Anda di halaman 1dari 13

makalah

Pendanaan campuran
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

Dosen pengampu : Dianty Putri Purba, S.E., M.Si.

Kelompok :
Aldi Neri silitonga (213304040010)

Asido januari sinamo (2133040400)

Harapan kindo purba (213304040014)

Ridoi gilbert pasaribu (213304040016)

Prodi d3 keuangan dan perbankan

Fakultas ekonomi

Universitas prima Indonesia

Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah mengenai “Pendanaan Campuran” ini disusun
sebagai salah satu tugas yang harus kami selesaikan dari Mata kuliah
Manajemen Keuangan.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini kami masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam
segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap berharap agar
makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat di menegerti bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini
sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk
itu kami ucapkan terima kasih .

Medan, 12 Juni 2023

(i)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(i)

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(ii)

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(1)

1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-


2)
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(2)
1.3 Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2)
1.4 Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(3)

BAB II MATERI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. (4)

2.1 Pengertian Aktiva Lancar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


(4)

2.2 Pengelolaan Aktiva Lancar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6-


14)

2.3 Rumus dan Cara Menghitung Aktiva Lancar . . . . . . . . . . . . . .


(15)

BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


. . . . . . . . . . . . . .(16)
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(16)

3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(16)

3.3 Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


(16)

(ii)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam menjaga aktivitas perusahaan besifat jangka pendek dibutuhkan modal
kerja yang cukup. Untuk keperluan sehari-hari perusahaan, seprti pembelian bahan
baku, pembayaran gaji karyawan permbayaran listrik dan telpon, dan pembayaran –
pembayaran kewajiban atau hutang lancar yang sewaktu – waktu harus dilunasi.
Modal kerja adalah dana yang tersimpan dan berputar dalam perusahaann sejalan
dengan aktivitas perusahaan, bearti dimaksud dengan modal kerja adalah aktivitas
lancar, karena semua unsur-unsur akktiva lancar, seperti kas, surat berharga, piutang
dan persediaan merupakan dana yang siap dipegunakan, meskipun ada yang langsung
dipergunakan seketika, seperti kas dan surat berharga, namun ada juga yang harus
mengalami perputaran seprti piutang dan persediaan. Besarnya modal kerja yang
tercermin melalaui jumlah aktiva lancar perusahaan lebih besar dari jumlah hutang
lancar. Ini dimaksud untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan hutang lancar secara
tiba-tiba yang kemungkinan dapat melampai jumlah aktiva lancar, sehingga
perusahaan akan kesulitan memenuhi kewajiban akan hutang lancar tersebut.
Besarnya aktiva lancar diatas hutang lanncar dimaksudkan dikenal dengan isitilah
likuiditas yang merupakkan kemampuuan perusahaann membayar semua kewajiban
atau hutang jangka pendek. Llikuiditas adalah suatu alat ukur keuangan yang biasanya
digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan modal kerja atas hutang lancar.
Semakin besar modal kerja tersimpan dalam perusahaan, semakin baik tingkat
likuiditas perusahaan, karena perusahaan selalu siap atas kewajiban atau hutang
jangaka pendek. Namun bukan berarti bahwa perusahaan harus menyediakan modal
kerja secara besar-besaran, karena apabila moodal kerja terlalu besar tersimpan dalam
perusahaan dan tidak diproduktifkan adalah kerugian bagi perusahaan, karena modal
kerja yang tadinya mungkin mendatangkan keuntungan seandainya diproduktifkan
kepada aktivitas lainn. Beberapa rasio likuiditas yang umum digunakan adalah (1)
current rasio adalah rasio likuiditas dengan memperhatikan besarnya aktivitas lancar
(kas, surat berharga, deposito, piutang dan persediaan) untuk mmembiyai besarnya
kewajiban atau hutang jangka pendek (hutang lancar), (2) quick ratio adalah rasio
likuiditas dengan memperhatikan unsur-unsur aktiva llancar yang memiliki tingkat
likuit sangat cepat yaitu kas, surat berharga, deposito dan piutang untuuk membayar
kewajiban atau hutang jangka pendeknya (hutang lancar) dan (3) cash ratio adalah
rasio likuiditas dengan memperhatikan unsur aktiva lancar yang paling likuid dan
langsung digunakan sebagai alat pembayaran, yaitu kas, surat berharga dan deposito
untuk membayar kewajiban atau hutang jangka pendek (hutang lancar).
(1)
Rasio-rasio likuiditas pada prinsipnya bertujuan untuk membantu perusahaan
mengetahui kemampuan modal yang bekerja sejalan dengan aktivitas perusahaan agar
sulalu dalam posisi siap digunakan membayar kewajiban atau hutang jangka
pendeknya. Semakin besar rasio likuiditas, berarti semakin baik posisi keuangan
perusahaan, karena meskipun perusahaan melakukan penambahan hutang masih dapat
dijamin dengan besarnya unsur-unsur aktiva yang dimiliki perusahaan. Likuiditas
sebagai gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam membayar atau melunasi
kewajiban atau hutang jangka pendek, maka yang ditekankan adalah dana yang
ditanamkan dalam aktiva lancar harus diatas dari hutang lancar, maka dapat dikatakan
bahwa likuiditas berhubungan dengan profitabilitas dengan pertimbangan, likuiditas
sorotan utamanya aktiva lancar untuk masa satu periode (1 tahun), berarti keberhasilan
penanaman dana ke dalam aktiva lancar akan ditunjukan melalui tingkat laba yang
diperoleh pada akhir tahun. Disamping itu, profitabilitas menunujukan perbandingan
antara laba dengan aktiva yang menghasilkan laba, dimana aktiva yang dimaksu dkan
dalam definisi ini adalah likuiditas itu sendiri yang bersifat satu tahun aktivitas perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar blakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan aktiva lancar?
2. Pengelolaan aktiva lancar
3. Rumus dan cara menghitung aktiva lancar

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan


dari penelitian tersebut adalah :

1. Untuk menambah wawasan mengenai aktiva lancar


2. Untuk lebih mengenal manfaat aktiva lancar dalam keuangan
3. Agar lebih mengenal bagaimana cara mengelola aktiva lancer

(2)

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang kami harapkan dalam penelitian

Ini yaitu :

1. Memberikan gambaran kepada manajer perusahaan tentang pengelolaan aktiva


yang efektif dan efisien yang nantinya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Sebagai acuan dan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya yang memiliki
kesamaan topik.
(3)

bab ii
materi

2.1 PENGERTIAN AKTIVA LANCAR

a. Defenisi Aktiva Lancar

(4)

b. Jenis Jenis Aktiva Lancar

c. Karakteristik Aktiva Lancar


d. Manfaat Aktiva Lancar
PENGELOLAAN AKTIVA LANCAR
1. Modal Kerja
a. Strategi Mengatur dan Mengelola Perputaran Modal Kerja
b. Efektivitas Pengelolaaan Modal Kerja

Pengelolaan modal kerja adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk


menjaga dan mengatur aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan agar tetap mampu
memenuhi kebutuhan operasional dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan yang matang terhadap komponen modal kerja akan
membantu kinerja manajemen dalam mendapatkan modal kerja yang layak demi
kelangsungan operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mencapai
tujuan yang ditargetkan Hal ini bertujuan agar pengelolaan ini tidak hanya efektif,
namun juga efisien. Hubungan Modal Kerja dengan Profitabilias
Laporan Perubahan Modal Kerja Menurut Munawir (2014:129) laporan
perubahan modal kerja merupakan ringkasan mengenai hasil aktivitas keuangan suatu
perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan penyebab dari perubahan
posisi keuangan perusahaan tersebut. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk
mengetahui sebab-sebab terjadinya peubahan modal kerja selama periode yang
bersangkutan. Laporan perubahan modal kerja harus menunjukkan dua hal, yaitu
mengetahui naikturunnya modal kerja dan sebab perubahannya.

(7)

c. Cara Menghitung Modal Kerja 


Modal kerja adalah cara lain untuk membandingkan aset lancar perusahaan
dengan kewajiban lancar. Berbeda dengan formula modal kerja tradisional (aktiva
lancar - kewajiban lancar), rasio modal kerja menempatkan aktiva lancar dalam
pembilang dan kewajiban lancar dalam penyebut.

Berikut rumus untuk rasio modal kerja:

Rasio modal kerja = aktiva lancar / kewajiban lancar

atau,
Rasio modal kerja = (kas + investasi jangka pendek + inventaris + piutang dagang) / (catatan
jangka pendek + utang akun)

Rasio ini biasanya dinyatakan sebagai kelipatan. Rasio modal kerja 1,0 berarti bahwa
aset lancar perusahaan sama dengan kewajiban lancar.

Modal kerja ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu:


1. Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital)
Modal kerja ini diartikan sebagai besarnya nilai aktiva lancar yang kamu miliki dan
terbagi menjadi beberapa pokok, seperti persediaan, surat-surat berharga, dan piutang.
Modal kerja ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu modal kerja permanen yang selalu ada
setiap waktu tanpa adanya pengaruh apa pun, baik besar kecilnya penjualan maupun
kondisi dari usaha tersebut. Selanjutnya adalah modal kerja temporer yang dibutuhkan
untuk dana tambahan modal kerja utama demi meningkatkan beragamnya penjualan.
2. Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)
Kedua adalah modal kerja bersih, yang berarti hasil bersih yang kamu dapatkan dari
hasil perhitungan pendapatan atau aktiva lancar dengan segala kredit yang kamu
bayarkan. Modal kerja ini akan menjadi pedoman kamu untuk melakukan evaluasi,
apakah usaha yang kamu jalani ini memiliki cukup aktiva lancar yang menjadikannya
layak untuk memenuhi segala persoalan keuangan usaha tersebut dalam jangka
pendek.
3. Modal Operasional
Terakhir, adalah modal operasional yang perlu kamu keluarkan untuk kepentingan
operasional yang kamu lakukan selama usaha tersebut berjalan. Biasanya, biaya ini
bisa dihitung harian atau bulanan. Namun, kebanyakan pemilik usaha atau para
wirausaha melakukan perhitungan modal ini dalam jangka waktu bulanan.
Contoh modal operasional adalah pembayaran gaji karyawan yang pastinya
dibayarkan pada akhir bulan setelah bekerja dalam jangka hari tertentu (biasanya 20
hingga 22 hari kerja setiap bulannya), pembayaran pulsa telepon (baik ponsel maupun
telepon operasional kantor) yang juga dibayarkan setiap bulan, biaya penggunaan
listrik, air, bensin, servis kendaraan (baik roda empat maupun roda dua), perawatan
kebersihan peralatan, dan masih banyak lagi.

(8)
2. KAS
a. Pengertian Kas
Menurut Martini (2012;180) “kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling liquid
karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan. kas
merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan entitas”.

b. Karakteristik Kas
Dalam dunia akuntansi, kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid karena
sering mengalami mutasi. Kas juga mempunyai karakteristik tertentu yang bisa
membedakannya dengan aset lain di dalam perusahaan.
Nah, berikut ini adalah beberapa karakteristik dari kas:

 Kas adalah aset perusahaan yang sangat likuid


 Kas bisa digunakan sebagai suatu standar pertukaran
 Kas juga bisa digunakan sebagai basis perhitungan dan juga pengukuran nilai

Pengelolaan kas adalah proses mengumpulkan dan mengelola arus kas.


Pengelolaan kas penting dilakukan untuk individu dan perusahaan. Dalam bisnis,
pengelolaan kas adalah komponen kunci dari stabilitas keuangan perusahaan. Kas
juga penting untuk stabilitas keuangan yang biasanya dianggap sebagai bagian dari
portofolio kekayaan total seorang individu. Beberapa bank menawarkan
jasa perbankan untuk nasabahnya dalam pengelolaan kas. Pengelolaan kas
melibatkan pengumpulan, penanganan, dan penggunaan uang tunai. Jasa ini
dilakukan untuk memberikan hasil yang optimal dan meningkatkan efisiensi serta
efektivitas dalam bisnis.

c. Manfaat Pengelolaan Kas


1. Memudahkan individu maupun perusahaan untuk melakukan berbagai
transaksi bisnis keuangan serta pengawasan atas transaksi yang dilakukan.
2. Wadah yang terintegrasi memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan
transaksi keuangan bisnis
3. Meminimalkan kemungkinan timbulnya risiko-risiko yang mungkin terjadi
dalam setiap transaksi perbankan.
4. Segala transaksi keuangan dapat tersusun dengan cepat dan terkontrol.

(9)

3.Piutang
a. Definisi Piutang
Secara umum, piutang adalah tagihan yang wajib dilunasi oleh pembeli.
Dengan kata lain, tagihan tersebut merupakan hak yang dapat diklaim oleh individu,
perusahaan, organisasi dari adanya transaksi secara kredit.
Tagihan yang ada kemudian dapat dilunasi dengan melakukan pembayaran
berupa uang, barang, maupun jasa sesuai dengan kesepakatan yang berlaku. Untuk
rentan waktu yang berlaku atau dikenal dengan masa jatuh tempo, piutang umumnya
berkisar antara 30 hari sampai dengan 60 hari.
b. Jenis-Jenis Piutang
Setelah kita mengetahui piutang adalah hak untuk mengklaim uang dari adanya
transaksi penjualan serta ciri-cirinya, selanjutnya kita akan membahas mengenai jenis-
jenis piutang.
 Piutang Usaha atau Dagang (Account Receivable)
Piutang usaha atau piutang dagang adalah piutang yang terjadi karena adanya
penundaan pembayaran oleh konsumen setelah barang atau jasa diterima.
Meskipun banyaknya piutang terjadi karena pembelian secara kredit, pada piutang
usaha atau dagang tidak jarang piutang yang ada terjadi karena sistem penjualan.
Misalnya pre-order, cicilan yang menggunakan pihak ketiga, pendistribusian stok ritel,
dan lain-lain.
Untuk masa jatuh tempo, piutang jenis ini umumnya berlangsung antara 30 - 60 hari
dan kerap kali tidak memberlakukan bunga.
 Piutang Wesel (Notes Receivable)
Piutang jenis ini adalah piutang yang terjadi karena pihak debitur menjanjikan
pembayaran pada waktu tertentu melalui surat formal terlampir. Kesepakatan yang
ada ini selanjutnya disetujui oleh dua belah pihak, kreditur dan debitur. Pada piutang
jenis ini, masa jatuh tempo berlangsung cukup lama. Memakan waktu antara 60-90
hari serta diberlakukan bunga.
Piutang Lain-lain (Other Receivable)
Piutang lain-lain atau kerap kali disebut sebagai piutang bukan dagang adalah jenis
piutang yang tidak termasuk ke dalam piutang dagang maupun wesel tagihan.
Adapun jenis piutang lain-lain sebagai berikut.
 Piutang Lancar
Yaitu merupkan piutang yang dibayarkan sesuai tanggal tertagih. Misalnya piutang
gaji, restitusi pajak, dan uang muka karyawan.
 Piutang Tidak Lancar
Piutang yang dibayarkan melebihi tanggal tertagih sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada pihak pertama yakni pedagang.
 Piutang yang Dihapuskan 
Piutang yang sudah hangus atau tidak dapat lagi ditagih dikarenakan pembeli atau
konsumen mengalami kerugian.
 Piutang Dicadangkan
Yakni piutang yang sejak awal sudah disisihkan guna menghindari jumlah yang tidak
tertagih.
(10)
c. Contoh Pernyataan Piutang
Pernyataan piutang adalah daftar yang berisikan kewajiban debitur (pihak yang
berhutang). Di dalamnya terdapat tanggal jatuh tempo dan lengkap dengan keterangan
piutang serta detailnya.
Pernyataan piutang terbagi ke dalam 4 jenis. Antara lain:
1. Pernyataan Saldo Akhir Bulan
Pernyataan saldo akhir bulan adalah pernyataan piutang berupa sisa pelunasan
pembayaran yang perlu dilunasi oleh debitur di periode selanjutnya. Fungsi dari
adanya pernyataan ini yaitu sebagai bukti pembayaran sekaligus pengingat sisa hutang
yang perlu dilunasi. 
2. Pernyataan Faktur Belum Dibayar
Pernyataan faktur belum bayar adalah faktur yang diberikan oleh perusahaan
kepada distributor atau konsumen saat transaksi telah berlangsung. Di dalamnya
berisikan jumlah pembelian, nominal yang perlu dibayarkan, serta waktu pelunasan
atau tanggal jatuh tempo.
3. Pernyataan Saldo Berjalan
Pernyataan saldo berjalan adalah pernyataan piutang yang diterbitkan oleh
akuntan untuk internal perusahaan. Dengan adanya saldo berjalan, para stakeholder
perusahaan dapat memantau piutang yang masih berjalan serta estimasi waktu
pelunasan.
4. Pernyataan Satuan
Pernyataan satuan adalah pernyataan piutang yang di dalamnya memuat
kewajiban debitur di awal bulan, rincian transaksi selama sebulan (kredit dan debit),
serta menampilkan saldo yang wajib dibayarkan oleh debitur pada akhir bulan.

4.Persediaan

(14)

(15)

BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
b. Saran
c. daftar pustaka

(16)

Anda mungkin juga menyukai