Oleh
Jeremy Rudyanto Pandiangan
073001400120
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur serta terima kasih kepada Tuhan Yang Maha esa atas berkat
dan karunia-Nya lah sehingga penelitian skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja
Rangkaian Pompa dan Pipa di Pit North Osela, Site Bakan, PT J Resources
Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara” ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini ini, terutama
Muhammad Hadi Fadhillah sebagai pembimbing lapangan utama dan Raymond
Yonathan Rumapar sebagai pembimbing pembantu atas segala saran, bimbingan
dan nasehatnya selama penelitian berlangsung dan selama penulisan skripsi ini.
Kemudian saya berterima kasih juga kepada teman-teman pekerja di PT J
Resources Bolaang Mongondow yang telah menyambut dengan hangat dan
membantu saya dalam pengumpulan data di lapangan.
Tidak terlepas dari itu semua, masih banyak kekurangan yang pada
penelitian yang saya lakukan. Maka dari tu saya menerima kritik dan saran agar
saya dapat menjadi yang lebih baik lagi.
Akhir kata saya berharap bahwa penelitian ini berguna bagi perusahaan,
maupun menambah pengetahuan dan juga refrensi pagi pembaca.
untuk mempelajari hidrologi secara akademis. Daur ini dimulai dengan penguapan
air dari laut. Uap yang dihasilkan dibawa oleh udara yang begerak. Dalam kondisi
dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara. Sebagian besar dari
presipitasi tersebut untuk sementara tertahan dalam beberapa cara. Sebagian besar
dari presipitasi tersebut untuk sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia
jatuh, dan akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfer oleh penguapan (evaporasi) dan
melalui permukaan dan bagian atas tanah mennuju sungai, sementara lainnya
menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagian dari air-tanah
(surface streamflow) maupun air dalam tanah bergerak menuju tempat yang lebih
rendah yang akhirnya dapat mengalir ke laut. Namun, sejumlah besar air permukaan
dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan pemeluhan
sebelum sampai ke laut. Uraian mengenai daur hidrologi dan skema pada gambar
9.1 ini merupakan uraian yang benar-benar disederhanakan. Sebagai contoh, air dari
sebagian aliran permukaan mungkin berperkolasi menjadi air tanah sedangkan pada
kejadian lain, air tanah merupakan sumber aliran sungai (stream flow). Sebagian
presipitasi dapat tinggal di atas tanah sebagai salju untuk beberapa bulan sebelum
pencairan melepaskannya menuju saluran atau air tanah. Daur hidrologi merupaka
peraga yang baik sekali untuk menggambarkan lingkup hidrologi, yaitu presipitasi,
Contoh Perhitungan:
Tabel II.1 Tabel Koordinat x,y
b. Resiko Hidrologi
Resiko hidrologi adalah besarnya kemungkinan terjadi hujan dengan
intensitas curah hujan yang tinggi pada periode ulang terntentu yang
ditampilkan dengan satuan persen (%). Resiko hidrologi dapat
diperhitungkan dengan menggunakan rumus:
1 𝑇𝐿
Pr = 1 − (1 − )
𝑇𝑟
Dimana :
Pr = Resiko hidrologi (%)
Tr = Periode ulang
Tl = Umur tambang
c. Hujan rencana
Dalam rancangan sistem penyaliran untuk air permukaan pada
suatu tambang, hujan rencana merupakan suatu kriteria utama. Hujan
rencana adalah hujan maksimum yang mungkin terjadi selama umur
dari sarana penirisan tersebut. Hujan rencana ini ditentukan dari hasil
analisa frekuensindata curah hujan dan dinyatakan dalam curah hujan
dengan periode ulang tertentu.
Curah hujan maksimum dalam 24 jam untuk masa ulang t tahun
(RTR) dapat ditentukan dengan metode “Gumbel Mathematis” yaitu:
Xt = X + k. S
Dimana :
Xt = Curah hujan rencana (mm)
X = Curah hujan harian rata-rata
k = Factor Redused Variate
S = Standar deviasi
II.6.3.3 Limpasan Air Hujan
Air limpasan (surface run off) atau air permukaan merupakan bagian dari
curah hujan yang mengalir di atas permukaan tanah menuju daerah yang lebih
rendah, seperti sungai, danau, dan laut. Aliran tersebut terjadi karena air hujan yang
mencapai permukaan tanah tidak dapat terinfiltrasi akibat intensitas hujan
melampaui kapasitas infiltrasi atau faktor lain, kondisi penggunaan lahan dan
kemiringan, atau perbedaan tinggi daerah.
Besarnya air limpasan adalah besarnya curah hujan dikurangi oleh besarnya
penyerapan (infiltrasi) dan penguapan. Bila curah hujan melampaui kapasitas
infiltrasi, maka besarnya limpasan permukaan akan segera meningkat sesuai
dengan peningkatan intensitas curah hujan. Banyaknya air limpasan tergantung
beberapa faktor, sehingga tidak semua air hujan yang jatuh ke permukaan bumi
akan menjadi sumber air limpasan.
d. Perkiraan Debit
Perhitungan debit air limpasan yang akan masuk ke dalam pit
mengikuti kemajuan penambangan. Hasil perhitungan tersebut nantinya
akan dipakai sebagai acuan dalam pembuatan system saluran
penyaliran. Untuk mempekirakan debit air limpasan maksimal
digunakan rumus rasional:
Q = 0.278. C. I. A
Dimana:
Q = Debit air limpasan maksimum (m3/detik)
C = Koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah tangkapan hujan (m2)
Rumus ini mengasumsikan bahwa hujan merata di seluruh daerah
tangkapan hujan, frekuensi hujan sama dengan frekuensi limpasan dan
debit air dipengaruhi oleh koefisien limpasan, luas daerah tangkapan
hujan dan juga intensitas curah hujan. Dengan demikian, penggunaan
rumus ini hanya terbatas pada suatu daerah yang relative kecil dan
homogen, sehingga untuk syarat seperti ini dipenuhi oleh tambang
terbuka.
II.6.4 Analisan Data Curah Hujan
Dalam menganalisa data curah hujan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data curah hujan akan dipakai untuk suatu perencaan sistem
penyaliran tambang. Pengolahan data ini dapat dilakukan untuk mengitung curah
hujan rencana dengan metode Gumbel.
Namun dalam peneiliatn ini menggunakan metode Distribusi Gumbel
digunakan untuk analisa data maksimum.
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋𝑟)2
𝑆𝑥 = √
𝑛−1
Dimana:
Sx = Standar Deviasi
Xi = Curah hujan rata-rata
Xr = Harga rata-rata
n = Jumlah data
II.6.5 Pompa
Pompa berfungsi untuk memindahkan zat cair dari tempat yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi pemindahan za cair dilakukan dengan gaya tekan yang
digunakan untuk mengatasi tahanan-tahanan yang dialami oleh zat cair sewaktu
pemindahan. Dalam sistem pemompaan dikenal beberapa macam tipe sambungan
pemompaan yaitu:
a. Seri yaitu dua atau beberapa pompa dihubungkan secara seri maka nilai
head bertambah sebesar jumlah head masing-masing sedangkan debit
pemompaan tetap.
b. Paralel yaitu pemompaan bertambah sesuai dengan kemampuan debit
masing-masing pompa namun head tetap. Kemudian untuk menentukan
kebutuhan pompa ada dua hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
𝐻 = 𝐻𝑖 + 𝐻𝑣 + 𝐻𝑠 + 𝐻𝑝
𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐻 = ℎ𝑓1 + ℎ𝑓2 + ℎ𝑓3 + 𝐻𝑣 + 𝐻𝑠 + 𝐻𝑝
Dimana:
H = Julang total pompa (m)
Hi = Head of shock losses, julang kerugian pada pipa (m)
hf1 = Head of friction, julang gesekan pipa (m)
hf2 = Head of bend, julang belokan pipa (m)
hf3 = Head of suction valve, julang kerugian katup isap (m)
Hv = Head of velocity, julang kecepatan (m)
Hs = Head of static, julang statis (m)
Hp = Head of pressure, julang tekanan (m)
Dimana:
Hv = julang kecepatan (m)
v = kecepatan aliran di pipa
g = percepatan gravitasi (9,8m2/s)
II.6.5.1.3 Julang Statis (Head of static)
Julang statis adalah kehilangan energy yang dsebabkan oleh perbedaan
elevasi antara elevasi inlet pompa dengan elevasi outlet pompa.
𝐻𝑠 = ℎ𝑠2 − ℎ𝑠1
Dimana:
Hs = julang statis (m)
hs2 = elevasi outlet pompa (m)
hs1 = elevasi inlet pompa (m)
1 2 1
𝑄= × 𝑅3 × 𝑆 2 × 𝐴
𝑛
𝑎𝑡𝑎𝑢
2
𝑄 = 𝐴5/3 × 𝑆 1/2 /𝑛 × 𝑝3
Dimana:
Q = Debit air yang masuk
R = Jari-jari hidrolik
A = Luas penampang basah
p = Keliling basah
n = Koefisien kekasaran “Manning”
S = Kemiringan dasar saluran
a. Segitiga
Sudut tengah = 90o
Luas penampang basah (A) = h2
ℎ
Jari-jari hidrolis (R) = 2√2
b. Segiempat
Rumus untuk penampanga penyaliran segiempat:
Bb = 2h
A = 2h2
P = 4h
R=A/P
c. Trapesium
Dalam menentukan dimensi saluran bentuk trapezium dengan
luas maksimum hidrolis, maka luas penampang basah saluran (A),
jari-jari hidrolis (R), kedalaman aliran (d), lebar dasar saluran (b),
penampang sisi saluran dari dasar ke permukaan (a), lebar
permukaan saluran (B), dan kemiringan dinding saluran (m),
mempunyai hubungan yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
ℎ
e = tan 𝜃
m =2.e
B =m
t =B+2e
( 𝐵+𝑡 )
A = 2 . ℎ
III.4.8 Perhitungan Debit Air Yang Mampu Dialirkan Saluran Air Terbuka
Perhitungan debit air yang mampu dialirkan saluran air terbuka dengan
menggunakan rumus Manning dan memakai data dimensi saluran air terbuka
aktual.
3. Pengambilan Data
Pada penelitian ini data yang diambil terbagi menjadi 2 jenis. Pertama
adalah data primer yang terdiri dari jam operasional kerja pompa,
perubahan volume sump, diameter dalam pipa, jalur pipa, dimensi saluran
air terbuka, dan pengambilan foto. Kemudian yang kedua adalah data
sekunder yang terdiri dari peta topografi, kurva efisiensi pompa, data
curah hujan, data jam hujan, dan spesifikasi pompa dan pipa.
4. Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan antara lain perhitungan curah hujan,
debit air limpasan, debit air pompa, dimensi saluran air terbuka, dan
rancangan pompa dan pipa untuk mengeringkan sump. Pengolahan data
dibantu dengan software Microsoft excel, dan Surpac 6.3.
5. Pembahasan
Pembahasan dilakukan untuk membahas hasil pengolahan data yang telah
didapat, yaitu evaluasi kinerja pompa dan pipa aktual, rencana
optimalisasi pompa dan pipa, dan dimensi saluran air terbuka.
Sistem penyaliran tambang yang digunakan pada Pit North Osela adalah
sistem yang mengendalikan air limpasan yang telah masuk kedalam pit untuk
dikeluarkan dengan menggunakan pompa (mine dewatering). Air yang
menggenang pada awal pengambilan data yaitu tanggal 12 September 2018
mencapai 226.601 𝑚3 dengan kedalaman air 25 meter. Air yang menggenang
didalam pit sudah melebihi batas volume sump yang ada karena telah dibiarkan
selama 2 tahun tanpa di pompa. Untuk sekarang aktivitas penambangan di Pit North
Osela masih berjalan seperti biasa dan seluruh air yang masuk kedalam pit akan
diarahkan menuju lokasi yang terendam oleh air. Perusahaan sudah berusaha
memompa untuk mengeringkan air agar pit yang terendam tersebut dapat di
eksploitasi kembali. Tetapi sistem dewatering yang sudah dilakukan belum
optimal, maka dari itu diperlukan rencana pengeringan yang optimal sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan juga dimensi saluran air terbuka (mine drainage) untuk
menampung air yang dipompakan. Optimalisasi rencana pengeringan dirancang
jika mulai di implementasikan pada tanggal 28 Septemmber 2018.
Pada kegiatan pemantauan kinerja pompa, tidak hanya debit air pompa saja
yang dilihat melainkan jam operasional kerja pompa juga perlu diperhatikan.
Karena jam operasional kerja pompa juga menentukan volume air sump dapat
dikeluarkan tiap harinya. Dalam pemantauan selama 15 hari diketahui rata-rata jam
operasional kerja pompa 1003 adalah 14.33 jam, sedangkan untuk rata-rata jam
operasional kerja pompa 1020 adalah 16.13 jam. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi jam operasional pompa pada Sump Pit North Osela. Faktor-faktor
inilah yang dapat menyebabkan jam operasional pompa tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
Faktor penghambat pertama adalah perbaikan pipa. Perbaikan pipa dilakukan
jika terdapat bukaan atau celah pada dinding pipa yang menyebabkan keluarnya
debit air dari celah tersebut. Jika dibiarkan akan berpengaruh pada head yang sudah
di rencanakan, dan air akan mengalir kembali ke dalam sump.
Kedua adalah kegiatan blasting pada Pit North Osela. Blasting dilakukan saat
ditemukannya material batuan yang keras dan tidak dapat di gali menggunakan
excavator. Kegiatan ini mempengaruhi jam operasional pompa karena jika jarak
radius pompa berada di jarak blasting yang tidak aman untuk alat yaitu 300 meter,
maka pompa harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Kemudian setelah
blasting dinyatakan telah selesai, pompa akan dipindahkan lagi ke asal nya.
Terdapat 1 hari dimana dilakukan pemindahan pompa dikarenakan blasting dari
total 15 hari pemantauan.
Ketiga adalah kegiatan pengisian solar secara manual. Dikarenakan faktor
jalan masuk Sump Pit North Osela yang sempit dan terdapat banyak undulasi, fuel
truck atau kendaraan yang membawa solar tidak dapat memasuki lokasi pompa.
Jadi pengisian solar dilakukan secara manual dengan membawa dirigen berisi solar
menggunakan excavator lalu dihubungkan dengan selang untuk mengisi 16angka
solar pompa. Pada tanggal 19 September 2018 dibangun pondok yang menampung
solar, supaya hanya membutuhkan pipa saja untuk mengisi solar dari pondok
menuju ke tangka pompa. Terdapat 3 hari yang terkena dampak pengisian solar
secara manual.
Dan keempat yang merupakan faktor terbesar dalam menghambat jam
operasional kerja pompa adalah perpindahan posisi pompa. Kondisi ujung pipa
hisap yang baik adalah dibawah permukaan air, tidak boleh terlalu dekat ke
permukaan air ataupun mengapung. Hal ini untuk menghindari adanya udara yang
terhisap pada pipa hisap, yang dapat menyebabkan kavitasi pada impeller pompa.
Jadi saat kondisi ujing pipa hisap sudah hamper menyentuh permukaan air, pompa
harus digeser atau dipindahkan agar ujung pipa hisap tetap berada di bawah
permukaan air. Perpindahan pompa menggunakan excavator, tetapi saat kondisi
pompa harus dipindahkan terkadang tidak ada excavator yang dapat menuju ke
lokasi pompa karena sedang digunakan untuk operasi produksi di lokasi lain. Pada
pemantauan 15 hari, terdapat 4 hari jam opersional pompa terganggu karena
perpindahan posisi pompa. Dan 2 diantaranya hingga menyebabkan pompa tidak
bekerja selama 1 hari atau 2 kali shift kerja . Borang pemantauan dapat dilihat pada
Lampiran F.
V.1 Kesimpulan
Dari penelitian “Evaluasi Kinerja Rangkaian Pompa dan Pipa” yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Total debit air limpasan yang mengalir pada Pit North Osela sebesar 648,17
m3/jam (September), 364,76 m3/jam (Oktober), dan 455,48 m3/jam
(November).
2. Rangkaian pompa dan pipa aktual dapat mengeringkan Sump Pit North
Osela dalam waktu 49 hari.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja rangkaian pompa dan pipa aktual
adalah perbaikan pipa, blasting, perpindahan posisi pompa, dan pengisian
solar secara manual.
4. Rangkaian pompa dan pipa paling optimal adalah dengan memindahkan
posisi pompa di atas permukaan air Sump Pit North Osela dengan
menggunakan ponton, dengan waktu pengeringan selama 18 hari.
5. Dimensi saluran air terbuka aktual dapat menampung aliran air yang di
pompakan dengan rangkaian pompa dan pipa optimal, dengan daya
tampung aliran sebesar 7,958 m3/s.
V.2 Saran
Adapun saran yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Dibutuhkan pengarahan kepada operator pompa untuk selalu me-nge-check
kondisi pompa discharge, agar kebocoran pipa dapat ditangani secara cepat.
2. Dibutuhkan pengarahan kepada pengawas agar dapat menyediakan
excavator secepatnya saat posisi pompa harus dipindahkan, supaya jam
operasional kerja pompa tidak terpotong banyak.
3. Dibutuhkan perbaikan pada inlet gate valve, supaya air yang dipompakan
tidak kembali lagi ke sump.
4. Perencanaan optimalisasi rangkaian pompa dan pipa agar digunakan,
supaya dapat mempercepat waktu pengeringan Sump Pit North Osela.
DAFTAR PUSTAKA
b. Reduced Mean
Rumus yang digunakan pada contoh perhitungan tahun 2006
reduced mean adalah sebagai berikut:
(𝑛 + 1) − 𝑚
𝑌𝑛 = − ln [−ln ( )]
𝑛+1
(12 + 1) − 12
𝑌𝑛 = − ln [− ln ( )]
12 + 1
𝑌𝑛 = −0,047
d. Standar Deviasi
∑𝑛 (𝑋𝑖 − 𝑋̅)2
𝑆𝑥 = √ 𝑖=1
𝑛−1
10091,046
𝑆𝑥 = √ = 30,29
12 − 1
∑𝑛 (𝑌𝑛 − ̅̅̅̅
𝑌𝑛)2
𝑆𝑛 = √ 𝑖=1
𝑛−1
1,794
𝑆𝑛 = √ = 0,40
12 − 1
f. Resiko Hidrologi
Berdasarkan Kite, 1997. Periode ulang hujan pada sarana
pertambangan adalah 2-5 tahun. Umur tambang diketahui 2 tahun.
Rumus resiko hidrologi yang di pakai adalah:
1 𝑇𝐿
Pr = 1 − (1 − )
𝑇𝑟
Dengan : -. Pr = Resiko Hidrologi
-. Tr = Periode Ulang
-. Tl = Umur Tambang
2−1
𝑌𝑡 = − log [− log ( )] = 0,52
2
h. Faktor Frekuensi
𝑌𝑡 − ̅̅̅̅
𝑌𝑛
𝐾=
𝑆𝑛
0,52 − 0,581
𝐾= = −0,15
0,40
j. Intensitas Hujan
2
𝑅24 24 3
𝐼= 𝑥 [ ]
24 𝑡
2
101,74 24 3 𝑚𝑚
𝐼= 𝑥 [ ] = 18,36
24 2,66 𝑗𝑎𝑚
B.2 Tabel Analisan Data Curah Hujan
𝑛+1−𝑚 𝑛+1−𝑚
NO TAHUN Xi 𝑋̅ 𝑋𝑖 − 𝑋̅ (𝑋𝑖 − 𝑋̅)2 n m − log(
𝑛+1
) Yn ̅̅̅̅
𝑌𝑛 ̅̅̅̅ (𝑌𝑛 − ̅̅̅̅
𝑌𝑛 − 𝑌𝑛 𝑌𝑛)2
𝑛+1
1 2006 68.0 106 -38.193 1458.689 12 12 0.077 1.114 -0.047 0.581 -0.628 0.394
2 2007 99.7 106 -6.513 42.416 12 6 0.538 0.269 0.570 0.581 -0.010 0.000
3 2008 107.9 106 1.712 2.932 12 5 0.615 0.211 0.676 0.581 0.095 0.009
4 2009 71.9 106 -34.269 1174.365 12 11 0.154 0.813 0.090 0.581 -0.491 0.241
5 2010 89.7 106 -16.469 271.228 12 8 0.385 0.415 0.382 0.581 -0.199 0.040
6 2011 146.9 106 40.702 1656.687 12 3 0.769 0.114 0.943 0.581 0.362 0.131
7 2012 127.9 106 21.702 470.995 12 4 0.692 0.160 0.797 0.581 0.216 0.047
8 2013 91.1 106 -15.098 227.937 12 7 0.462 0.336 0.474 0.581 -0.107 0.011
9 2014 87.2 106 -18.983 360.366 12 0.308 0.512 0.291 0.581 -0.290 0.084
9
10 2015 73.5 106 -32.698 1069.132 12 10 0.231 0.637 0.196 0.581 -0.385 0.148
11 2016 160.0 106 53.802 2894.700 12 1 0.923 0.035 1.459 0.581 0.878 0.771
12 2017 150.5 106 44.302 1962.704 12 2 0.846 0.073 1.139 0.581 0.558 0.312
Total 1274.371 1274.371 0.000 11592.151 144.000 78.000 6.000 4.687 6.971 6.971 0.000 2.188
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN LUAS DAERAH TANGKAPAN HUJAN
Gambar C.1 Daerah Tangkapan Hujan out sump pit North Osela
Tabel D.1 Koordinat Daerah Tangkapan Hujan out sump pit North Osela
X Y
64430.24 646682.5 41665905386 41665905386
64430.24 646682.5 41665975874 41665760740
64430.35 646680.2 41665831228 41665831228
64430.35 646680.2 41665813121 41665842954
64430.32 646680.4 41665824847 41665824847
64430.32 646680.4 41635072607 41665778200
64382.76 646679.7 41635025994 41635025994
64382.76 646679.7 41615108259 41637000999
64351.96 646710.4 41617082320 41617082320
64351.96 646710.4 41608142843 41620664794
64338.14 646766 41611724547 41611724547
64338.14 646766 41610563602 41615967197
64336.35 646832 41614806133 41614806133
64336.35 646832 41607676751 41617534316
64325.32 646874.4 41610404467 41610404467
64325.32 646874.4 41624179657 41613400676
64346.62 646921 41627176858 41627176858
64346.62 646921 41635306067 41631694698
64359.19 646991.2 41639824790 41639824790
64359.19 646991.2 41655842997 41641725059
64383.94 647020.7 41657743997 41657743997
64383.94 647020.7 41697452305 41658852431
64445.31 647037.9 41698561795 41698561795
64445.31 647037.9 41734148234 41699792056
64500.31 647057 41735379545 41735379545
64500.31 647057 41784896229 41738538512
64576.84 647106 41788058945 41788058945
64576.84 647106 41820168344 41788458934
64626.46 647112.2 41820568640 41820568640
64626.46 647112.2 41858585833 41822279367
64685.21 647138.6 41860298115 41860298115
64685.21 647138.6 41893821839 41863439100
64737.01 647187.2 41896965339 41896965339
64737.01 647187.2 41956112425 41895599711
64828.4 647166.1 41954744870 41954744870
64828.4 647166.1 41970685218 41951405947
64853.03 647114.6 41967345027 41967345027
64853.03 647114.6 41980102892 41961922536
64872.75 647031 41974678752 41974678752
64872.75 647031 41949996460 41969504955
64834.6 646951.2 41944825706 41944825706
64834.6 646951.2 41927856822 41943139553
64808.37 646925.2 41926171351 41926171351
64808.37 646925.2 41910645792 41925259432
64784.37 646911.2 41909734211 41909734211
64784.37 646911.2 41881664089 41906897304
64740.98 646867.4 41878829081 41878829081
64740.98 646867.4 41865820578 41879089664
64720.87 646871.4 41866081080 41866081080
64720.87 646871.4 41868288205 41868191563
64724.28 646904 41870398799 41870398799
64724.28 646904 41839738137 41873733200
64676.89 646955.5 41843070096 41843070096
64676.89 646955.5 41774808525 41842535800
64571.38 646947.3 41774275100 41774275100
64571.38 646947.3 41733717976 41775340012
64508.69 646963.8 41734781854 41734781854
64508.69 646963.8 41700439724 41733844026
64455.6 646949.2 41699502668 41699502668
64455.6 646949.2 41673052149 41695399231
64414.72 646885.6 41668951315 41668951315
64414.72 646885.6 41664126196 41665752673
64407.26 646835.9 41660927924 41660927924
64407.26 646835.9 41669272107 41657289043
64420.16 646779.4 41665632497 41665632497
64420.16 646779.4 41676795910 41664527756
64437.42 646762.3 41675690872 41675690872
64437.42 646762.3 41664484423 41672892871
64420.09 646718.8 41661687173 41661687173
64420.09 646718.8 41668247489 41659345439
64430.24 646682.5 0 0
∑ 2.92298E+12 2.92298E+12
(2.92298𝐸+12)−(2.92298𝐸+12)
𝐿𝑢𝑎𝑠 = | | = 104464.2988 𝑚2
2
Tabel B.2 Koordinat Daerah Tangkapan Hujan in sump pit North Osela
X Y
64718.7 646871.8 41864706492 41864706492
64718.7 646871.8 41868231943 41866782150
64724.15 646903.9 41870307776 41870307776
64724.15 646903.9 41839962808 41873646248
64677.25 646955.5 41843298860 41843298860
64677.25 646955.5 41774620654 41842641675
64571.09 646945.3 41773964547 41773964547
64571.09 646945.3 41733624272 41775154334
64508.74 646963.7 41734812910 41734812910
64508.74 646963.7 41700618288 41733857406
64455.88 646948.9 41699663567 41699663567
64455.88 646948.9 41673262875 41695574486
64415.07 646885.5 41669176383 41669176383
64415.07 646885.5 41664220593 41665856688
64407.41 646834 41660901293 41660901293
64407.41 646834 41668245446 41657309034
64418.77 646778.2 41664652553 41664652553
64418.77 646778.2 41676744718 41663619148
64437.46 646762.1 41675711013 41675711013
64437.46 646762.1 41664266556 41673102713
64419.77 646721.7 41661658973 41661658973
64419.77 646721.7 41668474773 41659165220
64430.31 646683 41665980611 41665980611
64430.31 646683 41697189531 41668962639
64478.57 646729.2 41700173792 41700173792
64478.57 646729.2 41748351240 41700921743
64553.06 646740.8 41749100055 41749100055
64553.06 646740.8 41773448554 41750625896
64590.71 646764.5 41774975285 41774975285
64590.71 646764.5 41789112263 41777524034
64612.57 646803.9 41791661875 41791661875
64612.57 646803.9 41816838071 41791105948
64651.49 646795.3 41816281810 41816281810
64651.49 646795.3 41840786297 41817400539
64689.38 646812.6 41841905682 41841905682
64689.38 646812.6 41859563667 41843835625
64716.68 646842.5 41861494425 41861494425
64716.68 646842.5 41877047105 41863109818
64740.72 646867.4 41878663098 41878663098
64740.72 646867.4 41864421665 41878948022
64718.7 646871.8
∑ 1.6704E+12 1.6704E+12
(1.6704𝐸+12)−(1.6704𝐸+12)
𝐿𝑢𝑎𝑠 = | | = 56023,24146 𝑚2
2
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑢𝑎𝑠 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑇𝐻 𝑖𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑝 𝑝𝑖𝑡 𝑁𝑜𝑟𝑡ℎ 𝑂𝑠𝑒𝑙𝑎
+ 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑇𝐻 𝑜𝑢𝑡 𝑠𝑢𝑚𝑝 𝑝𝑖𝑡 𝑁𝑜𝑟𝑡ℎ 𝑂𝑠𝑒𝑙𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑢𝑎𝑠 = 160483 𝑚2
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN AIR LIMPASAN
Gambar E.1 Kondisi Aktual Saluran Air Terbuka Pit North Osela
SUMP
12/9/2018 225,601 721.64 0.29 218,820.00 6781.00 0.00 0.00 0.00 6781.00 0.00 0 0.000 -
13/09/2018 225,601 721.35 0.29 213,845.00 4975.00 0.00 0.00 0.00 4975.00 0.00 0 0.000 -
1003 ganti
14/09/2018 225,601 721.06 0.23 208,929.00 4916.00 0.00 0.00 0.00 4916.00 0.00 0 0.000 posisi ; isi
fuel
1003 ganti posisi ;
5/09/2018 225,601 720.83 0.20 205,070.00 3859.00 0.00 0.00 0.00 3859.00 0.00 0 0.000
isi fuel
blasting ; 1020
16/09/2018 225,601 720.63 0.08 201,745.28 3324.72 0.00 0.00 0.00 3324.72 0.00 0 0.000 perbaikan pipa
outlet
1020 perbaikan
17/09/2018 225,601 720.55 0.10 200,421.94 1323.34 18.00 3.03 3.00 2637.69 1314.35 0.015212 0.120
pipa outlet ; isi fuel
18/09/2018 225,601 720.46 0.33 198,362.38 2059.56 0.10 4.48 0.01 2067.87 8.31 0.000096 0.001 1020 reparasi pipa
19/09/2018 225,601 720.13 0.32 193,460.22 4902.16 0.00 0.45 0.00 4902.16 0.00 0 0.000 -
20/09/2018 225,601 719.81 0.26 188,295.17 5165.05 0.00 0.00 0.00 5165.05 0.00 0 0.000 Perbaikan Pipa
21/09/2018 225,601 719.55 0.31 184,225.86 4069.31 0.00 0.00 0.00 4069.31 0.00 0 0.000 -
22/09/2018 225,601 719.24 0.33 179,334.53 4891.33 0.00 0.00 0.00 4891.33 0.00 0 0.000 -
23/09/2018 225,601 718.91 0.25 174,196.51 5138.02 0.10 0.43 0.06 5141.85 3.83 0.000044 0.002 Perbaikan Pipa
24/09/2018 225,601 718.66 0.35 170,350.37 3846.14 0.00 1.75 0.00 3846.14 0.00 0 0.000 -
pompa
25/09/2018 225,601 718.32 0.11 165,109.24 5241.13 7.00 2.80 1.23 5739.12 497.99 0.005764 0.049 ganti
posisi
pompa
26/09/2018 225,601 718.20 0.13 163,409.18 1700.06 0.00 0.00 0.00 1700.06 0.00 0 0.000 ganti
posisi
RATA-RATA 0.2379 201,802.53 4,146.12 1.6800 0.8627 0.2870 4,267.75 121.63 0.0014 0.0115
POMPA
Jam Operasional
Tanggal No. Debit Outflow
RPM HM Kerja Pompa
Pompa Pipa (m3/jam)
(jam)
1003 1300 1653.20
11/9/2018
1020 1300 1176.60
1003 1300 1676.0 22.8 146.775
12/9/2018
1020 1330 1200.0 23.4 146.775
1003 1300 1694.4 18.4 133.737
13/9/2018
1020 1250 1218.8 18.8 133.737
1003 1300 1712.6 18.2 124.772
14/9/2018
1020 1330 1240.0 21.2 124.772
1003 1300 1721.7 9.1 128.633
15/9/2018
1020 1250 1260.9 20.9 128.633
1003 - 1721.7 0.0 0.000
16/9/2018
1020 1300 1281.9 21.0 158.320
1003 1300 1732.8 11.1 188.406
17/9/2018
1020 1200 1284.8 2.9 188.406
1003 1300 1753.9 21.1 89.907
18/9/2018
1020 1300 1286.7 1.9 89.907
1003 1300 1775.2 21.3 121.341
19/9/2018
1020 1300 1305.8 19.1 121.341
1003 1300 1795.9 20.7 125.977
20/9/2018
1020 1200 1326.1 20.3 125.977
1003 1300 1805.5 9.6 127.966
21/9/2018
1020 1300 1348.3 22.2 127.966
1003 1300 1820.9 15.4 130.089
22/9/2018
1020 1300 1370.5 22.2 130.089
1003 1300 1841.4 20.5 128.546
23/9/2018
1020 1300 1390.0 19.5 128.546
1003 1300 1860.3 18.9 129.500
24/9/2018
1020 1300 1400.8 10.8 129.500
1003 - 1881.6 21.3 136.646
25/9/2018
1020 1300 1421.5 20.7 136.646
1003 1300 1881.6 0.0 0.000
26/9/2018
1020 1300 1436.6 15.1 112.587
1003 1300 1891
27/9/2018
1020 1300 1442
JUMLAH 36,160 46,448 488.40 3,695.493
RATA-RATA 1,291 1,548 16.28 120.557
MAX 1,330 1,882 23.40 188
MIN 1,200 1,200 0 0
LAMPIRAN G
KINERJA RANGKAIAN POMPA DAN PIPA AKTUAL
1. Pompa 1003
Tabel H.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 497.67
Elevasi Inlet (m) 724.454
Elevasi discharge tertinggi (m) 757.441
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 32.987
1003
Rata-rata jam operasional (jam) 14.33
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.035903907
kecepatan (m/s) 2.456112866
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
2,4562
𝐻𝑣 = = 0,308 𝑚
2 𝑥 9,807
2. Pompa 1020
Tabel H.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 450.74
Elevasi Inlet (m) 724.508
Elevasi discharge tertinggi (m) 756.699
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 32.191
1020
Rata-rata jam operasional (jam) 16.13
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.035903907
kecepatan (m/s) 2.456112866
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
2,4562
𝐻𝑣 = = 0,308 𝑚
2 𝑥 9,807
1. Pompa 1003
Tabel H.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 497.670
Elevasi Inlet (m) 724.454
Elevasi discharge tertinggi (m) 757.441
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 32.987
1003
Rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.0601
kecepatan (m/s) 2.63
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
2. Pompa 1020
Tabel H.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 450.740
Elevasi Inlet (m) 722.508
Elevasi discharge tertinggi (m) 756.699
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 34.191
1020
Rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.0587
kecepatan (m/s) 2.57
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
2,572
𝐻𝑣 = = 0,337 𝑚
2 𝑥 9,807
3. Rencana Pengeringan
1. Pompa 1003
Tabel I.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 327.265
Elevasi Inlet (m) 724.454
Elevasi discharge tertinggi (m) 757.441
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 32.987
1003
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.049994185
kecepatan (m/s) 3.42
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
3,4422
𝐻𝑣 = = 0,596 𝑚
2 𝑥 9,807
2. Pompa 1020
Tabel I.4 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 333.204
Elevasi Inlet (m) 722.508
Elevasi discharge tertinggi (m) 756.699
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 34.191
1020
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.0835
kecepatan (m/s) 3.65
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
3,652
𝐻𝑣 = = 0,679 𝑚
2 𝑥 9,807
3. Rencana Pengeringan
Tabel I.7 Volume Air Keluar
Pompa Flow rate (m3/jam) Jam Kerja
1003 179.9790673
1020 175.2427761 14.330
Volume air keluar 5090.329016
1. Pompa 1003
Tabel J.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 327.265
Elevasi Inlet (m) 724.454
Elevasi discharge tertinggi (m) 757.441
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 32.987
1003
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.0846
kecepatan (m/s) 3.7
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
3,72
𝐻𝑣 = = 0,698 𝑚
2 𝑥 9,807
2. Pompa 1020
Tabel I.4 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 333.204
Elevasi Inlet (m) 722.508
Elevasi discharge tertinggi (m) 756.699
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 34.191
1020
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.0835
kecepatan (m/s) 3.65
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
[𝟎, 𝟏𝟑𝟏 +
Sudut 𝜽 𝟎,𝟓
No R ( ) f HL
Belokan (ᶱ) 𝑫 𝟑,𝟓 𝟗𝟎
𝟏, 𝟖𝟒𝟕 𝒙 (𝟐𝑹) ]
1 15 1.519 0.131 0.408 0.054 0.2131
2 3 7.638 0.131 0.183 0.024 0.0952
3 3 7.638 0.131 0.183 0.024 0.0952
4 14 1.629 0.131 0.394 0.052 0.2058
5 5 4.581 0.131 0.236 0.031 0.1229
6 2 11.458 0.131 0.149 0.020 0.0778
7 2 11.458 0.131 0.149 0.020 0.0778
8 1 22.918 0.131 0.105 0.014 0.0550
9 25 0.902 0.131 0.527 0.069 0.2759
10 27 0.833 0.132 0.548 0.072 0.2871
11 2 11.458 0.131 0.149 0.020 0.0778
12 3 7.638 0.131 0.183 0.024 0.0952
13 12 1.903 0.131 0.365 0.048 0.1905
14 33 0.675 0.132 0.606 0.080 0.3190
15 20 1.134 0.131 0.471 0.062 0.2463
16 2 11.457992 0.1310001 0.1490712 0.019528 0.0778
17 5 4.581 0.131 0.236 0.031 0.1229
18 2 11.458 0.131 0.149 0.020 0.0778
TOTAL HL 2.7129
3,652
𝐻𝑣 = = 0,679 𝑚
2 𝑥 9,807
3. Rencana Pengeringan
Tabel J.7 Volume Air Keluar
Pompa Flow rate (m3/jam) Jam Kerja
1003 304.5979162
1020 300.4817282 14.330
Volume air keluar 8670.791304
1. Pompa 1003
Tabel K.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 219.036
Elevasi Inlet (m) 724.454
Elevasi discharge tertinggi (m) 757.441
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 32.987
1003
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.060
kecepatan (m/s) 4.1
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
0.05 0.312
1.755 0.131 0.380
1 13 0 9
0.02 0.173
5.727 0.131 0.211
2 4 8 5
0.03 0.194
4.581 0.131 0.236
3 5 1 0
0.04 0.260
2.541 0.131 0.316
4 9 1 3
0.03 0.245
2.860 0.131 0.298
5 8 9 4
0.03 0.212
6 3.816 0.131 0.258
6 4 5
0.06 0.434
0.902 0.131 0.527
7 25 9 5
0.07 0.492
0.697 0.132 0.596
8 32 8 8
22.91 0.01 0.086
0.131 0.105
9 1 8 4 8
0.08 0.531
0.598 0.132 0.641
10 37 5 5
0.05 0.368
1.263 0.131 0.447
11 18 9 3
0.03 0.194
4.581 0.131 0.236
12 5 1 0
0.04 0.274
2.286 0.131 0.333
13 10 4 4
0.02 0.150
7.638 0.131 0.183
14 3 4 3
22.91 0.01 0.086
0.131 0.105
15 1 8 4 8
4.018
TOTAL HL 0
4,12
𝐻𝑣 = = 0,857 𝑚
2 𝑥 9,807
-. Perhitungan Total Dynamic Head
𝑇𝐷𝐻 = 𝐻𝑧 + 𝐻𝑓 + 𝐻𝑙 + 𝐻𝑣
𝑇𝐷𝐻 = 32,987 + 21,5294 + 5,218 + 0,857 = 60,591 𝑚
2. Pompa 1020
Tabel K.4 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 216.717
Elevasi Inlet (m) 722.508
Elevasi discharge tertinggi (m) 756.699
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 34.191
1020
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.060
kecepatan (m/s) 4.1
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
4,12
𝐻𝑣 = = 0,857 𝑚
2 𝑥 9,807
3. Rencana Pengeringan
Tabel K.7 Volume Air Keluar
Pompa Flow rate (m3/jam) Jam Kerja
1003 215.764379
1020 215.764379 14.330
Volume air keluar 6183.807101
1. Pompa 1003
Tabel L.1 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 219.036
Elevasi Inlet (m) 724.454
Elevasi discharge tertinggi (m) 757.441
Pipa Pompa
Beda elevasi (m) 32.987
1003
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.097
kecepatan (m/s) 4.25
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
0.05 0.268
1.755 0.131 0.380
1 13 0 8
0.02 0.149
5.727 0.131 0.211
2 4 8 1
0.03 0.166
4.581 0.131 0.236
3 5 1 7
0.04 0.223
2.541 0.131 0.316
4 9 1 6
0.03 0.210
2.860 0.131 0.298
5 8 9 8
0.03 0.182
6 3.816 0.131 0.258
6 4 6
0.06 0.374
0.902 0.131 0.527
7 25 9 1
0.07 0.425
0.697 0.132 0.596
8 32 9 5
22.91 0.01 0.074
0.131 0.105
9 1 8 4 5
0.08 0.460
0.598 0.133 0.641
10 37 5 4
0.05 0.316
1.263 0.131 0.447
11 18 9 6
0.03 0.166
4.581 0.131 0.236
12 5 1 7
0.04 0.235
2.286 0.131 0.333
13 10 4 7
0.02 0.129
7.638 0.131 0.183
14 3 4 1
22.91 0.01 0.074
0.131 0.105
15 1 8 4 5
3.458
TOTAL HL 8
2. Pompa 1020
Tabel L.4 Kondisi Pompa dan Pipa Pada Elevasi Air 722,03
Panjang (m) 216.717
Elevasi Inlet (m) 722.508
Pipa Pompa
Elevasi discharge tertinggi (m) 756.699
1020
Beda elevasi (m) 34.191
rata-rata jam operasional (jam) 14.330
Debit Outflow Pipa (m3/s) 0.097
kecepatan (m/s) 4.25
𝐷 3,5 𝜃
𝑓 = [0,131 + 1,847 𝑥 ( ) ] 𝑥 ( )
2𝑅 90
3. Rencana Pengeringan
Tabel K.7 Volume Air Keluar