Anda di halaman 1dari 5

Mekanika Batuan

Defenisi mekanika batuan telah diberikan oleh beberapa ahli atau komisi-komisi yang bergerak
dibidang ilmu-ilmuu tersebut.
Menurut Us National Commite On Rock Mechanics.
Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku
(behaviour) batuan baik secara teoritis maupun terapan yang merupakan cabang dari jumlah
mekanika yang berkenaan dengan setiap batuan terhadap medan-medan gaya pada
lingkungannya.
Menurut Tablore.
Mekanika batuan adalah sebuah teknik yang juga sebuah sains yang tujuannya adalah
mempelajari perilaku batuan ditempat asalnya untuk dapat mengendalikan pekerjaan-pekerjaan
yang dibuat pada batuan tersebut.
Menurut Coates.
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya atau tekanan pada sebuah
benda.
Menurut Umum.
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku batuan bila dikenakan
gaya atau tekanan

Mekanika batuan adalah ilmu teoretis dan ilmu terapan dari perilaku mekanik batuan dan massa
batuan; Dalam geologi, mekanika batuan adalah cabang mekanika yang mengkaji tentang
respons batuan dan massa batuan terhadap medan gaya dari lingkungan mereka.

Mekanika batuan merupakan bagian dari subjek yang lebih luas yakni geomekanika, yang
mengkaji tentang tanggapan mekanik dari semua material geologi, termasuk tanah. Mekanika
batuan, seperti yang diterapkan di geologi teknik, pertambangan, perminyakan, dan
praktik teknik sipil, memerhatikan penerapan prinsip-prinsip mekanika rekayasa untuk desain
struktur batuan yang dihasilkan oleh pertambangan, pengeboran, produksi waduk, atau kegiatan
konstruksi sipil seperti pembangunan terowongan, lubang tambang, penggalian bawah tanah,
tambang terbuka, sumur minyak dan gas, pemotongan jalan, repositori limbah, dan struktur
lainnya yang dibangun dengan batuan.
Hubungan antara mekanika batuan dengan terowongan

TEROWONGAN

Terowongan adalah lubang bukaan yang dipersiapkan untuk kelancaran produksi


tambang bawah tanah.

Fungsi terowongan :
1. Sebagai jalan masuk dan keluar bagi karyawan dan jalan angkut.
2. Mengangkut material trava system telekomunikasi, pipa air dan pipa lumpur.
3. Lubang khusus ventilasi
4. Untuk penirisan sumur dan open channel
5. Untuk keselamatan kerja (penyelamatan jika terjadi kecelakaan)

Dalam rancangan teknik yang konvensial, beban dari luar dikenakan adalah yang pertama
ditentukan, kemudian deskripsi dari bahan dan kekuatannya serta karateristik deformasinya
disesuaikan dengan geometri struktur yang dipilih. Dalam mekanika batuan, perancang
berhubungan dengan massa batuan yang alamiah/kompleks dan sifat-sifat material yang spesifik.
Hal yang lebih penting dari pada pengenaan beban pada massa batuan adalah gaya-gaya yang
dihasilkan oleh redistribusi dari tegangan asli (original stress) akibat adanya suatu penggalian.
Juga adanya beberapa kemungkinan jenis failure didalam struktur batuan sehingga penentuan
dari kekuatan dari konfirgurasi geologi. Oleh sebab itu rancangan penggalian pada batuan harus
memperhatikan kondisi geologi dan terutama kemungkinan resiko geologi. Setiap pendekatan
rancangan penggalian didalam batuan merupakan kerjasama yang erat antara ahli mekanika
batuan dan ahli geologi teknik. Rancangan penggalian didalam batuan membutuhkan
pertimbangan ekstra termasuk kondisi geoteknik yang khusus.

Sebuah filosifi rancangan yang baik diberikan oleh E.T. Hoek sebagai berikut. Tujuan
dasar setiap rancangan untuk penggalian dibawah tanah (underground excavation) harus
menggunakan batuan itu sendiri sebagai material struktur yang utama, menghasilkan gangguan
yang sekecil mungkin selama penggalian dan menambah sesedikit mungkin beton dan
penyangga baja. Dalam keadaan sebenarnya dan batuan mengalami tegangan tekan, batuan keras
dapat lebih kuat dari beton dan ada yang sama kekuatannya dengan baja. Sehingga tidak akan
memberi arti ekonomis dengan menggantikan material yang cukup memadai dengan suatu
material yang mungkin tidak lebih baik. Rancangan rekayasa yang baik adalah rancangan yang
seimbang dalam semua faktor yang saling berkaitan, meskipun itu tidak selalu dapat
dikuantifikasikan, harus dimasukkan dalam perhitungan. Kewajiban sarjana perancang bukannya
menghitung secara teliti, tetapi bagaimana melakukan penilaian secara cermat.
Rancangan terowongan ditinjau dari aspek mekanika batuan/geomekanika mencakup
aspek-aspek rencana untuk lokasi, menentukan ukuran dan bentuknya, orientasi dan tata-
letaknya, metode penggalian, pemilihan penyangga dan instrumentasi. Jadi peran geomekanika
dalam suatu proses rancangan penggalian bawah tanah adalah memberikan data masukan dan
analisis rancangan, mulai dari tahap rancangan awal sampai rancangan final, berlanjut ketahap
operasional penggalian

Hubungan antara mekanika batuan dengan tambang


bawah tanah :

Tambang Bawah Tanah

Tambang bawah tanah (tambang dalam) adalah metoda penambangan yang segala
kegiatan penambangan dilakukan di bawah permukaan bumi / tidak berhubungan dengan udara
luar.

Penerapan prinsip-prinsip mekanika batuan dalam rekayasa tambang bawah tanah


didasarkan faktabangunan dan tapaknya (self-evident premises):

Pertama, mendalilkan atau mempostulatkan bahwa massa batuan dapat dapat berasal dari
(dikaitkandengan) seperangkat sifat mekanik yang dapat diukur dalam tes standar atau
perkiraan menggunakanteknik canggih..

Kedua, menegaskan (menyatakan) bahwa proses penambangan bawah tanah menghasilkan


strukturbatuan yang terdiri dari void (rongga atau kekosongan), elemen dukungan dan
abutment, dan bahwakinerja mekanik struktur ini sesuai dengan analisis yang menggunakan
prinsip-prinsip mekanika klasik.

Proposisi ketiga adalah bahwa kemampuan untuk memprediksi dan mengontrol kinerja
mekanika darimassa batuan induk di mana hasil pertambangan dapat meyakinkan atau
meningkatkan kinerjakeamanan dan kinerja ekonomis tambang. Ide-ide ini mungkin kelihatan
lebih mendasar. Namun,keterbatasan aplikasi konsep mekanika dalam penggalian tambang
atau desain struktur tambang akanmenjadi inovasi yang selalu relatif baru

Pada tambang bawah tanah dengan batuan yang keras masalah teknik
mekanika batuan adalah pengontrolan bawah tanah, pengontrolan atas
deformasi dan displacement untuk memastikan kestabilan secara
keseluruhan, melindungi jalan masuk, memelihara kondisi kerja yang aman
dan cadangan bijih. Masalah teknik dalam merancang lereng tambang
terbuka adalah tidak dapat mengontrol bawah tanah dan dengan asumsi
yang implisit sehingga lereng dapat runtuh. Sasaran pokok dalam
perancangan lereng tambang terbuka adalah tercapainya desain yang
optimum adalah kompromi antara lereng yang ekonomis dan cukup aman.

Semua bahan galian yang di tambang baik itu ditambang secara tambang terbuka ataupun
tambang bawah tanah, sangat berhubungan dengan batuan. Karena semua bahan-bahan galian
tersebut menempel ataupun berada didalam batuan itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan suatu
cara, teknik, bagaimana cara memisahkan bahan galian tersebut dari batuan-batuan yang tidak
bermamfaat. Karena batuan mimiliki sifat-sifat yang berbeda pada tiap jenis batuannya,
diskontiniu dan anisotrope, maka dalam hal ini dibutuhkan suatu teknik yaitu mekanika batuan.
Telah dijelaskan sebelumnya pengertian mekanika batuan, dimana fungsi dari pada mekanika
batuan tersebut adalah mempelajari bagaimana sifat, cara dan teknik agar proses kegiatan
penambangan tidak terganggu.

Hubungan Mekanika Batuan Dengan Bens/Kemiringan lereng

Bens/Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng merupakan ukuran kemiringan lahan relative terhadap bidang datar
yang secara umum dinyatakan dalam persen atau derajat. Kecuraman lereng,panjang lereng dan
bentuk lereng semuanaya akan mempengaruhi besarnya erosi dan aliran permukaan.

Kestabilan lereng penambangan dipengaruhi oleh geometri lereng, struktur batuan, sifat
fisik dan mekanik batuan serta gaya luar yang bekerja pada lereng tersebut. Suatu cara yang
umum untuk menyatakan kestabilan suatu lereng penambangan adalah dengan faktor keamanan.
Faktor ini merupakan perbandingan antara gaya penahan yang membuat lereng tetap stabil,
dengan gaya penggerak yang menyebabkan terjadinya longsor.

Faktor keamanan (FK) lereng tanah dapat dihitung dengan berbagai metode. Longsoran
dengan bidang gelincir (slip Surface), F dapat dihitung dengan metode sayatan (slice method)
menurut Fellinius atau Bishop. Untuk suatu lereng dengan penampang yang sama, cara Fellinius
dapat dibandingkan nilai faktor keamanannya dengan cara Bishop.

Data yang diperlukan dalam suatu perhitungan sederhana untuk mencari nilai FK (Faktor
keamanan lereng) adalah sebagai berikut :

a. Data lereng atau geometri lereng (terutama diperlukan untuk membuat penampang lereng).
Meliputi : sudut Kemiringan lereng, tinggi lereng dan lebar jalan angkut atau berm pada lereng
tersebut.

b. Data mekanika tanah


Sudut geser dalam ()
Bobot isi tanah atau batuan ()
Kohesi (c)
Kadar air tanah ()

c. Faktor Luar
- Getaran akibat kegiatan peledakan,
- Beban alat mekanis yang beroperasi, dll.

Hubungan antara Mekanika Batuan Dengan Jalan Tambang

Jalan Tambang

Anda mungkin juga menyukai