Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA BIAYA INVESTASI PEMBUKAAN LAHAN TAMBANG


BATUBARA PADA BLOK SUPAT PIT 2 EXTEND B DI PT BATURONA
ADIMULYA

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Permohonan


Tugas Akhir pada Semester VI

Oleh :

Adam Satria: NPM 1404054

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2017
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL


Pelaksana / Penyusun
1. Nama : Adam Satria
NPM : 1404054
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : Teknik Pertambangan Batubara
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang
2. Tempat Pelaksanaan : PT BATURONA ADIMULYA
3. Waktu Pelaksanaan : 20 Februari s.d. 10 April 2017
4. Judul TA : ANALISA BIAYA INVESTASI PEMBUKAAN
LAHAN TAMBANG BATUBARA PADA BLOK SUPAT PIT 2
EXTEND B DI PT BATURONA ADIMULYA

Palembang, 9 Januari 2017


Mengetahui, Hormat Saya
Pembimbing Proposal

Edwin Harsiga.,S.T. Adam Satria


NPM: 1404054

Menyetujui,
Plt.Wakil Direktur Bidang Akademik Ka. Program Studi

M. Ikbal Azis, SE Lina Rianti.,S.T., M.T


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang dapat
digunakan sebagai sumber energi yang salah satunya berupa sumber energi listrik,
dimana dari pemanfaatan kelanjutan nya berupa PLTU. Berdasarkan World coal
Association dalam laman resminya di bulan juli 2014 mencatat bawasanya tidak
kurang dari 30% energi primer dunia berasal dari batubara. Dari jumlah 30% ini
terdapat 41% batubara digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, sedangkan
sisanya dijadikan bahan baku dalam industri peleburan baja dunia.
Berdasarkan publikasi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara di tahun 2005, dikatakan bahwa endapan batubara di
Indonesia yang bernilai ekonomis terdapat pada cekungan Tersier, dimana terletak
di bagian Barat paparan Sunda termasuk didalam nya Sumatera dan Kalimantan.
Pada dasarnya endapan yang ada tersebut masih tergolong dalam peringkat low
grade, yang terbentuk pada Tersier Bawah dan Tersier Atas.
Menurut Badan Geologi (2014) jumlah sumber daya batubara di Propinsi
Sumatera Selatan mencapai 50,3 milyar ton, sedangkan untuk cadangan mencapai
angka 12,1 milyar ton dimana jumlah sumber daya dan cadangan tersebut
merupakan bagian dari jumlah dan cadangan batubara nasional yang ada.
Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara di propinsi
Sumatera Selatan sangat lah banyak baik badan usaha milik negara maupun yang
dikelola oleh swasta, salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang
pertambangan batubara itu ialah PT Baturona Adimulya yang bertempat di Jl.
Palembang-Sungai Lilin Simp.108 Keluang Dusun III , Desa Supat Kec. Babat
Supat Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
PT Baturona Adimulya adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang usaha pertambangan batubara dengan rekam jejak perusahaan dari tahun
ke tahun sebagai berikut :
1. Perjanjian karya pengusaha pertambangan batubara (PKP2B) generasi ketiga
pada tahap operasi produksi sesuai dengan SK Mentri ESDM
NO.300.K/30/DJB/2009 pada tanggal 14 Mei 2009 selama 30 tahun sampai
dengan 13 Mei 2039.
2. Tahap permulaan kajian kelayakan PT Baturona Adimulya dilaksanakan pada
wilayah PKP2B seluas 39.480 Ha (KW05PB0078) yang hasilnya adalah
dilakukan perpanjangan tahap kajian kelayakan yang berakhir pada 4 Juli
2007 pada wilayah seluas 28.680 Ha (KW06PB0078) dengan penciutan seluas
10.800 Ha . Berdasarkan dokumen tersebut yang merupakan kajian kelayakan
PKP2B PT Baturona Adimulya seluas 28.680 Ha (KW06PB0078) meliputi 4
Blok Mekar Jaya, Blok Bandar Jaya, Blok Bedeng Genteng-Supat dan Blok
Epil Lais. Tapi karena dibatasi perizinan luas wilayah maksimal hanya 25.000
Ha, maka luas wilayah PKP2B PT Baturona Adimulya diciutkan kembali
menjadi 25.000 Ha yang terdiri dari tujuh blok, yaitu Blok Keluang Utara,
Blok Keluang Selatan, Blok Supat, Blok Bandar Jaya, Blok Bendeng Genteng,
Blok Muara Teladan, dan Blok Lais.
Maka dari itu berdasarkan pada fakta yang ada, dilakukanlah analisa
perhitungan biaya investasi pembukaan lahan tambang batubara di Propinsi
Sumatera Selatan ini dengan letak spesifiknya di PT Baturona Adimulya, Blok
Supat Pit 2 extend B dengan tujuan untuk mengetahui pertimbangan teknis
maupun non-teknis dari investasi yang ditanamkan dapat memberikan keuntungan
atau tidak untuk perusahaan. Dimana simulasi perhitungan konseptual meliputi
biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memulai investasi penambangan batubara di
PT Baturona Adimulya, Blok Supat Pit 2 extend B ini. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembukaan lahan penambangan pada
perusahaan tambang terkhusus yang berdomisili di Propinsi Sumatera Selatan ini.

1.2. Rumusan Masalah


Untuk menganalisa biaya investasi dalam pembukaan lahan tambang
batubara di perusahaan diperlukan beberapa faktor diantara nya mengenai:
a. Apa saja faktor- faktor yang dapat mempengaruhi biaya investasi pembukaan
lahan tambang batubara di PT Baturona Adimulya ?
b. Faktor teknis dan non-teknis apa saja yang menjadi bahan pertimbangan
dalam usaha penanaman modal pada industri penambangan batubara di
Sumatera Selatan terkhusus di PT Baturona Adimulya?

1.3. Pembatasan Masalah


Penelitian ini memfokuskan terhadap perhitungan biaya investasi apa saja
yang harus ada dan cocok pada saat akan membuka lahan tambang batubara di
suatu perusahaan sehingga dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi diantaranya jarak angkut batubara dari lokasi tambang
menuju pelabuhan , kemudian tingkat harga jual batubara yang ada di PT
Baturona Adimulya. Pada faktor teknis yang ada, dibatasi pada tingkat nisbah
kupas yang berpengaruh terhadap biaya operasional penambangan dan cadangan
batubara di PT Baturona Adimulya terkhusus di lokasi blok Supat Pit 2 extend B
Beberapa jenis biaya yang ada di perusahaan dikaji dengan pendekatan
atau asumsi yang relevan dengan regulasi Pemerintah, berkaitan dengan usaha
pertambangan dan cadangan batubara di suatu perusahaan.

1.4. Tujuan dan Manfaat


1.4.1. Tujuan
Tujuan pelaksanaan penelitian tugas akhir ini adalah :
a. Meneliti faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi biaya investasi
pembukaan lahan tambang batubara di PT Baturona Adimulya.
b. Mengidentifikasi Faktor teknis dan non-teknis apa saja yang menjadi bahan
pertimbangan dalam usaha penanaman modal pada industri penambangan
batubara di Sumatera Selatan terkhusus di PT Baturona Adimulya.
c. Menghitung biaya apa saja yang diperlukan untuk menganalisa suatu
investasi pembukaan lahan di PT Baturona Adimulya.
d. Menganalisa apakah investasi pembukaan lahan yang dilakukan di PT
Baturona Adimulya pada Pit 2 extend B dapat dikatakan layak atau tidak
ditinjau dari titik balik pengembalian modal perusahaan tersebut.

1.4.2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian Tugas Akhir adalah :
a. Dapat meminimalisir faktor faktor yang dianggap merugikan dalam proses
investasi pembukaan lahan tambang batubara di PT Baturona Adimulya.
b. Dapat mengatasi persoalan yang terdapat di faktor teknis dan non-teknis
pada proses penanaman modal pembukaan lahan tambang di PT Batrona
Adimulya ini.
c. Mendapatkan data biaya hasil perhitungan investasi yang relevan
berdasarkan keadaan lapangan di PT Baturona Adimulya pada blok supat pit
2 extend B.
d. Dapat mengetahui apakah investasi pembukaan lahan yang dilakukan di PT
Baturona Adimulya pada Pit 2 extend B layak untuk dijalankan atau malah
akan berdampak kerugian bagi perusahaan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori


Pertambangan Batubara
Menurut Undang-undang No. 4 Tahun 2009 definisi pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi pendidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan konstruksi, penambangan, pengelolaan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Menurut Kementrian
Lingkungan Hidup (2011), penyelenggaraan kegiatan pertambangan didasarkan
pada tiga hak berikut:
a. Hak milik (Mineral Right), tercantum pada Pasal 33 Ayat (3) UUD
1945,dimana kekayaan alam berupa mineral dan batubara yang terkandung
dalam bumi dan air di wilayah hokum pertambangan Indonesia adalah hak
milik Bangsa Indonesia.
b. Hak penguasaan (Mining Right), tercantum pada Pasal 2 Ayat (2) UU No. 5
tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria. Hak ini
merupakan azas horizontal, dimana Negara diberikan Hak Penguasaan atas
kekayaan alam milik Bangsa Indonesia agar dapat dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
c. Hak pengusahaan (Economic Right) sebagaimana tercantum dalam UU No.4
tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dimana badan
usaha/perorangan sebagai pelaksana pengusahaan pertambangan mineral
dan batubara (minerba).
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1980 tentang
penggolongan bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan, diantaranya:
Golongan A, yaitu golongan bahan galian yang strategis. Artinya bahan galian
tersebut penting untuk pertahanan/keamanan negara atau untuk menjamin
perekonomian negara. Contoh: semua jenis batu bara, minyak bumi, bahan
radioaktif tambang aluminium (bauksit), timah putih, mangaan, besi, dan
nikel.
Golongan B, yaitu golongan galian yang vital, yang dapat menjamin hajat
hidup orang banyak. Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfram, batu
permata, mika, dan asbes.
Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A
maupun B.
Adapun menurut Kementrian Lingkungan Hidup (2011) faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan pertambangan salah satunya adalah
faktor ekonomis. Kajian dimaksudkan untuk mengetahui sebuah proyek
penambangan menghasilkan keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan aliran
uang diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi ekonomi,
meliputi:
1. Nilai (value) dari endapan mineral per unit berat, biasanya dinyatakan dalam
($/ton) atau (Rp/ton).
2. Ongkos produksi, yaitu ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan produk
(tidak termasuk ongkos stripping).
3. Ongkos stripping of overburden.
4. Cut off grade, yaitu menentukan batas-batas cadangan sehingga akan
menentukan bentuk akhir penambangan. Tambang terbuka hanya memiliki
nilai ekonomis apabila lapisan batubara berada dekat dengan permukaan
tanah.
2.2. Tinjauan Perusahaan
PT Baturona Adimulya adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang usaha pertambangan batubara dengan rekam jejak perusahaan dari tahun
ke tahun sebagai berikut :
3. Perjanjian karya pengusaha pertambangan batubara (PKP2B) generasi ketiga
pada tahap operasi produksi sesuai dengan SK Mentri ESDM
NO.300.K/30/DJB/2009 pada tanggal 14 Mei 2009 selama 30 tahun sampai
dengan 13 Mei 2039.
4. Tahap permulaan kajian kelayakan PT Baturona Adimulya dilaksanakan pada
wilayah PKP2B seluas 39.480 Ha (KW05PB0078) yang hasilnya adalah
dilakukan perpanjangan tahap kajian kelayakan yang berakhir pada 4 Juli
2007 pada wilayah seluas 28.680 Ha (KW06PB0078) dengan penciutan seluas
10.800 Ha . Berdasarkan dokumen tersebut yang merupakan kajian kelayakan
PKP2B PT Baturona Adimulya seluas 28.680 Ha (KW06PB0078) meliputi 4
Blok Mekar Jaya, Blok Bandar Jaya, Blok Bedeng Genteng-Supat dan Blok
Epil Lais. Tapi karena dibatasi perizinan luas wilayah maksimal hanya 25.000
Ha, maka luas wilayah PKP2B PT Baturona Adimulya diciutkan kembali
menjadi 25.000 Ha yang terdiri dari tujuh blok, yaitu Blok Keluang Utara,
Blok Keluang Selatan, Blok Supat, Blok Bandar Jaya, Blok Bendeng Genteng,
Blok Muara Teladan, dan Blok Lais.
5. Kegiatan penyelidikan umum pada wilayah PKP2B PT Baturona Adimulya
dilaksanakan pada bulan September 2005 pada areal 100.400 Ha berdasarkan
surat dari Direktorat Jendral Pertambangan Umum NO.595/21.02/DBR/1998
pada tanggal 6 April 1998 (KW98PB0078) di Kabupaten Musi Banyuasin,
Propinsi Sumatera Selatan.
6. PT Baturona Adimulya berafiliasi dengan Bina Surya Grup (BSG)
Corporation yang berdiri pada 27 September 1991, dengan menganut BSG
Culture Pancakrida, yaitu : kedisiplinan, kerjasama, Sadar Biaya, Pelayanan
Bermutu dan Semangat Belajar. Misi dari PT Baturona Adimulya ini adalah
mengembangkan masyarakat disekitar tambang dengan program
pengembangan masyarakat atau CSR (Corporate Social
Responsibility).Sesuai dengan kebijakan perusahaan dalam penerimaan
tenaga kerja adalah memprioritaskan tenaga kerja lokal dari daerah sekitar
lokasi kegiatan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
PT Baturona Adimulya memiliki struktur organisasi yang sederhana untuk
memperpendek birokrasi sehingga langkah pengambilan keputusan berlangsung
dengan cepat. Saat ini, kegiatan penambangan PT Baturona Adimulya
dilaksanakan didaerah kuasa pertambangan KW06PB0078 yang terkonsentrasi di
pit dua site Supat Barat Kec. Babat Supat Kab. Musi Banyuasin dengan rencana
produksi batubara sebesar 1.027.809 ton/tahun dengan pemindahan overburden
sebesar 3.789.877 bcm/tahun.
Sumber: PT Baturona Adimulya

Gambar 2.1 Peta PKP2B PT Baturona Adimulya

2.3. Prosedur Analisis Keuangan


Prosedur yang akan digunakan dalam melakukan analisis keuangan
(finansial analysis) dalam rangka kajian ekonomi pada rencana investasi proyek
tersebut adalah sebagai berikut :
2.3.1. Menentukan Parameter Dasar
Sebagai titik tolak analisis keuangan pada rencana investasi adalah hasil
kajian teknis dan pemasaran dari studi kelayakan dalam penambangan batubara.
Kajian teknis penambangan batubara menghasilkan parameter dasar yang
melandasi perhitungan nilai-nilai investasi dari proyek tersebut, seperti :
Jumlah cadangan batubara tertambang (mineable reserve);
Kapasitas produksi batubara;
Jenis dan jumlah peralatan utama operasi penambangan;
Jenis dan jumlah peralatan pendukung;
Infrastuktur dalam dan luar tambang;
Segmen pasar batubara;
Harga jual batubara, dan lain-lain.

2.3.2. Menghitung Biaya Investasi


Perhitungan biaya investasi adalah meliputi dana yang dikeluarkan
perusahaan sebagai akibat realisasi kegiatan dalam masa pra penambangan yang
mencakup kegiatan studi eksplorasi, studi kelayakan, studi AMDAL, biaya ganti
rugi lahan, biaya persiapan pengembangan daerah (development), biaya konstruksi
infrastruktur baru, pembelian atau pengadaan peralatan, dan lain-lain sampai
kegiatan proyek penambangan batubara tersebut siap dilakukan. Untuk
memudahkan dalam melakukan perhitungan, maka biaya-biaya investasi ini
dikelompokan menjadi :
a) Biaya investasi peralatan, yang terdiri atas :
Investasi peralatan pengupasan tanah penutup;
Investasi peralatan operasi penambangan;
Investasi peralatan pendukung operasi penambangan;
Investasi peralatan operasi pengolahan;
Investasi peralatan lain-lain.
b) Biaya investasi eksplorasi, yang terdiri atas :
Biaya Ijin Prinsip;
Biaya pemboran dan eksplorasi;
Biaya studi kelayakan;
Biaya studi AMDAL.
c) Biaya investasi pengembangan (development), yang terdiri atas biaya
konstruksi infrastruktur baru meliputi : jalan, kantor, perumahan, bengkel,
gudang, stockpile, crushing plant, dan lain-lain.
d) Biaya investasi penggantian (replacement), yaitu biaya ganti rugi lahan
tambang; prasarana tambang, dan sebagainya.
e) Biaya modal kerja (working capital)
Modal kerja (working capital) adalah dana yang dikeluarkan
perusahaan sebagai akibat keharusan pemenuhan biaya operasi penambangan
sebelum diproduksi dan dijual produk batubaranya.

2.4. Sumber Dana


2.4.1. Kebijakan Sumber Dana
Kebutuhan dana untuk investasi pada proyek penambangan batubara
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut di dapatkan dari :
Hutang/Pinjaman dari bank;
Modal sendiri (ekuitas).
Perbandingan antara hutang dan ekuitas (H:E) diharapkan menghasilkan
struktur modal yang optimal bagi pelaksanaan proyek penambangan
perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian secara umum dan
keuangan perusahaan saat ini.
Dengan mempertimbangkan keberadaan perusahaan sebagai salah satu
kontraktor batubara yang telah mampu melakukan kegiatan produksi dan kegiatan
pemasaran batubara ekspor serta dengan mempertimbangkan kondisi nilai tukar
mata uang Dollar yang sangat menguntungkan bagi kegiatan-kegiatan yang
berorientasi ekspor, selain itu ditunjang dengan kebijakan-kebijakan pemerintah
untuk mendorong dan mendukung kegiatan ekspor, maka prospek industri
batubara di Indonesia sangat menjanjikan keuntungan besar.
Dengan pertimbangan di atas, maka perbandingan antara hutang dan
ekuitas untuk mendanai proyek investasi penambangan batubara yang dilakukan
perusahaan masih dapat diharapkan komposisinya adalah 60% hutang dan 40%
ekuitas.
Peminjaman modal dari bank ini dilakukan pada tahap awal dan bank
membebankan bunga pinjaman sebesar 17% per tahun. Pembayaran kembali
hutang pokok berikut bunga diatur sebagai berikut :
Kredit investasi dari bank dilakukan diawal investasi dan dikembalikan dalam
jangka waktu tertentu, cicilan dilakukan mulai tahun pertama setelah masa
persiapan;
Total pembayaran cicilan bersifat tetap, dan bunga diperhitungkan dari sisa
pinjaman (cicilan pokok menurun sesuai dengan waktu).

2.5. Menghitung Biaya Operasi Penambangan


Biaya operasi penambangan batubara, terdiri dari :
Biaya pembersihan lahan;
Biaya penggalian dan pemindahan tanah penutup;
Biaya penggalian dan pemindahan batubara;
Biaya operasi pendukung penambangan (mine support);
Biaya overhead operasi penambangan.
Untuk menghitung biaya operasi penambangan pada satu periode produksi maka
beberapa aspek yang menjadi pertimbangan adalah :
Target produksi yang direncanakan (produksi batubara dalam ton dan tanah
penutup dalam BCM);
Peralatan utama penambangan yang dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
spesifikasi teknis, jam kerja operasi, nilai ekonomis alat);
Peralatan pendukung penambangan yang dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
spesifikasi teknis, jam kerja operasi, nilai ekonomis alat);
Sumberdaya Manusia untuk melakukan operasi (kualifikasi, jumlah, standar
gaji);
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, maka biaya operasi
penambangan dihitung dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut :
Mining cost yang terdiri dari stripping cost, getting coal cost, coal processing
cost, dan mine support operating cost ;
Operating cost = owning cost peralatan + operating cost peralatan + upah
tenaga kerja;
Owning cost peralatan berhubungan dengan biaya pengadaan yang
dikeluarkan sebelum peralatan tersebut digunakan yang terdiri dari biaya
depresiasi, bunga, pajak dan asuransi;
Operating cost peralatan merupakan fungsi dari beberapa parameter yaitu,
antara lain : biaya perawatan dan perbaikan peralatan, pemakaian bahan bakar,
pelumas, filter, penggantian ban, dan penggantian suku cadang;
Upah tenaga kerja mengacu kepada standar gaji/upah tenaga kerja langsung.

Setelah melakukan pendekatan seperti di atas maka biaya produksi (coal


production cost) terdiri dari biaya operasi penambangan langsung (stripping cost,
getting coal cost, coal processing cost, hauling coal cost dan mine support
operating cost), ditambah biaya operasi penambangan tidak langsung yang terdiri
dari biaya penataan kembali lahan (reklamasi), biaya keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), dan biaya pengembangan masyarakat disekitar area pertambangan
(community development).

2.5.1. Menghitung Ongkos Produksi (Production Cost)


Perhitungan ongkos produksi (production cost) adalah perkiraan dana yang
dikeluarkan perusahaan sebagai akibat dari kegiatan operasi untuk menghasilkan
produk batubara bersih yang siap dijual ke pasar. Dalam kegiatan memproduksi
batubara bersih sampai siap menjualnya ada keterkaitan dengan kegiatan operasi
utama atau kegiatan yang sifatnya mendukung kegiatan produksi.
Untuk itu, beberapa komponen biaya operasi yang perlu dimasukkan dalam
perhitungan ongkos produksi yaitu antara lain :
a) Ongkos operasi penambangan batubara, yang terdiri dari :
Ongkos pengupasan dan pemindahan top soil;
Ongkos penggalian dan pemindahan overburden;
Ongkos penggalian dan pemindahan batubara;
Ongkos operasi pendukung penambangan (mining suport);
Ongkos overhead operasi penambangan.
b) Ongkos operasi pengolahan batubara, yang terdiri dari :
Ongkos pemindahan batubara dari raw coal stockpile ke crushing plant;
Ongkos proses pengolahan batubara di crushing plant;
Ongkos operasi pendukung pengolahan (crushing plant support);
Ongkos overhead operasi pengolahan.

2.5.2. Menghitung Proyeksi Pendapatan (Revenue)


Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana yang
masuk atau diterima oleh perusahaan sebagai hasil penjualan (sales) produksi
batubara yang dihasilkan sesuai dengan skenario produksi dan harga batubara
yang direncanakan.

2.6. Membuat Model Cash Flow


Model analisis yang digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial
investasi proyek penambangan batubara adalah model aliran kas (cash-flow)
proyek selama produksi penambangan batubara dilakukan . Aliran kas tersebut
dikelompokkan menjadi aliran kas pada titik awal proyek, selama tahap
operasional dan pada tahap akhir proyek. Dalam perhitungan aliran kas ini juga
memasukkan faktor perhitungan depresiasi, amortisasi, pengembalian cicilan
pokok dan bunga pinjaman dana investasi, faktor ekshalasi, dan lain-lain.

2.6.1. Menghitung Depresiasi dan Amortisasi


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun aliran kas tersebut
adalah depresiasi dan amortisasi. Depresiasi dan amortisasi bukanlah pengeluran
kas tetapi suatu metode perhitungan akutansi yang bermaksud membebankan
biaya perolehan asset berwujud dan asset tidak berwujud dengan mendistribusikan
selama periode tertentu, dimana asset tersebut masih berfungsi.
Menurut peraturan, depresiasi dan amortisasi dianggap sebagi suatu
pengeluaran yang dapat dipotong dari bagian yang akan dikenakan pajak. Untuk
itu, maka perlu diupayakan untuk mendepresiasikan asset dalam periode sesingkat
mungkin dan diizinkan oleh peraturan yang ada. Dengan upaya itu, maka
diharapkan akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar pada tahun-tahun
awal operasi, sehingga dapat meningkatkan aliran kas masuk dan mempercepat
pengembalian (recovery) biaya perolehan asset.
Dari beberapa metode depresiasi yang ada tersebut dipilih metode
depresiasi garis lurus (straight line depreciation) yaitu dengan melakukan
depresiasi merata sepanjang periode asset masih berfungsi. Dalam melakukan
perhitungan depresiasi terlebih dahulu perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
a. Basis atau biaya pertama
Biaya ini adalah nilai yang sesuai dengan prosedur pajak untuk suatu asset
tertentu. Umumnya terdiri dari harga perolehan ditambah dengan pengeluaran
yang dikapitalkan. Misalnya : biaya pengangkutan dan pemasangan alat sampai
siap pakai.
b. Periode recovery
Periode recovery atau umur depresiasi adalah masa di mana asset
diperkirakan masih dapat beroperasi pada tingkat efisiensi yang diharapkan.
Setelah masa umur itu, asset dihapuskan dalam perhitungan akutansi tetapi
mungkin saja aset tersebut masih laku dijual di pasar bebas.
c. Kecepatan atau laju depresiasi
Adalah jumlah (dalam %) dari suatu asset yang harus didepresiasikan atau
dikeluarkan dari nilai buku perusahaan per tahun.
d. Nilai Sisa atau salvage value
Adalah nilai penjualan aset pada akhir umur depresiasi. Umumnya untuk
memudahkan perhitungan nilai sisa dianggap nol, tetapi bila kemudian asset pada
akhir umur depresiasi masih laku terjual maka pajak penjualan yang bersangkutan
harus diperhitungkan. Dalam beberapa hal, saat membuat perkiraan aliran kas
diasumsikan bahwa asset tersebut pada saat dihapus ternyata masih memiliki nilai
sisa (salvage value). Dalam hal ini aturan dasar yang menentukan nilai dan waktu
depresiasi tidak berkurang dengan adanya perkiraan nilai sisa. Hanya saja perlu
diperhatikan bila ternyata asset tersebut mempunyai realistis harga penjualan lebih
tinggi dari nilai buku, maka selisihnya harus dikenakan pajak sesuai besarnya
persentase pajak pendapatan perusahaan tersebut. Namun bila harga penjualannya
lebih rendah akan berakibat adanya penghematan pajak.
Dalam metode depresiasi garis lurus, bila nilai sisa dianggap nol, maka
depresiasi per tahun dari suatu asset dirumuskan sebagai berikut :

Depresiasi = [Nilai depresiasi awal/Umur depresiasi (th)]


= [(Biaya perolehan + Biaya pakai)/Umur depresiasi (th)]

2.6.2. Menyusun Kriteria Penilaian Finansial


Kaidah pokok yang digunakan dalam perhitungan biaya dan analisis
keuangan ini mengacu pada konsep ekuivalen, yang pada dasarnya memberikan
bobot parameter waktu terhadap nilai uang yang diinvestasikan, seperti suku
bunga (interest) dan laju pengembalian (rate of return). Pemahaman konsep
ekuivalen ini diperlukan pemahaman sebelum lebih lanjut melakukan penyusunan
kriteria penilaian finansial.
Kriteria penilaian finansial merupakan alat bantu bagi manajemen untuk
membandingkan dan memilih alternatif investasi yang akan dilakukan. Ada
beberapa macam kriteria penilaian finansial yang dianggap baku, yang mana
diantaranya memperhitungkan konsep ekuivalen seperti Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR). Sedangkan kriteria penilaian yang tidak
memperhitungkan konsep ekuivalen yang digunakan adalah metode periode
pengembalian (Payback Period).

2.6.3. Nilai Sekarang Bersih (NPV)


Kriteria nilai sekarang bersih (net present value) didasarkan pada konsep
mendiskonto seluruh aliran kas (cash flow) ke nilai sekarang (present value).
Dengan mendiskontokan semua aliran kas masuk (cah inflow) dan aliran kas
keluar (cash outflow) selama umur proyek (investasi) ke nilai sekarang, kemudian
menghitung nilai sekarang bersih dengan memakai dasar yang sama, yaitu harga
saat ini. Dengan demikian dalam kriteria penilai NPV memperhatikan dua hal
sekaligus, yaitu faktor nilai waktu dari uang dan selisih besarnya aliran kas masuk
dan kas keluar. Dengan kata lain NPV dapat menunjukan jumlah (lumpsum)
dengan arus diskonto tertentu dan memberikan berapa besar uang pada saat ini.
Pada aliran kas proyek investasi penambangan batubara, untuk
memperhitungkan NPV yang akan dikaji yaitu meliputi seluruh aspek penerimaan
kas dan seluruh aspek pengeluaran kas, yang secara matematis dirumuskan
sebagai berikut :

n n
(C)t (Co)t
NPV
t 0 1 i t
t 0 1 i t

dimana :
NPV = nilai sekarang bersih;
(C)t = aliran kas masuk tahun ke-t;
(Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t;
n = umur investasi (tahun);
i = arus pengembalian (rate of return);
t = tahun.
Dengan menggunakan kriteria penilaian NPV dalam analisis finansial ini akan
diperoleh beberapa kelebihan, yaitu :
Telah memasukkan faktor nilai waktu dari uang;
Telah mempertimbangkan semua aspek aliran kas proyek;
Dilakukan perhitungan besaran absolut (bukan relatif).

2.6.4. Laju Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)


Merupakan kriteria penilaian lain yang digunakan dalam analisis finansial
dengan tujuan untuk menjelaskan apakah rencana proyek investasi penambangan
batubara yang dilakukan perusahaan cukup menarik bila dilihat dari laju
pengembalian yang telah ditentukan. Laju pengembalian internal adalah laju
pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran
kas keluar. Pada metoda NPV, analisis dilakukan dengan menentukan terlebih
dahulu besarnya laju pengembalian (diskonto(i)), kemudian dihitung nilai
sekarang bersih (NPV) dari aliran kas keluar dan aliran kas masuk. Besarnya IRR
atau laju pengembalian (diskonto(i)) yang dicari adalah yang memberikan kondisi
NPV = 0

Pengertian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

n n
(C)t (Co)t
1 i
t 0
t

t 0 1 i t

dimana:
(C)t = aliran kas masuk tahun ke-t;
(Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t;
i = arus pengembalian (diskonto);
n = umur investasi;
t = tahun.

Karena aliran kas keluar proyek umumnya merupakan biaya pertama (Cf)
maka persamaan di atas disederhanakan menjadi :

n
(C)t
1 i
t 0
t
(Cf) 0

Dalam melakukan analisis investasi dengan IRR ini ditentukan aturan sebagai
berikut :

IRR > (lebih besar) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan (required
rate of return - ROR), maka proyek investasi diterima.

IRR < (lebih kecil) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan (required
rate of return - ROR), maka proyek investasi ditolak.
2.7. Analisis Kelayakan
2.7.1. Biaya Produksi
Biaya produksi (production cost) adalah besarnya dana yang harus
dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan produksi penambangan batubara
perusahaan hingga siap untuk dijual. Biaya produksi ini mencakup biaya produksi
langsung maupun tidak langsung. Biaya produksi langsung digunakan untuk
membiayai semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan operasi untuk
menghasilkan produk batubara, sedangkan biaya tidak langsung digunakan untuk
membiaya semua kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan proses
produksi.
Apabila di asumsikan penambangan batubara yang dilakukan oleh
perusahaan A direncanakan sebesar 4 juta ton per tahun dimana pada awal tahun
diperkirakan dapat memproduksi 1 juta ton, tahun kedua 1,5 juta ton, tahun ketiga
2,5 juta ton, tahun keempat 3 juta ton dan pada tahun kelima dan seterusnya
hingga tahun ke-13 dapat memproduksi 4 juta ton. Untuk memproduksi batubara
tersebut dibagi dalam dua lokasi yaitu di Blok Anu dan Blok Ana. Pada lokasi
penambangan Anu pengangkutan batubara menuju terminal batubara (FOBV)
yaitu di Teluk Sana harus melalui jalan darat dan air, jalan darat menggunakan
dump truck sedangkan di perairan menggunakan tongkang dengan biaya
pengangkutan ditetapkan sebesar 1,5 US$ per ton.
Pada lokasi penambangan A pengangkutan batubara menuju kapal selain
menggunakan dump truck juga menggunakan operasi ban berjalan (conveyor belt)
sepanjang lebih kurang 2 Km. Biaya operasi conveyor belt ditetapkan sebesar 0,1
US$ per ton.
Biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi batubara ini akan
mencakup biaya operasi penambangan, biaya operasi pengolahan dan biaya
operasi pengangkutan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian Tugas Akhir
penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari informasi serta teori yang
berhubungan dengan alat penambangan berdasarkan referensi dari buku, jurnal
serta laporan tugas akhir sebelumnya.
2. Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati mekanisme kerja aktivitas
alat alat mekanis di lapangan secara langsung.
3. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tugas akhir ini terdapat dua jenis data yaitu :
a. Data primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan antara lain :
Biaya pergantian lahan
Biaya OB Removal
Biaya operasional penambangan
Biaya Pembelian atau sewa peralatan produksi tambang batubara
Biaya Pajak kepada pemerintah setempat
Biaya tak terduga , dan biaya lain-lain.
b. Data sekunder
data yang diperoleh dari sumber-sumber pustaka yang berhubungan dengan
tugas akhir ini antara lain :
Biaya eksplorasi
Biaya Infrastruktur
Preproduction development
Biaya Bangunan
Upah kerja
Anggaran reklamasi serta rehabilitasi
Biaya lain-lain.
4. Pengolahan data
Data-data yang telah di peroleh kemudian di klasifikasikan berdasarkan
jenis data kemudian dilakukan analisis serta perhitungan sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan dari penelitian tugas akhir ini.
5. Penulisan laporan
Penulisan laporan dilakukan setelah keempat poin diatas telah selesai
dilaksanakan.
Bia
Bia Bia
y
y y
a
a Diagram Alir Penelitian
3.2. a
p
pe pe
er Rumusan Masalah
rg rg
g Biaya eksplorasi
ant Biaya Infrastruktur
ant

tak terduga , dan biaya lain-lain. Biaya
a Preproduction development
ian
Pajak kepada pemerintah setempat Biaya
Biaya Bangunan
Studi Literatur
ian
nt
Pembelian atau sewa peralatan produksi tambang batubara Biaya
Biaya Upah kerja
operasional penambangan
lah Biaya
Anggaran reklamasi serta rehabilitasi
lah
ia Biaya lain-lain.
OB Removal Biaya
pergantian lahan Biaya

n Pengambilan Data
la

Data Primer Data


Faktor faktor teknis yang
mempengaruhi dan menjadi bahan Sekunder
pertimbangan dalam investasi pembukaan
lahan tambang batubara di perusahaan.

Biaya Lain-Lain Biaya Investasi


Biaya Operasi

Pengolahan Perhitungan biaya investasi


Data dengan formula yang ada /
hasil modifikasi

Model Cash Flow


Depresiasi dan
Amortisasi
Kriteria Penilaian
Finansial
Nilai Sekarang Bersih
(NPV)
Laju Pengembalian
Internal (Internal Rate
of Return/IRR)
Analisis Kelayakan

Kesimpulan
BAB IV
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

4.1. Tempat dan waktu pelaksanaan


4.1.1. Tempat pelaksanaan
Nama instansi/perusahaan : PT Baturona Adimulya
Alamat perusahaan : Jl. Palembang-Sungai Lilin Simp.108
Keluang Dusun III Desa Supat Kec. Babat
Supat Kab. Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan.
Kode Pos : 30755
Nomor telepon : (0711) 321501

4.1.2. Waktu pelaksanaan


Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan kepada bapak/ibu pimpinan
PT Baturona Adimulya, tugas akhir ini akan dilaksanakan pada tanggal 20
Februari s.d. 10 April 2017 dengan deskripsi kegaitan.
Minggu ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Orientasi lapangan + - - - - - - -
2 Pengambilan data - + + + - - - -
3 Pengolahan data - - - + + + - -
4 Pembuatan laporan - - - - - - + +
Keterangan :
+ = Dilaksanakan

BAB V
PENUTUP
Kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melaksanakan penelitian
tugas akhir di PT Baturona Adimulya akan kami laksanakan dengan maksimal dan
penuh tanggung jawab. Demikian proposal tugas akhir ini kami ajukan, Besar
harapan kami PT Baturona Adimulya dapat menyetujui dan menerima proposal
tugas akhir ini. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Adger N, Brown K, Cerfigni R, Moran D. 1994. Towards Estimating Total


Economic Value of Forests in Mexico. Centre for Social and Economic
Research on the Global Environment. Inggris (GB): University of East
Anglia, University Collage London.

Albarqoni F. 2013. Valuasi Ekonomi Lahan Hutan yang Berpotensi Untuk


Konversi Menjadi Kawasan Industri Kariangau Balikpapan Kalimantan
Timur. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.

Asisten Deputi Ekonomi Lingkungan. 2011. Panduan Valuasi Ekonomi


Kegiatan Pertambangan. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup.
Badan Geologi, 2014. Executive Summary: Pemutakhiran Data dan Neraca
Sumber Daya Energi. Badan Geologi Bandung, hlm. 11.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. 2012. Statistik Batubara Indonesia


Tahun 2012. Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. 2013. Produksi Batubara Indonesia


Tahun 2008-2013. Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dokumen Analisis Investasi Pertambangan. 2005. Doc Slide. Online Publikasi


dilihat 10 Januari 2017 http://dokumen.tips/documents/analisis-investasi-
tambang.html.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Pertambangan Mineral dan Batubara.

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 5 Tahun 2011 tentang


Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Prasetya, Ferry. 2012. Modul Ekonomi Publik Bagian VI: Analisis Biaya dan
Manfaat. Malang: Universitas Brawijaya.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara. Batubara.


2005. Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Satria, Adam dan Satriawan, Fatra. 2016. Laporan Praktik Kerja Lapangan PT
Baturona Adimulya. Politeknik Akamigas Palembang: Tugas Akhir Tidak
Diterbitkan.

Shadrina, Esya. 2014. Analisis Biaya dan Manfaat Ekonomi Konversi Kawasan
Hutan Menjadi Pertambangan Batubara. [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 2009. Tentang Pertambangan


Mineral dan Batubara.

Wijaya, Erik., 2015. Kajian Konseptual Investasi dan Valuasi Ekonomi Proyek
Tambang Batubara di Sumatera Selatan. Tesis M.T. Palembang: Fakultas
Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya.

World Coal Association, 2014. Resources Coal Statistic. WCA. London.


Rincian Curriculum Vitae

1 Nama Lengkap
: Adam Satria
. Full Name

2 Alamat
: JL. Pangeran Ayin Kom: Griya Damai
. Address
Indah Blok AA NO.11 RT:11 RW: 03 :
Kenten Laut, PALEMBANG

3 No.Telpon / HP
: 0858 3818 2808
. Telephone / HP

4 Alamat Email
: Adam_satria94@yahoo.com
. Email Address

1. Data Pribadi
personal data
Nama Lengkap : Nama Panggilan :
Full Name Nick Name
Adam Satria Adam
Jenis Kelamin : Tempat /tanggal lahir :
Gender Place /date of birth
Laki- - laki Palembang, 12 November 1996

Alamat di Palembang :
Address Alamat lainnya :
Other Adress
JL. Pangeran Ayin Kom: Griya Damai
Indah Blok AA NO.11 RT:11 RW: 03 :
Kenten Laut, Palembang
-
No. Telepon : No. HP :
Phone Number HP Number
085838182808
0711 815610

Status Pernikahan :
No. KTP :
Marital Status
Identity Card No.
Belum Menikah
1607101211960009

Golongan Darah : Agama :


Blood Type Religion

B ISLAM
Kewarganegaraan :
Nationality
Warga Negara Indonesia (WNI)

2. Data Keluarga
Family Identity
Nama Ayah : Nama Ibu :
Father Name Mother Name
Saparuddin Daria. M

Alamat : Alamat :
Address Address
JL. Pangeran Ayin Kom: Griya JL. Pangeran Ayin Kom: Griya
Damai Indah Blok AA NO.11 Damai Indah Blok AA NO.11 RT:11
RT:11 RW: 03 : Kenten Laut, RW: 03 : Kenten Laut,
PALEMBANG PALEMBANG

No. Telepon : No. Telepon :


Phone Number Phone Number
0811-787400 085273897666
Pekerjaan : Pekerjaan :
Occupation Occupation
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga

3. Pendidikan Formal
Formal Education
Dari
Bidang
tahun Sekolah Kota Ijazah
Studi
s/d tahun School City Certificate
Subject
From - to
2002 Ada / Tidak ada
SD Xaverius 9 Palembang
2008 *)
2008 - Ada / Tidak ada
SMP Xaverius 7 Palembang
2011 *)
2011 - Ada / Tidak ada
SMA Xaverius 3 Palembang IPA
2014 *)
2015 - Politeknik Ada / Tidak ada
Palembang D3
sekarang Akamigas *)

4. Pendidikan Tambahan : Kursus, Training, Seminar


Training Achievement
Dari
tahun
s/d Kursus / Pelatihan Kota Penyelenggara Ijazah
tahun Course /Training City Organizer Certificate
From
- to
2013 - Kursus Bahasa Inggris GLOBAL Ada / Tidak
Palembang
2014 Conversation English Course ada *)
Pelatihan teknologi
MMR JAPAN
-keselamatan pada
2015- & PUSDIKLAT Ada / Tidak
tambang bawah tanah Palembang
2016 MINERBA ada *)
menggunakan software
BANDUNG
KAZEMARU
2015 - Pelatihan Balai Diklat PUSDIKLAT Ada / Tidak
Padang
2016 Tambang Bawah Tanah MINERBA ada *)
Two days Course
IAGI SM- Ada / Tidak
2016 Halliburton geological Palembang
UNSRI ada *)
seismik

Kursus Bahasa Gloria English Ada / Tidak


2016 Palembang
Inggris Conversation Course ada *)

5. Penguasaan Bahasa Asing, Penguasaan Komputer, Hobby, Aktifitas lain.


Language Proficiency, Computer Literacy, hobby, activities

Bahasa Membaca Menulis Berbicara Sertifikat


Language Reading Writing Speaking Certificate
*) *) *)
Indonesia B/C/K B/C/K B/C/K Ada / Tidak ada*)
*) *) *)
Bahasa Inggris B/C/K B/C/K B/C/K Ada / Tidak ada*)

Tingkat
Komputer Deskripsi
Penguasaan
Computer Description
Level of Skill
Microsoft Office
B/C/K *) Word Processing
Word
Microsoft Office
B/C/K *) Spreadsheet and data calculation
Excel
Microsoft
B/C/K *) Presentation Design
OfficePower Point

*) Coret yang tidak perlu


B/C/K : Baik/Cukup/Kurang

6. Dengan ini saya menyatakan bahwa saya :


a. Tidak pernah melakukan tindakan kriminal
b. Tidak pernah terlibat/menggunakan barang psikotropika

Semua data yang ada dalam lembar rincian curriculum vitae ini secara
kesatuan saya isikan dengan benar dan penuh kesungguhan. Setiap ketidak-
benaran atau penyimpangan pengisian data dapat dijadikan dasar untuk
menolak lamaran saya.

I certify that the information is correct. False or withheld information can be used
to refuse this application or may lead the termination of my employment with no
indemnity or to sue me according to the regulation/law

Hormat saya,

Adam Satria

Anda mungkin juga menyukai