KATA PENGANTAR
Penyusunan dokumen paska tambang merupakan salah satu persyaratan yang perlu
disiapkan oleh pihak perusahaan sebelum memulai kegiatan operasi produksi
penambangan.
Di samping kelayakan ekonomi pada perhitungan yang akan dilakukan, hal lain yang
perlu dipertimbangkan adalah kelayakan dari teknis dan lingkungan, karena kajian
mengenai aspek lingkungan dari suatu kegiatan usaha pertambangan merupakan dasar
untuk penentuan paska tambang. Penyusunan dokumen paska tambang usaha
pertambangan batugamping yang dilakukan oleh PT BAKAPINDO di Jorong Durian,
Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam bertujuan
untuk lebih efisien dan terarahnya kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan kritik dan saran sampai selesainya
penyusunan dokumen rencana reklamasi dan paska tambang ini, diucapkan
terimakasih.
PT BAKAPINDO
Aulia D Miral D
Direktur Utama
1
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. 2
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….…. 4
1.2 Perizinan…………………………………………………………………... 4
3.1 Reklamasi………………………………………………………………… 16
2
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………. 26
DAFTAR ACUAN…………………………………………………………….. 27
3
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
BAB I
PENDAHULUAN
d. NPWP : 01.520.363.1-202.000
1.2 Perizinan
Lahan yang digunakan untuk penambangan ini merupakan tanah kaum dengan luas
yang akan dikelola oleh PT. BAKAPINDO untuk kegiatan pertambangan sebesar
9,6 Ha.
Rincian penggunaan lahan seluas 9,6 hektar dalam kegiatan ini terdiri atas lokasi
penambangan PIT seluas 50.000 m2 , lokasi penumpukan tanah pucuk 6,000 m2 ,
lokasi penumpukan tanah penutup 17,000 m2 , kolam sedimen 1,000 m2 , gudang
bahan peledak 800 m2 dan jalan tambang 2,000 m2 serta area penyangga 5.400 m2
dan peruntukan lain dengan rincian dapat dilihat Tabel 1.1 di bawah.
Untuk fasilitas penunjang lainnya seperti mess dan kantor pemasaran berada di
luar Wilayah IUP.
4
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
No Uraian Luas(M2)
.
I Sarana Penunjang
6 Pos Jaga 50
II Sarana disposal
IV Area Penambangan
1 PIT-1 50.000
a. Pengajuan perizinan
b. Pemetaan Topografi
5
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Selain itu upaya reklamasi untuk lahan-lahan yang sudah tidak masuk dalam
rencana kegiatan operasi produksi juga sudah dilakukan. Dalam hal ini upaya
yang dilakukan adalah revegetasi dengan tanaman-tanaman yang sesuai dengan
kondisi lahan.
6
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Jenis sarana dan prasarana yang akan diperbaiki pada tahapan perbaikan sarana
dan prasarana di area non tambang meliputi :
1) Jalan
Jarak dari jalan masuk tersebut menuju area penambangan yaitu masuk
kelokasi tambang jalan tanah yang dibuat oleh PT. BAKAPINDO. Status
lahan untuk jalan tersebut dalam IUP PT. BAKAPINDO. Sebelum pembuatan
jalan maka lokasi area sarana dan prasarana akan dikupas terlebih dahulu
untuk sarana seperti disposal area, stok pile, crusher, gudang handak dan base
camp. Sistim pembuatan jalan menuju lokasi harus menguruk dengan
timbunan pilihan yang menghabiskan urugan pilihan, sedangkan untuk
pengerasan jalan ditimbun dengan timbunan sirtu dengan ketebalan 30 cmm
lebar 8 meter sehingga dapat dilalui dengan transportasi yang bermuatan 20
ton.
7
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Saat ini gudang bahan peledak yang ada masih terdiri dari dua bagian dimana
Gudang bahan peledak peka detonator dan gudaang bahan ramuan bahan
peledak masih tergabung.
Oleh karena itu, direncanakan untuk membangun gudang bahan peledak yang
baru yang lebih memenuhi syarat yang berlaku.
Area pengolahan bahan baku merupakan lokasi pengecilan bahan baku yang
berasal dari lokasi penambangan sebelum diperkecil dengan menggunakan
crusher. Lokasi area pengolahan bahan baku ini berdekatan dengan area
penumpukan bahan baku hasil pengolahan.
5) Pos Jaga
Pos Jaga yang telah dibangun diwilayah kegiatan usaha ini sebanyak 1 unit di
depan pintu masuk wilayah kegiatan usaha untuk memantau dan mengawasi
kegiatan usaha penambangan batuan ini. Akan dilakukan perbaikan dan
perluasan pos jaga untuk lebih memaksimalkan pemantauan dan pengawasan
kegiatan usaha penambangan batuan ini.
BAB II
8
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
9
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
10
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Penambangan batugamping ini pada 5 tahun awal dimulai pada tahun 2013 dan
berakhir tahun 2018 dilakukan pada luasan ± 5 Ha dengan produksi 15.000
ton/bulan sehingga dalam satu tahun target produksi sebesar 180.000 ton/tahun.
Pencapaian rencana produksi dilakukan secara bertahap dengan
memperhitungkan kegiatan-kegiatan persiapan penambangan.
Secara umum peralatan yang digunakan untuk kegiatan ini mulai dari tahap
persiapan, konstruksi, penambangan, pengolahan, pengangkutan dan penjualan
dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut ini .
11
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
12
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Pembersihan Lahan
Pengupasan
Pengolahan
Pengangkutan
Pembersihan Lahan adalah pembersihan daerah yang akan ditambang dari semak-
semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah batu yang menghalangi
pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur (humus) harus ditimbun di tempat
tertentu, lau ditanami rerumputan atau semak-semak agar tidak mudah tererosi,
sehingga kelak dapat dipakai untuk reklamasi.
13
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan setelah tahap penggalian tanah penutup dan
tanah pucuk selesai dilakukan dan pelaksanaan mengikuti arah kemajuan dari
penggalian tanah dan pembongkaran dilakukan sesuai dengan rencana produksi
yang telah ditetapkan.
2.5.4. Pengolahan
Tahapan proses pengolahan batu dimulai dengan menggunakan alat muat Loader,
batu dimuat ke dalam Hopper, dari Hopper menggunakan conveyor batu
dipecaholeh Jaw Crusher kemudian menuju Impact dan di gerus menjadi ukuran
yang lebih kecil. Kemudian batu menuju screener yang akan memisahkan batu
tersebut sesuai ukurannya masing-masing.
Sebagian dari batugamping dalm stock pile yang telah direduksi ukurannya
melalui mesin crusher selanjutnya sesuai permintaan pasar diolah menjadi tepung
dengan ukuran sesuai permintaan pasar kemudian dibawa keluar untuk
dipasarkan. Pengangkutan batugamping baik yang belum diolah maupun yang
telah diolah berukuran split maupun tepung batu diangkut menggunakan Dump
Truck dengan kapasitas 12 Ton.
14
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
2.5.6. Pemasaran
BAB III
15
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
3.1 Reklamasi
Salah satu kegiatan pasca operasi tambang yang perlu diperhatikan adalah luas
bukaan tambang yang terjadi pada akhir kegiatan penambangan. Pemanfaatan
lahan bekas tambang selanjutnya akan direncanakan sesuai dengan kebutuhan.
16
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Infrastruktur jalan meliputi semua jalan yang sengaja dibuat untuk kepentingan
kemudahan pemindahan material (transportasi) selama pra penambangan,
penambangan dan pasca-penambangan, dari satu lokasi ke lokasi lain dengan
menggunakan peralatan angkut (dump truck). Berdasarkan lokasinya, ada
beberapa jalan yang telah direncanakan, yaitu:
Jalan yang ada tidak akan seluruh kondisi jalan dikembalikan seperti semula
(direklamasi). Ada beberapa ruas jalan yang akan tetap dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar.
Berdasarkan hasil konsultasi dengan para stakeholder yang terlibat seperti Ninik
Mamak, Pemilik Lahan serta Instansi Pemerintah yang terkait, maka lokasi tapak
bekas tambang PT. BAKAPINDO akan dijadikan perkebunan bernilai
ekonomisseperti kopi, coklat, karet, kemiri atau akasia. Hal tersebut didasarkan
karena pada umumnya mata pencaharian masyarakat yang ada di sekitar areal
penambangan PT. BAKAPINDO adalah petani.
17
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Pada areal yang digunakan untuk kebutuhan kolam pengendapan (settling pond)
proses reklamasinya dengan tahapan sebagai berikut:
Oleh sebab area bukaan tambang akan ditimbun kembali (reconturing), sehingga
tidak menghasilkan suatu lubang yang dapat menjadi water reservoir dan
berpotensi dapat membahayakan terhadap manusia.
18
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Karena PT. BAKAPINDO memasarkan batuan dalam bentuk tepung batu split,
untuk itu akan dibangun fasilitas mesin pemecah batuan (crusher) dan
grindingmill untuk mengolah bahan baku batugamping yang di tambang yang
akan dikirimkan ke pembeli.
Fasilitas penunjang untuk proses pengolahan yang tersedia adalah stockpile area
dengan luas 2 ha dan untuk proses reklamasinya dilakukan dengan cara:
2) Pengcoveran dengan menggunakan lapisan sub soil hingga elevasi yang telah
ditentukan
Pemeliharaan dan perawatan hasil dari reklamasi pada areal bekas bukaan
tambang dan sarana penunjang lainnya dilakukan dengan cara membentuk satu
team khusus, dimana team tersebut bertugas untuk melakukan pemeliharaan dan
perawatan yang meliputi:
BAB IV
19
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
- Pembongkaran
- Reklamasi
- Pembongkaran
- Reklamasi
- Pembongkaran
- Reklamasi
20
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
BAB V
21
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air tanah dan tanah serta udara
sesuai dengan standar baku mutu lingkungan.
Upaya yang akan dilakukan agar lahan pasca tambang memenuhi syarat
sebagai media pertumbuhan tanaman adalah dengan melakukan penebaran
topsoil (spreading), melakukan ameliorasi tanah menggunakan bahan
organik dan pemupukan.
Agar topsoil yang telah ditebar tidak hanyut terangkut oleh air (erosi), maka
bersamaan dengan kegiatan penataan lahan harus pula dilakukan
pengendaliam erosi dan sedimentasi.
22
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Biaya Paska Tambang secara umum dibagi menjadi dua kategori utama antara
lain biaya langsung dan biaya tidak langsung. Secara umum biaya langsung
terdiri dari biaya yang diperlukan untuk :
Pembongkaran fasilitas
Penataan lahan
Sedangkan biaya tidak langsung terdiri dari biaya yang diperlukan untuk
kebutuhan antara lain :
Biaya supervisi.
Pelaksanaan Paska Tambang dimulai pada Tahun 2016 dengan luas lahan yang
akan direklamasi pada awalnya yaitu seluas 2 ha s/d 5 ha. Perencanaan biaya
paska tambang dimulai pada Tahun 2014 karena pada saat pembukaan lahan
untuk penambangan dan pembangunan sarana termasuk pada biaya persiapan dan
biaya penambangan sehingga tidak termasuk ke dalam perencanaan paska
tambang
23
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Tabel 5.1
Biaya Langsung
10 Pemeliharaan 3.000.000
11 Pemantauan 2.000.000
Uraian di atas besarnya biaya langsung dapat diuraikan sebagai berikut adalah sebesar
Rp. 45,000,000.-
24
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Total 20,16%
Dari Uraian di atas besarnya biaya tidak langsung kegiatan paska tambang adalah
sebesar Rp. 45.000.000.- x 20,16% = Rp. 9.075.000.
Berdasarkan uraian diatas besarnya biaya rencana paska tambang yang akan
dilaksanakan yaitu Rp. 45,000,000.- + Rp. 9.075,000.- = Rp. 54,075,000
(Lima Puluh Empat Juta Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).
BAB VI
PENUTUP
25
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
26
PT BAKAPINDO
Rencana Paska Tambang
7. Triton Pb. SSi, “Manajemen Investasi Proyek Analisis & Strategi”, Yogyakarta,
September 2005.
27