Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PEMBAHASAN

Rancangan penambangan merupakan tahap awal dari penambangan yang


sangat penting peranannya. Rancangan yang baik dalam suatu kegiatan
penambangan harus memperhatikan tahapan kelanjutan dari kegiatan yang akan
dilakukan , baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

5.1. Rancangan Penambangan


Penambangan bijih nikel ini dimulai dari atas menuju ke bawah dengan
sistem penambangannya yaitu tambang terbuka dengan metode Open Cut .
Metode Open Cut dengan sistem selektif mining yang diterapkan untuk
penambangan bahan galian bijih (ore) dengan Cut Off Grade kadar terendah 1,3%
Ni yang masih bisa di tambang. Pemuatan bijih nikel dilakukan dengan
menggunakan excavator Hitachi Zaxis 350 dengan kapasitas bucket 2 m3. Bijih
nikel dimuat ke dump truck Dump Truck Hino 500 dengan kapasitas 20 ton.
Pembukaan tambang tidak sekaligus dilakukan secara keseluruhan tetapi
pembukaan dilakukan secara bertahap berdasarkan pada rancangan. Penambangan
di mulai dari elevasi 409 - 349 mdpl dengan tinggi jenjang 6 m, lebar jenjang 2 m,
dan sudut 60°. Setelah di lakukan rancangan penambangan maka di dapat
cadangan bijih nikel sebesar 313.740 ton dengan target produksi sebesar 50.000
ton/bulan.

5.1. Cadangan Tertambang


Berdasarkan hasil rancangan untuk mencapai target produksi 50.000
ton/bulan di Front Cendrawasih, dapat diketahui bahwa untuk rencana penggalian
bijih nikel selama 6 bulan, berdasarkan pada rancangan tambang yang telah
dibuat, bijih nikel yang terbongkar sebesar 313.740 ton.
5.1.1. Cut Off Grade Kadar Terendah 1,3 %
Penambangan bijih nikel dengan Cut Off Grade kadar terendah 1,3 % cadangan
bijih nikel sebesar 313.740 ton dengan rancangan yang dibuat selama 6 bulan dan

37
Striping Ratio 1,01 : 1 dari target produksi 50.000 ton/bulan yang telah ditetapkan,
hal ini di karenakan bijih nikel dengan kadar di bawah 1,3 % Ni tidak masuk
dalam perhitungan cadangan bijih nikel yang dibuat.
Teknis penambangannya juga sangat sulit karena harus memisahkan antara bijih
nikel yang memiliki kadar di atas 1,3% dengan bijih nikel yang memiliki
kadar di bawah 1,3%, dalam hal ini kemampuan operator sangat diperlukan agar
lebih selektif dalam penambangannya dan karyawan grade control menjaga
kualitas bijih nikel agar kemungkinan penurunan kadar dari bijih nikel dapat
diminimalisir (Lihat Tabel 5.1).
Tabel 5.1
Cadangan Di Front Cendrawasih
Ni Volume Tonnes Ni
Waste 0.0 -> 1.3 316925 507080 0.61 %
SLGSO 1.3 -> 1.5 52775 84440 1.4 %
LGSO 1.5 -> 1.7 46300 74080 1.6 %
MGSO 1.7 -> 1.9 41100 65760 1.79 %
HGSO 1.9 -> 4.0 50200 80320 2.2 %
Grand Total 507300 811680 1.03 %
Waste 316925 507080 0.61 %
Ore 190375 304600 1.04 %

5.1.2. Jalan Angkut Tambang


Rancangan dimensi jalan angkut menyesuaikan dengan lebar alat angkut
yang digunakan oleh PT. Tekindo Energi yaitu Dumptuck Hino FM 260 JD
dengan lebar 2,495 meter (lihat Lampiran H). Jumlah jalur yang dipakai adalah 2
jalur ganda untuk 2 arah. Lebar minimum pada jalan lurus yaitu 9 meter dan pada
tikungan 15 meter sehingga dengan lebar jalan yang sudah memenuhi lebar
minimum dapat meminimalisir waktu tunggu yang terjadi apabila truk saling
berpapasan ketika kegiatan pengangkutan berlangsung. Lebar jalan lurus dan lebar
jalan pada tikungan berbeda dikarenakan pada posisi membelok kendaraan akan
membutuhkan ruang gerak yang lebih lebar akibat jejak ban depan dan belakang
yang ditinggalkan di atas jalan.

38
5.1.3. Penjadwalan Produksi
Penjadwalan produksi bijih nikel didasarkan pada target produksi
penambangan bijih nikel yang telah ditentukan oleh PT. Tekindo Energi.
Perhitungan cadangan berdasarkan rancangan akhir tahun 2019 menggunakan
software Surpac 6.3.2 selanjutnya dilakukan penjadwalan produksi dengan
bantuan aplikasi Microsoft Excel. Melalui bantuan Microsoft Excel ini dapat
dijadikan acuan dalam penjadwalan produksi bulan Juli sampai Desember 2019
dibagi menjadi tiap bulan.
Desain akhir tambang berupa cekungan sehingga perlu dibuat jenjang dan
akses jalan yang tepat agar pekerja dapat bekerja bekerja dengan nyaman dan
aman. Jenjang dibuat berdasarkan pada rekomendasi geoteknik PT. Tekindo
Energi. Berdasarkan hasil perancangan tambang tiap bulan, jumlah bijih nikel
yang akan ditambang sebesar 306.400 ton, sedangkan lapisan tanah penutup yang
dikupas sebesar 316.925 BCM (lihat Lampiran C).

1. Penjadwalan Produksi Bijih Nikel bulan Juli 2019


Luas keseluruhan area penambangan pada bulan Juli adalah 3,96 hektar.
Rancangan penambangan pada bulan Juli didasarkan pada peta situasi pada bulan
Juni 2019. Lokasi ini akan ditambang dari elevasi surface sampai elevasi 401.
Kemudian arah penambangan menuju ke arah utara (lihat Lampiran M).
Rancangan penambangan pada bulan Juli 2019 ini bertujuan untuk
memenuhi target produksi bijih nikel sebesar 50.000 ton. Cadangan berdasarkan
desain yang diperoleh untuk bijih nikel sebesar 51.600 ton dan lapisan penutup
sebesar 53.225BCM sehingga didapatkan stripping ratio sebesar 1 : 1,03.

2. Penjadwalan Produksi Batubara bulan Agustus 2019


Luas keseluruhan area penambangan pada bulan Agustus adalah 4,75
hektar. Rancangan penambangan pada bulan Agustus didasarkan pada peta situasi
pada bulan Agustus 2019. Lokasi ini akan ditambang dari elevasi 401 - 397.
Kemudian arah penambangan menuju ke arah utara. (lihat Lampiran N).
Rancangan penambangan pada bulan Agustus 2019 ini bertujuan untuk
memenuhi target produksi bijih nikel sebesar 50.000 ton. Cadangan berdasarkan
desain yang diperoleh untuk bijih nikel sebesar 54.360 ton dan lapisan penutup
sebesar 35.450BCM sehingga didapatkan stripping ratio sebesar 1 : 0,65.

39
3. Penjadwalan Produksi Batubara bulan September 2019
Luas keseluruhan area penambangan pada bulan Septembeer adalah 3,88
hektar. Rancangan penambangan pada bulan September didasarkan pada peta
situasi pada bulan September 2019. Lokasi ini akan ditambang dari elevasi 397 -
391. Kemudian arah penambangan menuju ke arah utara (lihat Lampiran O).
Rancangan penambangan pada bulan September 2019 ini bertujuan untuk
memenuhi target produksi bijih nikel sebesar 50.000 ton. Cadangan berdasarkan
desain yang diperoleh untuk bijih nikel sebesar 50.160 ton dan lapisan penutup
sebesar 45.350BCM sehingga didapatkan stripping ratio sebesar 1 : 0,91.
4. Penjadwalan Produksi Batubara bulan Oktober 2019
Luas keseluruhan area penambangan pada bulan Oktober adalah 3,65
hektar. Rancangan penambangan pada bulan Oktober didasarkan pada peta situasi
pada bulan Oktober 2019. Lokasi ini akan ditambang dari elevasi 391 - 384.
Kemudian arah penambangan menuju ke arah utara. (lihat Lampiran P).
Rancangan penambangan pada bulan Oktober 2019 ini bertujuan untuk
memenuhi target produksi bbijih nikel sebesar 50.000 ton. Cadangan berdasarkan
desain yang diperoleh untuk bijih nikel sebesar 50.240 ton dan lapisan penutup
sebesar 52.075BCM sehingga didapatkan stripping ratio sebesar 1 : 1,04.
5. Penjadwalan Produksi Batubara bulan November 2019
Luas keseluruhan area penambangan pada bulan November adalah 3,65
hektar. Rancangan penambangan pada bulan November didasarkan pada peta
situasi pada bulan November 2019. Lokasi ini akan ditambang dari elevasi 384 -
363. Kemudian arah penambangan menuju ke arah utara. (lihat Lampiran Q).
Rancangan penambangan pada bulan November 2019 ini bertujuan untuk
memenuhi target produksi bijih nikel sebesar 50.000 ton. Cadangan berdasarkan
desain yang diperoleh untuk bijih nikel sebesar 51.160 ton dan lapisan penutup
sebesar 81.300BCMsehingga didapatkan stripping ratio sebesar 1 : 1,59.
6. Penjadwalan Produksi Batubara bulan Desember 2019
Luas keseluruhan area penambangan pada bulan Desember adalah 3,92
hektar. Rancangan penambangan pada bulan Desember didasarkan pada peta
situasi pada bulan Desember 2019. Lokasi ini akan ditambang dari elevasi 363 -
349. Kemudian arah penambangan menuju ke arah utara. (lihat Lampiran R).

40
Rancangan penambangan pada bulan Desember 2019 ini bertujuan untuk
memenuhi target produksi bijih nikel sebesar 50.000 ton. Cadangan berdasarkan
desain yang diperoleh untuk bijih nikel sebesar 50.500 ton dan lapisan penutup
sebesar 31250BCM, sehingga didapatkan stripping ratio sebesar 1 : 0,61.
Hasil perolehan bijih nikel tiap bulannya dapat dilihat pada tabel 5.1 dimana
menjelaskan bahwa perolehan bijih nikel mencapai dari target yang ditentukan.
Kelebihan perolehan batubara tiap bulannya akan menjadi closing inventory pada
bulan tersebut dan akan diakumulasikan dengan perolehan bijih nikel bulan
selanjutnya atau sebagai opening inventory bulan selanjutnya.

Tabel 5.1
Perolehan Bijih Nikel Tiap Bulan
Perolehan Bijih Nikel
Target Produksi
Bulan berdasarkan rancangan
(ton)
(ton)
Juli 50.000 51.600
Agustus 50.000 54.360
September 50.000 50.160
Oktober 50.000 50.240
November 50.000 51.160
Desember 50.000 50.500

41

Anda mungkin juga menyukai