Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH

Analisis Laporan Keuangan


Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Oleh :
Antholyn Thian Jaya
NIM: B1031201112

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
A. Pengertian dan Definisi
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Untuk dapat melihat kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari informasi keuanganya yaitu
berupa Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan biasanya
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba di tahan, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Namun ada pula perusahaan yang menyusun selain kelima laporan
tersebut. Seperti laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang berguna bagi para
investor, kreditor, analisis sekuritas, dan manajemen karena memberikan informasi yang
berguna mengenai aktivitas investasi dan pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat analisis keuangan yang
sangat penting bagi perusahaan. Dengan analisis sumber dan penggunaan modal kerja,
perusahaan dapat mengetahui cara untuk mengelola atau menggunakan modal kerja yang
dimilikinya sehingga perusahaan dapat menjalankan operasi dengan sebaik-baiknya.

Penggunaan modal kerja yang tepat akan menyebabkan terjadinya kenaikan dalam
modal kerja tersebut, dan sebaliknya penggunaan modal kerja yang tidak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan akan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan modal kerja
yang berakibat kepada operasional perusahaan yang tidak efektif dan efisien dalam
pengelolaan modal kerja.

B. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Sumber (kenaikan) dan penggunaan (penurunan) modal kerja dilakukan untuk
mengetahui bagaimana modal kerja tersebut digunakan dan dibelanjakan perusahaan.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001, hal. 288), dinyatakan bahwa: Kenaikan dalam modal
kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual atau karena kenaikan dalam utang jangka
panjang dan modal sedangkan penurunan dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar
naik atau dibeli atau utang jangka panjang dan modal turun

 Konsep Kuantitatif
Menyebutkan bahwa modal kerja merupakan seluruh aktiva yang bersifat lancar. Dalam
konsep ini bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi
perusahaan jangka pendek. Konsep ini juga sering disebut dengan modal kerja
kotor (gross working capital). Kelemahan dari konsep kuantitatif adalah pertama,
tidak mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan, dan kedua, konsep ini tidak
mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh utang jangka panjang
atau jangka pendek atau pemilik modal. Jumlah aktiva lancar yang besar belum
menjamin margin of safety bagi perusahaan sehingga kelangsungan operasi
perusahaan belum tentu terjamin.

 Konsep Kualitatif
Merupakan konsep yang lebih mementingkan kepada kualitas modal kerja. Konsep
ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep
kualitatif juga sering disebut dengan modal kerja bersih atau (net working capital).
Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan. Aktiva
lancar yang lebih besar dari kewajiban lancar menunjukkan kepercayaan para
kreditor kepada pihak perusahaan sehingga kelangsungan operasi perusahaan akan
lebih terjamin dengan dana pinjaman dari kreditor.
 Konsep Fungsional
Merupakan konsep yang lebih menekankan pada fungsi dana yang dimiliki oleh
perusahaan dalam memperoleh laba. Yang artinya sejumlah dana yang dimiliki dan
digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak dana
yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan
laba. Demikian pula sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, laba pun akan
menurun. Akan tetapi, dalam kenyataannya terkadang kejadiannya tidak selalu
demikian.
C. Tujuan Modal Kerja
Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan terdiri dari, diantaranya:
 Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.
Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajiban pada waktunya.
 Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
 Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor,
apabila rasio keuangannya memenuhi syarat.
 Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat
pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.
 Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan
dan laba.
 Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva
lancar.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja


Modal kerja yang perlukan oleh perusahaan haruslah terpenuhi secara cepat
agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Akan tetapi, terkadang untuk dapat
memenuhi kebutuhan modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah mudah dan selalu
tersedia. Hal ini dikarnakan terpenuhi atau tidaknya kebutuhan modal kerja
tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya, Oleh sebab itu, pihak
manajemen dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan
dalam upaya pemenuhan modal kerja haruslah memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Faktor-faktor yang dimaksud antara lain:

 Jenis Perusahaan
Jenis kegiatan perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam, yaitu:
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan nonjasa (industri). Kebutuhan
modal dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan dengan
perusahaan jasa. Di perusahaan industri, investasi dalam bidang kas, piutang dan
sediaan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Oleh karena
itu, jenis kegiatan perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal
kerjanya.
 Syarat Kredit
Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara
mencicil (angsuran) juga sangat memengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan
penjualan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan satu diantaranya adalah
melalui penjualan secara kredit. Penjualan barang secara kredit memberikan
kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran
diangsur (dicicil) beberapa kali untuk jangka waktu tertentu
 Waktu Produksi
Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memroduksi suatu barang.
Makin lama waktu yang digunakan untuk memroduksi suatu barang, maka akan
semakin besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya semakin
pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi modal kerja maka semakin
kecil modal kerja yang dibutuhkan.
 Tingkat Perputaran Sediaan
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi
perusahaan. Semakin kecil atau rendah tingkat perputaran, kebutuhan modal kerja
semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan
perputaran sediaan yang cukup tinggi agar memperkecil risiko kerugian akibat
penurunan harga serta mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan
sediaan.
E. Jenis Modal Kerja
Menurut Taylor dalam Ambarwati (2010:113) modal kerja dibedakan menjadi :
1. Modal Kerja Permanen
Merupakan jumlah modal kerja yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam
rangka memenuhi kebutuhan konsumen.
Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi :
a. Modal kerja primer merupakan modal kerja minimal yang harus ada di
dalam perusahaan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan.
b. Modal kerja normal merupakan modal kerja yang harus ada di dalam
perusahaan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan dalam
kapasitas normal.
2. Modal Kerja Variabel
Merupakan modal kerja yang disesuaikan dengan perubahan kapasitas produksi.
Modal kerja variable dibedakan menjadi :
a. Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang berubah sesuai dengan
perubahan permintaan konsumen di musim tertentu seperti permintaan
konsumen yang semakin banyak dari kapasitas produksi normal pada saat
hari raya ataupun hari besar lainnya.
b. Modal kerja siklis merupakan modal kerja yang berubah akibat naik
turunya permintaan konsumen.
c. Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang berubah sesuai dengan
keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.

Daftar Pustaka
 Kasmir., 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT RajaGrafindo. Jakarta. Atau edisi
yang
Terbaru
 Kasmir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
 Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenada Media Grup.
 S. Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Penerbit Liberty, 2004
 https://media.neliti.com/media/publications/28873-ID-analisis-sumber-dan-
penggunaan-modal-kerja-perusahaan-telekomunikasi-yang-terdaf.pdf
 https://journal.stieken.ac.id/index.php/ritmik/article/download/270/374/407
 http://eprints.binadarma.ac.id/4564/1/bab%2010%20analisis%20sumber
%20modal.pdf

Anda mungkin juga menyukai