DOSEN PEMBIMBING :
PENYUSUN :
A. Pendahuluan
B. Profitabilitas
Dalam menghasilkan barang dan jasa, semua jenis organisasi menjalankan tiga
fungsi yaitu pemasaran, produksi/operasi dan keuangan/ akuntansi. Fungsi-fungsi ini
merupakan hal yang penting, bukan hanya untuk proses produksi, tetapi juga demi
kelangsungan hidup sebuah organisasi.
Manajemen operasi yang merupkan salah satu fungsi organisasi, secara utuh
berhubungan dengan fungsi bisnis lainnya. Aktivitas manajemen operasi berkaitan
dengan bagaimana pengorganisasian untuk mendapatkan perusahaan yang produktif,
bagaimana barang dan jasa dapat diproduksi dan apa yang harus dikerjakan manajer
operasi.
Persaingan yang ketat dalam duni usaha mendoron dikembangkan pemilihan dan
pengkajian strategi Manajemen Operasi yang sesuai. Untuk memaksimalkan potensi
keberhasilan, perusahaan unggulan memfokuskan diri pada beberapa produk dan
berkonsentrasi pada produk-produk tersebut. Meskipun demikian karena hamper semua
produk mempunyai siklus hidup yang terbatas dan bahkan dapat diprediksi, perusahaan
harus secara terus menerus melakukan penelitian, pengembangan dan menemukan
produk baru untuk didesain dan dipasarkan.
Peran manajemen operasi dalam meningkatkan daya saing bukan hanya
memfokuskan kepada produknya saja, tetapi antara lain:
Melakukan efisiensi sumber daya yang dimiliki perushaan, sehingga harga produk
bisa lebih rendah dan mudah bersaing di masyarakat.
Memastikan semua kegiatan operasional perusahan dapat diselesaikan tepat
waktu.
Memastikan semua produk dapat didistribusikan kepada konsumen dengan tepat.
Mencegah keasalahan-kesalahan yang mungkjn terjadi dalam proses operasional.
D. Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-
sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa
(Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan
(Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara,
metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Di dalam proses produksi modern terjadi suatu proses transpormasi tambah yang
merubah input menjadi output yang dapat di jual dengan harga kompetitif di
pasar. Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem produksi
modern selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional. Proses produksi memiliki
beberapa karakteristik berikut:
1. Mempuyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu
sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan
komponen structural yang membangun system produksi itu.
2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, berupa menghasilkan
produk ( barang atau jasa ) berkualitas yang dapat dijual dengan harga komptetif di
pasar.
3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah untuk menjadi
output secara efektif dan efesien.
4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoprasiannya berupa optimasi
pengalokasian sumber daya.
Proses produksi memiliki komponen atau elemen struktural dan fungsional yang
berperan penting menunjang kontinuitas operasional system produksi
itu. Komponen atau elemen structural yang membentuk sistem produksi terdiri dari:
bahan ( material ), mesin dan peralatan tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah
dan lain-lain. Sedangkan komponen atau elemen fungsional terdiri dari: supervise,
perencanaan, pengendalian, koordinasi dan kepemimpinan yang semuanya
berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Secara skematis sederhana sistem
produksi dapat digambarkan seperti dalam gambar.
Dari gambar tampak bahwa elemen-elemen utama dalam system produksi adalah: input,
proses dan output, serta adanya suatu mekanisme umpan balik untuk pengendalian
system produksi itu agar mampu meningkatkan perbaikan terus menerus ( continuous
improvement ).
1. Produk manufaktur bersifat tahan lama, bersifat fisik, artinya dapat dilihat
dengan jelas wujud barang tersebut. Jasa tidak berwujud, misalnya berbentuk
ide, informasi dan sebagainya.
2. Output dari manufaktur dapat disimpan sedangkan jasa tidak dapat disimpan.
4. Waktu respon atas output pada manufaktur relative lama disbanding dengan jasa.
Secara ringkas perbedaan antara manufaktur dengan jasa dapat dilihat pada tabel
di bawah ini
Manufaktur Jasa
Bentuk fisik tahan lama Tidak berwujud, dan tidak tahan lama
Output dapat disimpan Output tidak dapat disimpan
Kontak dengan pelanggan kecil Kontak dengan pelanggan besar
Waktu respon lama Waktu respon singkat
Fasilitas banyak Fasilitas kecil
Intesitas modal Intensif tenaga kerja
Kualitas muda diukur Kualitas tidak mudah diukur.
E. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan
atau kebutuhan. Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak
menghasilkan kepemilikan akan sesuatu.
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Penawaran ini
menjadi basic bagi perusahaan dalam membangun hubungan yang menguntungkan
dengan pelanggan. Pada satu sisi penawaran bisa terdiri dari barang yang sepenuhnya
berwujud dan di sisi lain terdapat jasa sepenuhnya. Untuk mendiferensiasikan
penawaran, di samping hanya membuat produk dan mengantarkan jasa, mereka
menciptakan dan mengelola pengalaman pelanggan dengan produk atau perusahaan
mereka. Perusahaan yang memasarkan pengalaman menyadari bahwa pelanggan
benar-benar membeli lebih dari sekadar produk dan jasa. Para pelanggan membeli apa
yang akan dilakukan penawaran itu bagi mereka.
Produk Industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau
digunakan untuk menjalankan suatu bisnis. Tiga kelompok produk dan jasa industri:
Bahan dan suku cadang – mencakup bahan mentah yang terdiri dari produk
pertanian dan suku cadang manufaktur yang terdiri dari bahan komponen dan
suku cadang komponen. Harga dan jasa adalah faktor pemasaran utama.
Barang-barang modal – produk industri yang membantu produksi atau operasi
pembeli, termasuk peralatan instalasi dan aksesoris.
Persediaan dan jasa – persediaan mencakup persediaan operasi serta barang
perbaikan dan pemeliharaan, sedangkan jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan
dan perbaikan serta jasa konsultasi bisnis.
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa suatu produk (barang jadi)
merupakan bagian produk jasa yang dimana jasanya itu berupa tindakan dari seorang
konsumen maupun si pembuat produk tersebut. Begitupun sebaliknya, produk jasa pun
merupakan bagian dari suatu produk karena jika suatu perusahaan tidak memiliki produk
jasa (karyawan/pelanggan) maka tidak akan ada pemakai dari produk tersebut.
Sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa adanya suatu produk adalah untuk memenuhi
keinginan para pelanggan dan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, jadi tentu
saja dua komponen tersebut saling berkesinambungan.
F. Fungsi Manajemen Operasi dan Daya Saing
Secara singkat fungsi dari manajemen operasi yaitu untuk mengatur dan
mengkoordinasikan fungsi penggerakan, pengendalian. Dalam fungsi penggerakan yang
dimaksud adalah manajemen berfungsi dalam memimpin, mengawasi dan memotivasi
karyawan dalam menjalankan tugasnya juga dalam pengorganisasian teknik dan metode
agar proses dapat dilaksanakan secara efektif. Sedangkan dalam fungsi pengendalian,
manajemen berfungsi untuk mengembangkan jaringan komunikasi yang dibutuhkan.
Dalam perkembangannya, perusahaan bergeser dari sifatnya yang statis menjadi
dinamis. Sifat ini ditandai dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan modern,
hasil produksi yang semakin meningkat dan berkualitas, pengembangan riset desain
produk, dan selalu berupaya menyejajarkan dengan kedinamisan masyarakat, sehingga
dikembangkan suatu sistem yang dinamis.
Dengan adanya berbagai perubahan di dalam system suatu perusahaan tentu akan
meningkatkan daya saing di luar sana. Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing
akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki
keunggulan, dan tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu perusahaan untuk tetap
survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya saing berhubungan
dengan bagaimana efektivitas suatu organisasi di pasar persaingan, dibandingkan
dengan organisasi lainnya yang menawarkan produk atau jasa-jasa yang sama atau
sejenis. Perusahaan-perusahaan yang mampu menghasilkan produk atau jasa yang
berkualitas baik adalah perusahaan yang efektif dalam arti akan mampu bersaing.
Persaingan adalah inti dari kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Terdapat dua
sisi yang ditimbulkan oleh persaingan, yaitu sisi kesuksesan karena mendorong
perusahaan-perusahaan untuk lebih dinamis dan bersaing dalam menghasilkan produk
serta memberikan layanan terbaik bagi pasarnya, sehingga persaingan dianggapnya
sebagai peluang yang memotivasi. Sedangkan sisi lainnya adalah kegagalan karena
akan memperlemah perusahaan-perusahaan yang bersifat statis, takut akan persaingan
dan tidak mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas, sehingga persaingan
merupakan ancaman bagi perusahaannya.
Jadi fungsi sesungguhnya dari manajemen operasi dan daya saing yaitu untuk dapat
menghadapi tingkat persaingan yang memuncak dengan cara yang optimal dan
berkesinambungan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi di masa yang akan
mendatang.