Oleh
Nanda Mutia
03021381621076
1. Judul
KAJIAN TEKNIS TERHADAP PERENCANAAN DESAIN PUSH BACK
PRODUKSI PENAMBANGAN BATUBARA PADA PIT BANGKO BARAT DI
PT. BUKIT ASAM TBK. , TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN
2. Pengusul
a. Nama : Nanda Mutia
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 03021381621076
d. Semester : VII (Tujuh)
e. Fak/Jurusan : Teknik/Pertambangan
f. Institusi : Universitas Sriwijaya
g. Nomor Telepon : 082185404711
h. Alamat Email : n.mutia37@yahoo.com
4. Lokasi Penelitian : PT. Bukit Asam Tbk. , Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya,
B. LOKASI
Pit Bangko Barat Di PT. Bukit Asam Tbk. , Tanjung Enim, Sumatera Selatan
C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
D. LATAR BELAKANG
Usaha pertambangan batubara merupakan suatu kegiatan yang mempunyai
modal yang sangat besar. Modal tersebut meliputi biaya pengupasan lapisan
tanah penutup (stripping overburden), biaya konstruksi fasilitas pengolahan dan
pencucian, biaya produksi batubara, dan biaya lainnya. Oleh karena itu, aktivitas
penambangan batubara ini harus selalu dilakukan dengan penuh perhitungan.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin
serta kerugian yang seminimal mungkin. Aktivitas penambangan batubara
dilakukan berdasarkan metode penambangan batubara yang telah ditentukan.
Ada beberapa metode yang digunakan pada tambang batubara. Salah satunya
adalah metode tambang batubara secara open pit.
PT. Bukit Asam Tbk., merupakan salah satu perusahaan penambangan
batubara terbesar di Indonesia. PT. Bukit Asam Tbk. Memiliki dua unit
penambangan yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) yang berlokasi di
Tanjung Enim , Sumatera Selatan dan Unit Pertambangan Ombilin (UPO) yang
berlokasi di Ombilin , Sawalunto , Sumatera Barat. Pada Unit Tanjung Enim
(UPTE) memiliki 4 (empat) lokasi tambang utama yaitu Tambang Air Laya
(TAL) , Muara Tiga Besar (MTB) , Tambang Bangko Barat dan Tambang Bangko
Tengah. Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) PT. Bukit Asam Tbk.
Menggunakan sistem tambang terbuka (Surface Mining) memiliki luas area Izin
Usaha Penambngan (IUP) sebesar 90.702 Hektar. Sumber daya yang terkadung
dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Bukit Asam Tbk.
Sebanyak 5,9 juta ton yang tersebar di beberapa lokasi tambang maupun yang
belum dikembang .
Pengkajian tahapan penambangan merupakan salah satu bagian penting
dalam perencanaan suatu pekerjaan tambang , karena menyangkut aspek teknis
dan ekonomis suatu proyek penambangan .Agar proses penambangan dapat
mencapai tujuan maka perlu dirancang suatu tahapan penambangan untuk
ditambang secara optimal . Untuk mendapatkan target produksi yang diinginkan,
maka perlu adanya evaluasi dan kajian terhadap perencanaan tambang tiga
dimensi yang masih bersifat kompleks dan dibagi lagi ke dalam unit–unit
perencanaan yang lebih kecil sehingga lebih mudah ditangani agar perencanaan
dapat berjalan dengan baik dan efisien. Maka kajian terhadap desain sebuah
desain pushback diperlukan agar didapatkan produksi pit yang memenuhi target
dan efisien. Analisa kebutuhan penggunaan alat angkut secara teknis dan
ekonomis juga perlu dilakukan karena bila tidak dapat menyebabkan antrian yang
panjang pada setiap loading point atau excavator yang banyak waktu menunggu
sedangkan desain waste dump juga secara tidak langsung menentukan
kelangsungan proses penambangan karena waste dump merupakan dimana
sejumlah material yang dikupas akan ditempatkan dengan aman dan tidak
menggangu tambang dan lingkungan nantinya dan untuk menentukan jalan
tambang yang akan dibuat nantinya.
E. PERUMUSAN PENELITIAN
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk dari jumlah cadangan batubara dan jumlah
overburden yang akan ditambang?
2. Bagaimana hasil kajian terhadap batas akhir penambangan (ultimate pit
limit) berdasarkan analisis Stripping Ratio (SR) dengan memperhatikan
harga jual batubara per ton, biaya produksi batubara per ton dan biaya
pengupasan material penutup batubara per Bank Cubic Meter (BCM)?
3. Bagaimana perencanaan Pushback pada suatu lokasi tambang pada
daerah penelitian berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
penentuan pushback?
G. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendesain bentuk dari jumlah cadangan batubara dan jumlah
overburden yang akan ditambang.
2. Mengkaji batas akhir penambangan (ultimate pit limit) dari analisis
Stripping Ratio yang telah dilakukan.
3. Mermbuat rancangan pushback pada suatu lokasi tambang pada daerah
penelitian berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
Pushback.
H. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Informasi mengenai tahapan perencanaan desain push back produksi
penambangan dari analisis stripping ratio (SR)
2. Masukan bagi perusahaan dalam upaya pencapaian target produksi
3. Pedoman untuk penulisan karya tulis pada masa mendatang
I. TINJAUAN PUSTAKA
1. Desain Pushback
Pushback adalah bentuk–bentuk penambangan (mineable geometries)
yang menunjukkan bagaimana suatu pit akan ditambang, dari titik awal masuk
hingga ke bentuk akhir pit (Crawford, 1989). Nama–nama lain adalah phases,
slices, stages. Tujuan utama dari pentahapan adalah untuk membagi seluruh
volume yang ada dalam pit ke dalam unit–unit perencanaan yang lebih kecil
sehinggga lebih mudah ditangani. (Gambar 1).
....................................... (1)
Keterangan :
A = revenue per ton batubara yang dijual
B = Biaya produksi per ton batubara
C = Biaya stripping per ton overburden
No Jenis Biaya
1 Biaya Penambangan
4 Pendapatan
5 Rasio pendapatan
Total cost adalah biaya yang merupakan hasil penjumlahan dari fix cost
dan variable cost. Total cost dapat dinyatakan dalam persamaan (3)
TC = FC + VC .................................(3)
Keterangan :
TC = Total Cost
FC = Fix Cost
VC = Variable Cost
4. Ultimate Pit Slope
Ultimate Pit Slope adalah batas akhir atau paling luar dari suatu tambang
terbuka yang masih diperbolehkan dan pada kemiringan ini jenjang masih tetap
mantap (stabil) . Jadi dalam menentukan kemiringan lereng suatu tambang harus
ditinjau dari dua segi :
Dari segi ekonomis masih menguntungkan
Dari segi teknis keamanannya terjamin
Dengan demikian , maka factor-factor yang mempengaruhi kemiringan lereng
(ultimate pit slope) suatu tambang adalah :
BESR yang masih diperbolehkan
Struktur geologi yang meliputi joint , bidang-bidang geser , patahan , dll
Ada air , yaitu kandungan air tanah didalam lapisan –lapisan batuan .
Unsur waktu
...................................(4)
Nilai stripping ratio yang diperoleh dan dibandingkan dengan nilai BESR
(Break Even Stripping Ratio) yang telah dihitung sebelumnya, maka akan
diperoleh bahwa secara teknis batasan kegiatan penambangan dalam pit adalah
sampai nilai BESR yang dicapai dalam perhitungan stripping ratio (Gambar 3)
(Hustrulid dan Kutcha, 1995).
J. PENELITIAN TERDAHULU
Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan
judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat
beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada
penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa
jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis :
1. (Asnun Sahrul Musnajam , 2016 ) dalam skripsi nya yang berjudul “Rancangan
Tahapan (Pushback) Penambangan Endapan Bijih Nikel Pada PT. Hengjaya
Mineral Indo (HM) Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi
Sulawesi Tengah ” perencanaan tahapan (Pushback) penambangan sangat
bermanfaat dalam mengontrol targer produksi penambangan yang ingin
dicapai. Perencanaan tahapan (Pushback) penambangan dengan
menggunakan bantuan permodelan komputer sangat membantu dalam
mengontrol kemajuan penambangan yang sangat efektif dan efisien . Dari
perencanaan tahapan penambangan mingguan selama tujuh hari menggunakan
permodelan Surfac Gemcom di Pit 1 Blok Apl PT. Hengjaya Menirelindo
menunjukan bahwa keseluruhan perbandingan antara total tonase Overburden
yang harus dikupas sebesar 170.139 ton sedangkan total cadangan bijih nikel
yang dapat ditambang sebesar 61.379 ton ( Stripping Ratio 1:2,8) , adapun
desain kemiringan lereng tunggal ( Single Ultimite Pit Slope ) maksimal yang
diperoleh adalah 60 derajat dengan tinggi dan lebar bench masing – masing 4
meter dan 1,33 meter serta lebar jenjang kerja 2,66 meter .
K. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari lokasi penambangan sebagai
data primer dan juga diambil dari literatur-literatur yang berhubungan dengan
pembuatan laporan ini.
Tahapan penelitian yang dilakukan antara lain:
1. Studi Literatur
Mempelajari literatur-literatur yang ada baik berupa text book, jurnal
penelitian dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitan dan faktor-
faktor yang mendukungnya.
2. Pengambilan data
Pengambilan data yang dilakukan terdiri dari data topografi wilayah
pertambangan, data litologi, data survey, peta situasi penambangan, data target
produksi, data curah hujan daerah penelitian, data cycle time alat, dan data
investasi serta biaya yang berhubungan dengan aspek ekonomi penambangan.
3. Pengolahan data
Setelah mendapatkan data yang diperlukkan, dilakukan pengolahan data
yaitu, permodelan geologi endapan batubara dengan menggunakan bantuan
software minescape sehingga didapatkan bentuk dan jumlah sumberdaya
batubara yang terdapat pada daerah penelitian. Dari jumlah sumberdaya yang
didapatkan maka dilakukan kajian ekonomis berdasarkan data-data ekonomis
seperti harga batubara, biaya produksi batubara dan biaya pengupasan, serta
biaya investasi dan lainnya sehingga diperoleh batas akhir penambangan
batubara, cadangan batubara dan nilai dari cadangan batubara tersebut. Data
cycle time alat, data spesifikasi alat dan waktu kerja efektif serta data produksi
digunakan untuk optimalisasi terhadap alat gali-muat dan alat angkut yang
digunakan. Dari hasil pengolahan data yang telah diperoleh dan dengan
menambahkan data sekunder lainnya seperti data geoteknik maka dirancanglah
perencanaan Pushback dengan bantuan software minescape.
4. Analisa hasil pengolahan data
Analisis data merupakan proses pengolahan dari data-data hasil
perhitungan yang telah ada. Kemudian diproses dan dianalisis. Analisis data
yang dilakukan yaitu analisis penambangan sesuai dengan rancangan lubang
bukaan yang didapat dengan pertimbangan teknis dan ekonomis diantaranya
analisis terhadap optimalisasi alat yang digunakan dan pemilihan alat yang
tepat sehingga target produksi dapat tercapai.
5. Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan
dengan permasalahan yang diteliti dan setelah dilakukan analisis, maka didapat
kesimpulan dan rekomendasi output bagi perusahaan.
KAJIAN TEKNIS TERHADAP PERENCANAAN DESAIN PUSH BACK
PRODUKSI PENAMBANGAN BATUBARA PADA PIT BANGKO BARAT
DI PT. BUKIT ASAM TBK. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN
Studi Literatur
Pengamatan Lapangan
Pengambilan Data
L. JADWAL PENELITIAN
Sesuai dengan surat permohonan yang saya ajukan, saya bermaksud
melaksanakan Tugas Akhir pada tanggal 2 September sampai 2 November 2019
dengan perincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Minggu
No Uraian Kegiatan
1-2 3-4 5-6 7-8
1 Persiapan
2 Survei Pendahuluan
3 Pengumpulan Data
4 Analisa
5 Pengolahan Data
6 Penyusunan Laporan Akhir
M. PENUTUP
Demikianlah proposal permohonan penelitian Tugas Akhir yang saya
rencanakan akan dilakukan di PT. Bukit Asam Tbk. , Tanjung Enim, Sumatera
Selatan. Besar harapan saya untuk dapat melakukan Tugas Akhir dan mendapat
sambutan yang baik dari pihak perusahaan. Melihat keterbatasan dan kekurangan
yang saya miliki, maka saya sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik
moril maupun materil dari pihak perusahaan untuk Tugas Akhir ini.
Adapun bantuan yang sangat saya harapkan dalam pelaksaan Tugas Akhir ini
adalah:
1. Adanya bimbingan selama melaksanakan penelitian Tugas Akhir.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun
pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan Tugas Akhir.
Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan pihak
institusi pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara
harmonis demi kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industri
pertambangan Indonesia. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami
ucapkan terimakasih.
N. DAFTAR PUSTAKA
Amperadi, T., Budi. Dan Rahman.(2015).Rancangan Teknis Desain Pushback Di
PT.Nata Energy Resourse , Kabupaten Malinau , Provinsi Kalimantan
Timur.Jurnal Teknik Pertambangan. Universitas Kutai Kartanegara .Vol.1
No 17
Baldus, C, F, A., dan Supit, J. M. (2012). Optimalisasi Produksi Alat Gali pada
Penambangan Sirtu di PT. Bintang Timur Lestari, Sorong, Papua. Jurnal
ISTECH (4), no. 3, hal.128-134 (ISSN:2085-6245)
Crawford, J.T dan Hustrulid, W,A. (1979), “Open Pit Mine Planning & Design”.
New York : SME.
Darling, Peter. (2011). SME Mining Engineering Handbook 3rd Ed. Society For
Mining, Metallurg, and Exploration. Inc (SME) ISBN 978-0-87335-264-2
Hustrulid, W., dan Kuchta, M. 1995. “Open Pit Planning and Design Volume 1
Fundamentals”. Rotterdam : A.A. Balkema.
Nanda Mutia
NIM 03021381621076