Disusun oleh:
KELOMPOK 2
• Nur Aisyah Ridwan (20401012)
• Peggy Lia Herlina Tampubolon (20401013)
• Jumarni (20401010)
• Putri andiyati R (20401016)
• Riani Bintoen (20401011)
• Kristianus Guruh Lamawulan (20401014)
KELAS AK 7.1
PRODI AKUNTANSI
STIE YPUP MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini, yang baik bentuk maupun isinya kami akui masih
banyak kekurangan. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Hj.
Rostiaty Yunus, SE., MM. selaku Dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan
yang telah memberikan kami tugas makalah ini serta membimbing kami. Mohon
maaf jika dalam makalah ini terdapat kesalahan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan yang kami miliki. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Untuk dapat melihat kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari informasi
keuanganya yaitu berupa Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang biasa dibuat
oleh perusahaan biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba di
tahan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Namun ada pula
perusahaan yang menyusun selain kelima laporan tersebut. Seperti laporan sumber
dan penggunaan modal kerja yang berguna bagi para investor, kreditor, analisis
sekuritas, dan manajemen karena memberikan informasi yang berguna mengenai
aktivitas investasi dan pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Penilaian
kinerja dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat analisis keuangan
yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan analisis sumber dan penggunaan
modal kerja, akan dapat diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau
menggunakan modal kerja yang dimilikinya sehingga perusahaan dapat
menjalankan operasi dengan sebaik-baiknya. Penggunaan modal kerja yang tepat
akan menyebabkan terjadinya kenaikan dalam modal kerja tersebut, dan
sebaliknya penggunaan modal kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan akan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan modal kerja
yang berakibat kepada operasional perusahaan yang tidak efektif dan efisien dalam
pengelolaan modal kerja.
Kredit merupakan salah satu kegiatan dalam dunia perbankan yang menghasilkan
profit. Bank mendapatkan profit dari bunga kredit yang diberikan untuk debitur.
Kredit adalah asset terbesar dalam dunia perbankan. Untuk itu kredit harus diawasi
dimulai dari pengajuan, pemberian, pelaksanaan hingga pelunasannya agar tidak
terjadi kredit macet. Kredit tidak bisa diberikan langsung kepada sembarang orang.
2
Sebelum memberikan kredit kepada calon debitur harus diperhatikan faktor-faktor
serta dianalisis keuangannya agar kredit yang dipinjamkan tidak menjadi kredit
macet dan membuat sebuah bank tidak bisa menjalani kewajibannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Pengertian Modal kerja ?
2. Menjelaskan sumber dan penggunaan Modal Kerja ?
3. Menjelaskan Pengertian kredit ?
4. menjelaskan prinsip pemberian kredit dan analisis kelayakan kredit investasi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui pengertian Modal Kerja
2. Memahami sumber dan penggunaan Modal Kerja
3. Mengetahui pengertian kredit
4. Memahami prinsip pemberian kredit dasn analisis kelayakan kredit investasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
1) ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
A. Pengertian Modal Kerja
Agar sebuah usaha dapat berjalan baik diperlukan modal kerja yang bersal dari
pemilik usaha dan berasal dari hutang. Modal kerja ini berhubungan dengan dana
yang akan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan
misalnya kegiatan untuk membeli bahan baku, membayar tenaga kerja, dll, dana
yang dikeluarkan untuk usaha tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan
perusahaan.
Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat
berharga, piutang dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancar yang
digunakan untuk membiayai aktiva lancar, modal kerja dapat dikategorikan men-
jadi dua yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih. Modal kerja kotor adalah
jumlah aktiva lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi
jumlah utang lancar.
4
Sumber Modal Kerja terdiri dari:
1. Hasil operasi perusahaan adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam
laporan perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga (invest jangka pendek)
Keuntungan penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal
kerja yang berasal dari hasil usaha pokok perusahaan. Dari hasil penjualan
surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal
kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas
3. Penjualan aktiva tidak lancar perubahan aktiva tidak menjadi kas atau
piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja.
4. Penjualan saham atau obligasi Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau
bentuk hutang jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal.
5. Penerimaan pinjaman jangka panjang.
5
Contoh
PT. NUSANTARA memiliki data keuangan neraca yang diperbandingkan sebagai
berikut:
PT. NUSANTARA
NERACA YANG DIPERBANDINGKAN
31 Desember 2003 dan 2004
31 Desember Naik/ Turun *
2003 2004
Kas Rp 545.500,00 Rp 919.700,00 Rp 374.200,00
Piutang Dagang Rp 1.325.200,00 Rp 1.612.800,00 Rp 288.600,00
Piutang wesel Rp 500.000,00 Rp 250.000,00 (Rp 250.000,00)
Persediaan Rp 951.200,00 Rp 1.056.500,00 Rp 105.300,00
Persekot Biaya Rp 46.000,00 Rp 37.000,00 (Rp 9.000,00)
Tanah Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 -
Gedung Rp 1.600.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 400.000,00
Ak. Pny gedung (Rp 225.500,00) (Rp 261.000,00) Rp 35.500,00
Alat kantor Rp 700.000,00 Rp 850.000,00 Rp 150.000,00
Ak. Pny Alt kantor (Rp 153.000,00) (Rp 201.000,00) Rp 48.000,00
Jumlah Rp 5.488.400,00 Rp 6.464.000,00 Rp 975.600,00
6
1. Menentukan besarnya perubahan modal kerja
31 Desember Modal Kerja
2003 2004 Naik Turun
Kas Rp 545.500,00 Rp 919.700,00 Rp 374.200,00
Piutang Dagang Rp 1.324.200,00 Rp 1.612.800,00 Rp 288.600,00
Piutang Wesel Rp 500.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Persediaan Rp 951.200,00 Rp 1.056.500,00 Rp 105.300,00
Persekot Biaya Rp 46.000,00 Rp 37.000,00 Rp 9.000,00
Hutang Dagang Rp 655.000,00 Rp 552.200,00 Rp 102.800,00
Hutang Wesel Rp 150.000,00 Rp 125.000,00 Rp 25.000,00
Hutang Gaji Rp 312.000,00 Rp 443.500,00 Rp 131.500,00
Kenaikan Modal Kerja................ Rp 390.500,00
Rp 895.900,00
Rp 505.400,00
Rp 895.900,00 Rp 895.900,00
7
5. Membuat laporan tentang sumber dan penggunaan modal kerja
Sumber-sumber Penggunaan
8
PERUBAHAN
URAIAN 31/12/10 31/12/11 Bertambah Berkurang
Aktiva Lancar
-Kas 2.000.000 2.000.000 -
-Bank 434.216.330 264.899.667 169.316.663
-Piutang Anggota 361.400.067 543.973.627 182.573.560
-Piutang non Anggota 114.605.626 249.358.927 134.753.301
-Panjar/uang muka 4.895.000 4.895.000 -
-Persediaan Barang 88.960.714 52.820.573 36.140.141
Jumlah Aktiva Lancar 1.006.077.737 1.117.947.794
Kewajiban Lancar - -
-Simpanan Sukarela 69.271.500 72.715.713 3.444.213
-Hutang Dagang 13.132.200 5.815.802 7.316.398
-Dana-dana SHU 15.964.581 19.954.028 3.989.447
98.368.281 98.485.543 324.643.259 212.890.464
Bertambahnya MK
907.709.456 1.019.462.251 111.752.795
Dari laporan perubahan modal kerja di atas terlihat bahwa adanya pertambahan modal kerja
sebesar Rp 111.752.795,- yang berasal dari selisih modal kerja tahun 2010 sebesar Rp
907.709.456,- dan tahun 2011 sebesar Rp 1.019.462.251. Selanjutnya pada tahap berikutnya
adalah membuat laporan sumber dan penggunaan Modal Kerja sebagai berikut:
KPN BALAIKOTA SAMARINDA
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
31 Desember 2010 - 31 Desember 2011
Sumber Modal Kerja Rp
1 Depresiasi 21.919.714
2 Simpanan Pokok 2.050.000
3 Simpanan Wajib 146.815.426
4 Cadangan 62.461.866
5 SHU 53.018.910
286.265.916
Sumber Modal Kerja
Penggunaan Modal Kerja
Simpanan pada PKPN/PLP RI
1 Deposito 1.200.000
2 Penyertaan lainnya 10.000.000
3 Inventaris 5.586.450
4 Hutang pada PT TASPEN 31.060.000
5 Hutang pada PKP-RI KT 16.666.671
6 Kenaikan Modal Kerja 20.000.000
174.513.121
111.752.795
286.265.916
9
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penganalisisan data
dapatlah diketahui bahwa: Bertambahnya modal kerja sebesar Rp 111.752.795,-
berasal dari: Piutang Anggota Rp 182.573.560,-, Piutang non Anggota Rp
134.753.301,- Hutang dagang Rp 7.316.396,- berkurangnya modal kerja akibat
berkurangnya uang di bank Rp 169.316.663, pembelian persediaan barang Rp
36.140.141, kenaikan simpanan sukarela Rp 3.444.447 dan bertambahnya dana-
dana SHU 3.989.447,-. Sedang pos lainnya yang merupakan sumber yaitu
Depresiasi gedung ruko dan inventaris, simpanan pokok, simpanan wajib,
cadangan dan sisa hasil usaha, sedangkan dana tersebut digunakan untuk simpanan
pada PKPN, deposito di Bank Kaltim, penyertaan lainnya, pembelian inventaris,
pelunasan hutang PT Taspen dan hutang kepada PKP-RI Kaltim.
2) ANALISIS PENGKREDITAN
A. Pengertian Pengkreditan
Bank merupakan lembaga yang salah satu tugasnya adalah menyalurkan kredit.
Penyaluran kredit oleh bank kepada debitur merupakan penempatan aktiva
produktif kepada aktiva berisiko. Menurut Undang-Undang Perbankan No.10
tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungannya.
Pada dasarnya tujuan kredit didasarkan pada usaha untuk memperoleh
keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut, seperti pada negara-
negara liberal dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk
memperoleh manfaat sebesar-besarnya.
Unsur-unsur Kredit menurut Kasmir (2000) adalah sebagai berikut :
10
1. Kepercayaan adalah keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali di masa tertentu dimasa akan datang.
2. Kesepakatan, di samping unsur kepercayaan di dalam kredit juga
mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si
penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian
dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-
masing
Ada beberapa jenis kredit dilihat dari sudut pandang Suyatno, at al (2003)
sebagai berikut:
a. Kredit jika dilihat dari sudut tujuannya yang terdiri atas :
1. Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses konsumtif.
2. Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses produksi.
3. Kredit perdagangan yaitu kredit yang diberikan denga tujuan untuk membeli
barang-barang untuk dijual kembali.
11
perusahaan, sehingga dapat berjalan dengan lancar. Kredit ini berupa
pembelian bahan baku, bahan penolong dan biaya-biaya produksi lainnya.
Tujuan kredit ini untuk meningkatkan produksi, baik peningkatan kuantitatif
maupun kualitatif.
2. Kredit investasi, yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang yang
diberikan aloeh suatu lembaga kepada perusahaan untuk melakukan investsi
atau penanaman modal.Yang dimaksud di sini adalah untuk pembelian
barang-barang modal seta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi atau
modernisasi maupun ekspansi proyek yanng sudah ada atau pendirian proyek
baru, pembangunan pabrik, pembelian mesin-mesin yang semuanya itu
ditujuakan untuk meningkatkan produktifitas.
Analisis kredit merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank untuk
menilai suatu permohonan kredit yang telah diajukan oleh calon debitur (Ismaila,
2010). Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat dan objektif yang
minimal meliputi hal-hal sebagai berikut : Banker Association for Risk
Management (BARA) dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP),
2011) :
1. Menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha dan data
pemohon termasuk hasil penelitian pada daftar kredit macet.
2. Penilaian atas kelayakan jumlah permohonan kredit dengan proyek atau
kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan sasaran menghindari kemungkinan
terjadinya praktek mark-up yang dapat merugikan bank.
12
3. Menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak
yang berkepentingan dengan permohonan kredit.
13
5. Condition (Kondisi) dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi ekonomi,
sosial, politik saat ini dan kemungkinan untuk masa yang akan datang sesuai
dengan sektor masing-masing.
Selain analisa 5C, umumnya analis bank juga menerapkan prinsip 7P untuk
penyaluran kredit. Prinsip 7P ini mencakup hal berikut ini:
1. Personality (kepribadian)
2. Party (golongan)
3. Purpose (Tujuan)
4. Prospect (Potensi)
5. Payment (Pembayaran)
6. Profitability (Keuntungan)
7. Protection (Perlindungan)
Ada juga Menurut prinsip yang perlu dilakukan analis kredit dalam melakukan
analisis permohonan kredit calon nasabah yaitu analisis 6A adalah sebagai berikut
Ismail (2010):
C. Keputusan Kredit
Calon nasabah mengajukan kredit sesuai dengan syarat-syarat kredit yang
diberlakukan oleh bank, kemudian dilakukan analisis kredit oleh analis kredit.
Pengambilan keputusan akhir pemberian kredit calon nasabah dilakukan oleh
14
komite kredit. Menurut Kasmir (2012) bahwa secara umum tugas komite kredit
adalah:
1. Membuat keputusan dan penelaahan kredit baru
2. Memastikan kelengkapan dokumen kredit
3. Persetujuan perpanjangan kredit.
4. Perubahan kondisi atau syarat kredit.
5. Perubahan kondisi atau syarat kredit.
15
bunga, pelunasan maupun angsuran tepat waktu. Untuk itu supaya lancar dalam
pembayaran, diperlukan survei atau monitoring dana.
Bank Bukopin adalah bank yang akan mengucurkan kredit salah satunya adalah
kredit untuk mengembangkan perhotelan. Bagaimana proses permohonan kredit
sampai dengan kredit tersebut disetujui oleh bank dan bagaimana menganalisis
kelayakan kredit pada calon debitur apakah layak atau tidak untuk diberikan kredit
investasi. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode
5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition Economy.
Adapun proses permohonan kredit sampai kredit tersebut disetujui oleh bank
adalah sebagai berikut:
Adapun proses permohonan kredit sampai kredit tersebut disetujui oleh bank
adalah sebagai berikut:
1 2
Account Service - Register
Mulai
officer Assistant
- Serahkan surat
kepada AO
4 3
YA Rapat
Account ? Komite
officer Kedit
TIDAK
Buat suat
2 penolakan
9 10
- Memaraf
Kredit Mempersiapkan Account
dokumen
Support dokumen untuk officer
pengikatan intern
untuk - Mendampingi
pengikatan debitur ke notaris
12 11
- Informasikan Account - Memeriksa Kredit
rencana officer kebenaran Support
droping kepada dokumen
treasury - Membubuhkan
- Fiat fiat droping
memorandum
komite kredit
17
13
Menyerahkan - Menyimpan
Kredit Administrasi
memorandum dokumen
Support kredit
komite kredit pengikatan
kepada adm kredit dan
kredit jaminan
- Memasukkan
data fasilitas
kreditrekening
debitur
Selesai
1. Character
Character yaitu analisis mengenai kepribadian dari calon debitur seperti sifat-sifat
pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga
maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon debitur ini
jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan
willingness to pay.
2. Capacity
Capacity merupakan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya yang
dapat dilihat dari pendiidkannya, pengalaman mengelola usahanya, sejarah
perusahaan yang pernah dikelolanya (pernah mengalami masa sulit atau tidak,
18
bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to pay
atau kemampuan dalam membayar kewajibannya.
3. Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahan yang dikelolanya.
Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporam rugi laba, struktur permodalaan, dan rasio-
rasio keuntungan yang diperoleh.dari kondisi tersebut dapat dinilai apakah calon
debitur layak diberikan kredit, dan berapa besar plafon kredit yang layak diberikan.
Pada praakteknya penilaian capital diaplikasikan dengan jumlah modal sendiri
yang dimiliki untuk kebutuhan investasi, ketentuan untuk penilaian capital yaitu
nasabah harus memiliki modal sendiri senilai minimal 20% dari total kebutuhan
dana investasi sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang dibuat oleh
kontraktor berikut ini adalah :
19
Analisis Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, dan
provitabilitas adalah sebagai berikut :
Rasio Liquiditas
Aktivitas Lancar
a. Current Ratio = Hutang Lancar
Aktivitas Lancar−Persediaan
b. Quick Rasio = Hutang Lancar
Berdasarkan analisa keuangan yaitu Rasio Liquiditas Curen Ration dan Quick
Ration adalah tidak terhinga karena tidak adanya hutang lancar, bila dilihat dari posisi
liquiditas perusahan saat ini dalam keadaan yang sangat liqui rasio solvabilitas
Aktivitas Lancar
a. Debt to total Aset = x100
Hutang Lancar
1.500.000.000
Tahun 2010 = x100 =28,9%
5.174.680.781
1.500.000.000
Tahun 2011 = x100 =22,5%
6.664.329.039
Aktivitas Lancar
b. Debt to Equity Rasio = x100
Modal Sendiri
1.500.000.000
Tahun 2010 = x100 =28,9%
3.674680781
1.500.000.000
Tahun 2011 = x100 =29%
5.164.329.039
20
Laba Bersih
a. Profit Margin = Penjualan Bersih x100
1.774.680.000
Tahun 2010 = x100 = 30,59%
5.800.000.000
2.064.329.039
Tahun 2011 = x100 = 30,58%
6.500.000.000
Laba Bersih
b. Return on equity (ROE) = Total Modal Sendiri x100
1.774.680.781
Tahun 2010 = x100 = 48,2%
3.674.680.781
2.064.329.039
Tahun 2011 = x100 = 39,9%
5.164.329.039
Laba Bersih
c. Return on Assets (ROA) = Total Aktiva
1.774.680.781
Tahun 2010 = = 34,2%
5.174.680.781
2.064.329.039
Tahun 2011 = = 30,9%
6.664.329.039
4. Collateral
Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon debitur
benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan
paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-
pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan
jaminan. Jaminan yang diberikan calon debitur kepada pihak bank yaitu berupa 2
sertifikst tanah seluas 1.031 M2.
21
➢ SHM No. 20943/Pandang Luas 75 M2
➢ SHGB No. 21328/Pandang Luas 956 M2
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber modal kerja adalah dana yang diperoleh dari dalam perusahaan maupun
dari luar perusahaan Pada dasarnya. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja
adalah melakukan penganalisisan laporan keuangan dengan tujuan memperoleh
informasi perubahan modal kerja perusahaan baik sumber modal kerja dan
penggunaan modal kerja pada suatu periode.
Sumber Modal Kerja terdiri dari, hasil operasi perusahaan adalah jumlah
ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, keuntungan penjualan surat-surat
berharga (invest jangka pendek), keuntungan penjualan surat-surat berharga,
penjualan aktiva tidak lancar, penjualan saham atau obligasi Perusahaan dan
penerimaan pinjaman jangka panjang.
Analisis kredit merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank untuk
menilai suatu permohonan kredit yang telah diajukan oleh calon debitur (Ismaila,
2010). Pada dasarnya tujuan kredit didasarkan pada usaha untuk memperoleh
keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut, seperti pada negara-negara
liberal dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh
manfaat sebesar-besarnya. Ada 5 Prinsip Pemberian Kredit, yaitu sifat dan watak
,kemampuan, Modal, Jaminan, dan Kondisi.
23