Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
No. Tugas : 07.A

LAPORAN AWAL
METODE PERHITUNGAN CADANGAN

Nama : Raihan Umeda


NPM : 100.701.16.044
Shift / Waktu : V (Lima) / 16.00 – 19.00 WIB
Tanggal Praktikum : Rabu / 23 Oktober 2019
Tanggal Laporan : Rabu / 23 Oktober 2019

Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T.


2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Juni Rahmad Hasibuan, S.T.
4. Rana Antariksa Dwisetiani
5. Dewi Luckyta Kusuma Negara
6. Nelly Nur Yuanita
7. Moch. Aprillianto Wicaksono
8. Fachrul Rozy Elba Ansofa
9. Guntur Indra Prahasta

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan awal praktikum
Perencanaan dan Simulasi Tambang tentang Metode Perhitungan Cadangan.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan materi serta ilmunya.
Penulis sangat mengharapkan agar laporan yang telah penulis buat ini
dapat menambah pengetahuan serta dapat diterima oleh pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis yang jauh dari kata
sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, 23 Oktober 2019


Penyusun,

Raihan Umeda

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................1
2.2 Maksud dan Tujuan.............................................................1
1.2.1 Maksud......................................................................1
1.2.2 Tujuan.......................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI............................................................. 2
2.1 Tahapan Perencanaan Tambang.........................................2
2.1.1 Geological Modeling..................................................2
2.1.2 Mine Design..............................................................2
2.1.3 Mine Sequence & Scheduling....................................3
2.2 Definisi Block Model............................................................4
2.3 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan...............................4
2.4 Evaluasi Sumberdaya dan Cadangan.................................6
2.5 Metode Dalam Perhitungan Cadangan...............................6
2.5.1 Metode Daerah Pengaruh.........................................6
2.5.2 Metode Penampang..................................................7
2.5.3 Metode Kontur...........................................................8
2.5.4 Metode Blok..............................................................9
2.5.5 Metode Geostatistik...................................................10
BAB III KESIMPULAN......................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Seiring berjalannya
waktu dan kemajuan perkembangan teknologi, kebutuhan akan sumberdaya
alam serta manusia yang berkualitas akan semakin meningkat. Untuk
menjadikan manusia dengan berkualitas, diperlukan ilmu pengetahuan, baik
dalam akademik perkuliahan maupun aplikasi dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari khususnya dibidang pertambangan.
Pertambangan merupakan kegiatan dari prospeksi, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan/metalurgi, pemanfaatan,
pemasaran sampai kegiatan pasca tambang. Penambangan merupakan proses
kegiatan dalam pertambangan yang meliputi gali, muat, dan angkut.
Pada dunia pertambangan, perencanaan tambang dapat menentukan
ekonomis atau tidaknya dalam industri pertambangan. Perencanaan tambang
dapat memberikan informasi tentang teknis penambangan dalam jangka
panjang, jangka menengah, atau jangka pendek. Dalam perencanaan tambang
juga terdapat data pemodelan geologi yang berupa block model dan block model
construction serta dapat menghitung cadangan dengan metode perhitungan
cadangan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud
Maksud dari pembuatan laporan ini yaitu agar dapat mengetahui tentang
Metode Perhitungan Cadangan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu:
1. Mengetahui tahapan perencanaan tambang.
2. Mengetahui pengertian block model.
3. Mengetahui metode dalam perhitungan cadangan

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tahapan Perencanaan Tambang


Tahapan perencanaan merupakan proses dalam perencanaan tambang
yang dimana dalam mendesain suatu tambang harus sesuai dengan tahapan
dalam perencanaan tambang. Berikut adalah tahapan perencanaan tambang
terdapat tiga tahapan yaitu geological modelling, mine design, dan mining
sequence & scheduling.
2.1.1 Geological Modeling
Geological Modeling dapat menentukan bentuk geometri cadangan
seperti ketebalan, kedudukan, arah penyebaran, dan struktur geologinya.
Geological modeling juga dapat menentukan sebaran lapisan batubara dan
penutupnya serta dapat menentukan jumlah cadangan.
Proses modeling meliputi:
1. Input data topografi, validasi dan membuat format database
2. Input data dari hasil pengeboran, validasi dan membuat format database.
3. Geological interpretation & modeling.
4. Reserve calculation
Output Modeling, yaitu:
1. Struktur kontur
2. Struktur geologi
3. Seam iso-thickness
4. Seam iso-grade
5. Kontur topografi
6. Geological reserve
7. Geological Section
2.1.2 Mine Design
Mine design dapat menentukan batas-batas pit, dengan
mempertimbangkan nilai SR, rekomendasi dari geoteknik, hidrologi, hidrogeologi
serta tataguna lahan. Selain itu mine design dapat menentukan jumlah cadangan
3

yang ekonomis serta dapat membuat design jalan, disposal, dan design
pascatambang.
Proses design, meliputi:
1. Mempelajari model geologi
2. Menghitung blok reserve dan membuat database reserve
3. Menentukan parameter geoteknik atau slope stability
4. Menetapkan batas-batas design
5. Menentukan jumlah cadangan ekonomis
6. Membuat design final pit limit, disposal, jalan, dan pascatambang.
Output design, yaitu:
1. Mine design, final pit limit
2. Cadangan ekonomis
2.1.3 Mine Sequence & Scheduling
Mine Sequence & Scheduling dapat menentukan jadwal produksi
perperiode, dapat menentukan urutan penggalian, pembuatan jalan dan
penimbunan disposal bergantung mine design serta membuat situasi
penambangan untuk periode tersebut.
Langkah-langkah Mine Sequence & Scheduling, yaitu:
1. Mempelajari mine design dan menghitung volume pit, disposal.
2. Membuat database cadangan pada block reserve
3. Menghitung jadwal produksi dan kapasitas alat perperiode
4. Melakukan simulasi dan perhitungan volume
5. Membuat tahapan konstruksi infrastruktur
6. Membuat design situasi penambangan untuk periode tersebut.
Output Mine Sequence (Quaeterly & Monthly Plan)
1. Gambar mine design akhir periode penambangan (tiga bulan atau
bulanan).
2. Sheet production schedule, Equipment shcedule, volume OB, coal
expose, jadwal konstruksi infrastruktur.
3. Mine sequence bulanan di update untuk tiga bulan ke depan minimal satu
minggu sebelum bulan berjalan.
4. Khusus weekly plan (cutting plan/blasting sequence, alokasi fleet, lintasan
hauling, drainage)
5. Jadwal produksi
4

2.2 Definisi Block Model


Block model merupakan media yang menyesuaikan dengan data-data
yang dihasilkan dari geological database, survey, design pit, dan fungsi lainnya
yang tujuannya untuk mengetahui hasil atau model yang akan dibuat block
model. Fitur dari block model itu ada empat, yaitu:
1. Display data secara standar sudah dalam bentuk tiga dimensi sehingga
lebih fleksibel.
2. Dapat memudahkan situasi yang kompleks dalam kondisi yang
sebenarnya.
3. Analisis data lebih mudah karena adanya tools, estimasi, dan data
geostatistik yang sudah terbaca.
4. Fungsinya dapat mendesain bentuk pit, menentukan batas pit, membuat
sequence penambangan yang dapat menghasilkan peta isopact dan
estimasi cadangan dengan detail.
Block model merupakan matrik blok yang berbentuk tiga dimensi dari data
x, y , dan z. Data-data tersebut juga dapat menampilkan volume deposit dari
penggambaran block model. Setiap block ditetapkan untuk menyimpan data hasil
pengujian kadar atau kualitas lainnya yang diperlukan dan informasi geologi serta
collar yang terdapat dalam deposit.
Block model dapat menampilkan fitur-fitur seperti di bawah ini, antara lain:
1. Deposit dengan volume yang besar dan tersebar seperti jenis bahan
galian yang berbentuk porfiri dan nonstratabound.
2. Deposit yang tertutup atau deposit yang berada di dalam area yang sulit
dicapai.
3. Deposit stratiform yang terdapat tingkat kualitas kadar yang beragam
melalui rangkaian stratigraphy.

2.3 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan


Sumberdaya merupakan endapan dari bahan galian yang berupa mineral
atau batubara yang mempunyai ukuran dan kadarnya tereka atau dapat berupa
indikasi ada tidaknya endapan. Sehingga kemungkinan kadar ukurannya relatif
kecil dan masih belum siap untuk ditambang karena belum memiliki nilai yang
ekonomis serta diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata dimasa yang akan
datang.
5

Cadangan merupakan endapan bahan galian berupa mineral atau


batubara yang sudah diketahui dari ukuran, bentuk, kadar, kualitas dan
kuantitasnya secara terunjuk hingga terukur serta sudah memiliki nilai ekonomis
untuk ditambang. Cadangan ini dapat berupa terkira atau terbukti.
Cadangan terkira (probable reserve) merupakan sumberdaya yang bahan
galiannya sebagian terunjuk dan sebagian terukur. Jika dikaji kelayakannya,
cadangan terkira ini sudah layak ditambang. Akan tetapi dalam segi ekonomisnya
masi belum tergambarkan secara jelas karena hasilnya dapat lebih besar
dibandingkan biaya penambangan yang akan dikeluarkan. Hasilnya dapat
seimbang juga dengan biaya penambangan. Cadangan terkira ini jarang sekali
digunakan karena kemungkinannya belum tentu pasti.
Cadangan terbukti (proven reserve) merupakan sumberdaya bahan
galian yang sudah terukur secara keseluruhan yang apabila dikaji kelayakannya,
cadangan ini sudah layak untuk ditambang karena sudah terbukti memiliki nilai
ekonomis yang sangat tinggi dan tentunya akan sangat menguntungkan untuk
ditambang. Kemungkinan cadangan terbukti ini hasilnya akan lebih besar
dibandingkan dari biaya yang dikeluarkan untuk biaya penambangan.
Apabila dihubungkan antara sumberdaya dengan cadangan, tentunya
hubungannya sangat erat karena sumberdaya merupakan bagian dari cadangan,
sedangkan cadangan berupa sumberdaya. Yang membedakan yaitu tingkat
keyakinan dan layak atau tidaknya untuk ditambang, berikut adalah diagram alir
tahapan eksplorasi yang tergambarkan pada klasifikasi sumberdaya dan
cadangan, yaitu:

Sumber : Azhari. 2014


Gambar 2.1
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan
6

Klasifikasi sumberdaya untuk meningkatkan tingkat keyakinan geologi


berdasarkan data yang berupa cakupan dari nilai endapan bahan galian, metode
pemercontoan yang digunakan untuk data dasar estimasi, jarak spasial titik
pengamatan dan kompleksitas geologi endapan.

2.4 Evaluasi dan Pemodelan Cadangan


Pemodelan cadangan merupakan bentuk pendekatan keadaan cadangan
secara nyata yang dimana berdasarkan informasi atau data yang didapat dari
hasil eksplorasi dan kemungkinan masih mengandung ketidakpastian atau
tingkat keyakinan yang masih rendah. Berikut adalah evaluasi dan pemodelan
cadangan yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Endapan merupakan aset utama dari penambangan yang dimana
kuantitas dan kualitas dari endapan harus memiliki tingkat kepastian dan
kepercayaan yang dapat diterima dan dapat dipertanggungjawabkan
karena menyangkut dengan nilai ekonomis dan keuntungan yang didapat.
2. Dalam penambangan tentunya diperlukan sistem penambangan dan
pengolahan bahan galian yang tepat agar dapat menghasilkan
pendapatan yang menguntungkan.
3. Perbedaan antara rancangan dengan kondisi yang terjadi pada saat
harga dari bahan galian yang ditambang menurun seiring perkembangan
zaman yang dapat menyebabkan penyimpangan dalam skala besar
terhadap keuntungan tambang.
Pemodelan cadangan harus dilakukan pada saat proses eksplorasi
sampai dengan proses penambangan. Dalam proses eksplorasi, pemodelan ini
dapat digunakan sebagai data awal untuk pengujian studi kelayakan dan analisis
dari segi ekonomi dan sebagai dasar dari pengambilan keputusan rencana
kedepannya.

2.5 Metode Dalam Perhitungan Cadangan


2.5.1 Metode Daerah Pengaruh
Metode daerah pengaruh dalam perhitungan estimasi sumber daya
dilakukan dengan prinsip dasar perhitungan pada daerah pembatasan seluruh
blok sumber daya. Perhitungan tersebut meliputi perhitungan luas dan volume
serta ketebalan endapan pada setiap luasan daerah pengaruh.
7

Metode perhitungan estimasi sumber daya melalui daerah pengaruh


dilakukan secara empiris dengan formula volume dan tonase sebagai berikut :
...................................................(2.1)

Keterangan:
V = volume blok sumber daya
L = Luas daerah pengaruh
t = Tebal endapan bahan galian pada titik pengamatan
...................................................(2.2)

Keterangan:
V = volume blok sumber daya
T = Tonase sumber daya
d = Berat jenis rata-rata endapan bahan galian pada titik pengamatan
Hasil perhitungan volume dan tonase pada tiap titik pengamatan
menggunakan metode daerah pengaruh merupakan nilai sumber daya
keseluruhan blok.

Sumber : Ahmad, 2014


Gambar 2.2
Sketsa Estimasi Sumber Daya dan Cadangan Metode Daerah Pengaruh
2.5.2 Metode Penampang
Estimasi sumber daya menggunakan metode penampang memiliki prinsip
dasar perhitungan yang dilakukan dengan pembatasan pada daerah sumber
daya mineral dan pembuatan melintang dari batasan daerah tersebut. Pada
dasarnya, setiap metode perhitungan estimasi sumber daya dilakukan secara
empiris menggunakan formula volume dan tonase

...................................................(2.3)

Keterangan:
V = volume blok sumber daya
L1 = Luas penampang 1
L2 = Luas penampang 2
8

R = Jarak antar penampang 1 dan 2

Sumber : Ahmad, 2014


Gambar 2.3
Pembagian Daerah Estimasi Metode Penampang
2.5.3 Metode Kontur
Metode estimasi sumber daya secara isoline menggunakan prinsip
pembatan blok endapan dengan interpolasi dan ekstrapolasi. Hasil dari
pembatasan blok tersebut dilakukan perhitungan luasan pada setiap kontur.
Perhitungan volume dan tebal dilakukan secara empiris dengan menggunakan
perbedaan ketinggian antar dua kontur.

...................................................(2.4)

Keterangan:
V = Volume blok sumber daya
Ka = Luas kontur atas
Kb = Luas kontur bawah
R = Jarak antar ketinggian kontur atas dan bawah
...................................................(2.5)

Keterangan:
Vab = Volume blok sumber daya antar dua kontur
Tab = Tonase sumber daya antar dua kontur
d = Berat jenis rata-rata endapan bahan galian pada titik pengamatan
9

Sumber : Ahmad, 2014


Gambar 2.4
Sketsa Estimasi Sumber Daya dan Cadangan Metode Kontur
2.5.4 Metode Blok
Perhitungan estimasi sumber daya menggunakan metode blok
didasarkan pada pembatasan blok endapan bahan galian dengan interpolasi dan
ekstrapolasi kontur dalam dan luar. Pada dasarnya, prinsip perhitungan sama
dengan metode kontur, namun pada metode blok dilakukan terhadap beberapa
titik pengamatan secara langsung yang membentuk blok-blok.

...................................................(2.6)

Keterangan
t = Volume blok sumber daya
t1, t2, t3 = Tebal tiap titik pengamatan
n = Jumlah titik pengamatan

Keterangan:
V = volume blok sumber daya
L = Luas segitiga
t = Tebal rata-rata

Keterangan:
V = volume blok sumber daya antar dua kontur
T = Tonase sumber daya antar dua kontur
d = Berat jenis rata-rata endapan bahan galian pada titik pengamatan
10

Sumber : Ahmad, 2014


Gambar 2.5
Sketsa Estimasi Sumber Daya dan Cadangan Metode Kontur
2.5.5 Metode Geostatistik
Metode estimasi menggunakan geostatistik menganut konsep bahwa
data dari titik-titik conto mempunyai korelasi satu sama lain sesuai dengan
karakteristik penyebaran endapan mineralnya. Tingkat korelasi, kontinuitas
/ketergantungan spasial dari data tercermin dari besaran yang terdapat
padaparameter-parameter variogramnya. Hal inilah yang tidak pernah disinggung
dalamstatistik biasa, karena pengolahan data dengan statistik biasa tidak
menghiraukan aspek spasial dari data

Sumber : Ahmad, 2014


Gambar 2.6
Sketsa Estimasi Sumber Daya dan Cadangan Metode statistik
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari metode perhitungan cadangan, yaitu:


1. Tahapan perencanaan tambang dapat terbagi menjadi tiga tahapan yaitu
Geological Modeling, Mine Design, Mine Sequence & Scheduling.
2. Block model merupakan matrik blok yang berbentuk tiga dimensi dari data
x, y , dan z. Data-data tersebut juga dapat menampilkan volume deposit
dari penggambaran block model. Setiap block ditetapkan untuk
menyimpan data hasil pengujian kadar atau kualitas lainnya yang
diperlukan dan informasi geologi serta collar yang terdapat dalam deposit
3. Metode perhitungan dalam cadangan ada beberapa metode, yaitu
metode daerah pengaruh, metode penampang, metode kontur, metode
blok, dan metode geostatistik.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. B.S Dhillon, 2008. “Mining Equipment Reliability, Maintanability, and


Safety”. Canada : University of Ottawa, Springer.

2. Kennedy, 1990. “Surface Mining”. Colorado : Society for Mining,


Metallurgy, and Exploration, Inc.

3. Michalakopoulos, 2000. “Mine Planning and Equipment Selection


2000”. Athens : Greece.

4. Firno, Arta, 2017. “Perencanaan Tambang”. academia.edu.


Diakses pada tanggal 21 Oktober 2019 pukul 18.52 WIB.
(Referensi Internet).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai