Anda di halaman 1dari 10

Aplikasi fungsi dalam ekonomi

Pengaruh Pajak & Subsidi pada Keseimbangan


Pasar

Kelompok Matrix:
Nor Faridah
(01112046)
Nilasari K.
(01112062)
Rohma Yunita
(01112029)
Gandi Nurhawi
(01112011)
Wigita M.
(01112006)
Dewi R.
(01112085)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis masih diberi kesempatan menyelesaikan makalah ini dengan judul
Pengaruh Pajak dan Subsidi pada Keseimbangan Pasar. Tidak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan bantuan
dan dukungannya untuk penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharaokan kritik dan saran yang bersifat kontruktif. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

APLIKASI FUNGSI DALAM EKONOMI


A. Pengaruh Pajak Pada Keseimbangan Pasar
Pajak Spesifik

: Pajak yang dikenakan per unit barang yang diproduksi atau dijual. Hal
tersebut dipengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Dengan adanya pajak (t) atas suatu barang, maka posisi keseimbangan
pasar akan berubah yang menyebabkan pergeseran pada kurva
penawaran.

Produsen akan menawarkan Harga jual yang lebih tinggi daripada harga
keseimbangan sebelum pajak yang menyebabkan jumlah keseimbangan lebih sedikit

Keterangan :
P = Harga

Pe = Harga Keseimbangan

Pt = Harga setelah pajak

Q = Jumlah

Qe = Jumlah Keseimbangan Qt = Jumlah setelah pajak

E = Ekuilibrium (Keseimbangan)
t = Pajak
T = Pajak Total Pemerintah
tk = Pajak Konsumen
tp = Pajak Produsen

Fungsi permintaan
Menunjukan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh konsumen yang
mempengaruhi pada periode tertentu

P = f (Q) => P = a - bQ
Fungsi penawaran
Menunjukan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan produsen untuk dijual yang
mempengaruhi dalam periode tertentu.

P = F (Q) => P = a+bQ

Fungsi penawaran setelah dikenakan pajak ;

Pt = F (Q)+t

Pt = a+bQ+t

Qt = F (P)-t

Qt = a+b(P-t)

Keseimbangan pasar mula-mula ;

Qd = Qs
Keseimbangan pasar setelah pajak ;

Et = (Qt,Pt)
Penerimaan pajak total oleh pemerintah

T = Qet x t
Pajak yang di tanggung konsumen

tk=Pet Pe (Qt)
Pajak di tanggung produsen

tp = T - tk

E = (Qe,Pe)

Contoh soal :
1. Jika fungsi permintaan suatu produk ditunjukan oleh P = 25- Q dan fungsi penawaran
P = 2Q+4, terhadap produk tersebut dikenakan pajak oleh permintan sebesar Rp 3
per unit.
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah
dikenakan pajak?
b. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah
c. Berapa besar pajak yang di tanggung oleh konsumen dan produsen
d. Gambarkanlah harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan setelah pajak
dalam satu diagram !
Penyelesaian :
a. Pd = Ps
25-Q = 2Q + 4
-Q 2Q = 4 25
-3Q = -21
Q = 21/ 3
Q=7
Maka keseimbangan pasar sebelum pajak adalah E (7,18)
Pd=Pst
25-Q = 2Q + 4 +3
-Q-2Q = 4+3-25
-3Q = -18
Q =6
Maka keseimbangan pasar setelah pajak adalah Et (6,19)
b. T = Qet x t
T = (6) (3)
T = 18
c. Konsumen
tk = (Pt Pe) (Qet)
(19 18) (6)
1.6 = 6
d. Produsen
tp = T tk
18 6 = 12

e. Grafik

B. Pengaruh Subsidi Pada Keseimbangan Pasar


Subsidi

: kebalikan dari pajak sehingga sering kali disebut pajak negatif, subsidi yang
diberikan per unit barang yang diproduksi atau dijual. Hal tersebut
dipengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan. Dengan
adanya subsidi (s) atas suatu barang, maka posisi keseimbangan pasar akan
berubah yang menyebabkan pergeseran pada kurva penawaran menjadi
lebih rendah.

Produsen akan menawarkan Harga jual yang lebih rendah daripada harga
keseimbangan sebelum subsidi yang menyebabkan harga jual barang tersebut lebih
rendah.
Keterangan :
P = Harga

Pe = Harga Keseimbangan

Ps = Harga setelah subsidi

Q = Jumlah

Qe = Jumlah Keseimbangan Qs = Jumlah setelah subsidi

E = Ekuilibrium (Keseimbangan)
s = subsidi
S = subsidi dari Pemerintah
sk = Subsidi diterima Konsumen
sp = Subsidi diterima Produsen

Fungsi penawaran setelah dikenakan subsidi ;

Ps = F (Q)-s

Ps = a+bQ-s

Qt = F (P)+s

Qt = a+b(P+s)

Keseimbangan pasar mula-mula ;

Qd = Qs
Keseimbangan pasar setelah subsidi ;

Es =(Q s , P s)

E = (Qe,Pe)

Pemberian subsidi total oleh pemerintah

S = Qes x s
Subsidi yang di dinikmati konsumen

sk=Pes Pe (Qs)
Subsidi di dinikmati produsen

sp = S - sk

Contoh soal :
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukan oleh P= 20-Q dan fungsi penawaran P= 2Q+5.
jika pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 3 per unit produk .
a) Berapakah harga dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi.
b) Berapakah harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi.
c) Berapa besar subsidi diberikan pemerintah
d) Berapa subsidi yang dinikmatioleh konsumsi dan produsen
e) Gambarkan dalam diagram

Penyelesaian :
a.

Pd = Ps
20-Q = 2Q + 5
-Q 2Q = 5 20
-3Q = -15
Q = 15/ 3
Q=5

Maka keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah E (7,15)

Pd=Pss
20-Q = 2Q + 5 -3
-Q-2Q = 5-3-20
-3Q = -18
Q =6
Maka keseimbangan pasar setelah pajak adalah Es (6,14)
b. S = Qes x s
S = (6) (3)
S = 18
c. Konsumen
sk = (Pe Ps) (Qes)
(15 14) (6)
1.6 = 6
d. Produsen
sp = S Sk
18 6 = 12
e. Grafik

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini tentang Pengaruh Pajak dan Subsidi pada Keseimbangan
Pasar, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai