ANALISI RASIO
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4
PERBANKAN SYARIAH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis
Rasio”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Analisis Laporan Keuangan. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa
masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...............................................................................................4
2. Rumusan Masalah..........................................................................................4
3. Tujuan............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAAN
1. Ratio Protabilitas............................................................................................6
2. Ratio Rentabilitas...........................................................................................9
3. Ratio Solvabilitas...........................................................................................13
1. Kesimpulan....................................................................................................17
2. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR ISI.............................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan dapat juga
disusun untuk tujuan khusus misalnya laporan keuangan yang ditujukan
untuk perpajakan, regulator lain seperti bank Indonesia (untuk perusahaan
bank), Departemen keuangan (untuk perusahaan lembaga keuangan non
bank) maupun untuk tujuan manajemen perusahaan.
Mengungkapkan analisa rasio keuangan merupakan instrumen
analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan
indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam
kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu
menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian
menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan. Salah satu alasan dilakukannya analisa terhadap laporan
keuangan adalah menilai kinerja perusahaan. Dimana penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Analisa rasio laporan keuangan merupakan penelitian yang
berkelanjutan, jadi dalam analisa rasio laporan keuangan ini tidak hanya
dilakukan satu periode saja, namun pada 4 tahun terakhir, untuk
mengetahui bagaimana perkembangan Pada Bank BRI Syariah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas dapat di rumuskan sebuah
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Analisis Rasio Likuiditas Pada Bank BRI Syariah?
4
2. Bagaimana Analisis Rasio Rentabilitas Pada Bank BRI Syariah?
3. Bagaimana Analisis Rasio Solvabilitas Pada Bank BRI Syariah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Analisis Rasio Likuiditas Pada Bank BRI Syariah
2. Untuk mengetahui Analisis Rasio Rentabilitas Pada Bank BRI Syariah
3. Untuk mengetahui Analisis Rasio Solvabilitas Pada Bank BRI Syariah
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rasio Likuiditas
Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio)
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan
ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama
utang yang sudah jatuh tempoh.
Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan
atau kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi pihak luar
perusahaan (likuiditas perusahaan). Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk menssssgetahui kemampuan
perusahaan daalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat
ditagih.1
6
Untuk mengatur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancer secara keseluruhan
Untuk mengatur kemampuan perusahan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancer tanpa memperhitungkan
sediaan atau piutang
Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang
ada dengan modal kerja perusahaan
Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar hutang
Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang
Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu
ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode
Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-
masing komponen yang ada diaktiva lancer dan utang lancer
Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki
kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini
1. Rasio kas (cashratio), yaitu kemampuan aktiva lancar
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan
aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini
penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa
mengakibatkan perusahaan bangkrut3.
Alat Liquid
Cash Ratio= ×100 %
Pinjaman Yang Harus Segera Dibayar
Kas+ Giro pada BI
¿
Liabilitas segera+ Simpanan ( Giro ) +¿ Jumlah Simpanan+ Simpanan dari Bank La
komitmen dan kontijensi+ Hutang Pajak +¿ Liab
Analisis dalam laporan keuangan 2017- 2020 BRI
SYARIAH
3
Wild, J. J., 2005. Analisa Laporan Keuangan. 2 ed. Yogyakarta: Salemba Empat.
7
Tahun 2017
4.363 .623
Cash Ratio= ×100 %
9.834 .110
¿ 0,44 %
Tahun 2018
6.061.601
Cash Ratio= × 100 %
13.071 .786
¿ 0,46 %
Tahun 2019
4.832.163
Cash Ratio= ×100 %
13.182 .818
¿ 0,34 %
Tahun 2020
2.710 .657
Cash Ratio = ×100 %=0,11 %
23.634 .761
8
berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang
berupa rekening bank yang bersangkutan pada bank. 4
9
dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit
kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank
untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin
menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank
untuk memberikan kredit. Semakin tinggi rasio tersebut
memberikan indikasi semakin rendahnya kemapuan likuiditas
bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. 5
Jumlah pembia yaan yang diberikan
LDR= ×100 %
jumlah dana yang diterima oleh bank
Pembiayaan musyarakah+ pembiayaan
mudarabah
¿ × 100 %
Giro +Tabungan
Analisis dalam laporan keuangan 2017- 2020 BRI
SYARIAH
Tahun 2017
6.435 .239
LDR= ×100 %=0,98 %
6.518.996
Tahun 2018
8.232.976
LDR= ×100 %=1,04 %
7.880.947
Tahun 2019
11.797.117
LDR= ×100 %=1,31 %
8.987 .586
Tahun 2020
14.980.396
LDR= ×100 %=0,96 %
15.576.470
5
Wild, J. J., 2005. Analisa Laporan Keuangan. 2 ed. Yogyakarta: Salemba Empat.
10
sekitar 80%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-100%.
Nilai LDR yang semakin tinggi menunjukkan tingkat likuiditas
bank semakin rendah, karena jumlah utang semakin besar
sehingga jumlah dana yang diperlukan untuk membayar utang
tersebut juga semakin besar. Dengan demikian, semakin kecil
nilai LDR, mengindikasikan bahwa bank semakin liquid. Jadi,
bank perlu menyamaratakan atau membuat perbandingan yang
tepat antara hutang dan dana agar bank tersebut bisa dikatakan
liquid
2. Rasio Rentabilitas
Secara sederhana, rasio rentabilitas bisa didefinisikan sebagai
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio rentabilitas dapat
menunjukkan kemampuan sebuah aset agar bisa mengembalikan modal.
Inilah tadi alasannya rasio ini disebut sangat erat kaitannya dengan
keberlangsungan hidup perusahaan.
Analisis rasio rentabilitas cukup efektif untuk mencegah maupun
mengendalikan kemungkinan timbulnya penyimpangan yang
dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja perusahaan. Bisa juga
mendorong memaksimalkan efisiensi perusahaan dalam meraih
keuntungan.
Selain itu, yang juga tidak kalah penting adalah analisis rasio
rentabilitas bisa digunakan sebagai tolok ukur saat pengambilan keputusan
terkait dengan pemenuhan kebutuhan keuangan perusahaan. Dari hasil
analisis tersebut, perusahaan bisa memutuskan untuk menggunakan
bantuan modal asing secara kredit atau menggunakan modal sendiri.6
Dari penjelasan di atas, bisa kamu simpulkan bahwa ternyata ada
beberapa manfaat yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio
rentabilitas, antara lain:
untuk mengukur perolehan laba dalam satu periode tertentu;
6
Fahmi, I. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Kesatu. Alfabeta. Bandung.
11
untuk menilai posisi laba dari tahun ke tahun;
untuk mengevaluasi perkembangan laba dari waktu ke waktu;
untuk mengetahui perbandingan laba sebelum pajak dengan total
aset;
untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan, baik
modal sendiri atau modal pinjaman.
Tahun 2020
248.054
ROA= ×100 %=0,42 %
57.715.586
12
ROA yang semakin mendekati 1, berarti semakin baik
profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat
menghasilkan laba. Jika mendekati 0 maka tidak baik untuk
perusahaan. Maka dari itu, yang harus dilakukan oleh sebuah
perusahaan agar mencapai nilai standar ROA atau pun
melebihinya, yaitu menaikkan profit margin dan
mempertahankan perputaran aktiva.
Tahun 2020
248.054
ROE= ×100 %=0,45 %
5.444 .288
8
Fahmi, I. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Kesatu. Alfabeta. Bandung.
13
Jika hasil dari perhitungan ROE mendekati 1 menunjukkan
semakin efektif dan efisien penggunaan equitas perusahaan
untuk menghasilkan pendapatan,demikian sebaliknya jika ROE
mendekati 0 berarti perusahaan tidak mampu mengolah modal
yang tersedia secara efisien untuk menghasilkan pendapatan.
Oleh sebab itu, untuk mencapai tingkat efisien suatu bank maka
diperlukan pengolahan yang efektif dan efisien seluruh ekuitas
sehingga laba yang dihasilkan menjadi lebih besar. Sedangkan
untuk meningkatkan laba bersih salah satunya dapat
diupayakan dengan meningkatkan penjualan.
BebanOperasional
BOPO= ×100 %
Pendapatan Operasional
Beban Usaha
¿ × 100 %
Pendapatan Usaha Lainnya
Analisis dalam laporan keuangan 2017- 2020 BRI
SYARIAH
Tahun 2017
9
Fahmi, I. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Kesatu. Alfabeta. Bandung.
14
1.178.743
BOPO= ×100 %=7,91 %
149.003
Tahun 2018
1.200.619
BOPO= ×100 %=6,89 %
174.182
Tahun 2019
1.276.086
BOPO= ×100 %=5,09 %
250.534
Tahun 2020
1.562.897
BOPO= ×100 %=4,33 %
360.909
Laba Bersih
NPM= × 100 %
Pendapatan Operasional
Laba Bersih
¿ ×100 %
Pendapatan Usaha lainnya
Analisis dalam laporan keuangan 2017- 2020 BRI
SYARIAH
Tahun 2017
10
Fahmi, I. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Kesatu. Alfabeta. Bandung.
15
101.091
NPM= × 100 %=0,67 %
149.003
Tahun 2018
106.600
NPM= × 100 %=0,61 %
174.182
Tahun 2019
74.016
NPM= ×100 %=0,29 %
250.534
Tahun 2020
248.054
NPM= ×100 %=0,68 %
360.909
3. Rasio Solvabilitas
Menurut Dr. Kasmir, rasio solvabilitas atau leverage
ratiomerupakan rasio yang digunakan untukmengukur sejauh mana
aktivaperusahaan dibiayai dengan utang.Artinya berapa besar beban utang
yangditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti
luasdikatakan bahwa rasio solvabilitasdigunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untukmembayar seluruh kewajibannya,
baikjangka pendek maupun jangka panjangapabila perusahaan
dibubarkan(dilikuidasi).11
11
syamsuddin. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta
16
Rasio solvabilitas memilikibeberapa tujuan perusahaan, yakni :
Untuk mengetahui posisi perusahaanterhadap kewajiban kepada
pihaklainnya (kreditor).
Untuk menilai kemampuanperusahaan dalam memenuhikewajiban
yang bersifat tetap(seperti angsuran pinjaman termasukbunga).
Untuk menilai keseimbangan antaranilai aktiva khususnya aktiva
tetap
dengan modal.
Untuk menilai seberapa besar aktivaperusahaan dibiayai oleh
utang.
Untuk menilai seberapa besarpengaruh utang perusahaan
terhadappengelolan aktiva.
Untuk menilai atau mengukurberapa bagian dari setiap
rupiahmodal sendiri yang dijadikanjaminan utang
jangkapanjang.Untuk menilai berapa danapinjaman yang segera
akan ditagih,terdapat sekian kalinya modalsendiri yang dimiliki.
17
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank for International
Settlements (BIS).12
Modal bank
CAR= × 100 %
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko( ATMR)
Modal Inti
¿ ×100 %
ARMR
Tahun 2020
5.081.223
CAR= ×100 %=0,16 %
31.667 .790
18
suatau bank (CAR) diantanya likuiditas, kualitas aset, ukuran
perusahaan dan likuiditas.
19
hutang/kewajiban lebih besar dibandingkan dengan jumlah
seluruh modal bersih yang dimilikinya. Maka, bank harus
mengurangi hutang agar bank masih bisa dengan mudah
melunasinya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
A. Rasio Likuiditas
a. Cash Ratio
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
TIDAK SEHAT karena besaran nilai persesnnya kurang dari 1
persen. Artnya bank tidak mampu membayar kembali simpanan
nasabah.
b. Reserve Requirement
20
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
TIDAK SEHAT karena besaran nilai persennya kurang dari dari
5%. Artinya Bank BRI Syariah tidak mampu mengelolah kas ratio
c. Loan to Deposit Ratio
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
SEHAT semakin rendah nilainya semakin likuit bank tersebut.
Yang artinya bank mampu membayar utang/kewajibannya.
B. Rasio Rentabilitas
a. Return On Asset
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
TIDAK SEHAT karena nilai persentasi yang didapatkan dibawa
standar ROA yaitu 5,98%. Artinya bank harus kembali menaikkan
nilai ROA.
b. Return On Equity
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
TIDAK SEHAT karena nilai persentasi yang di hasilkan kurang
dari standat ROE. Yang artinya bank tidak mampu mencapai
tingkat efisien dan laba yang dihasilkan menjadi lebih kecil
c. Beban Operasional
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
SEHAT karena hasil persentasinya memenuhi karena nilai
presentasinya lebih kecil dari 94%, yang artinya bank dikatakan
efisien.
d. Net Profit Margin
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
TIDAK SEHAT karena hasil persentasinya kurang dari 3% yang
artinya bank belum memiliki kemampuan dalam mendapatkan laba
yang tinggi.
C. Rasio Solvabilitas
21
a. Capital Adequacy Ratio
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
TIDAK SEHAT karena persentasinya kurang dari persentasi
minimal CAR. Yang artinya bank tidak mampu membiayai
kegiatan operasional dan tidak mampu memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi profitabilitas.
b. Debt to Total Equity Ratio
Bank BRI Syariah pada periode tahun 2017-2020 dikategorikan
SEHAT yang artinya bank mampu membayar hutang atau
kewajiban dengan modalnya.
2. Saran
Harapan dari kami kritik dan saran agar di paparkan secara
langsung pada saat kami mempresentasikan makalah ini. Semoga makalah
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi pedoman dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari, baik itu dalam system bank maupun
perdagangan sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Wild, J.J., 2005. Analisis Laporan keuangan. 2 Ed. Yogyakarta: Salemba Empat
22
https://doi.org/10.31219/osf.oi/ayfbe
23