Oleh :
MOHAMMAD DAFFANTIO RAMADHANI
NIM. 2331340017
Salah satu aspek perencanaan yang paling penting adalah rencana pembangunan
tambang. Perencanaan tambang dilakukan setelah tahap eksplorasi dan konsep. Beberapa elemen
penting dalam perencanaan tambang antara lain penetapan batas lubang, desain lubang, geometri
penambangan, perencanaan produksi, dan perencanaan urutan penambangan (Awang, 2004).
Pada saat meneliti difokuskan terhadap desain tambang. Merencanakan tambang terbuka, desain
geometri dasar tambang merupakan hal yang sangat penting. Bentuk lantai mengacu pada
ukuran lantai yang terdiri dari lebar lantai, tinggi lantai, kemiringan lantai, dan panjang
minimum lantai pada saat pembongkaran. Faktor-faktor seperti sasaran produksi bulanan atau
tahunan dan dimensi mekanis yang akan digunakan dipertimbangkan saat menentukan bentuk
pesawat.
Perangkat lunak Minescape dapat digunakan untuk mendesain tambang. Sebelum
merencanakan penambangan, pemodelan geologi topografi dan pembentukan deposit batubara
harus dilakukan. Tujuan pemodelan geologi adalah untuk memperoleh data untuk
memperkirakan cadangan batubara. Perangkat lunak Minescape memfasilitasi pemodelan deposit
dan estimasi sumber daya dan cadangan batubara dan digunakan untuk memilih area potensial
untuk penambangan berdasarkan striping ratio (SR) yang ditentukan (Dedi, 2008). Minescape
adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk pertambangan yang dapat meningkatkan
informasi teknis tentang suatu lokasi tambang yang diperoleh dari data eksplorasi, desain
tambang jangka pendek, desain tambang jangka panjang, bahkan perencanaan produksi
(Mincom, 1998).
Peneliti tertarik mengangkat topik ini dikarenakan perancangan dan perencanaan
tambang diperlukan dalam melakukan penambangan agar meminimalisir risiko kerugian karena
industri pertambangan padat modal, padat teknologi, dan berisiko tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana rencana penambangan jangka panjang yang dirincikan dalam bentuk rencana
penambangan jangka pendek ?
2. Bagaimana perencanaan penambangan pada tambang terbuka ?
3. Apa saja proses yang dilakukan dalam perencanan penambangan dalam tahapan desain pit
tambang ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui rencana penambangan jangka panjang dalam bentuk penambangan jangka pendek
meliputi pit yang efektif, konstruksi jalan alternatif, cadangan batubara tertambang, volume
batuan penutup, jadwal produksi, tahapan penambangan, keperluan alat gali muat dan alat
angkut, rancangan timbunan tanah penutup serta rencana topografi setelah penambangan.
2. Mengetahui perencanaan penambangan pada tambang terbuka
3. Mengetahui proses pada tahapan desain pit tambang
1.4 Manfaat
1.4.1. Lembaga
Sebagai referensi perusahaan untuk melakukan perencanaan penambangan pada tahapan desain
tambang dengan rinci dan akurat
1.4.2. Peneliti
Media pembelajaran bagi peneliti untuk mempelajari proses perencanaan penambangan dengan
memfokuskan pada tahapan desain tambang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Batas Pit
Atas penambangan (ultimate pit limit) merupakan batas penambangan yang ditentukan pada
daerah yang telah diketahui sumberdaya terukur.Adapun kriteria dalam menentukan
rancangan batas pit(ultimate pit limit) penambangan, yaitu sebagai berikut :
1. Geometri Penambangan dan Geometri jenjang yang telah ditentukan perusahaan pada
pitIII/pitselatan yaitu tinggi bench10 meter dan lebar bench 2 meter.a.HighwallKemiringan
lereng tunggal (single slope) pada highwalladalah 550, sedangkan untuk lereng keseluruhan
(overall slope) sebesar 450.b.LowwallKemiringan pada bagian lowwallmengikuti dari kontur
struktur dari floor seam A dengan kemiringan sebesar 350.c.Sidewall Pada bagian sidewall
memiliki kemiringan yang sama dengan highwallyaitu jenjang tunggal 550sedangkan jenjang
keseluruhan 450.
2. Pada daerah penelitian merupakan keterdapatan aliran sungai, serta lahan masyarakat
yang belum mencapai kesepakatan sehingga belum bisa dilakukan pembebasan lahan, oleh
sebab itu perlu dilakukan pertimbangan dalam merancang batas pit(ultimate pit limit) agar
lebih menjadi optimal.
3. Dalam merancang batas pitfaktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah target produksi,
pada PT. Batubara Jambi Lestari memiliki target produksi sebesar 85.000
Ton/Triwulan.Dalam merancang batas pitperusahaan menargetkan pada striping ratio(SR) 4.
Striping ratiomerupakan nisbah pengupasan antara bahan galian (coal) dengan tanah penutup
(overburden). Jika striping ratio(SR) lebih besar dari target yang telah ditentukan oleh
perusahaan maka tidak akan digunakan. Nilai striping ratio(SR) ini diperoleh dari volume
over burdensebesar 340.000 BCM/Triwulan dan volume batubara sebesar 85.000
Ton/Triwulam
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, S. A., Nurhakim, N., Saismana, U., & Nor, T. (2017). PERENCANAAN TAHAPAN
Londong, C., Nurhakim, N., Dwiatmoko, M. U., & Melati, S. (2017). PERENCANAAN
Article 1. https://doi.org/10.20527/jg.v2i1.4207
https://doi.org/10.20527/jhs.v5i1.2048
Supriyadi, S., Mardiah, M., & Akuan, A. (2017). Optimalisasi Perencanaan Tambang
Tambang Besar (TB 2.2) Tempilang Front 1 Kec. Tempilang Mitra PT Timah (Persero)