Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pasar dan toko di Indonesia sangat tinggi,bahkan
tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara.Penyebabnya, jumlah penduduk yang besar serta
mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi dan indeks kepercayaan konsumen. Tahun 2019,
pertumbuhan ritel (pasar dan toko) di Indonesia adalah sebesar 14,3 persen. Jumlah itu dilihat dari total
pertumbuhan pasar modern dan tradisional yang meningkat dari 1,79 unit menjadi 1,85 unit. Sementara
untuk pertumbuhan tahun 2017 dan 218, sebesar 13,8 persen dan 17,7 persen. Sedangkan pada tahun
2008 Volume ritel Indonesia mencapai 70 triliun rupiah. Secara persentase, pertumbuhan pasar dan
toko modern lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pasar dan toko tradisional, yaitu toko modern
tumbuh 14 persen,sedangkan toko tradisional hanya 3 persen. Namun, dalam hitungan jumlah, toko
tradisional jumlahnya masih lebih banyak, yaitu 58.855 unit, sementara toko modern hanya 1.061 unit.
Pertumbuhan ritel di Indonesia sangat cepat, baik pasar dan toko tradisional maupun yang modern,
kedua-duanya sama-sama tumbuh. Pertumbuhan ritel di Indonesia yang sampai dua digit, bahkan lebih
besar dari pertumbuhan rata-rata ritel negara Asia yang hanya 7 persen. Bisnis ritel adalah bisnis yang
tidak akan pernah mati dan bisa dikatakan bisnis yang abadi, karena selama manusia masih hidup
mereka pasti butuh makan,bagaimanapun krisis melanda kehidupan,manusia pasti akan berusaha untuk
mempertahankan hidupnya. Dari kenyataan ini, maka kami tertarik untuk membuka suatu usaha ritel
yang berbeda dari usaha ritel yang ada pada saat ini. Kami memiliki sebuah konsep baru yang
revolusioner yang belum pernah ada. Yang mana konsep yang kami tawarkan sangat menguntungkan
produsen maupun konsumen. Keuntungan yang didapat oleh konsumen adalah :

1. Harga dibawah pasaran

2. Bebas macet tanpa antri di kasir

3. Hemat waktu dan uang

4. Cash back / personal discount

5. Program-progaram promosi

Keuntungan yang didapat produsen :

1. Bonus perputaran barang dari perushaan


2. Bonus langsung dari konsumen / keuntungan eceran

3. Konsumen yang loyal pada produsen

4. Perputaran barang cepat karena harga murah dan merupakan kebutuhan sehari-hari

Pembuatan suatu usaha tidak lepas dari apakah usaha itu layak untuk dijalankan. Untuk itu tentu
saja perlu adanya studi kelayakan bisnis. Ada beberapa alasan orang atau lembaga perlu
melakukan studi kelayakan bisnis, antara lain:

1) Modal yang dikeluarkan akan tertanam dalam jangka waktu yang panjang.

2) Penanaman modal pada aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil usaha pada waktu yang
akan datang.

3) Penanaman modal pada aktiva tetap biasanya berjumlah besar.

4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai penanaman modal pada aktiva tetap
tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.

Studi kelayakan bisnis adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
tentang aspek pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen, SDM, finansial, ekonomi sosial
politik, yuridis, dan aspek resiko. Berdasarkan pengertian dari SKB di atas, ada empat aspek
yang akan dibahas pada bab – bab berikutnya yaitu: 1. Mitra Kejra 2. Aspek Pasar dan
Pemasaran 3. Aspek Produksi dan opersional 4. Aspek Manajemen dan organisasi 5. Aspek
Keuagan

BAB II

MITRA KERJA

Dalam usaha ini kami bekerja sama dengan sebuah perusahaan,yang akan mensuply barang-barang
harian tersebut, perusahaan ini langsung mengambil barang-barang dari pabrik oleh karena itu kami
bisa mendapatkan harga yang lebih rendah / murah. Disini kami juga diberi kemudahan karena barang-
barang yang kami pesan lansung diantar kealamat dan apabila stock kami habis,kami tinggal telephone
dan barang akan langsung diantar ke alamat. Berikut ini kami berikan sebuah Perbandingan cara
penyaluran / distribusi barang ritel biasa dengan konsep yang kami tawarkan sebagai berikut : RITEL
BIASA Dari jalur distribusi diatas, kita bisa lihat ritel biasa membutuhkan jalur distribusi yang panjang
yang mana disetiap jalur distribusi para distributor akan mengambil keuntungan yang nantinya akan
dibebankan pada konsumen,sehingga harga yang sampai kepada konsumen menjadi tinggi / mahal.
Menurut statistik biaya distribusi rata-rata perusahaan berskala besar berkisar 60-80 %. Ritel yang kami
tawarkan,dengan menggunakan konsep baru yang revolusioner menggunakan jalur distribusi yang
singkat,yaitu sebagai berikut : Dengan konsep pendistribusian seperti diatas terjadi penyederhanaan
jalur distribusi yang mana keuntungan yang didapat adalah kita bisa mendapatkan harga yang lebih
murah,karena banner store langsung membeli kepada pabrik dalam jumlah besar dan dibayar cash,dan
disetiap jalur distriusi distributor tidak akan mengmbil keuntungan. Keuntungan- keuntungan yang
diberikan perusahaan adalah sebagai berikut :

KOMISI PENJUALAN DARI PERUSAHAAN VOLUME SALES PERSENTASE 0-25.000.000 0 %


25.000.000 – 100.000.000 2 % 100.000.000 – 150.000.000 2.5 % > 150.000.000 3 %

Tabel diatas adalah keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemilik Distribotor Point dari
perputaran barang, perhitungannya adalah perbulan. Kalau di ritel biasa keuntungan hanya didapat dari
penjualan barang saja,disinilah letak perbedaan yang mendasar usaha ritel yang kami tawarkan, selain
kita mendapat untung dari penjualan barang dari jumlah barang yang berhasil dijual kita juga
mendapatkan kentungan.

BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Estimasi wilayah permintaan Setelah kami melakukan survei diberbagai tempat dillingkungan
kampus UNP, ternyata yang membuka usaha seperti konsep yang kami tawarkan belum ada karena ini
adalah konsep yang benar-benar baru.

2. Daya beli Dari beberapa survey terhadap konsumen, maka minat akan usaha yang akan
dijalankan ini cukup besar sekali,ini sangat wajar sekali karena barang-barang yang kami jual adalah
kebutuhan harian, kami bisa menganalogikan kebutuhan mahasiswa akan mie instan, keperluan mandi
dan barang-barang kebutuhan harian lainnya sangat tinggi sekali, apa lagi harga yang kami tawarkan
sangat murah sekali, konsumen juga diuntungkan karena pembelanjaan mereka diakumulasikan
sehinggan nantinya mereka akan mendapatkan bonus dari pembelanjaan mereka sendiri.

3. Persaingan Merupakan suatau kegiatan dalam merebut konsumen, baik konsumen yang
potensial maupun konsumen yang aktual. Persaingan itu timbul karena cukup banyaknya pengusaha
ritel diluar kampus UNP. Kami sangat yakin sekali akan banyak konsumen yang beralih kepada
kami,alasannya adalah :

1) Harga yang kami tawarkan dibawah harga pasaran

2) Kami tidak menganggap konsumen sebagai target pasar,tapi konsumen adalah mitra kerja kami

3) Pembelanjaan diatas 500.000,- bisa diantar kealamat

4) Adanya pencatatan pembelanjaan konsumen dengan komputerisasi dan pembelanjaan inilah


yang akan diakumulasikan e)

5) Hukum akumulasi tanpa batas waktu

4. Progaram Pemasaran

A.Produk Produk yang kami tawarkan adalah produk yang sudah dikenal baik oleh mansyarakat,karena
perusahaan kami sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia,seperti
Indofood,Unilever,Wings,Nestle dan perusahaan-perusahaan rokok diantaranya Putera Sampoerna.

B. Harga Perbandingan Harga Distributor Point Dengan Harga Riil Dipasaran Kuningan No Jenis
barang Satuan Distributorpoint

Harga jual produk yang kami tawarkan berbeda disetiap daerah mengikuti harga pasar ritel terendah
didaerah tersebut.

5. Analisis SWOT A. Strength ( kekuatan ) •

Dalam hal lokasi : lokasi sangat srategis dan pangsa pasar sangat mendukung keberlangsungan usaha.
B. Dari segi fasilitas :

kami menyediakan fasilitas antar sampai ketempat bagi pembelanjaan diatas Rp 500.000,-
Personal discount

C. Weakness •

Pada saat launching, diperkirakan total pengunjung masih belum mencapai target, karena usaha belum
cukup dikenal oleh konsumen. D. Opportunities • Dilihat dari pesaing yang ada di sekitar tempat usaha,
pelayanan jasa yang diberikan kurang memuaskan. Maka kesempatan untuk menarik konsumen lebih
besar.

E. Threaths • Dilihat dari bentuk pasar usaha yang akan dijalankan yaitu pasar persaingan sempurna,
dimana startegi persaingan yang digunakan adalah diferensiasi harga yang sekaligus menjadi ancaman
bagi kelangsungan usaha ini.

BAB IV

ASPEK PRODUKSI DAN OPERASIONAL

A. Lokasi Dan Tempat Usaha Lokasi tempat usaha kami ini sangat strategis karena terletak ditengah-
tengah kampus UNP yaitu didepan RSG FT UNP,yaitu disebuah rumah kos.Disana adalah jalan yang
ramai,ini adalah aspek pasar yang sangat bagus.

B. Perencanaan kapasitas Untuk menunjang jalannya usaha ritel ini kami membutuhkan hal-hal sebagai
berikut : • Pemesanan barang Rp 10.000.000,- • Satu set komputer Rp 3.000.000,- • Jaringan telpon Rp
1.000.000,- • Satu buah meja Rp 500.000,- • Satu buah kursi Rp 250.000,- • Etalase Rp 1.250.000,-
Total Rp 16.000.000,- Pemesanan barang pertama kepada perusahaan adalah sebesar Rp 10.000.000,-
setelah itu boleh lebih atau kurang,tergantung kepada kebutuhan.Didalam operasional ritel ini kami
juga memerlukan satu set komputer yang berfungsi sebagai alat pencatat belanja dari pelanggan /
konsumen yang akan diakumulasi secara langsung,sebuah meja digunakan untuk meja komputer
sekaligus untuk keperluan administrasi.satu kursi untuk operator atau pegawai administrasi.etalase
sebagai tempat barang-barang dagangan. BAB V ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI Untuk
dapat mengembangkan suatu usaha, maka dapat dilakukan suatu cara pengembangan usaha yaitu
melalui diversivikasi usaha. Oleh karena itu, dalam merealisasikan diversifikasi usaha tersebut, maka
diperlukan manajemen yang handal dalam melaksanakannny. Proses manajemen proyek bisnis ini akan
berakhir sampai bisnis selesai dibangun, selanjutnya akan diganti dengan manajemen implementasi
bisnis yang akan bekerja secara rutin sampai berkhirnya bisnis, baik oleh karena disesuaikan dengan
jadwal lamanya proyek bisnis, maupun karena sebab lain,misalnya bangkrut. Berdasarkan penjelasan
tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah
pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga
rencana bisnis dapat diyatakan layak, atau sebaliknya. Demi suksesnya kelangsungan usaha ini,
diperlukan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian yang baik dari pihak manajemen. Untuk itu,
pihak manajemen yang terlibat dalam lembaga ini dibagi atas beberapa bagian: 1. Manajemen
pembangunan proyek Pembangunan proyek ini memerlukan seseorang yang siap untuk melakukan
pengawasan terhadap pembangunan proyek tersebut. Tanggung jawab dalam tahap ini berupa:
Pemasangan saluran telepon untuk operasional Pengkoordinasian fasilitas penunjang seperti jaringan
telepon,dan komputer Perekrutan tenaga kerja untuk opersional usaha ini berupa seorang tenaga
administrasi yang juga berperan sebagai kasir 2. Manajemen operasional lembaga. Dalam tahap ini
pihak manajemen berfungsi sebagai pelaksana serta pengawas jalannya opersi usaha. Tugas-tugas pihak
manajemen adalah: Menjaga dan mengawasi penerimaan uang setiap hari. Menekan biaya
operasional yang tidak perlu. Membuat laporan keuangan usaha setiap bulan untuk dilaporkan pada
pemilik. Mengawasi pekerjaan administrsi dan teknisi dalam melaksanakan tugasnya. Melakukan
kegiatan promosi. Struktur Organisasi

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

1.Perkiraan Penjualan a) Bulanan Asumsi pesimis hanya 20 pelanggan perhari,dalam satu bulan jumlah
pelanggan adalah 600 pelanggan. Total pembelanjaan satu orang pelanggan dalam satu bulan adalah
500.000,- 600 x 500.000 = 300.000.000 b) Tahunan Dari asumsi diatas perputarn barang perbulan
adalah sebesar 300.000.000,- 300.000.000 x 12 bulan = 3.600.000.000 Jadi omset pertahun adalah
3.600.000.000 2.Biaya Operasional Biaya operasinal yaiu biaya yang menunjang berjalannya usaha
ini,diantarnya yaitu : 1. biaya telfon 2. biaya administrasi diperkirakan biaya operasional dalam satu
bulan adalah sebesar Rp 1.000.000,- Jadi biaya operasional selama satu tahun adalah : 12 x 1.000.000 =
12.000.000,- 3.Perkiraan Keuntungan Diawal telah kami jelaskan,bahwa kami bekerja sama dengan
sebuah perusahaan,yang mana perusahaan akan memberikan bonus setiap perputaran barang, jadi
keuntungan yang kami peroleh tidak hanya dari keuntungan eceran tapi juga dari perputaran barang,
yang besarnya adalah sebagai berikut :
KOMISI PENJUALAN DARI PERUSAHAAN VOLUME SALES PERSENTASE 0-25.000.000 0 %
25.000.000 – 100.000.000 2 % 100.000.000 – 150.000.000 2.5 % > 150.000.000 3 %

A.KEUNTUNGAN BULANAN

Asumsi pesimis hanya 20 pelanggan perhari,dalam satu bulan jumlah pelanggan adalah 600 pelanggan.
Total pembelanjaan satu orang pelanggan dalam satu bulan adalah 500.000,- 600 x 500.000 =
300.000.000,- Jadi keuntungan dalam satu bulan adalah : 300.000.000 x 3 % = Rp 9.000.000,-
Dikurangi biaya administrasi / operasional sebesar Rp 1.000.000,- Keuntungan bersih satu bulan
adalah : 9.000.000 – 1.000.000 = Rp 8.000.000,-

B. Keuntungan Tahunan Keuntungan selama satu bulan adalah Rp 8.000.000 Dikali jumlah bulan
dalam satu tahun yaitu 12 bulan Jadi total keuntungan selama satu tahun adalah : 8.000.000 x 12 = Rp
96.000.000

C. KERUGIAN

Sebagaimana yang telah kami jelaskan diawal,bahwa bisnis ini modalnya kecil tapi bisa menjanjikan
keuntungan yang sangat besar,jadi kami yakin dengan konsep yang kami tawarkan ini akan bayak
menarik pelanggan sehingga kerugian yang mungkin menimpa usaha ini sangat kecil sekali.

BAB VII

KESIMPULAN

Distribotor point adalah sistem ritel yang menyediakan jasa distribusi dan administrasi dalam bentuk
tanpa toko ( non-store format ) dengan basis konsumen pelanggan,konsep utama Distribotor point
adalah pendistribusian elemen-elemen bisnis ritel ( finansial,logistik,pemasaran dan pelayanan ) lewat
jaringan yang berkembang secara mandiri sehinggan menghasilkan operasi ritel yang efisien dan
efektif.Karena sifatnya alamiah jaringan sistem terintegrasi ini sangat mudah untuk dikembangkan
(highly scalable ) baik secara perluasan bisnis pelanggan / intensifikasi jumlah penjualan dan dapat
dikelola dengan mudah menggunakan sistem tekhnologi informasi terkini dan peran serta sistem
pendukung ( support system ) yang mapan dan lengkap. Distribotor point akan menjadi pemain terbesar
dipasar ritel indonesia karena :

1. harga murah

2. pelayangan lebih

3. membuka peluang usaha ditingkat mikro


4. produk dari merk ternama

5. dukungan infrasrtuktur jaringan pendidikan

6. penetrasi pasar lebar dan mendalam

Anda mungkin juga menyukai