Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
No. Tugas : 08A

LAPORAN AWAL
PEMBUATAN PIT DESIGN

Nama : Yassir Amri


NPM : 10070120029
Shift / Waktu : I (Satu) / 06.15 – 08.45 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Jum’at / 14 April 2023
Hari/Tanggal Laporan : Jum’at / 14 April 2023
Asisten : 1. Ir. Zaenal, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Muhamad Fadhil Saputra, S.T.
4. Dewi Luckyta Kusuma N, S.T.
5. Muhammad Rafi Nabil
6. Mestiya Gusjuliasih
7. Luki Sukmana
8. Dimas Gumelar

PARAF PEMERIKSA NILAI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim,
assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
mengenai “ PIT DESIGN “. Tak lupa juga shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah prasyarat praktikum Perencanaan Tambang Terbuka. Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ilmu tambang bagi
penulis.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Instrukstur Laboratorium
Perencanaan Dan Simulasi Tambang yang telah memberikan tugas ini dan
menjelaskan tata cara pengerjaannya, sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang di tekuni ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini. Penyusun menyadari, tugas yang ditulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Waalaikumsallam warrahmatullahi wabbarakatuh.

Bandung, 13 April 2023


Penulis

Yassir Amri
100.701.20.029

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................. 1
1.2.1 Maksud .................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 3
2.1 Garis Besar Perencanaan Tambang .................................................. 3
2.1.1 Penentuan Batas Pit ............................................................... 3
2.1.2 Perancangan Push Back ........................................................ 3
2.1.3 Penjadwalan Produksi ............................................................ 3
2.1.4 Membuat Peta Kemajuan Tambang ....................................... 3
2.1.5 Pemilihan Alat ......................................................................... 4
2.1.6 Perhitungan Ongkos – Ongkos Operasi ................................. 4
2.2 Prinsip Dasar Analisis Kestabilan Lereng .......................................... 4
2.3 Pertimabangan Ekonomis dan Teknis ................................................ 6
2.3.1 Pertimbangan Ekonomis ......................................................... 6
2.3.2 Pertimbangan Teknis .............................................................. 6
2.4 Ultimate Pit Slope................................................................................ 6
BAB III KESIMPULAN ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 9
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menghasilkan berbagai material
berharga seperti mineral berharga, bahan industri, dan bahan energi yang
berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam kegiatannya, usaha
pertambangan ini mencakup berbagai tahapan seperti penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi penambangan, pengangkutan, lingkungan
pertambangan, pascatambang dan reklamasi serta keselamatan dan kesehatan
kerja.
Dalam hal ini, perencanaan tambang merupakan hal paling penting
karena mencakup dalam semua tahapan dan juga menjadi parameter
keberhasilan usaha pertambangan. Perencanaan yang diartikan sebagai teknik
dan urutan teknik yang harus dilaksnakan, untuk pencapaian tujuan dan sasaran
kegiatan perlu dipahami secara benar. Perencanaan yang tepat guna (efektif)
dan berhasil guna (efisien) akan sangat menentukan usaha pertambangan
kedepannya. Data dasar perencanaan tambang dapat menunjang untuk
berbagai metode dan tahapan perencanaan yang nantinya pada penambangan
mesti dilakukan secara tepat.
Maka dari itu, sebagai mahasiswa teknik pertambangan harus
mengetahui dan memahami mengenai data penunjang dalam proses
pertambangan termasuk pemodelan geologi guna mencapai tingkat keberhasilan
usaha pertambangannya.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini agar pengetahuan dan cara
penggunaan metode atau teknik pemodelan geologi yang dapat dipahami secara
benar sesuai dengan fungsinya.

1
2

1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Mengetahui garis besar perencanaan tambang
2. Mengetahui prinsip dasar analisis kestabilan lereng
3. Mengetahui pertimbangan ekonomis dan teknis pada pertambangan
4. Mengetahui ultimate pit slope
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Garis Besar Perencanaan Tambang


Garis besar perencanaan tambang ini ialah tahap – tahap perencanaan
tambang yang dibagi menjadi 6 yaitu :
2.1.1 Penentuan Batas Pit
Penentuan batas pit ini ialah menentukan batas akhir penambangan
(ultimate pit limit) dari cebakan bijih atau endapan mineral dan juga menentukan
besarnya cadangan yang akan ditambang.
2.1.2 Perancangan Push Back
Perancangan push back ini ialah merancang dan menentukan bentuk
bentuk penambangan untuk menambang habis cadangan yang dimulai dari awal
hingga batas pit yang telah ditentukan. Perancangan push back ini membagi
ultimate pit limit menjadi beberapa bagian atau unit – unit yang nantinya akan
lebih mudah dikelola atau dilakukan penambangan.

Sumber : Waqar, 2013


Gambar 2.1
Perancangan Push Back
2.1.3 Penjadwalan Produksi
Penjadwalan produksi ini ialah penjadwalan untuk operasi penambangan
yang dilakukan baik itu cebakan bijih / endapan mineral ataupun lapisan
penutupnya dengan menyesuaikan dari perancangan push back yang telah
dibuat.
2.1.4 Membuat Peta Kemajuan Tambang
Peta kemajuan tambang ini dibuat berdasarkan target dari penjadwalan
produksi. Peta rencana penambangan ini dibuat untuk periode tahun yang sama.

3
4

Pada umumny apeta kemajuan ini disesuaikan dnegan perencanaan baik itu
janka pendek hingga jangka panjang.

Sumber : Mualim, 2015


Gambar 2.2
Peta Kemajuan Tambang
2.1.5 Pemilihan Alat
Pemilihan alat ini disesuaikan dengan penjadwalan produksi dang peta –
peta rencana penambanga. Kebutuhan alat – alat untuk operasi produksi dipilih
dan disesuaikan dengan kebutuhan dan juga alat – alat bantu lainnya.
2.1.6 Perhitungan Ongkos – Ongkos Operasi
Perhitungan ongkos – ongkos operasi ini diperhitungakan agar
mempertimbangkan ekonominya.

2.2 Prinsip Dasar Analisis Kestabilan Lereng


Kestabilan lereng, baik lereng alami maupun lereng buatan (buatan
manusia) serta lereng timbunan, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
dinyatakan secara sederhana sebagai gaya – gaya penahan dan gaya – gaya
penggerak yang bertanggung jawab terhadap kestabilan lereng tersebut. Pada
kondisi gaya penahan (terhadap longsoran) lebih besar dari gaya penggerak,
lereng tersebut akan berada dalam kondisi yang stabil (aman). Namun, apabila
gaya penahan lebih kecil dari gaya penggeraknya, lereng tersebut tidak stabil
dan akan terjadi longsoran. Sebenarnya, longsoran merupakan suatu proses
alami yang terjadi untuk mendapatkan kondisi kestabilan lereng yang baru
(keseimbangan baru), dimana gaya penahan lebih besar dari gaya
penggeraknya.
5

Untuk menyatakan tingkat kestabilan suatu lereng, dikenal istilah Faktor


Keamanan (Safety Factor). Faktor keamanan diperlukan untuk mengetahui
kemantapan suatu lereng untuk mencegah bahaya longsoran diwaktu – waktu
yang akan datang.

Sumber : Romana, 1993


Gambar 2.3
Faktor Keamanan Sederhana
Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa gaya yang bekerja pada suatu lereng
adalah gaya berat, kemudian dihasilkan gaya penggerak dan gaya penahan.
Untuk menjaga agar benda dilereng tidak jatuh (failure), diperlukan perhitungan
terhadap kemiringan sesuai dengan faktor keamanan yang diinginkan. Secara
mekanik sederhana, faktor keamanan (FK) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Faktor Keamanan (FK) = Gaya Penahan / Gaya penggerak
= F* / F
= Momen Penahan / Momen Penggerak
= F* x r / F x r
= Kekuatan Geser / Gaya Penggerak
= (F* / A) / (F / A)
= Ʈ’ / Ʈ
Dengan perhitungan lebih rinci didapatkan faktor keamanan sebagai
berikut :
Faktor Keamanan (FK) = (c x A + σn x A x tanØ) / (W x sinφF)
= (c x A + W cosφF x tanØ) / (W x sinφF)
Apabila nilai FK untuk suatu lereng > 1,0 (gaya penahan > gaya
penggerak), lereng tersebut berada dalam kondisi stabil. Namun, apabila harga
F<1,0 (gaya penahan < gaya penggerak), lerneg tersebut berada dalam kondisi
tidak stabil dan mungkin akan terjadi longsoran pada lereng tersebut.
6

2.3 Pertimabangan Ekonomis dan Teknis


2.3.1 Pertimbangan Ekonomis
1. Cut off grade
Cut off grade ini ialah untuk menentukan Batasan besarnya cadangan
yang akan ditambang serta penentuan untuk dilakukannya
mixing/blending pada bahan galiannya.
2. Break even stripping ratio
Break even stripping ratio ialah untuk menganalisis system penambangan
yang akan digunakan dan juga besarnya ton waste dengan ton ore, yaitu
jika BESR < 5 maka dilakukan dengan tambang terbuka dan jika BESR >
5 maka dilakukan dengan tambang bawah tanah.
2.3.2 Pertimbangan Teknis
1. Penentuan ultimate pit slope
2. Pemilihan sistem penyaliran
3. Memperhatikan struktur geologi yang dominan
4. Penentuan geometri jenjang

2.4 Ultimate Pit Slope


Ultimate pit slope adalah sudut kemiringan lereng batas akhir
penambanagan yang masih stabil atau FK nya > 1,0. Ultimate pi slope ini sangat
mempertimbangkan faktor ekonomi dan faktor teknisnya. Ultimate pit slope ini
merupakan tahapan pertama daiam perencanaan tambang yang dimana harus
menentukan batas akhir penambangan dengan memperhatikan break even
stripping ratio.
Ultimate pit slope ini bertujuan untuk menentukan batas – batas (jumlah
cadangan dan kadarnya) yang memaksimalkan nilai bersih total cebakan bijih
sebelum memasukan faktor nilai waktu dan uang.
Penentuan ultimate pit slope ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Dalam merancang ultimate pit slope maka seorang teknisi akan
memebrikan nilai parameter ekonomis dan parameter teknis
2. Batas pit utama merupakan batas maksimum seluruh bahan galian yang
memasuki parameter atau kriteria teknis dan ekonomis. Material dalam pit
ini akan mempunyai dua sasarn yaitu :
7

a. Sebuah blok tidak akan ditambang kecuali blok tersebut dapat


membayar seluruh biaya untuk penambangan, proses, pemasaran,
maupun pengupasan material diatas blok tersebut
b. Untuk konservasi dari sumberdaya alam, nlok yang memenuhi
persyaratan sasaran pertama merupakan bagian dari pit.

Sumber : Somagani, 12016


Gambar 2.4
Ultimate Pit Slope
Faktor – faktor dalam ultimate pit slope juga sama dengan faktor
kestabilan lereng yaitu dipengaruhi oleh faktor geometri lereng, karakteristik fisik
dan mekanik material pembentuk lereng, air (hidrologi dan hidrogeologi), struktur
bidang lemah batuan (lokasi, arah, frekuensi, karakteristik mekanik), tegangan
alamiah dalam massa batuan, konsentrasi tegangan local, getaran (alamiah:
gempa; dan perbuatan manusia: efek peledakan, efek lalu Lalang alat – alat
berat), iklim, hasil perbuatan pekerja tambang, serta pengaruh termik (Moshab,
1997). Kenyataan dilapangan memang memperlihatkan bahwa masalah
kestabilan lereng yang timbul dapat diakibatkan oleh faktor – faktor tersebut.
Oleh karena itu, faktor – faktor ini perlu mendapatkan perhatian agar kondisi
lereng dapat dijaga kestabilannya.
BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu :


1. Garis besar perancanaan tambang ada 6 yaitu penentuan batas pit,
perancangan push back, penjadwalan produksi, membuat peta kemajuan
tambang, pemilihan alat dan perhitungan ongkos – ongkos operasi.
2. Kestabilan lereng, baik lereng alami maupun lereng buatan (buatan
manusia) serta lereng timbunan, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
dapat dinyatakan secara sederhana sebagai gaya – gaya penahan dan
gaya – gaya penggerak yang bertanggung jawab terhadap kestabilan
lereng tersebut. Pada kondisi gaya penahan (terhadap longsoran) lebih
besar dari gaya penggerak, lereng tersebut akan berada dalam kondisi
yang stabil (aman). Namun, apabila gaya penahan lebih kecil dari gaya
penggeraknya, lereng tersebut tidak stabil dan akan terjadi longsoran.
3. Pertimbangan ekonomis ini meliputi cut off grade dan break even
stripping ratio sedangkan pertimabangan teknis meliputi penentuan
ultimate pit slope, penentuan sistem penyaliran, memperhatikan struktur
geologi yang dominan dan penentuan geometri jenjang.
4. Ultimate pit slope adalah sudut kemiringan lereng batas akhir
penambanagan yang masih stabil atau FK nya > 1,0. Ultimate pi slope ini
sangat mempertimbangkan faktor ekonomi dan faktor teknisnya. Ultimate
pit slope ini meruoakan tahapan pertama dai perencanaan tambang yang
dimana harus menentukan batas akhir penambangan dengan
memperhatikan break even stripping ratio.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Hustrulid, W.A., 2013, “Open Pit Mine Planning and Design”. CRC Press

2. Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc. 2016, “Geoteknik Tambang”. Mewujudkan
Produksi Tambang yang Berkelanjutan dengan Menjaga Kestabilan
Lereng.

3. Arlina, 2016, “ Konsep Dasar Perencanaan Tambang Terbuka”,


orangtambang.id.

4. Ipung, Noor, 2014, “Falsafah Tambang Terbuka”, slideshare.net.

9
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai