Anda di halaman 1dari 14

PROSEDUR

OPERASI XRF NITON XL2


DALAM KEGIATAN ANALISIS MENGGUNAKAN
SUMBER RADIASI PENGION

Revisi Tanggal Alasan Revisi


2 15-07-2022 Perubahan Judul, Perubahan Format Dokumen, Penyesuaian Acuan
Peraturan Terbaru, Penambahan Tujuan Penulisan Dokumen, Pergantian
Pejabat, dan Penambahan Bagan Alir Proses Kerja
1 23-12-2019 Penggantian Pejabat, Penghapusan Bab IV, diubah menjadi Bab V
0 09-09-2013 Penerbitan pertama
DISTRIBUSI KE :
1. DIREKTUR UTAMA 5. SVP TEKNOLOGI 9. VP INSTRUMEN
2. DIREKTUR OPERASI & PRODUKSI 6. SVP OPERASI 10.VP K3
3. DIREKTUR KEUANGAN & UMUM 7. SVP JPP 11.VP SISMAN & INOVASI
4. SVP PEMELIHARAAN 8. VP INSPEKSI TEKNIK
DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

HARIUS SUKANTO LANTIP CATUR KADIYANTO FILIUS YULIANDI


VP INSPEKSI TEKNIK SVP PEMELIHARAAN DIREKTUR OPERASI & PRODUKSI

NO DOKUMEN : PSP-PML-PR-011
Dokumen ini milik PT Pusri Palembang. Segala informasi yang tercantum
dalam dokumen ini bersifat rahasia dan terbatas, serta tidak diperkenankan
untuk di distribusikan kembali, baik dalam bentuk cetakan maupun elektronik,
tanpa persetujuan dari PT Pusri Palembang.
No.Dok PSP-XXX-IK-XXX
INSTRUKSI KERJA Rev.ke ….
….[JUDUL] Tanggal …
Hal.ke i dari ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN.....................................................................................ii
1. TUJUAN........................................................................................................................... 1
2. RUANG LINGKUP........................................................................................................... 1
3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB.................................................................................1
4. REFERENSI..................................................................................................................... 2
5. DEFINISI.......................................................................................................................... 2
6. KETENTUAN UMUM.......................................................................................................3
7. PROSES.......................................................................................................................... 4
7.1 Deskripsi Peralatan Gauging....................................................................................4
7.2 Prinsip Kerja Alat dan Sistem Keselamatan Peralatan..............................................5
7.3 Prosedur Pengoperasian Alat...................................................................................6
7.4 Tata Cara Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan/Komponen Peralatan Gauging. 7
7.5 Rencana Penggantian Alat atau Tabung X-Ray........................................................8
8. ALUR PROSES................................................................................................................ 9
9. CATATAN MUTU............................................................................................................. 9
10. LAMPIRAN....................................................................................................................... 9
CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN

No. Bab/Sub Perincian Perubahan Revisi Tanggal


Bab Ke-
Halaman
1. Seluruh Penerbitan Pertama 0 09-09-2013
2 Seluruh Penerbitan Kedua 1 23-12-2019
- Penggantian Pejabat dan Departemen
- Penghapusan Bab IV, diubah menjadi Bab V
Rencana Penggantian Alat atau Tabung X-Ray
3 Seluruh Penerbitan Ketiga 2 15-07-2022
- Perubahan Judul
- Penambahan Tujuan Penulisan Dokumen
- Perubahan Format Dokumen Perusahaan
- Penggantian Pejabat dan Departemen
- Penambahan Bagan Alir Proses Kerja
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 0 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 1 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION

1. TUJUAN
Tujuan penyusunan prosedur operasi peralatan gauging dengan menggunakan zat ra-
dioaktif atau pesawat sinar-x adalah untuk memberikan gambaran tentang teknologi
penggunaan zat radioaktif/pesawat sinar-x dalam kegiatan gauging sesuai dengan
standar keselamatan dan untuk pemenuhan syarat kelengkapan dokumen pengajuan
perizinan pemanfaatan Zat Radioaktif dari BAPETEN. Prosedur Operasi disusun men-
gacu pada manual book dari pabrikan.

2. RUANG LINGKUP
Seluruh aktifitas dalam jajaran unit kerja laboratorium teknik, inspeksi, K3 & LH, logis-
tik, pemeliharaan, quality control, dan unit kerja terkait lainnya yang ada hubungannya
dengan pemanfaatan dan program proteksi Portable X-ray Fluorescence (XRF) NITON
XL2 (Series 800 & 980).

3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB


3.1. VP Inspeksi Teknik
3.1.1. Melakukan pemeriksaan, pengujian dan analisis material untuk kebutuhan
Quality Control, perbaikan peralatan, peneliltian dan semisalnya.
3.1.2. Menyusun laporan hasil analisis dan mendistribusikan ke unit kerja yang
terkait
3.1.3. Melakukan proses pengadaan, pengoperasian, perawatan dan kalibrasi
peralatan yang menggunakan Sumber Radiasi Pengion untuk jenis
kegiatan analisis di Departemen Inspeksi Teknik.
3.1.4. Melakukan proses pengadaan, perawatan dan kalibrasi peralatan kesela-
matan dan keamanan radiasi di Departemen Inspeksi Teknik.
3.1.5. Menyusun dokumen pendukung untuk keperluan perizinan pemanfaatan
Zat Radioaktif jenis kegiatan analisis menggunakan SRP, berkoordinasi
dengan Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3.2. VP Keselamatan dan Kesehatan Kerja


3.2.1. Melakukan koordinasi dan bertanggungjawab penyelenggaraan perizinan
Zat Radioaktif di lingkungan PT Pusri Palembang
3.2.2. Mengajukan perizinan pemanfaatan Zat Radioaktif melalui sistem BALIS
Online
3.2.3. Melakukan pendataan dan bertanggungjawab terhadap kelengkapan
dokumen untuk kegiatan perizinan pemanfaatan Zat Radioaktif, termasuk
data pantauan paparan radiasi secara berkala di area Zat Radioaktif
3.2.4. Bertanggungjawab secara khusus terhadap keselamatan, kesehatan dan
kemanan personil terkait kegiatan pemanfaatan Zat Radioaktif di lingkun-
gan PT Pusri Palembang,termasuk kegiatan pemantauan kesehatan
berkala dan pantauan dosis paparan radiasi pekerja radiasi
3.2.5. Mengelola dan menyediakan kelengkapan peralatan keselamatan dan
keamanan dalam kegiatan pemanfaatan Zat Radioaktif Radioaktif di
lingkungan PT Pusri Palembang, termasuk dalam hal pengadaan, per-
awatan dan kalibrasi
3.2.6. Mengelola terselenggaranya sertifikasi petugas khusus bidang radiasi
meliputi personil PPR dan PKSR tetap berlaku izin bekerja dari BAPETEN
3.2.7. Mengajukan kegiatan berusaha melalui sistem OSS, berkoordinasi den-
gan Corporate Legal
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 2 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
4. REFERENSI
Pembuatan program proteksi radiasi dan keselamatan radiasi ini mengacu pada:

4.1. Instruction Manual Portable Niton XL2


4.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4.3. SK/DIR/122 Tahun 2011 tentang Peraturan K3 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pen-
gion dan Keamanan Sumber Radioaktif
4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan
Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir
4.6. Perka BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi dan Keselamatan Radi-
asi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir
4.7. Perka BAPETEN No. 6 Tahun 2009, Tentang Keselamatan Radiasi  dalam
Penggunaan Zat Radioaktif dan Pesawat Sinar-X untuk Peralatan Gauging
4.8. Perka BAPETEN No. 16 Tahun 2014  Tentang Surat Izin Bekerja Petugas Ter-
tentu yang Bekerja di Instalasi yang Memanfaatkan Sumber Radiasi Pengion
4.9. Perka BAPETEN No. 6 Tahun 2010 Tentang Pemantauan Kesehatan untuk
Pekerja Radiasi
4.10. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 6 Tahun 2009 tentang Keselamatan Radiasi
dalam Penggunaan Zat Radioaktif dan Pesawat Sinar-X untuk Peralatan Gaug-
ing

4.11. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 01 tahun 2010 tentang Kesiapsiagaan dan
Kedaruratan Nuklir
4.12. Perka BAPETEN No. 3 Tahun 2021, tentang Standar Kegiatan Usaha dan Stan-
dar Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Ketenaganukliran
4.13. Perka BAPETEN No. 1 Tahun 2022, tentang Penatalaksanaan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Ketenaganukliran

5. DEFINISI
Beberapa definisi yang diuraikan pada pasal 1 butir 1 s/d 14 Perka 6/2009 adalah:

5.1 Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya disebut BAPETEN adalah in-
stansi yang bertugas melaksanakan pengawasan melalui peraturan, perizinan,
dan inspeksi terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.

5.2 Keselamatan Radiasi Pengion yang selanjutnya disebut Keselamatan Radiasi


adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat,
dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.

5.3 Keamanan Sumber Radioaktif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah
akses tidak sah atau perusakan, dan kehilangan, pencurian, atau pemindahan
tidak sah sumber radioaktif.

5.4 Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh
radiasi yang merusak akibat paparan radiasi.
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 3 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
5.5 Nilai Batas Dosis adalah dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang da-
pat diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu
tertentu tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti akibat peman-
faatan tenaga nuklir.

5.6 Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi
bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.

5.7 Gauging adalah teknik pengukuran yang memanfaatkan aplikasi teknik nuklir un-
tuk mengukur tebal, ketinggian, densitas, sebagai kendali mutu atau proses pro-
duk.

5.8 Pemegang Izin adalah orang atau badan yang telah menerima izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN.

5.9 Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Pemegang Izin
dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan Proteksi Radiasi.

5.10 Petugas Perawatan adalah petugas yang ditunjuk oleh Pemegang Izin untuk
melakukan perawatan peralatan Gauging dan berpotensi menerima paparan ra-
diasi.

5.11 Operator adalah orang yang ditunjuk oleh Pemegang Izin untuk mengoperasikan
peralatan Gauging dan berpotensi menerima paparan radiasi.

5.12 Intervensi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghindari paparan
atau kemungkinan terjadinya paparan kronik dan Paparan Darurat.

5.13 Kecelakaan Radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesala-
han operasi, kerusakan, atau kegagalan fungsi alat, atau kejadian lain yang
menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek
Proteksi dan Keselamatan Radiasi.

5.14 Paparan Darurat adalah paparan yang diakibatkan terjadinya kondisi darurat
nuklir atau radiologik.

6. KETENTUAN UMUM
6.1. Aspek Kepatuhan
Setiap pejabat/karyawan Perusahaan wajib memastikan bahwa setiap tindakan
yang dilakukan telah sesuai dan mempertanggungjawabkan kewenangan
masing-masing Pejabat Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Prosedur.
6.2. Aspek Pengelolaan Risiko
Setiap pejabat/karyawan Perusahaan sebagai Risk Owner, wajib mengelola
risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
melaporkan perkembangan pengelolaan risiko secara rutin, termasuk risiko fraud
di proses bisnis masing-masing.
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 4 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
6.3. Bagi pejabat/karyawan Perusahaan yang lalai/berbuat kesalahan dalam melak-
sanakan prosedur ini yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan Perusahaan dan peraturan perundang-undan-
gan yang berlaku.

7. PROSES
7.1 Deskripsi Peralatan Gauging
Dalam pemanfaatannya, Niton terdiri dari tiga bagian besar, yaitu portable stand
test, portable XRF analyzer itu sendiri, dan personal komputer.

7.1.1. Portable Stand Test terdiri dari kaki-kaki sebagai pijakan dan box head
yang bisa dibuka tutup sebagai pengaman radiasi ketika Niton diop-
erasikan untuk analisa material.
7.1.2. Niton XL2 Portable Analyzer, di dalamnya terdapat bagian utama seperti
detector untuk mendeteksi material, CPU untuk memproses/menganalisa
material yang dideteksi, dan media storage sebagai penyimpannya. Alat
ini juga mempunyai antar muka berupa layar sentuh, tombol navigasi,
koneksi berupa kabel data serial, usb cable, dan Bluetooth.

Gambar 1. Portable XRF Niton XL2


7.1.3. Personal Computer, dipergunakan untuk kontrol analisa jarak jauh. Re-
mote operation ini dipakai bersama stand test dengan bantuan software
dan koneksi kabel ataupun Bluetooth.
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 5 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
Pesawat ini menggunakan sumber pembangkit radiasi pengion berupa
sinar-X yang dihasilkan dari X-ray Tube yang berada di dalam handheld.
Voltase dan arus yang dihasilkan relatif kecil, 45 kV dan 80 µA.

Gambar 2. Interface Handheld Niton XL2

7.2 Prinsip Kerja Alat dan Sistem Keselamatan Peralatan

Tabung x-ray diarahkan ke sampel material yang akan dianalisa. Tabung x-ray
menghasilkan radiasi utama (primary radiation) menyorot/mengenai langsung ke
sampel yang akan dianalisa, radiasi utama tersebut memancarkan radiasi
secondary fluoresen yang terdiri dari garis-garis karakteristik dari tiap-tiap elemen
yang terdapat di dalam sampel. Garis-garis karakteristik dari tiap-tiap elemen
ditunjukkan dengan panjang gelombang yang bervariasi dari satu elemen
terhadap yang lainnya.

Radiasi karakteristik dari seluruh elemen di dalam sampel selanjutnya diteruskan


ke collimator yang berupa crystal large single. Crystal tersebut berfungsi sebagai
kisi difraksi untuk memisahkan macam-macam panjang gelombang yang tinggi
dan panjang gelombang yang lebih pendek ke sudut yang lebih rendah.

Dengan pengamatan sepanjang seluruh range angular dengan detektor,


keberadaan dari tiap-tiap elemen di dalam sampel dapat diketahui dengan
memperkirakan keberadaan dari radiasi pada setiap posisi sudut yang tepat.

Intensitas dari setiap panjang gelombang sesuai dengan jumlah proporsional dari
hubungan elemen dalam sampel dan selanjutnya intensitas dari radiasi
ditunjukkan pada ratemeter dan diakumulasikan pada skala digital. Pada tiap-tiap
elemen yang diatur untuk menunjukkan :
7.2.1. Ada atau tidaknya elemen tertentu pada sampel
7.2.2. Berapa banyak elemen yang ditunjukkan oleh sampel

7.3 Prosedur Pengoperasian Alat


PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 6 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
7.3.1. Cek kondisi alat, battery dalam keadaan baik.
7.3.2. Pasang battery pada tempatnya kemudian nyalakan alat (posisi On).
7.3.3. Sesaat setelah alat dalam kondisi On, tunggu minimal lima menit sebelum
alat digunakan. Hal ini dilakukan agar kondisi peralatan elektronik alat sta-
bil untuk digunakan.
7.3.4. Set up the date, ini digunakan untuk memperlengkap file yang tersimpan
sehingga mudah dalam penelusuran tanggal, bulan serta tahun pemerik-
saan material. (Langkah-langkah pensettingan bisa dilihat pada “manual
book”)
7.3.5. Install software NDTr ke computer
7.3.6. Software ini digunakan untuk menyimpan di komputer dan untuk
“reporting” data, dan sebagai remote sehingga dapat dikendalikan
langsung dari komputer (real time). Konektifitas alat ke komputer
menggunakan USB hub.
7.3.7. Pada menu, pilih tipe pengukuran dilihat dari material yang diperiksa, con-
tohnya alloy (general metal)
7.3.8. Kalibrasi detector dan kalibrasi touch screen
Kalibrasi sebaiknya dilakukan sebelum penggunaan. Saat melakukan
kalibrasi, sedapat mungkin jauhkan alat dari benda-benda yang
mengandung gelombang elektromagnetik (minimal 2 feet atau 70 cm)
seperti: layar monitor komputer, ponsel, walkie talkie, hard drives dan lain
sebagainya.
Hasil resolusi dari kalibrasi detektor sekitar 144 eV – 216 eV, apabila hasil
dari kalibrasi kurang atau lebih dari nilai itu, maka coba jauhkan dari
benda-benda bersifat elektromagnet, kemudian lakukan kalibrasi detektor
kembali, apabila masih belum berhasil maka perlu dilakukan kalibrasi
ulang di pabrik pembuat.
a. Batas resolusi detector ditentukan dari:
Resolusi detector yang dilakukan pertama kali (pabrik pembuat) =
180 eV
Nilai deviasi yang diijinkan = +/-20%
Maka; 180 eV Χ +/-20% = 36 eV, batas bawah yang diijinkan adalah
180 – 36 = 144 eV dan batas atas yang diijinkan = 180 + 36 = 216 eV
Detector hanya dapat digunakan pada suhu ≤ 25ºC, sehingga kalibrasi
detector dilakukan pada suhu antara -24ºC sampai dengan -27ºC.
b. Untuk melihat standar deviasi yang diijinkan pada setiap pengukuran,
error pada hasil pembacaan Χ 1,5 = (Max Deviasi)
Batas Atas dari hasil pembacaan = Hasil yang tertera di sertifikat +
(Max Deviasi)
Batas Bawah dari hasil pembacaan = Hasil yang tertera di sertifikat –
(Max Deviasi)
c. Kalibrasi touch screen (jika diperlukan)
Kalibrasi ini dilakukan agar penggunaan touch screen dapat bekerja
sebagaimana mestinya.
7.3.9. Sebelum melakukan pemeriksaan material, ada baiknya untuk mem-
berikan ID pada material yang diperiksa dalam daftar menu
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 7 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
7.3.10. Preparation
a. Bersihkan material yang akan di analisa
b. Hindarkan kontaminasi material yang akan dianalisa dengan material
lain
7.3.11. Pengoperasian
a. Lakukan penembakan tepat tegak lurus pada material yang akan ditest
b. Lakukan penembakan sedekat mungkin dengan material
c. Lakukan penembakan ke material yang diperiksa selama min.20 detik
7.3.12. Hasil Pembacaan
Kategori dari nilai penunjukan pengukuran:
a. 0 sampai dengan 2 = cocok (Perfect Match)
b. 2 sampai dengan 4 = Kurang cocok (Possible Match)
c. 4 > = tidak cocok, maka pada tampilan menyebutkan “No Match” yang
berarti material yang dideteksi tidak ada pada standar library dari Niton
“Match Number” Angka yg menunjukkan kualitas/tingkat kecocokan
dengan data yg ada pada library

Gambar 3.Contoh hasil pengukuran menggunakan Niton

7.4 Tata Cara Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan/Komponen Peralatan Gaug-


ing

Tata cara pemeliharaan dan perawatan peralatan/komponen XRF, termasuk uji


kebocoran, mengacu kepada Pasal 40 s/d 43 Peraturan Kepala BAPETEN No.
06/2009
Pemeliharaan dan perawatan rutin harian yang bisa dilakukan sendiri oleh
operator diantaranya:
1. Memeriksa pengaturan elemen
2. Memeriksa pengaturan mA
3. Memeriksa derau (noise) elektronik
4. Menyesuaikan kalibrasi standar pabrikan

Pemeliharaan bulanan diantaranya:


1. Memeriksa adjustable indent
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 8 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION
2. Memeriksa pengaturan element dial
3. Memeriksa fan filter
4. Memeriksa interlock switch
5. Memeriksa sample holder
6. Radiation safety check

7.5 Rencana Penggantian Alat atau Tabung X-Ray

Jika terjadi penggantian tabung x-ray, maka harus dilakukan oleh tenaga ahli
atau petugas yang memiliki sertifikat kompetensi dari pabrikan karena proses
perbaikan/penggantian tabung x-ray akan membuka segel pabrikan. Penggantian
alat atau penghentian pengoperasian alat diikuti dengan pengajuan ijin penghen-
tian alat melalui BAPETEN.

7.6 Denah Lokasi Pemanfaatan XRF NITON XL2

Ruang Analisis XRF

Bunker ZRA

.
Gambar 4.Denah Lokasi Kegiatan Analisis Menggunakan Sumber Radiasi Pengion
(Gedung Laboratorium Departemen Inspeksi Teknik Lt.I)
8. ALUR PROSES
Proses kerja pengujian menggunakan XRF :
PROSEDUR No.Dok PSP-PML-PR-011
OPERASI XRF NITON XL2 Rev.ke 2
DALAM KEGIATAN Tanggal 15 Juli 2022
ANALISIS MENGGUNAKAN
Hal.ke 9 dari 9
SUMBER RADIASI PENGION

9. CATATAN MUTU
- Tidak Ada.

10. LAMPIRAN
- Tidak Ada.

Anda mungkin juga menyukai