Anda di halaman 1dari 61

Bidang Riset : Energi

Rumpun Ilmu : Teknik Geologi

USULAN RISET KOMPETENSI DOSEN UNPAD (RKDU)

KARAKTERISTIK GEOKIMIA DAN PETROLOGI


BATUAN VOLKANIK PALEOGEN DI JAWA BARAT:
IMPLIKASINYA UNTUK EKSPLORASI
POTENSI SUMBER DAYA MINERAL LOGAM
(SEGMEN SUKABUMI-CIANJUR)
LANJUTAN TAHUN KE-2

TIM PENGUSUL

Ketua dan Anggota Tim:


Dr. Ir. Johanes Hutabarat, M.Si. (NIDN: 0009046006)
Dr. Drs. Ahmad Helman Hamdani, M.Si. (NIDN: 0028085508 )
Ismawan, Ir., MT. (NIDN: 0020095907)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
JANUARI, 2018
HALAMAN PENGESAHAN
RISET KOMPETENSI DOSEN UNPAD (RKDU)

a. Judul Riset : "Karakteristik Geokimia dan Petrologi Batuan Volkanik


Paleogen di Jawa Barat: lmplikasinya untuk Eksplorasi
Potensi Sumber Daya Mineral Logam" (Segmen
Sukabumi-Cianjur) - Lanjutan Tahun Ke-2
b. Bidang Riset/Rumpun llmu : Energi - Geologi (Geokimia-Petrogenesis) I Teknik Geologi
c. Pusat Riset/Pusat Studi : Pusat Studi Energi dan Sumber Daya Mineral

Periset :
a. Nama Lengkap : Dr. Johanes Hutabarat, Ir., M.Si
b. NIDN/NIDK : 0009046006
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Program Studi/Fakultas : Prodi Teknik Geologi/Fakultas Teknik Geologi (FTG)
e. Nomor HP : 081321073285
f. Alamat surel (e-mail) : j.hutabarat@unpad.ac.id ; adamunpad@gmail.com
Anggota Periset (1) :
a. Nama Lengkap : Dr. Drs. Ahmad Helman Hamdani, M.Si
b. NIDN/NIDK : 0028085508
c. Program Studi/Fakultas : Prodi Teknik Geologi/Fakultas Teknik Geologi (FTG)
Anggota Periset (2) :
a. Nama Lengkap : lsmawan, Ir., MT.
b. NIDN/NIDK : 0020095907
c. Program Studi/Fakultas : Prodi Teknik Geologi/Fakultas Teknik Geologi (FTG)
Output yang dijanjikan : Publikasi ilmiah di Jumal lnternasional Bereputasi (Q1-Q3)
Buku referensi atau buku ajar di bidang iptek
Dana yang diusulkan : Rp. 149.880.425,-
Dana PPM yang diusulkan : Rp. 20.000.000,-

Jatinangor, 18 Januari 2018

Mengetahui
Sekretaris Pusat Studi Energi dan Ketua Periset,
Sumber Daya Mineral

Dr. Winantris, MS. Dr. Ir. Johanes Hutabarat, M.Si.


NIP/NIK: 196204281987032001 NIP/NIK:196004091988101001
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM RKDU

1. Judul Riset :
“Karakteristik Geokimia dan Petrologi Batuan Volkanik Paleogen di Jawa Barat:
Implikasinya untuk Eksplorasi Potensi Sumber Daya Mineral Logam” (Segmen
Sukabumi-Cianjur) - Lanjutan Tahun Ke-2
2. Judul PPM :
Sosialisasi Pengelolaan dan Pencegahan Bencana Geologi Untuk Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Alam, di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
3. Tim Periset/Pelaksana :
3 orang; dibantu dengan Asisten Peneliti 6 orang.

Alokasi
Bidang
No Nama Jabatan Fakultas Waktu
Keahlian
(jam/minggu)
1. Dr. Ir. Ketua Geokimia, Teknik 10
Johanes Petrogenesis, Geologi
Hutabarat, Volkanologi, (FTG)
M.Si. dan
Mineralisasi.

2. Dr. Drs. Anggota Geokimia, Teknik 8


Ahmad Volkanologi, Geologi
Helman Sedimentologi (FTG)
Hamdani, dan
M.Si. Stratigrafi.

3. Ismawan, Ir., Anggota Geologi Teknik 8


MT. Sruktur, Geologi
Tektonik dan (FTG)
Geologi.

4. Fauzia Aulia S1 Asisten Pemetaan Teknik 10


R. Peneliti Geologi, Geologi
Mahasiswa Petrologi, dan (FTG)
Geologi
Strukur.

5. Fadilla S1 Asisten Pemetaan Teknik 10


Anjasmara Peneliti Geologi, Geologi
Mahasiswa Petrografi, dan (FTG)
Alterasi.

6. Airin Shaula S1 Asisten Pemetaan Teknik 10


Ariani Peneliti Geologi, Geologi
Mahasiswa Stratigrafi (FTG)
Gunung Api
dan
Geomorfologi.

7. Asrul Siraju S2 Asisten Endapan Teknik 8


Mahasiswa Peneliti Mineral dan Geologi
Mineralisasi (FTG)
8. Firman S2 Asisten Alterasi Teknik 8
Sumarwan Peneliti Mineralisasi, Geologi
Mahasiswa dan (FTG)
Endapan
Mineral

9. Asrizal S3 Asisten Petrologi, Teknik 8


Mahasiswa Peneliti Volkanologi Geologi
dan Geologi (FTG)
Struktur.

4. Objek Riset (jenis material yang diteliti dan segi riset): batuan volkanik yang
percontohannya di ambil dari lapangan (Beragam jenis batuan hasil erupsi gunung api
yaitu aliran lava, dan endapan piroklastik)
5. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan Maret tahun 2018
Berakhir : bulan November tahun 2018
6. Usulan Biaya
Anggaran Kegiatan Riset : Rp. 149.880.425,-
Anggaran Kegiatan PPM : Rp. 20.000.000,-
7. Pusat Riset/Pusat Studi/Pusat Unggulan : Pusat Studi Energi dan Sumber Daya Mineral,
FTG Unpad
8. Instansi yang Terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya) : Tidak Ada.
9. Temuan yang Ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk, atau
rekayasa) : Dalam aspek teoritis diharapkan dapat menyingkap kegiatan magmatisme-
volkanisme serta situasi tektonik pada masa Paleogen di wilayah Jawa Barat,
khususnya bagaimana mula jadi magmanya dan implikasinya terhadap sumber daya
mineral logam.
10. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan
pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung pengembangan iptek-
sosbud) : Dihasilkanya model geodinamik di Jawa Barat yang dapat dijadikan sebagai
acuan bagi eksplorasi mineral logam yang terkait dengan batuan volkanik dan tektonik
khususnya di Jawa Barat bagian selatan dan Pulau Jawa pada umumnya.
11. Rencana Luaran Wajib: Jurnal Internasional Bereputasi (Q1-Q4)(yang menjadi sasaran
(tuliskan nama terbitan berkala terakreditasi)
• Journal of Southeast Asian Earth Sciences, Elsevier Ltd., 2018.; Indonesian Journal
of Geography, Universitas Gadjah Mada, 2018; atau di Indonesian Journal on
Geoscience, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources, 2019.
• Buku referensi atau buku ajar : “Petrogenesis Batuan Volkanik Umur Tersir di Jawa
Barat”, Unpad Press, 2018-Draft - Proses Editing; 2019-Sudah Terbit.
12. Rencana Luaran Tambahan:
a. Prosiding Internasional Terindeks (sebutkan nama seminar dan tempat): Tidak Ada.
b. Prosiding Internasional Terindeks (sebutkan nama seminar dan tempat): Tidak Ada.

13. Keterlibatan Mahasiswa (sebutkan S1, S2 dan/atau S3 dan sebutkan berapa


orang) : S1 (3 orang); S2 (2 orang) dan S3 (1 orang).
14. Tingkat Kesiapterapan Teknologi (isi dengan skala 1-9 mengacu pada LAMPIRAN D) :
3.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
RINGKASAN ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2, Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3. Tujuan Riset ...................................................................................... 5
1.4. Kegunaan Riset atau Manfaat Riset................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN.................. 6


2.1. Tinjauan Pustaka................................................................................ 6
2.1.1. Tatanan Geologi Regional Jawa Barat ........................................... 6
2.1.2. Aktifitas Magmatisma ................................................................... 6
2.1.3. Magmatologi .................................................................................. 8
2.2. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 11

BAB III METODE RISET .................................................................................. 13


3.1. Rancangan riset ................................................................................. 13
3.2. Data, Teknik pengumpulan data dan Sumber Data ......................... 14
3.3. Pengambilan/pemilihan sampel ....................................................... 18
3.4. Validitas dan reliabilitas data........................................................... 18
3.5. Pengolahan dan analisis data ........................................................... 19
3.6. Lokasi dan waktu riset ..................................................................... 20

BAB IV BIAYA, JADWAL DAN LUARAN RISET......................................... 21


4.1. Anggaran Biaya ................................................................................ 21
4.2. Jadwal Riset ...................................................................................... 21
4.3. Luaran Riset ...................................................................................... 22

BAB V URAIAN RENCANA KEGIATAN PPM ,,,,,......................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................28

iii
LAMPIRAN 1 Biodata ketua dan anggota
LAMPIRAN 2 Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas
LAMPIRAN 3 Justifikasi anggaran riset
LAMPIRAN 4 Surat Pernyataan ketua peneliti

iv
RINGKASAN

Batuan Volkanik Paleogen di Jawa Barat mempunyai arti yang penting


untuk sejarah geologi Jawa Barat pada khsususnya dan Pulau Jawa pada
umumnya pada umur Paleogen, sedangkan dari sudut pandang ekonomi, formasi
ini telah lama di pelajari, karena merupakan salah satu batuan pembawa
mineralisasi logam mulya dan logam dasar. Penelitian ini pada hakekatnya ingin
mengetahui evolusi magmatik yang terjadi di Jawa Barat pada umur Paleogen,
yang juga memiliki kesesuaian topik (inline) dengan tema riset Academic
Leadership Grant (ALG) yang diajukan oleh Guru Besar pembina Prof. Dr.
Hendarmawan, Ir., M.Sc. untuk tahun anggaran 2018.
Hasil penelitian RKDU tahun pertama (2017) menunjukkan bahwa
Singkapan endapan gunungapi, Formasi Jampang di daerah Jampang merupakan
satu-satunya titik di darat yang dilalui harga anomali gravitasi positif tertinggi
(250 mgal). Hasil observasi lapangan dijumpai beragam batuan vulkanik berupa
lava, breksi, dan tuf, dengan kondisi singkapan bervariasi dari kurang jelas hingga
sangat jelas sehingga informasi geologi yang diperolehpun cukup baik.
Formasi Jampang merupakan batuan beku berkomposisi basaltik-andesitik
dengan tipikal tubuh berupa aliran lava. Secara megaskopis berwarna abu-
kecoklatan (lapuk), abu-abu gelap (segar), afanitik-porfiritik, hipohyalin dengan
massa dasar sangat halus, sangat keras, dominasi mineral mesocrat yang
mendominasi warna-warna gelap pada bagian permukaan, memiliki lapisan-
lapisan semu (pseudolaminasi) sebagai hasil dari fase-fase pendinginan lava aliran
pada bagian bawah, yang disertai dengan hadirnya autobreksi pada beberapa
tempat, autobreksi menunjukkan pola komponen yang sangat menyudut dan
memiliki tipe atau karakter matrix yang sama dengan komponen (perbedaan tidak
signifikan sebagai extraclast). Pada beberapa bagian tengah dan atas pola-pola
perlapisan semu semakin menghilang, ditemukan tubuh lava yang sangat tebal dan
banyak terdapat kekar-kekar deformasi. Lithofacies breksi yang termasuk ke
dalam Formasi Jampang mengandung komponen yang bervariasi identik dengan
komponen (andesit-basal, batugamping, batulumpur, batulempung, dan batupasir)
dengan matriks batupasir kasar, seringkali dijumpai masive dan structureless.
Sedangkan lingkungan sedimentasi dari lithofacies breksi polimik di daerah
penelitian ditafsirkan terkait dengan endapan lingkungan laut dalam/bathyal,
daerah slope submarine delta, pada rentang sedimen proximal/upper fan.
Penelitian lanjutan RKDU tahun kedua (2018) akan menyajikan hasil
evaluasi Lithofacies batuan volkanik Formasi Jampang yang merupakan temuan
penelitian RKDU tahun pertama (2017), untuk merekonstruksi evolusi geologi
sikuen produk magmatik umur Paleogen serta untuk mengidentifikasi hubungan
temporal antara produk magmatik dan zona mineralisasi yang ada. Tujuan
penelitian RKDU lanjutan tahun kedua (2018) ini merupakan bagian penting dari
penelitian ini yaitu melacak sumber magmatik, menentukan umur yang tepat unit
volkanik, dan merekonstruksi proses magmatik yang dapat berkontribusi pada
pembentukan cebakan mineral logam (baik logam mulya dan logam dasar), yang
bertumpu pada analisis petrografi dan geokimia batuan meruah yang
representative, serta analisis batuan meruah Isotop Sm-Nd dan Rb-Sr.

Kata Kunci : Geokimia-petrologi, volkanik Paleogen, evolusi magmatik, sumber


daya mineral, Jawa Barat.

v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jawa Barat secara fisiografi termasuk dalam wilayah Zona Pedataran Jakarta di bagian
utara, Zona Bogor dan Zona Bandung di bagian tengah serta Zona Pegunungan Selatan di
bagian selatan (Bemmelen, 1949; Martodjojo, 2003). Batuan yang menyusun di Jawa Barat
banyak di pengaruhi oleh hasil kegiatan subduksi berumur Kapur Akhir hingga Mio-Pliosen,
dan kegiatan magmatisma hingga yang berumur Resen. Secara umum di bagian utara Jawa
Barat lebih didominasi oleh endapan sedimen yang berumur Miosen-Pliosen, sementara
bagian tengah yang merupakan bagian dari Zona Bogor umumnya didominasi batuan produk
volkanik berumur Miosen – Pliosen (Clements, and Hall, 2007). Di bagian tengah yang
merupakan bagian dari zona Bandung, disusun oleh litologi yang lebih bervariatif mulai dari
batuan sedimen laut dangkal berumur Eosen-Oligosen, sedimen turbidit berumur Miosen-
Pliosen dan produk volkanik yang berumur Resen. Sementara bagian selatan Jawa Barat yang
masuk dalam zona Pegunungan Selatan didominasi oleh batuan produk volkanik yang
berasosiasi dengan seri batuan sedimen berumur Eosen-Oligosen (Paleogen).
Adanya beberapa jenis batuan volkanik (aliran lava, batuan intrusi dan batuan
piroklastik) yang berasosiasi dengan batuan sedimen yang tersingkap dengan baik dalam
berbagai zona fisiografi dan berbagai proses geologi yang terjadi, akan mengundang suatu
persoalan yang menarik, karena akan memberikan suatu potensi sumber daya geologi yang
cukup kaya, baik berupa sumber daya mineral, sumber daya migas, dan panas bumi. Bertitik
tolak dari hal tersebut di atas, perlu adanya penelitian mengenai asal mula-jadi dan
perkembangan batuan volkanik di daerah Jawa Barat, utamanya batuan volkanik berumur
Paleogen berdasarkan studi geokimia batuan dan petrologinya.
Dalam sepuluh tahun terakhir, pengusul (Johanes Hutabarat), sebagai ketua riset
konsisten dalam melakukan penelitian di bidang keahlian Geologi (Geokimia-Geotermal-
Volkanologi) (Gambar 1-1). Pengusul dalam lima tahun terakhir telah mengaplikasikan fokus
risetnya di bidang geologi pada pengembangan energi terbarukan, panas bumi, dan kondisi air
bawah tanah pada kawasan endapan hasil erupsi gunung api. Kegiatan riset yang diusulkan
dalam skema Riset Kompetensi Dosen Unpad (RKDU) 2018 ini merupakan lanjutan RKDU
2017. dan erat kaitannya dengan riset terdahulu yang pernah dilakukan di bidang geologi
(geokimia, geotermal dan volkanologi). Dalam penerapannya, aplikasi geokimia dapat
digunakan sebagai salah satu metode untuk membantu dalam pencarian target eksplorasi
sumber daya mineral (logam mulya-emas dan logam dasar-tembaga), dan sistem mineralisasi

1
yang dikaitkan dengan endapan bijih di suatu daerah secara lebih tepat dan akurat dalam
memprediksi endapan bijihnya, sehingga dapat memperkecil biaya eksplorasi dan
memperkecil kegagalan eksplorasi serta memudahkan perencanaan eksploitasi.

Geokimia dan Petrologi Batuan


Volkanik Implikasinya Terhadap
Sistem Volkanisme
2010-2011

Petrogenesis Penentuan Zona Resapan


Magmatisme dan Umur Air pada
Geodinamik Endapan Vulkanik dengan
2006 Metoda Isotop Stabil
2013 Aplikasi
Geokimia Geokimia-
Geotermal
Dalam Beragan
Geotermal Penerapan
Volkanisma- Optimalisasi Potensi Ilmu
Konfigurasi Panas Bumi
Lempeng Berdasarkan
Purba Kegiatan Kompleks
2009 Volkanik
2012

Genesa Magma Busur Fenomena Geologi


Batuan Volkanik Geologi Luk Ulo
2010 “Fosil Subduksi”
2014

Gambar 1-1. Peta Jalan (Road Map) Penelitian Laboratorium Geokimia dan Geotermal
Fakultas Teknik Geologi (FTG)-UNPAD tahun 2004-2024.

Beberapa riset awal telah dilakukan, baik terkait dengan tema penelitian mapun yang
terkait dengan lokasi rencana penelitian. Pendanaan riset awal ini diperoleh melalui beberapa
skema riset, baik yang dikelola DP2M Dikti (sentralisasi) maupun LPPM Unpad
(desentralisasi); diantaranya adalah Penelitian Dosen Muda, Hibah Bersaing, Hibah Penelitian
Strategis Nasional, Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi dan Hibah Pascasarjana.
Sumber dana lainnya adalah dari alokasi dana PKM Fakultas Teknik Geologi.
Dalam sepuluh tahun terakhir, peneliti telah melakukan beberapa kegiatan penelitian
di berbagai bidang geologi – geokimia, petrologi, dan geotermal sesuai dengan road map

2
penelitian laboratorium (seperti tersaji pada Gambar 1-2). Di mulai pada tahun 2009 dan
2010, peneliti ikut serta sebagai anggota dalam melakukan kegiatan penelitian mengenai
volkanisme di daerah Banten kaitannya dengan potensi mineralisasi dan implikasi
geodinamikanya terkait road map penelitian mengenai geokimia dan batuan beku. Pada tahun
2010 dan 2011, peneliti sebagai ketua tim, melakukan kegitan penelitian mengenai
karakteristik geokimia dan petrologi batuan volkanik di cekungan penghasil migas di Jawa
Barat Utara; implikasinya terhadap sistem volkanisme umur Paleogen terkait road map
penelitian mengenai geokimia dan petrogenesis magmatisme. Pada tahun 2012, kajian
optimalisasi potensi panas bumi Kamojang untuk pasokan listrik Jawa Barat berdasarkan
kegiatan kompleks volkanik di lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat sekaligus
implementasi dari road map penelitian mengenai geokimia-petrogenesis-magmatisme. Pada
tahun 2013, kajian penentuan zona resapan dan umur air pada endapan vulkanik di kawasan
kampus unpad Jatinangor dengan menggunakan metode isotop stabil sekaligus implementasi
dari road map penelitian mengenai geokimia isotop stabil dan petrologi.

Geokimia- Geokimia-
Model Kontaminasi Perubahan
Tektonik Air Iklim
Cebakan
Volanisme &
Mineral
Mineralisasi

Volkanisme &
Tatanan Tektonik

Geokimia-Petrologi
Batuan Volkanik

Petrogenesis
Magmatisme

Batuan Beku &


Volkanik

Gambar 2-1. Peta Jalan (Road Map) Riset Kompetensi Dosen Unpad (RKDU) tahun anggaran
2017-2019

Pada tahun 2016-2018, kegiatan penelitian akan diarahkan pada aspek volkanisme
kaitannya dengan potensi sumber daya alam, khususnya pendekatan dan penerapan ilmu
geologi – geokimia. Pemanfaatan data dan analisis geokimia batuan dilakukan untuk

3
menginterpretasi potensi sumber daya mineral (logam dasar dan mulya) di suatu wilayah.
Dengan melibatkan analisis data geokimia batuan, kegiatan penelitian diharapkan
memberikan hasil yang akurat. Selanjutnya, untuk rencana jangka menengahnya,
pengembangan kegiatan penelitian akan diorientasikan untuk mengoptimalkan aspek
geokimia untuk pemodelan Tektonik Cebakan Mineral Ekonomi dengan tujuan akhirnya
digunakan sebagai petunjuk atau rekomendasi untuk eksplorasi logam mulya atau logam dasar
di suatu wilayah.
Di masa mendatang, orientasi penelitian akan diaplikasikan dalam berbagai bidang
penerapan ilmu, difokuskan pada masalah lingkungan terutama kontaminasi air permukan dan
bawah permukaan dan perubahan iklim, dengan berkolaborasi dengan berbagai universitas di
luar negeri melalui kerjasama internasional.
1.2. Rumusan Masalah
Penelitian yang mengenai Batuan beku berumur Tersier di Jawa Barat telah banyak
dilakukan baik secara regional maupun lokal baik yang diprakarsai oleh lembaga pemerintah,
perguruan tinggi maupun swasta yang menitik beratkan pada studi geologi dalam
hubungannya dengan jebakan minyak bumi dan mineral logam berupa tulisan yang tidak
diterbitkan maupun yang telah di publikasikan, di antaranya Soeria-Atmadja & Noeradi.,
(2005); Sendjaja, et al., (2009); Sendjaja, and Kimura, (2009) dan Dempsey (2013). Namun
penelitian yang berfokus pada petrogenesis batuan volkanik berumur Paleogen di Jawa Barat
masih jarang yang meneliti, demikian juga mengenai tatanan tektonik magmatismanya
belumlah ditetapkan, terutama sekali dari segi petrologi dan pola kimia batuannya.
Untuk mendapatkan gambaran evolusi magmatik yang terjadi di Jawa Barat pada
umur Paleogen secara menyeluruh dan rinci, perlu dilakukan penelitian tentang evolusi
magmatik melalui kajian geokimia dan petrologi batuan volkaniknya. Kajian ini digunakan
untuk menjawab permasalahan yang belum bisa dituntaskan melalui kajian geologi di daerah
Jawa Barat, antara lain:
1. Apa jenis, seri dan lingkungan tektonik batuan volkanik umur Paleogen yang ada di Jawa
Barat mempunyai ciri-ciri yang khas ?.
Dengan mengetahui jenis, seri dan lingkungan tektoniknya diharapkan akan dapat
ditentukan asal mula batuan dan diketahui evolusi magmatik dari batuan volkanik
tersebut, serta kaitannya terhadap potensi sumber daya mineral yang terjadi padanya.
2. Model petrologi atau model geodinamik bagaimana yang sesuai dengan Teori Tektonik
Lempeng, untuk batuan volkanik umur Paleogen di daerah Jawa Barat ?.

4
Dengan mengetahui model petrologi atau model geodinamik yang sesuai dengan Teori
Tektonik Lempeng untuk batuan volkanik umur Paleogen, diharapkan dapat ditelusuri
kaitannya dengan potensi sumber daya mineral yang terjadi padanya.
1.3. Tujuan Riset
Tujuan umum dari riset "Karakteristik Geokimia dan Petrologi Batuan Volkanik
Paleogen di Jawa Barat: Implikasinya untuk Eksplorasi Potensi Sumber Daya Mineral
Logam" pada hakekatnya ingin mengetahui evolusi magmatik yang terjadi di Jawa Barat
pada umur Paleogen secara spesifik dengan menggunakan pendekatan Geokimia-Petrologi;
implikasinya dengan keterdapatan sumber daya mineral logam. Adapun tujuan khusus dari
riset ini akan di fokuskan pada tiga indikator kunci geokimia-petrologi, yaitu
a) mengidentifikasi batuan penyusunnya;
b) mengetahui petrogenesis batuan penyusunnya, dan
c) mengetahui hubungan antara volkanisme dan tektoniknya (model geodinamik) pada
umur Paleogen di Jawa Barat.
1.4. Kegunaan Riset atau Manfaat Riset
Riset ini sangat bermanfaat untuk mendukung pembangunan nasional demi
kesejahteraan masyarakat dan pengembangan IPTEKS pada khususnya. Hasil-hasil yang
diperoleh dari riset ini dalam aspek teoritis diharapkan dapat menyingkap kegiatan
magmatisme-volkanisme serta situsi tektonik pada masa Paleogen di wilayah Jawa Barat
bagian selatan, khususnya bagaimana mula jadi magmanya dan implikasinya terhadap sumber
daya mineral logam. Dalam bidang akademik, riset ini akan menghasilkan suatu model yang
dapat dijadikan suatu acuan bagi eksplorasi mineral logam kaitannya dengan batuan volkanik
dan tektonik khususnya di Jawa Barat bagian selatan dan Pulau Jawa pada umumnya.
Disamping itu, dari aspek praktis (guna laksana) mengingat batuan beku itu erat
kaitannya dengan potensi beberapa endapan mineral logam maupun non-logam, maka
diharapkan dengan riset di daerah Jawa Barat khususnya bagian selatan ini akan menambah
data daerah-daerah yang mungkin berpotensi mengandung bahan galian logam ataupun non-
logam dan diharapkan dapat dijadikan sebagai model untuk perencanaan dan tahapan
eksplorasi endapan logam di daerah lain yang mempunyai karakteristik batuan dan tatanan
tektonik yang relatif sama dengan daerah riset. Selain itu, riset ini bermanfaat juga bagi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan sumberdaya alam yang
dimilikinya, khususnya bahan galian logamnya agar potensinya dapat digunakan secara
maksimal, efektif dan terarah, untuk peningkatan Pendapat Asli Daerahnya (PAD).

5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tatanan Geologi Regional Jawa Barat
Tatanan Geologi Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sejarah
tektonik Pulau Jawa. Unsur-unsur tektonik yang membentuk Pulau Jawa mencakup a) Jalur
subduksi Kapur-Paleosen yang memotong Jawa Barat, Jawa Tengah dan menerus ke timurlaut
menuju Kalimantan Tenggara; b) Jalur magma Umur Kapur di bagian utara Pulau Jawa; c)
Jalur magma Tersier yang meliputi sepanjang pulau terletak agak ke bagian selatan; d) Jalur
subduksi Tersier yang menempati punggungan bawah laut di selatan Pulau Jawa; dan e)
Palung laut yang terletak di selatan pulau Jawa dan merupakan batas dimana lempeng/kerak
samudera menyusup ke bawah Pulau Jawa (jalur subduksi sekarang). Secara regional di Pulau
Jawa terdapat tiga arah pola struktur yang dominan (Martodjojo, 2003). Pertama, pola struktur
berarah Timurlaut – Baratdaya (arah Meratus), terbentuk pada umur Kapur Akhir - Eosen
Awal. Kedua, pola struktur berarah Utara – Selatan (arah Sunda), terbentuk pada umur Eosen
Awal - Oligosen Awal. Ketiga, pola struktur berarah Barat – Timur (arah Jawa), terbentuk
pada umur Oligosen Akhir oleh gaya kompresi dari tunjaman di bagian selatan pulau Jawa
(Gambar 2-1).
2.1.2 Aktifitas Magmatisma
Di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat dapat dibedakan beberapa jalur volkanisma sejak
Zaman Kapur hingga sekarang (Gambar 2-2), yang umumnya diikuti dengan kegiatan intrusi
dan ekstrusi berbagai jenis batuan yang produknya terbagi dalam afinititas toleit, kalk-alkali
hingga alkali (Suparka, dkk., 1990; Soeria-Atmadja et al., 1994; Soeria-Atmadja & Noeradi.,
(2005 dan referensi di dalamnya); Bellon et al., 1989 dan Dempsey, 2013). Volkanisma
Zaman Kapur diawali sejak Kapur Awal hingga Kapur Akhir yang produknya diwakili oleh
batuan dasar hasil pemboran eksplorasi minyak bumi baik di darat maupun di lepas pantai
Jawa Barat, berupa batuan volkanik yang umumnya terdiri dari lava atau korok berkomposisi
andesit/basalt dan tuf, serta batuan plutonik yang umumnya berkomposisi granit, diorit,
monsonit dan syenit; sedangkan untuk batuan di permukaannya diwakili oleh batuan
volkanik (basalt) di daerah Karangsambung. Jalur volkanisma ini merupakan busur magmatik
berarah timurlaut-baratdaya. Kegiatan volkanisma berikutnya dimulai pada periode Kapur
Akhir hingga Paleosen yang produknya dipermukaan diwakili oleh batuan volkanik “Andesit
Tua” di daerah Cikotok-Bayah, dan batuan Volkanik Formasi Jatibarang di bawah permukaan
hasil pemboran eksplorasi minyak bumi. Jalur volkanisma ini merupakan busur magmatik

6
Kapur-Paleosen, dan diduga merupakan kegiatan awal dari kegiatan magmatik Zaman Tersier
Awal (sampai Miosen) yang terjadi pada stadia busur kepulauan belum dewasa (Suparka,
dkk., dkk. 1990). Kegiatan volkanisma selanjutnya dimulai Zaman Tersier yang dapat dibagi
menjadi dua kegiatan magmatik, yaitu 39,9-19,2 juta tahun dan 11,2-3,0 juta tahun (Soeria-
Atmadja & Noeradi, 2005 dan referensi di dalamnya).

Gambar 2-1. Pola struktur geologi di Pulau Jawa dan sekitarnya (Martodjojo, 2003) (RMKS =
Rembang-Madura-Kangean-Sakala).

Gambar 2-2. Jalur magmatik Tersier Pulau Jawa (Soeria-Atmadja et al., 1994).
Kegiatan magmatik pertama diawali sejak Eosen Akhir hingga Miosen Awal, dimana produk
yang dihasilkannya tersebar terutama di sepanjang suatu jalur berarah timur-barat
Pegunungan Selatan di bagian selatan Jawa Barat yang terbentang di sebelah selatan dari
sumbu volkanik Kwarter di Jawa, dengan himpunan batuannya didominasi oleh batuan
7
andesitis dengan ciri afinitas sebagian besar kalk-alkali dengan sedikit toleit dan mempunyai
pola kimia sesuai dengan produk kegiatan volkanik yang berkaitan dengan orogenesa.
Kegiatan magmatik kedua berlangsung hingga Pliosen yang dicirikan oleh batuan kalk-alkali
andesitis, produknya tersebar sepanjang Cekungan Bogor sekarang yang bertindak sebagai
alas dari kerucut gunungapi Kuarter, yaitu dari mulai daerah Banjar, Papandayan, Malabar,
komplek volkanik Sanggabuana dan Jatiluhur, Cianjur serta Pelabuhanratu.
2.1.3 Magmatologi
Studi petrologi dan geokimia mengenai produk volkanik akhir-akhir ini
berkembang sangat pesat berkat penemuan baru mengenai ketepatan analisis kimia
menggunakan instrumen yang terus menerus mengalami penyempurnaan. Unsur-unsur jejak
(trace elements), unsur-unsur tanah jarang (rare earth elements), isotop, dan umur absolut
digunakan untuk mengetahui lebih dalam mengenai sifat-sifat larutan magma yang
menghasilkan berbagai tipe batuan beku terutama batuan volkanik. Keuntungan dari studi
petrologi dan geokimia batuan beku itu adalah selain dapat dipakai untuk mempelajari suatu
cekungan dan evolusi tatanan tektonik, juga untuk memecahkan suatu sejarah alih tempat
serta petrogenesis dari suatu kelompok batuan.
Magma adalah larutan cairan panas silikat unsur-unsur dan volatil pembentuk batuan.
Magma terbentuk di kerak dan mantel bagian atas, dengan jarak 200 km (paling dangkal) dari
permukaan. Karena sebagian besar Bumi di kedalaman ini tidak leleh, pembentukan magma
menyiratkan keadaan khusus dari suhu, tekanan atau sifat material. Magma terbentuk oleh
pelelehan batuan silikat yang sudah ada (induk). Ada tiga mekanisme utama yang dapat
menyebabkan batuan meleleh, yaitu pemanasan, penerunan tekanan dan penambahan air.
Hal yang menarik adalah pada kondisi bagaimana magma tersebut terbentuk dan
kemudian mengalami evolusi. Selama perjalanan ke permukaan, magma tersebut akan
mengalami diferensiasi berupa kristalisasi fraksional dan asimilasi yang menghasilkan
turunan batuan dengan komposisi kimiawi dan mineralogi yang berbeda. Sumber magma itu
sendiri dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu kerak samudera yang menunjam, mantel
peridotit, serta batuan metamorf kerak dalam (Wilson, 1989; Ragland, 1989).
Kerangka lempeng tektonik, dengan batas-batas aktif dan lempeng stabil, merupakan
miodel konseptual terbaik yang diciptakan untuk menjelaskan jenis dan gaya aktivitas
magmatik yang berbeda. Mekanisme dinamis massa batuan ditransportasi lempeng tektonik
melintasi batas-batas fusi dalam tiga jenis lingkungan dan matrial sumber yang berbeda,
terkait dengan batas lempeng, yaitu 1) batas divergen dimana mantel peridotit ditranspor ke

8
atas, meleleh sehingga menghasilkan basalt; 2) batas konvergen di mana kerak samudera
ditransport ke bawah, meleleh hingga menghasilkan magma dengan kandungan SiO2 sedang,
dan 3) batas-batas konvergen samudera-benua di mana bagian bawah tepi benua yang
meleleh hingga menghasilkan magma riolit.
Ada beberapa aspek-aspek kunci model fisik untuk pembentukan magma di atas zona
subduksi, yaitu: 1) bahwa baji mantel mengalami aliran pojok terinduksi subduksi; 2) bahwa
komponen subduksi mencapai bagian baji mantel yang meleleh dengan proses tiga tahap (i)
metasomatisme litosfer mantel yang diikuti oleh (ii) pelepasan fluida cair karena terurainya
mineral hydrous pada kedalaman (Tatsumi, et al., 2003) dan (iii) migrasi fluida cair yang
diikuti oleh migrasi lelehan hydrous menuju lokasi pelelehan; 3) bahwa aliran terinduksi-
lemping (slab) dapat secara lokal terbalik di bawah busur itu sendiri, yang memungkinkan
mantel terdekompresi yang berkontribusi terhada pembentukan lelehan. Model
disederhanakan pada Gambar 2-4 menyoroti proses fisika dan kimia yang penting dalam
mengendalikan komposisi magma busur vulkanik. Komposisi magma (ditambah dengan data
eksperimen pada perilaku unsur) dapat membantu untuk mendapatkan pemahaman lebih
lanjut proses-proses fisika dan kimia. Magma busur volkanik dapat didefinisikan secara
tektonik sebagai magma yang dierupsikan dari tubuh gunung apa di atas litosfer samudera
yang menunjam, membentuk jenis magma koheren yang secara komposisinya dicirikan oleh
pengayaan dalam unsur large ion lithophile (LIL) relatif terhadap unsur high field strength
(HFS). Dalam hal proses, pandangan dominan adalah bahwa sebagian besar dari magma
busur vulkanik berasal dari pelelehan baji mantel di bawahnya, yang mengandung
komponen fluida cair dan/atau lelehan berasal dari lempeng tersubduksi (Pearce and Peate,
1995).
Sejumlah proses yang terjadi selama pendinginan dan kristalisasi tubuh magmatik
dapat menyebabkan pemisahan dan konsentrasi mineral, diantaranya proses fraksionasi kristal
adan proses hidroterma. Fraksional kristalisasi adalah pemisahan mineral bukan bijih dan
bijih sesuai dengan suhu kristalisasinya. Seperti mineral yang mengkristal awal terbentuk dari
magma, maka padanya akan tergabung unsur-unsur tertentu, beberapa di antaranya logam.
Kristal ini dapat turun ke bagian bawah intrusi, sehingga menjadikan terkonsentrasi mineral
bijih. Proses hidrotermal adalah fenomena fisikokimia dan reaksi yang disebabkan oleh
gerakan air hidrotermal dalam kerak, sering sebagai konsekuensi dari intrusi magmatik atau
pergolakan tektonik. Selama terjadi proses pengendapan mineral bijih, umumnya batuan
sekitarnya mengalami peristiwa ubahan yang meliputi perubahan sifat fisika, kimia dan

9
mineralogi. Perubahan tersebut berkisar dari hablur ulang sederhana sampai ke penambahan,
pergantian atau penyususnan ulang secara kimia komponen-komponen yang ada.
Magmatisme Kalk-alkalin yang dihasilkan melalui proses subduksi di batas lempeng
konvergenk, dalam keadaan tertentu merupakan tempat terbaik untuk endapan logam sulfida
massif di lingkungan volkanik bawah laut, ataupun endapan bijih tembaga di lingkungan
plutonik epizonal (Gambar 2-5) (Ragland, 1989).

Gambar 2-4. Ringkasan Skema proses yang mempengaruhi komposisi busur magma (Pearce
and Peate (1995).

Gambar 2-5. Penampang skematik memperlihatkan komponen utama genesis magma; aliran
fluida dan metalogenesis dalam tatanan tepi divergen dan kovergen (Ragland,
1989).

10
2.2. Kerangka Pemikiran
Gunung api telah memainkan peran penting dalam pekembangan geologi, Gunung api
adalah struktur-struktur yang indah, tapi fana dalam waktu geologi, dan tersingkap progresif
dari gunung api bersaluran berakar kedalam yang memberikan sejarah yang lebih rinci proses-
prose magmatik yang terjadi dekat sumber pembentukan magma. Masih ada kesenjangan
antara gunung api, akar plutoniknya, dan sumber magma, yang harus diisi oleh penelitian
tidak langsung termasuk geofisika, geokimia, dan dinamika fluida.
Lava mencapai permukaan melalui gunung api, dan lava dapat memberikan informasi
tentang batuan sumber dari mana mereka berasal jika material dan prosesnya dapat dikalibrasi
di laboratorium. Kalibrasi melibatkan distribusi geokimia unsur utama, minor dan unsur jejak
(termasuk isotop) diantara mineral dan lelehan dan kondisi untuk pelelkehan berbagai
material sumber dalam berbagai kondisi. Beberapa lava juga membawa ke permukaan sampel
batuan penerima dari mana mereka berasal oleh pelelehan sebagian atau batuan di mana
mereka naik. Lava melepaskan gas ke atmosfer dan hidrosfer yang juga memberikan petunjuk
tentang sifat material sumber di kedalaman.
Variabel utama yang harus dipertimbangkan dalam genesis magma adalah (1)
komposisi material, termasuk sumber magma dan poduk magmatik (mineralogi tergantung
pada variabel lain), (2) tekanan atau setara kedalaman, dan ( 3) suhu. Magma dihasilkan (1)
ketika tubuh batuan diransport melewati batas kedalaman-suhu kurva pelelehan oleh konveksi
fisika, (2) melalui peningkatan suhu yang timbul dari kondisi tektonik, atau (3) oleh depresi
batas pelelehan hingga suhu menurun dengan masuknya komponen volatil atau oleh
perubahan keadaan oksidasi komponen volatil dengan penurunan solidus berikutnya. proses
fisik seperti transport konveksi mantel massa materal melewati batas-batas fase dan
menyebabkan transformasi kimia. Aliran fluida melalui transport batuan panas dan material
serta perubahan komposisi meruah, menyebabkan diferensiasi kimiawi. Perubahan suhu
sebagai fungsi dari proses yang terjadi, dan karena itu juga sebagai fungsi waktu. Waktu yang
tersedia untuk reaksi juga mempengaruhi sejauh mana kesetimbangan dicapai dalam sistem
batuan-magma-uap bereaksi.
Tektonik lempeng telah memberikan kerangka kerja yang sangat baik untuk
mempelajari pembentukan magma dan gunung api, dan kerangka kerja ini telah mengubah
cara memandang proses-proses magmatik. Di antara perubahan yang paling signifikan adalah
sebagai berikut: (1) menyediakan kerangka lingkungan tektonik di mana batuan beku yang
berbeda kerabat dapat ditemukan, kerangka yang lama dicari oleh ahli petrologi; (2)

11
menyediakan mekanisme yang dinamis untuk memindahkan massa batuan ke atas dan ke
bawah dalam bumi, perubahan tekanan dan suhu, menyebabkan pelelehan sebagain, dan
karena itu magmatisme dimulai; (3) memberikan pandangan yang lebih luas bagi ahli
petrologi batuan beku dalam hal diferensiasi kimia Bumi bukan terpaku hanya pada
keragaman batuan beku; (4) telah mengubah subjek dari petrografi deskriptif dan petrogenesis
filosofis menjadi penelitian produk dan proses yang berakar kuat dalam geofisika; (5)
melibatkan proses yang dapat dikalibrasi sebagian oleh eksperime laboratorium pada tekanan
dan suhu tinggi; dan (6) menyediakan mekanisme untuk daur ulang batuan kerak dan
komponen volatil kembali ke dalam mantel, sehingga menghasilkan fluks volatile yang
mendistribusikan kembali unsur-unsur di kedalaman.

12
BAB III. METODE RISET
Riset direncanakan akan berjalan selama 3 tahun. Riset ini akan dilakukan melalui
observasi di lapangan dan analisis data di laboratorium. Riset ini akan menguji batuan beku
yang percontohannya di ambil dari singkapan batuan di lapangan. Dari batuan tersebut akan
di hadirkan data baru geokimia baik unsur utama, unsur jejak termasuk unsur tanah langka,
maupun isotop dan umur batuan, untuk menguji evolusi magmatik dan berikut menyelidiki
evolusi tektoniknya serta potensi sumberdaya mineralnya. Untuk tercapainya tujuan penelitian
diperlukan pengkajian yang teliti yang meliputi: pengamatan singkapan batuan dan
memetakan litologinya, pengamatan gejala-gejala alterasi dan pola mineralisasinya, serta
pengukuran struktur detil di lapangan yang terdapat di lokasi yang berbeda-beda di daerah
penelitian, dengan cara kompas dan langkah atau cara tracking GPS dari beberapa lintasan
pengamatan/pengukuran, pengambilan contoh batuan secara sistematis dan acak; analisis
laboratorium dan interpretasi data. Terakhir dibuat suatu model geodinamik dan cebakan
mineralisasi.
3.1. Rancangan riset
Pendekatan yang digunakan dalam riset ini adalah pendekatan kualitatif (induktif
akumulatif). Metode kualitatif adalah metode riset yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek riset secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk angka-angka, kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan metode alamiah. Alasan pemilihan metode riset ini dikarenakan
lebih menekankan pada prosedur analisis data yaitu dengan mencari kriteria-kriteria yang
saling menunjang sehingga akhirnya merujuk pada suatu kesimpulan. Melalui pendekatan ini
peneliti berupaya untuk meneliti secara intensif tanpa adanya pembatasan pengukuran.
Pendekatan ini digunakan karena sangat dimungkinkan untuk memperoleh informasi-
informasi yang baru. Untuk lebih jelasnya rancangan riset dapat dilihat pada Gambar 3-1.
3.2. Data, Teknik pengumpulan data dan Sumber Data
Dalam suatu riset data mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini di
karenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
pembuktian hipotesis. Data yang diperlukan terdiri dari data litologi, data susunan mineralogi
beserta tekstur batuan, data geokimia batuan yang meliputi unsur utama, unsur jejak termasuk
unsur tanah langka, isotop dan data umur radiometri. Untuk itu, metode teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam riset ini adalah Observasi, yaitu pengumpulan data primer yang di
peroleh dengan cara melakukan pengamatan sendiri langsung terhadap objek pengamatan

13
Studi Literatur

Pemeroleh Data

Sampling

Mikroskopis XRF ICP-MS

Pentarikhan Radiomemtri / Dating

Data base

Analisis Data

MODEL PETROGENESIS

(Geodinamik)

Pengujian Petrogenesis berdasarkan kontrol


geokimia batuan dan umur batuan

ERROR  5%
ERROR > 5%

MODEL GEODINAMIK (CEBAKAN MINERAL)


UMUR PALEOGEN JAWA BARAT

Gambar 3-1. Alur Rancangan Penelitian

14
riset yang tersedia berupa singkapan batuan berumur Paleogen di lapangan dengan cara
deskripsi dan analisis laboratorium.
Data lapangan
Data lapangan dikumpulkan melalui serangkaian penelitian lapangan di daerah-daerah
Jawa Barat bagian selatan dimana terdapat singkapan batuan berumur Paleogen. Penelitian
lapangan diutamakan pada pengamatan dan pemetaan batuan berumur Paleogen melalui
lintasan-lintasan terpilih. Pemilihan lintasan ini dilakukan dengan panduan peta-peta geologi
yang diterbitkan oleh Pusat Survei Geologi. Peta dasar untuk penelitian lapangan digunakan
peta rupabumi berskala 1:25.000 produksi Bakosurtanal tahun 2000. Demi ketepatan dan
efektifitas dalam penentuan lokasi pengamatan digunakan alat GPS. Pengamatan pada
singkapan batuan dilakukan untuk memperloleh data litologi yang didapatkan dengan cara
pemerian visual secara sistematis disertai dengan pengambilan sejumlah sampel atau contoh
batuannya. Gejala-gejala yang akan diamati berupa sifat fisik batuan, khsususnya perubahan
tekstur, komposisi mineralogi, unsur struktur seperti kekar dan vein; proses ubahan dan
mineralisasi. Catatan hasil pengamatannya dilakukan berupa catatan yang disertai dengan
sketsa dan dalam bentuk formulir khusus yang sudah didesain untuk keperluan deskripsi
secara megaskopis, serta pengambilan foto seluruh atau pada potongan tertentu inti batu dan
adanya gejala-gejala yang khas. Sejumlah sampel batuan yang dikumpulkan selama penelitian
lapangan, kemudian dipilah untuk keperluan analisis laboratorium yang meliputi analisis
petrografi, analisis geokimia batuan, dan analisis umur absolut dengan metoda penanggalan
K-Ar. Analisis yang lain adalah analisis struktur terhadap data pengukuran struktur primer
dan struktur sekunder (kekar dan sesar). Disamping itu berdasarkan data-data tersebut di atas
dibuat penampang-penampang struktur, korelasi litologi dan penampang stratigrafi/litologi.
Analisis lboratorium
Aalisis laboratorium merupakan tahap yang utama, karena kesimpulan penting yang
berhubungan dengan tujuan riset ini akan bertumpu pada hasil analisis laboratorium. Analisis
ini mencakup analisis petrografi termasuk analisis modal beserta dokumentasinya (mikrofoto),
analisis geokimia batuan, dan pemprosesan data hasil analisis petrografi dan geokimia
termasuk isotop dan umur batuan.
Analisis petrografi
Analisis petrografi merupakan analisis laboratorium yang pertama kali dilakukan
terhadap contoh batuan yang diambil dari lapangan. Data yang diperoleh dari analisis ini
berupa susunan mineralogi beserta tekstur batuan. Dalam analisis petrografi digunakan

15
mikroskop polarisasi atau petrografi dimana pengamatannya dilakukan secara cermat dan
teliti, karena sebagai data dasar yang dapat mempengaruhi hasil akhir. Gejala-gejala yang
diamati berupa tekstur dan mineralogi batuan, yang meliputi derajat kristalinitas, ukuran butir,
kemas, kumpulan mineral utama dan tambahan serta proses-proses sekunder lainnya (seperti
proses pengubahan dan deformasi) yang terdapat dalam batuan. Catatan hasil pengamatan
petrografi akan dilakukan berupa catatan yang disertai dengan sketsa; dalam bentuk formulir
khusus yang sudah didesain untuk keperluan deskripsi secara mikroskopis dan pengambilan
mikrofotografi terhadap gejala-gejala yang khusus (tekstur maupun mineral). Pemerolehan
datanya akan dilakukan di Laboratorium Geokimia dan Geotermal, Departemen Geologi
Sains, FTG-UNPAD. Data yang diperoleh dari analisis ini akan merupakan informasi awal
yang sangat diperlukan untuk analisis laboratorium selanjutnya, sehingga seleksi terhadap
contoh batuan untuk analisis lebih lanjut (geokimia batuan dan umur batuan) akan menjadi
lebih akurat.
Analisis geokimia
Batuan yang akan dianalisis hanya contoh yang keadaannya masih segar yang
merupakan hasil seleksi dari analisis petrografi yang dilakukan sebelumnya. Analisis ini
dilakukan untuk mengindentifikasi unsur utama, unsur jejak dan unsur tanah langka serta
umur batuan. Untuk keperluan preparasi contoh dan analisis unsur-unsur tersebut akan
dikirim ke laboratorum komersial di luar negeri yaitu di Activation Laboratories LTD.
(Actlabs), Ancaster, Ontario, Kanada. Data geokimia batuan unsur utama akan diperoleh dari
hasil identifikasi atau analisis laboratorium dengan menggunakan metode XRF tehadap
contoh inti batu atau inti dinding batuan dari sumur pemboran yang terpilih. Pemilihan contoh
yang akan dianalisis didesain atas dasar hasil analisis petrografi dan posisi interval
kedalaman inti batuan pemboran. Identifikasi unsur utama yang akan diamati terdiri dari
SiO2; TiO2; Al2O3; Fe2O3total ; MnO; MgO; Na2O; K2O; P2O5; dan LOI. Data hasil
analisis unsur utama akan digunakan sebagai indikator dan parameter petrogenetik, membuat
klasifikasi, pengelompokan dan penamaan batuan secara kimia, menghitung mineral normatif
dari batuannya untuk mengetahui karakter magmanya, menentukan afinitas dan deret
magmatis dari batuannya, mengidentifikasi proses-proses yang terjadi pada ruang magmanya
(kristalisasi fraksional, asimilasi dan kristalisasi fraksional) dan daerah sumbernya (peleburan
sepihak) serta tatanan tektoniknya.
Data kimia batuan unsur jejak akan diperoleh dari hasil identifikasi atau analisis
laboratorium dengan menggunakan metode ICP-MS tehadap contoh inti batu atau inti dinding

16
batuan dari sumur pemboran yang terpilih. Pemilihan contoh yang akan dianalisis didesain
atas dasar hasil analisis petrografi dan posisi interval kedalaman inti batuan pemboran.
Sedangkan untuk pemilihan unsur jejak yang akan di analisis di dasarkan atas mudah di
analisisnya, immobile selama alterasi dan pelapukan dan mempunyai kekuatan
pendiskriminan yang bagus. Identifikasi unsur utama yang akan diamati terdiri dari kelompok
unsur K (Ba, Cs, Rb, Sr), kelompok unsur tanah langka (La, Ce, Pr, Nd, Sm, Eu, Gd, Tb, Tm,
Yb dan Lu), Y, kelompok Th (Th, U), kelompok Ti (Zr, Hf, Nb, Ta), kelompok kompatibel
(Co, Cr, Ni, Sc, V), dan kelompok kalkophil (Cu, Zn), serta nisbah isotop radiogenik Pb, Nd
dan Sr. Data hasil analisis unsur jejak akan digunakan sebagai indikator dan parameter
petrogenetik untuk mengetahui tentang sifat-sifat larutan magma dan lingkungan tektoniknya,
dana evaluasi model petrogenetiknya.
P entarikhan batuan
Data geokimia batuan untuk pentarikhan radiometri diperoleh dari hasil identifikasi
atau analisis laboratorium tehadap contoh batuan dari lapangan yang terpilih. Pemilihan
contoh yang dianalisis dirancang atas dasar hasil analisis petrografi. Sedangkan metoda yang
dipakai adalah Potasium-Argon (K/Ar). Data hasil analisisnya untuk mengetahui umur
absolut dari batuan. Untuk keperluan preparasi contoh dan analisis geokronologi tersebut
dilakukan di laboratorium komersial di luar negeri yaitu di Activation Laboratories LTD.
(Actlabs), Ancaster, Ontario, Kanada
Analisis Struktur
Dengan foto udara maupun citra penginderaan jauh dilakukan analisis pendahuluan
terutama tentang pola struktur daerah penelitian. Pola struktur yang didapatkan dari analisis
ini dibantu dengan peta geologi regional dipakai sebagai dasar menentukan lintasan-lintasan
terpilih untuk penelitian lapangan. Analisis struktur dilakukan berdasarkan data pengukuran
unsur-unsur struktur primer (bidang perlapisan) maupun struktur sekunder (kekar, sesar,
foliasi) yang diperoleh dari pengukuran di lapangan. Data kemudian dianalisis secara statistik
dengan menggunakan metoda stereografi.
Peralatan yang diperlukan dalam riset di lapangan diantaranya, adalah:
• Peralatan survey geologi (kompas, loupe, palu, linggis, pita ukur, dll.); Kantung
sampel; Kamera; Alat tulis dan buku; Dll.
Peralatan yang digunakan dalam riset laboratorium di antaranya adalah :
• Mikroskop polarisasi; XRF (X-Ray Fluoresence), ICP-MS (Induced coupled Plasma-
Mass Spectrometer); Komputer beserta perangkat lunaknya (MS-word, MS-Excel,

17
MapInfo, SPSS 11.0 for windows); Perangkat lunak analisis data geokimia-IgPet2005
dan PetroGraph; Dll
3.3. Pengambilan/pemilihan sampel
Pengambilan sampel dalam riset ini menggunakan metode purpositive random
sampling. Pengambilan sampel dengan cara ini merupakan teknik pengambilan sampel secara
acak dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah batuan beku berumur
Paleogen yang tersingkap di lapangan di daerah Jawa Barat bagian selatan. Pengambilan
contoh batuan diambil dari hasil observasi di lapangan berupa batuan volkanik (aliran lava,
dan endapan piroklastik) dan batuan plutonik. Cara pengambilan contoh akan dipilih
berdasarkan atas kriteria batuannya segar, contoh tidak terorientasi, dan contoh setangan.
Teknik pemercontohannya secara sistimatik, atau menyesuaikan pada singkapan batuan di
lapangan dimana tiap contoh akan di usahakan dapat mewakili suatu kelompok batuan yang
dianggap mewakili tiap jenis batuannya (lava dan tuf), dengan mempertimbangkan variasi
perubahan baik secara litologi, mineralogi maupun teksturnya dan jarak antara contoh yang
dipilih, serta tidak adanya alterasi dan urat. Contoh batuannya akan diberi nama sesuai dengan
nama lintasan dan lokasi pengamatan, misalnya : JPG.48. Selanjutnya, contoh akan
didokumentasikan sesuai dengan perbedaan mineralogi atau karakteristik fisiknya dan
dideskripsi terutama parameter warna batuan, tekstur dan mineralogi secara umum.
3.4. Validitas dan reliabilitas data
Dalam suatu riset data mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini di
karenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan bermutu atau tidaknya
data tersebut. Hal ini tergantung instrumen yang digunakan, yakni memenuhi asas validitas
dan reliabilitas.
Analisis Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Validitas sebuah hasil analisis geokimia batuan dapat diketahui melalui uji validitas
berdarkan hasil analisis geokimia batuan dari instrumen/alat ukur XRF dan IC-PMS. Hasil
analisis geokimia batuan dikatakan valid jika hasilnya sudah sesuai dengan standart
internasional, namun apabila tidak sama maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak valid,
sehingga perlu dilakukan analisis geokimia batuan lagi dengan contoh yang sama ke
laboratorium komersial yang lebih terpercaya. Pengujian validitas dilakukan dengan cara
mengkorelasikan nilai setiap hasil analisis hasil laboratorium dengan nilai totalnya. Teknik

18
korelasinya menggunakan pearson correlation dengan alat bantu perangkat lunak SPSS 11.0
for windows, hasil analisi geokimia batuan diberi predikat valid jika memiliki koefisien
korelasi pearson positif (r-hitung) dengan signifikasi ≥ 5% (0,50).
Analisis Validitas
Analisis reliabilitas adalah analisis untuk menguji sejaum mana suatu instrumen
pengukuran dapat di andalkan atau sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika
pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji reliabilitas yang digunkan dalam penelitian ini
adalah dengan metode Cronbach Alpha. Uji reliabilitas dapat di hitung dengan bantuan
perangkat lunak SPSS 11.0 for windows. Jika hasil perhitungan komputer tersebut
mendapatkan nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari r-tabel, maka instrumen dinyatakan
cukup reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika mempuyai Cronbach alpha
≥ 0,50.
3.5. Pengolahan dan analisis data
Data litologi dari hasil pengamatan singkapan di lapangan akan diproses menjadi
bentuk kolom batuan / kolom stratigrafi untuk masing-masing sumur, kemudian ditafsirkan
proses genetik batuanya atau lingkungan pembentukan batuannya. Data hasil pengamatan
susunan mineralogi beserta tekstur batuan akan diproses menjadi bentuk tabel komposisi
mineral modal beserta lembar deskripsi dan fotomikrografinya, kemudian ditafsirkan
himpunan mineral primer, mineral sekunder, derajat ubahan, karateristik tekstur,
pengelompokkan/klasifikasi dan nama batuannya
Data litologi dari hasil pengamatan singkapan di lapangan akan diproses menjadi
bentuk kolom batuan/kolom stratigrafi untuk masing-masing singkapan batuan, kemudian
ditafsirkan proses genetik batuanya atau lingkungan pembentukan batuannya. Data hasil
pengamatan susunan mineralogi beserta tekstur batuan akan diproses menjadi bentuk tabel
komposisi mineral modal beserta lembar deskripsi dan fotomikrografinya, kemudian
ditafsirkan himpunan mineral primer, mineral sekunder, derajat ubahan, karateristik tekstur,
pengelompokkan/klasifikasi dan nama batuannya Data hasil analisis geokimia batuan akan
diproses menjadi bentuk tabel geokimia batuan meruah (unsur utama, unsur jarang dan isotop),
dalam bentuk tabel komposisi mineral normatif (unsur utama), kedalam bentuk diagram (X-Y
dan segitiga) seperti diagram Harker, diagram laba-laba, diagram AFM, kemudian ditafsirkan
kualitas hasil analisis laboratorium, nama batuan, afinitas, karakter magma, evolusi magma
dan lingkungan tektoniknya, dan peranan kerak di dalam pembentukan magma primernya.
Data pentarikhan radiometri K-Ar batuan akan diproses menjadi bentuk tabel umur absolut

19
batuan, kemudian ditafsirkan kualitas hasil data dan kronologis batuannya. Data hasil
lapangan, analisis petrografi dan geokimia batuan akan dicatat, dikumpulkan, diolah dan
dianalisis. Pengolahan data hasil analisis litologi dan hasil analsis petrografi akan dilakukan
dengan menggunakan lembar sebar dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel
2007. Sedangkan untuk pengolahan data hasil analisis geokimia batuan akan dilakukan
dengan komputer menggunakan perangkat lunak IgPet 2007, PetroGraph.

3.6. Lokasi dan waktu riset


Riset ini meliputi keseluruhan distribusi batuan beku berumur Paleogen di Jawa Barat
bagian selatan.
Jangka waktu yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan seluruh program dalam
riset ini sekitar 3 (tiga) tahun dengan waktu efektif 7 - 8 bulan setiap tahunnya. Adapun
alokasi waktu untuk tahapan penelitian yang dilakukan tercantum pada Tabel 1 berikut ini.

20
BAB IV BIAYA, JADWAL DAN LUARAN RISET
4.1 Anggaran Biaya
Secara keseluruhan penelitian akan dilaksanakan selama 2 tahun dengan biaya total sebesar
Rp. 299.560.850,- (Dua ratus sembilan puluh sembilan juta, lima ratus enam puluh ribu,
delapan ratus lima puluh rupiah), ditampilkan pada Tabel 4.1. Sedangkan anggaran biaya
yang diajukan disusun secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran PKDU


A. Anggaran Kegiatan Riset
Biaya yang Diusulkan (Rp)
No. Jenis Pengeluaran
2018 2019
1. Operasional riset, petugas laboratorium, 32.500.000 26.000.000
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data,
operator, dan pembuat sistem (maksimum 30% dan
dibayarkan sesuai ketentuan)
2. Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, 34.880.425 41.180.425
fotocopy, surat menyurat, penyusunan laporan,
pencetakan dan penjilidan laporan, publikasi, pulsa,
internet, bahan laboratorium (maksimum 60%)
3. Perjalanan untuk biaya survey/sampling data, biaya 49.500.000 49.500.000
akomodasi-konsumsi, per diem, lumpsum, transport
(tidak termasuk biaya seminar atau workshop)
(maksimum 40%)
4. Sewa untuk peralatan/mesin/ruang 33.000.000 33.000.000
laboratorium, kendaraan, kebun percobaan,
peralatan penunjang riset lainnya (maksimum 40%)
Jumlah (Rp) 149.880.425 149.680.425
*khusus untuk riset lapangan, prosentase komponen 2 dan 3 dapat ditukar sepanjang rasional.

B. Anggaran Output Riset


Biaya yang Diusulkan (Rp)
No. Jenis Pengeluaran
2018 2019
1 Jurnal Internasional Bereputasi 20.000.000 20.000.000
2 Jurnal Nasional Terakreditasi - 10.000.000
3 Prosiding terindeks lembaga internasional - 10.000.000
Bereputasi
4 Naskah akademik - -
5 Buku Ajar 5.000.000 5.000.000
Jumlah (Rp) 25.000.000 45.000.000

21
4.2 Jadwal Riset
Secara keseluruhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini selama
2 tahun dengan waktu efektif tiap tahunnya adalah 8 bulan. Rencana jadwal pelaksanaan
penelitian ditampilkan secara rinci pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Rencana jadwal penelitian
Tahun ke-2 Tahun ke-3
No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persiapan, analisis data


sekunder
2. Observasi lapangan I
3. Perbuatan peta-peta
tematik & Preparasi
contoh batuan
4. Observasi lapangan II
5. Analisis Petrografi,
geokimia, geokronologi
batuan
6. Tabulasi data
petrografi, geokimia
dan geokronologi
batuan
7. Desain genesis,
pembentukan dan
penempatan ofiolit
8. Pembuatan model
petrogenesis dan
Tektonik Cebakan
Mineral
9. Sosialisasi dan
penyusunan buku ajar
10. Pelaporan dan
penyusunan artikel
ilmiah

4.3 Luaran Riset


Rencana luaran riset RKDU ditampilkan secara rinci pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Rencana Target Capaian RKDU


Capaian Target Luaran
No. Jenis Luaran
2018 2019
1. Jurnal Internasional Bereputasi (sesuai Accepted- Published
ketentuan DIKTI) Published
Naskah Akademik1b) Tidak ada draft
Rekayasa Sosial1c) Tidak ada Tidak ada
22
Rumusan Kebijakan1d) Tidak ada Tidak ada
2. Buku Referensi/Buku Ajar2) Draft - proses Sudah terbit
editing
3. Pengakuan dari peers-nya (tingkat nasional) Tidak ada Undangan
sebagai nara sumber di bidangnya (berupa
undangan sebagai pembicara kunci dalam
temu ilmiah atau sebagai dosen/peneliti tamu),
atau meraih penghargaan (award) dari
pemerintah atau asosiasi, reviewer karya
ilmiah, sitasi karya ilmiah3)
4. Prosiding terindeks lembaga internasional Tidak ada Draft-Proses
bereputasi 4) Review
5. Kerjasama dengan pihak lain (pentahelix)5) Tidak ada Penjajagan
6. Kekayaan Intelektual6) Tidak ada Draft-
Pendaftaran
7. Self Assessment Tingkat Kesiapterapan 3 4
7)
Teknologi (TKT)
Catatan: * adalah tahun pertama riset
No. 1-3 adalah luaran wajib, No. 4-7 adalah luaran tambahan.
1a)
Isi dengan: tidak ada, draft, submitted, reviewed, accepted atau published
1b)
Isi dengan: tidak ada, draft, reviewed, published
1c-1d)
Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
2)
Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit
3)
Isi dengan: tidak ada, undangan, sudah dilaksanakan
4)
Isi dengan: tidak ada, draft, submitted, reviewed, accepted atau published
5)
Isi dengan : tidak ada, penjajagan, MoU
6)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted
7)
Isi dengan skala 1-9 mengacu pada LAMPIRAN D

23
BAB V URAIAN RENCANA KEGIATAN PPM

URAIAN UMUM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Judul PPM :
Sosialisasi Pengelolaan dan Pencegahan Bencana Geologi Untuk Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Alam, di Desa Sirnarasa, Kecamatan
Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
2. Uraian keterkaitan PPM dengan riset:
Jawa Barat merupakan salah satu dari sekian banyak daerah di Indonesia yang
memiliki tingkat kerentanan bencana alam cukup tinggi. Salah satu bencana alam
yang banyak menelan korban jiwa diakibatkan oleh gerakan tanah. Dari 174 bencana
gerakan tanah di Indonesia pada 2016, 87 kasus terjadi di Jawa Barat. Selain itu dari
27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi merupakan daerah yang
sangat rawa gerakan tanah. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana
alam, salah satunya adalah faktor Geologi. Bencana Geologi adalah semua peristiwa
atau kejadian di alam yang berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau
segala sesuatu yang disebabkan oleh faktor-faktor geologi. Faktor geologi tersebut
meliputi struktur dan tekstur dari tanah atau batuan, jenis tanah dan batuan, pola
pengaliran sungai, topografi suatu daerah, struktur geologi (lipatan dan patahan),
tektonik maupun gunungapi. Beberapa faktor geologi tersebut sering menjadi pemicu
terjadinya bencana alam, bencana alam bisa terjadi dengan kekuatan rendah, sedang
dan besar. Faktor-faktor geologi tersebut selain menyebabkan adanya potensi
bencana, pada kenyataannya faktor-faktor geologi tersebut memberi arti penting
dalam kehidupan dan siklus kehidupan di bumi kita ini.
3. Waktu Pelaksanaan
Mulai : bulan Maret tahun 2018.
Berakhir : bulan November tahun 2018.
4. Lokasi PPM
Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
5. Kondisi dan situasi kelompok masyarakat atau desa yang dituju (selanjutnya disebut
dengan mitra):
No. Mitra Profil Mitra
1. Masyarakat Umum Wilayah Desa Sirnarasa tercatat seluas 4.028 hektare,
terdiri dari kawasan hutan negara 1.969 ha, hutan rakyat
275 ha,persawahan 636 ha, kebun-kebun campuran 602
ha, lahan perkebunan swasta 1,5 ha, dan tanah darat 952
ha. Wilayah ini terbagi menjadi 4 kadusunan yakni
Paguyangan, Sirnarasa, Cihangasa dan Gunung
Puntang. Sampai dengan tahun 2013, penduduk desa ini
berjumlah 5.410 jiwa (1.702 kk); dengan penduduk laki-
laki sebanyak 2.824 jiwa dan perempuan 2.586 jiwa.
Berdasarkan mata pencahariannya, di Sirnarasa terdapat
petani 476 orang, buruh tani 1.017 orang, pedagang 51
orang, PNS 14 orang dan guru honorer 10 orang.
Kemudian selebihnya adalah tukang ojek sebanyak 75
orang, sopir 10 orang, peternak 5 orang, dan pengrajin
25 orang. Populasi penduduk cukup berkembang pesat,
apalagi Wilayah Desa Sirnarasa merupakan penghubung
24
antara wilayah tengah dengan wilayah Jawa Barat
Selatan. Industri penginapan cukup banyak di wilayah
tersebut. Ini merupakan salah satu sumber penghasilan
penduduk, di samping bercocok tanam. Relokasi warga
hampir mustahil dilakukan mengingat kawasan ini
cukup strategis dari aspek pengembangan ekonomi.
Salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya
bencana adalah memberdayakan masyarakat setempat
agar tanggap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-
waktu terjadi.
Khalayak sasaran yang strategis dalam kegiatan/
program ini adalah masyarakat setempat dan tokoh
masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana
gerakan tanah. Kedua kelompok sasaran ini pada
umumnya tersebar dan tinggal di tepi jalan dan lereng
perbukitan yang sering dilanda gerakan tanah yang
berada di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Jumlah
peserta pelatihan sebanyak 20 orang pria.
Setelah kegiatan/program ini masyarakat diharapkan
dapat memahami, memiliki keterampilan hidup dan
sikap positif dalam mengantisipasi bencana yang
mungkin muncul; serta keterampilan dasar siaga
bencana alam, karena betapa tidak mungkin diatasi oleh
satu pihak atau satu lembaga saja. Di samping itu, para
peserta kegiatan/program ini dapat menjadi motor
penggerak bagi anggota masyarakat lainnya di Desa
Sirnarasa.
Permasalahan :
• Sangat minimnya informasi tentang Bencana Geologi dan keterampilan hidup
dalam mengantisipasi bencana yang mungkin muncul;
• Kurangnya kesadaran, peran, dan tanggungjawab masyarakat bahwasanya
Bencana Geologi merupakan pangkal ikhtiar manusia memaknai ketentuan
Penciptanya.
6. Temuan yang Ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk, atau
rekayasa)
Pemberdayaan merupakan suatu konsep untuk memberikan tanggungjawab yang
lebih besar kepada orang-orang tentang bagaimana melakukan pekerjaan.
Pemberdayaan akan berhasil jika dilakukan oleh pengusaha, pemimpin dan kelompok
yang dilakukan secara terstruktur dengan membangun budaya kerja yang baik.
Konsep pemberdayaan terkait dengan pengertian pembangunan masyatakat dan
pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Metode yang akan digunakan dalam
pelaksanaan program ini akan dilakukan dalam bentuk kegiatan partisipatif melalui
pendekatan individual dan kelompok. Bentuk kegiatan utama yang akan dilakukan
yaitu penyuluhan; dan pembekalan dan pendampingan keterampilan kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana alam. Penyuluhan dilakukan dengan teknik presentasi
dari Tim PPM-Mahasiswa KKN, ditambah dengan berupa tanya jawab dari para
kelompok sasaran dan tim Tim PPM-Mahasiswa KKN. Presentasi dan diskusi akan
dilakukan dengan memakai bahasa formal dan informal, yang mudah dimengerti,
disesuaikan dengan derajat pendidikan serta latar belakang sosial budaya para
25
kelompok sasaran, serta di sampaikan dalam bentuk interaktif (dua arah) dengan
menekankan kepada aspek diskusi dan tanyaa jawab. Sedangkan untuk media
penunjang yang akan digunakan dalam presentasi dan diskusi di antaranya vidio
interaktif melaui LCD proyektor, dan materi program (buku pedoman atau petunjuk
praktis) yang akan dibagikan kepada kelompok sasaran sebagai bahan bacaan.
Beberapa materi program yang direncanakan untuk disampaikan dalam kegiatan
penyuluhan dan bimbingan, atara lain : Melaui media ini diharapkan penyuluhan akan
bersifat menarik, sehingga kelompok peserta dapat benar-benar memahami apa yang
disampikan oleh Tim PPM-Mahasiswa KKN. Untuk mengetahui keberhasilan dari
program ini, maka dilakukan survei pengetahuan yang berkaitan dengan tema
program yang diberikan sebelum dan sesudah program PPM-Mahasiswa KKN
dilaksanakan berupa kuisener tentang pemahaman peserta terhadap materi yang
diberikan.
7. Rencana luaran utama kegiatan PPM adalah minimal publikasi di jurnal nasional ber-
ISSN (di luar output riset):
Publikasi di jurnal nasional ber-ISSN dengan judul tentatif : “Konsep Kesiagaan
untuk Mengantisipasi Bencana Alam Berbasis Masyarakat di Desar Sirnarasa,
Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat”, rencana publikasi di Jurnal
Kajian Komunikasi, ISSN 2303-2006 (printed) ISSN 2477-5606 (Online), published
by LP3 Fikom Unpad (Jurnal Nasional Telah Terakreditasi).
8. Rencana Luaran Tambahan (sebutkan rencana luaran tambahan)
No. Luaran Tambahan Uraian
1. Peta Daerah Rawan Bencana Peta Daerah Rawan Bencana Longsor
Longsor Desa. Desa, berisi kawasan lindung atau kawasan
budi daya yang meliputi zona-zona
berpotensi longsor. Peta ini nantinya
diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah
daerah untuk memperbolehkan suatu lokasi
ditempati masyarakat atau tidak. Selain
berguna untuk mengantisipasi dan
evakuasi bila bencana datang.
2. Buku Panduan Penanggulangan Masyarakat yang menghadapi bencana
Bencana Berbasis Masyarakat adalah yang menjadi korban dan yang
harus menghadapi kondisi akibat bencana.
Oleh karena itu, masyarakat perlu
membuat perencanaan untuk persiapan
dalam pencegahan bencana. Dengan
adanya Buku Panduan ini di harapkan
seluruh anggota masyarakat bisa bekerja
sama untuk membuat perencanaan yang
tepat dan bermanfaat.
9. Solusi, outcome yang diharapkan, dan indicator capaian
Outcome yang
No. Solusi Indikator Capaian
Diharapkan
1. Memberi penyuluhan • Masyarakat dapat • Terjadi perubahan
dengan cara diberikan meningkatkan atau positif di masyarakat
informasi tentang memiliki terhadap pengetahuan
Bencana Geologi yang pemahaman, dan dan sikap positif
memadai kepada sikap positif, terhadap bencana

26
masyarakat. terhadap bencana geologi.
geologi yang
mungkin muncul.
• Masyarakat menjadi
mandiri dalam
mengenali bumi,
dan potensi bencana.
2. Memberi pembekalan • Masyarakat memiliki • Terjadi perubahan
dan pendampingan keterampilan hidup, positif di masyarakat
keterampilan sikap positif, dan yang menjadi mandiri
kesiapsiagaan dalam keterampilan dasar dalam mengantisipasi
menghadapi bencana siaga bencana, dalam dinamika alam;
alam. mengantisipasi • Buku panduan teknis
bencana yang kesiapsiagaan dalam
mungkin muncul. menghadapi bencana
• Meningkatkan alam secara benar dan
kesadaran, peran, dan patut.
tanggungjawab
masyarakat
bahwasanya bencana
geologi merupakan
pangkal ikhtiar
manusia memaknai
ketentuan
Penciptanya
10. Usulan Biaya
Anggaran Kegiatan Riset : Rp. 20.000.000,-
Anggaran Output Riset : Rp. 10.000.000,-
No. Komponen Biaya yang Diusulkan
1. Honorarium untuk pelaksana, petugas Rp. 2.000.000,-
laboratorium, pengumpul data, pengolah data,
penganalisis data, honor operator, dan honor
pembuat sistem (maksimum 30% dan dibayarkan
sesuai ketentuan)
2. Pembelian bahan habis pakai untuk pembelian Rp. 8.000.000,-
ATK, fotocopy, surat menyurat, penyusunan
laporan, cetak, penjilidan, publikasi, pulsa,
internet, bahan laboratorium, langganan jurnal,
bahan pembuatan alat/mesin bagi mitra
(maksimum 60%)*
3. Perjalanan untuk survei/sampling data, Rp. 6.000.000,-
sosialisasi/pelatihan/pendampingan / evaluasi,
akomodasi-konsumsi, perdiem / lumpsum,
Transport (maksimum 40%)*
4. Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium, Rp. 4.000.000,-
kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang
pengabdian lainnya (maksimum 40%)
* khusus riset lapangan, prosentase komponen 2 dan 3 dapat ditukar sepanjang rasional.

27
11. Peran dan program yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa KKN dalam menunjang
atau membantu kegiatan PPM yang diajukan:
• Membekali mahasiswa kemampuan pendekatan masyarakat dan membentuk
sikap dan perilaku untuk senantiasa peka terhadap persoalan masyarakat;
• Merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat
secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat;
• Memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan
masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;
• Diharapkan dapat mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi sosial
mahasiswa;
• Upaya pengembangan masyarakat (pemberdayaan masyarakat) dalam arti luas
di wilayah di lakukannya PPM - Mahasiswa KKN, dengan cara penyuluhan;
dan pembekalan dan pendampingan keterampilan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana alam.

DAFTAR PUSTAKA

Clements, B., dan Hall, R. 2007. Cretaceous to Late Miocene Stratigraphic and Tectonic
Evolution of West Java, Proceedings Indonesian Petroleum Association 31st Annual
Convention.

Bellon, H., Soeria-Atmadja, R., Maury, R.C., Polve M., Pringgoprawiro H., dan Priadi B.
1989. Chronologie 40K-40Ar du Volcanisme Tertiaire de Java Central (Indonésie) : mise en
évidence de deux épisodes distincts de magmatisme d’arc, C.R. Acad. Sci., Paris, 309, II :
1971-1976.

Bemmelen, R.W. van. 1949. The Geology of Indonesia, vol.1A, Martinus Nijhoff, The Hague,
732 pp.

Demsey, Scott, Robert. 2013. Geochemistry of volcanic rocks from the Sunda Arc. Doctoral
thesis, Durham University.

Martodjojo, S. 2003. Evolusi Cekungan Bogor, Penerbit ITB Bandung.

Ragland, P.C. 1989. Basic Analytical Petrology. Oxford University Press, Oxford, UK.

Sendjaja, Y.A., Kimura, J.-I. and Sunardi, E. 2009. Across-arc geochemical variation of
Quaternary lavas in West Java, Indonesia: Mass-balance elucidation using Arc Basalt
Simulator model. Island Arc, 18, 201-224

28
Sendjaja, Y.A., and .2010. Kimura, J.-I. Geochemical variation in Tertiary-Quaternary lavas
of the West Java arc, Indonesia: Steady-state subduction over the past 10 million years,
Journal of Mineralogical and Petrological Sciences, vol.105, page 20─28.

Soeria-Atmadja R., Pringgoprawiro, H., dan Priadi, B. 1990. Tertiary Magmatic Activity in
Java : A study on Geochemical and Mineralogical Evolution, Prosiding Persidangan Sains
Bumi and Masyarakat, Universitas Kebangsaan Malaysia, 9-10 Julai 1990, Kuala Lumpur,
164-180.

Soeria-Atmadja R., Maury R.C., Bellon H., Pringgoprawiro, H., Polve, M., dan Priadi, B.
1994. Tertiary Magmatic Belts in Java, J. SE Asian Earth Sci., 9, 13-27.

Soeria-Atmadja R., Suparka, S., Abdullah, C., Noeradi, D., dan Sutanto. 1998. Magmatism in
Western Indonesia, The Trapping of The Sumba Block and The Geteways to The East of
Sundaland, J. SE Asian Earth Sci., 16, 1-12.

Soeria-Atmadja, R. Noeradi, D. 2005. Distribution of early tertiary volcanic rocks in south


Sumatra and west Java. Island Arc 14(4):679 - 686

Suparka, M.E., Martodjojo, S., dan Soeria-Atmadja, R. 1990. Jalur Magmatik Zaman Kapur-
Tersier Awal di Jawa dan Sekitarnya, Prosiding Persidangan Sains Bumi and Masyarakat,
Universitas Kebangsaan Malaysia, 9-10 Julai 1990, Kuala Lumpur, 164-180.

Tatsumi, Y., dan Kogiso, T. 2003. The subduction factory: its role in the evolution of the
Earth’s crust and mantle. In: Larter, R. D. & Leat, P. T. (eds) Intra-Oceanic Subduction
Systems: Tectonic and Magmatic Processes. Geological Society, London, Special
Publications, 219, 55–80.

Wilson, M. 1989. Igneous Petrogenesis: a Global Tectonic Approach. London: Unwin


Hyman.

29
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

BIODATA KETUA PENGUSUL

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Johanes Hutabarat, Ir., M.Si.
2. Jenis Kelamim L
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 19600409 198810 1 001
5. NIDN 0009046006
6. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung; 09 April 1960
7. E-mail j.hutabarat@unpad.ac.id
adamunpad@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP - / 081321073285
9. Alamat Kantor Jl. Raya Bandung-Sumedang, Km. 21,
Jatinagor; 45363
10 Nomor Telepon/Fax (022) 7796545/ (022) 7796545
S1 = 50 orang; S2 = 3 Orang;
11. Lulusan yang Telah Dihasilkan
S3 = 2 orang
1. Geokimia (S1)
2. Volkanologi (S1)
3. Geothermal (S1)
12. Mata Kuliah yg Diampu 4. Magmatisme Petrogenesis (S2)
5. Geokimia Busur Kepulauan (S2)
6. Geologi Panas Bumi Indonesia (S2)

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Institut Teknologi Institut Teknologi
Tinggi Padjadjaran Bandung Bandung
Bidang Ilmu Geologi Geologi Geologi
Tahun Masuk-Lulus 1979-1985 1990-1993 2006-2011
Judul Geologi Daerah Himpunan Batuan Karakteristik
Skripsi/Tesis/Disertasi Gancang, Volkanik Kalium Geokimia dan
Kecamatan Tinggi Komplek Petrologi Batuan
Gumelar, Kabu- Ringgit-Beser, Volkanik
paten Banyu- Bon-dowoso- Jatibarang di
mas, Jawa Situbondo, Jawa Jawa Barat Utara
Tengah. Timur (Studi serta
Petrologi dan Implikasinya
Geo-kimia). Terhadap Sistem
Volkanisme
Paleogen.
Nama Drs. Oman Prof. Dr. Rubini Prof. Dr. Emmy
Pembimbing/Promotor Rochman Soeria-Atmadja Suparka; Dr. Ir.
dan Dr. Emmy Bambang Priadi;
Suparka DEA; Dr. Ir.,
Chalid Idham
Abdullah, DEA.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2017 Karakteristik Geokimia dan RKDU-Hibah 112
Petrologi Batuan Volkanik Internal Unpad
Paleogen di Jawa Barat: (HIU)
Implikasinya untuk Eksplorasi (Ketua)
Potensi Sumber Daya Mineral
Logam.
2. 2017 Sumber Daya Geodiversity PUPT-DRPM 100
Lokal Daerah Ciletuh, Kematan Ditjen
Ciemas, Kabupaten Sukabumi Penguatan
Risbang
Kemen-
ristekdikti
(Anggota)
3. 2017 Master Plan Konservasi Sumber ALG-UNPAD 250
Daya Air Tanah Pada Lereng (Anggota)
Selatan Gunung Gede Dalam
menunjang Keberlanjutan Suplai
Air Bagi Industri dan Kota
Cianjur Jawa Barat.
4. 2017 Karakteristik Hasil Pelapukan ALG-UNPAD 250
Batuan di Wilayah Kepulauan (Anggota)
Riau dan Jawa Barat serta Disain
Pemanfaatannya untuk Tanah
Penutup TPA Sampah Domestik
5. 2016 Master Plan Konservasi Sumber ALG-UNPAD 250
Daya Air Tanah Pada Lereng (Anggota)
Selatan Gunung Gede Dalam
menunjang Keberlanjutan Suplai
Air Bagi Industri dan Kota
Cianjur Jawa Barat.
6. 2016 Karakteristik Hasil Pelapukan ALG-UNPAD 250
Batuan di Wilayah Kepulauan (Anggota)
Riau dan Jawa Barat serta Disain
Pemanfaatannya untuk Tanah
Penutup TPA Sampah Domestik
7. 2015 Master Plan Konservasi Sumber ALG-UNPAD 250
Daya Air Tanah Pada Lereng (Anggota)
Selatan Gunung Gede Dalam
menunjang Keberlanjutan Suplai
Air Bagi Industri dan Kota
Cianjur Jawa Barat.
8. 2015 Karakteristik Hasil Pelapukan ALG-UNPAD 250
Batuan di Wilayah Kepulauan (Anggota)
Riau dan Jawa Barat serta Disain
Pemanfaatannya untuk Tanah
Penutup TPA Sampah Domestik
9. 2014 Fenomena Geologi Daerah Luk Hibah 30
Ulo Karangsambung Jawa Penelitian
Tengah Sebagai “Fosil Kompetitif
Subduksi”. Fakultas
Teknik Geologi
Unpad
(Ketua)
10. 2013 Studi Penentuan Zona Resapan Penelitian 150
dan Umur Air pada Endapan Unggulan
Vulkanik Kawasan Kampus Perguruan
UNPAD Jatinangor dengan Tinggi.
menggunakan Metoda Isotop (DIPA
Stabil UNPAD)
(Anggota)
11. 2012 Optimalisasi Potensi Panas Bumi Hibah DIKTI 100
Kamojang Untuk Pasokan (DIPA DIKTI
Listrik Jawa Barat Berdasarkan 2012,)
Kegiatan Kompleks Volkanik Di Penelitian
Lapangan Panas Bumi Strategis
Kamojang Jawa Barat Nasional
(Stranas) ITB
(Anggota)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No. Tahun
Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2017 Pemberdayaan Masyarakat PPM Prioritas 10
Desa Sirnarasa, Kecamatan Mono Tahun
Cikakak, Kabupaten Sukabumi DRPMI
dalam Mewujudkan Unpad
Masyarakat Tanggap Bahaya (Ketua)
Gerakan Tanah
2. 2017 Pemberdayaan Masyarakat PPM Prioritas 10
Desa Ciwaru, Kecamatan Mono Tahun
Ciemas Kabupaten Sukabumi DRPMI
dalam Mewujudkan Unpad
Masyarakat Tanggap Bahaya (Anggota)
Gerakan Tanah
3. 2016 Bimbingan Teknik Konservasi DRPMI 8.5
Sumber Daya Mineral Di Unpad
Keluruhan Baleendah, (Ketua)
Kabupaten Bandung, Jawa
Barat
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun
dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1. The Variation of Trace Elements in International Vol.6/Issue 12/2017
Steenkool Coal Formation, Bintuni Journal of
Basin, West Papua, Indonesia Science and
Research
(IJSR)
2. Tektonik Sesar Cimandiri, Provinsi Bulletin of Vol.15/No.3/2017
Jawa Barat. Scientic
Contribution
3. Survei Magnetotelurik Daerah Bulletin of Vol.15/No.3/2017
Panas Bumi Maranda, Kabupaten Scientic
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Contribution
4. Karakteristik Batuan Blok Asing Padjadjaran Vol.01/No.01/2017
(Exotic Block) Di Daerah Sadang Geoscience
Kulon Kompleks Melange Luk Ulo Journal
Karangsambung.
5. Karakterisasi Mineralogi Petunjuk Padjadjaran Vol.01/No.01/2017
Temperatur Pada Sumur Geoscience
“VN”Lapangan Wayang Windu, Journal
Pangalengan Jawa Barat.
6. Hubungan Antara Geokimia Bulletin of Vol.15/No.1/2017
Minyak Bumi dan Batuan Induk di Scientic
Sub-cekungan Ardjuna Tengah, Contribution
Cekungan Jawa Barat Utara
7. Pengembangan Kawasan Bulletin of Vol.15/No.1/2017
Permukiman dan Kawasan Industri Scientic
Berdasarkan Kemampuan Lahan Contribution
serta Fasies Volkanik Kuarter
8. Well Log Application For International Vol.6/Issue 2/2017
Determined CBM Resources of Journal of
Sajau Formation, Berau Basin, Science and
Indonesia. Research
(IJSR)
9. Pencitraan Tahanan Jenis Bawah Vol.27/ No.1/2017
RISET
Permukaan Di Area Prospek Panas
Geologi dan
Bumi Gunung Slamet berdasarkan
Pertambangan
Data Magnetotelurik
10. Estimasu Temperatur Bawah Buletin Vol.12/ Issue 2/2017
Permukaan Berdasarkan Kehadiran Sumber Daya
Mineral Alterasi pada sumur Geologi
“X”lapangan Windu, Pangalengan,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat.
11. REE Comparison Between Indonesian Vol.3/No.3/2016
Muncung Granite Samples and Journal on
their Weathering Products, Lingga Geoscience
Regency, Riau Islands (IJOG)
12. Geokimia Batuan Volkanik Bulletin of Vol.14/No.3/2016
Formasi Cikotok di Segmen Utara Scientic
Kubah Bayah, Banten. Contribution
13. Tinjauan Keterdapatan Batuan Bulletin of Vol.13/ No.3/2015
Ultramafik dalam Komplek Ofiolit Scientic
Ciletuh di daerah Ciletuh, Jawa Contribution
Barat
14. Serpentinit Sebagai Komponen Bulletin of Vol.12/ No.2/2014
“Asing” Dalam Kompleks Melange Scientific
Luk Ulo, Karangsambung, Jawa Contribution
Tengah.
15. Interstratified Indonesian Vol.8/ No.4/2013
Illite/Montmorillonite in Kamojang Journal of
Geothermal Field, Indonesia. Geology

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun Terakhir


Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
Aplikasi Unsur Tanah Jarang
(UTJ) Dalam Ilmu Geologi: 2016
Seminar Nasional
1 Studi Kasus Petrogenetik Jatinangor
FMIPA UNPAD 2016
Gunung Api Kwarter Di Jawa
Barat.
Fenomena Pelapukan Granit
“Corestones” Di Daerak Bagian
28 Mei
Seminar Nasional Ke-3 Timur Dan Utara Pulau Bintan*)
2 2016
FTG UNPAD 2016 (Untuk Menunjang
Bandung
Pengembangan Kawasan Taman
Bumi di Kepulauan Riau) di
nd
3 2 ITB Geothermal Current Temperature Studies in Maret 4-8,
Workshop 2013 Kamojang Field West Java 2013 ~
Indonesia. (penulis ke 4) Institut
Teknologi
Bandung,
Bandung,
Indonesia,

.
G Ka rya Bu k u d aam
I 5 T a h un T era kb.Ir
Jumlah
No. Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
1 - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5--10 Tahun Terakhir
I Nt 1- Judul ITerna HK.I I:ahun 1-Jenis 1-Nomor P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
dalam 5 Tahun Terakhir
Judul!Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat
No. lainn a an Telah Ditera kan Penera an
1
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. J enis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 EAST ASIA GEOSCIENCE AND CCOP-GSA
ENVIRONMENTAL RESEARCH INTERNATIONAL 2010
(EAGER) FUND DIVISION

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari temyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan keriyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Skema Riset Kompetensi Dosen Unpad (RKDU)
tahun 2018.

(Dr. Johanes Hutabart, Ir., M.Si.)


NIP. 19600409 198810 1 001
{
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

BIODATA ANGGOTA PENGUSUL


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Drs. Ahmad Helman Hamdani, M.Si
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 19550828 1982031 005
5 NIDN 0028085508
6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 28 Agustus 1955
7 E-mail ahmad_helman_pgp@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 081287875296
9 Alamat Kantor Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21,
Jatinangor 45363
10 Nomor Telepon/Faks (022) 7796545
11 Lulusan yang Telah S-1 = 75 orang; S-2 = 2 orang;
Dihasilkan S-3 = 1 orang;
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Sedimentologi (S1)
2. Geologi Migas (S1)
3. Evolusi Geologi (S1)
4. Geokimia Dasar (S1)

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Universitas Universitas
Tinggi Padjadjaran Indonesia Padjadjaran
Bidang Ilmu Geologi Ilmu Kimia Geologi
Tahun Masuk-Lulus 1975-1980 1998-2000 2010-2014
Judul Penelitian Mi- Geokimia Mole- Kompartementalis
Skripsi/Tesis/Disertasi neral Berat kular Sebagai asi Prospek Gas
Menentukan Parameter Pemi- Metana Batubara
Provenace lah Kelompok Pada Formasi
Formasi Wa- Minyak Bumi Sajau Berdasarkan
lat. Aplikasi Biomar- Struktur Geologi
ker Di Cekungan Sesar Di Cekungan
Palembang Sela- Berau Bagian Ti-
tan. mur,
Nama Prof. Dr. Soe- Prof. Dr. Imam Prof. Dr. Edy Sun-
Pembimbing/Promotor jono Marto- Sostrowidjojo., ardi; Prof. Dr.
djojo. M.Sc Adjat Sudradjat,
Ir., M.Sc., Dr. Yo-
ga Andriana Sen-
djaja, ST, M.Sc.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2017 Aplikasi Mikroba Asal Limbah ALG- 250
Ternak Untuk Rekayasa Produksi UNPAD
Gas Metan Batubara. (Anggota)
2. 2016 Aplikasi Mikroba Asal Limbah ALG- 250
Ternak Untuk Rekayasa Produksi UNPAD
Gas Metan Batubara. (Anggota)
3. 2015 Aplikasi Mikroba Asal Limbah ALG- 250
Ternak Untuk Rekayasa Produksi UNPAD
Gas Metan Batubara. ALG-UNPAD (Anggota)
(Anggota)
4. 2013 Studi Potensi Batubara pada Formasi Mandiri 10
Sajau sebagai batuan induk minyak
dan gas bumi di cekungan Berau,
Kalimantan Timur.
5. 2010 PenelitianPotensi Gas Metana Hibah 30
Batubara Formasisajau di Penelitian
CekunganBerau Kalimantan Timur, Kompetitif
FTG
Unpad
(Ketua)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No. Tahun
Masyarakat Sumber* Jml (juta Rp)
1. 2017 Pemberdayaan masyarakat Desa PPM 10
Ciwaru, Kecamatan Ciemas Prioritas
Kabupaten Sukabumi dalam Mono
Mewujudkan Masyarakat Tanggap Tahun
Bahaya Gerakan Tanah Unpad
2. 2017 Pemberdayaan masyarakat Desa PPM 10
Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Prioritas
Kabupaten Sukabumi dalam Mono
Mewujudkan Masyarakat Tanggap Tahun
Bahaya Gerakan Tanah Unpad
3. 2015 Sosialisasi lingkungan pertambangan Mandiri 5
pasir di Desa Bantarwaru, Subang.
4. 2014 Sosialisasi Mengenai Kebencanaan Mandiri 5
Gunung Merapi
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun
dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
No Volume/
Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
. Nomor/Tahun
1. The Variation of Trace Elements in International Journal Vol.6/Issue
Steenkool Coal Formation, Bintuni of Science and 12/2017
Basin, West Papua, Indonesia. Research (IJSR)
2. Well Log Application For International Journal Vol.6/Issue
Determined CBM Resources of of Science and 2/2017
Sajau Formation, Berau Basin, Research (IJSR)
Indonesia.
3. Paleoenvironmental implication Journal of Vol.3/2015
from Biomarker investigaion on the Geoscienceand dx.doi.org/104
Pliocene-Lower Sajau Lignite seam Environment 236/gep.2015.
in Kasai Area, Berau basin, Protection 35016
northeast Kalimantan, Indonesia.
4. Stratigrafi Batuan Daerah Bulletin of Scientic Vol.13/No.1/
Selajambe dan Sekitarnya, Contribution 2015
Kecamatan Selajambe, Kabupaten
Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
5. X-ray Computed Tomography International Journal 2015
Analysis of Sajau Coals, Berau of Geophysics, Http://www.hi
Basin, Indonesia, : 3D Imaging of (scopus Index): ndarwi.com/jo
Cleatand Microcleat Characteristics HindarwiPublishing urnals/iige/con
Company. tents/
6. The coal bed Methane Potential International Journal Vol.3/Issue 3/
From Sajau Coal in Eastern Part of of Science & March 2014
Berau Basin, East Kalimantan Research (IJSR) www.ijsr.net
7. The identification on CBM sweet International Journal Vol.3/Issue 3/
spot area of Sajau coalin Berau of Science & March 2014
Basin based on remote sensing Research (IJSR) www.ijsr.net
imagery
8. Distribusi foraminifera bentonik Bulletin of Scientic Vol.12/No.2/
sedimen paleo-tsunami letusan Contribution 2014
Gunung Krakatau berdasarkan data
inti bor U-6 Di daerah Ujungkulon,
Banten.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Waktu
No. Nama Temu Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah dan
Tempat
1. The 2nd International The Liburdinding Coal 26
conference and the 1 st Joint Mine, Pasir Sub September
Conference Fac. Of Geology Basin,East Kalimantan, 2015,
Universitas Padjadjaran with Origin and Bandung
Fac. of science and natural paleoenvironmental
resources University Malaysia, implication from
Sabah, 26 September 2015 biomarker studies.
2 The Liburdinding Coal
Mine, Pasir Sub
Basin,East Kalimantan,
Origin and
paleoenvironmental
implication from
biomarker studies.
3. OMICS GROUP International RecentAdvancementsinX- 22-23
Conference on Geology initiated ray CT Tomography as a June
by Editor-Jounal of Geology & GeosciencesTool For 2015,
Geoscience, 22-23 JUNE Coalbed Methane USA
2015;http://geology.conferences Exploration
eries.com/2015/scientific-
program. php?day=
1&sid=680&date = 2015-06-22,
4. Internationan34th Asian The Identification of CBM 20 -24
Conference Remote Sensing SweetSpot Area of Sajau Oktober
Coal in Berau Basin, 2013,
Based on Remote Sensing Bali
Imagery.
5. 10thInternational Conference on Petrographical 14 - 19
FluvialSedimentology Characteristicsand July 2013
Depositional Enviroment Leeds,
of Sajau Coal Formationin UK
Berau Basin East
Kalimantan.
6. International GeologicalStudents The tectoniccontrol on 25-28
Conference di Berlin, coalbedmethanepotentialin April
Berau Basin, East 2013,
Kalimantan, Indonesia. Berlin

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah
No. Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
1. Research On Sajau Low Rank Coal, 2014 250 Geokonsul-
Berau Basin, Northeast Kalimantan tan Solu-
sindo Publi-
shing, ISBN.
978-602-
72518-09
H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir
No. Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - - -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial lainnya


dalam 10 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon
No. Tahun
lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
- - - - -

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Satya Karya Bakti Kelas II Rektor
Unpad 2005
Universitas Padjadjaran
2. Satya Lencana Karya 20 tahun,
Presiden RI 2007
Presiden Republik Indonesia
3. Satya Karya Bakti Kelas I Rektor
Unpad 2012
Universitas Padjadjaran

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penugasan Skema Riset Kompetensi Dosen Unpad
(RKDU) tahun 2018.

Bandung, 18 Januari 2018


Anggota Pengusul,

Dr. Drs. Ahmad Helman Hamdani, M.Si.


NIP: 19550828 1982031 005
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

BIODATA ANGGOTA PENGUSUL

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ir. Ismawan., MT.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 195909201991021001
5 NIDN 0020095907
6 Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 20 September 1959
7 E-mail ismawan@unpad.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 022-70694772 / 08122329072
9 Alamat Kantor Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21,
Jatinangor 45363
10 Nomor Telepon/Faks (022) 7796545
11 Lulusan yang Telah
S-1 = 50 orang.
Dihasilkan
1. Geostruktur (S1)
12 Mata Kuliah yang Diampu 2. Pemetaan Geologi (S1)
3. Geologi Struktur Indonesia (S1)

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Universitas Universitas
Tinggi Padjadjaran Padjadjaran Padjadjaran
Bidang Ilmu Geologi Geologi Geologi
Tahun Masuk-Lulus 1983-1990 2011-2013 2013-sekarang
Judul Potensi Air Kajian Evolusi
Skripsi/Tesis/Disertasi
tanah Tertekan Tektonik Pulau Nias
di daerah Berdasarkan Citr Sedang
Gemolong dan Radar, Lintasan mengikuti
sektarnya, Seismik dan Program
Kabupaten Geologi. Doktor
Sragen Jawa
Tengah
Nama Prof. Dr. Ir. RF Prof. Dr. Ir., Prof. Dr. Ir.,
Pembimbing/Promotor Hirnawan Hendarmawan; Hendarmawan;
Dr. Ildrem Safri, Dr. Johanes
Ir., DEA Hutabarat, Ir.,
M.Si; Dr.
Vijaya I., Ir.,
MT
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2017 Sumber Daya Geodiversity Lokal PUPT- 100
Daerah Ciletuh, Kematan Ciemas, DRPM
Kabupaten Sukabumi Ditjen
Penguatan
Risbang
Kemen-
ristekdikti
(Anggota)
2. 2017 Studi Hidrogeokimia Untuk Riset 60
Penentuan Kualitas Air Tanah Di Kompeten
Daerah Parigi Dan CintaRatu, Kab. si Dosen
Pangandaran, Prov. Jawa Barat Unpad
(RKDU)
(Anggota)
3. 2016 Peran Seting Tektonik dan Batuan HPKRD 20
Dasar Pra-Tersier Terhadap Variasi Unpad
Komposisi Batupasir Berumur (Ketua)
Paleogene : Contoh Kasus Pada
Cekungan Sumatera Tengah,
Cekungan Ombilin, dan Cekungan
Jawa Barat Bagian Selatan
4. 2016 Interpretasi Citra Satelit SRTM HPKRD 20
Pulau Sebatik Kalimantan Utara : Unpad
Implikasi Pola Struktur Geologi (Anggota)
Permukaan dengan Geomorfologi
5. 2016 Petro-Tektonik Batuan Ofiolit HPKRD 20
Daerah Tegal Pemakanan, Unpad
Kecamatan Ciemas, Kabupaten (Anggota)
Sukabumi
6. 2015 Keterdapatan Batuan Ultramafik Hibah 30
Dalam Komplek Ofiolit Ciletuh di Penelitian
Daerah Ciletuh, Jawa Barat Kompetitif
Fakultas
Teknik
Geologi
Unpad
(Anggota)
7. 2014 Fenomena Geologi Daerah Luk Ulo Hibah 30
Karangsambung Jawa Tengah Penelitian
Sebagai “Fosil Subduksi”. Kompetitif
Fakultas
Teknik
Geologi
Unpad
(Anggota)
8. 2013 Studi Isotope dan penentuan PT. -
kawasan resapan Gekbrong Gunung Golden
Gede Pangrango Kab. Cianjur Misisipi
dan FTG
Unpad
(Anggota)
9. 2013 Fisibiliti Studi Geologi dan PT. -
hidrogeologi daerah Cibeber Golden
Kabupaten Cianjur Jawa Barat Misisipi
dan FTG
Unpad
(Anggota)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (juta Rp)
- - - - -
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun
dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1. Characterization of Basement Fracture Journal of Vol.02/No.02/
Reservoir In FielSouth Sumatera Geoscience, 2017
Basin, Based On The Analysis of Core Engineering,
And FMI Log Environment, and
Technology
2. Characteristic of volcanic deposits Bulletin of Vol.14/No.3/2016
in the southern part of Gunung Scientic
Karang, Pandeglang, Contribution
West Java
3. Pengaruh Sesar Citanduy Terhadap Bulletin of Vol.14/No.2/2016
Pola Jurus Lapisan Batuan Di Scientic
Daerah Bantarujeg-Majalengka, Contribution
Provinsi Jawa Barat.
4. Tinjauan Keterdapatan Batuan Bulletin of Vol.13/No.3/2015
Ultramafik dalam Komplek Ofiolit Scientic
Ciletuh di Daerah Ciletuh Jawa Contribution
Barat.
5. Evolusi Tektonik Berdasarkan Bulletin of Vol.12/No.3/2014
Analisis Data Kekar Daerah Scientic
Binuang dan Sekitarnya, Contribution
Kecamatan Binuang, Kabupaten
Tapin Provinsi Kalimantan Selatan.
6. Serpentinit Sebagai Komponen Bulletin of Vol.12/No.2/2014
“Asing” Dalam Kompleks Melange Scientic
Luk Ulo, Karangsambung, Jawa Contribution
Tengah.
7. Peran Sesar terhadap Karakter dan Bulletin of Vol.11/No.1/2013
Arah Aliran Airtanah pada Scientic
Endapan Volkanik di Lereng Contribution
Tenggara Gunung Gede Kabupaten
Cianjur, jawa Barat.
Identifikasi dan Mitigasi Pada Zona Bulletin of Vol.9/No.1/2011
Rawan Gempa Bumi di Jawa Barat. Scientic
Contribution

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Nama Temu Ilmiah / Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
- - - -

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah
No. Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
- - - - -

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No. Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - - -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial lainnya


dalam 10 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon
No. Tahun
lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
- - - - -
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. SATYA LENCANA KARYA SATYA Presiden RI 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penugasan Skema Riset Kompetensi Dosen Unpad
(RKDU) tahun 2018.

Bandung, 18 Januari 2018


Anggota Pengusul,

Ir. Ismawan, MT
NIP: 195909201991021001
LAMPIRAN 2. SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS

TIM PENELITI
No Nama / NIDN Fakultas Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas
Waktu
(jam/mg)
1 Dr. Johanes Teknik Geokimia, 10 1. Penanggungjawab
Hutabarat, Ir., Geologi Petrogenesis, Penelitian
M.Si. (FTG) Volkanologi, 2. Koordinasi dan
0009046006 dan mengawasi
Mineralisasi. pelaksanaan penelitian
3. Menentukan jadwal
dan personalia.
4. Observasi lapangan
5. Analisis Geokimia.
6. Analisis Petrogenesis
7. Analisis Volkanologi
8. Pelaporan akhir
9. Penyusunan karya
ilmiah dan makalah.
10. Penyusunan buku ajar
2 Dr. Drs. Ahmad Teknik Geokimia, 8 1. Studi literatur
Helman Geologi Volkanologi, (inventarisasi data
Hamdani, M.Si. (FTG) Sedimentologi, sekunder)
0028085508 dan Stratigrafi. 2. Memimpin
pelaksanaan pekerjaan
lapangan
3. Observasi lapangan
dan pengambilan
sampel batuan untuk
analisis
dilaboratorium
4. Analisis Geokimia
5. Analisis Sedimen-
tologi dan Stratigrafi
6. Penyusunan peta
tematik dan pelaporan
7. Penyusunan karya
ilmiah dan makalah
8. Penyusunan buku ajar
3 Ismawan, Ir., Teknik Geologi Sruktur, 8 1. Studi literatur
MT. Geologi Tektonik, dan (inventarisasi data
0020095907 (FTG) Geologi. sekunder)
2. Observasi lapangan
dan pengambilan
sampel batuan untuk
analisis
dilaboratorium
3. Analisis Geologi
Struktur dan tektonik
4. Penyusunan peta
tematik dan pelaporan
5. Penyusunan buku ajar.
6. Bertanggungjawab
dalam pembuatan
laporan keuangan.

Penelitian ini juga direncanakan melibatkan beberapa Asisten Peneliti yang


berstatus mahasiswa S1, S2 dan S3 pada Program Studi Teknik Geologi. Keterlibatan
mahasiswa S1 terkait dengan bagian dari rencana penelitian masing-masing dalam
rangka penyusunan Tugas Akhir. Sedangkan mahasiswa Pascasarjana (S2 dan S3) yang
terlibat dalam riset dibantu dalam pembiayaian studi-nya (tuition fee). Keberadaan
Asisten Peneliti ini sangat membantu kelancaran pelaksanaan penelitian, baik selama
observasi di lapangan maupun pada kegiatan di laboratorium dan studio.

TIM ASISTEN PENELITI


No Nama / NIDN Fakultas Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas
Waktu
(jam/mg)
1 Fauzia Aulia R. Teknik Pemetaan 10 - Membantu kegiatan
S1 Geologi Geologi, survei lapangan
(FTG) Petrologi, dan - Pengambaran peta-peta
Geologi Strukur. tematik
- Tabulasi data lapangan
dan hasil laboratorium.
- Membantu analisis
Petrologi dan geologi
struktur,
- Membantu dalam
pembuatan laporan
keuangan
2 Fadilla Teknik Pemetaan 10 - Membantu kegiatan
Anjasmara Geologi Geologi, survei lapangan
S1 (FTG) Petrografi, dan - Pengambaran peta-peta
Alterasi. tematik
- Tabulasi data lapangan
dan hasil laboratorium.
- Membantu analisis
Petrografi dan alterasi.
- Membantu dalam
pembuatan laporan
keuangan.
3 Airin Shaula Teknik Pemetaan 10 - Membantu kegiatan
Ariani Geologi Geologi, survei lapangan
S1 (FTG) Stratigrafi - Pengambaran peta-peta
Gunung Api dan tematik
Geomorfologi. - Tabulasi data lapangan
dan hasil laboratorium.
- Membantu analisis
Stratigrafi dan
geomorfologi.
4 Asrul Siraju Teknik Endapan Mineral 8 - Penafsiran data hasil
S2 Geologi dan Mineralisasi laboratorium
(FTG) - Analisis cebakan
mineral logam.
- Artikel Ilmiah
- Membantu Penyusunan
buku ajar
5 Firman Teknik Alterasi 8 - Penafsiran data hasil
Sumarwan Geologi Mineralisasi, dan laboratorium
S2 (FTG) Endapan Mineral - Analisis alterasi
mineralisasi.
- Artikel Ilmiah
- Membantu Penyusunan
buku ajar
6 Asrizal Teknik Petrologi dan 8 - Analisis petrologi.
S3 Geologi Volkanologi. - Analisis volkanologi.
(FTG) - Artikel Ilmiah
- Membantu Penyusunan
buku ajar
LAMPIRAN 3. JUSTIFIKASI ANGGARAN RISET

1. Operasional riset
Oprasional, petugas, dll (Rp)
Harga Satuan
No. Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Tahun Ke-2 Tahun Ke-3
(Rp.)
(2018) (2019)
1 Peta Topografi Dijital Skala 1:25.000 Data 30 Lembar 50.000 1.500.000 -
2 Peta dijital sumber skala 1:25000 Data 20 Lembar 250.000 5.000.000 5.000.000
3 PetaDijital Geologi Regional Skala Data 10 200.000 - -
1:100.00
4 Biaya analisis laboratorium : Analisis Indikator dan parameter 50 sampel 600.000 10.000.000 10.000.000
Kimia Batuan Unsur Utama (dengan petrogenetik, dan
metode XRF), mencakup SiO2; TiO2; menentukan afinitas dan
Al2O3; Fe2O3total ; MnO; MgO; deret magmatis dari
Na2O; K2O; P2O5; dan LOI. batuannya, serta tatanan
tektoniknya.
5 Biaya analisis laboratorium : Analisis Indikator dan parameter 50 sampel 800.000 15.000.000 10.000.000
Kimia Batuan Unsur Jejak (dengan petrogenetik untuk
metode XRF dan ICP-MS), mencakup mengetahui tentang sifat-
kelompok unsur K (Ba, Cs, Rb, Sr), sifat larutan magma dan
kelompok unsur tanah langka (La, Ce, lingkungan tektoniknya,
Pr, Nd, Sm, Eu, Gd, Tb, Tm, Yb dan dan evaluasi model
Lu), Y, kelompok Th (Th, U), petrogenetiknya.
kelompok Ti (Zr, Hf, Nb, Ta),
kelompok kompatibel (Co, Cr, Ni, Sc,
V), dan kelompok kalkophil (Cu, Zn).
6 Biaya jasa pengiriman barang Pengirman contoh paket 1.982.600 1.000.000 1.000.000
batuan ke laboratorium
komersial
Sub Total (Rp.) 32.500.000 26.000.000
2. Pembelian bahan habis pakai
Bahan dan Pelaporan (Rp)
Harga Satuan
No. Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Tahun Ke-2 Tahun Ke-3
(Rp.)
(2018) (2019)
1 Data sekunder terkait geologi di Jawa Data 2 750.000 750.000 750.000
Barat
2 Software Batuan Beku-Perangkat Pemrosesan data hasil 1 Unit 4.000.000 1.000.000 4.000.000
lunak IgPet 2010 analisis geokimia.
3 Biaya analisis laboratorium : Analisis komposisi 50 sampel 100.000 4.000.000 6.000.000
Preparasi sayatan batuan mineralogi beserta
tekstur batuan.
4 Biaya analisis Isotop (radiogenic) Mengidentifikasi sumber 7 3.000.000 11.000.000 13.000.000
batuan meruah. (Laser Ablation ICP- dan proses geologi (studi
MS) - Nisbah isotop : Pb pelacakan proses
petrogesis untuk
mengidentifikasi
perbedaan isotopik
reservoar dalam kerak
dan mantel).
5 Biaya analisis mineral ubahan atau Identifikasi mineral 50 200.000 5.000.000 5.000.000
mineral yang kristalin (XRD) - berbutir halus, seperti
Mineral lempung dan mineral lainnya mineral lempung, yang
yang berbutir halus. sulit ditentukan secara
optik (petrografi); dan
Menentukan jumlah
modal mineral.
6 Biaya pembuatan proposal Usulan penelitian 12 buku 15.000 60.000 60.000
7 Pencetakan laporan Pelaporan 120 80.000 3.200.000 3.200.000
8 Insentif penyusunan laporan Pelaporan 3 orang 1.000.000 3.000.000 3.000.000
kemajuan
9 Insentif penyusunan laporan akhir Pelaporan 3 orang 1.500.000 4.500.000 4.500.000
10 Administrasi Pengurusan pelaporan paket 1.208.000 736.000 236.000
2. Pembelian bahan habis pakai (lanjutan)
Bahan dan Pelaporan (Rp)
Harga Satuan
No. Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Tahun Ke-2 Tahun Ke-3
(Rp.)
(2018) (2019)
11 Kantong contoh batuan Observasi lapangan 30 paket 10.000 200.000 -
12 Cartridge printer ATK 9 buah 380.000 950.000 950.000
13 Kertas HVS Pelaporan 7 rim 43.000 107.500 107.500
14 Buku log book 6 buah 20.000 30.000 30.000
15 Spidol ATK 4 lusin 30.500 30.500 30.500
16 Paper clip ATK 6 pak 4.900 9.800 9.800
17 Binder ATK 5 lusin 32.000 64.000 64.000
18 Penghapus ATK 6 buah 3.000 4.500 4.500
19 Pensil ATK 48 batang 3.500 42.000 42.000
20 Isi staples ATK 10 pak 3.600 9.000 9.000
21 Bolpoint ATK 20 buah 7.500 41.250 41.250
22 Lakband ATK 8 buah 15.000 30.000 30.000
23 Double tape ATK 12 buah 11.250 39.375 39.375
24 Amplop ATK 2 pak 20.000 10.000 10.000
25 Map Plastik ATK 20 buah 11.000 59.500 59.500
26 Materai Kelengkapan dokumen 4 7.000 7.000 7.000
Sub Total (Rp.) 34.880.425 41.180.425
3. Perjalanan
Biaya per Tahun (Rp.)
Kuantitas Harga Satuan
No. Material Justifikasi Perjalanan Tahun Ke-2 Tahun Ke-3
(OH) (Rp.)
(2018) (2019)
1. Perjalanan ke tempat Observasi di Deskripsi litologi;
wilayah Jabar Selatan, Utara dan Pembuatan lintasan 5 100.000 500.000 500.000
Tengah pengamatan dan
2. Observasi di wilayah Jabar Selatan Penampang singkapan; 20/30 500.000 15.000.000 15.000.000
3. Observasi di wilayah Jabar Utara Pengukuran unsur-unsur 20/30 500.000 15.000.000 15.000.000
3. Observasi di wilayah Jabar Tengah struktur; dan 20/30 500.000 15.000.000 15.000.000
pengambilan sampel
batuan.
4. Transport lokal Pengurusan dokumen 60/80 50.000 4.000.000 4.000.000

Sub Total (Rp.) 49.500.000 49.500.000

4. Sewa
Harga Peralatan
Harga Satuan Penunjang (Rp.)
No. Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
(Rp.) Tahun Ke-2 Tahun Ke-3
(2018) (2019)
5 Mobil Survei 1 unit untuk 10 hari 500.000 5.000.000 5.000.000
Biaya sewa Mikroskop Polarisasi Analisis Petrografi atau 1 Unit (10/20 hari) 500.000 10.000.000 10.000.000
sayatan tipis bataun
6 Biaya sewa peralatan observasi Observasi lapangan dan 1 paket (10/20 hari) 500.000 10.000.000 10.000.000
lapangan; Kompas dan palu geologi, percontohan batuan
GPS, dll.
7 Komputer dan software Analisis data dan 1 unit untuk 2.000.000 8.000.000 8.000.000
pelaporan 2/4 bln
Sub Total (Rp.) 33.000.000 33.000.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN Tahun Ke-2 Tahun Ke-3
(2018) (2019)
(Rp) 149.880.425 149.680.425

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp) 299.560.850


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
DIREKTORAT RISET PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN
INOVASI
Gedung Rektorat Lt. IV Il. Raya Bandung- Sumedang Km. 21Jatinangor45363
Telp. 022 84288812, Fax. 022 84288896 e-mail: lppm@unpad.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENGUSUL

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dr. Johanes Hutabarat, Ir., M.Si
NIDN : 0009046006
Pangkat I Golongan : Pembina Utama I IV.b
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:


"Karakteristik Geokimia dan Petrologi Batuan Volkanik Paleogen di Jawa Barat:
Implikasinya untuk Eksplorasi Potensi Sumber Daya Mineral Logam" (Segmen
Sukabumi-Cianjur) - Lanjutan Tabun Ke-2" yang diusulkan dalam skema Riset
Kompetensi Dosen Unpad (RKDU) untuk tahun anggaran 2018 bersifat original dan
belum pernab dibiayai oleb lembaga I sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pemyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke Kas Negara.

Demikian pemyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benamya.

Jatinangor, 18 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai