ANALISIS KREDIT
KELAS AK2
PROGRAM STUDI S1 EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Analisis
Laporan Keuangan yang berjudul “ANALISIS KREDIT”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Nurlaela
Mapparessa, SE., M.Si., yang mengajar dan membimbing kami dan kepada teman-
teman sekalian yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
sehingga penulis meminta masukkan dan kritik serta saran yang membangun dari
para pembaca demi perbaikan dalam penyusunan makalah ini di masa mendatang.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan
terimakasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pentingnya Likuiditas dan Menguraikan Ukuran Modal Kerja dari
Likuiditas dan komponen-komponennya
2.2. Rasio Lancar dan Ukuran Likuiditas Berbasis Kas
2.3. Ukuran Likuiditas Terkait Siklus Operasi dan Perputarannya serta
Interpretasinya
2.4. Analisis Untuk Mengevaluasi Perubahan Terkait Kondisi dan
Kebijakan Perusahaan
2.5. Struktur Modal dan Hubungannya dengan Solvabilitas
2.6. Leverage Keuangan dan Implikasinya Terhadap Kinerja dan Analisis
Perusahaan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana uraian dari Ukuran modal kerja dan komponen-
komponennya?
2. Apa itu rasio lancar dan bagaimana ukuran likuiditas yang berbasis kas?
3. Bagaimana ukuran likuiditas terkait siklus opersai?
4. Bagaimana hubungan struktur modal dengan solvabilitas
5. Apa itu leverage keuangan dan bagaimana implikasinya terhadap kinerja
perusahaan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kami beserta para
pembaca dapat lebih mengetahui tentang bagaimana itu analisis kredit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Likuiditas
Likuiditas (liquidity) adalah kemampuan untuk mengonversikan
aset menjadi kas atau untuk memperoleh kas untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek. Jangka pendek biasanya dipandang sebagai
periode hingga satu tahun, atau diidentifikasi sebagai siklus operasi
normal perusahaan (periode waktu yang mencakup siklus pembelian,
produksi, penjualan dan penagihan).
B. Prntingnya Likuiditas
Pentingnya likuiditas sebaiknya dipandang dengan
mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas
merupakan permasalahan terkait tingkatan. Kurangnya likuiditas
menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh potongan harga atau
kesempatan yang menguntungkan. Masalah likuiditas yang lebih
ekstrem mencerminkan ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan harus
menjual investasi atau aset lainnya pada harga yang berkurang, dan
dampak yang paling parah adalah insolvabilitas dan kebangkrutan.
3
sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut. Modal
kerja yang cukup akan memungkinkan suatu perusahaan untuk
beroperasi dengan seekonomis mungkin, akan tetapi modal kerja yang
berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini
akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, dan sebaliknya adanya
ketidak-cukupan modal kerja merupakan indikator utama kegagalan
suatu perusahaan.
D. Komponen-komponennya
Menurut Riyanto (2010), modal kerja terdiri dari tiga komponen
atau elemen, yaitu kas, piutang dagang, dan persediaan. Adapun
penjelasan dari ketiga komponen modal kerja tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Kas.
Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling
likuid dan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban finansial
perusahaan. Selain itu merupakan alat tukar yang memungkinkan
manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Oleh karena
itu, diperlukan manajemen pada kas perusahaan. Tujuannya adalah
4
untuk menentukan kas minimum yang selalu harus tersedia, agar
selalu dapat memenuhi kewajiban pembayaran yang sudah sampai
waktunya.
2) Piutang dagang.
Piutang yang diterapkan pada perusahaan dapat menaikkan
hasil penjualan, menaikkan laba, dan memenangkan persaingan.
Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu
besar kecilnya piutang terutama dalam menetapkan jangka waktu
kredit yang akan mempengaruhi perputaran kerja. Sebaliknya bila
terlalu ketat maka penjualan akan menurun sehingga keuntungan
akan menurun juga.
3) Persediaan.
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab
dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal
kerja yang paling besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan
merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi
perusahaan, tanpa ada persediaan yang memadai kemungkinan
besar perusahaan tidak bisa memperoleh keuntungan yang
diinginkan, disebabkan proses produksi akan terganggu.
5
Current ratio juga membantu manajemen untuk memikirkan
bagaimana strategi arus kas selanjutnya untuk mengatasi masalah
likuiditas saat ini. Mungkin, negosiasi dengan bank untuk keringanan
bunga atau duduk dengan pemasok untuk menunda beberapa
pembayaran. Namun, hanya karena rasionya kurang dari satu, bukan
berarti perusahaan bermasalah dengan likuiditasnya.
Pada ilustrasi likuiditas modal kerja, rasio lancar adalah 3:1 untuk
PT A dan 1,2:1 untuk PT B. Rasio ini mengungkapkan gambaran yang
berbeda antara PT A dan PT B, kemampuan untuk membedakan
perusahaan berdasarkan likuiditasnya membantu memperhitungkan
luasnya penggunaan rasio lancar.
6
Rasio perputaran piutang usaha (account receivable turnover)
dihitung sebagai berikut:
360
$250.000
=75hari
$3.333
7
D. Menginterpretasikan perputaran persediaan
F. Perputaran persediaan
Rasio perputaran persediaan, mengukur rata-rata tingkat kecepatan
persediaan bergerak masuk dan keluar perusahaan. Perputaraan
perusahaan dihitung sebagai berikut:
8
persediaan dihitung dengan menambahkan saldo persediaan awal dan
saldo persediaan akhir.
9
Analisis juga harus memperhatikan liabilitas yang tidak tercatat,
tetapi memilii klaim atas dana saat ini. Contohnya adalah komitmen
pembelian dan kewajiban pascapesiun serta kontrak sewa tertentu.
A. Komposisi lancar
Merupakan indicator likuiditas modal kerja. Penggunaan perbandingan
persentase common-size mempermudah evaluasi likuiditas komperatif
tanpa memperhatikan jumlahnya.
B. Rasio cepat
Rasio ini memasukkan asset yang paling tepat dikonversi menjadi kas
dan dihitung sebagai berikut.
Kas+ setara kas+efek yang dapat diperdagangkan + piutang usaha/
liabilitas jangka pendek.
D. Fleksibilitas keuangan
Merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil langkah-
langkah melawn gangguan tak terduga dalam arus dana. Hal tersebut dapat
berarti kemampuan untuk meminjam dari berbagai sumber untuk
meningkatkan modal ekuitas, menjual dan menarik kembali asset, atau
untuk menyesuaikan tingkat dan arah operasi untuk memenuhi perubahan
keadaan.
10
2.5 Struktur Modal dan Hubungannya dengan Solvabilitas
A. Dasar-dasar Solvabilitas
Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen utama. Analisis
struktur modal adalah salah satunya. Struktur modal merujuk pada sumber
pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat berasal dari modal ekuitas yang
relatif permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek yang lebih
temporer dan berisiko. Setelah perusahaan memperoleh pendanaan, maka
perusahaan akan menginvestasikannya pada berbagainaset. Aset
merepresentasikan sumber keamanan sekunder bagi pemberi pinjaman dan
dapat berasal dari pinjaman yang dijamin oleh aset tertentu hingga aset yang
tersedia sebagai pengamanan umum untuk kreditor tidak terjamin. Faktor
ini dan lainnya menghasilkan perbedaan risiko yang berkaitan dengan
berbagai aset dan sumber pendanaan.
11
Perjanjian dan ketentuan perlindungan juga tidak dapat menggantikan
kewaspadaan dan pemantuan terhadap hasil hasil operasi dan kondisi
keuangan perusahaan.
12
kegagalan (rugi) manajerial. Batas utang yang berlebihan menghambat
inisiatif dan fleksibilitas manajemen untuk mengejar peluang yang
menguntungkan. Bagi kreditor, meningkatnya modal ekuitas lebih
diutamakan sebagai perlindungan terhadap kerugian pada saat kesulitan.
Penurunan modal ekuitas sebagai bagian proporsional dari pendanaan
perusahaan menurunkan perlindungan kreditor terhadap kerugian dan
berdampak pada meningkatnya risiko kredit. Tugas analisis ini adalah
mengukur tingkat risiko yang diakibatkan adanya struktur modal
perusahaan. Bagian lain bab ini akan melihat motivasi untuk modal utang
dan mengukur dampaknya.
13
berlaku umum. Analisis harus mengingat prinsip ini ketika menganalisis
struktur modal dan implikasinya terhadap solvabilitas.
Sewa operasi
Praktik akuntansi saat ini mensyaratkan bahwa sebagian besar
pendanaan sewa jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan disajikan
sebagai utang Namun demikian, perusahaan memiliki peluang tertentu
untuk struktur sewa dengan tujuan menghindari pelaporan mereka
sebagai utang. Sewa operasi seharusnya diakui pada laporan posisi
keuangan untuk tujuan analitis.
14
Pendanaan di luar laporan posisi keuagan
Untuk menentukan utang pada suatu perusahaan, analisis harus
memperhatikan bahwa beberapa manajer berusaha menurunkan nilai
utang yang dilaporkan, sering kali dengan cara yang baru dan terkadang
kompleks.
Liabilitas kontijensi
Kontinjensi seperti garansi dan jaminan produk mencerminkan
kewajiban untuk menawarkan jasa dan produk di masa depan yang
diklasifikasikan sebagai liabilitas. Umumnya, cadangan yang
menimbulkan beban terhadap laba juga dianggap sebagai liabilitas.
Analisis harus membuat penilaianbmengenai kemungkinan komitmen
atau kontinjensi menjadi liabilitas aktual, dan memperlakukan pos
tersebut dengan semestinya. Sebagai contoh, jaminan atas utang entitas
anak atau lainnya yang mungkin menjadi liabilitas harus diperlakukan
sebagai liabilitas,
Kepentingan non-pengendali
Kepentingan nonpengendali pada laporan keuangan konsolidasian
merepresentasikan nilai buku atas kepentingan kepemilikan pemegang
saham minoritas pada entitas anak dalam kelompok konsolidasi. Akun
ini bukan liabilitas yang serupa dengan utang, karena tidak memiliki
pembayaran dividen yangbbersifat wajib maupun pembayaran kembali
pokok. Pengukuran struktur modalbmemusatkan pada aspek
pembayaran wajib atas liabilitas. Dari sudut pandang ini, kepentingan
nonpengendali cenderung lebih menyerupai klaim pihak luar
kepadanbagian ekuitas atau saling hapus (offset) yang merupakan
kepemilikan proporsional dari aset mereka.
15
ekuitas). Jika hal konversi menunjukkan utang ini akan dikonversi
menjadi saham biasa, maka utang tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai ekuitas untuk tujuan analisis struktur modal.
Saham prefen
Kebanyakan saham preferen tidak mensyaratkan kewajiban untuk
membayar dividen atau pembayaran kembali pokok. Karakteristik ini
mirip dengan ekuitas. Saham preferen dengan persyaratan penebusan
wajib mirip degan utang dan harus dianggap sebagai utang dalam
analisis.
16
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Likuiditas (liquidity) merujuk pada ketersediaan sumber daya perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Risiko Likuiditas jangka
pendek suatu perusahaan dipengaruhi oleh penentuan waktu arus kas masuk
dan arus kas keluar bersamaan dengan prospek untuk kinerja masa depan.
Analisis likuiditas ditunjukkan pada aktivitas operasi perusahaan, kemampuan
untuk menghasilkan laba dari penjualan produk dan jasa, serta kebutuhan dan
ukuran modal kerja.
3.2 Saran
Sekian isi dari makalah kelompok 4. Semoga dengan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca agar bisa menjadi acuan untuk kedepannya.
Terimakasih
17