Anda di halaman 1dari 9

Jurusan T.

Pertambangan ITM 15 306 115


Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

1. TUJUAN
Prosedur Operasional Standar (SOP) ini bertujuan untuk:
1.1. SOP (Safe Operating Procedure) ini memegang peranan penting untuk
memastikan semua kegiatan yang berhubungan dengan peledakan
dilakukan dengan aman dan selalu mematuhi peraturan yang berlaku, baik
peraturan pemerintah maupun peraturan di PT. Desa mutiara.

2. RUANG LINGKUP
2.1 lokasi area peledakan di Pantai Cabe, Binuang PT. Desa mutiara.
2.2 lokasi area peledakan di Km. 71, Binuang PT. Desa mutiara.

3. REFERENSI
5.1. Keputusann Menteri Pertambangan & Energi No. 555.K/26/M.PE/1995
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
5.2. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
5.3. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja serta lingkungan hidup/pertambangan.

4. DEFINISI
4.1 kompetensi kemampuan untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan, sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan bagi kegiatan tersebut
4.2 standar kompetensi kerja (SKK)
Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

persyaratan minimal yang harus dimiliki seseorang yang akan melakukan


pekerjaan tertentu sehingga ia mampu melakukan pekerjaan dengan hasil yang
optimal dan memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja
4.3 tenaga teknis khusus pertambangan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan
keterampilan khusus pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi serta
pengusahaan sumber daya mineral, batubara, dan panas bumi untuk ditempatkan
pada jabatan teknis khusus sesuai dengan bidang keahlian atau bidang
keterampilannya
4.4 jabatan teknis khusus pertambanganjabatan teknis dalam operasi
pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi serta pengusahaan mineral,
batubara, dan panas bumi yang meliputi teknik eksplorasi, konstruksi, eksploitasi,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang
4.5 sertifikasi tenaga teknis khusus pertambangan pemberian tanda pengakuan
oleh pemerintah atau lembaga sertifikasi personel yang terakreditasi atas tingkat
keahlian dan/atau keterampilan khusus kepada tenaga teknis khusus pertambangan
yang bekerja pada kegiatan pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi
4.6 peledakan penambangan bahan galian pekerjaan meledakkan batuan pada
penambangan bahan galian, baik di permukaan maupun di bawah permukaan
bumi
4.7 juru ledak penambangan bahan galian tenaga kerja yang mempunyai tugas
utama melakukan peledakan pada penambangan bahan galian, baik di permukaan
maupun di bawah permukaan bumi
Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

4.8 Misfire berasal dari kata miss dan fire. Miss diartikan sebagai lewat atau gagal
sedangkan fire dapat diartikan sebagai ledakana, tembakan. Misfire merupakan
bahasa di dunia pertambangan yang artinya gagal ledak.

5. TANGGUNG JAWAB
5.1 JURU LEDAK - BLASTER

1. Melalakukan peledakan sesuai Jadwal yang ditentukan


2. Membuat Rencana kerja pekerjaan Peledakan.
3. memverifikasi dan memastikan jumlah dan kondisi lubang pengeboran
sebelum dilakukan pemboran.
4. Memyusun rencana pemakaian bahan peledak sebelum peledakan.
5. Membuat laporan Jumlah Lubang, Jumlah bahan.

5.2 BLASTER HELPER


1) Membantu BLASTER dalam menempatkan dan meledakkan bahan peledak
yang digunakan untuk melonggarkan tanah dan batu, melakukan kombinasi
antara tugas berikut: Membawa tas peledak, peluru, atau bubuk ke daerah
peledakan dan menyimpan alat peledak di lubang yang telah dibor sebelumnya
sesuai petunjuk.
Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

2) Sekop tanah atau stek bor ke lubang setelah penempatan muatan dan
perampok bumi untuk membatasi dan meningkatkan kekuatan peledakan,
menggunakan sekop atau tiang.
3) Menghubungkan kabel peledak ke tutup peledakan dan kawat timah ke
perangkat penembakan, atau memasang sekering untuk mengisi daya.

5.3 Foreman blaster


1. Bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan langsung terhadap
Staff yang di bawahnya dan melakukan pengawasan langsung terhadap
semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

2. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas ( output ) kualitas


dan schedule produksi serta tingkat utilisasi Peledakan yang telah
ditetapkan dan disepakati bersama.

3. Mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan peraturan yang telah


ditetapkan oleh perusahaan sehingga bisa dicapai efisiensi yang maksimal.

4. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja anak buahnya.


Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

5.4 SUPERVISOR BLASTER

1. Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi langsung terhadap kepala


regu yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung
semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya), hal ini
termasuk dalam memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna
mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi
teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan .

2. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output) ,kualitas


dan schedule Peledakan serta tingkat Peledakan yang telah ditetapkan dan
disepakati bersama.

3. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan


lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja).

4. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama


team yang solid.

5.5 KOORDINATOR BLASTER

1. Melaksanakan pengawasan, meneliti dan memberikan pengarahan-


pengarahan teknis dalam rangka pelaksanaan Peledakan.
Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

2. Memberikan petunjuk, bimbingan dan saran kepada penyedia jasa atas


pelaksanaan Peledakan yang sedang berjalan, supaya dapat mencapai hasil
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian /
Dokumen Kontrak Pekerjaan.

3. Berwenang menghentikan pelaksanaan Peledakan jika terjadi


penyimpangan dalam pelaksanaannya.

4. Melaporkan kepada Pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu


dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

7. RINCIAN PROSEDUR
Apabila misfire telah terjadi, maka harus ditangani secara hati hati agar tidak
timbulnya kecelakaan kerja.
Apabila terjadi misfire pada peledakan listrik yang disebabkan oleh kabel, hal
tersebut dapat ditangani dengan cara berikut ini :
1. Bila peledakkan dengan listrik, maka kabel utama dilepaskan dulu dari
blasting machine.
2. Sesudah 5 menit baru aman mendekati lubang bordimana terjadi
3. Pertama - tama kawat penghantar diperiksa kalau terdapat putus atau lepas,
kontak dengan tanah, air atau konduktor lain.
4. Kalau hal ini terjadi, maka dibetulkan dan kabel utama dipasang lagi pada
blasting machine, kemudian diledakkan.
Penanganan misfire pada peledakan listrik yang disebabkan oleh sambungan
adalah sebagai berikut :
1. Apabila misfire terjadi, kabel utama harus dicabut dari exploder dan kunci
exploder harus selalu dicabut dan selalu dibawah sendiri oleh juru ledak.
2. Setelah 5 (lima) menit menunggu, juru ledak mulai menguji kabel dan
hubungan - hubungannya dan suatu kesalahan yang didapat maka kabel
tersebut harus disingkirkan, jaringan kabel harus selalu ditest dengan
menggunakan safety ohmmeter.
3. Ini adalah sangat penting bahwa semua pengetesan harus dilakukan dari
tempat yang aman, dan semua orang berada ditempat perlindungan, untuk
mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi akibat timbulnya ledakkan
dari pekerjaan testing tersebut.
Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

4. Apabila jaringan tersebut ternyata baik, maka kesalahan terletak didalam


lubang bor. Selanjutnya harus dimasukkan lagi booster dan sambungan
kabel dihubungkan dengan booster tersebut dan diledakkan.
bilamana ditemukan kendala misfire yang disebabkan stemming terlalu padat
dan kerusakannya ada di dalam lubang ledak, cara penanganannya sebagai
berikut :
1. Membongkar stemming tersebut, misalnya dengan jalan memancingnya
keluar dengan alat yang tebuat dari tembaga atau bahan lainnya,yang tidak
dapat mengeluarkan api. Bila dengan cara tersebut masih sukar, maka
perlu disemprot air atau udara dari compresor. Bahan peledak dapat rusak
karenanya, apabila bahan peledak tidak tahan terhadap air. Kemudian
luabng tembak diledakkan dengan memasukkan primer yang baru.
2. Membuat lubang yang baru diletakkan dimuka daripada lubang bor
dimana misfire terjadi, dengan jarak paling dekat 30 cm. Kemudian diisi
dengan bahan peledak dan selanjutnya eldakkan.
3. Bila stemming terlalu kuat tetapi tidak panjang, misalnya hanya sama
panjang dengan bahan peledak, dengan memasukkan primer lagi kemudian
diledakkan, maka misfire akan ikut meledak pula.

8. DOKUMEN TERKAIT
8.1. Berita Acara Peledakan.
8.2. Laporan Blasting Activity
8.3. SOP Pengisian Buku Lapangan.
8.4. Laporan terjadinya misfire
Jurusan T.Pertambangan ITM 15 306 115
Head Office : Jl.Gedung Arca No Dokumen: 001/PCT-TP/ITM/SOP/2017
No.52 Medan Tanggal Efektif: 16 Oktober 2017
Job Site : Desa mutiara. Kec.samboja. Halaman:1dari 6 Revisi:I
Kab.Kutai Kartanegara Prov.Kaltim Distribusi
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Divisi Engineering
(STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE) Subdivisi Pertambangan

PENANGGAN MISFIRE
DISUSUN DIKETAHUI DISETUJUI Stempel

Praktikan Assistant of Laboratory Head of Laboratory

8.6. prosedur penanggan misfire

9. SANKSI
Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1) dapat mernberikan ancaman
pidana atas pelanggaran peraturannya dengan hukuman kurungan, selama-
lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,000- (seratus
juta rupiah).

Anda mungkin juga menyukai