Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM PERENCANAAN

DAN SIMULASI TAMBANG


PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
NO. TUGAS : 012A

LAPORAN AWAL
PENJADWALAN DAN KETERCAPAIAN
TAMBANG
Nama : Dewi Ayu
NPM : 10070116033
Shift / Waktu : III (Tiga ) / 10.30 – 13.30 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa / 26 November 2019
Hari/Tanggal Laporan : Selasa / 26 November 2019
Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Juni Rahmad Hasibuan, S.T.
4. Rana Antariksa Dwisetiani
5. Dewi Luckyta Kusuma Negara
6. Fachrul Rozy Elba Ansofa
7. Guntur Indra Prahasta
8. Moch. Aprillianto Wicaksono
9. Nelly Nur Yuanita

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb
Puji dan syukur maki kita panjatkan kehadirat illahi robbi yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan “Penjadwalan Dan
Ketercapaian Tambang”ini telah selesai dibuat.
Terimakasih kepada kedua orang tua yang telah mensupport dalam
mengerjakan laporan ini
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu mohon kritikan dan
saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki tugas dan laporan awal
lainnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi mahasiswa/mahasiswi Teknik Pertambangan Universitas Islam
Bandung.
Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, 26 November 2019


Penyusun

Dewi Ayu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Maksud Tujuan.........................................................................................1
1.2.1 Maksud....................................................................................................1
1.2.2 Tujuan......................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2
2.1 Perencanaan Tambang............................................................................2
2.2 Perancangan Tambang............................................................................3
2.3 Rencana Produksi....................................................................................4
2.4 Penjadwalan Produksi..............................................................................4
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencaan merupakan penentuan persyaratan dalam mencapai sasaran,
kegiatan serta urtan teknik untuk pelaksanaan berbagai macam kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan. Dan dibutuhkan ilmu
pengetahuan mengenai perencanaan tambang yang akan membantu dalam
merencanakan suatu tambang dengan keuntungan yang semaksimal mungkin dan
kerugian yang seminimal mumgkin.
Selain perencanaan tambang salah satu perencanaan yang penting yaitu
mengenai perencanaan geoteknik. Geoteknik merupakan suatu ilmu yang
merupakan suatu bagian dari rekayasa perencanaan tambang dengan berdasarkan
pada ilmu yang didapatkan dalam ilmu pertambangan yang lebih berfokus pada
aspek geologi yang meliputi tanah serta batuan pada suatu tambang.
Rencana produksi merupakan tahapan yang paling penting dalam
merencanakan suatu tambang, karena menentukan suatu tambang akan berjalan
dengan baik dan menghasilkan keuntungan atau tidak. Setelah rencana produksi
dan menguji kelayakan tambang dari segala aspek, selanjutnya dilakukan rencana
penjadwalan produksi, agar kegiatan penambangan sesuai dengan tujuan dan target
produksi yang sudah ditentukan sebelumnya tercapai.
1.2 Maksud Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari dilakukannya praktikum perencanaan tambang yaitu agar dapat
mengetahui penjadwalan dan ketercapaian tambang
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum perencaan yaitu:
1. Mengetahui penjadwalan produksi
2. Mengetahui perencanaan prodsuksi
3. Mengetahui tujuan penjadwalan produksi
1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan Tambang


Perencaan merupakan penentuan persyaratan dalam mencapai sasaran,
kegiatan serta urtan teknik untuk pelaksanaan berbagai macam kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan. Pada dasarnya perencanaan
dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu :
1. Perencanaan strategis
Yaitu perencanaan yang mengacu pada sasaran yang secara menyeluruh,
strategi dalam pencapaiiannya serta penentuan dalam waktu, cara dan
biaya.
2. Perencanaan Operasional
Yaitu menyangkut teknik pengerjaan dan penggunaan sumberdaya
mencapai sasaran.
Dari dasar perencaan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu perencanaan
akan berjalan dengan dua pertimbangan yaitu pertimbangan ekonomis dan
pertimbangan teknis. Dalam merealisasikan perencanaan tambang dibutuhkan suatu
program-program yang disebut sebagai rancangan teknis penambangan. Yang
dibutuhkan untuk landasan dasar atau konsep dasar dalam pembukaan suatu
tambang. Dalam perencanaan pembuatan sequence penambangan harus diikuti
dengan pembuatan desain tambang dimulai dari pembuatan jalan tambang, dan
desain tambang yang dibuat untuk mendukung ketercapaian targe produksi.

Sumber:anonym,2016
Foto 2.1
Desain Tambang
3

2.2 Perancangan Tambang


Perancangan tambang merupakan bagian dari perencanaan tambang yang
dimaksud sebagai kegiatan untuk merencanakna dan merancang suatu tambang
berdasarkan studi kelayakan dan hasil akshir dari eksplorasi endapan bahan galian.
Didalamnya termasuk perancangan batas akhir penambangan, tahapan, urutan
penambangan tahunan/bulanan, penjadwalan produksi dan waste dump. Terdapat
beberapa factor untuk merancang pada perencanaan open pit yaitu:
1. Faktor alam dan geologi : Kondisi hydrologi, type endapan bijih, topografi dan
karakter metallurgi dari bijih maupun batuan.
2. Faktor ekonomi : kadar endapan bijih, jumlah endapan bijih. SR, COG, biaya
operasi, biaya investasi, kuntungaan yang dikehendaki, produksi rata-rata
daan kondisi pasar
3. Faktor Teknik : Peratalatan, lereng, pit, tinggi jenjang, tanjakan jalan, batas
KP dan batas pit
Pada umumnya rancangan memiliki dua tingkatan yaitu :
1. Rancangan Konsep (Conceptual design)
Merupakan suatu rancangan awal atau titik tolak rancangan yang dibuat atas
dasar analisis dan perhitungan secara garis besar dan baru dipandang dan
beberapa segi yang terpenting, kemudian akan dikembangkan agar sesuai
dengan keadaan (condition) nyata di lapangan.
2. Rancangan Rekayasa atau Rekacipta (Engineering design)
Suatu rancangan lanjutan dan rancangan konsep yang disusun dengan rinci
dan lengkap berdasarkan datadan informasi hasil penelitian laboratoria serta
literatur, dilengkapi dengan hasil-hasil pemeriksaan keadaan lapangan.
Rancangan konsep pada umumnya digunkana untuk perhitungan teknis dan
penentuan urutan kegiatan sampai tahap studi kelayakan (feasibility study),
sedangkan rancangan rekayasa (rekacipta) dipakai sebagai dasar acuan atau
pegangan dan pelaksanaan kegiatan sebenarnya di lapangan yang meliputi
rancangan batas akhir tambang, tahap penambangan, penjadwalan produksi dan
material buangan. Rancangan rekayasa tersebut biasanya juga diperjelas menjadi
rancangan.
4

2.3 Rencana Produksi


Rencana produksi merupakan tahapan yang paling penting dalam
merencanakan suatu tambang, karena menentukan suatu tambang akan berjalan
dengan baik dan menghasilkan keuntungan atau tidak. Di dalam rencana produksi
terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan seperti nisbah pengupasan yaitu
merupakan perbandingan antara tonase waste yang harus dipindahkan dengan satu
ton bijih yang ditambang. Dalam nisbah pengupasan terdapat BESR (Break Even
Stripping Ratio) yaitu BESR(1) untuk menentukan metoda penambangan yang akan
dipakai dan BESR(2) untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang akan
didapat apabila endapan bahan galian tersebut ditambang.
Untuk produksi batubara pada tahun ke-1 biasanya lebih kecil daripada tahun
berikutnya. Hal ini dikarenakan adanya pertimbangan yaitu pada tahun awal
penambangan selain kegiatan penambangan saja juga dilakukan berbagai kegiatan
lainnya yaitu seperti persiapan front kerja, pembuatan jalan ke outside dump, dan
lain sebagainya. Untuk rencana produksi setiap tahun perlu diperhatikan pengaruh
curah hujan terhadap produksi batubara. Rencana produksi dilakukan secara
bertahap untuk menentukan batas kemajuan penambangan setiap tahun.

2.4 Penjadwalan Produksi


Untuk menambang endapan bahan galian berikut dengan lapisan
penutupnya (overburden) perlu dilakukan jenjang demi jenjang mengikuti urutan
tahapan kemajuan tambang yang sebelumnya sudah ditentukan dengan memakai
volume atau tonase dan kadar atau nilai pengaruhnya dari berbagai evaluasi untuk
menentukan jadwal sasaran produksi pada kadar batas yang terbaik.
Setelah mengetahui tingkat produksi tahunan dan bentuk organisasi yang
yang dipilih, maka dapat diperhitungkan jumlah tenaga kerja dan shift yang
diperlukan untuk kegiatan operasi penambangan, perawatan dan pengawasan
kemudian biaya produksi, dan juga perhitungan modal kerja dan biaya penggantian
peralatan.
Setelah itu menentukan cara agar produksi dapat dicapai dalam waktu
tertentu, sehingga semua parameter yang terkait dengan rencana produksi tersebut
5

perlu dibuat secara rinci. Penjadwalan produksi biasanya ditampilkan dalam bentuk
tabulasi antara lain :
 Volume produksi meliputi komoditi dan waste.
 Volume hasil drilling dan blasting.
 Jam kerja dari alat.
 Jarak angkut.
Penambangan batubara secara umum dilakukan dengan metoda
konvensional yaitu menggunakan peralatan shovel/ backhoe yang dikombinasikan
dengan truk jungkit serta buldozer.
Operasi penambangan yang dilakukan setiap tahunnya terdiri dari tahapan
pertama yang dilakukan yaitu kegiatan pembersihan lahan, kemudian selanjutnya
dilakukan dengan penggalian/ pemberaian, pemuatan dan pengangkutan pada
waktu yang bersamaan. Kegiatan ini dapat diikuti dengan kegiatan pemuatan dan
pengangkutan, baik untuk batubara maupun lapisan penutup.
Tujuan dilakukannya penjadwalan produksi yaitu :
 Agar dapat menepati waktu jatuh tempo.
 Dapat memaksimumkan penggunaan fasilitas seperti mesin.
 Dapat meminimumkan proses kerja dan siklus waktu.
Adapun beberapa parameter yang berpengaruh dalam membuat
perencanaan penjadwalan produksi adalah:
1. Produksi Alat
Produksi alat menunjukan kemampuan dari suatu alat yang digunakan untuk
berproduksi dalam waktu tertentu. Untuk itu perlu diketahui produksi alat dari
masing-masing alat, baik itu loader maupun hauler.

Sumber:anonym,2016
Foto 2.2
Waktu Siklus Loader
6

2. Phisycal Availabilily (PA)


Angka PA yang biasanya dinyatakan dalam persen ini menunjukan seberapa
besar ketersediaan secara fisik alat untuk bekerja. Untuk mencari nilia PA
digunakan rumus :
PA = (P+G/(P+G+BD+S)) x 100%,
Dimana :
P : Jumlah Jam kerja alat untuk berproduksi
G : Jumlah jam alat untuk pekerjaan yang bersifat umum(general)
BD : Jumlah Jam Rusak alat
S : Jumlah Jam Standby alat
T : Total Jam (P+R+S)
3. Utilization Availability
Angka ini menunjukan seberapa besar alat itu digunakan untuk bekerja. Jadi
secara tidak langsung UA ini berubungan dengan jam kerja dari alat tersebut.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan UA adalah :
UA = ((P+G)/ (P+G+S)) x 100%
Setelah membuat rencana produksi, maka selanjutnya adalah menentukan
alat-alat pendukung. Alat pendukung ini berfungsi sebagai penunjang untuk
mendukung kinerja dari alat produksi. Adapun alat pendukung ini berupa alat
dorong (dozer), grader, compactor, lighting plant dan water truck. Untuk
menentukan jumlah alat dozer ini, dilakukan dengan menentukan lokasi
penempatannya (tidak berdasarkan perhitungan produksi).
BAB III
KESIMPULAN

Dari kegiatan pratikum yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam merencanakan suatu kegiatan oenambangan maka harus terlebih
dahulu membuat perencanaan penjadwaqlan produksi, penjadwalan produksi
ini akan sangat bepengaruh dengan waktu dan pembagian jumlah material
yang akan di produksi.
2. Rencana produksi merupakan tahapan yang paling penting dalam
merencanakan suatu tambang, karena menentukan suatu tambang akan
berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan atau tidak.
3. Tujuan dari penjadwalan produksi yaitu agar dapat menepati waktu jatuh
tempo, dapat memaksimumkan penggunaan fasilitas seperti mesin, dapat
meminimumkan proses kerja dan siklus waktu.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Adriana,2011”Penjadwalan Tambang” scrribd.com Diakases pada tanggal


23 November 2019

2. Firno, Arta,2013” Perencanaan Tambang” Academia.id Diakases pada


tanggal 23 November 2019

3. Justa,2013” Perencanaan Tambang” Document.tips Diakases pada tanggal


24 November 2019

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai