Dosen Pengampu :
Putri Renalita Sutra Tanjung, SE, MM, M.Akt
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Siti Kirana Rachma (43217010011)
Dwi Anita Fikriyah (43217010014)
Dewi Ramadhanti (43217010021)
Selvi Alvionita (43217010019)
Shafira Zumarnis Achmad (43217010033)
Ismi Syavira (43217010045)
Nurcholis Muttaqin (43217010127)
Siti Mutmainah (43217010128)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyusun makalah ini. Sesuai dengan program pembelajaran mata kuliah Analisis Laporan
Keuangan bahwa para mahasiswa harus menyerahkan tugas kelompok berupa makalah, maka
dengan ini penyusun membuat makalah yang berjudul “Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan
Rasio Profitabilitas”.
Makalah ini disusun sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dari dosen pengajar.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penyusun mohon maaf atas kekurangan yang ada. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembacanya. Terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai kinerja
suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos
keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang digunakan
perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat
analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa
tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke
periode berikutnya.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat
likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva
yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa
mendapat tingkat pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio financial sebaiknya didasarkan
pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit
masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat. Adalah
sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari rasio keuangan
2. Mengetahui kegunaan dari rasio keuangan
3. Mengetahui apa itu rasio solvabilitas
4. Mengetahui apa itu rasio aktivitas
5. Mengetahui apa itu rasio profitabilitas
4
BAB II
PEMBAHASAN
Rasio keuangan adalah suatu alat untuk menganalisis dan mengukur kinerja perusahaan
dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut. Data-data keuangan dapat diambil
dari laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan lainnya.
Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-
perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan,
perkiraan-perkiraan yang dibandingka n harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting.
2.2 Kegunaan Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan
kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat
dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan
kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Kegunaan rasio keuangan terbagi ketiga
kelompok utama, adalah sebagai berikut:
- Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan
kemudian meningkatkan operasi perusahaan,
- Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang
menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk
membayar utang-utangnya, dan
- Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.
5
Laporan Posisi Keuangan PT. Lautan Luas Tbk
6
Laporan Laba Rugi PT. Lautan Luas Tbk
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) Rasio solvabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya baik jangka panjang maupun
jangka pendek jika perusahaan dilikuidasi. Jadi perusahaan yang solvable belum tentu tidak likuid
(ilikuid), dan perusahaan yang tidak solvable juga belum tentu ilikuid. Perusahaan yang tidak
mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar utang biasanya disebut dengan perusahaan yang
unsolvable. Terdapat 2 rasio yang digunakan untuk menghitungnya.
7
b. Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur utang yang dimiliki dengan modal sendiri. Sebaiknya
utang perusahaan tidak melebihi modal perusahaan sendiri. Hal ini agar beban tetap yang
dikeluarkan perusahaan tidak tinggi. Semakin kecil utang terhadap modal maka semakin baik dan
aman.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) Rasio aktivitas ini melihat pada
beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat
8
kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjuala tertentu akan mengakibatkan
semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut.
9
d. Rasio Perputaran Total Aktiva ( Total Assets Turnover Ratio )
Rasio ini hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, yang membedakannya adalah
pembagi yang digunakan, yaitu total aktiva. Rasio ini digunakan untuk menghitung efektivitas
penggunaan total aktiva. Semakin tinggi perputarannya maka semakin efektif perusahaan dalam
memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya. Rumusnya adalah
a. Perputaran Piutang
Penjualan bersih
Rata- rata piutang dagang
(2017) = 6.596.941
1.440.663
= 4,57 kali
b. Perputaran Persediaan
HPP
Rata – rata persediaan
10
c. Perputaran Aktiva Tetap d. Perputaran Total Aktiva
Penjualan Penjualan
Aktiva Tetap Total Aktiva
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012). Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang
tertentu. Dengan menggunakan rasio ini Anda dapat mengetahui kelangsungan hidup perusahaan
(going concern). Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas.
11
c. Net Profit Margin
Rasio ini mengukur jumlah rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh setiap satu penjualan
rupiah. Semakin tinggi rasio artinya semakin baik, karena menunjukan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba.
12
Contoh soal Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
a. Gross Profit Margin b. Operating Profit Margin
= 0,098 %
115.337
(2016) = x 100 %
1.679.016
= 0,068 %
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai
perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan
dibedakan beberapa jenis antara lain : Rasio Solvabilitas (Levergae Ratio), Rasio Aktivitas
(Activity Ratio) dan Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Dari jenis-jenis rasio tersebut kita dapat menggunakan Rasio keuangan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Analisis Keuangan juga mempunyai
beberapa keunggulan salah satunya adalah rasio sebagai pengganti yang sederhana dari informasi
yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.dan Rasio mengetahui posisi
perusahaan di tengah industri lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
15