Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SKRIPSI

PERANCANGAN (DESIGN) PIT DI BLOK GUNUNG AGUNG SERELO


UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI BATUBARA 20 JUTA TON/
TAHUN PT. BUMI MERAPI ENERGI, KECAMATAN MERAPI BARAT,
KABUPATEN LAHAT, SUMATERA SELATAN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Tugas Akhir


Pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh

Andre Rio Wijaya

03021381621099

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

TUGAS AKHIR MAHASISWA

1. Judul
PERANCANGAN (DESIGN) PIT DI BLOK GUNUNG AGUNG SERELO
UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI BATUBARA 20 JUTA TON/
TAHUN PT. BUMI MERAPI ENERGI, KECAMATAN MERAPI BARAT,
KABUPATEN LAHAT, SUMATERA SELATAN
2. Pengusul
a. Nama : Andre Rio Wijaya
b. Jenis Kelamin : Laki - Laki
c. NIM : 03021381621099
d. Semester : VI (Enam)
e. Fak/Jurusan : Teknik/Pertambangan
f. Institusi : Universitas Sriwijaya
g. Nomor Telepon : 0895-6053-54557
h. Alamat Email : andreriowijaya3@gmail.com

3. Waktu Pelaksanaan : 20 Februari – 20 April 2019

4. Lokasi Penelitian : Blok Gunung Agung, Serelo, PT. Bumi Merapi Energi,
Lahat, Sumatera Selatan

Palembang, Januari 2019


Pembimbing Proposal, Pengusul

Alek Al Hadi, S.T.,M.T Andre Rio Wijaya


NIP. 167205010690001 NIM. 03021381621099

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya,

Dr. Hj.Rr. Harminuke Eko Handayani, ST.,MT


NIP. 196902091997032001
A. JUDUL
Perancangan (Design) Pit di Blok Gunung Agung Serelo Untuk Mencapai
Target Produksi Batubara 20 Juta Ton/ Tahun PT. Bumi Merapi Energi,
Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan

B. LOKASI
PT. Bumi Merapi Energi

C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan

D. LATAR BELAKANG
Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil bahan
galian berharga dari lapisan bumi. Perkembangan dan peningkatan teknologi
cukup besar , baik dalam tambang terbuka maupun tambang bawah tanah.
Tujuannya merupakan optimalisasi dalam pertambangan melalui perencanaan
penambangan dan dilaksanakannya teknik penambangan yang baik. Seluruh aspek
dalam kegiatan penambangan perlu dikaji, direncanakan dan dilakukan dengan
baik, karena masing - masing aspek tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi
satu sama lain.
Indonesia secara keseluruhan memiliki 24.100 juta ton sumberdaya terukur
dan menyebar di wilayah Indonesia Bagian Barat dan Tengah, termasuk di
dalamnya adalah Provinsi Sumatera Selatan (Badan Geologi, 2011)
PT. Bumi Merapi Energi adalah salah satu perusahaan tambang batubara yang
ada di Sumatera Selatan. Lokasi izin usaha pertambangan (IUP) eksplotaitasi PT.
Bumi Merapi Energi secara administratif termasuk ke dalam Kabupaten Lahat,
Provinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah 1.851 Ha yang berlokasi di
Kecamatan Merapi Barat.
Gambar 1. Peta Area Penambangan Batubara PT. Bumi Merapi Energi

PT. Bumi Merapi Energi terbagi menjadi dua blok besar yaitu blok Serelo dan
blok Kunkgkilan dengan total cadangan mencapai 130 juta ton. Target
penambangan batubara yang ditetapkan PT. Bumi Merapi Energi disesuaikan dengan
kondisi pasar dan jumlah cadangan yang dimiliki. Produksi tambang dimulai pada
skala sekitar 2 juta ton pertahun akan ditingkatkanmenjadi 10 juta ton pada tahun
pertama, 15 juta ton pada tahun kedua dan 20 juta ton pada tahun ketiga hingga tahun
ke delapan dengan produksi 10 juta ton. Dengan demikian umur tambang diprediksi
selama 8 tahun dan berencana akan membuka pit baru yang sebelumnya sudah
dilakukan kajian pemodelan sebaran batubara pada daerah penyelidikan tersebut.
Pemodelan batubara tersebut menjadi dasar untuk melakukan kajian
selanjutnya yaitu penentuan daerah potensial, penentuan parameter desain dan
penentuan desain pit. Optimasi pit merupakan pekerjaan (tahap) lanjutan dari hasil
pemodelan batubara. Pada tahap ini mulai diterapkan batasan-batasan teknis
maupun ekonomisyang dapat menjadi pembatas pada saat merancang desain pit
limit. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka untuk membuka pit baru
perlu adanya pengembangan teknologi. Dengan demikian, dilakukannya kajian
penelitian mengenai perancangan desain pit pada penambangan batubara dengan
nilai yang ekonomis untuk ditambang dan desain pit yang optimum untuk
diaplikasikan di lokasi penelitian.
E. PERUMUSAN PENELITIAN
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang (Design) Pit Pada Penambangan Batubara di Blok
Serelo PT. Bumi Merapi Energi?
2. Bagaimana menentukan geometri lereng tambang di Pit Selero PT. Bumi
Merapi Energi?
3. Bagaimana menentukan geometri jalan tambang di Pit Selero PT. Bumi
Merapi Energi?
4. Bagaimana hasil dari perhitungan cadangan tertambang di Pit Blok Selero
PT. Bumi Merapi Energi?

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Penelitian tugas akhir ini merupakan perancangan (Design) Pit Pada
Penambangan Batubara di Blok Serelo PT. Bumi Merapi Energi, Kecamatan
Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

G. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat rancangan (Design) Pit Pada Penambangan Batubara di Blok
Serelo PT. Bumi Merapi Energi.
2. Mengetahui geometri lereng tambang di Pit Selero PT. Bumi Merapi
Energi.
3. Mengetahui geometri jalan tambang di Pit Selero PT. Bumi Merapi
Energi.
4. Mengetahui hasil cadangan tertambang di Pit Blok Selero PT. Bumi
Merapi Energi

H. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari tugas akhir ini yaitu dapat menganalisa faktor- faktor
yang berpengaruh pada saat perancangan (design) pit tambang seperti cadangan,
batasan wilayah IUP dan lahan yang sudah dibebaskan, Break Even Stripping
Ratio (BESR) , geometri bukaan tambang dan geometri jalan tambang (ramp).

I. TINJAUAN PUSTAKA
1. Perancangan Tambang (Mine Design)
Rancangan (design) adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria
teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta
urutan teknis pelaksanaannya. Di Industri pertambangan juga dikenal rancangan
tambang (mine design) yang mencakup pula kegiatan- kegiatan seperti yang ada
pada perencanaan tambang, tetapi semua data dan informasinya sudah rinci
(pemodelan geologi, pit potensial, pit limit, geoteknik, stripping ratio, dan data
pendukung lainnya). Pada umumnya ada dua tingkat rancangan, yaitu (Maryanto
2013) :
a. Rancangan konsep (conceptual design), yaitu suatu rancangan awal atau
titik tolak rancangan yang dibuat atas dasar analisis dan perhitungan secara
garis besar dan baru dipandang dari beberapa segi yang terpenting,
kemudian akan dikembangkan agar sesuai dengan keadaan (condition)
nyata di lapangan.
b. Rancangan rekayasa atau rekacipta (engineering design), adalah suatu
rancangan lanjutan dari rancangan konsep yang disusun dengan rinci dan
lengkap berdasarkan data dan informasi hasil penelitian laboratoria serta
literatur dilengkapi dengan hasil-hasil pemeriksaan keadaan lapangan.
Rancangan konsep pada umumnya digunakan untuk perhitungan teknis dan
penentuan urutan kegiatan sampai tahap studi kelayakan (feasibility study),
sedangkan rancangan rekayasa dipakai sebagai dasar acuan atau pegangan dari
pelaksanaan kegiatan sebenarnya di lapangan yang meliputi rancangan batas akhir
tambang, tahapan penambangan (mining stages/ mining phasespushback),
penjadwalan produksidan material buangan (waste). Rancangan rekayasa tersebut
biasanya juga diperjelas menjadi rancangan bulanan, mingguan dan harian.

2. Klasifikasi dan Sumberdaya Cadangan Batubara


Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menetapkan pembakuan
mengenai Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan SNI Nomor 5015 Tahun
2011. Dalam pembakuan ini didefinisikan bahwa sumberdaya batubara adalah
bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan kuantitas tertentu serta
mempunyai prosepek beralasan yang memungkinkan untuk ditambang secara
ekonomis. Lokasi, kualitas, kuantitas karakteristik geologi dan kemenerusan dari
lapisan a yang telah diketahui, diperkirakan atau diintrepesitasikan dari bukti
geologi tertentu. Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara BSN, 2011 :
a. Sumberdaya batubara tereka (inferred coal resource) : bagian dari total
estimasi sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya hanya dapat
diperkirakan dengan tingkat kepercayaan rendah. Titik informasi yang
mungkin didukung oleh data pendukung tidak cukup untuk membuktikan
kemenerusan lapisan batubara dan kualitasnya.
b. Sumberdaya batubara tertunjuk (indicated coal resource): bagian dari total
sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya dapat diperkirakan
dengan tingkat kepercayaan yang masuk akal, didasarkan pada informasi
yang didapatkan dari titik – titik pengamatan yang mungkin didukung oleh
data pendukung. Titik informasi yang ada cukup untuk mengintrepetasikan
kemenerusan lapisan batubara, tapi tidak cukup untuk membuktikan
kemenerusan lapisan batubara dan kualitasnya.
c. Sumberdaya batubara terukur (measured coal resource): bagian dari total
sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya dapat diperkirakan
dengan tingkat kepercayaan tinggi, didasarkan pada informasi yang didapat
dari titik – titik pengamatan yang diperkuat dengan data – data pendukung.
Jarak titik – titik pengamatan cukup berdekatan untuk membuktikan
kemenerusan lapisan batubara atau kualitasnya

3. Parameter merancang (design) pit tambang.


Suatu perancangan tambang mengacu pada beberapa parameter desain
yaitu sebagai berikut Striping Ratio (SR), Pit Limit, dan Geoteknik (Fikri, 2015).
a. Striping Ratio
a.1. Definisi Stripping Ratio
Stripping Ratio adalah perbandingan antara volume masa batuan yg
dibongkar (lapisan tanah penutup) dengan batubara yg di ambil atau bisa
juga disebut dengan besarnya volume tanah lapisan penutup yang harus
dibongkar untuk mendapatkan 1 ton batubara.
a.2. Mengukur Stripping Ratio
Keterangan:
T = Tebal batubara,
Θ = Dip batubara,
Ø = Overall slope,
H = Kedalaman tambang,
X1 = Bukaan tambang 1,
X2 = Bukaan tambang 2.
Striping Ratio yaitu nilai perbandingan antara Overburden yang di buang
untuk mendapatkan per ton Batubara.
SR = OB : Coal
Berdasarkan gambar tadi, jelas rasanya striping ratio dapat dengan mudah
untuk dihitung. Bayangkan gambar tadi suatu section tambang, maka kita
dapat menghitung jumlah OB dan Coal nya.
Jumlah Overburden = ½ x Lebar Bukaan x Kedalaman Pit.
Jumlah Coal = Tebal coal x RD x (H / Sin Θ)
a.3. Faktor Yang Mempengaruhi Stripping Ratio Faktor-faktor yang
mempengaruhi stripping ratio adalah:
1. Faktor volume, Volume factor merupakan tahap awal dalam
penentuan stripping ratio. Penampang litologi pemboran menunjukkan
formasi litologi yang ditembus dan ketebalan formasi litologi. Dari
informasi tersebut, dilakukan identifikasi ketebalan tanah penutup dan
batu bara Untuk batubara dengan sistem perlapisan multiseam,
dilakukan dengan penjumlahan total ketebalan untuk seluruh seam.
Prosedur ini berlaku untuk seluruh lubang bor ketebalan dari tanah
penutup dan batubara berpengaruh terhadap Perhitungan luas daerah
tergantung dari metode perhitungan cadangan yang digunakan.Setelah
luas daerah diketahui, lalu dilakukan kalkulasi antara ketebalan rata-rata
batubaramaupun tanah penutup pada daerah tersebut dengan luasan
daerah, dan diperoleh volumetanah penutup dan batubara pada daerah
tersebut
2. Faktor tonase, Pada industri pertambangan, penjualan bahan galian
dan kapasitas Produksi dilakukan dari atas dasar berat dari bahan galian
tersebut. Hal ini berlawanan dengan industri perancangan sipil dimana
pembayaran dilakukan atas dasar volume material yang dipindahkan.
Konversi dari volume ke berat harus dilakukan dalam kaitannya dengan
kegiatan pemuatan, pengangkutan maupun untuk kegiatan pengolahan.
b. Pit Limit
b.1. Pengertian Pit Limit
Pit limit merupakan salah satu rencana dalam penambangan untuk
menentukan batas akhir dari suatu penambangan ( ultimate pit limit ) untuk
suatu lapisan batubara..
b.2. Penentuan Batas Dari Pit
Menentukan batas akhir dari suatu penambangan untuk suatu lapisan
batubara ini bearti menentukan berapa besar cadangan bijih yang akan di
tambang yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari lapisan batubara
tersebut. Dalam penentuan akhir dari pit, nilai waktu dari uang belum
diperhitungkan. Batas penambangan ditentukan dengan cara menentukan
daerah yang layak untuk diproduksibaik secara teknis, ekonomis maupun
lingungan.
c. Data Geoteknik
Hal yang juga mempengaruhi dalam mendesign suatu pit tambang adalah
kestabilan lereng, faktor- faktor yang erpengaruh pada estabilan lereng
antara lain bobot isi tanah atau batuan, kohesi, dan sudut geser dalam (Ir.
Karyono M.T, Diklat Perencanaan Tambang Terbuka, Unisba)
c.1. Bobot isi tanah atau batuan
Nilai bobot isi tanah atau batuan akan menentukan besarnya beban yang
diterima pada permukaan bidang longsor, dinyatakan dalam satuan berat per
volume. Bobot isi batuan juga dipengaruhi oleh jumlah kandungan air dalam
batuan tersebut. Semakin besar bobot isi pada suatu lereng tambang maka gaya
geser penyebab kelongsoran akan semakin besar. Bobot isi diketahui dari
pengujian laboratorium. Nilai bobot isi batuan untuk analisa kestabilan lereng
terdiri dari 3 parameter yaitu nilai Bobot isi batuan pada kondisi asli (gn),
kondisi kering (gd) dan Bobot isi pada kondisi basah (gw).
c.2. Kohesi
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan, dinyatakan
dalam satuan berat per satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika
kekuatan gesernya makin besar. Nilai kohesi (c) diperoleh dari pengujian
laboratorium yaitu pengujian kuat geser langsung (direct shear strength test)
dan pengujian triaxial (triaxial test).
c.3. Sudut geser dalam (f)
Sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari hubungan antara
tegangan normal dan tegangan geser di dalam material tanah atau batuan.
Sudut geser dalam adalah sudut rekahan yang dibentuk jika suatu material
dikenai tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi tegangan gesernya.
Semakin besar sudut geser dalam suatu material maka material tersebut akan
lebih tahan menerima tegangan luar yang dikenakan terhadapnya.
Untuk mengetahui nilai kohesi dan sudut geser dalam, dinyatakan dalam
persamaan berikut :
τnt = σn tan f + c
Dimana :
τnt = tegangan geser
σn = tegangan normal
f = sudut geser dalam
c = kohesi
Prinsip pengujian direct shear strength test atau juga dikenal dengan
shear box test adalah menggeser langsung contoh tanah atau batuan di bawah
kondisi beban normal tertentu. Pergeseran diberikan terhadap bidang pecahnya,
sementara untuk tanah dapat dilakukan pergeseran secara langsung pada conto
tanah tersebut. Beban normal yang diberikan diupayakan mendekati kondisi
sebenarnya di lapangan.
J. PENELITIAN TERDAHULU
Menurut Dedi Saputra dalam penelitiannya yang berjudul ““Perancangan
(Design) Pi t Ef Pada Penambangan Batubara di PT. Milagro Indonesia Mining
Desa Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur, menarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Hasil perhitungan BESRdiperoleh nilai 9,8 : 1, dan nilai SRekonomis 6,9 : 1.
2. Batas pit potensial pada rancangan (design) pit EF terletak pada bagian Timur
IUP PT.Milagro Indonesia Mining dan dibatasi oleh :
a. Bagian Utara Boundary Pit PotensialDi sebelah Utara boundary pit yang di
rancang dibatasi oleh adanya jalan hauling perusahaaan PT RPC, PT Rizki
Jabal Bara dan PT Milagro Indonesia Mining
b. Bagian Selatan Boundary PitPotensial Di sebelah selatan pitdibatasi oleh pit
C yang sudah ditambang.
c. Bagian Timur Boundary Pit Potensial Disebelah selatan pit EF dibatasi oleh
subcropline batubara.
d. Bagian Barat Boundary Pit Potensial Disebelah barat pitEF dibatasi oleh SR
yang tidak lagi ekonomis apabila ditambang.
e. Geometri lereng untuk overall slopedirancang dengan tinggi 60 meter,
kemiringan 40° dan geometri single bench dirancang dengan kemiringan
60° , tinggi 10 meter.
f. Berdasarkan area potensial untuk ditambang pit EF dirancang dengan elevasi
lantai tambang 60 mdpl dan luas bukaan keseluruhan 6.03 Ha.
g. Cadangan tertambang pit EF adalah 200.657 ton dengan volume overburden
1.344.574 BCM dengan SR 6,7 : 1.

K. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggabungkan antara teori
dengan data di lapangan sehingga di dapat pendekatan penyelesaian masalah. Dan
metodologi penelitian yang dilakukan adalah :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang
diperoleh dari instansi terkait, perpustakaan, dan informasi-informasi lainnya
yang berkaitan. informasi yang diperoleh dari studi literatur berupa literatur-
literatur yang berhubungan dengan aspek lingkungan.
2. Penelitian di lapangan
Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa
tahap, yaitu:
a. Orientasi lapangan dengan melakukan pengamatan secara langsung serta
mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
dibahas.
b. Pengambilan data
Data – data yang diambil adalah sebagai berikut:
1). Data ekspolarasi mengenai cadangan batubara (Core drilling)
2). Data geoteknik material overburden (lapisan penutup)
3). Data rencana produksi
3. Pengolahan data, yaitu melakukan pengolahan terhadap data yang telah
diperoleh dari pengamatan sebelumnya dan menganalisa
.

Minggu
No Uraian Kegiatan
1-2 3-4 5-6 7-8
1 Persiapan

2 Survei Pendahuluan

3 Pengumpulan Data

4 Analisa

5 Pengolahan Data
6 Penyusunan Laporan Akhir
L. JADWAL PENELITIAN
Sesuai dengan surat permohonan yang kami ajukan, kami bermaksud
melaksanakan Tugas Akhir pada tanggal 20 Febuari sampai 20 April 2019
dengan perincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

M. PENUTUP
Demikianlah proposal permohonan penelitian Tugas Akhir yang
direncanakan dilakukan di PT. Bumi Merapi Energi, Kecamatan Merapi Barat,
Lahat, Sumatera Selatan. Besar harapan saya untuk dapat melakukan penelitian
Tugas Akhir ini. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami mengucapkan
terima kasih.

N. DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 1999, Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara, SNI 13-6011-
1999.
Anonim., 1999, Sumberdaya dan Cadangan , SNI 13 – 5104 - 1998.
Arif, Irwandy., 2013, Batubara Indonesia, Indonesia Mining Institute, Bandung.
Jhon Bray., Evert Hoek .,1981, Rock Slope Enggineering, The institution of
Mining and Metallurgy, London.
Nicholas., 2009, The Kutai Basin – A Unique Structural History, Proceeding of
the Indonesian Petroleum Association,16th
Annual Convetion, Jakarta, Indonesia.Prodjosumarto , Partanto, 1993,Pemindahan
Tanah Mekanis,Fa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut
Teknologi Bandung.
Sikumbang, N, Heryanto, R, 1994, Peta Geologi lembar Banjarmasin,Kalimantan,
Pusat Penelitiandan Pengembangan Geologi.
Supriatna, S., Sukardi, Rustandi., 1995, Peta Geologi Lembar Banjarmasin,
Kalimantan Skala 1 : 250.000, Pusat Penelitiandan Pengemban geologi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini :

1. Nama Lengkap : Andre Rio Wijaya


2. Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 15 Juni 1998
3. Jenis Kelamin : Laki Laki
4. Kawin / Belum Kawin : Belum Kawin
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. Alamat Rumah : Jalan Mayor
Salim Batubara, Lorong Orion, Rt. 36,
Rw.11, Kel.Sekip Jaya, Kec. Kemuning,
No.2265, Palembang
8. No. HP / Email : 0895639464813/
Andreriowijaya3@gmail.com
9. Nama Orang Tua : Arkan
10. Pendidikan
a. SD N 41 Palembang tahun 2004 - 2010
b. SMP Negeri 3 Palembang tahun 2010 – 2013
c. SMA Negeri 3 Palembang tahun 2013 - 2016
d. Universitas Sriwijaya tahun 2016 - sekarang

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguh-


sungguhnya serta menurut keadaan yang sebenarnya.

Palembang, Januari 2019


Hormat Saya,

Andre Rio Wijaya


NIM 03021381621099

Anda mungkin juga menyukai