PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
macam anak kegiatan yang harus dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan
yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat masalah
1
2
perubahan dan berdampak pula pada proses perancangan tambang yang sudah
yang kurang baik justru menambah kesulitan dalam proses penambangan dan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1. Bagi Perusahaan
perguruan tinggi.
3. Bagi Mahasiswa
secara praktis.
sebenarnya.
2. Penelitian ini dibuat pada 1 lokasi pit di PT. Putra Perkasa Abadi
5
(Optional)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada PT.Riau Bara Harum. UPN Veteran Yogyakarta. Hasil dari penaksiran
antar seam batubara (interburden), dan jumlah volume batubara untuk proses
semua aspek informasi teknis suatu lokasi tambang mulai dari data eksplorasi,
6
7
1. Stratmodel
pemboran collar, yang meliputi: nama titik bor, koordinat titik bor,
elevasi titik bor, kedalaman lubang bor, ketebalan dan nama seam
batubara yang didapat dari hasillog bor, data litologi meliputi: nama
titik bor, lapisan atas (roof), kedalaman lapisan bawah (floor), nama
endapan batubara.
kasar atau belum dibatasi oleh stripping ratio yang di tentukan. Jika
lebih detail. Pada hasil resgraphic, blok yang memiliki warna lebih
diharapkan.
2. Open Cut
digitasi yang tersimpan dalam file komputer, atau berupa file surface
geoteknik dari material yang ada dalam pit tersebut. Batter dapat diatur
batuan yang lapuk dan hingga 55o untuk batuan fresh. Menurut Robert,
Hook dan Fish (1972) sebaiknya kemiringan lereng kurang dari 60o
pada peralatan yang digunakan, kedalaman pit dan pada geologi lokal
atau derajat iklimnya. Lereng pada overburden yang lemah atau tidak
terkonsolidasi, atau pada tanah yang terekpos, relatif lebih tipis, kurang
12
(1988) menunjukan bahwa untuk range yang lebar dari beberapa badan
lereng dapat dibuat relatif lebih terjal. Namun untuk lereng permanen,
yang tepat.
slope pada ketinggian yang ditentukan. Namun jika pit semakin dalam,
yang dibuat harus sesuai dengan jumlah lajur yang akan dibuat,
dan lebar alat angkut terbesar yang digunakan. Faktor ini biasanya
berkisar antara 8-12 %. Ramp ini dapat berupa jalan lingkar yang
a. Informasi geoteknik
b. Informasi Hidrogeologi
c. Overburden
d. Kapasita produksi
e. Batas fisik
g. Lokasi pengolahan
akan ditambang dari titik awal masuk hingga bentuk akhir pit. Tujuan umum
yang ada dalam pit kedalam unit-unit perancangan yang lebih kecil
akan diperoleh suatu cara untuk membuat strategi penambangan pit secara
dirancang secara baik akan memberikan akses kesemua daerah kerja dan
menyediakan ruang kerja yang cukup untuk operasi peralatan kerja tambang
secara efisien.
jalan angkut untuk setiap kemajuan tambang. Hal tersebut dilakukan untuk
didasarkan pada:
17
geser)
(d) Air tanah, unsur kimia batuan dan waktu yang dibutuhkan.
ruang kerja untuk operasi peralatan dan manusia. Lebar ruang kerja
penambangan (pit limit ) yang telah ditentukan. Hasil dari penaksiran jumlah
18
dump, dan dilakukan desain geometri waste dump secara bertahap untuk
setiap tahunnya. Pada daerah telitian, overburden atau lapisan tanah penutup
penambangan.
model untuk endapan tabular seperti halnya batubara. Aspek penting dalam
produksi harian.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
20
21
berkisar antara 20-250 m diatas muka air laut. Sungai yang mengalir
kearah pantai umumnya berpola hamper parallel dan bersifat aktif.
Morfologi pedataran terbentang 5 – 10 km dari garis pantai ke arah
daratan.
3.1.4 Iklim dan curah hujan
Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan kerja praktik di PT. Karunia
1. Orientasi Lapangan
2. Perumusan Masalah
3. Studi Literatur
penelitian dari buku materi acuan, buku diktat kuliah, buku diktat dari
4. Pengumpulan Data
A. Data Primer
Pengambilan data lapangan dilakukan dengan melakukan
produksivitas alat, jumlah alat berat yang bekerja pada satu fle
B. Data Sekunder
26
1. Data Hidrologi
2. Data Geoteknik
mine road.
4. Data Pendukung
parameter yang diperoleh baik dari data primer maupun data sekunder
C. Pengolahan data
penampang 3D.
ketebalan dan nama seam batubara yang didapat dari hasillog bor,
dari hasil log Bor, dan kode litologi. Dalam pengolahan data
nama titik bor, nama seam batubara, kedalaman lapisan atas (roof),
value atau kalori batubara. Hasil pengolahan data lubang bor dan
endapan batubara.
5. Perancangan penambangan
6. Penjadwalan tambang
8. Presentasi
3.5.2 Metode
langsung di lapangan.
31
c. Metode Pustaka
peledakan, baik berupa data yang diperoleh dari bangku kuliah maupun
START
Tujuan:
1. Mengetahui nilai Stripping Ratio daerah penelitian
2. Membuat rancangan teknis suatu pit penambangan.
3. M embuat penjadwalan tambang (mine scheduling) untuk mencapai
target produksi batubara.
4. Mendesain pit aktual berdasarkan situasi akhir kemajuan penambangan
(progress mine).
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Finish
Bulan
Juli Agustus September Oktober November
No. Kegiatan
IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
2 Studi Literatur
3 Konsultasi Proposal
4 Seminar Proposal
5 Revisi Proposal
6 Observasi Lapangan
7 Pengambilan Data
8 Pengolahan Data
9 Pembuatan Laporan
Presentasi Laporan
10
(Diperusahaan)
Revisi & Konsultasi
11
(Diperusahaan)
Konsultasi Hasil
12
Tugas Akhir
13 Seminar Hasil
14 Revisi Seminar Hasil
15 Ujian Akhir
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
34
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan
Yogyakarta
Bandung.
Bandung, Bandung