DOSEN PENGAMPUH :
DISUSUN OLEH
Semester 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar belum tentu
menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus belum tentu menggambarkan
jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode berikutnya.
2. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar
dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari
aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahan
tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net
working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar
yang lebih besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi
kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan
aktiva lancar.
3. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitik beratkan pada fungsi dari pada dana
dalam menghasilkan dana atau income dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang
digunakan dlam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada dana
yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan
pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dan yang dimaksudkan untuk
menghasilkan pada periode-periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya
bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor atau aktiva tetap lainnya yang disebut future
income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk menghasilkan
pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan,
diantaranya kas, piutang dagang. Dan lain sebagainya. Sedangkan efek atau surat
berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan
menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.
4
1. Bahwa kegiatan seorang manjemen keuangan lebih banyak dihabiskan dalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan kata lain sebagian besar waktu
dialokasikan untuk mengurus modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah dan sering kali mengalami
perubahan serta cenderung labil.
3. Dalam praktinya sering sekali bahwa lebih dari separu dari total aktiva merupakan
bagian dari jumlah aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan.
4. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi
dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang
dan sediaan tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi.
5. Khusus bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi manajemen modal kerja sangat
penting.
6. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan
modal kerja.
Kemudian tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan sebagai berikut:
1. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya
likuiditas suatu perusahaan sangat tergantung pada manajemen modal kerja.
2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban pada waktunya.
3. Memungkinkan untuk perusahaan memiliki sediaan yang cukup dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor,
apabila rasio keuangannya memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan,
dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan laba dan
penjualan.
7. Perusahaan mampu melindungi diri apabilla terjadi krisis modal kerja akibat turunya
nilai aktiva lancar.
5
D. JENIS-JENIS MODAL KERJA
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari:
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja yang secara terus
menerus diperlukan untuk kegiatan usahanya.
b. Modal kerja normal
Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk proses produksi normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan,
modal kerja ini terdiri dari:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak
diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan
ekonomi yang mendadak).
6
6. Memperoleh pinjaman
7. Dana hibah
Secara khusus sumber modal kerja dibagi menjadi dua macam:
1. Pembiayaan permanen
2. Pembiayaan lancar
Sumber modal kerja untuk pembiayaan lancar digunakan untuk membiayai modal kerja
variabel yang biasanya terdiri dari dua sumber:
a. Modal dari sumber internal terdiri dari:
1) Penyusunan
2) Kewajiban yang belum jatuh tempo
3) Cadangan dan laba
b. Modal sumber enksternal:
1) Kredit
2) Pinjaman
7
Berikut rumus untuk menghitung rasio perputaran modal kerja.
1. Jika nilai penjualan naik, maka rasio tersebut akan tinggi. Begitu pula jika modal kerja
turun.
2. Sebaliknya, jika penjualan turun maka rasio tersebut juga akan rendah. Apalagi jika
modal kerja naik.
Contoh:
Jumlah penjualan netto suatu perusahaan adalah Rp. 8 Miliar, aset lancar yang dimiliki
Rp. 2,4 Miliar, sedangkan utang lancar yang dimiliki hanya sekitar Rp. 1 Miliar. Maka
perputaran modal kerja adalah….
WCTR = Penjualan: (Aset Lancar-Utang Lancar)
= Rp. 8 miliar : (Rp. 2,4 miliar – Rp. 1 miliar)
= 5,17 kali.
Hal tersebut menandakan bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-
rata 5,17 kali dalam satu tahun
8
Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting yang mempengaruhi
kebutuhan modal kerja. Bila penjualan meningkat maka kebutuhan modal kerjapun
akan meningkat demikian sebaliknya.
4. Perkembangan Teknologi
Kemajuan tehnologi, khususnya yang berhubungan dengan proses produksi akan
mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Otomatisasi yang mengakibatkan proses
produksi yang lebih cepat membutuhkan persediaan bahan baku yang lebih banyak agar
kapasitas maksimum dapat tercapai, selain itu membuat perusahaan mempunyai
persediaan barang jadi, dalam jumlah jumlah yang lebih banyak pula bila tidak
diimbangi dengan pertambahan penjualan yang besar.
5. Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas
Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan jumlah
modal kerja yang yang relatif besar mempunyai kecenderungan untuk mengurangi laba
perusahaan, tetapi dengan menahan uang kas dan persediaan persediaan yang lebih
besar akan membuat perusahaan lebih mampu untuk membayar transaksi yang
dilakukan dan resiko kehilangan pelanggan tidak terjadi karena perusahaan mempunyai
persediaan barang yang cukup (Sundjaja, 2003).
6. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu
pemberian kredit beli,lama penyimpanan bahan mentah di gudang,lamanya proses
produksi,lamanya barang disimpan di gudang,jika waktu penerimaan piutang.
7. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan bahan
mentah,bahan pembantu,pembayaran upah buruh,dan lain-lain. Menurut Zamit (2009)
modal kerja makin besar,jika :
a. Jumlah pengeluaran kas setiap tetap,periode perputaran lama.
b. Periode perputaran tetap,jumlah pengeluaran kas besar.
9
Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainya,
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah dan biaya operasi
perusahaan lainnya yang digunakaan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
Maksudnya pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah pada
sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk proses produksi dan
pembelian barang dagaan untuk di jual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga
Maksudnya menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat
perusaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan
mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.
4. Pembentukan dana
Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam
jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana
pelunasaan obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva
lancar menjadi aktiva tetap.
5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin )
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,
bangunan, kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya
aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.
10
Kas 461.538 Utang Dagang 1.500.000
Piutang Dagang 1.900.000 Utang Bank 312.500
Persediaan 2.300.000 Utang Wesel 568.269
Total Aktiva Lancar 4.661.538 Total Utang Lancar 2.380.769
PT. Abadi Sentosa pada tahun 2007 merencanakan menjual produknya senilai Rp.
75.000.000 Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 (tiga puluh hari). Berapa besar
kebutuhan modal kerja PT. Abadi tahun 2007?
Jawaban:
Perputaran Kas = Penjualan = Rp 60.000.000 = 130 kali
Kas Rp 461.538
11
Perputaran Piutang = Penjualan = Rp 60.000.000 = 31 kali
Piutang Rp 1.900.000
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan = Rp 41.400.000 = 18 kali
Persediaan Rp 2.300.000
Setelah perputaran dari setiap unsur modal kerja di ketahui, selanjutnya di hitung
periode terikatnya unsur modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode
terikatnya modal kerja (diasumsikan 1 tahun = 360 hari).
Periode terikatnya modal kerja adalah sebagai berikut:
Kas = 360/130 = 3 hari
Piutang = 360/31 = 12 hari
Persediaan = 360/18 = 20 hari
Jumlah 35 hari
Dengan demikian periode terikatnya modal kerja secara keseluruhan adalah 35 hari,
sehingga perputaran unsur modal kerja adalah 360/35 = 10 kali.
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual produknya
seharga Rp. 75.000.000 maka:
Kebutuhan modal kerjanya = Rp 75.000.000 = Rp. 7.500.000
10
Contoh soal 2:
Perusahaan Sepatu “Andrew” pada tahun 2007 merencanakan untuk memproduksi dan
menjual sepatu sebanyak 720.000 pasang sepatu. Perusahaan bekerja sebulan rata- rata
30 hari. Setiap pasang sepatu membutuhkan 2 kg bahan baku kulit.
1. Harga beli baku kulit per kg adalah Rp. 9.000. pembelian bahan baku selalu dilakukan
secara tunai. Setelah dibeli sambil menunggu proses produksi, bahan baku di simpan di
gudang selama 10 hari. Proses produksi membutuhkan waktu selama 5 hari.
2. Penjualan sepatu dilakukan secara kredit dan baru dapat di tagih selama 30 hari.
3. Upah tenaga kerja langsung Rp. 5.000 per pasang.
4. Biaya pemasaran dan administrasi ditaksir sebesar Rp. 60.000.000 per bulan.
5. Untuk berjaga-jaga disediakan kas kecil sebesar Rp. 20.000.000.
Dari data diatas, hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan tersebut untuk
tahun 2007!
Jawaban:
12
Perputaran Bahan Baku:
Penyimpanan bahan Baku 10 hari
Proses Produksi 5 hari
Penagihan Piutang 30 hari
Total 45 hari
Perputaran Upah Langsung:
Proses Produksi 5 hari
Penagihan Piutang 30 hari
Total 35 hari
Pengeluaran Kas per hari:
Bahan Baku (2.000 x 2 kg x Rp 9.000) = Rp 36.000.000
Upah Langsung (2000 x Rp 5.000) = Rp 10.000.000
Biaya Administrasi dan Pemasaran = Rp 2.000.000
(60.000.000 : 30 Hari)
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam
aset jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana mengelola investasi dalam
aktiva lancar perusahaan. Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat
dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
b. Modal kerja normal
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan,
modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio
untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode
tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam
satu periode.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
14
Penulis banyak berharap makalah ini dapat diberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan dapat mempermudah kami untuk mempelajari mata kuliah Pengantar
Manajemen Keuangan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16