BRK

Geological Laterit and

PTVI Exploration Business Process

MOH. ERWIN SYAM NOOR, ST

 Moh. Erwin Syam Noor, ST

Saat ini sebagai Senior Geologist/Manager Short Term Model atau

dikenal dengan nama Modeler. Lulusan S1 Geologi UNHAS

jakakakakak

KONTAK PENGALAMAN

081241464900
moherwinsyam.noor@vale.com
Jl. Banda No. 4, Sorowako - LUTIM
• Snr. Geos/Manager STM (2021 – Sekarang)
• Manager Sorowako Project Exploration (2020 – 2021)
• Snr. Geos/Manager Ore Assessment (2019 - 2021)
• Exploration Geologist (2014 – 2019)
• Junior Geologist (2008 – 2014)
• Asisten Geologist MoU Unhas – PT Inco (2007 – 2008)

PENGALAMAN PENUNJANG
HOBI
- Ni Laterite Exploration
- Ni Sulfide Exploration • Pelatihan Safety dan Kompetensi
- Resources Estimate & Geology • Seminar dan Workshop (PII, IAGI, MGEI, PPSDM)
• Program Pengembangan dan Kepemimpinan
Modelling
• Aplikasi VPS (Vale Production System)
- Geophysics Project : (IP,
GRMAG, ULTRGPR, ERT)
 Agend
1. Sejarah PT Vale Indonesia

2. Geologi dan Nikel Laterite

3. Tahapan Kegiatan Eksplorasi (Bisnis Proses)

4. Benefit ERT
 Belajar Bersama
Ambisi Kami
Nilai-nilai Perilaku Utama Perusahaan hebat yang
•Kehidupan adalah yang dikenal luas oleh publik
•Obsesi terhadap keselamatan sebagai:
terpenting.
dan pengelolaan risiko.
Tujuan Kami •Bertindak dengan penuh
•Dialog terbuka dan transparan.
Fokus Kami •Tolok ukur dalam
integritas. keselamatan.
•Keselamatan
Kami hadir untuk •Menghargai semua orang •Memberdayakan dengan •Operator andal dan terbaik
meningkatkan yang membangun
akuntabilitas. •VPS di industrinya.
kualitas hidup danPerusahaan kita. •Rasa memiliki secara •Manusia •Organisasi yang dimotori
membangun masa•Mewujudkan tujuan. menyeluruh. oleh SDM kompeten.
•Inovasi
depan yang lebih •Mendengarkan dan melibatkan •Pemimpin dalam
baik. Bersama. •Menghargai bumi dan masyarakat luas secara aktif. •Keberlanjutan pertambangan berkelanjutan.
masyarakat.
•Referensi dalam
MENGAPA kami menciptakan shared-value.
hadir?

APA yang kami

yakini?
BAGAIMANA kami APA yang kami
bertindak? tuju?
WORLD Ni PRODUCTION & RESOURCES

Today, the world’s nickel reserves are

estimated at 89 million tons, as recently
confirmed by the US Geological Survey,
with around two million tons being mined
annually. Resources in classical ore
deposits are estimated at almost 300
million tons.
Geologi Laterit
 SEJARAH PTVI

Source : Doc
PTVI Contract of Work SEJARAH PTVI
PT Vale Indonesia Tbk yang sebelumnya bernama PT International
Nickel Indonesia Tbk (PT. Inco) adalah satu di antara produsen-
produsen nikel utama dunia, sejenis logam serba-guna yang
penting untuk meningkatkan standar kehidupan dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.

PT Vale didirikan pada Bulan Juli 1968 sebagai anak perusahaan

yang sepenuhnya dimiliki oleh Vale Canada Limited dari Kanada
(semula Inco Limited, “Vale Canada”). PT Vale memperoleh
persetujuan kontrak karya dari Pemerintah Indonesia pada tanggal
27 Juli 1968 (“kontrak karya awal”).

Berikut perkembangan PT Vale Indonesia dari tahun ke tahun :

- Konstruksi pabrik pertama kali tahun 1973

- Produksi komersial pertama kali tahun 1978
- Luas area pertama kali di tahun 1968 adalah 6.6 juta Ha
- Luas area menyusut 3.3% di tahun 1979 menjadi 6.4 juta Ha
- Luas area menjadi 218,529 Ha di tahun 1996 dan menyusut
lagi di tahun 2010 menjadi 190,510 Ha
- Amandemen KK 2014 Luas area menyusut menjadi 118,017
Ha meliputi Sulawesi Selatan 70,566 Ha, Sulawesi Tengah
22,699 Ha, Sulawesi Tenggara 24,752 Ha
- KK PT Vale Indonesia akan berakhir tanggal 28 Desember
2025
 SEJARAH PTVI

2011 – PT INCO
name change to
1996 – Extension PT Vale
CoW to 2025 Indonesia Tbk

1977 – Offcially
dedicates the
Nickel Mining &
Processing
1974 – Facilities.
Construction
Smelter &
Facility

1968 – Sign
of CoW 6,6
Million
Hectares

Doc. Sejarah PT INCO – PT Vale Indonesia Tbk

 SEJARAH EKSPLORASI

Source : Doc. Sejarah PT INCO – PT Vale Indonesia Tbk

 SEJARAH EKSPLORASI

Sejarah Kegiatan Eksplorasi Nikel Laterit PT Vale Indonesia Tbk

Aerial photo interpretation,
geological mapping, auger
1968-2001

Sumur Uji (Test Pit)

1970-2003, 2008

Pengeboran Inti (Core Drilling)

2001- now

Geofisika (Geophysical survey)

Ultra GPR, Geoelectric ERT
2010 - now

Source : Doc. Sejarah PT INCO – PT Vale Indonesia Tbk

1. Gambaran Umum PT Vale Indonesia Tbk

Produk Kami

Kami menghasilkan nikel dalam

matte, dengan komposisi:

≈ 70% - 78% nikel (Ni)

≈ 1% - 2% kobalt (Co)
≈ 18% - 22% sulfur (S)
≈ 0,74% besi (Fe)

Ekspor produk dilakukan dalam

kesepakatan penjualan jangka
panjang.
• Vale senantiasa memenuhi kaidah
Kegiatan Pertambangan yang Baik
(Good Mining Practices) berdasarkan
Kepmen ESDM No. 26 Tahun 2018.
• Berpedoman pada UU No. 4 Tahun
2009 tentang Minerba yang
diamandemen menjadi UU No. 3 Tahun
2020.
Geologi Laterit
Regional and Local Geology

Jakarta Makassar

peridotites that have been

serpentinised to varying
degrees.

In Sorowako and Petea

the rocks are dominantly
harzburgite and lherzolite
with lesser dunite and rare
pyroxenite.

Source : Kadarusman et al, 2004

Proses pembetukan Batuan Beku Ultra Mafic

Source : Kadarusman et al, 2004

Peta Geologi
Struktur Geologi

1
 IPSAR DEM, by Budhi K 2015

J. Babineau, 2002
Klasifikasi Batuan Ultramafik

1. Dunit
2. Peridotit
3. Piroksenit
4. Hornblendit
5. Serpentinit
Contoh Batuan WB, EB, Petea
WEST TYPE ROCK EAST TYPE ROCK

DUNIT LHERZOLITE

Light color Dark color

Glassy & Crystalline Dull & amorphous

GARNIERITE (Ni, Mg)SI4O5(OH)4

DUNIT

PERIODTITE SERPENTINZED

PETEA TYPE ROCK

Struktur Geologi record by ERT Interpretaion
BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA ENDAPAN LATERIT ?

1. Proses pembekuan Magma di laut

dalam, terbentuk Batuan Ultra Mafic
2. Proses tektonik yang menyebabkan
Batuan terexpose di permukaan
3. Terjadi Pelapukan
 Sulawesi Laterite Development

Rain water Rain water Rain water Rain water

soluble

Ultramafic Rock
Basement
Laterite Profile
Hubungan Morfologi dan Topografi
Pada Proses Lateritisasi

Topografi sangat besar Pengaruhnya pada proses lateritisasi,

melalui beberapa faktor antara lain :
• Penyerapan air hujan (pada slope curam umumnya air hujan
akan mengalir ke daerah yang lebih rendah /run off dan
penetrasi ke batuan akan sedikit. Hal ini menyebabkan
pelapukan fisik lebih besar dibanding pelapukan kimia)
• Dearah tinggian memiliki drainase yang lebih baik daripada
daerah rendahan dan daerah datar.
• Slope yang kurang dari 20 memungkinkan untuk menahan
laterit dan erosi.
Profile laterite secara Geologi dan secara Mining

X=1mm/100tahun

Profile material secara Geology (berdasarkan

Profile material secara mining (berdasarkan kadar nickel (cut of grade) :
ciri materialnya :
- OB : material dengan kadar di bawah cog 1.5% Ni dan berada pada lapisan
- Limonite : material telah lapuk sempurna dan
atas
berada pada bagian atas kaya akan Besi
- Ore : material ekonomis dengan kadar di atas cog 1.5% Ni, dengan Ketebal
- Saprolite : material lapukan tetapi masih
>= 2m
keliatan sisa sisa batuan asal
- Bluezone : material batuan dasar dengan kadar Ni dibawah cog 1.5%
- Badrock : batuan dasar yang masih fresh
belum terjadi pelapukan
INTERPRETATION (SECTION)
Tahapan Explorasi
(Bisnis Proses)
Main Process and Product
Output
Tahapan

• BLOCK
EXPLORATION MODEL

MINING • SSP

• Ni
PROSES
Matte
PLANT
 Data Storage/
DataXplore*
PTVI Ni Laterite Exploration Methods
and General Process
Database Review
Previous Report, Literature

Remote Sensing & GIS Analysis

Aerial Photo, Landsat, Aster*

Geological Mapping
Landform Mapping, Structure, Lithology,
Mineralization, Surface sampling, Niton analyzer*

Geophysical Survey
-GPR/ UltraGPR*
-Electric Resistivity Tomography*

Surveying Core Drilling

Total Station, DGPS, LiDAR, - HQ3, Large Diameter Test Pit/ Bulk Sampling
UAV/Drone* - Logging by CoreLog*

Sample House Laboratory Analyses

Sample Preparation, Acquire Assay Data, - PTI ProcTech Lab (Fuse bead coin, 9 element assay)*
QAQC*, ISO 9001:2008 certified* - External Lab

Validation & Geo-Evaluation

Data Compilation & Validation, Statistical Analysis,
Defining Ore Type, Datamine Geological Domaining* *Red Marked: Advanced methods developed since 2002

Resource Modelling & Estimation

3D Block Modelling, Ordinary Kriging, Resource & Ore Assessment Mining Engineering
Individual Hill Variography, Estimation, Reconciliation Peer Review*, Studies Pit design & Mine Planning
Peer review*, Long and Short Term Model*

Reporting
Integrated Project Reports, Technical Reports, PEA
Mineral Resources & Mineral Reserves Reports, RKAB, RKTTL
 Skema Operasi PTVI

Mining

ITSP

Proses Plant
Remote Sensing & GIS Analysis
Aerial Photograph
Outlining of Laterite Landform and Ultramafic Area Geological Mapping
• Follow up recourse drilling

Limonite

Saprolite

Bedrock as pinacle

Landsat Image
Outlining of Favorable Laterite Landform
Geophysical Survey

Geophysical Survey_UltraGPR

Boulder

Textural analysis of UltraGPR data showing presence of boulders (red)

Limonite

Saprolite

Bedrock

UltraGRP data show one hole not penetrated into bed rock
Geophysical Survey_Electricial Resistivity Tomography

- To better define the LIM-SAP and SAP-BRK contacts in laterite.

- To define geological structure at subsurface based on ERT properties
- Compare ERT laterite profile with previous drilling (50m spc) and infill drilling (25m spc) to
determine the accuracy of the laterite profile contacts

• Equipment : Abem
Terrameter LS 8-12 CH.
• 64 electrodes with 5 or 7
spacing.
• ACCU 12 v 100A .
• Configuration method
Gradient Array.
• Use roll-along method.
• Use Lidar data for
topography detail.
ERT
Line
 Drilling Activity

Padding Drill Pad

Drilling Moving
 Jacro track mounted
Dando track mounted

Jacro skid base

Foremost (mounted on CAT dozer D4),
 VISI MISI PT Geo
VALEEvaluasi
INDONESIA

Setelah kegiatan proses drilling dilakukan, selanjutnya sampel dikirim ke Sampel House untuk di
preprasi dan di analisa dimana produk akhirnya adalah spreadsheet.

Dalam geoevaluasi pengecekan yang harus dievaluasi adalah : Recovery, berat, layer ore, ore type,
layer (Lim, Sap, BRK)
 FLOW DATA Flow Chart
Assay Final and Final Holes for MRI / Grade Control
From Coring Samples

Assay Sample Logging by

Results Preparation Geologist
(Proctech) (Sample House) (Sample House)

Validation

Spreadsheet

Corrected Recovery &

weight
(Insitu values & Dry Basis)
Macro
VBA
Weighting
Process
(Cumulative)

Defining Ore Type/Geological

Evaluation
(by Geologist)

Defining Ore Zone Layer

(by Geologist)

Final Holes Assay final

For Grade Control For MRI
(Resume each holes)
Geo Evaluasi

40
 WB ORE TYPE DETERMINATION

-Air Photo interpretation

-Landform Core Physical
-Lineament Properties
STRUCTURE INTENSITY

-BOULDER SIZE
-RQD
-FRACTURE DENSITY
-WEATHERING

WB ORE TYPE RQD :

Type 1 Unfracture : 75 -100
Type 1 : 50 – 75
Type 2 : 25 – 50
Type 3 : 0 - 25

Rock ype Determination

EB ORE TYPE DEFINITION

-Individual Ore Fraction

-Logging Data
-Olivine Content
-Core Physical Properties
-Test Pit (If available)
-Neighborhood Environment in the Field

ORE TYPE
Coring Data FIELD DATA
Geology Information

GEOLOGICAL INFORMATION OUTPUT

Maps

1. Rock Type/Lithology
2. Ore Type
3. Structure
4. Silica Free Distribution
5. Slope Analysis
 Map Produced From Final Hole
Final Hole

ORE FOOT PRINT

Limonite Ore Total Ore Saprolite Ore

1. Ni Distribution 1. Ni Distribution 1. Ni Distribution

2. Ore Thickness 2. Fe Distribution 2. Fe Distribution
3. SM distribution 3. SM Distribution
4. Ore Thickness 4. Ore Thickness
5. OB Thickness 5. TOR Sap Ore
6. Top Ore
7. Bottom Ore

-Cross Section
-Bench Map
-Stripping ratio

Ore Characteristic Chart

Geo Evaluasi

45
Benefit ERT
An example from our real case
Block Model vs ERT Guided

Upper LIM - bottom

Lower LIM - bottom

SAP - bottom

Line E06

Topo surface Limbot – ERT

Limbot – Current BM
Sapbot – ERT Sapbot – Current
BM

Section at Line E06 (X = 9800)

Drilling Vs ERT (Drilling Confirmation)

New Hole
Sap continue
Old Hole

Limbot proven

Sapbot proven

Hi Grade but
Not Mineable
ERT Corelation with Drillholes
ERT Line 01, drill holes and geological model Interpretation for Pinnacle Impact (RQD)

Potential Pinnacle Zone based On ERT Data

Pinnacle Zone
C360223 C360224
Ni : 1.98 % Ni : 1.76 %
Fe : 19.23 % Fe : 18.61 %
SM : 1.7 % SM : 1.71 %
OT : 5.9 m OT : 6.8 m
Deliniated Pinnacle
Pinnacle Block

West Type Deposit - Pinnacle

ERT Line 01, drill holes and geological model Interpretation for Quarry

Looking from East

3D View Looking from East

Potentially found hard bedrock as far as 39 meter from drill hole Q2_04 to
Southwest side, 6 meter from surface to downward dominated as hard boulder
interbed with soft saprolite then 16 meter downward will find top of hard bedrock
Peta Area Potensi
Air

Note :

Line ERT

Sumur

Boundary Potensi
Air
 Line 04
Panjang Lintasan 128 m
Kedalaman 20-25 m

Titik Rekomdasi Titik Rekomdasi Titik Rekomdasi

A 1 2 3 B
Reconciliation STM vs LTM Block Model ( Petea )
LTM Block Model STM Block Model
TOTAL BLOCK MODEL DEPLETION (MINED + UNMINED) TOTAL BLOCK MODEL DEPLETION (MINED + UNMINED)
Hill TONNAGES GRADES Hill TONNAGES GRADES
OB (*) ROM DKP NI FE CO SIO2 MGO SM OB (*) ROM DKP NI FE CO SIO2 MGO SM
Petea B1 Petea B1
Petea B2 293,000 88,956 44,478 1.82 26.76 0.12 24.47 13.30 1.84 Petea B2 208,262 128,037 64,018 1.81 25.31 0.12 26.00 14.34 1.81
Petea D2 Petea D2
Petea D2C2 702,578 358,919 179,460 1.99 22.08 0.08 30.81 17.23 1.79 Petea D2C2 651,294 357,168 178,584 1.90 22.61 0.09 29.42 16.95 1.74
Petea D3C4 740,191 275,543 137,771 1.98 20.63 0.06 31.10 16.60 1.87 Petea D3C4 626,058 280,720 140,360 1.96 21.36 0.07 31.44 17.99 1.75
Petea D1 227,364 17,943 8,971 1.80 14.42 0.03 36.18 22.51 1.61 Petea D1 233,228 42,832 21,416 1.77 13.44 0.03 36.65 24.06 1.52
Petea Total 1,963,132 741,360 370,680 1.95 21.91 0.08 30.19 16.67 1.82 Petea Total 1,718,841 808,757 404,378 1.90 22.12 0.08 29.96 17.27 1.74

ADJUSTED PRODUCTION REPORT ADJUSTED PRODUCTION REPORT

Hill TONNAGES GRADES Hill TONNAGES GRADES
OB ROM DKP NI FE CO SIO2 MGO SM OB ROM DKP NI FE CO SIO2 MGO SM
Petea B1 Petea B1
Petea B2 143,767 70,932 42,703 1.60 17.45 0.09 34.79 22.26 1.56 Petea B2 254,210 85,262 51,854 1.60 17.45 0.09 34.79 22.26 1.56
Petea D2 Petea D2
Petea D2C2 466,005 256,146 145,343 1.81 17.86 0.06 34.40 22.07 1.56 Petea D2C2 757,367 321,200 183,180 1.81 17.86 0.06 34.40 22.07 1.56
Petea D3C4 441,758 188,788 103,185 1.78 17.78 0.05 34.58 21.63 1.60 Petea D3C4 551,475 338,503 178,541 1.78 17.78 0.05 34.58 21.63 1.60
Petea D1 178,211 6,034 2,624 1.64 26.91 0.08 29.88 16.99 1.76 Petea D1 234,442 6,758 2,799 1.64 26.91 0.08 29.88 16.99 1.76
Petea Total 1,229,741 521,900 293,854 1.76 18.24 0.06 34.28 21.68 1.58 Petea Total 1,797,494 751,723 416,375 1.76 18.24 0.06 34.28 21.68 1.58

ADJUSTED PRODUCTION REPORT/TOTAL BLOCK MODEL DEPLETION ADJUSTED PRODUCTION REPORT/TOTAL BLOCK MODEL DEPLETION
Hill TONNAGES GRADES Hill TONNAGES GRADES
OB ROM DKP NI FE CO SIO2 MGO SM OB ROM DKP NI FE CO SIO2 MGO SM
Petea B1 Petea B1
Petea B2 49% 80% 96% 88.33% 65% 73% 142% 167% 85% Petea B2 122% 67% 81% 88.80% 69% 77% 134% 155% 86%
Petea D2 Petea D2
Petea D2C2 66% 71% 81% 91.00% 81% 78% 112% 128% 87% Petea D2C2 116% 90% 103% 95.63% 79% 72% 117% 130% 90%
Petea D3C4 60% 69% 75% 90.34% 86% 72% 111% 130% 85% Petea D3C4 88% 121% 127% 90.96% 83% 66% 110% 120% 91%
Petea D1 78% 34% 29% 91.12% 187% 285% 83% 75% 109% Petea D1 101% 16% 13% 92.80% 200% 267% 82% 71% 115%
Petea Total 63% 70% 79% 90.38% 83% 79% 114% 130% 87% Petea Total 105% 93% 103% 92.79% 82% 75% 114% 126% 91%
wireframe comparison between old and new drilling data. (a). Bottom saprolite new drilling data lain under old drilling data,
(b). Ore zone based on old drilling data more eratic than new data, (c). Top ore new data mode wider than old data, (d).
Bottom ore new data lain under bottom ore old data.

Dari tabel di atas, kita dapat melihat perbedaan antara LTM Long Term Block Model (Drill space 50m Without ERT) vs
STM Short Term Block Model (Drill space 25m + ERT). Ini menunjukkan bagaimana peningkatan eksplorasi dalam
Pengeboran + ERT memiliki kontribusi signifikan terhadap Pemulihan Tambang (Recovery)