross working capital).
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya
menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh
modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka
pendek. Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of
safety yang baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah
modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik
sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada
periode berikutnya.
2. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang
benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu
likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar
daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta
menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.
3. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam
menghasilkan dana atau income dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan
dlam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada dana yang digunakan
dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut.
Sementara itu, ada pula dan yang dimaksudkan untuk menghasilkan pada periode-periode
selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor
atau aktiva tetap lainnya yang disebut future income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk menghasilkan
pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya
kas, piutang dagang. Dan lain sebagainya. Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin
laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja bila
piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.

C. ARTI PENTING DAN TUJUAN MANAJEMEN MODAL KERJA


Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehtan keuangan dan
kinerja perusahaan adalah:
1. Bahwa kegiatan seorang manjemen keuangan lebih banyak dihabiskan dalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan kata lain sebagian besar waktu
dialokasikan untuk mengurus modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering kali mengalami perubahan
serta cenderung labil.
3. Dalam praktinya sering sekali bahwa lebih dari separu dari total aktiva merupakan bagian
dari jumlah aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan.
4. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi
dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan
sediaan tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi.
5. Khusus bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi manajemen modal kerja sangat penting.
6. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan
modal kerja.
Kemudian tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan sebagai berikut:
1. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas
suatu perusahaan sangat tergantung pada manajemen modal kerja.
2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban pada waktunya.
3. Memungkinkan untuk perusahaan memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggannya.
4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila
rasio keuangannya memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan,
dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan laba dan penjualan.
7. Perusahaan mampu melindungi diri apabilla terjadi krisis modal kerja akibat turunya nilai
aktiva lancar.

D. JENIS-JENIS MODAL KERJA


Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan
fungsinya, modal kerja ini terdiri dari:
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja yang secara terus menerus
diperlukan untuk kegiatan usahanya.
b. Modal kerja normal
Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk proses produksi normal.

2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)


Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal
kerja ini terdiri dari:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak
diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan
ekonomi yang mendadak).

E. SUMBER MODAL KERJA


Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan
kenaikan pasiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan:
1. Hasil operasi perusahaan
2. Keuntungan penjualan surat berharga
3. Penjulan saham
4. Penjualan aktiva tetap
5. Penjualan obligasi
6. Memperoleh pinjaman
7. Dana hibah
Secara khusus sumber modal kerja dibagi menjadi dua macam:
1. Pembiayaan permanen
2. Pembiayaan lancar
Sumber modal kerja untuk pembiayaan lancar digunakan untuk membiayai modal kerja
variabel yang biasanya terdiri dari dua sumber:
a. Modal dari sumber internal terdiri dari:
1) Penyusunan
2) Kewajiban yang belum jatuh tempo
3) Cadangan dan laba
b. Modal sumber enksternal:
1) Kredit
2) Pinjaman

F. PERPUTARAN MODAL KERJA


Modal Kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama
perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja
(working capital turn over ) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-
komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.
Menurut Kasmir (2011:182), yang menyatakan bahwa: Perputaran modal kerja atau
working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai
keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal
kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode.
Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi
tingkat perpuatarannya ( turnover rate-nya ). Perputaran modal kerja sangat penting untuk
melihat berapa modal kerja yang diguanakan perusahaan untuk menciptakan penjualannya
sehingga nantinya dapat menambah pundi-pundi finansial perusahaan. Dengan
memperhatikan modal kerja akan memungkinkan perusahaan dapat menggunakan sumber
dayanya dengan ekonomis sehingga bahaya akan krisis keuangan akan dapat diminimalisir.
Berikut rumus untuk menghitung rasio perputaran modal kerja.
1. Jika nilai penjualan naik, maka rasio tersebut akan tinggi. Begitu pula jika modal kerja
turun.
2. Sebaliknya, jika penjualan turun maka rasio tersebut juga akan rendah. Apalagi jika modal
kerja naik.
Contoh:
Jumlah penjualan netto suatu perusahaan adalah Rp. 8 Miliar, aset lancar yang dimiliki Rp.
2,4 Miliar, sedangkan utang lancar yang dimiliki hanya sekitar Rp. 1 Miliar. Maka perputaran
modal kerja adalah….
WCTR = Penjualan: (Aset Lancar-Utang Lancar)
= Rp. 8 miliar : (Rp. 2,4 miliar – Rp. 1 miliar)
= 5,17 kali.
Hal tersebut menandakan bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata
5,17 kali dalam satu tahun

G. PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA


Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada faktor-faktor berikut ini:
1. Besar Kecilnya Skala Usaha Perusahaan
Kebutuhan Modal Kerja Perusahaan besar berbeda dengan Perusahaan kecil. Hal ini terjadi
karena beberapa alasan, perusahaan besar mempunyai keuntungan akibat lebih luasnya
sumber pembiayaan yang tersedia di bandingkan perusahaan kecil yang sangat tergantung
pada beberapa sumber saja. Pada perusahaan kecil, tidak tertagihnya beberapa piutang para
langganan dapat sangat mempengaruhi unsur-unsur modal kerja lainnya seperti kas dan
persediaan.
2. Aktivitas Perusahaan
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tidak mempunyai persediaan barang dagangan
sedangkan perusahaan yang menjual persediaannya secara tunai memiliki piutang
dagang. Hal ini mempengaruhi tingkat perputaran dan jumlah modal kerja suatu
perusahaan. Demikian pua dengan syarat pembelian dan waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual.
3. Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting yang mempengaruhi
kebutuhan modal kerja. Bila penjualan meningkat maka kebutuhan modal kerjapun akan
meningkat demikian sebaliknya.
4. Perkembangan Teknologi
Kemajuan tehnologi, khususnya yang berhubungan dengan proses produksi akan
mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Otomatisasi yang mengakibatkan proses produksi
yang lebih cepat membutuhkan persediaan bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas
maksimum dapat tercapai, selain itu membuat perusahaan mempunyai persediaan barang
jadi, dalam jumlah jumlah yang lebih banyak pula bila tidak diimbangi dengan pertambahan
penjualan yang besar.
5. Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas
Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan jumlah modal
kerja yang yang relatif besar mempunyai kecenderungan untuk mengurangi laba
perusahaan, tetapi dengan menahan uang kas dan persediaan persediaan yang lebih besar
akan membuat perusahaan lebih mampu untuk membayar transaksi yang dilakukan dan
resiko kehilangan pelanggan tidak terjadi karena perusahaan mempunyai persediaan barang
yang cukup (Sundjaja, 2003).

6. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja


Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian
kredit beli,lama penyimpanan bahan mentah di gudang,lamanya proses produksi,lamanya
barang disimpan di gudang,jika waktu penerimaan piutang.
7. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan bahan mentah,bahan
pembantu,pembayaran upah buruh,dan lain-lain. Menurut Zamit (2009) modal kerja makin
besar,jika :
a. Jumlah pengeluaran kas setiap tetap,periode perputaran lama.
b. Periode perputaran tetap,jumlah pengeluaran kas besar.

H. PENGGUNAAN MODAL KERJA


Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa dilakukan perusahaan
untuk:
1. Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya
Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainya,
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah dan biaya operasi
perusahaan lainnya yang digunakaan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
Maksudnya pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah pada
sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk proses produksi dan pembelian
barang dagaan untuk di jual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga
Maksudnya menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat perusaan
menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal
kerja dan segera ditutupi.

4. Pembentukan dana
Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka
panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana pelunasaan
obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi
aktiva tetap.
5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin )
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan,
kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan
timbulnya utang lancar.

I. CONTOH SOAL MODAL KERJA


Contoh soal 1
PT. Abadi Sentosa memiliki neraca dan laporan laba rugi sebagai berikut:

P.T. Abadi Sentosa


Neraca
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
Kas 461. Utang Dagang 1.500.000
538 Utang Bank 312.500
Piutang Utang Wesel 568.269
Dagang 1.900.000 Total Utang Lancar 2.380.769
Persediaan 2.300.
000 Utang jangka Panjang 4.500.000
Total Aktiva Modal Saham 4.750.000
Lancar 4.661.538 Laba ditahan 3.494.231

Aktiva Total Utang +


Tetap 10.463.462 Modal 15.125.000

Total
Aktiva 15.125.000

P.T. Abadi Sentosa


Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan 60.000.000
Harga Pokok Penjualan (41.400.000)
Laba Kotor 18.600.000
Biaya Administrasi dan Umum (6.250.000)
Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT 12.350.000
Bunga (3.750.000)
Laba sebelum Pajak ( EBT ) 8.600.000
Pajak penghasilan 30 % (2.580.000)
Laba Bersih Setelah Pajak 6.020.000

PT. Abadi Sentosa pada tahun 2007 merencanakan menjual produknya senilai Rp.
75.000.000 Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 (tiga puluh hari). Berapa besar kebutuhan
modal kerja PT. Abadi tahun 2007?
Jawaban:
Perputaran Kas = Penjualan = Rp 60.000.000 = 130 kali
Kas Rp 461.538
Perputaran Piutang = Penjualan = Rp 60.000.000 = 31 kali
Piutang Rp 1.900.000
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan = Rp 41.400.000 = 18 kali
Persediaan Rp 2.300.000
Setelah perputaran dari setiap unsur modal kerja di ketahui, selanjutnya di hitung periode
terikatnya unsur modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode terikatnya modal
kerja (diasumsikan 1 tahun = 360 hari).
Periode terikatnya modal kerja adalah sebagai berikut:
Kas = 360/130 = 3 hari
Piutang = 360/31 = 12 hari
Persediaan = 360/18 = 20 hari
Jumlah 35 hari
Dengan demikian periode terikatnya modal kerja secara keseluruhan adalah 35 hari, sehingga
perputaran unsur modal kerja adalah 360/35 = 10 kali.
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual produknya
seharga Rp. 75.000.000 maka:
Kebutuhan modal kerjanya = Rp 75.000.000 = Rp. 7.500.000
10
Contoh soal 2:
Perusahaan Sepatu “Andrew” pada tahun 2007 merencanakan untuk memproduksi dan
menjual sepatu sebanyak 720.000 pasang sepatu. Perusahaan bekerja sebulan rata- rata
30 hari. Setiap pasang sepatu membutuhkan 2 kg bahan baku kulit.
1. Harga beli baku kulit per kg adalah Rp. 9.000. pembelian bahan baku selalu dilakukan
secara tunai. Setelah dibeli sambil menunggu proses produksi, bahan baku di simpan di
gudang selama 10 hari. Proses produksi membutuhkan waktu selama 5 hari.
2. Penjualan sepatu dilakukan secara kredit dan baru dapat di tagih selama 30 hari.
3. Upah tenaga kerja langsung Rp. 5.000 per pasang.
4. Biaya pemasaran dan administrasi ditaksir sebesar Rp. 60.000.000 per bulan.
5. Untuk berjaga-jaga disediakan kas kecil sebesar Rp. 20.000.000.
Dari data diatas, hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan tersebut untuk tahun
2007!
Jawaban:
Perputaran Bahan Baku:
Penyimpanan bahan Baku 10 hari
Proses Produksi 5 hari
Penagihan Piutang 30 hari
Total 45 hari
Perputaran Upah Langsung:
Proses Produksi 5 hari
Penagihan Piutang 30 hari
Total 35 hari
Pengeluaran Kas per hari:
Bahan Baku (2.000 x 2 kg x Rp 9.000) = Rp 36.000.000
Upah Langsung (2000 x Rp 5.000) = Rp 10.000.000
Biaya Administrasi dan Pemasaran = Rp 2.000.000
(60.000.000 : 30 Hari)

Kebutuhan Modal Kerja:


Bahan Baku = 45 hari x Rp 36.000.000 = Rp 1.620.000.000
Upah Langsung = 35 hari x Rp 10.000.000 = Rp 350.000.000
Biaya Administrasi dan Pemasaran= 35 hari x Rp 2.000.000
= Rp 70.000.000
Rp 2.040.000.000,-

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset
jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana mengelola investasi dalam aktiva
lancar perusahaan. Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi
menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan
fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
b. Modal kerja normal
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal
kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk
mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya
seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap makalah ini dapat diberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan dapat
mempermudah kami untuk mempelajari mata kuliah Pengantar Manajemen Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai