PENDAHULUAN
I.1
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan
Alamat
Telp
:(0274) 767787
Penanggung jawab
Jabatan
Lokasi
: Direktur Perusahaan
: Proyek Dusun Nongkosepet, Desa Sidorejo,
Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul,
DIY.
Bidang usaha
: Penambangan Batugamping
Tim Pelaksanaan Perencanaan Penambangan
1. Ketua Tim
: Prof. Dr.Ir. H. Eko Prasetyo
2. Divisi Pemetaan dan Eksplorasi : Ir. H. Handika Adhewardana, MSc.
Ghaleh Tri Saputra S.T
3. Divisi Humas
perbukitan kars gunung Sewu yang memanjang diselatan pulau Jawa Letak lokasi
lahan yang akan dimanfaatkan untuk Perencanaan Penambangan batugamping
terletak pada batas-batas :
Selatan
Barat
Utara
Timur
Kabupaten
Gunung
Kidul
merupakan
salah
satu
dari
lima
I.2
Status Perijinan
IUP Eksplorasi untuk pertambangan batuan dapat diberikan dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun, sedangkan IUP Operasi Produksi untuk
pertambangan batuan dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 5 (lima) tahun. WIUP
batuan diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan perseorangan dengan cara
permohonan wilayah kepada pemberi izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37.
Sedangkan pada Pasal 58 berisi tentang:
1) Pemegang IUP Eksplorasi batuan diberi WIUP dengan luas paling
sedikit 5 (Lima) hektare dan paling banyak 5.000 (Lima ribu) hektare.
2) Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi batuan dapat
diberikan IUP kepada pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang
keterdapatannya berbeda.
3) Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah
mempertimbangkan pendapat dari pemegang IUP pertama.
melampirkan akte notaris tentang PT. Gamping Sejahtera Indonesia (GSI) yang
telah disahkan oleh badan kehakiman. Dalam jangka 1 bulan surat ijin ini sudah
dapat diberikan. Surat ijin ini menerangkan tentang barang dagangan yang akan
dijual yaitu berupa batugamping.
I.3
Lokasi
Lokasi penambangan ini secara administratif terletak di Dusun
Barat
Utara
Timur
Kabupaten
Gunung
Kidul
merupakan
salah
satu
dari
lima
1.4
1.5
penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk
pengkhususan fungsi-fungsi tertentu, misalnya fungsi pemukiman, perdagangan,
industri, dll.
Sumber daya alam merupakan modal yang sangat penting dan
fundamental untuk semua aktivitas
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
dan
meningkatkan
kesejahteraan
Tabel 1.1.
Penggunaan Lahan di Desa Sidorejo, KecamatanPonjong.
No
Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
Pemukiman
396
Sawah
Ladang
874
Hutan
Lain-lain
55
Jumlah
1.325
BAB II
RENCANA PEMBUKAAN LAHAN
2.1. Area penambangan
2.1.1. Lokasi dan luas penyebaran
Lokasi penambangan ini secara administratif terletak di Dusun
Nongkosepet, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul,
Provinsi D.I.Yogyakarta. Perbukitan Nongkosepet adalah daerah perbukitan yang
terletak di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. Perbukitan ini yang
mencuatdari daerah rendah di sekitarnya, kearah selatan dari kota Yogyakarta.
Kabupaten Gunung Kidul perbukitan yang didominasi oleh batugamping, dimana
bukit-bukit tersebut berhubungan satu sama lain oleh punggung bukit atau
hamparan lembah. Lokasi ini merupakan daerah yang masuk didalam satuan
perbukitan kars gunung Sewu yang memanjang diselatan pulau Jawa Letak lokasi
lahan yang akan dimanfaatkan untuk Perencanaan Penambangan batugamping
terletak pada batas-batas :
Selatan
Barat
Utara
Timur
Kabupaten
Gunung
Kidul
merupakan
salah
satu
dari
lima
sifat
dan kualitas
endapan
batugamping diperoleh
batugamping terdapat di semua bagian dan tertutupi oleh lapisan tanah penutup
yang tipis rata rata sekitar 50 cm.
Tabel 2.1.
Klasifikasi Sumberdaya
Kondisi
Geologi
Sederhana
Moderat
Kompleks
Sumberdaya
Kriteria
Hipotetik
Tereka
Tertunjuk
Jarak titik
Tidak
1000 < x
500 < x
informasi (m)
Terbatas
1500
1000
Jarak titik
Tidak
500 < x
250 < x
informasi (m)
Terbatas
1000
500
Jarak titik
Tidak
200 < x
100 < x
informasi (m)
Terbatas
400
200
Teruku
r
x 500
x 250
x 100
: Batugamping
Desa
: Sidorejo
Dusun
: Nongkosepet
Tanggal Pengujian
: 25 Agustus 2014
Tabel 2.2
Perconto
Perconto
Perconto
19,05
18,64
18,17
18,62
20,09
20,14
19,85
20,03
18,62
18,17
17,76
18,18
18,62
18,17
17,76
18,18
21,81
22,63
22,44
22,29
Rata-rata
2,286
2,572
2,316
2,391
7,911
10,825
11,753
10,163
28,889
23,762
19,706
24,119
Porositas, n (%)
10,478
15
16,789
14,089
Void Ratio, e
0,117
0,176
0,201
0,165
2. Sifat Mekanik
Pengujian sifat mekanik yang dilakukan meliputi pengujian kuat geser
langsung, pengujian beban titik, dan pengujian kuat tekan uniaksial.
a. Pengujian Kuat Geser Langsung
Berdasarkan pengujian kuat geser langsung perconto batuan yang
dilakukan di Laboratorium Mekanika Batuan Program Studi Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Yogyakarta, menghasilkan data pengujian sebagai berikut:
Tabel 2.3
Hasil Uji Kuat Geser Residu
No.
Conto
Tegangan Normal,
MPa
MPa
0,2355
0,608
0,471
0,706
0,7065
0,824
10
r,
n, MPa
: 23,498
b. Kohesi (c)
: 0,5 MPa/49.035
Diameter
D (cm)
Beban
P (kN)
o
A
1,35
0,415
1,30
0,408
1,30
0,400
11
Parameter
Sampel C
o
1
9,2
(MPa)
2
Poissons Ratio
5,15
790,69
0,33
12
Te
ga
ng
an
(
c,
M
Pa
)
13
Tabel 2.6
Perhitungan Sumberdaya Batugamping Nongkosepet Desa Sidorejo
Volume
303.0
68568
Tonnes
351901
163192
->
306.0
306.0
Sg
Overag
e
96829
Total/
Losin
Productio
Pushbac
n/
k
315000
(5%)
15000
year
300000
Pushbac
k
2.3
8
9
79290
188709
->
2.3
8
309.0
309.0
90768
216027
216027
->
59928
315000
15000
300000
2.3
312.0
312.0
102920
244950
244950
->
315000
315000
15000
300000
2.3
315.0
315.0
114872
273395
273395
->
228951
315000
15000
300000
2.3
318.0
318.0
116907
548761
278237
->
321.0
321.0
270189
315000
15000
300000
2.3
8
5
113666
270524
->
2.3
8
324.0
324.0
102507
243967
243967
->
33391
315000
15000
300000
2.3
327.0
327.0
85248
356941
202890
->
330.0
330.0
104520
315000
15000
300000
2.3
8
3
64728
154051
->
2.3
8
333.0
333.0
53649
330068
127683
->
336.0
336.0
315000
8
45785
108968
->
339.0
339.0
63261
2.3
2.3
8
39251
93417
2.3
14
15000
300000
Volume
Tonnes
Sg
->
Overag
e
Total/
Losin
Productio
Pushbac
n/
(5%)
year
315000
15000
300000
Pushbac
k
342.0
342.0
33408
363312
79511
48222
2.3
->
345.0
345.0
8
28208
67135
2.3
->
348.0
348.0
8
23529
55998
2.3
->
351.0
351.0
8
19295
45921
2.3
->
354.0
354.0
8
15523
36945
2.3
->
357.0
357.0
8
12148
28912
2.3
->
360.0
360.0
9066
21576
2.3
->
363.0
363.0
8
6244
14860
2.3
->
366.0
366.0
8
3720
8854
2.3
->
369.0
369.0
8
1469
3496
2.3
->
372.0
Gran
123076
292912
2.3
Total
= 2929129 ton
Dengan target produksi penambangan batu gamping sebesar 315.000
Penimbunan
16
pertumbuhan
ekonomi
dan
meningkatkan
kesejahteraan
Penggunaan Lahan
17
Luas (Ha)
Pemukiman
396
Sawah
Ladang
874
Hutan
Lain-lain
55
Jumlah
1.325
geologinya.
Informasi
yang
di
jelaskan
berupa
penjelasan
18
Zona fisiografi tersebut dibagi lagi menjadi 4 sub zona fisiografi. Empat Sub zona
tersebut adalah:
a. Pegunungan Baturagung.
Sub Zona Fisiografi Pegunungan Baturagung meliputi daerah Kecamatan
Patuk, Gedangsari, Ngawen dan Semin. Secara dominan wilayah tersebut
berupa perbukitan-pegunungan, dengan ketinggian berkisar 200 700 m
dan kelerengan berkisar 8 - > 40%. Namun di daerah Kecamatan Ngawen
memiliki ketinggian < 200 m dan kelerengan < 8% sampai datar (0 2%).
b. Pegunungan Masif .
Sebagian besar daerah Kecamatan Ponjong termasuk kedalam Sub Zona
Fisiografi Panggung masif, dengan beda tinggi berkisar 200 - > 700 m dan
kelerengan 15 - > 40%.
c. Plato Wonosari.
Sub Zona Fisiografi Plato Wonosari meliputi daerah Kecamatan Wonosari,
Playen, Paliyan, Semanu, dan Karangmojo. Morfologinya berupa dataran
tinggi dengan ketinggian berkisar 50 300 m dan kelerengan 0 8%.
d. Karst Gunung Sewu.
Daerah-daerah Kecamatan Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari,
Tepus, Rongkop dan Girisubo masuk ke Sub Zona Fisiografi Karst
Gunung Sewu. Secara umum morfologinya berupa bukit-bukit kecil dan
cekungan antar bukit (dolina) dengan ketinggian berkisar 0 400m dan
kelerengan 8 - >40%.
Topografi Kabupaten Gunungkidul bergelombang, separuh wilayah
ber-klas kemiringan lebih dari 15%, yakni pada zona utara (Pegunungan
Baturagung) dan zona barat, selatan dan timur (Pegunungan Seribu). Hanya zona
tengah relatif datar karena berupa ledok/plateau sehingga disebut kawasan Ledok
Wonosari, meliputi wilayah Kecamatan Wonosari, Playen, Semanu dan sebagian
Paliyan. Elevasi wilayah bervariasi dari 0 m dpal pada kawasan pantai, 100 400
m dpal . karst Pegunungan Seribu, 100 200 m dpal pada zona Ledok Wonosari
dan 400 800 m dpal pada Zona Pegunungan Baturagung.
19
Gambar 2.6 Sketsa fisiografi sebagian Pulau Jawa dan Madura (Van Bemmelen,
1949).
Geologi wilayah Kabupaten Gunungkidul dipengaruhi oleh keberadaan
karst Pegunungan Seribu, sekitar 74% wilayah ber-formasi Kepek yang berbatuan
dasar limestone (batuan gamping). Pada sisi barat berbatasan dengan wilayah
Bantul terdapat zona patahan sekaligus menjadi hambatan fisik/aksesibilitas bagi
wilayah Gunungkidul. Pada zona utara (Pegunungan Baturagung) terdapat
formasi geologi Andesit, Gunungwungkal, Wuni, Semilir, Nglangran dan
Mandalika. Jenis tanah adalah Mediterania di zona Pegunungan Seribu, Grumusol
pada Ledok wonosari dan Panggung Masif, Latosol dan Rensina pada zona
Baturagung dan Lembah Oyo.
Stratigrafi
Stratigrafi merupakan studi mengenai sejarah, komposisi dan umur
relatif serta distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan
untuk menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar
lapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi
(litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun
absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas
penyebaran lapisan batuan.
20
21
22
adalah
bidang
kajian
rekayasa
kebumian
yang
terbuka
maupun
tambang
23
bawah
tanah
perlu
dilakukan
dihadapkan
pada
problem-problem
stabilitas
struktur
dan
Sebagian
problem
tersebut
seharusnya
tidak
perlu
terjadi
penambangan
runtuh
(produksi
terganggu/terhenti,
terbuka meliputi :
Sifat fisik (bobot isi, berat jenis, kadar air, porositas, void ratio, batas
24
BAB III
PROGRAM REKLAMASI
3.1 Lahan yang akan direklamasi
Luas lokasi tambang yang dimiliki PT. Gamping Sejahtera Indonesia
adalah 12.36 Ha. Fasilitas tambang yang ada tidak semuanya dibongkar. Gedung
kantor, mushola, bengkel, mesh, kantin dan sebagainya dibiarkan tetap berdiri
karena masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk dialih fungsikan.
Program rencana reklamasi dan Pascatambang PT. Gamping Sejahtera Indonesia
sudah disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul
(sesuai Perda Kabupaten Gunungkidul No. 6 tahun 2011).
3.2 Penatagunaan lahan
Berikut program rencana
Peruntukan Lahan
Luasan (m2)
Void Penambangan
15000
Kantor
Balai Desa
1105
Bengkel
625
Stockyard
825
Masjid
200
Kantin
Kantin Warga
150
Tempat Pengolahan
2400
Kolam Pengendapan
626.6379
Sump Utama
1075.3975
Penambangan
25
Pos Satpam
Area Penambangan
Elevasi 324
Dibongkar
100
Revegetasi Jabon
37964.5007
Sedangkan untuk pit akan dijadikan tempat revegetasi tanaman jati, seluas
13913.7100 m2. Pada void penambangan akan ditebar bibit tanaman Jati sebanyak
200 bibit terlebih dahulu. Bibit diperoleh dari beberapa hutan yang berada di
gunung kidul.
Penebaran tanaman Jati akan mulai dilakukan pada tahun ke-8, setelah
tambang berakhir pada akhir tahun ke-9. Dalam penebaran bibit ini dilakukan
sekaligus. Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa memperoleh penghasilan
dari tanaman Jati tersebut dengan memanfaatkannya untuk kerajinan, sehingga
kegiatan penutupan tambang dapat memberikan manfaat pada masyarakat sekitar
tambang.
Bagian safety bench, akan ditanami tanaman jati juga sehingga akan
meningkatkan daya dukung tanah dan juga sebagai pencegah erosi, serta nantinya
kayu dari pohon jati kebon dapat dijual. Penanaman pohon jati pada safety bench
dilaksanakan pada awal tahun 2023.Setelah penanaman pada safety bench selesai,
pada tahun yang sama dilanjutkan dengan revegetasi menggunakan pohon jati
pada area bekas penambangan pada elevasi 394 Mdpl. Revegetasi yang dilakukan
yaitu dengan menggunakan sistem pot. Dimensi penanaman yaitu 10 m x 10
m.Lay out reklamasi pada tahun 2024. Untuk perhitungan biaya revegetasi dapat
dilihat pada Lampiran K.1.
26
Pembongkaran
fasilitas
pengolahan
ini
dimulai
dengan
(Pemutusan
Hubungan Kerja) akibat penutupan tambang, maka sebelum tambang ditutup PT.
Gamping Sejahtera Indonesia melakukan pelatihan dan penyuluhan yang
diharapkan dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi karyawan yang di PHK
dan masyarakat yang ditinggalkan oleh perusahaan.
27
Pelaksanaan
Tempat
Target
Penyuluhan jati
Awal tahun ke
8
Aula
perusahaan
Penyuluhan
manajemen
penanaman jati
Pertengahan
tahun ke 8
Aula
perusahaan
Penyuluhan
Pemasaran Jati
Akhir tahun ke
8
Aula
perusahaan
Penyuluhan budidaya
tanaman Jati&
pengelolaan air
Awal tahun ke
9
Aula
perusahaan
Penyuluhan
manajemen kerajinan
dari tanaman
Jati&pengelolaan air
Pertengahan
tahun ke 9
Aula
perusahaan
Akhir tahun ke
9
Aula
perusahaan
Penyuluhan
pemasaran hasil
kerajinan
3.5 Pemeliharaan
28
29
BAB IV
KRITERIA KEBERHASILAN
4.1 Reklamasi dan penutupan tambang
Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumberdaya alam tersebut
adalah kegiatan penambangan bahan galian yang hingga saat ini merupakan salah
satu sektor penyumbangan devisa negara yang terbesar. Akan tetapi kegiatan
pertambangan apabila tidak dilaksanakan secara tepat dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
30
dengan
pemanfaatan
lahan
pasca
tambang
yang
dapat
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
2013
tentang
Pengawasan
Terhadap
Penyelenggaraan
4.2.1
kegiatan
penambangan
selesai,
PT.
Gamping
Sejahtera
lokasi
32
3. Fasilitas penunjang
Kegiatan utama yang dilakukan adalah pembongkaran peralatan, mesin,
tangki bahan bakar minyak dan pelumas. Selain itu juga dilakukan pemulihan
(remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia, minyak dan B3.
4. Pemeliharaaan dan perawatan
Pemeliharaan dan perawatan ini mencakup pemeliharaan dan perawatan
terhadap tapak bekas tambang, lahan bekas fasilitas pengolahan, dan lahan bekas
fasilitas penunjang.
5. Sosial dan ekonomi
Kegiatan penting yang dilakukan adalah penanganan pengurangan dan
pemutusan hubungan kerja, bimbingan, dan bantuan untuk pengalihan pekerjaan
bagi karyawan.
4.2.2
untuk
mengembangakan
masyarakat
menyangkut
33
rencana pengelolaan aset dan lokasi dan penutupan tambang dapat dilihat pada
Tabel 4.1 :
Tabel 4.1
Program Rencana Pengelolaan Aset dan Lokasi Reklamasi dan Penutupan
Tambang
Rona Akhir Penambangan
Peruntukan Lahan
Luasan (m2)
Void Penambangan
Kantor
Bengkel
Stockyard
Masjid
Kantin
15000
1105
625
825
200
150
Tempat Pengolahan
tanaman Jati
Dibongkar dan Revegetasi Jabon
2400
Kolam Pengendapan
626.6379
Sump Utama
1075.3975
Pos Satpam
Dibongkar
100
Revegetasi Jabon
37964.5007
Area Penambangan
Elevasi 324
34
4.2.4
mengorganisasikan,
memimpin,
mengendalikan
usaha-usaha
dan
proses
Tahun
4
5
Perizinan
Re
Re
Re
Re
Pendekatan
kla
kla
kla
kla
masyarakat &
ma
ma
ma
ma
pembebasan lahan
si
si
si
si
Perekrutan tenaga
Reklamasi
&
Pascatam
bang
kerja
35
Perjanjian (MOU)
jual beli
Land clearing&
pengupasan top
soil
Pembangunan
sarana & prasarana
Pengadaan &
persiapan
peralatan mekanis
Pembuatan jalan
tambang
bekas
penambangan, dilakukan konsultasi dengan kepala dusun, kepala desa, ketua RT,
ketua RW, dan tokoh masyarakat serta tokoh agama setempat untuk
membicarakan bagaimana rencana peruntukan lahan bekas tambang tersebut agar
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Hasil dari konsultasi dengan pemangku kepentingan tersebut adalah lahan
bekas tambang dilakukan revegetasi dengan pohon jati yang akan dikelola oleh
pekerja dari masyarakat setempat sesuai dengan program CSR PT. Gamping
Sejahtera Indonesia.
36
e. Program pascatambang
Program Pascatambang yang dilakukan oleh PT. Gamping Sejahtera
Indonesia meliputi kegiatan :
i.
ii.
Fasilitas pengolahan.
Kegiatan utama yang dilakukan adalah melakukan pembongkaran fasilitas
pengolahan dan reklamasi bekas fasilitas pengolahan, serta stabilisasinya,
dan pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia,
minyak dan limbah B3.
Berikut ini adalah Rencana Pembongkaran Fasilitas Penambangan
iii.
Sarana dan
1.
2.
3.
4.
Prasarana
Stockyard
Pengolahan
Stockpile
Genset/Power
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
suplay
Bengkel alat
Parkir
Kantor
Satpam
Mushola
Klinik Kesehatan
Kantin
Sump
Kolam Pengendapan
Luas Areal
Dibongkar
(m)
0,0825
0.24
0,12
0,01
0,0625
0,1125
0,045
0,01
0,015
0,015
0,015
0,0175
0,024
Fasilitas penunjang.
37
Tidak
Dibongkar
tambang, lahan bekas fasilitas pengolahan, dan lahan bekas fasilitas penunjang.
v.
Kestabilan Fisik.
Pemantauan kestabilan lereng, keamanan bangunan pengendali erosi dan
38
ii.
di sekitar lokasi bekas tambang, sumur pantau, air di kolam bekas tambang, dan
lain-lain.
iii.
iv.
BAGIAN
LINGKUNGAN
(1)
BAGIAN K3
(1)
BAG. COMDEV
(1)
STAFF(2)
STAFF
:
Gambar 4.1. Diagram Alir
Organisasi
Pascatambang
STAFF (2)
LISTRIK (2)
BAB V (2)
MEKANIK
RENCANA BIAYA REKLAMASI
39
40