Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS KINERJA KEUANGAN

“ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA”

DOSEN : Dr. HAMDI AGUSTIN,SE.,MM

NAMA : KRISTINA MANALU

NPM : 175210032

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah dan taufiknya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Analisa Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja. 
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masuka-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami.

Pekanbaru, 03 Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI
  

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian dan konsep modal kerja
2.2  Tujuan modal kerja
2.3  Faktor yang mempengaruhi modal kerja
2.4  Sumber modal kerja
2.5  Penggunaan modal kerja
2.6   Prosedur analisis sumber dan penggunaan modal kerja
2.7   Soal dan penyelesaian analisis sumber dan penggunaan modal kerja

BAB III PENUTUP


3. 1 KESIMPULAN
3.2 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode atau dari
tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran modal kerja yaitu
dari mana sumber modal kerja itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana modal
kerja tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran modal
kerja tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan.
Maka dapat kita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari
bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dan
menggunakan moal kerja tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja.
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, atau sering juga disebut dengan analisa
aliran modal kerja, merupakan alat analisa financial yang digunakan untuk mengetahui dari
mana modal kerja didapatkan dan untuk apa itu digunakan. Laporan yang menggambarkan dari
mana didapatkannya dan untuk apa modal kerja itu digunakan disebut dengan Laporan Sumber
dan Penggunaan Modal Kerja.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengetian dari Modal kerja?
2. Apa Tujuan dari Modal Kerja?
3. Apa Faktor Pengaruh Modal Kerja?
4. Apa Sumber Modal Kerja?
5. Apa saja Penggunaan Modal Kerja?
6. Bagaimana Prosedur Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
7. Bagaimana Contoh Kasus dan Analisa?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Modal Kerja.
2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Modal Kerja.
3. Untuk Mengetahui Faktor Pengaruh Modal Kerja.
4. Untuk Mengetahui Sumber Modal Kerja.
5. Untuk Mengetahui Penggunaan Sumber Modal Kerja.
6. Untuk Mengetahui Prosedur Analisis Modal Kerja.
7. Untuk Mengetahui Penyelesaian Contoh Kasus Modal Kerja.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN DAN KONSEP MODAL KERJA


Menurut James C Van Horn dan John M Wachowicz Jr, modal kerja terbagi menjadi dua.
Yaitu modal kerja bersih dan modal kerja kotor.
Modal kerja bersih adalah perbedaan jumlah  aktiva lancer dengan kewajiban lancer. Konsep ini
merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas.
Modal kerja kotor adalah investasi perusahaan dalam aktiva lancer (seperti kas, sekuritas,
piutang dan persediaan).
Sedangkan menurut Munawir S, ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum
dipergunakan. Yaitu:
1. Konsep kuantitatif
Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan
jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap
bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari
modal kerja, apakah modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan
modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek
yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal kerja yang besar tidak
menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas
perusahaan yang bersangkutan.                                 
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja dalam
konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini bersifat kualitatif
karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar dan
menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin
kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lainnya.
3.       Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh
perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba periode ini (current income),
ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang
akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap
lainnya.
2.2  TUJUAN MODAL KERJA
Manajemen modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu
perusahaan. Disamping itu, manajemen modal kerja juga memiliki beberapa tujuan tertentu yang
hendak divapai. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti berusaha memenuhi kebutuhan modal
kerja agar dapat mencapai likuiditasnya.
Dengan terpenuhinya modal kerja, maka perusahaan akan dapat memaksimalkan perolehan
labanya. Bagi perusahaan yang kekurangan modal kerja dapat membahayakan kelangsungan
hidup perusahaan yang bersangkutan, karena sulit atau tidak dapat memenuhi likuiditas dan
target laba yang diinginkan. Kecukupan modal kerja juga merupakan salah satu ukuran kinerja
manajemen perusahaan.
Kemudian, tujuan modal kerja bagi perusahaan adalah:
1. Modal kerja digunakan uuntuk memnuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas suatu
perusahaan sangat tergantung pada manajemen modal kerja.
2.  Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban
pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara
tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja.
3.  Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggan.
4.  Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio
keuangannya memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
5.  Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan, dengan
kemampuan yang dimilikinya.
6.  Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar untuk peningkatan penjualan dan laba.
7.  Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya aktiva
lancar.
8.  Dan tujuan modal kerja lainnya.
Tujuan modal kerja tersebut diatas daoat tercapai apabila modal kerja perusahaan dikelola
dengan baik dan benar sesuai dengan konsep modal kerja.

2.3  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MODAL KERJA


Modal kerja yang cukup memang sangat penting bagi perusahaan, tapi berapakah modal
kerja yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut :

1. Sifat atau tipe dari perusahaan


Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila dibandingkan dengan
kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan
investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai untuk
membayar pegawainya maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan
atau penerimaan-penerimaan saat itu juga, sedangkan piutang biasanya dapat ditagih dalam
waktu yang relatif pendek. Sifat dari perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus
menginvestasikan modal-modalnya sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk
memberikan pelayanan atau jasanya kepada masyarakat.
Sedangkan untuk perusahaan industri, keadaan sangatlah ekstrim karena perusahaan
industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar perusahaan tidak
mengalami kesulitan dalam operasinya sehari-hari.
2.          Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan
dijual serta harga persatuan barang tersebut. Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan
berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang
akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual.
Karena semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh
barang tersebut semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Disamping itu pokok
persatuan barang untuk mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan.

3. Syarat pembelian bahan atau barang dagang


Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan dibutuhkan untuk
memproduksi barang sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian yang
menguntungkan, semakin sedikit uang kas yang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan
atau barang dagangan, sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang dibeli tersebut
harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek maka uang kas yang diperlukan untuk
membiayai persediaan semakin besar pula.
4. Syarat penjualan
Semakin lunak kredit yang digunakan oleh perusahaan kepada para pembeli akan
mengakibatkan semakin besar jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor
piutang. Untuk memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan
dalam piutang dan untuk memperkecil adanya piutang yang tidak dapat ditagih, sebaiknya
perusahaan memberikan potongan tunai kepada pembeli, karena dengan begitu pembeli akan
tertarik untuk membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.
5. Tingkat perputaran persediaan
Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam
arti dibeli atau dijual kembali. Semakin tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah
modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan) semakin
rendah. Untuk dapat mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan
dan pengawasan pekerjaan secara teratur dan efisien. Selain itu semakin cepat atau semakin
tinggi perputaran akan semakin memperkecil resiko kerugian yang disebabkan karena penurunan
harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu menghemat ongkos penyimpanan
dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
2.4  SUMBER MODAL KERJA

1.    Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan
perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2.    Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam
menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan surat-surat
berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha pokok
perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam
unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas.
3.    Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang akan
menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva tetap atau
aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, akan
menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal
kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang berlebih-lebihan).
4.    Penjualan saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang
jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini mempunyai
konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam
mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping
menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang
besar sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan.

2.5  PENGGUNAAN MODAL KERJA


  Pembayaran biaya operasi perusahaan,
  Kerugian penjualan surat-surat berharga (invest jk pendek),
  Pembelian aktiva tidak lancar,
  Pembelian kembali saham atau obligasi,
  Pembayaran pinjaman jangka panjang
  Pembentukan dana untuk tujuan tertent

2.6  PROSEDUR ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA


 Menentukan besarnya perubahan modal kerja
 Mengidentifikasi dan menentukan besarnya sumber modal kerja
 Mengidentifikasi dan menentukan besarnya penggunaan modal kerja
 Membuat laporan tentang sumber dan penggunaan modal kerja.
2.7 SOAL DAN PENYELESAIAN ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN
MODAL KERJA

PT. NUSANTARA
NERACA YANG DIPERBANDINGKAN
31 Desember 2003 dan 2004

31-Des
Naik/ Turun *
2003 2004
Kas  Rp.   545.500,00 Rp.   919.700,00 Rp. 374.200,00
Piutang Dagang Rp.1.324.200,00 Rp.1.612.800,00 Rp. 288.600,00
Piutang Wesel Rp.   500.000,00 Rp.   250.000,00 Rp. 250.000,00*
Persediaan Rp.   951.200,00 Rp.1.056.500,00 Rp. 105.300,00
Persekot Biaya Rp.     46.000,00 Rp.    37.000,00 Rp.     9.000,00*
Tanah Rp.   200.000,00 Rp.   200.000,00 -
Gedung Rp.1.600.000,00 Rp.2.000.000,00 Rp. 400.000,00
Ak. Pny Gedung (Rp.  225.500,00) (Rp.   261.000,00) (Rp.  35.500,00)
Alat Kantor Rp.   700.000,00 Rp.   850.000,00 Rp. 150.000,00
Ak. Pny Alt
(Rp.  153.000,00) (Rp.   201.000,00) (Rp.   48.000,00)
Kant
Jumlah Rp. 5.488.400,00 Rp.6.464.000,00 Rp. 975.600,00

Hutang Dagang Rp.   655.000,00 Rp.   552.200,00 Rp. 102.800,00*


Hutang Wesel Rp.   150.000,00 Rp.   125.000,00 Rp.   25.000,00*
Hutang Gaji Rp.   312.000,00 Rp.   443.500,00 Rp. 131.500,00
Hutang Obligasi Rp.   600.000,00 Rp.   450.000,00 Rp. 150.000,00*
Modal Saham Rp.2.000.000,00 Rp.2.600.000,00 Rp. 600.000,00
Laba Yg
Rp.1.771.400,00 Rp.2.293.300,00 Rp. 521.900,00
Ditahan
Jumlah Rp.5.488.400,00 Rp.6.464.000,00 Rp. 975.600,00
Diminta: Buatlah laporan sumber dan penggunaan modal kerja!

Penyelesaian:
–  Menentukan besarnya perubahan modal kerja
31-Des Modal  Kerja
2003 2004 Naik Turun
Rp.   545.500, Rp.   919.700, Rp.374.200,
Kas
00 00 00
Piutang Rp.1.324.200, Rp.1.612.800, Rp.288.600,
Dagang 00 00 00
Rp.   500.000, Rp.   250.000, Rp.250.000,
Piutang Wesel
00 00 00
Rp.   951.200, Rp.1.056.500, Rp.105.300,
Persediaan
00 00 00
Rp.     46.000, Rp.     37.000, Rp.    9.000,
Persekot Biaya
00 00 00
Rp.   655.000, Rp.   552.200, Rp.102.800,
Hutang Dagang
00 00 00
Rp.   150.000, Rp.   125.000, Rp.131.500,
Hutang Wesel
00 00 00
Rp.   312.000, Rp.   443.500, Rp.  25.000,
Hutang Gaji
00 00 00
Rp.895.900, Rp.390.500,
00 00
Rp.505.400,
Kenaikan Modal Kerja
00
Rp.895.900, Rp.895.900,
00 00

–   Mengidentifikasi dan menentukan besarnya sumber modal kerja:


Sumber  Modal Kerja :
1. Hasil
operasi:  Laba          Rp.   521.900,00
Depresiasi                              Rp.     83.5
00,00
2. Penjualan
saham              Rp.600.000,00
Jumlah                                    Rp.1.205.
400,00

–   Mengidentifikasi dan menentukan besarnya penggunaan modal kerja:


Penggunaan  Modal Kerja :
Pembelian Gedung                          Rp.
400.000,00
Pembelian Alat-alat
Kantor           Rp.150.000,00
Pembayaran Hutang
Obligasi       Rp.  150.000,00
Jumlah                                              Rp.  700.
000,00

–  Membuat laporan tentang sumber dan penggunaan modal kerja.


PT. NUSANTARA
LAPORAN SUMBER DAN  PENGGUANAAN MODAL KERJA
Untuk tahun 2004
A. Sumber  Modal Kerja :
1. Hasil operasi:  Laba ……..Rp. 521.900,00
Depresiasi  Rp.   83.500,00
Rp.605.400,00
2. Penjualan saham                                         Rp.600.000,00
Jumlah  Sumber ………………………         Rp.1.205.400,00
B. Penggunaan  Modal Kerja :
1. Pembelian Gedung …………………..…Rp. 400.000,00
2. Pembelian Alat-alat Kantor  ………..     Rp.  150.000,00
3. Pembayaran Hutang Obligasi ………..   Rp.  150.000,00
Jumlah Penggunan ………………………. Rp.  700.000,00
C. Kenaikan Modal Kerja  ……………… Rp.  505.400,00
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
Modal kerja (working capital) adalah modal yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan operasi perusahaan sehari-hari.
Modal kerja dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep:
1. Kuantitatif: Total modal kerja=total aktiva lncar.
2. Kualitatif: Modal kerja= total AL – total HL.
3. Fungsional: ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba
di masa yang akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva
tetap lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/15/konsep dasar-
analisis-laporan-keuangan/amp/, diunduh hari senin, 14 oktober 2019.
https://www.google.com/amp/s/mahdininovita.wordpress.com/2017/01/04/analisa-sumber-dan-
penggunaan-dana/amp/, diunduh hari senin, 14 oktober 2019.
http://www.frenkymay.blogspot.com/2011/06/analisis-sumber-dan-penggunaan-modal.html?
m=1, diunduh hari selasa, 15 oktober 2019.
http://www.Ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.com/2015/11/tujuan-manajemen-modal-
kerja.html?m=1, diunduh hari selasa, 15 oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai