Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Serta Analisis


Pengkreditan”

Dosen Pengampu: Hj. Rostiaty Yunus, SE., MM.

Disusun oleh:
KELOMPOK 2
• Nur Aisyah Ridwan (20401012)
• Peggy Lia Herlina Tampubolon (20401013)
• Jumarni (20401010)
• Putri andiyati R (20401016)
• Riani Bintoen (20401011)
• Kristianus Guruh Lamawulan (20401014)

KELAS AK 7.1

PRODI AKUNTANSI
STIE YPUP MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini, yang baik bentuk maupun isinya kami akui masih
banyak kekurangan. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Hj.
Rostiaty Yunus, SE., MM. selaku Dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan
yang telah memberikan kami tugas makalah ini serta membimbing kami. Mohon
maaf jika dalam makalah ini terdapat kesalahan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan yang kami miliki. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini.

Makassar, 29 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ....................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANG .................................................................................. 2
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 3
C. TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 4
1) ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA ................... 4
A. Pengertian Modal Kerja ................................................................................ 4
B. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ......................................................... 4
C. Hasil Penelitian Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ............................... 8
2) ANALISIS PENGKREDITAN ...................................................................... 10
A. Pengertian Pengkreditan ............................................................................. 10
B. Prinsip Pemberian Kredit ............................................................................ 13
C. Keputusan Kredit ........................................................................................ 14
D. Pelaksanaan Administrasi, Realisasi Kredit, dan Supervisi Kredit ............ 15
E. Hasil Penelitian Analisis Kelayakan Kredit ............................................... 16
F. Analisis Kelayakan Kredit Investasi ........................................................... 18
BAB III .................................................................................................................. 23
PENUTUP ............................................................................................................. 23
A. KESIMPULAN........................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Untuk dapat melihat kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari informasi
keuanganya yaitu berupa Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang biasa dibuat
oleh perusahaan biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba di
tahan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Namun ada pula
perusahaan yang menyusun selain kelima laporan tersebut. Seperti laporan sumber
dan penggunaan modal kerja yang berguna bagi para investor, kreditor, analisis
sekuritas, dan manajemen karena memberikan informasi yang berguna mengenai
aktivitas investasi dan pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Penilaian
kinerja dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.

Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat analisis keuangan
yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan analisis sumber dan penggunaan
modal kerja, akan dapat diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau
menggunakan modal kerja yang dimilikinya sehingga perusahaan dapat
menjalankan operasi dengan sebaik-baiknya. Penggunaan modal kerja yang tepat
akan menyebabkan terjadinya kenaikan dalam modal kerja tersebut, dan
sebaliknya penggunaan modal kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan akan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan modal kerja
yang berakibat kepada operasional perusahaan yang tidak efektif dan efisien dalam
pengelolaan modal kerja.

Kredit merupakan salah satu kegiatan dalam dunia perbankan yang menghasilkan
profit. Bank mendapatkan profit dari bunga kredit yang diberikan untuk debitur.
Kredit adalah asset terbesar dalam dunia perbankan. Untuk itu kredit harus diawasi
dimulai dari pengajuan, pemberian, pelaksanaan hingga pelunasannya agar tidak
terjadi kredit macet. Kredit tidak bisa diberikan langsung kepada sembarang orang.

2
Sebelum memberikan kredit kepada calon debitur harus diperhatikan faktor-faktor
serta dianalisis keuangannya agar kredit yang dipinjamkan tidak menjadi kredit
macet dan membuat sebuah bank tidak bisa menjalani kewajibannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Pengertian Modal kerja ?
2. Menjelaskan sumber dan penggunaan Modal Kerja ?
3. Menjelaskan Pengertian kredit ?
4. menjelaskan prinsip pemberian kredit dan analisis kelayakan kredit investasi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui pengertian Modal Kerja
2. Memahami sumber dan penggunaan Modal Kerja
3. Mengetahui pengertian kredit
4. Memahami prinsip pemberian kredit dasn analisis kelayakan kredit investasi

3
BAB II
PEMBAHASAN
1) ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
A. Pengertian Modal Kerja
Agar sebuah usaha dapat berjalan baik diperlukan modal kerja yang bersal dari
pemilik usaha dan berasal dari hutang. Modal kerja ini berhubungan dengan dana
yang akan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan
misalnya kegiatan untuk membeli bahan baku, membayar tenaga kerja, dll, dana
yang dikeluarkan untuk usaha tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan
perusahaan.
Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat
berharga, piutang dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancar yang
digunakan untuk membiayai aktiva lancar, modal kerja dapat dikategorikan men-
jadi dua yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih. Modal kerja kotor adalah
jumlah aktiva lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi
jumlah utang lancar.

B. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Sumber modal kerja adalah dana yang diperoleh dari dalam perusahaan maupun
dari luar perusahaan Pada dasarnya. sumber modal kerja terdiri dari dua pokok.
Penggunaan modal kerja akan mengakibatkan perubahan bentuk maupun
penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan
aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal
kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah melakukan penganalisisan
laporan keuangan dengan tujuan memperoleh informasi perubahan modal kerja
perusahaan baik sumber modal kerja dan penggunaan modal kerja pada suatu
periode.

4
Sumber Modal Kerja terdiri dari:
1. Hasil operasi perusahaan adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam
laporan perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga (invest jangka pendek)
Keuntungan penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal
kerja yang berasal dari hasil usaha pokok perusahaan. Dari hasil penjualan
surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal
kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas
3. Penjualan aktiva tidak lancar perubahan aktiva tidak menjadi kas atau
piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja.
4. Penjualan saham atau obligasi Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau
bentuk hutang jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal.
5. Penerimaan pinjaman jangka panjang.

Penggunaan Modal Kerja:


1. Pembayaran biaya operasi perusahaan
2. Kerugian penjualan surat-surat berharga (invest jangka pendek).
3. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan
surat-surat berharga atau efek, maupun kerugian insidentil lainnya.
4. Pembelian aktiva tidak lancar.
5. Pembelian kembali saham atau obligasi
6. Pembayaran pinjaman jangka panjang panjang
7. Pembentukan dana untuk tujuan tertentu

Prosedur untuk melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja


1. Menentukan besarnya perubahan modal kerja
2. Mengidentifikasi dan menentukan besarnya sumber modal kerja
3. Mengidentifikasi dan menentukan besarnya penggunaan modal kerja
4. Membuat laporan tentang sumber dan penggunaan modal kerja.

5
Contoh
PT. NUSANTARA memiliki data keuangan neraca yang diperbandingkan sebagai
berikut:

PT. NUSANTARA
NERACA YANG DIPERBANDINGKAN
31 Desember 2003 dan 2004
31 Desember Naik/ Turun *
2003 2004
Kas Rp 545.500,00 Rp 919.700,00 Rp 374.200,00
Piutang Dagang Rp 1.325.200,00 Rp 1.612.800,00 Rp 288.600,00
Piutang wesel Rp 500.000,00 Rp 250.000,00 (Rp 250.000,00)
Persediaan Rp 951.200,00 Rp 1.056.500,00 Rp 105.300,00
Persekot Biaya Rp 46.000,00 Rp 37.000,00 (Rp 9.000,00)
Tanah Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 -
Gedung Rp 1.600.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 400.000,00
Ak. Pny gedung (Rp 225.500,00) (Rp 261.000,00) Rp 35.500,00
Alat kantor Rp 700.000,00 Rp 850.000,00 Rp 150.000,00
Ak. Pny Alt kantor (Rp 153.000,00) (Rp 201.000,00) Rp 48.000,00
Jumlah Rp 5.488.400,00 Rp 6.464.000,00 Rp 975.600,00

Hutang Dagang Rp 655.000,00 Rp 552.200,00 Rp 102.800,00


Hutang Wesel Rp 150.000,00 Rp 125.000,00 Rp 25.000,00
Hutang Gaji Rp 312.000,00 Rp 443.500,00 Rp 131.500,00
Hutang Obligasi Rp 600.000,00 Rp 450.000,00 Rp 150.000,00
Modal Saham Rp 2.000.000,00 Rp 2.600.000,00 Rp 600.000,00
Laba yang ditahan Rp 1.771.400,00 Rp 2.293.300,00 Rp 521.900,00
Jumlah Rp 5.488.400,00 Rp 6.464.000,00 Rp 975.600,00

Diminta: Buatlah laporan sumber dan penggunaan modal kerja!

6
1. Menentukan besarnya perubahan modal kerja
31 Desember Modal Kerja
2003 2004 Naik Turun
Kas Rp 545.500,00 Rp 919.700,00 Rp 374.200,00
Piutang Dagang Rp 1.324.200,00 Rp 1.612.800,00 Rp 288.600,00
Piutang Wesel Rp 500.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Persediaan Rp 951.200,00 Rp 1.056.500,00 Rp 105.300,00
Persekot Biaya Rp 46.000,00 Rp 37.000,00 Rp 9.000,00
Hutang Dagang Rp 655.000,00 Rp 552.200,00 Rp 102.800,00
Hutang Wesel Rp 150.000,00 Rp 125.000,00 Rp 25.000,00
Hutang Gaji Rp 312.000,00 Rp 443.500,00 Rp 131.500,00
Kenaikan Modal Kerja................ Rp 390.500,00
Rp 895.900,00
Rp 505.400,00
Rp 895.900,00 Rp 895.900,00

2. Mengidentifikasi dan menentukan besarnya sumber modal kerja:


Sumber Modal Kerja:
a. Hasil operasi: Laba Rp 521.900,00
Depresiasi Rp 83.500,00
b. Penjualan saham Rp 600.000,00
Jumlah Sumber Rp 1.205.400,00

3. Mengidentifikasi dan menentukan besarnya penggunaan modal kerja:


Penggunaan Modal Kerja:
a. Pembelian Gedung Rp 400.000,00
b. Pembelian Alat-alat Kantor Rp 150.000,00
c. Pembayaran Hutang Obligasi Rp 150.000,00
Jumlah Pengguna Rp 700.000,00

7
5. Membuat laporan tentang sumber dan penggunaan modal kerja

Sumber-sumber Penggunaan

Dana berasal dari:


Laba 521.900 Pembelian gedung 400.000
Depresiasi 83.500 Pembelian alat-alat kantor 150.000
Penjualan Saham 600.000 Pembayaran hutang obligasi 150.000
1.205.400 700.000

C. Hasil Penelitian Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Di bawah ini terdapat hasil penelitian Indah Agustini Tri Utami (2012)
Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda dengan judul analisis sumber dan
penggunaan modal kerja pada Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda.
Apakah terjadi perubahan modal kerja yang menggambarkan sumber-sumber
tertentu, dari mana modal kerja diperoleh, serta berbagai penggunaan dari modal
kerja tersebut. Seberapa besar sumber dana modal kerja digunakan dalam operasi
usaha pada Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda.
Langkah pertama untuk melakukan penganalisisan data yang telah disajikan
ialah dengan membandingkan Neraca tahun 2010 dan 2011, sehingga dapatlah
diketahui adanya perubahan yang terjadi dari setiap elemen modal kerja. Dari
Neraca Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda tahun 2010 dan 2011, maka
dapatlah disusun Neraca Perbandingan sebagai berikut:

8
PERUBAHAN
URAIAN 31/12/10 31/12/11 Bertambah Berkurang
Aktiva Lancar
-Kas 2.000.000 2.000.000 -
-Bank 434.216.330 264.899.667 169.316.663
-Piutang Anggota 361.400.067 543.973.627 182.573.560
-Piutang non Anggota 114.605.626 249.358.927 134.753.301
-Panjar/uang muka 4.895.000 4.895.000 -
-Persediaan Barang 88.960.714 52.820.573 36.140.141
Jumlah Aktiva Lancar 1.006.077.737 1.117.947.794
Kewajiban Lancar - -
-Simpanan Sukarela 69.271.500 72.715.713 3.444.213
-Hutang Dagang 13.132.200 5.815.802 7.316.398
-Dana-dana SHU 15.964.581 19.954.028 3.989.447
98.368.281 98.485.543 324.643.259 212.890.464
Bertambahnya MK
907.709.456 1.019.462.251 111.752.795
Dari laporan perubahan modal kerja di atas terlihat bahwa adanya pertambahan modal kerja
sebesar Rp 111.752.795,- yang berasal dari selisih modal kerja tahun 2010 sebesar Rp
907.709.456,- dan tahun 2011 sebesar Rp 1.019.462.251. Selanjutnya pada tahap berikutnya
adalah membuat laporan sumber dan penggunaan Modal Kerja sebagai berikut:
KPN BALAIKOTA SAMARINDA
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
31 Desember 2010 - 31 Desember 2011
Sumber Modal Kerja Rp
1 Depresiasi 21.919.714
2 Simpanan Pokok 2.050.000
3 Simpanan Wajib 146.815.426
4 Cadangan 62.461.866
5 SHU 53.018.910
286.265.916
Sumber Modal Kerja
Penggunaan Modal Kerja
Simpanan pada PKPN/PLP RI
1 Deposito 1.200.000
2 Penyertaan lainnya 10.000.000
3 Inventaris 5.586.450
4 Hutang pada PT TASPEN 31.060.000
5 Hutang pada PKP-RI KT 16.666.671
6 Kenaikan Modal Kerja 20.000.000
174.513.121
111.752.795
286.265.916

9
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penganalisisan data
dapatlah diketahui bahwa: Bertambahnya modal kerja sebesar Rp 111.752.795,-
berasal dari: Piutang Anggota Rp 182.573.560,-, Piutang non Anggota Rp
134.753.301,- Hutang dagang Rp 7.316.396,- berkurangnya modal kerja akibat
berkurangnya uang di bank Rp 169.316.663, pembelian persediaan barang Rp
36.140.141, kenaikan simpanan sukarela Rp 3.444.447 dan bertambahnya dana-
dana SHU 3.989.447,-. Sedang pos lainnya yang merupakan sumber yaitu
Depresiasi gedung ruko dan inventaris, simpanan pokok, simpanan wajib,
cadangan dan sisa hasil usaha, sedangkan dana tersebut digunakan untuk simpanan
pada PKPN, deposito di Bank Kaltim, penyertaan lainnya, pembelian inventaris,
pelunasan hutang PT Taspen dan hutang kepada PKP-RI Kaltim.

2) ANALISIS PENGKREDITAN
A. Pengertian Pengkreditan

Bank merupakan lembaga yang salah satu tugasnya adalah menyalurkan kredit.
Penyaluran kredit oleh bank kepada debitur merupakan penempatan aktiva
produktif kepada aktiva berisiko. Menurut Undang-Undang Perbankan No.10
tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungannya.
Pada dasarnya tujuan kredit didasarkan pada usaha untuk memperoleh
keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut, seperti pada negara-
negara liberal dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk
memperoleh manfaat sebesar-besarnya.
Unsur-unsur Kredit menurut Kasmir (2000) adalah sebagai berikut :

10
1. Kepercayaan adalah keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali di masa tertentu dimasa akan datang.
2. Kesepakatan, di samping unsur kepercayaan di dalam kredit juga
mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si
penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian
dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-
masing
Ada beberapa jenis kredit dilihat dari sudut pandang Suyatno, at al (2003)
sebagai berikut:
a. Kredit jika dilihat dari sudut tujuannya yang terdiri atas :
1. Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses konsumtif.
2. Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses produksi.
3. Kredit perdagangan yaitu kredit yang diberikan denga tujuan untuk membeli
barang-barang untuk dijual kembali.

b. Kredit dilihat dari sudut jangka waktunya terdiri atas:


1. Kredit jangka pendek (Short term loan) yaitu kredit yang berjangka waktu
maksimum satu tahun.
2. Kredit jangka menengah (Medium Term loan) yaitu kredit yang berjangka
waktu antara satu tahun sampai tiga tahun.
3. Kredit jangka panjang (long Term loan) yaitu kredit yang berjangka lebih dari
tiga tahun.

c. Kredit dilihat dari sudut penggunaanya yang terdiri atas:


1. Kredit eksploitasi, yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh
suatu lembaga kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja

11
perusahaan, sehingga dapat berjalan dengan lancar. Kredit ini berupa
pembelian bahan baku, bahan penolong dan biaya-biaya produksi lainnya.
Tujuan kredit ini untuk meningkatkan produksi, baik peningkatan kuantitatif
maupun kualitatif.
2. Kredit investasi, yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang yang
diberikan aloeh suatu lembaga kepada perusahaan untuk melakukan investsi
atau penanaman modal.Yang dimaksud di sini adalah untuk pembelian
barang-barang modal seta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi atau
modernisasi maupun ekspansi proyek yanng sudah ada atau pendirian proyek
baru, pembangunan pabrik, pembelian mesin-mesin yang semuanya itu
ditujuakan untuk meningkatkan produktifitas.

d. Kredit dilihat dari sudut jaminannya yang terdiri atas:


1. Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan tertentu.
2. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan
tertentu.

Analisis kredit merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank untuk
menilai suatu permohonan kredit yang telah diajukan oleh calon debitur (Ismaila,
2010). Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat dan objektif yang
minimal meliputi hal-hal sebagai berikut : Banker Association for Risk
Management (BARA) dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP),
2011) :
1. Menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha dan data
pemohon termasuk hasil penelitian pada daftar kredit macet.
2. Penilaian atas kelayakan jumlah permohonan kredit dengan proyek atau
kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan sasaran menghindari kemungkinan
terjadinya praktek mark-up yang dapat merugikan bank.

12
3. Menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak
yang berkepentingan dengan permohonan kredit.

B. Prinsip Pemberian Kredit


Analisis kredit memberikan kredit kepada calon nasabah harus
mempertimbangkan 5 C dari seorang calon nasabah penerima kredit. Analisis 5C
yaitu:
1. Character (sifat dan watak) Keyakinan yang ditanamkan dimana sifat dan watak
dari orang-orang yang mendapatkan kredit bank ini dapat dipercaya dan
memegang teguh komitmen. Keyakinan ini dapat diperoleh dari latar belakang
nasabah harus diteliti didalam analisis sifat dan watak nasabah adalah riwayat
hubungan dengan bank, antara lain:
a. Riwayat peminjam
b. Reputasi dalam bisnis dan keuangan
c. Manajemen
d. Legalitas usaha
2. Capacity (kemampuan) Merupakan kemampuan nasabah dalam membayar kredit
yang dihubungkan dengan kemampuan mengelola bisnis serta kemampuan
mencari keuntungan.
3. Capital (Modal) Untuk melihat kemampuan penggunaan modal debitur, dengan
melihat laporan keuangan apakah sudah efektif dengan mengukur kinerja
menggunakan rasio keuangan seperti dari segi likuiditas/solvabilitas, rentabilitas
dan ukuran lainnya.
4. Collateral (Jaminan) merupakan jaminan atau agunan yang berasal dari calon
nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik untuk menjamin kreditnya di
bank.

13
5. Condition (Kondisi) dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi ekonomi,
sosial, politik saat ini dan kemungkinan untuk masa yang akan datang sesuai
dengan sektor masing-masing.
Selain analisa 5C, umumnya analis bank juga menerapkan prinsip 7P untuk
penyaluran kredit. Prinsip 7P ini mencakup hal berikut ini:
1. Personality (kepribadian)
2. Party (golongan)
3. Purpose (Tujuan)
4. Prospect (Potensi)
5. Payment (Pembayaran)
6. Profitability (Keuntungan)
7. Protection (Perlindungan)

Ada juga Menurut prinsip yang perlu dilakukan analis kredit dalam melakukan
analisis permohonan kredit calon nasabah yaitu analisis 6A adalah sebagai berikut
Ismail (2010):

1. Analisis Aspek Hukum


2. Analisis Aspek Pemasaran
3. Analisis Aspek Teknis
4. Analisis Aspek Manajemen
5. Analisis Aspek Keuangan
6. Analisis Aspek Sosial Ekonomi

C. Keputusan Kredit
Calon nasabah mengajukan kredit sesuai dengan syarat-syarat kredit yang
diberlakukan oleh bank, kemudian dilakukan analisis kredit oleh analis kredit.
Pengambilan keputusan akhir pemberian kredit calon nasabah dilakukan oleh

14
komite kredit. Menurut Kasmir (2012) bahwa secara umum tugas komite kredit
adalah:
1. Membuat keputusan dan penelaahan kredit baru
2. Memastikan kelengkapan dokumen kredit
3. Persetujuan perpanjangan kredit.
4. Perubahan kondisi atau syarat kredit.
5. Perubahan kondisi atau syarat kredit.

D. Pelaksanaan Administrasi, Realisasi Kredit, dan Supervisi Kredit


Pelaksanaan kredit terdiri dari:
1. Persetujuan Kredit Setelah kredit disetujui, perlu adanya kekuatan hukum be-
rupa Perjanjian Kredit (PK) yang diatur dalam ketentuan Pasal 1313 KUH
Perdata adalah sebagai berikut "Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan
mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau le-
bih. Suatu perjanjian sesuai ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata diperlukan empat
syarat, yaitu: 1) Kata sepakat, 2) kесаkapan, 3) Hal tertentu dan 4) Suatu sebab
yang halal.
2. Jaminan Kredit Setelah kredit disetujui maka bank membuat Surat Keputusan
Kredit (SKK) yang berisi tentang jaminan atau agunan nasabah. Jaminan yang
dapat diterima oleh bank:
1. Jaminan utama berupa tanah, bangunan, deposito, emas
2. Jaminan tambahan berupa mesin, mobil, motor
3. Jaminan pelengkap berupa cek giro, stok barang
3. Realisasi kredit, Apabila persetujua kredit dan agunan telah disetujui maka
dilakukan penandatanganan kredit yang tertuang dalam Surat Keputusan Kredit
(SKK), maka bank akan mencairkan kredit lewat rekening nasabah.
4. Supervise kredit, Setelah kredit direalisasikan, diharapkan dana tersebut dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh nasabah dan bank untuk memperoleh pendapatan

15
bunga, pelunasan maupun angsuran tepat waktu. Untuk itu supaya lancar dalam
pembayaran, diperlukan survei atau monitoring dana.

E. Hasil Penelitian Analisis Kelayakan Kredit


Hasil penelitian dengan analisis kelayakan kredit untuk sektor perhotelan pada
Bank Bukopin

Bank Bukopin adalah bank yang akan mengucurkan kredit salah satunya adalah
kredit untuk mengembangkan perhotelan. Bagaimana proses permohonan kredit
sampai dengan kredit tersebut disetujui oleh bank dan bagaimana menganalisis
kelayakan kredit pada calon debitur apakah layak atau tidak untuk diberikan kredit
investasi. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode
5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition Economy.

Adapun proses permohonan kredit sampai kredit tersebut disetujui oleh bank
adalah sebagai berikut:

Adapun proses permohonan kredit sampai kredit tersebut disetujui oleh bank
adalah sebagai berikut:

Proses Persetujuan Kredit Pada Bank Bukopin

1 2
Account Service - Register
Mulai
officer Assistant
- Serahkan surat
kepada AO

4 3

- Buat analisis Kredit Membuat Account


yuridis Support proposal Officer
- Bank Checking kredit
- Taksasi Jaminan
16
5
6

- Evaluasi hasil Sekretaris - Register


Account
Analisa Komite memorandum
officer
ekonomi dan Kedit kredit komite
yuridis - Membuat
- Informasi ke undangan
Sekretaris untuk anggota
Komite Kedit komite kredit

YA Rapat
Account ? Komite
officer Kedit
TIDAK

Buat SPPK Account


officer

Buat suat
2 penolakan

9 10
- Memaraf
Kredit Mempersiapkan Account
dokumen
Support dokumen untuk officer
pengikatan intern
untuk - Mendampingi
pengikatan debitur ke notaris

12 11
- Informasikan Account - Memeriksa Kredit
rencana officer kebenaran Support
droping kepada dokumen
treasury - Membubuhkan
- Fiat fiat droping
memorandum
komite kredit
17
13
Menyerahkan - Menyimpan
Kredit Administrasi
memorandum dokumen
Support kredit
komite kredit pengikatan
kepada adm kredit dan
kredit jaminan
- Memasukkan
data fasilitas
kreditrekening
debitur

Selesai

F. Analisis Kelayakan Kredit Investasi


Analisis kelayakan dengan menggunakan metode 5C dapat disimpulkan bahwa
calon debitur layak diberikan kredit investasi untuk pengembangan usahanya.

1. Character
Character yaitu analisis mengenai kepribadian dari calon debitur seperti sifat-sifat
pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga
maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon debitur ini
jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan
willingness to pay.
2. Capacity
Capacity merupakan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya yang
dapat dilihat dari pendiidkannya, pengalaman mengelola usahanya, sejarah
perusahaan yang pernah dikelolanya (pernah mengalami masa sulit atau tidak,

18
bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to pay
atau kemampuan dalam membayar kewajibannya.
3. Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahan yang dikelolanya.
Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporam rugi laba, struktur permodalaan, dan rasio-
rasio keuntungan yang diperoleh.dari kondisi tersebut dapat dinilai apakah calon
debitur layak diberikan kredit, dan berapa besar plafon kredit yang layak diberikan.
Pada praakteknya penilaian capital diaplikasikan dengan jumlah modal sendiri
yang dimiliki untuk kebutuhan investasi, ketentuan untuk penilaian capital yaitu
nasabah harus memiliki modal sendiri senilai minimal 20% dari total kebutuhan
dana investasi sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang dibuat oleh
kontraktor berikut ini adalah :

Rencana Anggaran Biaya (RAB) PT. Sukses Pratama Hotelindo:

• Pekerjaan Persiapan Rp. 718.750.00


• Pekerjaan Struktur Rp. 12.172.463.250.11
• Pekerjaan Arsitektur Rp. 9.338.864.540.57
• Pekerjaan Electrical Arus Kuat (Listrik) Rp. 2.192.639.240.00
• Pekerjaan Mechanical (pipa padat dan cair) Rp. 1.070.210.000.00
• Pekerjaan Instalasi Air Conditioning (AC) Rp. 882.549.500.00
• Pekerjaan Instalasi Fire Alarm Rp. 138.100.000.00
• Pekerjaan Instalasi Sound Sistem Dan Pabx Rp. 504.710.000.00
• Pekerjaan instalasi Matv Rp. 55.978.900.00
• Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir Rp. 34.793.000.00
• Pekerjaan Site Development Rp. 9.861.000.000
• Fixture,Furniture and Kitchen Rp. 950.000.000.00
TOTAL 28.192.000.000

• Self Financing (35%) Rp. 9.861.000.000


• Pembiayaan Oleh Bank Rp. 18.250.000.000

19
Analisis Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, dan
provitabilitas adalah sebagai berikut :

Rasio Liquiditas
Aktivitas Lancar
a. Current Ratio = Hutang Lancar

Aktivitas Lancar−Persediaan
b. Quick Rasio = Hutang Lancar

Berdasarkan analisa keuangan yaitu Rasio Liquiditas Curen Ration dan Quick
Ration adalah tidak terhinga karena tidak adanya hutang lancar, bila dilihat dari posisi
liquiditas perusahan saat ini dalam keadaan yang sangat liqui rasio solvabilitas

Aktivitas Lancar
a. Debt to total Aset = x100
Hutang Lancar

1.500.000.000
Tahun 2010 = x100 =28,9%
5.174.680.781

1.500.000.000
Tahun 2011 = x100 =22,5%
6.664.329.039

Aktivitas Lancar
b. Debt to Equity Rasio = x100
Modal Sendiri

1.500.000.000
Tahun 2010 = x100 =28,9%
3.674680781

1.500.000.000
Tahun 2011 = x100 =29%
5.164.329.039

Solvabilitas menunjukkan penurunan ini dapat dilihat dari hasil perhitungan


debt to total assets yaitu pada tahun 2010 adalah 28,9% menjadi 22,5% pada tahun
2011, dan Debt to Equity Rasio pada tahun 2010 40,8% menjadi 29% pada tahun 2011.
Penurunan ini dikarenakan kenaikan dari Equity. Dengan terjadi penurunan,
solvabilitas debitur bisa dikatakan kondisi perusahaan solvabel Rasio Profitabilitas

20
Laba Bersih
a. Profit Margin = Penjualan Bersih x100

1.774.680.000
Tahun 2010 = x100 = 30,59%
5.800.000.000

2.064.329.039
Tahun 2011 = x100 = 30,58%
6.500.000.000

Laba Bersih
b. Return on equity (ROE) = Total Modal Sendiri x100

1.774.680.781
Tahun 2010 = x100 = 48,2%
3.674.680.781

2.064.329.039
Tahun 2011 = x100 = 39,9%
5.164.329.039

Laba Bersih
c. Return on Assets (ROA) = Total Aktiva

1.774.680.781
Tahun 2010 = = 34,2%
5.174.680.781
2.064.329.039
Tahun 2011 = = 30,9%
6.664.329.039

Profitabilitas mengalami penurunan pada Net Profit Margin, Return On Equity,


Return On Assets darit tahun 2010 ke 2011, namun secara nominal profitnya
mengalami peningkatan. Untuk itu bisa dikatakan selama 2 tahun terakhir calon
debitur berada pada kondisi profitabilitas yang cukup baik

4. Collateral
Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon debitur
benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan
paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-
pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan
jaminan. Jaminan yang diberikan calon debitur kepada pihak bank yaitu berupa 2
sertifikst tanah seluas 1.031 M2.

21
➢ SHM No. 20943/Pandang Luas 75 M2
➢ SHGB No. 21328/Pandang Luas 956 M2

Nilai taksasi bangunan dan tanah seluas 1,031 M2 sebagai berikut :


➢ Nilai Tanah (1,031 M2 @ Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.155.000.000
➢ Nilai Bangunan (80% dari RA) Rp. 22.553.000.000
➢ Nilai Pasar Rp. 27.708.000.000

Rasio kredit dengan jaminan 1 : 1,51 (Berdasarkan nilai-nilai pasar)


➢ Nilai Liquidasi (80% dari nilai tanah) Rp. 4.124.000.000
➢ Nilai Bangunan (80% dari RAB) Rp. 26.677.000.000

Ratio kredit dengan jaminan 1 : 1,46 (Berdasarkan nilai liquidasi)

5. Condition Of EconomyPembiayaan yang diberikan perlu mempertimbangkan


kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon debitur. Ada suatu
usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu
mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon debitur. Pada perakteknya
penilaian condition economy didasarkan kepada kebijakan Bank memperbolehkan
untuk membiayai sektor perhotelan. Prospek dalam bidang perhotelan pada tahun
2012 sangat positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi sulawesi selatan yang
semakin membaik, serta arus kunjungan wisatawan yang juga terus meningkat,
sehingga perhotelan akan menjadi salah satu industri yang cukup pesat
pertumbuhannya dimasa yang akan datang.

22
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sumber modal kerja adalah dana yang diperoleh dari dalam perusahaan maupun
dari luar perusahaan Pada dasarnya. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja
adalah melakukan penganalisisan laporan keuangan dengan tujuan memperoleh
informasi perubahan modal kerja perusahaan baik sumber modal kerja dan
penggunaan modal kerja pada suatu periode.
Sumber Modal Kerja terdiri dari, hasil operasi perusahaan adalah jumlah
ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, keuntungan penjualan surat-surat
berharga (invest jangka pendek), keuntungan penjualan surat-surat berharga,
penjualan aktiva tidak lancar, penjualan saham atau obligasi Perusahaan dan
penerimaan pinjaman jangka panjang.
Analisis kredit merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank untuk
menilai suatu permohonan kredit yang telah diajukan oleh calon debitur (Ismaila,
2010). Pada dasarnya tujuan kredit didasarkan pada usaha untuk memperoleh
keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut, seperti pada negara-negara
liberal dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh
manfaat sebesar-besarnya. Ada 5 Prinsip Pemberian Kredit, yaitu sifat dan watak
,kemampuan, Modal, Jaminan, dan Kondisi.

23

Anda mungkin juga menyukai