Arah penggalian
Massa
batuan
Face
0,5 D
Uawal
U = 0,33 Umax
1,5 D
Umax
Gambar 9.1. Respons massa batuan di sekitar terowongan yang sedang digali.
Misalkan titik pengukuran ditempatkan di ujung terowongan yang sedang digali dan
penyangga belum dipasang. Perpindahan yang dapat diukur dimulai pada jarak 0,5D di
depan face (D= diameter terowongan). Selanjutnya, di face perpindahan radial mencapai
0,33 harga perpindahan maksimum (0,33 Umax). Perpindahan radial mencapai harga final
kira-kira pada jaraj 1,5 D di belakang face, dimana fungsi face sebagai penyangga sudah
tidak efektif lagi (Gambar 9.1).
Bila massa batuan cukup kuat menahan runtuhan, maka yang terjadi adalah perpindahan
elastis. Terjadinya perpindahan elastis yang menyusul perpindahan plastis tidak berarti
serta merta terowongan akan runtuh. Massa batuan masih mempunyai kekuatan yang
cukup, karena tebal zona plastis relatif kecil dibandingkan dengan radius terowongan.
Yang akan terjadi hanyalah retakan-retakan baru dan sejumlah kecil batuan di dinding
yang lepas dan jatuh (spalling).
Runtuhan yang sebenarnya akan terjadi jika zona plastis yang tebal dan terjadi perpindahan
ke arah dinding, massa batuan yang terlepas dan berjatuhan akan semakin bertambah dan
terowongan tanpa penyangga akan runtuh.
Pada tahap 2, permukaan kerja terowongan sudah melewati potongan x-x dan tekanan
penyangga P1 , yang sebelumnya diberikan oleh batuan yang berada didalam
terowongan turun menjadi 0. Bagaimanapun juga, terowongan tidak akan runtuh
karena reformasi radial u dibatasi oleh ujung permukaan kerja terowongan dengan
pengendalian yang cukup baik. Jika pengendalian u oleh permukaan kerja tidak ada,
tekanan penyangga P1 yang diberikan oleh titik B dan C pada Gambar 9.2. yang
dibutuhkan untuk membatasi u adalah sama. Tekanan penyangga P1 yang dibutuhkan
untuk membatasi u pada atap (roof) adalah lebi besar dari yang dibutuhkan untuk
membatasi u pada dinding (side wall) karena berat dari daerah yang tidak stabil (zone
of loosened rock) diatas atap terowongan harus ditambahkan untuk penghitung tekanan
penyangga yang dibutuhkan untuk membatasi tegangan yang menyebabkan
perpindahan (displacement) pada atap.
Pada tahap 3, terowongan sudah mulai selesai di mucking dan steel set sudah
dipasang dekat dengan permukaan kerja. Pada tahap ini, penyangga belum terbebani
seperti ditunjukkan oleh titik D pada Gambar 9.2, karena tidak ada deformasi yang
9-2
terjadi pada terowongan. Jika batuan mempunyai sifat deformasi yang tidak tergantung
pada waktu, maka deformasi radial terowongan masih ditunjukkan oleh titik B dan C.
-
Pada tahap 4, permukaan kerja terowongan maju kira-kira 1,5 x diameter dari
potongan x- x dan pengendalian deformasi didekat permukaan kerja sudah berkurang
sekali. Oleh karena itu regangan radial selanjutnya dari dinding dan atap dinyatakan
oleh kurva C E G dan B B H pada Gambar 9.2. Deformasi radial atau konvergen dari
terowongan menyebabkan penyangga terbebani. Tekanan penyangga P1 yang tersedia
dari steel set bertambah dengan deformasi radial terowongan seperti digambarkan oleh
garis D E F.
Pada tahap 5, permukaan kerja terowongan maju jauh dari potongan x x sehingga
tidak ada lagi pengendalian untuk massa batuan pada potongan x x. jika tidak ada
penyangga penyangga yang dipasang maka deformasi radial pada terowongan
bertambah seperti digambarkan oleh kurva E G dan F H pada Gambar 9.2. Untuk
dinding, tekanan yang dibutuhkan untuk membatasi deformasi turun menjadi 0 pada
titik D dan dalam hal ini dinding akan stabil jika tidak ada lagi gaya yang dapat
menyebabkan regangan.
Di pihak lain, penyangga yang dibutuhkan untuk membatasi deformasi pada atap turun
sampai minimum dan akan mulai lagi bergerak naik. Ini karena perpindahan kebawah
atap dari daerah batuan lepas ini diatap terowongan menyebabkan tambahan batuan
yang menajdi tidak stabil dan berat dari tambahan batuan yang tidak stabil, ini
ditambahkan untuk tekanan penyangga yang dibutuhkan. Pada contoh diatas, atap akan
runtuh jika tidak ada penyangga yang dipasang dalam terowongan.
Pada Gambar 9.2. bagian bawah, kurva reaksi penyangga untuk steel set berpotongan
dengan kurva beban deformasi untuk dinding dan atap terowongan pada titik E dan F. Pada
titik-titik ini, tekanan penyangga yang dibutuhkan untuk membatasi deformasi pada
dinding dan atap adalah tepat seimbang dengan tekanan penyangga yang tersedia dari steel
set dan terowongan dan sistem penyangga adalah dalam keseimbangan stabil.
9-3
9-4
1 3 m. c . 3 S c2
1/ 2
........................................................................ (9.1)
1 3 mr . c . 3 S r c2
1/ 2
..................................................................... (9.2)
9-5
re
Pi
ri
P0
9-6
1
Broken rock mass
3
Gambar 9.4. Asumsi kriteria failure massa batuan elastis dan massa batuan hancuran
9.3.2. TAHAPAN ANALISIS
Input data yang dibutuhkan :
c
M,s
E, v
Po
ri
= jari-jari terowonagan
Urut-urutan Perhitungan
1.
1 m
M m.Po / c s
2 4
2.
3.
P M c S r
N 2 o
2
mr
mr c
1/ 2
m
8
m
1/ 2
m 4m / c Po M c s
1/ 2
9-7
Input Pi :
4. untuk Pi > Po Mc, deformasi di sekeliling terowongan adalah elastik.
i (1 )
Po Pi
rio
E
M c
rio
E
6.
re
e
ri
Pi
S
n 2
r2
mr . c mr
1/ 2
r
2 e e2
re ri
9.
eav
10.
r
A 2 e eav e
re
ri
11.
i
1 eav
1
rio
1 A
r 2 1
e 11
R
ri
2
1/ 2
i
P r re ri
terhadap i
rio
Po
i
P
terhadap i
rio
Po
i
P r re ri
terhadap i
rio
Po
9-8
Po
Picr
roof
i (re ri)
side wall
floor
i
9-9
W
H
Bi
d
Hp
Ht
a
b
B
100 RMR
B (9.4)
100
Keterangan :
Ht
= tinggi beban batuan (m)
RMR = Rock Mass Rating (bobot nilai batuan)
B
= lebar lubang bukaan atau lebar terowongan
Dari persamaan diatas terlihat bahwa tinggi beban (ht) merupakan fungsi dari lebar bukaan
dan bobot nilai batuan. Tekanan batuan yang diterima penyangga tergantung pada tinggi
beban dan bobot isi batuannya.
9-10
TINGGI MUATAN
BATUAN, Hp (m)
1.
2.
0 0,50 B
3.
0 0,25 B
4.
5.
6.
1,10 (B + Ht)
7.
8.
9.
CATATAN
Sampai 90 m tidak
tergantung dari (B + Ht)
9-11
Tabel 9.2. Klasifikasi tinggi muatan batuan (Hp) pada kedalaman lebih dari 1,5 (B + Ht)
KONDIS BATUAN
RQD
TINGGI MUATAN
BATUAN, Hp (ft)
1.
95 - 100
2.
90 99
0 0,50 B
85 95
0 0,25 B
75 85
30 75
3 - 30
03
Tidak dapat
diaplikasikan
Tidak dapat
diaplikasikan
3.
4.
5.
6.
6.a
7.
8.
9.
Masif, diskontinuitas
yang sedang
jumlahnya.
Terbagi-bagi dalam
blok dalam jumlah
yang sedang dengan
rekahan yang cukup
banyak
Sangat terbagi dalam
blok-blok dengan
rekahan yang banyak
dan berkembang
Terpecah
keseluruhan tetapi
masih bersatu secara
kimia
Pasir dan kerikil
Batuan yang berperan
dalam pemampatan
pada kondisi
kedalaman yang
sedang
Batuan yang berperan
dalam pemampatan
pada kondisi
kedalaman yang
besar
Batuan yang
mengembang
(swelling rock)
Tidak dapat
diaplikasikan
9-12
CATATAN
Lapisan ringan saja,
walaupun ada hanya terjadi
spalling ringan.
Lapisan ringan terutama
untuk perlindungan dari
jatuhan blok.
Perubahan tak menentu dari
beban.
Metoda
penerowongan
Tinggi
Muatan
Batuan, hp
(ft)
Sangat baik
Tunnel bor
machine
(TBM)
0.0 0.2Bc
Tidak dibutuhkan,
kalaupun dibutuhkan
hanya set ringan
Tidak dibutuhkan
Tidak dibutuhkan,
hanya pada aplikasi
lokal
Pemboran dan
Peledakan
0.0 0.3 B
Tidak dibutuhkan,
kalaupun dibutuhkan
hanya set ringan
Tidak dibutuhkan
Tidak dibutuhkan,
hanya pada aplikasi
lokal 2 3 in.
Tunnel bor
machine
(TBM)
0.0 0.4 B
Kadang kala
dibutuhkan set ringan
dengan pola 5 6 ft
Kadang kala
dibutuhkan dengan
pola 5 6 ft
Tidak dibutuhkan,
hanya pada aplikasi
lokal 2 3 in.
Pemboran dan
Peledakan
(0.3 0.6) B
dibutuhkan dengan
pola 5 6 ft
(0.4 1.0) B
dibutuhkan dengan
pola 4 6 ft
2 4 in pada atap
(0.6 1.3) B
dibutuhkan dengan
pola 3 5 ft
(1.0 1.6) B
dibutuhkan dengan
pola 3 5 ft
Pemboran dan
Peledakan
(1.3 2.0) B
dibutuhkan dengan
pola 2 4 ft
Tunnel bor
machine
(TBM)
(1.6 2.2) B
dibutuhkan dengan
pola 2 4 ft
(2.0 2.8) B
dibutuhkan dengan
pola 3 ft
Diatas 250 ft
dibutuhkan dengan
pola 2 3 ft
Diatas 250 ft
dibutuhkan dengan
pola 2 3 ft
RQD > 90
Baik
RQD = 75 90
Sedang
RQD = 50
75
Buruk
RQD = 25 50
Sangat
buruk
RQD < 25
Tunnel bor
machine
(TBM)
Pemboran dan
Peledakan
Tunnel bor
machine
(TBM)
(Diluar
pengaruh
kondisi
pemanpatan
dan
pengembangan
batuan)
Pemboran dan
Peledakan
Sangat
buruk
Tunnel bor
machine
(TBM)
(dengan kondisi
pemampatan
dan
pengembangan
batuan)
Pemboran dan
Peledakan
Sistem penyangga
Baja
9-13
Baut Batuan
Beton
kualitas batuan baik sangat baik, kebutuhan penyangga secara umum tidak ada, kecuali tergantung dari, set kekar, diameter
terowongan dan orientasi bidang lemah terhadap arah umum terowongan.
b
lagging tidak dibutuhan pada batuan kualitas sangat kuat, 25% batuan kualitas baik sangat buruk 100%
c B = lebar terowongan
d
mesh tidak dibutuhkan pada batuan kualitas sangat baik, kadang kala dibutuhkan pada batuan kualitas baik sangat buruk hingga
100%
9-14