Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
NO. TUGAS : 02B
LAPORAN TUTORIAL
PEMODELAN GEOLOGI BIJIH

Nama : R.Imam Musro


NPM : 10070121028
Shift / Waktu : I (Satu) / 16.30 – 19.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/22 Februari 2024
Hari/Tanggal Laporan : Kamis/28 Februari 2024
Assisten :1. Zaenal, Ir., M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Mestiya Gusjuliasih, S.T.
4. Muhammad Rafi Nabil, S.T.
5. Luki Sukmana, S.T.
6. Dimas Gumelar, S.T.
7. Muhammad Rois Daeng A., S.T.
8. Erlan Adiya Jamil, S.T.
9. Julianti
10. Rio Ananda Putra
11. Mochamad Ali Tamrin
12. Arrafi Zaqi Ramadhona

PARAF PEMERIKSA NILAI

6 6
. .
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
M M
FAKULTAS TEKNIK
e e
UNIVERSITAS
s
ISLAM BANDUNG s
1444
t H / 2024 M t
i i
y y
a a
G G
u u
s s
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum wr. wb
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan ini dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas Praktikum Perencanaan Tambang Terbuka, Laboratorium
Perencanaan Dan Simulasi Tambang, Program Studi Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung. Pada kesempatan ini tak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan kemudahan dalam penyusunan laporan ini. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu
dan membimbing terselesaikannya laporan ini.
Penyusun menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari asisten,
penyusun nantikan demi kesempurnaan laporan ini. Mohon maaf karena
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan. Harapan penyusun semoga
laporan ini dapat diterima dan bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, 29 Februari 2024


Penyusun,

R.Imam Musro
NPM 100.701.21.028

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 1
1.2.1 Maksud ............................................................................. 1
1.2.2 Tujuan ............................................................................... 2
BAB II TUTORIAL ..................................................................................... 3
2.1 Pemodelan Geologi Bijih .............................................................. 3
2.1.1 Set Up A Drillhole Trace Display ....................................... 3
2.1.2 Set up a drillhole solid trace display .................................. 5
2.1.3 Set up a drillhole interval label display............................... 6
2.1.4 Set up a drillhole interval hatch display ............................. 7
2.1.5 Set up a drillhole graph display ......................................... 8
2.2 Working With Excel....................................................................... 9
2.2.1 Add Litologhy data to exel ................................................. 9
2.2.2 Import litologhy data to micromine ..................................... 9
2.3 Creating a new digital terrain model............................................ 10
2.3.1 Create a new DTM .......................................................... 10
2.3.2 Input Top Elevation and Bot Elevation / litologhy ............. 10
2.4 Creating surface to solid ............................................................. 11
2.4.1 Input data litologhy top elevation and bottom in surface .. 11
2.5 Wireframe ................................................................................... 12
2.5.1 Working with booleam operation and interactive booleam
operation. ................................................................................... 12
2.5.2 Validate wireframe ......................................................... 14
BAB III PEMBAHASAN .......................................................................... 16
BAB IV ANALISIS ................................................................................... 17
BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pertambangan merupakan industri yang sangat berkontribusi bagi
peningkatan perekonomian nasional. Berdasarkan Kementrian Energi dan
Sumberdaya Mineral, Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor pertambangan
adalah sebesar Rp 124.4 triliun pada tahun 2021 dan meningkat menjadi Rp 130
triliun pada tahun 2022. Peningkatan PNBP tersebut dapat dikarenakan oleh
terlaksananya kegiatan pertambangan secara optimal baik dari prospeksi hingga
reklamasi.
Salah satu tahapan kegiatan pertambangan adalah eksploitasi. Eksploitasi
perlu dilakukan dengan cara yang aman, ekonomis, dan juga bertanggung jawab
terhadap lingkungan. Setiap pelaku usaha pertambangan pastilah memiliki target
produksi agar suatu perusahaan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Dalam
pelaksanaannya, hal hal tersebut perlu adanya perencanaan tambang yang
melibatkan desain dan penjadwalan kegiatan penambangan.
Perencanaan tambang merupakan kombinasi dari desain tambang dan
penjadwalan kegiatan penambangan. Dalam membuat suatu desain tambang
perlu disesuaikan dengan bentuk dari endapan bahan galiannya. Agar dapat
menyesuaikan dalam mendesain dengan bentuk bahan galiannya maka dilakukan
pemodelan terhadap geologi dari bahan galian. Oleh karena itu perlu dilakukan
pembelajaran bagi mahasiswa mengenai pemodelan geologi yang baik dan benar.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari diadakannya praktikum ini adalah melakukan pembelajaran
mengenai geologi bijih serta pemodelannya.

1
2

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tipe dan bentuk bijih.
2. Untuk mengetahui pemodelan geologi bijih.
3. Untuk mengetahui jenis model geologi bijih.
BAB II
TUTORIAL

2.1 Pemodelan Geologi Bijih


Pada software micromine, kita bisa membuat pemodelan bijih yang dimana
kita itu membutuhkan data collar, assay, survei dan litologi yang mana data-data
ini akan menunjang untuk kita melakukan pemodelan bijih yang ada.
2.1.1 Set Up A Drillhole Trace Display
1. Pertama buka projek yang telah dibuat untuk melanjutkan data yang telah
dibuat.

Gambar 2.1
Attach Project

3
4

2. Lalu input database drillhole.

Gambar 2.2
Iron trace
3. Lalu kita bikin data iron trace yang mana data ini akan menampilkan data
dari drillhole yang telah kita buat database.

Gambar 2.3
Iron trace
4. Kita bisa mengedit database yang ada pada menut drillhole lalu cari menu
edit dan masukan data survey yang mana nantinya akan menimbulkan
data lubang bor yang sedikit melengkung.
5

Gambar 2.4
Iron trace
2.1.2 Set up a drillhole solid trace display
1. Lalu kita membuat solid trace dari data drillhole yang telah kita input
dengan radius nya itu 5 yang mana nantinya akan membuat solid dari data
drillhole kita ini.

Gambar 2.5
Solid trace
6

2. Hasil dari solid trace.

Gambar 2.6
Solid trace
2.1.3 Set up a drillhole interval label display
1. Lalu kita membuat interval label display yang mana kita menginput drillhole
database dan data survey..

Gambar 2.7
Interval Label Display
7

2. Yang mana nantinya hasil dari interval label display yang mana kita
menginput data TFe

Gambar 2.8
Decompose
2.1.4 Set up a drillhole interval hatch display
1. Lalu kita akan membuat interval hatch display yang mana kita menginput
data drillhole database dan juga menginput data litologhy

Gambar 2.9
Interval hatch display
8

2. Lalu kita masukan litologhy yang telah di pilih yaitu data BHe ,BMt ,DHe,
DMt, GHe, GMt, SHe, SMt.

Gambar 2.10
Interval hatch
2.1.5 Set up a drillhole graph display
1. Lalu kita ke menu graph yang mana kita menginput drillhole data base dan
juga data assay dan menginput data litologhy yaitu TFe.

Gambar 2.9
Colour set
9

2.2 Working With Excel


2.2.1 Add Litologhy data to exel
1. Kita masukan data litologhy ke exel.

Gambar 2.10
Create New String
2.2.2 Import litologhy data to micromine
1. Lalu kita ke menu file lalu ke exel lalu pilih import dan kita masukan data
exel yang telah kita buat dan kita pilih semua data litologhy yang akan kita
import ke dalam micromine.

Gambar 2.11
Import exel
10

2.3 Creating a new digital terrain model


2.3.1 Create a new DTM
1. Kita ke menu grid/DTm lalu pilih new DTM.

Gambar 2.12
Create new DTM
2.3.2 Input Top Elevation and Bot Elevation / litologhy
1. Lalu input data litologhy yang akan di buat top dan bottom dan di save as

Gambar 2.13
Input data litologhy untuk top dan bottom
11

2.4 Creating surface to solid


2.4.1 Input data litologhy top elevation and bottom in surface
1. Disini kita akan membuat surface yang telah kita buat menjadi solid kita ke
menu wireframe lalu ke surface to solid lalu input data top dan bot dari data
litologhy yang telah kita buat

Gambar 2.14
Solid to wireframe

2. Hasil dari input data top dan bot elevation yang telah di buat. Lalu di save
as.

Gambar 2.15
Solid to wireframe
12

2.5 Wireframe
2.5.1 Working with booleam operation and interactive booleam operation.
1. Lalu kita masih di menu wireframe lalu ke menu interactive booleam lalu
ke booleam

Gambar 2.16
Interactive booleam
2. Lalu block semua solid yang telah di import.

Gambar 2.17
Interactive booleam
13

3. Kemudian kita pilih solid yang ingin kita hilangkan karena dapat dilihat dari
bentuk solid tadi itu sangat berantakan dan bertumpuk tumpuk gunanya
booleam ini ialah kita merapihkan solid yang telah kita buat agar mudah
kita melihat model dari bahan galian yang telah kita buat

Gambar 2.18
Interactive booleam
4. Kita pilih solid mana yang akan kita rapihkan

Gambar 2.19
Interactive booleam
14

5. Lalu kita save as dengan format ore.cut

Gambar 2.20
Interactive booleam
2.5.2 Validate wireframe
1. Lalu kita ke kita select semua solid cut yang telah kita buat

Gambar 2.21
Validate wireframe
15

2. lalu ke menu validate wireframe

Gambar 2.21
Validate wireframe
3. kemudian akan keluar hasil nya yang mana akan terlihat bahwa yang
berwarna hijau itu merupakan wireframe yang masih terbuka atau kurang
rapih Ketika memotong wireframe tersebut .

Gambar 2.22
Validate wireframe
BAB III
PEMBAHASAN

Pada pembuatan pemodelan bijih ini kita menggunakan beberapa data


awal yang sangat diperlukan yaitu berupa data assay, collar, survey, litologhy.
Yang mana dari semua data ini yang akan menunjang kita untuk membuat
pemodelan geologi bijih yang mana pada pemodelan bijih ini kita itu bisa melihat
hasil dari pengeboran yang telah dilakukan dan dibuat nya data awal tadi.
Untuk data awal ini sangat berperan penting pada pembuatan pemodelan
bijih ini karena kalo terdapatnya kekurangan atau kesalahan diantara data ini maka
pemodelan yang kita buatpun akan salah dan kita harus memvalidasi data yang
ada dan ketika terdapatnya kesalahan maka kita harus ke lapangan kembali . yang
mana data yang salah ini dapat kita lihat ketika menginput data excel yang telah
kita buat pada menu import excel ketika data kita benar maka kita bisa melanjutkan
pemodelan geologi bijih yang akan kita buat pada menu solid to surface ini kita
akan mensolidkan data surface yang ada yang ini bertujuan untuk bisa
mendapatkan volume dari surface yang ada.
Kemudian pada menu interval hatch label ini kita bisa melihat pada data
drillhole yang telah kita input yang mana ini akan memperlihatkan data survei yang
telah kita input dan tidak semua data drillhole itu muncul ini dikarenakan kita hanya
memilih beberapa litologhy yang mana tidak semua lubang bor memiliki data ini
hal ini dikarenakan persebaran bijih yang tidak merata dan juga homogenitasnya
rendah.
Ketika kita di menu booleam ini kita harus merapihkan data solid atau
surface yang telah kita input yang mana ini akan mempermudah kita untuk melihat
model bijih yang telah kita lihat dan juga melihat bentuk dari pemodelan itu sendiri.
Lalu untuk data top and bottom itu sendiri kita juga hanya memilih beberapa
litologhy saja yang akan kita modelkan dari data dan bahan galian yang kita cari.

16
BAB IV
ANALISIS

Berdasarkan dari pembuatan pemodelan bijih ini dapat dianalisiskan


bahwa dari pemodelan bijih ini kita bisa melihat bentuk dari model yang telah kita
bikin dan juga persebaran dan kadar yang telah kita dapat dari data awal yang
telah kita buat yang mana kita bisa melihat bahwa data awal ini sangat penting dan
juga harus memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada data yang ada karena
ini dapat mempengaruhi dalam halnya pemodelan geologi bijih yang ada.
Lalu pada pemodelan bijih ini dapat dilihat juga pada saat input data
litologhy yang ada itu kita harus bisa memilih bahan galian apa saja yang akan kita
modelkan karena pada data pengeboran yang kita dapat itu pun tidak hanya satu
litologhy yang ada tetapi banyak dan disitu kita harus bisa memilah bahan galian
yang mana akan kita modelkan lalu pada solid trace display ini sendiri kita
mensolidkan database yang telah kita buat diawal yang mana kita akan melihat
persebaran data pengeboran yang telah kita lakukan secara grafis.
Lalu ketika kita working with booleam sendiri kita memisahkan antara solid
satu dengan solid yang lainnya hal ini bisa mempengaruhi nanti ketika menghitung
volume pada model bijih yang telah kita buat karena ketika kita melakukan validate
data kita akan melihat apakah data yang ada ini sudah benar dan tidak terdapat
suatu kesalah makanya diperlukannya ketelitian yang tinggi.

17
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai


berikut.
1. Tipe bijih berhubungan erat dengan genesa atau keterbentukannya,
ataupun dengan bentuk dan kemenerusan dari tubuh bijih yang mana tipe
bijih ini terbagi ke dalam beberapa bagian diantaranya yaitu magmatik,
metasomatik sentuh, hidrotermal, lateritik, alluvial, sedimenter, dan
metamorfik, sedangkan bentuk bijih terbagi menjadi dua, yaitu diskordan
yang merupakan bentuk bijih yang memotong perlapisan batuan sekitarnya
serta konkordan yang merupakan bentuk bijih yang sejajar dengan batuan
sekitarnya.
2. Pemodelan geologi bijih merupakan suatu penggambaran informasi
mengetahui, mengidentifikasi, dan menentukan keadaan geologi dan
mendeliniasi secara rinci mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan
kuantitas badan bijih dalam bentuk 3D yang didapatkan dari data-data
percontohan dalam kegiatan eksplorasi
3. Jenis model geologi bijih yaitu model empiris, model genetik, dan model
tonase kadar di mana model empiris dijelaskan berdasarkan deskripsi
endapan, model genetik menjelaskan bijih dalam kaitannya dengan proses
genesa, serta model tonase kadar menjelaskan akumulasi data kadar dan
tonase untuk biji pada endapan yang diketahui.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Cox D.P., Singer D. 1986. “Mineral Deposit Models”. US Geological


Survey Bull: Reston.

2. Eckstrand O.R. 1984. “Canadian Mineral Deposit Types: A Geological


Synopsis”. Geological Survey Canada Econ: Ottawa.

3. Evans, A.M. (1993). “Ore Geologi And Industrial Minerals: An


Intoduction. 3rd Edition “. Oxford: Blackwell Scientific Publications..

4. J Moon Charles, et al. (1995). “Introduction To Mineral Exploration”.


Malden: Blackwell Publishing.

5. Liu Zhifei, et al. (2022). “3D Multi-Parameter Geological Modeling and


Knowledge Findings for Mo Oxide Orebodies in The
Shangfanggou Porphyry-Skarn Mo (-Fe) Deposit, Henan
Province, China”. Minerals, 12 (769).

19

Anda mungkin juga menyukai