METODE EKSPLORASI
BATUBARA
Oleh :
Asep Bahtiar Purnama
Evolusi tumbuhan
Iklim
Geografi dan struktur daerah
Akumulasi material
tumbuhan dalam jumlah
yang banyak akan terkumpul WAKT
di dasar rawa, membentuk U
gambut. Sejalan dengan
bertambah tebalnya Rawa TEKANA
tumpukan lapisan-lapisan N
gambut dan sedimen, maka
tekanan terhadap lapisan PANA
yang lebih bawah akan S
bertambah besar pula dan
memadatkan lapisan. GAMBUT
LIGNIT BATUBARA
Secara bersama-sama, panas
dan tekanan lapisan lebih
atas, maka akan terjadi TEKANAN, PANAS,
perubahan (fisik, kimiawi) WAKTU
pada gambut. Tekanan akan
mengeluarkan hidrogen dan
air dan menyisakan endapan
yang kaya akan,
unsur karbon (C) yaitu Gambut Lignit Bituminuos
batubara. Sub-Bituminous Antrasit
Mikroskopik Megaskopik
/
Ash
Abu
Petrologi / Petrografi Batubara
Mikrolithotype Lithotype
SISTEM GEOLOGI KEPULAUAN INDONESIA
• Endapan batubara pada lingkungan air tawar di
cekungan intra-montane umumnya tidak
Cekungan Batubara begitu tebal, banyak sisipan batulanau sampai
batulempung, secara petrografis sifatnya
• Indonesia Barat kebanyakan konsisten karena daerah
Lempeng India Australia bergerakpenyebarannya
ke utara menumbuk
tidak luas. Lempeng
Eurasia
Eurasia = Lempeng Kontinental • Endapan batubara di
India Australia = Lempeng Samudra daerah lingkungan delta
umumnya tidak menerus
(cepat berubah), endapan
gambut yang kemudian
Terbentuk Cekungan Tersier menjadi batubara di
daerah delta diendapkan
• Paleogen : Intramontana pada daerah rawa (bog)
di antara sungai
Basin
• Neogen : Foreland/ Backdeep
Delta
Batubara Paleogen terendapkan sebelum Transgresi
batubara Neogen terendapkan sesudah Regresi
Endapan batubara pada
Cekungan yang penting untuk batubara lingkungan air payau
didaerah cekungan foreland
• Paleogen Intercontinental Basin (back deep) umumnya
mempunyai penyebaran luas,
• Neogen Foreland Basin/ Backdeep tebal dan secara petrografis
• Neogen Delta Basin sifatnya tidak konsisten
karena daerahnya luas
sehingga terdapat banyak
variasi faktor yang
berpengaruh (Hacquebard
et.al, 1967).
Cekungan Batubara Indonesia
Penampang Melintang Pulau
Sumatera
METODE EKSPLORASI BATUBARA
Metode eksplorasi langsung mempunyai pengertian bahwa
pengamatan dapat dilakukan dengan kontak visual dan fisik dengan
kondisi permukaan/bawah permukaan, terhadap endapan yang dicari,
serta dapat dilakukan deskripsi megaskopis/mikroskopis, pengukuran,
dan sampling terhadap objek yang dianalisis. Begitu juga dengan
interpretasi yang dilakukan, dapat berhubungan langsung dengan
fakta-fakta dari hasil pengamatan lapangan. Metode eksplorasi
langsung ini dapat dilakukan (diterapkan) pada sepanjang kegiatan
eksplorasi (tahap awal s/d detail).
Beberapa metode (aspek) yang akan dipelajari sehubungan dengan
Metode Eksplorasi Langsung ini adalah :
Pemetaan geologi
Tracing float, paritan, dan sumur uji.
Sampling (pengambilan dan preparasi conto).
Pemboran eksplorasi dan sampling pemboran.
PEMETAAN GEOLOGI
TUJUAN PEMETAAN GEOLOGI
• Penentuan posisi
posisi//tempat dimana pengamatan tersebut
dilakukan
2. Paritan (Trench)
Lokasi penggalian untuk pembuatan paritan dilakukan pada daerah lapisan
batubara yang tersingkap tetapi dibuat memanjang dengan arah memotong
jurus (strike’) berupa selokan yang dalam.
Parit harus mempuyai; lebar minimum 2 m, panjang tergantung pada posisi
lapisan batubaranya (kemiringan dan ketebalan lapisan penutup). Biasanya
ukuran parit harus disesuaikan dengan kemapuan tenaga kerja manusia dan
kebebasan selama bekerja di dalam parit tersebut.
Tujuannya untuk mengetahui kualitas lapisan batubara baik secara umum
maupun secara terperinci disamping untuik memperoleh data lainnya seperti,
antara lain sifat fisik, ketebalan, susunan bentuk-batuan dan posisi (jurus,
kemiringan dan kedalaman). tetapi disini lebih diarahkan untuk menyakinkan
apakah lapisan batubara yang tersingkap tersebut berkesinambungan atau
tidak. Karena parit dibuat memanjang dan memotong jurus lapisan sehingga
kemiringan lapisan batubara tersebut dapat terlihat jelas pada dinding parit
dan dengan mudah mengambil keputusan tentang sistem pengambilan conto
yang akan dipergunakan.
Kegiatan Pembuatan Parit Uji (trenching) manual
Kegiatan Pembuatan Parit Uji (trenching)
mekanis
Kegiatan Pembuatan Parit Uji (trenching) mekanis
SAMPLING
Dilakukan dengan cara paritan yang
dibuat tegak lurus dengan ukuran 15 x
15 x Panjang Channel dari atas ke
bawah.
Kegiatan pemboran batubara dalam (> 100m) Kegiatan pemboran batubara dangkal (< 100m)
PEMBORAN EKSPLORASI BATUBARA
Kegiatan pengambilan sample batubara dari core barrel
TAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI BATUBARA
DETAIL STRATIGRAPHY
SEAM THICKNESS & COAL QUALITY
ESTIMATED PIT LIMIT
INDICATED RESOURCES
EXPLORATION REPORT
STOP
GO
(III) EVALUATION
Scope of Work: desk study, aerial study, geophysical study, field geological
mapping 1:50,000, sampling outcrop, float/panning, grade analysis.
Exploration
Strategy of Coal
Evaluation Geological Surface - Deposit
Preliminary
Continued
STOP
Prospect Area/Exploration
KP
SEMI DETAIL EXPLORATION
Mineable Area/Exploitation KP
DETAIL EXPLORATION