net/publication/330725933
CITATIONS READS
0 341
2 authors:
All content following this page was uploaded by Prima Triasmara Khatami on 30 January 2019.
1
Prima Triasmara Khatami
2
Febry Mandasari, ST., MT.
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
(ptriasmara@gmail.com)
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
(febry_mandasari@staff.gunadarma.ac.id)
ABSTRAK
Proyek Trans Studio Cibubur berlokasi di jalan Alternatif Cibubur no.320, Harjamukti Cimanggis,
2
Kota Depok, Jawa Barat. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas ±171.847 m yang terdiri dari
mall, hotel, dan 3 apartemen. Bangunan mall terdiri dari 6 lantai dengan 4 basement, Hotel
terdiri dari 14 lantai tidak termasuk bagian roof, dan masing-masing apartemen terdiri dari 32
lantai dengan 4 basement. Pemilik proyek ini Trans Property – CT Corp dengan kontraktor PT.
Wika Gedung dan PT. Jaya CM sebagai konsultan pengawas dan manajemen. Jenis kontrak
yang digunakan Lump Sum Fixed Price dengan nilai kontrak sebesar Rp. 810.000.000.000,00.
Proyek ini memiliki masa pelaksanaan selama 605 hari kalender serta 365 hari masa
pemeliharaan. Konstruksi bangunan bertingkat membutuhkan metode pekerjaan yang tepat
sesuai standar agar mendapatkan struktur yang kuat dan kokoh. Balok dan plat lantai
merupakan komponen penting pembentuk suatu konstruksi bangunan. Konstruksi bangunan
bertingkat membutuhkan balok dan plat lantai sebagai penyalur beban ke kolom atau dinding
yang kemudian akan disalurkan ke pondasi. Metode pekerjaan yang dilakukan pada balok dan
plat lantai meliputi, pekerjaan persiapan, pemasangan scaffolding, pemasangan bekisting,
pekerjaan pembesian, pengecoran, curing, pembongkaran bekisting. Perhitungan material
bekisting dan beton perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya material yang dibutuhkan.
Hasil perhitungan diantaranya, dibutuhkan sebanyak 2442 lembar papan bekisting, 120662,61
3
m besi tulangan, 1184 paket scaffolding, dan 1133,83 m volume pengecoran.
1
Kata Kunci: Metode Pekerjaan Balok dan Plat Lantai, Volume Bekisting dan Beton
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin,
dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan (Hafnidar, 2016: 8).
Hal penting yang harus diperhatikan pada manajemen konstruksi adalah fungsi
waktu dan biaya dari setiap kegiatan proyek konstruksi, terjadinya keterlambatan
dalam pelaksanaan proyek akan menyebabkan bertambahnya biaya dari batas
anggaran yang sudah direncanakan.
B. Perencanaan Proyek
Perencanaan proyek adalah suatu tahapan dalam manajemen proyek yang
bertujuan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam
batasan biaya, mutu, dan waktu ditambah dengan terjaminnya faktor keselamatan.
Proyek pembangunan Trans Studio Cibubur dilaksanakan selama 605 hari
kalender dengan 365 hari masa pemeliharaan. Metode perencanaan yang digunakan
pada proyek Trans Studio Cibubur adalah Metode Kurva S.
Kurva S terbagi menjadi dua aspek yaitu, Kurva S rencana dan Kurva S aktual.
Kurva S rencana diperoleh berdasarkan jadwal rencana dan dijadikan sebagai dasar
untuk menentukan pekerjaan terlambat, sesuai atau lebih cepat. Kurva S aktual
diperoleh dari jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebenarnya di lapangan, dengan
2
membandingkan antara Kurva S rencana dengan Kurva S aktual dapat diketahui suatu
pekerjaan terlambat (Kurva S aktual berada di bawah Kurva S rencana), sesuai (Kurva
S aktual berhimpit dengan Kurva S rencana, atau lebih cepat dari rencana (Kurva S
aktual di atas Kurva S rencana).
3
Gambar 1 Alur Pemasangan Scaffolding dan Bekisting
4
Gambar 3 Alur Pembongkaran Bekisting
5
Tabel 1 Perhitungan Luas Kebutuhan Bekisting Balok Area F4L
Berikut ini merupakan perhitungan total kebutuhan papan bekisting plat lantai area F4L
parsial B:
Luas area = 4224 m²
Luas papan bekisting = 2,98 m²
Maka total kebutuhan papan bekisting plat lantai pada area F4L parsial B
6
Tabel 2 Luas Kebutuhan Bekisting Bagian Bottom Form Balok
Tebal Jumlah
Jenis Lebar Panjang Luas Bottom
Efektif Balok
Balok Form (m²)
b (m) h (m) p (m) n
B13 0,40 0,80 8,00 11 35,20
A13 0,40 0,80 8,00 8 25,60
B16A 0,50 0,90 8,00 33 132,00
B16 0,45 0,90 8,00 4 14,40
B16 0,45 0,90 14,00 12 75,60
B16 0,45 0,90 6,00 9 24,30
B17 0,50 0,95 8,00 6 24,00
A11 0,35 0,70 8,00 13 36,40
A15 0,45 0,85 8,00 1 3,60
B27 0,70 0,90 8,00 1 5,60
A16 0,35 0,90 14,00 22 107,80
A16 0,35 0,90 6,00 22 46,20
B14 0,45 0,80 10,00 16 72,00
A14 0,45 0,80 10,00 16 72,00
B29 0,70 0,90 6,00 2 8,40
B30 1,00 1,00 6,00 1 6,00
B15 0,45 0,85 10,00 4 18,00
B15 0,45 0,85 8,00 8 28,80
Jumlah 735,90
Keterangan:
p = panjang balok (m)
7
Tabel 3 Jumlah Kebutuhan Tulangan Balok
Kebutuhan
Jumlah Jumlah Tulangan Jumlah Tulangan Volume
Jenis Panjang Besi
Balok Atas Bawah Tulangan
Balok Tulangan
p (m) n Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan (m) (m³)
B13 8,00 11,00 20 4 10 9 1892,00 0,72
A13 8,00 8,00 18 4 10 8 1280,00 0,49
B16A 8,00 33,00 26 5 12 11 7128,00 2,71
B16 8,00 4,00 24 5 10 12 816,00 0,31
B16 14,00 12,00 24 5 10 12 4284,00 1,63
B16 6,00 9,00 24 5 10 12 1377,00 0,52
B17 8,00 6,00 28 7 14 13 1488,00 0,73
A11 8,00 13,00 14 3 6 5 1456,00 0,55
A15 8,00 1,00 16 4 8 8 144,00 0,05
B27 8,00 1,00 52 12 32 23 476,00 0,23
A16 14,00 22,00 16 5 10 10 6314,00 2,40
A16 6,00 22,00 16 5 10 10 2706,00 1,03
B14 10,00 16,00 16 4 8 7 2800,00 1,06
A14 10,00 16,00 16 3 8 5 2560,00 0,97
B29 6,00 2,00 48 12 34 33 762,00 0,37
B30 6,00 1,00 66 16 76 44 606,00 0,72
B15 10,00 4,00 20 4 20 7 1020,00 0,39
B15 8,00 8,00 20 4 20 7 1632,00 0,62
Total 38741,00 15,51
8
Gambar 4 Detail Penulangan Plat Lantai
Berikut ini merupakan contoh perhitungan dari kebutuhan tulangan plat lantai area F4L
parsial B, denah balok dan plat keseluruhan area F4L parsial B dapat dilihat pada
lampiran:
Diketahui:
Jenis Balok B16 dengan lebar = 0,45 m
Jenis Balok A13 dengan lebar = 0,40 m
Jarak antar as balok = 4,00 m
Diameter 10 mm
Tulangan arah x
Snx = 3,58 m
Panjang tulangan tumpuan = 1,04 m
Jumlah tulangan tumpuan = 25 tulangan
9
Jumlah tulangan lapangan = 25 tulangan
10
Panjang Jumlah Panjang Jumlah Total
Lebar Bentang
Jenis Snx Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Panjang
Balok x
Balok Tumpuan Tumpuan Lapangan Lapangan Tulangan
(m) (m) (m) (m) Arah x (m) Arah x (m)
A16 A16 0,35 0,35 2,40 2,05 0,66 38 1,43 19 1444,21
B16 A16 0,45 0,35 2,83 2,43 0,76 38 1,61 19 1222,83
A16 B29 0,35 0,70 2,83 2,30 0,73 38 1,55 19 291,33
A16 B29 0,35 0,70 2,78 2,25 0,71 38 1,53 19 285,58
A16 B30 0,35 1,00 2,83 2,15 0,69 38 1,48 19 137,04
A16 B30 0,35 1,00 2,78 2,10 0,68 38 1,45 19 134,17
Total 37316,02
11
Diameter Panjang Jumlah Panjang Jumlah Total
lebar
Tulangan Sny Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Panjang
Jenis Balok balok
Plat Tumpuan Tumpuan Lapangan Lapangan Tulangan
b (m) (mm) (m) (m) Arah y (m) Arah y (m)
B16A 0,50 0,00 10 5,75 1,59 24 3,28 8 1449,34
B16A 0,50 0,00 10 5,75 1,59 23 3,28 8 343,66
B16A 0,50 0,00 10 5,75 1,59 23 3,28 8 336,19
B16A 0,50 0,00 10 5,75 1,59 22 3,28 7 160,62
B16A 0,50 0,00 10 5,75 1,59 21 3,28 7 156,89
Total 44565,59
Satu paket scaffolding terdiri dari 4 buah base jack, 2 buah main frame, 2
pasang cross brace, 4 buah joint pin, 4 buah u-head. Perhitungan kebutuhan
scaffolding menggunakan rumus luas segi empat. Data-data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Dimensi main frame tipe MF170 memiliki panjang 180 cm dan lebar 120 cm serta
jarak masing-masing antara panjang dan lebarnya adalah 50 cm.
2. Total luas area tinjauan sebesar 4224 m². Luas satu paket scaffolding
= 2,10 m × 1,70 m = 3,57 m3
Data yang dibutuhkan untuk menghitung volume pengecoran balok dan plat
yaitu menggunakan panjang, lebar, dan tinggi balok serta luasan dan ketebalan dari
plat. Kapasitas untuk satu ready mix truck sebesar 6,5 m³. Perhitungan kebutuhan
volume pengecoran balok dan plat adalah sebagai berikut:
a. Volume Balok dan Plat = p b h
12
Keterangan:
p = panjang (m)
b = lebar (m)
h = tinggi (m)
Contoh perhitungan volume pengecoran balok menggunakan jenis balok B13 sebagai
berikut:
Diketahui : b = 0,40 m h = 0,80 m
p = 8,00 m n = 11 buah
Volume balok = p b h
= 28,16 m 3
Perhitungan volume pengecoran untuk plat lantai menggunakan data sebagai berikut:
Luasan plat = 3488,10 m²
Tinggi plat = 0,14 m
Volume plat lantai = luas plat lantai h
= 488,33 m3
Perhitungan volume murni untuk pengecoran plat lantai area Mall F4L parsial B adalah
sebagai berikut:
Diketahui:
Diameter 10 mm
Panjang tulangan plat yang dibutuhkan berdasarkan perhitungan sebelumnya sebesar
81881,61 m
Volume tulangan plat lantai = 6,42 m3
Perhitungan volume murni untuk pengecoran balok area Mall F4L parsial B adalah
sebagai berikut:
Diketahui:
Volume balok = 667,43 m3
Volume tulangan balok dari perhitungan sebelumnya sebesar 15,51 m³
Volume murni balok = 667,43 - 15,51 651,92 m3
Total volume pengecoran yang dibutuhkan balok dan plat lantai area Mall F4L parsial B
adalah 481,91 651,92 = 1133,83 m3
1133,83
Banyaknya truk yang dibutuhkan = = 174,43 174 truk
6,50
13
Tabel 7 Rekapitulasi Volume Pengecoran Balok
KESIMPULAN
14
berupa cap tanda berkas masuk, berkas yang sudah diterima akan diberikan
kepada pelaksana pekerjaan sesuai bidang. Selain itu pekerjaan dalam
manajemen konstruksi juga mencakup pembuatan laporan bulanan dan
laporan mingguan.
3. Struktur organisasi dalam proyek pembangunan Trans Studio Cibubur dimulai
dari pemilik proyek Trans Property – CT Corp yang memiliki wewenang untuk
pengambilan segala keputusan dalam proses pembangunan, PT Jaya CM
sebagai konsultan manajemen dan pengawas memiliki tanggung jawab
langsung kepada pemilik proyek, dan PT Wika Gedung sebagai kontraktor
pelaksana bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pembangunan
sesuai perintah dari pemilik proyek di bawah pengawasan PT Jaya CM.
4. Proyek ini menggunakan metode konvensional dalam pekerjaan balok dan
plat lantai, Pada bagian bawah menggunakan scaffolding frame sebagai
penyangga bekisting, bekisting yang digunakan dirangkai dari multipleks dan
sedangkan untuk proses pengecoran dilakukan langsung di area tinjauan
menggunakan beton ready mix. Proses pemasangan tulangan balok dan plat
dilakukan langsung pada area kerja tanpa didirangkai terlebih dahulu,
pekerjaan pengecoran dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas, untuk proses perawatan area pengecoran serta
pembongkaran bekisting dilakukan selama 21 hari terhitung dari hari
pengecoran dilaksanakan.
5. Hasil dari perhitungan kebutuhan material area Mall F4L parsial B diantaranya,
dibutuhkan sebanyak 2442 lembar papan bekisting, 120622,61 m besi
tulangan, 1184 paket scaffolding, dan 1133,83 m3 volume pengecoran.
DAFTAR PUSTAKA
15
Rais, Muhammad Zain. 2015. Bahan Struktur Dalam Teknik Sipil,
http://blog.unnes.ac.id/muhammadzainrais/2015/11/18/bahan-struktur-dalam-
teknik-sipil/
Sipil, 2015. Pengertian Balok Pada Bangunan Secara Lengkap,
http://arafuru.com/sipil/pengertian-balok-beton-pada-bangunan-secara-
lengkap.html
SNI 03-2847, 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung,
Standar Nasional Indonesia, Bandung
Strong Indonesia, Tahapan Metode Pelaksanaan Konstruksi Bangunan, http://strong-
indonesia.com/artikel/tahapan-metode-pelaksanaan-konstruksi-bangunan/
16