PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
DANIEL SETIAWAN LUKAS
112.15.0129 / TA
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
DANIEL SETIAWAN LUKAS
112150129
1
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat membuat suatu rencana push
back pada suatu lokasi tambang bijih nikel, dengan mempertimbangkan berbagai
faktor terkait sehingga dapat memberikan perencanaan produksi yang tepat untuk
memperoleh hasil penambangan yang aman dan optimal.
2
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
3
2.1.2. Defisini Push Back
Push back adalah tahapan penambangan ( mineable geometries ) yang
menunjukkan bagaimana suatu pit akan ditambang, dari titik awal masuk hingga
ke bentuk akhir pit. Pentahapan penambangan itu disebut juga dengan phases,
slices, stages. Tujuan utama dari tahapan penambangan adalah untuk
menyederhanakan seluruh volume yang ada dalam overall pit ke dalam unit unit
pit penambangan yang lebih kecil, sehingga memudahkan penangan.
Dengan demikian, masalah perancangan tambang tiga dimensi yang amat
kompleks ini dapat disederhanakan. Selain itu, elemen waktu mulai
diperhitungkan dalam rancangan ini karena urutan penambangan tiap – tiap push
back merupakan pertimbangan penting dalam perancangan.
Keterangan : V= Volume ( )
= Luas Penampang 1 ( )
= Luas Penampang 2 ( )
H = Beda tinggi antar penampang (m)
4
Ultimate Pit Slope
Termasuk dalam faktor pertimbangan teknis yaitu kemiringan / batas luar
tambang yang tetap stabil dan menguntungkan. Dengan demikian, akan
berhubungan dengan geometri lereng yang direncanakan. Ultimate pit slope ini
juga berpengaruh pada eksplorasi lanjut, tahap evaluasi dan tahap persiapan
yang didasarkan pada :
a. Sifat fisik dan mekanik batuan
b. Struktur geologi ( sesar, kekar, bidang perlapian, bidang geser )
c. Air tanah, unsur kimia batuan dan waktu yang dibutuhkan
• Geometri Jenjang
Komponen dasar pada open pit adalah jenjang. Bagian jenjang adalah:
BH Keterangan :
C BH : Bench Height
BW BW : Bench Width
C: Crest
T T : Toe
Gambar 2.1
Bagian-bagian jenjang
b. Jenjang Kerja
SB
WB
Keterangan :
SB : Safety Bench
WB: Working Bench
Gambar 2.2
Working bench dan safety bench
5
c. Pit slope geometry
Pit slope geometry disebut juga geometri kemiringan dari front penambangan.
Gambar 2. 3
Pit slope geometry
Keterangan :
C : Crest , T : Toe
• Geometri Jenjang
Beberapa parameter penentuan dimensi jenjang, yaitu:
- Sasaran produksi
- Kondisi dan karakteristik massa batuan
- Peralatan yang digunakan
6
Dimensi jenjang yang diperhitungkan meliputi lebar, panjang, tinggi jenjang.
Ukuran panjang dan lebar jenjang ditentukan oleh metode pembongkaran
material (menggunakan alat mekanis atau peledakan), kemampuan alat muat,
pola gerak alat muat dan alat angkut, maupun letak alat muat dan alat angkut
yang digunakan dalam waktu yang bersamaan pada saat penambangan serta
sasaran produksi dan rencana pemanfaatan lahan bekas tambang. Dimensi
jenjang akan mempengaruhi jumlah bahan galian yang dapat ditambang, dan
berpengaruh pada kesetabilan lereng dan keamanan penambangan.
7
Dalam pelaksanaan penambangan, pengontrolan sudut lereng biasanya
dilakukan dengan menandai lokasi pucuk jenjang (crest) sesuai dengan desain
yang telah dibuat menggunakan bendera kecil. Lokasi lubang-lubang tembak
dapat pula menjadi pedoman. Penggalian sebaiknya dilakukan dari bagian atas
material, agar berada pada posisi kerja yang aman (untuk menghindari
longsoran saat penggalian material). Komponen dasar pada tambang terbuka
adalah jenjang.
i) Pada suatu tambang yang baru, letak jalan (ramp) keluar tambang sangat
penting untuk diperhitungkan. Jalan tambang umumnya merupakan akses
ke lokasi penambangan menuju keluar lokasi Faktor topografi merupakan
pertimbangan utama untuk pembuatan rancangan jalan tambang.
ii) Kinerja alat muat dan alat angkut tergantung dari kondisi topografi. Lebar
jalan tergantung pada lebar alat angkut. Umumnya lebar jalan yang aman
adalah 3,5 kali lebar dump truck. Berdasarkan dimensi tersebut
memungkinkan untuk lalu lintas dua arah, ruangan untuk truk yang akan
menyusul, selokan penyaliran, dan tanggul pengaman.
8
iii) Desain ini dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam
perancangan dan memudahkan dalam akses ke jenjang-jenjang
penambangan. Kemiringan maksimum yang masih praktis pada jalan
tambang yang panjang adalah 10%. Umumnya pada tambang skala kecil
merancang kemiringan jalan sebesar 10%. Rancangan spiral dan
switchback biasanya dihindari karena cenderung melambatkan arus
lalulintas. Pertimbangan lain adalah ban akan cepat aus, perawatan ban
menjadi lebih besar dan faktor keamanan.
iv) Apabila geometri memungkinkan dan mempertimbangkan keamanan : di
beberapa lokasi jalan tambang dapat dibuat belokan tanjakan darurat
(runaway ramps) untuk menghentikan laju dump truck yang tidak
terkendali. Selain itu perlu dibuat tanggul pemisah (straddle berm) di
tengah jalan. Pembuatan jalan tambang memiliki dampak pada volume
penggalian material yang sangat besar sehingga aspek ekonomik dari
pembuatan jalan tambang cukup signifikan.
Tujuan utama dari pentahapan ini adalah untuk membagi seluruh volume yang
ada dalam penambangan ke dalam unit-unit perancangan yang lebih kecil
sehingga lebih mudah ditangani. Pada akhirnya, problem perancangan tambang
3-dimensi yang amat kompleks ini dapat disederhanakan. Selain itu, elemen
waktu dapat mulai diperhitungkan dalam rancangan ini karena urutan
penambangan tiap-tiap sequence merupakan pertimbangan penting.
9
maka kita akan sampai pada suatu strategi pengembangan pit secara logis
dalam jangka waktu yang relatif singkat.
10
c. Data pendukung
11
BAB III
RENCANA PENYELESAIAN PENELITIAN
Dalam hal ini dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan data-data
di lapangan, adapun bahan-bahan diperoleh dari Instansi yang terkait dengan
penelitian ini dan perpustakaan kampus dan daerah yang mana dapat berupa :
a. Literatur
12
3.4. Rencana Kegiatan Mingguan
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan penggunaan waktu secara
efisien maka perlu disiapkan mengenai rencana kegiatan mingguan yang akan
dilaksanakan selama kegiatan penelitian berlangsung. Berikut adalah rencana
penelitian mingguan :
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan
13
DAFTAR PUSTAKA
14