SKRIPSI
Oleh :
RATTU VAHLEVI
(100.701.12.060)
NPM : 100.701.12.060
Menyetujui,
Mengetahui,
Artinya:
karena dibalik semua kesusahan dan keringat yang telah kita korbankan
Allah SWT, Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan rahmat dan
karunianya yang berlimpah hingga membuat segala impian dapat terwujud
Ayahanda tercinta Asep Djunaedi dan Ibunda tercinta Sri Wahyuni yang tak henti-hentinya selalu
memberikan doa, kasih sayang, semangat, nasihat
dan pengorbanan yang tidak dapat ternilai harganya
Kaka ku dan adiku tercinta A’Pery, A’Oky, Ade Ari yang selalu memberikan motivasi penuh,
nasihat dalam menjalankan dan menggapai semua impian ini
Bang Chaidir yang telah menyisakan waktu nya untuk membantu dan menyelesaikan skripsi ini
Sahabatku Ekky, Susan, Wini, Zulhilmi, Arya yang selalu menemani di kala jenuh menghadapi
penyusunan skripsi ini hingga dapat terselesaikan
Bang Galih yang telah memberikan motivasi, dukungan baik moril atau materil hingga skripsi ini dapat
terselesaikan
Untuk saudaraku seperjuangan Tambang 2012 semangat untuk kalian semua badai pasti akan berlalu
Semua orang yang tidak bias disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu baik
selama perkuliahan hingga saya bisa melewati perjalanan
yang panjang ini terimakasih banyak
OWNING COST DAN OPERATING COST PADA PENAMBANGAN
NIKEL DI PT FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA
SUB-KONTRAKTOR PT SINAR KARYA MUSTIKA
DESA ELVANUN, KECAMATAN PULAU GEBE
KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
PROVINSI MALUKU UTARA
SARI
v
OWNING COST AND OPERATING COST IN THE NICKEL MINING
AT PT FAJAR BHAKTI LINTAS NUSANTARA
SUB-CONTRACTOR PT SINAR KARYA MUSTIKA
ELVANUN VILLAGE, GEBE ISLAND DISTRICT
CENTRAL HALMAHERA DISTRICT
NORTH MALUKU PROVINCE
ABSTRACT
`The final report entitled "Owning and Operating Costs Cost In The Nickel
Mining at PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara Sub-Contractor PT Sinar Mustika
Karya". PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara have permit production area in the Elvanun
Village, Gebe Island District, Central Halmahera, North Maluku Province. PT Fajar
Bhakti Lintas Nusantara’s IUP area is ± 800 Ha.
The purpose of this final project is to determine the operating costs of the
nickel mining per hour, knowing the owning cost, knowing the operator wage, and
production cost that has to be invested for the next 10 years.
An overview on the field is to find out the working time, factors that affect
operating cost, and factors that affect owning cost.
Problem limitation restricted by factors of the usage amount of fuel, oil, filter,
and grease, for tools maintenance, factors of tool numbers against the cost of
ownership tools, and factors of magnitude inflation that affect the amount of
production costs incurred in the following year.
So in this research can be known that the total of operating cost is Rp.
19,883,047.91 per hour, and the total of owning cost is Rp. 2,902,784.47 per hour,
while the cost that has to be invested for the next 10 years is Rp. 352,768,788,072.13.
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Owning Cost dan Operating Cost Pada Penambangan Nikel di PT Fajar Bhakti
Lintas Nusantara Sub-Kontraktor PT Sinar Karya Mustika Desa Elevanun,
Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara”
dengan baik. Syalawat beriring salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Skripsi ini merupakan salah satu aplikasi ilmu yang penulis dapat selama
mengikuti perkuliahan dan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Teknik dari Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam
Bandung serta juga disusun sebagai hasil penelitian kerja.
Skripsi ini berisikan mengenai hasil penelitian dan pengolahan data yang
didapat selama kegiatan berlangsung. Penyusunan Skripsi ini berpedoman pada data
hasil pengamatan lapangan, kemudian diolah, serta mengambil literatur lain yang
berkaitan.
Banyak pihak yang telah membantu, memberi dukungan, dan mempermudah
pengerjaan dan penyelesaian laporan ini, baik secara langsung maupun tidak. Untuk
itulah, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Sri Widayati, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Pertambangan,
Universitas Islam Bandung dan selaku Pembimbing I Skripsi yang telah
memberikan waktu, tenaga dan fikiran dalam proses penyusunan Skripsi ini.
2. Bapak Ir. Dono Guntoro, M.T., selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Pertambangan, Universitas Islam Bandung dan selaku Penguji Sidang
Skripsi,
3. Bapak Ir. Yuliadi, M.T., selaku Koordinator Skripsi dan selaku Co-Pembimbing
Skripsi yang telah memberikan waktu, tenaga, fikiran dalam proses
penyusunan Skripsi ini
4. Bapak A. Machali Muchsin, M.SC. selaku penguji Sidang Skripsi yang telah
memberikan masukan – masukan dalam Skripsi ini.
vii
5. Bapak Maryanto,S.Si., M.T., selaku dosen yang telah membimbing selama
kegiatan penelitian ini hingga dapat terselesaikan
6. Bapak Prof.Ildrem Syafri DEA, Bapak Mulyono dan keluarga besar Puslit
Energi UNPAD yang telah memberikan bantuan moril, materiil, dan semangat
yang tak pernah lekang.
7. Bapak H.Ridwan S.T.,M.T., selaku Kepala Teknik Tambang di PT Fajar Bhakti
Lintas Nusantara
8. Bapak Rochmat Ariyadi S.T selaku Personal Manager di PT Sinar Karya
Mustika.
9. Bapak Lukson Vangobel selaku supervisor produksi sekaligus pembimbing
selama kegiatan penelitian ini berlangsung di PT Sinar Karya Mustika
10. Pihak - pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas
bantuannya.
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki Skripsi
ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Akhir kata semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya, Amin.
Wassallammu’alikum Wr. Wb.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
SARI ............................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 2
1.2.1 Identifikasi Masalah .................................................... 2
1.2.2 Batasan Masalah ....................................................... 2
1.2.3 Masalah Penelitian ..................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 3
1.4 Anggapan Dasar .................................................................... 4
1.5 Metode Penelitian .................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan............................................................ 6
ix
3.2.2 Keadaan dan Kemiringan Jalan Angkut ....................... 28
3.2.2.1 Kemiringan Jalan .............................................. 28
3.2.3 Faktor Operator ............................................................ 29
3.2.4 Kondisi Material ........................................................... 30
3.2.4.1 Ukuran dan Bentuk Butir Material ..................... 30
3.2.4.2 Kekerasan Material ........................................... 31
3.3 Efisiensi Kerja (Job Efficiency) ............................................... 32
3.4 Efisiensi Mekanis (Mechanical Efficiency) .............................. 34
3.4.1 Ketersediaan Mekanis (Mechanical Of Availability) ....... 34
3.4.2 Ketersediaan Fisik (Physical Of Availability).................. 35
3.4.3 Ketersediaan Penggunaan (Use Of Availability) ............ 35
3.4.4 Penggunaan Efektif (Efective Of Utilization) .................. 35
3.5 Ekonomi Bahan Galian ......................................................... 36
3.6 Komponen Biaya ................................................................... 36
3.6.1 Biaya Langsung ......................................................... 36
3.6.2 Biaya Tidak Langsung ................................................ 37
3.7 Biaya Alat-alat Berat .............................................................. 37
3.7.1 Owning Cost ................................................................. 37
3.7.1.1 Depresiasi .......................................................... 38
3.7.1.2 Bunga Modal, Pajak dan Asuransi...................... 39
3.7.2 Operating Cost .............................................................. 39
3.7.2.1 Biaya Bahan Bakar ............................................ 39
3.7.2.2 Biaya Bahan Pelumas, Gemuk, Saringan .......... 40
3.7.2.3 Biaya Ban ......................................................... 40
3.7.2.4 Biaya Perbaikan ................................................ 40
3.7.2.5 Gaji atau Upah Operator .................................... 41
3.8 Present Worth Cost ............................................................... 41
x
4.7.2.5 Biaya Filter ......................................................... 57
4.7.2.6 Biaya Reparasi ................................................. 58
4.7.2.7 Biaya Bahan Bakar ............................................ 59
4.8 Operator Wage ...................................................................... 60
4.7 Present Worth Cost .............................................................. 60
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
5.2 Perkiraan Biaya Produksi Per Tahun Selama 10 Tahun Kedepan
Berdasarkan Tingkat Inflasi ................................................................. 75
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A Spesifikasi Alat .................................................................................... 81
xv
J Biaya Grease ....................................................................................... 123
J.1 Ongkos Grease ........................................................................... 123
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari Bea Cukai China, pada 2013, Indonesia mengekspor
bijih nikel (nickel ore) sebesar 41,1 juta ton (Bloomberg, 2015). Jumlah tersebut
setara dengan 450.000 ton nikel murni apabila diolah oleh smelter di dalam negeri.
Sebelum 2014 China mengimpor lebih dari 50% kebutuhan bijih nikel dari Indonesia.
dua tahun ke depan bisa mengekspor 100.000 - 120.000 metrik ton feronikel, dengan
Untuk itu, PT Sinar Karya Mustika (PT SKM) yang merupakan salah satu
kontraktor pada PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara (PT FBLN) di dalam kegiatan
produksi bijih nikel yaitu 4.000 ton per hari untuk memenuhi kebutuhan pabrik smelter
produksi untuk sistem tersebut akan lebih besar dibandingkan dengan sistem yang
lainnya. Maka dari itu kegiatan operasional penambangan harus dilakukan seefisien
1
2
lain penggunaan alat yang kurang efisien, terjadi kerusakan pada alat secara
mendadak yang kurang diperhatikan di mana menjadi hambatan yang sering timbul
selain itu dipengaruhi oleh berbagai faktor kondisi lapangan seperti pengaruh
penambangan yang digunakan. Di mana akibat dari faktor dan kendala tersebut
Dengan demikian perlu adanya kajian terhadap biaya produksi dan besarnya
investasi yang ditanamkan untuk biaya produksi pada tahun selanjutnya pada
penambangan nikel yang dilakukan oleh PT SKM sehingga besar kemungkinan tidak
pengkajian aspek ekonomi pada komponen biaya alat–alat berat antara lain
owning cost serta prediksi biaya produksi perjam yang harus diinvestasikan untuk 10
tahun kedepan yang disesuaikan dengan besarnya inflasi pada setiap tahunnya.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa masalah yang akan dibahas yaitu
antara lain:
penambangan;
2. Faktor jumlah pemakaian bahan bakar untuk alat gali–muat dan alat angkut;
3
3. Faktor jumlah pemakaian oli, filter, grease untuk maintenance alat gali–muat
5. Faktor besarnya inflasi pada setiap tahunnya yang akan mempengaruhi pada
3. Berapa biaya kepemilikan (owning cost) yang dimiliki oleh PT SKM dalam
5. Berapa biaya produksi yang harus diinvestasikan untuk jangka waktu 10 tahun
kedepan ?
(operating cost).
2. Untuk mengetahui biaya operasi (operating cost) per jam untuk kegiatan
4. Untuk mengetahui biaya upah operator (operator wage) yang dikeluarkan oleh
PT SKM.
Penyebab dari pendapatan yang tidak terlalu besar diakibatkan oleh beberapa
faktor teknis dan ekonomis. Faktor teknis antara lain adalah tingkat produksi yang
2. Faktor biaya kepemilikan alat yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan
untuk mendapatkan angka akhir yang akan mencerminkan biaya yang efektif
3. Faktor inflasi yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat
Berdasarkan sumbernya data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, kedua
a. Data primer, data ini merupakan data yang diperoleh secara langsung di
lapangan.
b. Data sekunder, data ini diperoleh dari referensi–referensi yang telah ada
Teknik pengolahan data dilakukan pada data yang sudah terkumpul dan
Data yang telah diolah kemudian dianalisa untuk mengetahui apakah suatu
data telah menunjukkan hasil yang diinginkan sesuai dengan target yang
direncanakan atau belum. Dari analisis data tersebut kita dapat membuat
Kegiatan penelitian ini dapat dilakukan dengan baik jika telah menghasilkan
semua data yang diperlukan sesuai dengan metodologi penelitian yang dibuat.
Lebih jelasnya kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada diagram
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
Bab ini terdiri dari keadaan lokasi tugas akhir, lokasi dan kesampaian
daerah, keadaan penduduk dan sosial ekonomi, flora dan fauna, keadaan
7
topografi dan morfologi, iklim dan curah hujan, keadaan geologi serta
Bab ini terdiri dari teori–teori yang berkenaan dengan ruang lingkup
penelitian, waktu kerja, peralatan yang tersedia dan peralatan utama serta
besarnya biaya yang harus di investasikan untuk tahun yang akan dating.
Dimana data yang terkumpul diuji dan diolah untuk mendapatkan hasil
BAB V : PEMBAHASAN
Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian yang telah dibahas pada
TINJAUAN UMUM
Pulau Gebe merupakan suatu pulau kecil yang terletak di antara Pulau
Halmahera, Provinsi Maluku Utara dan Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Secara administratif, Pulau Gebe termasuk dalam wilayah Kecamatan Pulau Gebe,
Pulau Gebe terletak di antara 0º-35º LU - 0º-40º LS dan 128º-130º BT. Sebelah Utara
dan Selatan berbatasan dengan Laut Halmahera, sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Patani, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Raja Ampat,
Provinsi Papua Barat (Halmahera Tengah Dalam Angka, 2013). Pulau Gebe
merupakan pulau kecil yang bentuknya memanjang dengan arah Tenggara-Barat laut
sepanjang 44,5 km dengan lebar antara 6 km di bagian utara dan 6,8 km di bagian
Untuk menuju Pulau Gebe dapat dijangkau melalui transportasi udara, darat,
dan laut. Aksesibilitas menuju Pulau Gebe melalui udara dimulai dari Jakarta (Pulau
Jawa) menuju Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara yang dapat ditempuh ± 4 jam
dilanjutkan menuju Pulau Gebe dengan menggunakan transportasi udara yang dapat
ditempuh ±2 jam. Untuk sampai ke lokasi penelitian di PT SKM dari Pulau Gebe dapat
ditempuh dengan perjalanan ± 1 jam dengan jarak ±3 km . Hal ini dapat dilihat pada
gambar 2.1 Secara geografis lokasi penelitian PT SKM berada pada koordinat :
8
9
Tabel 2.1
Koordinat IUP PT Sinar Karya Mustika
NO Easting Northing
1 543005 9995098
2 546115 9995096
3 546115 9992376
4 544572 9992376
5 544572 9992283
6 543768 9992283
7 543768 9992068
8 542656 9992068
9 542656 9992653
10 543398 9992653
11 543398 9993665
12 543398 9993666
Sumber : PT Sinar Karya Mustika, 2016
Gambar 2.1
Peta Kesampaian Daerah
10
11
Pulau Gebe memiliki wilayah yang terdiri dari beberapa pulau. Kondisi
bergelombang terdiri dari perpaduan antara ekosistem hutan dataran rendah, hutan
pantai, dan ekosistem pesisir yang terdiri dari perbukitan. Sebagian besar pulau ini
merupakan wilayah dari Hutan Lindung. Untuk keadaan topografi dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
ketinggian 50 - 100 m) hingga landai (daerah sebelah barat ke arah selatan dengan
yaitu harzburgite, serta overburden yang menutup sebagian besar batuan tersebut.
geologi, tetapi secara morfologi terjadi perubahan bentang alam. Perubahan bentang
alam ini sebagai konsekuensi akibat adanya penambangan dengan metoda tambang
terbuka atau Open Pit (Cv Geointi, 2010). Untuk keadaan morfologi dapat dilihat
Gambar 2.2
Peta Topografi Daerah Penelitian
12
13
Gambar 2.3
Peta Morfologi Daerah Penelitian
13
14
termasuk kedalam iklim basah dengan vegetasi hutan hujan tropis (B). Menurut
Koppen (2010), Pulau Gebe termasuk kedalam wilayah yang beriklim hujan tropis,
selalu basah, banyak hujan sepanjang tahun dan musim kemarau tidak jelas(Af).
Pada bulan terdingin kondisi suhu mencapai sekitar 22°C, sedangkan suhu
pada bulan terpanas mencapai 34°C. kelembaban nisbi rata-rata 75% sampai 80%.
Data curah hujan tahunan di Pulau Gebe berdasarkan hasil pengamatan UBP Nikel
Operasi Gebe di beberapa lokasi pengamatan dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Grafik
2.1.
Tabel 2.2
Rata-rata Data Curah Hujan Tahunan Lokasi Pengamatan
Lokasi Pengamatan
tahun
Gambar 2.4
Rata-rata Data Curah Hujan Tahunan Lokasi Pengamatan
lapangan, musim hujan di wilayah pulau Gebe umumnya mulai pada pertengahan
Januari, dan memasuki bulan Februari hingga Mei intensitasnya mulai menurun.
Pola pergerakan angin di Pulau Gebe mengikuti pola perubahan musim, angin
barat bertiup sangat kencang mulai pada akhir Desember sampai Februari, pengaruh
dari bertiupnya angin barat tersebut menyebabkan gelombang air laut menjadi besar,
baik di perairan bagian selatan maupun utara Pulau Gebe. Pada pertengahan bulan
juni sampai akhir agustus bertiup angin selatan yang menyebabkan ombak besar di
2.3.1 Penduduk
Pulau Gebe adalah salah satu pulau kecil yang secara administratif berada di
kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku Utara dan memiliki 5 wilayah desa,
16
yaitu Desa Kapaleo, Desa Kacapi/Yam, Desa Sanafi, Desa Mamin, Desa Umera dan
Desa Umiyal/Pulau Yoi. Pada Tabel 2.3 dapat dilihat secara rinci mengenai jumlah
kepadatan penduduk serta luasan wilayah pada setiap Desa di Pulau Gebe.
Tabel 2.3
Jumlah Dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Pulau Gebe Tahun 2013
Luas Jumlah
No Desa Jumlah KK
Wilayah/Km2 Penduduk
1 Kapaleo 13,69 4.813 1.603
2 Kacapi/Yam 10,00 964 180
3 Sanafi/Mamin 8,81 580 126
4 Umera 27,50 360 72
5 Umiyal/P. Yoi 13,56 591 110
Jumlah 73,56 7.308 2.091
Sumber: Data Pokok Pembangunan Daerah Kabupaten Halmahera Tengah, Bappeda
Tektonik regional Pulau Halmahera terbagi atas dua mendala utama geologi
yaitu Mendala Geologi Halmahera Timur atau Lengan Timur dan Mendala Geologi
Halmahera Barat atau Lengan Barat. Kedua Mendala geologi tersebut memiliki
terletak di semenanjung timur laut pulau Halmahera, yang merupakan bagian dari
merupakan bagian dari fisiografi Mendala Halmahera Barat. Hubungan antara kedua
mendala tersebut berupa jalur tektonik dengan perlipatan dan pensesaran yang kuat
berbatuan sedimen Neogen. Batuan penyusun Mendala Timur relatif lebih tua
berlereng curam dengan sungai yang dalam dan sebagian kecil bermorfologi karst.
ultrabasa, batuan sedimen dan batuan gunungapi Oligo-Miosen dan yang lebih tua
17
(Apandi, 1980). Morfologi karst terdapat pada daerah batu gamping, baik yang
Miosen - Pliosen membentuk morfologi dengan perbukitan yang relatif lebih rendah
dan lerengnya yang lebih landai daripada batuan yang lebih tua.
tektonik berupa perlipatan, sesar naik secara intensif dengan arah utama UUT – SSB.
Sesar normal berarah UBB – TTS dan ini terjadi pada fase tektonik akhir, memotong
Urutan formasi batuan pada daerah Halmahera dari tua kemuda dapat dilihat
a. Satuan Batuan Ultrabasa yang terdiri dari serpentinit, piroksenit, dan dunit,
dan garnierit.
b. Satuan batuan Beku Basa yang terdiri dari gabro piroksen, gabro hornblende,
dan gabro olivin, tersingkap di dalam komplek batuan ultrabasa dan dinamakan
c. Satuan batuan Intermediet yang terdiri dari batuan diorit kuarsa dan
e. Formasi Dorosagu yang terdiri dari batupasir berselingan dengan serpih merah,
batugamping. Hubungan dengan batuan yang lebih tua (ultrabasa) adalah tidak
f. Satuan Batu gamping, dipisahkan dengan batuan yang lebih tua (ultrabasa)
oleh ketidakselarasan dan dengan yang lebih muda oleh sesar . ketebalan
h. Formasi Bacan tersusun atas batuan gunung api berupa lava, breksi, dan tufa
tidakselaras.
Timur termasuk ke dalam sistem pertemuan 3 (tiga) lempeng yaitu lempeng Australia,
lempeng Eurasia, dan lempeng Samudera Philipina (Hamilton, 2000). Bagian Utara
kepulauan sebagai hasil tabrakan lempeng di bagian Barat Pasifik (Gambar 2.4).
Pulau ini dicirikan dengan Double Arc System dibuktikan dengan adanya endapan
vulkanik di lengan Barat dan nonvulkanik di lengan Timur. Untuk peta geologi regional
Gambar 2.6
20
Peta Geologi Regional
21
1. Litologi
2. Morfologi
3. Struktur Geologi
4. Iklim
5. Waktu Pembentukan
laterit, di mana jenis litologi Ultrabasa (ultramafic) yang kaya akan unsur Nikel
mengalami pelapukan secara fisik dan kimiawi seiring dengan waktu pembentukan
Proses pengayaan ini juga ditunjang oleh bentuk morfologi perbukitan bergelombang
lemah hingga sedang, sehingga material hasil pelapukan tidak mengalami erosi yang
kuat. Mineralisasi kadar tinggi juga umumnya erat berkaitan dengan struktur geologi
Nikel yang terbentuk di daerah lokasi penelitian berasal dari batuan induk bijih
nikel yaitu batuan peridotit. Menurut Vinogradov batuan ultra basa rata-rata
mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-
kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan
Mg. Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan karena
radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan diantara unsur-unsur tersebut.
Proses serpentinisasi yang terjadi pada batuan peridotit akibat pengaruh larutan
hydrothermal, akan merubah batuan peridotit menjadi batuan serpentinit atau batuan
22
serpentinit peroditit. Sedangkan proses kimia dan fisika dari udara, air serta
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari
stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut
Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur cobalt dalam jumlah kecil.
Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama
larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi di mana suasana cukup netral
akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk
membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau
pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit dan
disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. Unsur-unsur lainnya seperti
Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai batas
pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa mengisi
dikenal sebagai batas petunjuk antara zona pelapukan dengan zona batuan segar
mineralogi, penyebaran, kualitas dan sifat bijih dikontrol oleh kondisi batuan dasar,
sejaran geologi, morfologi dan iklim. Profil endapan laterit Daerah Gebe terdiri dari :
1. Tanah Penutup/Overburden
2. Limonit
Gebe, berwarna merah coklat atau kuning. Material ini umumnya memiliki kadar besi
lebih tinggi dibandingkan lapisan di bawahnya. Lapisan ini tipis pada daerah yang
terjal, dan dapat hilang yang disebabkan oleh erosi. Sebagian dari nikel pada zona
ini ada di dalam mineral manganese oxide, talc, quartz, gibsite, tremolite.
3. Saprolit
endapan garnierit, mangan dan bentukan dari suatu zona transisi dari limonit ke
primer yang terlapukan. Struktur dan tekstur batuan asal masih dapat terlihat.
4. Bedrock
Bagian terbawah dari profil laterit, tersusun atas bongkah yang lebih besar
dari 75 cm dan blok peridotit (batuan dasar), secara umum sudah tidak mengandung
mineral ekonomis (kadar logam sudah mendekati atau sama dengan batuan dasar).
Zona ini terfrakturisasi kuat, kadang membuka, terisi oleh mineral garnierit dan silika.
Frakturisasi ini diperkirakan menjadi penyebab adanya root zone yaitu zona high
grade Ni, akan tetapi posisinya tersembunyi. Penyebaran, kualitas dan sifat bijih
Pada gambar 2.6 dapat dilihat profil nikel laterit keseluruhan yang terdiri dari
4 zona gradasi.
blok penambangan yaitu blok BH, BL, BK, BT, BP. Sistem penambangan yang
dilakukan yaitu dengan sistem tambang terbuka (open pit). Kegiatan penambangan
yang dilakukan dimulai dari pembersihan lahan (land clearing) yang dibantu dengan
lain sebelum dilakukannya penambangan pada bijih nikel terlebih dahulu dilakukan
sampling awal hal ini guna untuk mengetahui kadar dari bijih nikel yang ada di front
penambangan, setelah dilakukan sampling dan diketahui kadar dari ore lalu
dilanjutkan dengan kegiatan selective ore yang dilakukan dengan menggunakan alat
bantu excavator type Komatsu PC 200, dan bertujuan untuk memilah kembali kadar
ore yang akan dimuat pada proses selanjutnya, ore yang telah di selective akan
masuk pada sample house dan kemudian akan diuji kembali untuk meyakinkan kadar
Hasil dari pengujian lab pada proses selective ore dan diketahui bahwa ore
tersebut layak untuk dilanjutkan penambangan dengan kadar yang telah sesuai maka
Komatsu PC 300 dan Dump Truck menuju ke pabrik pengolahan, tetapi apabila stok
yang tersedia di pabrik telah full maka ore akan disimpan di tempat penyimpanan
sementara yaitu EVO. Dalam hal ini terdapat dua jenis ore yaitu Saprolite dan
Limonite. Saprolite merupakan ore yang memiliki kadar di atas 1,8 dan biasanya
saprolite ini sering digunakan untuk proses blending dengan ore yang memiliki kadar
rendah, untuk menghasilkan ore dengan kadar sesuai permintaan pasar. Sedangkan
LADASAN TEORI
material yang berharga dari dalam bumi untuk dimanfaatkan oleh manusia. Dalam
material dengan menggunakan alat mekanis, dari mulai menggali material hingga
pada kegiatan penimbunan material hasil tambang itu sendiri. Pada umumnya
tahapan kegiatan penambangan pada secara garis besar adalah sebagai berikut :
agar endapan bahan galiannya terkupas dan mudah untuk ditambang menggunakan
kombinasi alat-alat pemindahan tanah mekanis (alat gali-muat, dan alat angkut). Bila
material tanah penutup lunak bisa langsung dengan menggunakan alat gali-muat,
sedangkan bila materialnya keras mungkin memerlukan “ripper” atau pemboran dan
peledakan untuk pembongkaran tanah penutup, baru kemudian dimuat dengan alat
muat ke alat angkut, dan selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan tanah penutup
galian atau bijih nikel dari kulit bumi dan dibawa ke permukaan untuk dimanfaatkan
26
27
angkut dengan alat muat seperti wheel loader, power shovel, hydraulic shovel, track
loader, backhoe dll; dan selanjutnya diangkut dengan alat angkut seperti dump truck,
belt conveyor, lori, dll; ketempat penimbunan (disposal) atau pengolahan selanjutnya.
mekanis dapat berjalan dengan baik, teratur dan optimal, maka harus dipelajari dan
diamati dengan teliti kondisi kerjanya terlebih dahulu. Banyak faktor yang perlu
diamati untuk menganalisis tempat kerja alat mekanis, terutama untuk pekerjaan
3.2.1 Iklim
terhadap efisiensi kerja mesin maupun operator, karena iklim sendiri dapat
maka jam kerja akan terganggu, dan hari-hari kerja akan lebih pendek sehingga
maka akan terdapat banyak debu di jalan tambang, maka perlu dilakukan penyiraman
yang sedang berlangsung. Selain itu iklim juga berpengaruh terhadap kondisi
material, di mana jika udara memiliki kelembaban yang cukup tinggi atau pada saat
musim hujan maka material akan menjadi lengket dan sukar untuk digali terutama
Jika musim kemarau, jalan angkut menjadi kering dan berdebu yang
berkurang dan secara otomatis cycle time bertambah. Sedangkan bila musim hujan
tiba, kondisi material yang seperti itu menyebabkan kondisi jalan produksi sangat
basah dan licin bahkan dapat menyebabkan operasi tertunda dikarenakan kondisi
jalanan yang sangat licin dan tidak memungkinkan untuk dilewati terutama untuk
Keadaan jalan yang akan dilalui sangat mempengaruhi daya angkut alat-alat
angkut yang dipakai. Bila jalur jalan baik alat angkut dapat bergerak lebih cepat. Hal
ini akan menentukan waktu edar (cycle time) yang diperlukan untuk pengangkutan
material yang tentunya akan berpengaruh terhadap produksi alat yang digunakan.
Pembuatan sarana jalan mempunyai arti yang sangat penting, baik jalan yang
Kemiringan jalan adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu
gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilaluinya. Kalau jalur jalan itu
naik disebut kemiringan positif, maka tahanan kemiringan akan melawan gerak
Sebaliknya jika jalur jalan itu turun disebut kemiringan negatif, maka tahanan
dibutuhkan. Pada setiap alat terdapat kemampuan atau daya tanjak, yang
Operator alat mekanis merupakan faktor yang perlu diamati dan dinilai juga
metode westinghouse yang merupakan aplikasi tata cara kerja yang bertujuan untuk
1. Keterampilan
Keterampilan operator ditinjau dari pengamatan siklus waktu (waktu tetap, waktu
pemuatan, dan waktu edar) masing-masing alat mekanis. Karena siklus waktu
Semakin kecil siklus waktu maka semakin baik keterampilan operator begitupun
sebaliknya.
2. Usaha
Dalam usaha operator untuk melakukan pekerjaan dapat dilihat dari effisiensi
kerja operator, berapa persen waktu yang digunakan dari waktu yang tersedia.
Semakin besar efisiensi kerja operator, semakin besar pula usaha yang dilakukan
3. Kondisi Kerja
Kondisi kerja yang nyaman akan memberikan semangat dan minat operator
4. Konsistensi
Kestabilan operator dalam bekerja berkaitan erat dengan kondisi fisik lingkungan
kerja yang diterima operator. Kestabilan waktu kerja operator dalam melakukan
30
gambaran seberapa besar waktu yang digunakan dari operator dalam bekerja
Setiap jenis tanah atau batuan pada dasarnya memiliki sifat fisik dan
mineralogi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu sebaiknya jika akan melakukan
perkejaan pemindahan tanah atau material dengan alat mekanis maka harus
Salah satu faktor penting dari material yang perlu diamati adalah ukuran dan
material untuk dapat menempati suatu ruangan tertentu. Contohnya, jika material
yang memiliki ukuran butiran yang halus dengan bentuk butir yang bundar, maka
volume material tersebut dapat hampir sama dengan volume ruangan yang
ditempatinya, karena tidak akan banyak terdapat pori (void) pada tumpukan material
yang berada pada ruangan yang ditempatinya. Sedangkan material dengan ukuran
yang kasar dan bentuk butir yang menyudut, maka volumenya akan lebih kecil dari
nilai volume ruangan yang ditempatinya karena akan terdapat banyak pori (void) pada
tumpukan material yang berada pada ruangan yang ditempatinya. Ukuran dan bentuk
butir ini akan sangat berpengaruh terhadap faktor pengisian bucket (bucket fill factor)
Wentworth, yang disebut dengan skala Wentworth yang dapat dilihat pada (Tabel
3.1)
31
Tabel 3.1
Skala Wentworth
Diameter (mm) Material
≥ 256 Bongkah
64 Berangkal
4 Kerakal
2 Kerikil
1 Pasir sangat kasar
0,5 Pasir kasar
0,25 Pasir sedang
0,125 Pasir halus
0,0625 Pasir sangat halus
0,00395 Lanau
1/256 Lempung
Sumber : C.K. Wentworth, 1922
Kekerasan material adalah faktor lainnya yang penting untuk diamati, karena
mekanis, di mana dengan diketahuinya kekerasan material yang akan digali maka
dapat ditentukan alat apa yang akan digunakan untuk menggali atau memberaikan
1. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya tanah atas atau top soil,
pasir (sand), lempung pasiran (sandy clay), pasir lempungan (clayed sand).
2. Agak keras atau medium hard digging, misalnya tanah liat atau lempung (clay)
yang basah dan lengket. Batuan yang sudah lapuk (weathered rock).
3. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya : batu sabak (slate), material yang
4. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh
rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya:
32
batuan beku segar (fresh igneous rock), batuan malihan segar (fresh
metamorphic rock).
merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu
yang tersedia dan dinyatakan dalam persen. Waktu kerja efektif adalah waktu yang
waktu yang terbuang oleh adanya hambatan-hambatan. Dari hasil pengamatan tentu
terdapat keterlambatan dalam penggunaan jam kerja yang tersedia, sehingga jam
kerja efektif berkurang. Hambatan-hambatan yang terjadi selama jam kerja dapat
produksi efektif berkurang, hambatan ini disebabkan karena faktor kerusakan alat
sebagai berikut :
Hambatan karena faktor alat (teknis) adalah waktu hambatan yang terjadi
dalam waktu kerja sehingga menurunkan waktu produksi efektif alat yang
Hambatan karena faktor operator (non teknis) adalah hambatan yang sering
terjadi karena perilaku dari operator yang kurang disiplin yang menyebabkan
33
menurunnya waktu produktif yang tersedia. Hambatan non teknis yang sering
1. Terlambat awal
Hambatan yang tidak dapat dihindari adalah hambatan yang menyebabkan tidak
dapat beroperasinya peralatan meskipun kondisi alat dalam keadaan baik dan
We = Wp – Wh .................................................................. (1)
Dari data hambatan yang dapat dihindari maupun tidak dapat dihindari, maka
didapat waktu kerja efektif. Efisiensi kerja sangat berpengaruh terhadap tercapainya
produksi. Tinggi rendahnya efisiensi kerja tergantung pada faktor motivasi dan disiplin
keadaan material digali dan dimuat serta pengalaman itu sendiri. Adapun
penggolongan efisiensi kerja dapat dilihat pada (Tabel 3.1). Untuk menghitung
We
E= x 100% ............................................................... (2)
Wp
34
Tabel 3.2
Efisiensi Kerja (Job efficiency)
Kondisi Kondisi Tata Laksana
Pekerjaan Baik Sekali Baik Sedang Buruk
Baik Sekali 0,84 0,81 0,75 0,70
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52
(Sumber : Rochmanhadi, 1989)
Efisiensi kerja alat mekanis merupakan faktor yang sulit ditentukan, karena
mengenai kesediaan dan penggunaan alat mekanis. Karena hal ini mempunyai nilai
persamaan
W
M.A = x 100% ......................................................... (3)
W+R
35
Kesediaan fisik merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang
sedang dipergunakan. Kesediaan fisik pada umumnya selalu lebih besar daripada
W+S
P.A = x 100% ................................................... (4)
W+R+S
dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat
W
U.A = x 100% .......................................................... (5)
W+S
Penggunaan efektif menunjukkan berapa persen (%) dari seluruh waktu kerja
persamaan.
W
E.U = x 100% ................................................... (6)
W+R+S
Keterangan :
W = Jam kerja, yaitu waktu yang benar-benar digunakan untuk bekerja termasuk dari
R = Jam reparasi (waktu perbaikan), yaitu waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan,
S = Waktu menunggu, yaitu waktu di mana suatu alat tersedia untuk dioperasikan,
tetapi tidak digunakan karena alasan tertentu seperti hujan deras, tempat kerja
Ekonomi tidak terlepas dari biaya-biaya yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan,
baik itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu barang atau jasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam
pengelolaan perusahaan hal ini disebabkan besar kecilnya biaya akan menentukan
besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh. Oleh sebab itu biaya mempunyai
pengertian semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah,
komponen biaya baik yang akan menuju pada keuntungan atau kerugian secara
langsung dari satu tambang ke tambang yang lain bervariasi akan tetapi biaya operasi
kegiatan – kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi atau
biaya yang terkait dengan penyelenggaraan proyek dan tidak bisa dibebankan secara
2. Royalti
3. Asuransi
4. Penyusutan alat
5. Pajak
7. Keperluan kantor
yang disediakan untuk penggunaan alat, waktu yang harus diselesaikan, keuntungan
Biaya yang dikeluarkan untuk alat berat dapat dihitung dengan perkiraan yang
dipengaruhi oleh umut ekonomis alat, suku bunga, pajak dan asuransi yang setiap
dipengaruhi oleh pemakaian bahan bakar, minyak pelumas untuk mesin dan hidrolis,
umur ban, reparasi dan pemeliharaan, pergantian suku cadang khusus serta upah
operator.
komponen biaya alat barat, sehingga pada sub-bab dibawah ini akan diuraikan
untuk penggunaan alat berat sesuai dengan apa yang menjadi topic dalam penelitian
ini.
Owning cost adalah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama
alat yang bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri. Biaya ini
harus diperhitungkan karena alat semakin lama akan berkurang hasil produksinya,
bahkan pada waktu tertentu alat sudah tidak dapat berproduksi lagi, hal ini disebut
sebagai depresiasi. Ada beberapa komponen dalam perhitungan Owning cost antara
lain :
peralatan yang disebabkan oleh umur pemakaian. Guna menghitung besarnya biaya
penyusutan perlu diketahui terlebih dahulu umur kegunaan dari alat yang
bersangkutan dan niali sisa alat pada batas akhir umur kegunaannya. Terdapat
banyak cara yang digunakan untuk menentukan biaya penyusutan. Salah satu
metoda yang banyak digunakan adalah "straight line method" yaitu turunnya nilai
Bunga modal tidak hanya berlaku bagi peralatan yang dibeli dengan sistem
kredit, tetapi dapat juga dari uang sendiri yang dianggap sebagai pinjaman. Jangka
waktu peminjaman jarang yang lebih dari 2 (dua) tahun pada saat ini. Besar kecilnya
nilai asuransi tergantung pada baru tidaknya peralatan, kondisi medan kerja, dan tipe
menggunakan rumus :
1-(n-1)(1-r)
Faktor = ............................................................. (9)
2n
Keterangan :
Operating cost atau biaya operasi alat merupakan biaya yang dikeluarkan
selama alat tersebut digunakan. Biaya operasi ini meliputi biaya bahan bakar, biaya
minyak pelumas atau minyak hidrolik, biaya pergantian ban, biaya perbaikan atau
Kebutuhan bahan bakar dan pelumas per jam berbeda untuk setiap alat atau
merk dari mesin. Data-data ini biasanya dapat diperoleh dari pabrik produsen alat
atau dealer alat yang bersangkutan atau dari data lapangan. Pemakaian bahan bakar
40
dan pelumas per jam akan bertambah bila mesin bekerja berat dan berkurang bila
bekerja ringan. Biaya bahan bakar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Biaya Bahan Bakar= Keb.Bahan Bakar/jam x Harga Bahan Bakar/liter ..... (10)
bakar, masing-masing alat besar dalam kebutuhan per jam berbeda sesuai dengan
1. oli mesin
2. oli transmisi
3. oli hidrolis
5. gemuk.
Sedangkan biaya filter biasanya diambil 50% dari jumlah biaya pelumas di
3.7.2.3 Ban
Umur ban dari alat sangat dipengaruhi oleh medan kerjanya di samping
kecepatan dan tekanan angin. Selain itu kualitas ban yang digunakan juga
Biaya perbaikan ini merupakan biaya perbaikan dan perawatan alat sesuai
dengan kondisi operasinya. Makin keras alat bekerja per jam makin besar pula biaya
41
rumus berikut.
pengalaman.
yang menjalankan alat berat. Gaji operator alat berat biasanya akan disesuaikan
Yaitu perencanaan investasi suatu proyek pada tahun awal (present) untuk
suatu jangka waktu tertenu berdasarkan cost (biaya) yang dibutuhkan. Analisis biaya
secara present worth cost ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar investasi
Oleh karena pada penganalisaan ini menghasilkan operating cost yang berbeda
setiap tahunya, serta diasumsikan tidak ada salvage value karena alat tersebut telah
dioperasikan sampai batas akhir umur ekonomisnya dan tidak lakunya alat tersebut
untuk dijual sebagai barang bekas, maka untuk menghitung present worth cost ini
sehingga :
PW Cost = C + OC1 (P/Fi,n ) + OC2 (P/Fi,n ) + ......... + (OCn – L) (P/Fi,n ) ..... (15)
Di mana :
42
L = Nilai sisa
BAB IV
computation) karena sebagian besar data yang dibutuhkan untuk perhitungan diambil
langsung dari lapangan. Selain itu dalam penelitian ini menggunakan juga metode
tabular (tabular method), karena selain mengambil data langsung di lapangan, dalam
data atau data yang dikeluarkan oleh pabrik alat yang digunakan, serta menggunakan
beberapa tabel yang berasal dari berbagai referensi. Berikut akan dijelaskan
menganai hasil pengolahan dan perhitungan berdasarkan data penelitian yang telah
dikumpulkan.
tambang terbuka dengan sistem penambangan “open cut” di mana lapisan penutup
dan bijih nikel laterit akan digali dengan excavator dan kemudian dipindahkan ke
perusahaan serta penyebaran kadar bijih nikel. Pada kegiatan penambangan ini alat
gali-muat dan angkut yang dimiliki adalah excavator Komatsu PC 200 3 Unit,
43
44
Komatsu PC 300 2 Unit , Hitachi PC 200 3 Unit, dan dump truck HINO FM 260 Ti
(untuk bijih) maupun di dumping area untuk lapisan penutup dan waste (bagian dari
badan bijih yang kadarnya di bawah COG) dengan menggunakan alat Dump Truck
sementara kegiatan pembersihan lahan (land clearing) berlangsung dan setelah luas
lahan yang dibersihkan cukup dan aman untuk tempat kerja alat tambang, maka akan
angkut, maka perlu untuk diamati terlebih dahulu kondisi tempat kerjanya, karena
akan sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin, kinerja operator, dan kondisi
material, sehingga dari hasil penelitian ini bisa didapatkan hasil yang terbaik. Adapun
beberapa faktor yang perlu diamati dalam melakukan analisis tempat kerja ini,
diantaranya yaitu :
4.3.1 Iklim
Keadaan Iklim pada saat penelitian sedang mengalami musim kemarau, tetapi
masih terjadi hujan beberapa hari di bulan tersebut. Pada musim kemarau kondisi
45
jalan angkut menjadi kering dan berdebu. Sedangkan pada saat terjadi hujan kondisi
Keadaan jalan angkut pada lokasi penelitian kokoh, permukaan jalan halus, sedikit
bergelombang, cukup terawat dan dilakukan penyiraman ketika berdebu hanya pada
kinerja operator alat gali-muat terdiri dari, keterampilan operator alat gali-muat pada
lokasi penelitian secara umum, percaya diri, dapat menggunakan peralatan dengan
baik, gerakan urutan kerja dilakukan tanpa kesalahan, dapat memilah ore dengan
kadar yang ditentukan dengan baik. Usaha operator pada lokasi penelitian terlihat
sering membuang waktu dan lamban dalam penanganan kerja. Konsistensi operator
Kondisi lingkungan kerja pada lokasi penelitian dinilai cukup mendukung kinerja
operator. Dalam hal ini, kinerja operator terlihat senang dan melakukan pekerjaannya
dengan nyaman.
Adapun penilaian kinerja operator alat angkut yaitu keterampilan operator alat
angkut pada lokasi penelitian secara umum, percaya diri, menggunakan peralatan
dengan baik dan gerakan urutan kerja dilakukan tanpa kesalahan. Usaha operator
alat angkut pada lokasi penelitian terlihat terlalu santai dalam bekerja sehingga sering
membuang waktu dan lamban dalam penanganan kerja. Konsistensi operator alat
bekerja. Kondisi lingkungan kerja pada lokasi penelitian dinilai cukup mendukung
46
kinerja operator alat angkut. Dalam hal ini, kinerja operator terlihat senang dan
sehingga kondisi material sendiri perlu diperhatikan dengan baik, ada beberapa faktor
kuran dan bentuk butir material nikel laterit di lokasi penelitian diameternya
berukuran < 1 mm. menurtut skala wenworth (Tabel 3.2) ukuran tersebut termasuk
Berdasarkan ukuran dan bentuk butir di lokasi penelitian yang termasuk dalam
material pasir sangat kasar sampai lempung, maka kekerasan material digolongkan
Waktu kerja produktif rata-rata yang tersedia di PT SKM yaitu 8,86 jam, hal ini
Tabel 4.1
Jadwal Kerja PT SKM
Toleransi Total Total
Hari Kerja Jenis Kegiatan Waktu
Waktu (Jam) (Menit)
Jemput dan karyawan tiba 6:30 6:55 0:00 0,42 25
Persiapan Kerja 6:55 7:30 0:15 0,58 35
Kerja Produktif I 7:45 11:55 0:05 4,17 250
Senin - Kamis Istirahat 12:00 12:50 0:20 0,83 50
Sabtu, Minggu Kerja Produktif II 13:10 18:00 0:20 4,83 290
Persiapan Pulang 18:10 18:20 0:10 0,17 10
Jemput dan karyawan pulang 18:20 0:00 0 0
Waktu Tersedia 11,00 660
Waktu Produktif 9,00 540
47
itu hambatan yang dapat dihindari maupun yang tidak dapat dihindari. Waktu
hambatan tersebut didapatkan apabila kerja yang dilakukan tidak sesuai dengan
waktu kerja yang ditentukan atau yang ditoleransi oleh perusahaan. Berikut adalah
Tabel 4.2
Hambatan yang Dapat Dihindari dan Tidak Dapat Dihindari
No Jenis Hambatan yang Dapat Dihindari Waktu (Menit)
1 Terlambat Waktu Kerja Produktif 13,01
2 Berhenti Sebelum Waktu Istirahat 14,03
3 Terlambat Setelah Waktu Istirahat 14,61
4 Berhenti Sebelum Waktu Pulang 14,75
TOTAL 56,4
No Jenis Hambatan yang Tidak Dapat Dihindari Waktu (Menit)
1 Keperluan Operator 12,8
2 Rusak Mendadak 40,87
3 Faktor Cuaca 46,31
TOTAL 99,98
Sumber : Data Pengamatan Lapangan PT SKM, 2016
48
Waktu kerja efektif yang diperoleh merupakan hasil dari waktu kerja produktif
=375,04 menit/hari
Dari beberapa komponen di atas maka dapat diketahui efisiensi kerja yang
We
E = x 100%
Wp
375,04 menit/hari
E = x 100%
531,43 menit/hari
= 70,57%
digunakan oleh PT SKM sendiri merupakan alat milik, sehingga dalam kegiatan
sewa alat. Berikut adalah data peralatan yang tersedia untuk kelangsungan kegiatan
Tabel 4.3
Data Peralatan PT Sinar Karya Mustika
ALAT YANG TERSEDIA
NO ALAT MERK JUMLAH
1 Excavator KOMATSU PC 200 3
2 Excavator HITACHI ZX-200 3
3 Excavator KOMATSU PC 300 2
4 Bulldozer KOMATSU D85ESS 1
5 Watter Truck HINO FM 260 PS 1
6 Dump Truck HINO FM 260 TI 13
7 Service Truck HINO FM 260 PS 1
8 Light Truck Mainhaul DYNA 130 HT 1
9 Light Truck Mainhaul HINO 130 HT 1
10 Hilux (Double Cabin) TOYOTA PICK UP 2
11 Panther (Station) TBR 54F TURBO LM 1
12 Motor Grader LUGONG 1
13 Lightning Tower 4
14 Genset 2
15 Mesin Las 1
Sumber : PT Sinar Karya Mustika, 2016
peralatan yang dapat memenuhi beberapa kriteria utama yang harus dipenuhi, yakni
utama dan pendukung penambangan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Peralatan Utama Dan Pendukung Penambangan
No Jenis Peralatan Alat Merk
1 EXCAVATOR KOMATSU PC300-8
2 EXCAVATOR KOMATSU PC200-8
UTAMA
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G
4 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI
1 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS
2 WATER TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS
PENDUKUNG
3 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS
4 MOTOR GRADER LIUGONG CLG418III
Sumber : PT Sinar Karya Mustika, 2016
50
beberapa komponen dalam biaya produksi yaitu owning cost (biaya kepemilikan),
operating cost (biaya operasi) dan operator wage (upah operator). Komponen
tersebut merupakan aspek untuk dapat mengetahui besarnya biaya produksi yang
Dalam owning cost (biaya kepemilikan) merupakan biaya yang didapat dari
Dalam perhitungan owning cost ada beberapa komponen yang menjadi dasar
dalam mendapatkan total dari biaya kepemilikan, komponen tersebut antara lain trade
Pada perhitungan ini digunakan bebrapa parameter nilai antara lain, trade in
value 0,098 (Tabel F.1 Lampiran F), interest 0,06 (Tabel F.2 Lampiran F), tax and
insurance 0,175 (Tabel 4.5). Selain komponen tersebut dalam perhitungan biaya
kepemilikan perlu diketahui terlebih dahulu jam penggunaan alat, umur alat (Tabel
Tabel 4.5
Nilai Tax and Insurance
Taxable Income (Rp) Tax Rate
Rp 1- 50.000.000 5%
Rp 50.000.001 – 250.000.000 15%
Rp 250.000.001 – 500.000.000 25%
Rp 500.000.001 – and above 30%
Sumber : Aglo Info Indonesia, 2016
51
Tabel 4.6
Jam Penggunaan Alat dan Umur Alat
Jenis Alat Utama Type Annual Use In Hours Umur Alat
EXCAVATOR KOMATSU PC300-8 2.132,49 5
EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 2.132,49 5
EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 2.132,49 5
DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 2.286,87 8
1. Hasil rekapitulasi perhitungan owning cost pada alat Excavator Komatsu PC-
300
Tabel 4.8
Owning Cost Excavator Komatsu PC-300
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
EX KOMATSU PC 300
1 Umur Alat (Jam) 10.000,00
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.132,49
4 Harga (Rp) 1.429.217.353,00
5 Trade in Value (Rp) 141.206.674,48
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 120.798,75
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 2
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 98.581,01
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 467.825.144,47
Total Owning Cost (Rp/Jam) 201.191,81
Total Owning Cost Alat 402.383,63
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
52
2. Hasil rekapitulasi perhitungan owning cost pada alat Excavator Komatsu PC-
200
Tabel 4.9
Owning Cost Excavator Komatsu PC-200
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
EX KOMATSU PC 200
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.132,49
4 Harga (Rp) 1.015.000.000
5 Trade in Value (Rp) 100.282.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 85.788,73
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 3
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 70.010,15
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 332.239.544,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 142.882,18
Total Owning Cost Alat 428.646,54
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
3. Hasil rekapitulasi perhitungan owning cost pada alat Excavator Hitachi PC-
200
Tabel 4.10
Owning Cost Excavator Hitachi PC-200
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
EX HITACHI PC 200
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.132,49
4 Harga (Rp) 800.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 79.040.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 67.616,73
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 3
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 55.180,41
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 261.863.680,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 112.616,50
Total Owning Cost Alat 337.849,49
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
Tabel 4.11
Owning Cost Buldozer
ALAT PENDUKUNG
NO KETERANGAN
DZ D85ESS
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 1.699,11
4 Harga (Rp) 1.375.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 135.850.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 145.858,71
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 1
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 119.031,85
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 450.078.200,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 193.559,60
Total Owning Cost Alat 193.559,60
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
5. Hasil rekapitulasi perhitungan owning cost pada alat Dump truck Hino PS
Tabel 4.12
Owning Cost Dump Truck Hino PS
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
DT Hino PS
1 Umur Alat (Jam) 16.000
2 Umur Alat (Tahun) 8
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.286,87
4 Harga (Rp) 776.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 76.668.800,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 38.225,35
7 Faktor 0,61
8 Jumlah Alat 2
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 47.274,13
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 195.526.198,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 84.087,55
Total Owning Cost Alat 168.175,10
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
6. Hasil rekapitulasi perhitungan owning cost pada alat Dump truck Hino TI
54
Tabel 4.13
Owning Cost Dump Truck Hino TI
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
DT Hino TI
1 Umur Alat (Jam) 16.000
2 Umur Alat (Tahun) 8
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.286,87
4 Harga (Rp) 776.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 76.668.800,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 38.225,35
7 Faktor 0,61
8 Jumlah Alat 13
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 47.274,13
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 195.526.198,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 84.087,55
Total Owning Cost Alat 1.093.138,15
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
Tabel 4.14
Owning Cost Motor Grader
ALAT PENDUKUNG
NO KETERANGAN
MOTOR GRADER
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 1.706,55
4 Harga (Rp) 787.500.000,00
5 Trade in Value (Rp) 77.805.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 83.173,07
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 1
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 67.875,57
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 257.772.060,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 110.856,86
Total Owning Cost Alat 110.856,86
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
Biaya pergantian ban dilakukan sesuai dengan umur dari ban yang
yang dilakukan di PT SKM umur ban dari setiap alat yaitu 8 tahun. Berikut adalah
data pergantian ban dapat dilihat pada Tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4.15
Data Harga dan Umur Ban
UMUR BAN Biaya
ALAT TYPE HARGA BAN (Rp)
(jam/tahun) (Rp/jam/tahun)
SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2.675.000,00 18.295,0 1.462,15
DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2.675.000,00 18.295,0 1.462,15
DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 2.675.000,00 18.295,0 1.462,15
MOTOR GRADER LIUGONG 6.381.578,93 13.652,4 1.869,73
LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 2.675.000,00 18.602,2 1.438,01
LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 2.675.000,00 18.602,2 1.438,01
HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 1.742.204,00 18.602,2 374,62
PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 1.742.204,00 18.602,2 374,62
TOTAL 9.881,44
Sumber : Data Tugas Akhir. 2016
Jadi total biaya untuk pergantian ban pada alat kegiatan operasional
Biaya yang dikeluarkan untuk reparasi ban disesuaikan dengan biaya yang
diperlukan untuk perbaikan ban apabila terjadi kerusakan yang tidak terlalu fatal.
seperti ban bocor. vulkanisir. dan lain-lain. Berikut adalah data reparasi ban dapat
Tabel 4.16
Data Reparasi Ban
No Alat Type Alat Type Ban Biaya (Rp)
1 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS BRIDESTONE (Uk. 10.00-20.00 16PR) 1.200.000,00
2 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS BRIDESTONE (Uk. 10.00-20.00 16PR) 1.200.000,00
3 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI BRIDESTONE (Uk. 10.00-20.00 16PR) 1.200.000,00
4 MOTOR GRADER LIUGONG SAMSON G2 (14.00 - 24 - 12) 1.400.000,00
5 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT BRIDESTONE (Uk. 10.00-20.00 16PR) 1.200.000,00
6 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT BRIDESTONE (Uk. 10.00-20.00 16PR) 1.200.000,00
7 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP YOKOHAMA GEOLANDAR AT/S (225/70R17 Steel) 780.000,00
8 PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM YOKOHAMA GEOLANDAR AT/S (225/70R17 Steel) 780.000,00
TOTAL 8.960.000,00
Sumber : Data Tugas Akhir. 2016
Total biaya untuk reparasi ban pada alat kegiatan operasional penambangan
Untuk pemakaian oli. pergantian oli pada setiap alat dalam waktu 1 bulan
dilakukan penggantian sebanyak 2 kali penggantian oli. Di mana oli dapat digunakan
selama 250 jam dalam sekali penggantian oli. Berikut adalah data oli dapat dilihat
Tabel 4.17
Data Oli
KAPASITAS Waktu BIAYA
NO JENIS ALAT TYPE HP TANGKI Pemakaian Oli PEMAKAIAN
LITER (GALON) (jam) Rp/Jam
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 260 200 52,83 250 162.053,02
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 116 400 105,67 250 108.349,81
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 170 400 105,67 250 137.188,52
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 200 206 54,42 250 130.706,02
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 200 200 52,83 250 130.010,02
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 260,0 200 52,83 250 162.053,02
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 260,0 200 52,83 300 1.107.304,50
8 MOTOR GRADER LIUGONG 197 230 60,76 250 131.887,87
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 130,0 100 26,42 250 81.026,51
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 130,0 100 26,42 250 81.026,51
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 144 80 21,13 250 172.366,43
12 PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 80 55 14,53 250 49.104,01
TOTAL 2.453.076,24
Sumber : Data Tugas Akhir. 2016
Jadi total biaya untuk Pemakaian Oli pada alat kegiatan operasional
penambangan di PT SKM sebesar Rp. 2.453.076,24 lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran I.
penggunaan grease dari setiap alat. Kebutuhan grease yang didapat disesuaikan
dengan data MOC PT SKM. Komponen yang dibutuhkan untuk mengetahui berapa
besar biaya yang dikeluarkan untuk grease yaitu kebutuhan grease dari masing-
masing alat. harga grease serta jumlah hari kerja yang tersedia (Lampiran J. Tabel
J.1). Berikut adalah data oli dapat dilihat pada Tabel 4.18 di bawah ini.
57
Tabel 4.18
Data Grease
KEBUTUHAN GREASE Biaya Grease
NO JENIS ALAT TYPE
(Kg/hari) Rp/Jam
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 3 12.557,43
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 1 1.395,27
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 2 5.581,08
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 3,5 21.451,61
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2,5 8.131,75
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2,5 8.131,75
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 2,5 8.131,75
8 MOTOR GRADER LIUGONG 1,5 3.922,91
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 2,5 7.997,46
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 2,5 7.997,46
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 0 12.557,43
12 PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 0 1.395,27
TOTAL 85.298,48
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir. 2016
Jadi total biaya untuk grease pada alat kegiatan operasional penambangan
Lampiran J.
Dalam perhitungan biaya filter dibagi menjadi beberapa bagian yaitu oil filter.
fuel filter dan air filter. Ada beberapa faktor yang akan menentukan besarnya biaya
yang dikeluarkan untuk filter antara lain jumlah penggunaan filter di setiap alat dalam
satu hari alat tersebut bekerja. Berikut adalah data oli dapat dilihat pada tabel-tabel
di bawah ini.
Tabel 4.19
Data Kebutuhan Oil Filter
KEBUTUHAN FILTER Biaya
NO JENIS ALAT TYPE
PER HARI Rp/Jam
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 2 27.196,85
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 2 27.196,85
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 3 40.795,27
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 2 27.196,85
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 3 40.795,27
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 3 40.795,27
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 3 40.795,27
8 MOTOR GRADER LIUGONG 2 27.196,85
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 3 40.795,27
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 3 40.795,27
TOTAL 353.559,05
Sumber : Data Tugas Akhir. 2016
58
Tabel 4.20
Data Kebutuhan Fuel Filter
KEBUTUHAN FILTER Biaya
NO JENIS ALAT TYPE
PER HARI Rp/Jam
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 2 30.396,48
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 2 30.396,48
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 3 45.594,72
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 1 15.198,24
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1 15.198,24
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1 15.198,24
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 1 15.198,24
8 MOTOR GRADER LIUGONG 2 30.396,48
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 3 45.594,72
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 3 45.594,72
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 1 15.198,24
12 PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 1 15.198,24
TOTAL 319.163,03
Sumber : Data Tugas Akhir. 2016
Tabel 4.21
Data Kebutuhan Air Filter
KEBUTUHAN FILTER Biaya
NO JENIS ALAT TYPE
PER HARI Rp/Jam
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 2 44.794,81
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 2 44.794,81
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 3 67.192,22
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 2 44.794,81
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1 22.397,41
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1 22.397,41
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 1 22.397,41
8 MOTOR GRADER LIUGONG 2 44.794,81
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 1 22.397,41
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 1 22.397,41
TOTAL 358.358,49
Sumber : Data Tugas Akhir. 2016
Jadi total biaya untuk filter pada alat kegiatan operasional penambangan di
PT SKM adalah sebesar Rp 1.031.080,58 /jam. lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran K.
Biaya yang dikeluarkan untuk reparasi adalah biaya yang sudah tertera dalam
yang dibutuhkan dalam satuan jam perlu diketahui terlebih dahulu jam alat tersebut
bekerja. Berikut adalah data reparasi dapat dilihat pada Tabel 4.22 di bawah ini.
59
Tabel 4.22
Data Biaya Service
BIAYA SERVICE (Rp)
NO JENIS ALAT TYPE
PER BULAN
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 4.000.000,00
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 4.000.000,00
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 4.000.000,00
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 3.000.000,00
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1.500.000,00
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1.500.000,00
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 1.500.000,00
8 MOTOR GRADER LIUGONG 1.700.000,00
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 1.500.000,00
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 1.500.000,00
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 600.000,00
12 PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 600.000,00
TOTAL 147.130,78
Sumber : Data Tugas Akhir. 2016
Total biaya yang dikeluarkan untuk biaya reparasi yaitu Rp 147.130,78 /jam.
Dalam perhitungan biaya bahan bakar faktor yang akan menentukan besaran
biaya dalam penggunaan bahan bakar adalah jumlah pemakaian bahan bakar pada
setiap alat di mana jumlah pemakaian tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen
yaitu efisiensi mekanik dan efisiensi kerja. Berikut adalah data kebutuhan bahan
Tabel 4.23
Data Jumlah Pemakaian Bahan Bakar
Effisiensi Biaya Bahan
JUMLAH
No Jenis Alat Model Type Kerja Mesin Bakar (Rp)
PEMAKAIAN
Desimal % Desimal % (LITER/JAM)
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 0,62 62 0,40 40,4 96,23 959.743,80
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 0,62 62 0,40 40,4 96,23 959.743,80
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 0,62 62 0,40 40,4 96,23 959.743,80
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 0,62 62 0,44 43,7 89,07 888.366,03
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 0,66 66 0,52 51,8 70,82 706.360,35
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 0,66 66 0,52 51,8 70,82 706.360,35
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 0,66 66 0,52 51,8 70,82 706.360,35
8 MOTOR GRADER LIUGONG 0,62 62 0,33 32,8 118,72 1.184.017,63
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 0,66 66 0,42 41,8 4 39.893,80
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 0,66 66 0,37 37,0 4 39.893,80
TOTAL 7.150.483,69
60
Jadi total biaya untuk penggunaan bahan bakar minyak pada alat kegiatan
Security, operator, checker, admin, HRGA, HRD, safety officer, foreman, supervisor,
superintendens, dan project manager. biaya yang dikeluarkan pada operator wage
dilakukan. Total biaya yang dikeluarkan untuk operator wage PT SKM adalah sebesar
Metode perhitungan present worth cost adalah metode yang digunakan untuk
menghitung nilai biaya pada saat ini. prosedur perhitungannya yaitu dengan cara
memplot biaya produksi pada diagram waktu. Di mana diagram waktu tersebut adalah
perbandingan biaya produksi terhadap waktu (periode). Untuk biaya produksi pada
setiap periode memiliki nilai yang berbeda-beda hal ini dikarenakan biaya produksi
pada setiap periode pasti akan mengalami kenaikan sesuai dengan inflasi atau harga
komoditas di pasaran.
61
Berdasarkan diagram waktu tersebut maka dapat dihitung present worth cost
Diketahui :
n = 10 tahun
C = Rp 0
OC = Rp 55.937.883.146,97 (OC1)
L = Rp 5.796.866,87
Maka :
(P/F12%.10)
(0,3220)
PWC = 357.551.896.565,33
62
Dalam hal ini maka berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan
didapatkan nilai present worth cost adalah Rp 357.551.896.565,33. Untuk lebih jelas
PEMBAHASAN
biaya yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya operasi (operating cost),
biaya kepemilikan (owning cost) dan biaya upah (operator wage), di mana besarnya
banyaknya penggunaan alat mekanis pada saat kegiatan. Hal ini dibuktikan bahwa di
kegiatan loading nikel, dan 3 Excavator Komatsu PC 200 untuk kegiatan selective
nikel. Hal tersebut mengakibatkan ongkos operasi (operating cost) akan semakin
besar, dikarenakan kebutuhan untuk operasi peralatan seperti bahan bakar, pelumas,
5.2.1 Iklim
namun masih sering terjadinya hujan pada beberapa hari di bulan tersebut. Ini dapat
63
64
menyebabkan efisiensi kerja menurun karena efisiensi kerja akan sangat bergantung
pada keadaan cuaca. Dengan menurunnya efisiensi kerja, maka akan berpengaruh
terhadap jumlah kebutuhan bahan bakar, di mana alat tidak dapat bekerja dengan
Faktor lain juga yang mempengaruhi yaitu dapat terjadi kerusakan alat, hal ini
dikarenakan apabila dalam kondisi hujan, maka material akan menjadi lengket,
sehingga pada saat proses dumping material yang ada di dalam bak alat angkut harus
digaruk oleh alat gali-muat, maka akan terjadi gesekan pada bak dump truck dengan
back hoe, sehingga sangat rentan sekali dalam mengalami kerusakan, yang
Pada saat musim kemarau lokasi kegiatan menjadi kering terutama di lokasi
jalan angkut tambang, di mana kondisi jalan akan menjadi sangat berdebu ketika alat
apabila ada alat angkut atau alat transportasi lain yang berada di belakangnya. Untuk
itu maka perlunya dilakukan penyiraman jalan agar jalan angkut tidak terlalu kering
dan berdebu.
untuk mengatasi tanjakan. Dari hasil pengamatan, kemiringan jalan angkut pada
digunakan di lokasi penelitian yaitu dump truck HINO FM 260 TI, dapat beroperasi
baik hingga kemiringan maksimum 13,08%. Hal ini berarti kemiringan jalan di lokasi
penelitian masih dapat dilalui dengan kemampuan dump truck yang dipakai, sehingga
Efisiensi kerja sangat bergantung pada kinerja operator agar kinerja operator
dapat meningkat, maka sebaiknya diterapkan kinerja yang baik dalam melaksanakan
pekerjaan, seperti :
1. Keterampilan
Kurangnya keterampilan operator pada alat gali–muat dan alat angkut dalam
a. Alat gali-muat
i. Pada saat menggali, bucket dari alat gali–muat harus terisi penuh.
ii. Pada saat melakukan pemuatan pada alat angkut, alat gali-muat harus
iii. Menciptakan kondisi lapangan yang baik dalam arti tempat alat gali-muat
b. Alat angkut
Memperhatikan kecepatan alat angkut dalam melewati medan jalan pada saat
kegiatan pengangkutan, dalam hal ini berhubungan dengan waktu edar dan
2. Usaha
sebagai berikut :
66
ii. Kegiatan pengawasan, harus menunjuk orang yang lebih banyak berada
di front tambang.
iii. Memberikan sanksi yang tegas terhadap operator alat mekanis yang
alat mekanis dapat bekerja dengan baik karena kesejahteraan mereka sudah
terpenuhi.
di lokasi penelitian termasuk dalam material pasir sangat kasar sampai lempung. Hal
dari alat gali-muat. Maka dari itu, hal tersebut dapat memperkecil tingkat penggunaan
bahan bakar.
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan maka didapatkan total biaya
owning cost per jam yaitu Rp. 2.734.609,37. Dari hasil itu dapat dilihat faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai biaya tersebut antara lain jumlah peralatan yang dimiliki,
bagaimana harga peralatan yang dibeli yang disesuaikan dengan jumlahnya maka
Faktor lain adalah umur alat dan jam penggunaan alat (annual use in hours)
grafik perbandingan antara umur alat terhadap total owning cost dan jam penggunaan
ALAT
Gambar 5.1
Pengaruh Faktor Umur Alat Terhadap Total Owning Cost
ALAT
Gambar 5.2
Pengaruh Faktor Annual Use In Hours Terhadap Total Owning Cost
68
Dari grafik perbandingan di atas dapat dilihat bahwa semakin lama umur alat
dan penggunaannya maka biaya kepemilikan yang harus dikeluarkan untuk alat
tersebut akan semakin besar. Ini dibuktikan dari hasil perhitungan yang dilakukan
bahwa jika dilihat biaya kepemilikan dump truck yang mempunyai umur 8 tahun
dengan jam penggunaan alat 2.286,87 jam dibandingkan dengan alat lain yang hanya
mempunyai umur alat 5 tahun dengan jam penggunaan alat antara 1.699,11 jam
sampai 2.132,49 jam, maka total biaya kepemilikan untuk dump truck lebih besar yaitu
Rp. 1.093.138,15 per jam, dibandingkan dengan alat lainnya yaitu berkisar antara Rp.
110.856,86 – Rp. 428.646,54 per jam, selain itu pada Gambar 5.1 dan 5.2 terlihat
perbedaan yang signifikan pada DT Hino Ps yang memiliki umur alat 8 tahun dan
jumlah jam penggunaan alat 2.286,87 jam dengan total owning cost yang kecil yaitu
Rp 168.175,10 jika dibandingkan dengan DT Hino TI yang memiliki umur alat sama
dan jam penggunaan alat yang sama namun total owning cost yang dikeluarkan lebih
besar hal ini dipengaruhi oleh faktor jumlah kepemilikan alat pada kedua tipe alat
13 unit.
Nilai depresiasi atau nilai penyusutan dipengaruhi oleh jam penggunaan alat
dan umur alat. Maka dapat dilihat perbandingannya pada Gambar 5.3 dan 5.4
69
7 120,000.00
DEPRESIASI (Rp)
6 5 5 5 5 5 100,000.00
5
80,000.00
4
60,000.00
3
2 40,000.00
1 20,000.00
0 0.00
EX KOMATSU EX HITACHI PC EX KOMATSU DZ D85ESS MOTOR DT Hino PS DT Hino TI
PC 200 200 PC 300 GRADER
ALAT
Gambar 5.3
Pengaruh Faktor Umur Alat Terhadap Nilai Penyusutan/Harga Depresiasi
140000
2,000.00 1,699.11 1706.55
120000
DEPRESIASI (Rp)
1,500.00 100000
80000
1,000.00 60000
40000
500.00
20000
0.00 0
EX EX HITACHI EX DZ D85ESS MOTOR DT Hino PS DT Hino TI
KOMATSU PC 200 KOMATSU GRADER
PC 200 PC 300
ALAT
Gambar 5.4
Pengaruh Faktor Annual Use In Hours Terhadap Nilai Penyusutan/Harga Depresiasi
penggunaan alat, maka akan semakin kecil nilai penyusutannya. Dapat dilihat
perbandingan nilai depresiasi dump truck yang mempunyai umur 8 tahun dengan jam
penggunaan alat 2.286,87 jam dibandingkan dengan alat lain yang hanya mempunyai
umur alat 5 tahun dengan jam penggunaan alat antara 1.699,11 jam sampai 2.132,49
70
jam, maka hasilnya nilai penyusutan untuk dump truck lebih kecil yaitu Rp. 38.225,35
per jam, dibandingkan dengan alat lainnya yang nilai penyusutannya lebih besar yaitu
berkisar antara Rp. 83.173,07 – Rp. 120.798,75 per jam. Selain itu pada Gambar 5.3
terdapat perbedaan grafik yang signifikan yaitu antara Excavator Hitachi PC 200
dengan Buldozer DZD85ESS yang mana pada kedua alat tersebut memiliki umur alat
yang sama yaitu 5 tahun namun memiliki perbedaan nilai depresiasi yang signifikan
perubahannya, hal ini dipengaruhi oleh faktor dari harga pembelian alat tersebut.
DZD85ESS setiap unit Rp 1.375.000.000. sehingga pada gambar 5.3 dan 5.4 yang
sangat memberikan pengaruh besar pada nilai depresiasi yaitu faktor umur alat, jam
bahwa diperolah hasil total biaya operasi sebesar Rp. 19.836.951,21 dapat dilihat
Tabel 5.1
Rekapitulasi Biaya Operasi
Operating Cost
Biaya ini hanya dihitung untuk alat yang menggunakan ban, seperti alat dump
truck dan motor grader. Harga pergantian ban sangat dipengaruhi oleh
besarnya harga ban, hal ini dikarenakan ban yang diganti harus sesuai tipe
ban yang digunakan, maka biaya ban yang dikeluarkan akan mengijkuti harga
ban.
Biaya reparasi ban dikeluarkan berdasarkan standar harga dari tipe ban yang
akan direparasi.
dan waktu pemakaian minyak pelumas. Hal ini dibuktikan dengan hasil
yaitu pada alat dump truck dan excavator PC300 dibandingkan alat lainnya
yang sama yaitu 250 jam, dan juga dapat dilihat pada grafik perbandingan di
bawah ini:
72
100 80 2
50 1
0 0
ALAT
Gambar 5.5
Pengaruh Faktor Kekuatan Mesin (HP) Terhadap Jumlah Pemakaian Pelumas
4.73 4.55
5.00 4.51 4.48 Rp1,000,000.00
3.74
4.00 Rp800,000.00
2.79 2.79 2.97
3.00 Rp600,000.00
1.69
2.00 Rp400,000.00
1.00 Rp200,000.00
0.00 Rp-
ALAT
Gambar 5.6
Pengaruh Jumlah Pemakaian Terhadap Jumlah Biaya Pelumas
300 yaitu lebih besar berkisar antara 5,45 liter per jam sampai 5,58 liter per
73
pelumas per jam lebih sedikit. Jika dilihat pada Gambar 5.6 terdapat
perbedaan grafik yang sangat signifikan yaitu pada alat HINO FM 260 TI, hal
ini disebabkan karena jumlah penggunaan alat yang lebih banyak dari alat
yang tersedia yaitu sebanyak 7 unit, sedangkan untuk alat yang laiinya hanya
digunakan 1 – 2 unit.
4. Biaya Grease
5. Biaya filter
Biaya filter yang dikeluarkan antara lain biaya oil filter, fuel filter, dan biaya air
filter. Biaya ini dikeluarkan berdasarkan banyaknya jumlah kebutuhan filter per
harinya.
akan direparasi, yang di mana biaya reparasi umum untuk alat-alat yaitu Rp.
Biaya bahan bakar tergantung pada banyaknya pemakaian bahan bakar liter
per jam. Untuk banyaknya pemakaian dipengaruhi oleh efisiensi kerja dan
efisiensi mesin untuk suatu alat. Dapat dilihat pada diagram perbandingan di
140.00
40.00
32.79 120.00
30.00 100.00
80.00
20.00
60.00
40.00
10.00
20.00
0.00 0.00
KOMATSU KOMATSU HITACHI ZX KOMATSU HINO FM HINO FM HINO FM LIUGONG
PC 200 PC 300 200-5G D85 ESS 260 PS 260 PS 260 TI
ALAT
Gambar 5.7
Pengaruh Efisiensi Mesin Terhadap Jumlah Pemakaian Bahan Bakar
mesin suatu alat, maka semakin besar jumlah pemakaian bahan bakar pada
alat tersebut, hal tersebut dibuktikan pada perhitungan yaitu untuk alat
excavator yang mempunyai nilai efisiensi kerja yaitu 62%, dan efisiensi mesin
40% lebih kecil dari alat lainnya yang mempunyai jumlah pemakaian sebesar
144,34 liter per jam yang dibandingkan dengan alat lain yang memiliki efisiensi
bebrapa fakor yang mempengaruhi nilai PWC, antara lain diperlukan perkiraan biaya
produksi per tahunnya (Tabel 5.2 dan Gambar 5.8) yang diperkirakan berdasarkan
inflasi 3,35% dan untuk menghitung nilai PWC dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
yaitu 12%. Maka didapatkan nilai sekarang yang harus diinvestasikan untuk biaya
75
Tabel 5.2
Perkiraan Biaya Produksi per Tahun
Selama 10 Tahun Kedepan Berdasarkan Tingkat Inflasi
Biaya Produksi
No Tahun
Rp/Tahun
1 2016 55.993.032.590,94
2 2017 57.868.799.182,74
3 2018 59.807.403.955,36
4 2019 61.810.951.987,87
5 2020 63.881.618.879,46
6 2021 66.021.653.111,92
7 2022 68.233.378.491,17
8 2023 70.519.196.670,62
9 2024 72.881.589.759,09
10 2025 75.323.123.016,02
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
70
60
50
Milyar
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun
Gambar 5.8
Perkiraan Biaya Produksi per Tahun
Selama 10 Tahun Kedepan Berdasarkan Tingkat Inflasi
Dari Gambar 5.8 di atas, bahwa dapat dilihat grafik perkiraan biaya produksi
semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini diakibatkan oleh perkiraan biaya produksi
yang dihitung menggunakan tingat inflasi atau kenaikan harga-harga secara umum
Keluarkan
dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat dari biaya operasi (operating cost) yang dikeluarkan
membengkak pada biaya reparasi ban dan biaya bahan bakar. Maka pengaruh
kondisi lapangan seperti keadaan jalan angkut yang kurang terawat, akan
menyebabkan menurunnya kualitas ban yang digunakan sehingga biaya reparasi ban
efisiensi kerja dan efisiensi mesin, di mana apabila kondisi kerja tidak maksimal, maka
bahan bakar. Adapun pengaruh kemiringan jalan yaitu terhadap daya tanjak
kendaraan, maka apabila kendaraan yang daya tanjaknya tidak memenuhi untuk
kemiringan jalan di lapangan, maka penggunaan bahan bakar akan semakin besar
untuk alat tersebut. Sehingga penggunaan bahan bakar yang semakin banyak akan
berbanding lurus dengan biaya bahan bakar yang dikeluarkan, maka biaya operasi
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan analisa data yang telah ada, maka dapat ditarik
b. Apabila kondisi kerja tidak maksimal, maka efisiensi kerja pun akan
besar.
dimiliki oleh PT SKM tanpa adanya system sewa alat yaitu sebesar Rp
2.734.609,37/jam.
77
78
/bulan
sebesar Rp 357.551.896.565,33
6.2 Saran
2. Melakukan perawatan jalan angkut agar ban pada alat angkut tidak cepat
rusak karena jalan yang kurang terawat. Perawatan jalan dilakukan dengan
cara penyiraman dan perataan jalan menggunakan water truck dan motor
grader.
DAFTAR PUSTAKA
4. Apandi T. dan Sudana D., 1980, Geologi Lembar Ternate, Maluku Utara Skala
1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
9. Schmidt F.H., Ferguson JHA., 1951, Rainfall type based on wet and dry period
ratio for Indonesia with Western New Gurinea. Kementerian
Perhubungan.
11. Supriatna, S., 1980, Geologi Lembar Morotai, Maluku Utara Skala 1:250.000,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
12. Supriatna, S., 1995, Peta Geologi Lembar Waigeo, Irian Jaya Skala 1:250.000,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
13. Wentworth, C.K., 1922, A Scale of Grade and Slass Terms for Clastic Sediments.
Journal of Geology, 30: 377-392
79
LAMPIRAN A
SPESIFIKASI ALAT
81
82
Common Fields
Country Australia
Standard Fields
Make KOMATSU
Model PC300-8
Differentiator Bucket capacity - 1.61 m3
Year 2009
Category
Category Track Mounted
Backhoe
Bucket Capacity - m3 1.61
Bucket Width - mm 1500
Dig Depth - mm 7380
Reach at Ground 10920
Level - mm
Dig Depth to Cut 7180
2.44m - mm
Vertical Wall Max 6400
Depth - mm
Dump Height - mm 7050
Bucket Breakout - kgf 23100
Arm Breakout - kgf 17400
Drivetrain
Engine Make-Model Komatsu SAA6D114E-3
Net Engine Power 184
SAE Rated - kW
Engine Displacement 8.27
- lt
Number of Cylinders 6
Hydraulics
Pump Types HydrauMind (Hydraulic Mechanical Intelligence
New Design) system, closed-center system
84
Engine
Number of cylinders 6
Weights
Operation / Application
Gradeability (%) 70
Undercarriage
Related information
Hydraulic System
Service information
Communication systems
LAMPIRAN B
WAKTU KERJA
Tabel B.1
Hambatan Yang Dapat Dihindari (Alat Gali-Muat)
Hambatan Yang Dapat Dihindari (Alat Gali-Muat) Terlambat Waktu Kerja Produktif (Menit) Terlambat Setelah Waktu Istirahat (Menit)
Berhenti Berhenti
Terlambat Terlambat Interval Kelas 2,89 Interval Kelas 2,72
Sebelum Sebelum
Waktu Kerja Setelah Waktu
No. Waktu Waktu
Produktif Istirahat
Istirahat Pulang Interval Fi Xi Fi x Xi x̄ Interval Fi Xi Fi x Xi x̄
(menit) (menit) (menit) (menit) 0,00 2,89 1 1,45 1,446,932 0,00 2,72 1 1,36 1,361,818
1 17 12 15 17 2,90 5,80 8 4,35 3,480,636 2,73 5,63 0 4,18 0
2 16 19 16 10 5,81 8,70 0 7,25 0 5,64 8,53 0 7,08 0
3 5 0 14 16
8,71 11,61 0 10,16 0 8,54 11,44 0 9,99 0
4 0 18 10 15 12,29 13,44
11,62 14,51 1 13,06 1,306,238 11,45 14,34 8 12,89 1,031,373
5 17 17 14 10
14,52 17,41 20 15,97 319,325 14,35 17,24 7 15,80 1,105,721
6 12 12 16 15
17,42 20,32 0 18,87 0 17,25 20,15 14 18,70 2,617,984
7 5 18 15 10
Jumlah 30 71,11 3,686,406 Jumlah 16 5,130,329 2,150,712
8 16 17 10 16
9 15 19 16 17 53,25
10 17 12 15 16 Berhenti Sebelum Waktu Istirahat (Menit) Berhenti Sebelum Waktu Pulang (Menit)
11 5 18 14 10
12 5 17 15 15 Interval Kelas 3,23 Interval Kelas 2,89
13 17 12 10 0
14 16 19 16 17 Interval Fi Xi Fi x Xi x̄ Interval Fi Xi Fi x Xi x̄
15 5 19 14 10 0,00 3,23 1 1,62 1,617,159 0,00 2,89 1 1,45 1,446,932
16 15 12 14 17 3,24 6,14 0 4,69 0 2,90 5,80 0 4,35 0
17 16 17 10 16
6,15 9,04 0 7,60 0 5,81 8,70 0 7,25 0
18 15 18 16 10
9,05 11,95 8 10,50 8,399,181 8,71 11,61 8 10,16 8,126,817
19 17 12 15 15 13,59 13,93
11,96 14,85 7 13,40 9,381,987 11,62 14,51 0 13,06 0
20 5 19 10 15
21 16 17 15 16 14,86 17,75 14 16,31 2,282,938 14,52 17,41 21 15,97 3,352,912
22 15 12 16 17 17,76 20,66 0 19,21 0 17,42 20,32 0 18,87 0
23 16 18 10 17 Jumlah 30 5,411,204 4,077,227 Jumlah 30 5,223,954 4,180,063
24 15 18 0 10 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
25 17 17 14 16
26 5 12 10 15
27 17 19 16 15
28 15 18 10 16
29 5 17 15 10
30 16 19 14 17
Modus 5 12 10 10
Max 17 19 16 17
Min 0 0 0 0
88
Distribusi Frekuensi 6
89
Tabel B.2
Hambatan Yang Dapat Dihindari (Alat Angkut)
Hambatan Yang Dapat Dihindari (Alat Angkut)
(menit) (menit) (menit) (menit) Terlambat Waktu Kerja Produktif (Menit) Terlambat Setelah Waktu Istirahat (Menit)
1 12,6 6 10,5 10
2 8,2 9 7,7 16 Interval Kelas 3,10 Interval Kelas 3,15
3 15,7 14 16,5 9
4 8,2 11 7,7 17 Interval Fi Xi Fi x Xi x̄ Interval Fi Xi Fi x Xi x̄
5 17,2 15 17,5 18 0,00 3,10 1 1,55 1,549,068 0,00 3,15 1 1,57 1,574,602
6 15,7 6 0 9 3,11 6,21 0 4,66 0 3,16 6,31 7 4,73 3,313,664
7 12,6 16 18,5 18 6,22 9,11 7 7,66 5,364,242 6,32 9,21 4 7,77 3,106,136
8 17,2 9 7,7 17 9,12 12,01 0 10,57 0 9,22 12,12 3 10,67 3,200,761
14,04 10,53
9 8,2 14 16,5 9 12,02 14,92 4 13,47 5,388,372 12,13 15,02 10 13,57 1,357,307
10 18,2 6 10,5 16 14,93 17,82 12 16,37 1,964,975 15,03 17,92 5 16,48 8,238,465
Distribusi Frekuensi 6
89
90
Tabel B.3
Max 18 18 17 18
Min 0 0 0 0
Distribusi Frekuensi 6
90
91
Tabel B.4
Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari (Gali-Muat)
Keperluan
Rusak Mendadak Faktor Cuaca
No. Operator
19 15 60 200
Interval Fi Xi Fi x Xi x̄
20 12 120 0 0,00 51,07 24 25,53 6,128,181
21 16 300 0 51,08 102,15 0 76,61 0
22 11 0 0 102,16 153,22 0 127,69 0
153,23 204,30 1 178,77 1,787,686
23 13 0 0 66,40
204,31 255,38 4 229,85 9,193,871
24 10 0 0 255,39 306,46 1 280,92 280,925
25 12 0 300 306,47 357,54 0 332,00 0
Jumlah 30 1251,38 1,991,899
26 13 0 0
27 11 0 0 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
28 13 0 0
29 16 0 220
30 14 0 0
Modus 13 0 0
Max 17 320 300
Min 0 0 0
91
Distribusi Frekuensi 6
92
Tabel B.5
Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari (Angkut)
Keperluan
Rusak Mendadak Faktor Cuaca
No. Operator
16 16 0 0
Interval Kelas 61,28
17 17 0 0
18 13 0 0
Interval Fi Xi Fi x Xi x̄
19 18 0 240 0,00 61,28 24 30,64 7,353,817
20 15 0 0 61,29 112,36 0 86,83 0
21 19 0 0 112,37 163,44 0 137,90 0
22 14 0 0 163,45 214,52 0 188,98 0
81,04
23 16 0 0 214,53 265,59 2 240,06 4,801,208
265,60 316,67 3 291,14 8,734,158
24 13 0 0
316,68 367,75 1 342,22 3,422,168
25 15 0 300
Jumlah 30 1,317,769 2,431,135
26 16 0 0
27 14 0 0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
28 16 0 0
29 19 0 360
30 17 0 0
Modus 16 0 0
Max 19 240 360
Min 0 0 0
92
93
Tabel B.6
Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari
Distribusi Frekuensi 6
93
94
Tabel B.7
Waktu Kerja
Toleransi Total Total
Hari Kerja Jenis Kegiatan Waktu
Waktu (Jam) (Menit)
Jemput dan karyawan tiba 6:30 6:55 0:00 0,42 25
Persiapan Kerja 6:55 7:30 0:15 0,58 35
Kerja Produktif I 7:45 11:55 0:05 4,17 250
Senin - Kamis Istirahat 12:00 12:50 0:20 0,83 50
Sabtu, Minggu Kerja Produktif II 13:10 18:00 0:20 4,83 290
Persiapan Pulang 18:10 18:20 0:10 0,17 10
Jemput dan karyawan pulang 18:20 0:00 0 0
Waktu Tersedia 11,00 660
Waktu Produktif 9,00 540
Toleransi Total Total
Hari Kerja Jenis Kegiatan Waktu
Waktu (Jam) (Menit)
Jemput dan karyawan tiba 6:30 6:55 0:00 0,42 25
Persiapan Kerja 6:55 7:30 0:15 0,58 35
Kerja Produktif I 7:45 11:55 0:05 4,17 250
Jumat Istirahat 12:00 13:50 0:20 1,83 110
Kerja Produktif II 14:10 18:00 0:20 3,83 230
Persiapan Pulang 18:10 18:20 0:10 0,17 10
Jemput dan karyawan pulang 18:20 0:00 0 0
Waktu Tersedia 11,00 660
Waktu Produktif 8,00 480
Sumber : Data Pengamatan Lapangan PT SKM, 2016
Waktu produktif pada hari sabtu – kamis = 4,17 jam + 4,83 jam =9 jam/hari
Waktu produktif pada hari jum’at = 4,17 jam + 3,83 jam =8 jam/hari
2. Untuk mendapatkan waktu tersedia didapat dari total waktu kerja yang ada
(waktu produktif sabtu-kamis x jumlah hari) + (waktu produktif jum’at x jumlah hari)
Waktu produktif rata-rata =
Jumlah hari dalam 1 minggu
Tabel B.8
Effisiensi Kerja
Total Waktu
Keterangan Waktu Simbol
(Menit)
Kerja Produktif Wp 531,43
Hambatan Dapat Dihindari Wu 53,25
Hambatan Tidak Dapat Dihindari Wh 147,40
Kerja Efektif We 330,77
Effisiensi Kerja (Alat Gali-Muat) E 0,62
62,24%
Total Waktu
Keterangan Waktu Simbol
(Menit)
Kerja Produktif Wp 531,43
Hambatan Dapat Dihindari Wu 51,51
Hambatan Tidak Dapat Dihindari Wh 128,88
Kerja Efektif We 351,04
Effisiensi Kerja (Alat Angkut) E 0,66
66,06%
Total Waktu
Keterangan Waktu Simbol
(Menit)
Kerja Produktif Wp 531,43
Hambatan Dapat Dihindari Wu 56,40
Hambatan Tidak Dapat Dihindari Wh 99,98
Kerja Efektif We 375,04
Effisiensi Kerja PT SKM E 0,71
70,57%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
We = Wp – (Wu +Wh)
= 330,77 menit/hari
= 351,04 menit/hari
= 375,04 menit/hari
96
2. Untuk mengetahui berapa efisiensi kerja yang ada di PT Sinar Karya Mustika
didapat dari :
330,77 menit/hari
Eff alat gali-muat = x 100%
531,43 menit/hari
= 62,24 %
351,04 menit/hari
Eff alat angkut = x 100%
531,43 menit/hari
= 66,06 %
375,04 menit/hari
Eff PT SKM = x 100%
531,43 menit/hari
= 70,57 %
LAMPIRAN C
EFFESIENSI ALAT
Tabel C1
Effesiensi Mesin Pada Kegiatan Penambangan Nikel di PT SKM
EFFESIENSI MESIN ALAT GALI-MUAT ANGKUT PENAMBANGAN NIKEL
HOUR %
ALAT
Actual Work (W) Repair&Maintenance (R) Standby (S) Total MA PA UA EU
Dump Truck 528,2 12 479,8 1020 97,78 98,82 52,40 51,78
Excavator 451,4 12 652,6 1116 97,41 98,92 40,89 40,45
Bulldozer 167,8 12 204,2 384 93,33 96,88 45,11 43,70
Motor Grader 125,9 12 246,1 384 91,30 96,88 33,84 32,79
LT MAINHUL DYNA 120 12 155 287 90,91 95,82 43,64 41,81
LT MAINHUL HYNO 101,2 12 160 273 89,40 95,61 38,74 37,04
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
Efektifitas kerja alat dapat kita amati dari ketiga parameter, yaitu yang pertama adalah actual work (w), repair and maintenance
(r) dan standby (s). Dari ketiga parameter ini dapat dihitung beberapa hal, yaitu :
MA : Mechanical Availibility adalah presentase antara working hour dengan penjumlahan working hour dan repair.
PA : Physical Availability adalah kondisi yang menunjukan keadaan fisik suatu alat (kondisi alat).
EU : Effective Utilization adalah perbandingan antara working hour dengan penjumlahan antara working hour, delay dan repair.
97
97
98
528,2
MADump Truck = x 100 % = 97,78 %
528,2+12
451,4
MAExcavator = x 100 % = 97,41 %
451,4+12
167,8
MABuldozer = x 100 % = 93,33 %
167,8+12
528,2+479,8
PADump Truck = x 100 % = 98,82 %
1020
451,4+652,6
PAExcavator = x 100 % = 98,92 %
1116
167,8+204,2
PABuldozer = x 100 % = 96,88 %
384
528,2
UADump Truck = x 100 % = 52,40 %
528,2+479,8
451,4
UAExcavator = x 100 % = 40,89 %
451,4+652,6
167,8
UABuldozer = x 100 % = 45,11 %
167,8+204,2
528,2
EUDump Truck = x 100 % = 51,78 %
1020
451,4
EUExcavator = x 100 % = 40,45 %
1116
167,8
EUBuldozer = x 100 % = 43,70 %
384
LAMPIRAN D
Tabel D.1
Umur Ekonomis Alat
Umur Ekonomis
Unit
Tahun Jam
Dump Truck 8 16000
Bulldozer 5 10000
Excavator 5 10000
Motor Grader 5 10000
Sumber: Kepmen PU No.385/KPTS/1988 tentang pedoman perbaikan peralatan
Tabel D.2
Jam Kerja Efektif PT SKM
Jam Kerja Efektif
Waktu Satuan
375,04 menit/hari
6,251 jam/hari
193,772 jam/bulan
2,325,269 jam/tahun
Sumber : Data Hasil Penelitian Tugas Akhir, 2016
Dari tabel D.2 dapat dilihat bahwa Jam kerja efektif merupakan waktu yang
dihasilkan dari total kerja produktif dan telah dikurangi oleh setiap hambatan-
hambatan. Dimana PT SKM dapat bekerja secara efektif untuk mencapai produksi
yaitu selama 6,25 jam/hari. Sedangkan untuk mengetahui jam kerja dalam satuan
bulan didapat dari hasil perkalian antara total waktu efektif dalam satuan jam/hari
100
101
Tabel D.3
Jam Kerja Alat
Jam Kerja Alat
Unit January Febuary Maret April Rata-Rata
Jam/Hari Jam/Hari Jam/Tahun
Dump Truck 6,65 6,89 5,73 5,32 61,475 2286,87
Bulldozer 4,99 4,89 4,26 4,13 45,675 1699,11
Excavator 6,08 5,65 4,88 6,32 57,325 2132,49
Motor Grader 5 5,25 4,12 3,98 45,875 1706,55
Sumber : Data Hasil Penelitian Tugas Akhir, 2016
Pada tabel D.3 dapat dilihat bahwa jam kerja alat merupakan jam yang dimana
alat tersebut bekerja untuk mencapai produksi, pada jam kerja alat ini data didapat
dari jumlah rata-rata HM (house meter) dari setiap alat. Sehingga dapat terlihat bahwa
setiap alat memiliki jam kerja yang berbeda-beda untuk mendapatkan produksi sesuai
Tabel E.1
Rincian Pembelian Alat Utama dan Pendukung
Jenis Alat Utama Type Unit Harga/Unit Biaya Pembelian Alat
EXCAVATOR KOMATSU PC300-8 3 Rp 1.429.217.353,00 Rp 4.287.652.059,00
EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 2 Rp 1.015.000.000,00 Rp 2.030.000.000,00
EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 3 Rp 800.000.000,00 Rp 2.400.000.000,00
DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 13 Rp 776.000.000,00 Rp 10.088.000.000,00
Total Pembelian Alat Utama Rp 18.805.652.059,00
Jenis Alat Pendukung Type Unit Harga/Unit Biaya Pembelian Alat
BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 1 Rp 1.375.000.000,00 Rp 1.375.000.000,00
SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1 Rp 776.000.000,00 Rp 776.000.000,00
DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1 Rp 776.000.000,00 Rp 776.000.000,00
MOTOR GRADER LIUGONG CLG418III 1 Rp 787.500.000,00 Rp 787.500.000,00
LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 1 Rp 289.950.000,00 Rp 289.950.000,00
LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 1 Rp 280.300.000,00 Rp 280.300.000,00
HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 3 Rp 312.100.000,00 Rp 936.300.000,00
PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 1 Rp 121.000.000,00 Rp 121.000.000,00
Total Pembelian Alat Pendukung Rp 5.342.050.000,00
Sub Total Rp 24.147.702.059,00
Sumber : PT Sinar Karya Mustika, 2016
102
102
103
Dari tabel diatas dapat dilihat rincian dalam pembelian alat baik itu alat utama
atau alat pendukung, hal ini diperlukan karena PT SKM sendiri tidak memberlakukan
sistem sewa alat sehingga data pembelian alat yang dibutuhkan untuk proses
perhitungan pada owning cost yang dimiliki perusahaan, selain itu pada tabel diatas
terlihat bahwa harga/unit merupakan harga pada saat unit tersebut dibeli, sedangkan
Biaya pembelian alat = Harga pada setiap unit x Jumlah unit yang tersedia
Dari perhitungan diatas dapat diketahui total pembelian alat utama PT SKM yaitu
Rp18.805.652.059,00
SKM yaitu Rp5.342.050.000,00, dan total keseluruhan pembelian alat didapat dari
total antara biaya yang dikeluarkan untuk pembelian alat utama dan biaya yang
OWNING COST
Tabel F.1
Trade In Value
Sumber : Data extracted on 21 Apr 2016 01:09 UTC (GMT) from OECD.Stat
Dari tabel F.1 terlihat nilai trade in value yang berdasarkan pada data statistic
OECD dimana nilai yang dipilih untuk trade in value pada perhitungan owning cost
adalah nilai rest of the world (nilai rata-rata di seluruh dunia) yaitu 9,88%.
105
106
Tabel F.2
Interest
BI Rate
(Berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur)
Tanggal BI Rate
17 Maret 2016 6,75%
18 Februari 2016 7.00%
14 Januari 2016 7,25%
17 Desember 2015 7,5%
17 Nopember 2015 7,5%
15 Oktober 2015 7,5%
17-Sep-15 7,5%
18 Agustus 2015 7,5%
14 Juli 2015 7,5%
18 Juni 2015 7,5%
19 Mei 2015 7,5%
14-Apr-15 7,5%
17 Maret 2015 7,5%
17 Februari 2015 7,5%
Untuk nilai tax and insurance didapat berdasarkan data dari aglo info
Indonesia,2016 yang membahas mengenai besarnya nilai pajak dan asuransi yang
dikeluarkan khususnya di Indonesia, income tax rate Indonesia berada pada angka
5% - 30%, sehingga dari nilai tersebut didapat nilai tengah untuk income tax rate
Tabel F.3
Owning Cost Excavator Komatsu PC-300
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
EX KOMATSU PC 300
1 Umur Alat (Jam) 10.000,00
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.132,49
4 Harga (Rp) 1.429.217.353,00
5 Trade in Value (Rp) 141.206.674,48
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 120.798,75
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 2
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 98.581,01
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 467.825.144,47
Total Owning Cost (Rp/Jam) 201.191,81
Total Owning Cost Alat 402.383,63
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
Untuk umur alat, jam penggunaan alat (annual use in hours) dan harga
pembelian alat disesuaikan dengan data yang sebelumnya telah diolah. Ketiga data
tersebut akan berpengaruh pada komponen dalam perhitungan owning cost lainnya,
berikut adalah untuk mendapatkan total dari owning cost yang dikeluarkan.
= 0,098 x Rp 1.429.217.353,00
= Rp 141.206.674,48
Rp 1.429.217.358,00-Rp 141.206.674,48
= 5 tahun x 2.132,49jam/tahun
= Rp 120.798,75
(5 -1 ) x (1-0,098)
=1-
2x5
= 0,64
Faktor x Harga Alat x (Interest+Tax and Insurance)
Interest,tax and insurance = Annual Use In Hours
108
= Rp 98.581,01
Total owning cost = (Depresiasi + Interest,Tax and Insurance) x Annual Use InHours
= Rp 467.825.144,47/tahun
Sehingga total owning cost untuk alat excavator komatsu PC 300 yaitu Rp
467.825.144,47/tahun.
Tabel F.4
Owning Cost Excavator Komatsu PC-200
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
EX KOMATSU PC 200
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.132,49
4 Harga (Rp) 1.015.000.000
5 Trade in Value (Rp) 100.282.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 85.788,73
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 3
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 70.010,15
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 332.239.544,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 142.882,18
Total Owning Cost Alat 428.646,54
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
= 0,098 x Rp 1.015.000.000
= Rp 100.282.000,00
Rp 1.015.000.000 - Rp 100.282.000,00
= 5 tahun x 2.132,49jam/tahun
= Rp 85.788,73
(5 -1 ) x (1-0,098)
=1-
2x5
109
= 0,64
Faktor x Harga Alat x (Interest+Tax and Insurance)
Interest,tax and insurance = Annual Use In Hours
= Rp 70.010,15
Total owning cost = (Depresiasi + Interest,Tax and Insurance) x Annual Use InHours
= Rp 332.239.544,00/tahun
Sehingga total owning cost untuk alat excavator Komatsu PC-200 yaitu Rp
332.239.544,00/tahun.
Tabel F.5
Owning Cost Excavator Hitachi PC-200
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
EX HITACHI PC 200
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.132,49
4 Harga (Rp) 800.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 79.040.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 67.616,73
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 3
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 55.180,41
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 261.863.680,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 112.616,50
Total Owning Cost Alat 337.849,49
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
= 0,098 x Rp 800.000.000,00
= Rp 79.040.000,00
Rp 800.000.000,00 - Rp 79.040.000,00
= 5 tahun x 2.132,49jam/tahun
= Rp 67.616,73
110
(5 -1 ) x (1-0,098)
=1-
2x5
= 0,64
Faktor x Harga Alat x (Interest+Tax and Insurance)
Interest,tax and insurance = Annual Use In Hours
= Rp 55.180,41
Total owning cost = (Depresiasi + Interest,Tax and Insurance) x Annual Use InHours
= Rp 261.863.680,00/tahun
Sehingga total owning cost untuk alat excavator Hitachi PC-200 yaitu Rp
261.863.680,00/tahun.
Tabel F.6
Owning Cost Dozer D85ESS
ALAT PENDUKUNG
NO KETERANGAN
DZ D85ESS
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 1.699,11
4 Harga (Rp) 1.375.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 135.850.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 145.858,71
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 1
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 119.031,85
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 450.078.200,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 193.559,60
Total Owning Cost Alat 193.559,60
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
= 0,098 x Rp 1.375.000.000,00
= Rp 135.850.000,00
111
Rp 1.375.000.000,00 - Rp 135.850.000,00
= 5 tahun x 1.699,11jam/tahun
= Rp 145.858,71
(Umur Alat -1 ) x (1-Trade In Value)
Faktor = 1− 2 x Umur Alat
(5 -1 ) x (1-0,098)
=1-
2x5
= 0,64
Faktor x Harga Alat x (Interest+Tax and Insurance)
Interest,tax and insurance = Annual Use In Hours
= Rp 119.031,85
Total owning cost = (Depresiasi + Interest,Tax and Insurance) x Annual Use InHours
= Rp 450.078.200,00/tahun
450.078.200,00/tahun
Tabel F.7
Owning Cost Dump Truck
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
DT Hino PS
1 Umur Alat (Jam) 16.000
2 Umur Alat (Tahun) 8
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.286,87
4 Harga (Rp) 776.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 76.668.800,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 38.225,35
7 Faktor 0,61
8 Jumlah Alat 2
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 47.274,13
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 195.526.198,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 84.087,55
Total Owning Cost Alat 168.175,10
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
112
= 0,098 x Rp 776.000.000,00
= Rp 76.668.800,00
Rp 776.000.000,00 - Rp 76.668.800,00
= 5 tahun x 2.286,87jam/tahun
= Rp 38.225,35
(5 -1 ) x (1-0,098)
=1-
2x5
= 0,64
Faktor x Harga Alat x (Interest+Tax and Insurance)
Interest,tax and insurance = Annual Use In Hours
= Rp 47.274,13
Total owning cost = (Depresiasi + Interest,Tax and Insurance) x Annual Use InHours
= Rp 195.526.198,00/tahun
Sehingga total owning cost untuk alat Dump Truck Hino Ps yaitu Rp
195.526.198,00/tahun
113
Tabel F.8
Owning Cost Dump Truck
ALAT UTAMA
NO KETERANGAN
DT Hino TI
1 Umur Alat (Jam) 16.000
2 Umur Alat (Tahun) 8
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 2.286,87
4 Harga (Rp) 776.000.000,00
5 Trade in Value (Rp) 76.668.800,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 38.225,35
7 Faktor 0,61
8 Jumlah Alat 13
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 47.274,13
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 195.526.198,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 84.087,55
Total Owning Cost Alat 1.093.138,15
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
= 0,098 x Rp 776.000.000,00
= Rp 76.668.800,00
Rp 776.000.000,00 - Rp 76.668.800,00
= 5 tahun x 2.286,87jam/tahun
= Rp 38.225,35
(5 -1 ) x (1-0,098)
=1-
2x5
= 0,64
Faktor x Harga Alat x (Interest+Tax and Insurance)
Interest,tax and insurance = Annual Use In Hours
= Rp 47.274,13
Total owning cost = (Depresiasi + Interest,Tax and Insurance) x Annual Use InHours
= Rp 195.526.198,00/tahun
Sehingga total owning cost untuk alat Dump Truck Hino TI yaitu Rp
195.526.198,00/tahun
Tabel F.9
Owning Cost Motor Grader
ALAT PENDUKUNG
NO KETERANGAN
MOTOR GRADER
1 Umur Alat (Jam) 10.000
2 Umur Alat (Tahun) 5
3 Annual Use In Hours (jam/tahun) 1.706,55
4 Harga (Rp) 787.500.000,00
5 Trade in Value (Rp) 77.805.000,00
6 Depreciation (Rp/jam/tahun) 83.173,07
7 Faktor 0,64
8 Jumlah Alat 1
9 Interest. Tax and Insurance (Rp/jam/tahun) 67.875,57
Total Owning Cost (Rp/Tahun) 257.772.060,00
Total Owning Cost (Rp/Jam) 110.856,86
Total Owning Cost Alat 110.856,86
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
= 0,098 x Rp 787.500.000,00
= Rp 77.805.000,00
Rp 787.500.000,00 - Rp 77.805.000,00
= 5 tahun x 1.706,55jam/tahun
= Rp 83.173,07
(5 -1 ) x (1-0,098)
=1-
2x5
= 0,64
Faktor x Harga Alat x (Interest+Tax and Insurance)
Interest,tax and insurance = Annual Use In Hours
= Rp 67.875,57
Total owning cost = (Depresiasi + Interest,Tax and Insurance) x Annual Use InHours
= Rp 257.772.060,00/tahun
257.772.060,00/tahun.
LAMPIRAN G
Tabel G.1
Ongkos Pergantian Ban
UMUR
HARGA BAN UMUR BAN Jumlah
ALAT TYPE BAN Biaya
(Rp)
(Tahun) (Jam/Tahun) Ban (Rp/jam/tahun)
SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2.675.000.00 8 18.295.0 10 1.462,15
DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2.675.000.00 8 18.295.0 10 1.462,15
DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 2.675.000.00 8 18.295.0 10 1.462,15
MOTOR GRADER LIUGONG 6.381.578.93 8 13.652.4 4 1.869,73
LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 2.675.000.00 8 18.602.2 10 1.438,01
LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 2.675.000.00 8 18.602.2 10 1.438,01
HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 1.742.204.00 8 18.602.2 4 374,62
PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 1.742.204.00 8 18.602.2 4 374,62
Total 9.881,44
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
116
LAMPIRAN H
Tabel H.1
Ongkos Reparasi Ban
Biaya yang dikeluarkan untuk ongkos reparasi ban merupakan biaya yang
sesuai dengan harga ban yang terbaru. Sehingga biaya reparasi ban ini hasil dari
survei mengenai data dari harga masing-masing ban yang sesuai dengan ban yang
117
LAMPIRAN I
Tabel I.1
Ongkos Minyak Pelumas
Waktu
KAPASITAS JUMLAH HARGA JUMLAH BIAYA TOTAL BIAYA
Pemakaian
NO JENIS ALAT TYPE HP TANGKI PEMAKAIAN (q) (Rp/Liter) ALAT PEMAKAIAN PEMAKAIAN
Oli
LITER (jam) (LITER/JAM) Rp/JAM Rp/JAM
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 260 200 250 5,588 29.000,00 1 162.053,02 162.053,02
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 116 400 250 3,736 29.000,00 1 108.349,81 108.349,81
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 170 400 250 4,731 29.000,00 1 137.188,52 137.188,52
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 200 206 250 4,507 29.000,00 1 130.706,02 130.706,02
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 200 200 250 4,483 29.000,00 1 130.010,02 130.010,02
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 260.0 200 250 5,588 29.000,00 1 162.053,02 162.053,02
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 260.0 200 300 5,455 29.000,00 7 158.186,36 1.107.304,50
8 MOTOR GRADER LIUGONG 197 230 250 4,548 29.000,00 1 131.887,87 131.887,87
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 130.0 100 250 2,794 29.000,00 1 81.026,51 81.026,51
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 130.0 100 250 2,794 29.000,00 1 81.026,51 81.026,51
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 144 80 250 2,972 29.000,00 2 86.183,21 172.366,43
12 PANTHER (station) TBR 54F TURBO LM 80 55 250 1,693 29.000,00 1 49.104,01 49.104,01
TOTAL 2.453.076,24
TOTAL PER HARI ( 9 JAM KERJA PER HARI ) 22.077.686,16
TOTAL PER BULAN 684.408.271,02
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
118
118
119
pelumas perlu diketahui terlebih dahulu HP dari setiap alat, dimana HP tersebut
didapat dari masing-masing mesin dari alat tersebut, selain itu perlu diketahui terlebih
dahulu kapasitas tangki dari setiap alat namun dalam hal ini kapasitas tangki yang
diperlukan yaitu dalam satuan gallon sehingga perlu ada konversi dari liter ke gallon,
1 liter sama dengan 0,2642 galon. Untuk mendapatkan biaya penggunaan minyak
lb
HP x 0,6 x 0,06 jam Kapasitas Tangki
hp
Jumlah pemakaian : +
7,4 lb/galon Waktu Pemakaian Oli
Total Biaya Pemakaian Alat : Biaya pemakaian alat x jumlah alat tersedia
lb
260 x 0,6 x 0,06 jam 52,83 galon
hp
Jumlah pemakaian: + = 1,476 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 5,58 liter/jam
lb
116 x 0,6 x 0,06 jam 105,67 galon
hp
Jumlah pemakaian: + = 0,987galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 3,74 liter/jam
lb
170 x 0,6 x 0,06 jam 105,67 galon
hp
Jumlah pemakaian: + = 1,250galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 4,731 liter/jam
BulldozerKomatsu D85ESS
lb
200 x 0,6 x 0,06 jam 54,42 galon
hp
Jumlah pemakaian: + = 1,191 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 4,507 liter/jam
lb
200 x 0,6 x 0,06 jam 52,83 galon
hp
Jumlah pemakaian: + =1,184 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 4,483 liter/jam
lb
260 x 0,6 x 0,06 jam 52,83 galon
hp
Jumlah pemakaian: + =1,476 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 5,588 liter/jam
lb
260 x 0,6 x 0,06 jam 52,83 galon
hp
Jumlah pemakaian: + =1,441 galon/jam
7,4 lb/galon 300 jam
=5,455 liter/jam
Motor Grader
lb
197x 0,6 x 0,06 jam 60,76 galon
hp
Jumlah pemakaian: + =1,201 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 4,548 liter/jam
lb
130x 0,6 x 0,06 jam 26,42 galon
hp
Jumlah pemakaian: + =0,738 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 2,794 liter/jam
lb
144x 0,6 x 0,06 jam 21,13 galon
hp
Jumlah pemakaian: + = 0,785 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 2,972 liter/jam
Panther Station
lb
80x 0,6 x 0,06 jam 14,53 galon
hp
Jumlah pemakaian: + = 0,447 galon/jam
7,4 lb/galon 250 jam
= 1,693 liter/jam
BIAYA GREASE
Tabel J.1
Ongkos Grease
KEBUTUHAN HARGA Jam Kerja BIAYA
Hari Kerja BIAYA GREASE
NO JENIS ALAT TYPE GREASE GREASE Alat GREASE
(Kg/hari) (Rp/Kg) per Tahun (Jam/Tahun) Rp/Tahun Rp/Jam
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 3 27.550,00 324 2.132,49 26.778.600,00 12.557,43
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 1 9.183,33 324 2.132,49 2.975.400,00 1.395,27
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 2 18.366,67 324 2.132,49 11.901.600,00 5.581,08
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 3,5 32.141,67 324 1.699,11 36.448.650,00 21.451,61
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2,5 22.958,33 324 2.286,87 18.596.250,00 8.131,75
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 2,5 22.958,33 324 2.286,87 18.596.250,00 8.131,75
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 2,5 22.958,33 324 2.286,87 18.596.250,00 8.131,75
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 2,5 22.958,33 324 2.325,27 18.596.250,00 7.997,46
Total 85.298,48
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
Untuk mendapatkan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk grease didapat dari :
Biaya Grease (tahun) = Kebutuhan grease (kg/hari) x harga grease (Rp/kg) x hari
kerja (tahun)
= Rp 26.778.600/tahun = Rp 12.557,43/jam
= Rp 2.975.400,00/tahun = Rp 1.395,27/jam
= Rp 11.901.600,00/tahun = Rp 5.581,08/jam
= Rp 36.448.650,00/tahun = Rp 21.451,61/jam
123
124
Biaya grease Truck HinoPS & TI = 2,5 kg/hari x Rp 22.958,33 x 324 hari/tahun
= Rp 18.596.250,00/tahun = Rp 8.131,75/jam
= Rp 6.694.650,00/tahun = Rp 3.922,91/jam
= Rp 18.596.250,00/tahun = Rp 7.997,46/jam
LAMPIRAN K
BIAYA FILTER
Tabel K.1
Ongkos Oil Filter
KEBUTUHAN HARGA
BIAYA FILTER (Rp)
NO JENIS ALAT TYPE FILTER FILTER
PER HARI (Rp) PER HARI PER JAM
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 2 85.000,00 170.000,00 27.196,85
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 2 85.000,00 170.000,00 27.19685
HITACHI ZX 200-
3 EXCAVATOR 3 85.000,00 255.000,00 40.795,27
5G
KOMATSU D85
4 BULLDOZER 2 85.000,00 170.000,00 27.196,85
ESS
SERVICE TRUCK 10
5 HINO FM 260 PS 3 85.000,00 255.000,00 40.795,27
RODA
DUMP TRUCK 10
6 HINO FM 260 PS 3 85.000,00 255.000,00 40.795,27
RODA
DUMP TRUCK 10
7 HINO FM 260 TI 3 85.000,00 255.000,00 40.795,27
RODA
8 MOTOR GRADER LIUGONG 2 85.000,00 170.000,00 27.196,85
LIGHT TRUCK
9 DYNA 130 HT 3 85.000,00 255.000,00 40.795,27
MAINHAUL
LIGHT TRUCK
10 HINO 130 HT 3 85.000,00 255.000,00 40.795,27
MAINHAUL
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 0 85.000,00 - -
TBR 54F TURBO
12 PANTHER (station) 0 85.000,00 - -
LM
TOTAL 353.559,05
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk oil filter didapat dari
125
126
Tabel K.2
Ongkos Fuel Filter
KEBUTUHAN HARGA
BIAYA FILTER (Rp)
NO JENIS ALAT TYPE FILTER FILTER
PER HARI (Rp) PER HARI PER JAM
KOMATSU PC
1 EXCAVATOR
300 2 95.000,00 190.000,00 30.396,48
KOMATSU PC
2 EXCAVATOR
200 2 95.000,00 190.000,00 30.396,48
HITACHI ZX 200-
3 EXCAVATOR
5G 3 95.000,00 285.000,00 45.594,72
KOMATSU D85
4 BULLDOZER
ESS 1 95.000,00 95.000,00 15.198,24
SERVICE TRUCK 10
5 HINO FM 260 PS
RODA 1 95.000,00 95.000,00 15.198,24
DUMP TRUCK 10
6 HINO FM 260 PS
RODA 1 95.000,00 95.000,00 15.198,24
DUMP TRUCK 10
7 HINO FM 260 TI
RODA 1 95.000,00 95.000,00 15.198,24
8 MOTOR GRADER LIUGONG 2 95.000,00 190.000,00 30.396,48
LIGHT TRUCK
9 DYNA 130 HT
MAINHAUL 3 95.000,00 285.000,00 45.594,72
LIGHT TRUCK
HINO 130 HT
10 MAINHAUL 3 95.000,00 285.000,00 45.594,72
TOYOTA PICK
11 HILUX (double cabin)
UP 1 95.000,00 95.000,00 15.198,24
TBR 54F TURBO
PANTHER (station)
12 LM 1 95.000,00 95.000,00 15.198,24
TOTAL 319.163,03
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk fuel filter didapat dari
Tabel K.3
Ongkos Air Filter
KEBUTUHAN HARGA
BIAYA FILTER (Rp)
NO JENIS ALAT TYPE FILTER FILTER
PER HARI (Rp) PER HARI PER JAM
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300
2 140.000,00 280.000.00 44.794,81
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200
2 140.000,00 280.000,00 44.794,81
HITACHI ZX 200-
3 EXCAVATOR
5G 3 140.000,00 420.000,00 67.192,22
KOMATSU D85
4 BULLDOZER
ESS 2 140.000,00 280.000,00 44.794,81
SERVICE TRUCK 10
5 HINO FM 260 PS
RODA 1 140.000,00 140.000,00 22.397,41
DUMP TRUCK 10
6 HINO FM 260 PS
RODA 1 140.000,00 140.000,00 22.397,41
DUMP TRUCK 10
7 HINO FM 260 TI
RODA 1 140.000,00 140.000,00 22.397,41
MOTOR GRADER LIUGONG
8 2 140.000,00 280.000,00 44.794,81
LIGHT TRUCK
9 DYNA 130 HT
MAINHAUL 1 140.000,00 140.000,00 22.397,41
LIGHT TRUCK
HINO 130 HT
10 MAINHAUL 1 140.000,00 140.000,00 22.397,41
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP
0 140.000,00 - -
TBR 54F TURBO
PANTHER (station)
12 LM 0 140.000,00 - -
TOTAL 358.358,49
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk air filter didapat dari
BIAYA REPARASI
Tabel L.1
Ongkos Reparasi
BIAYA SERVICE (Rp)
NO JENIS ALAT TYPE PER
PER BULAN JAM/BULAN
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 4.000.000,00 20.642,77
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 4.000.000,00 20.642,77
HITACHI ZX 200-
3 EXCAVATOR 4.000.000,00 20.642,77
5G
KOMATSU D85
4 BULLDOZER 3.000.000,00 15.482,08
ESS
SERVICE TRUCK 10
5 HINO FM 260 PS 1.500.000,00 7.741,04
RODA
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 1.500.000,00 7.741,04
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 1.500.000,00 7.741,04
8 MOTOR GRADER LIUGONG 1.700.000,00 8.773,18
LIGHT TRUCK
9 DYNA 130 HT 1.500.000,00 7.741,04
MAINHAUL
LIGHT TRUCK
HINO 130 HT 1.500.000,00 7.741,04
10 MAINHAUL
11 HILUX (double cabin) TOYOTA PICK UP 600.000,00 3.096,42
TBR 54F TURBO
PANTHER (station) 600.000,00 3.096,42
12 LM
TOTAL 131.081,59
Sumber : PT Sinar Karya Mustika,2016
129
LAMPIRAN M
OPERATOR WAGE
Tabel M.1
Operator Wage PT SKM
N Jm
Jabatan Gaji (Rp) Gaji/Bulan (Rp)
o l
1 Deputy Project Manager 1 15.000.000,00 15.000.000,00
2 Project Manager 1 12.000.000,00 12.000.000,00
Daftar tenaga kerja technical & Adm
Superintendent Geologi.
1 1 9.000.000,00 9.000.000,00
Survey&Planing
2 Superintendent Tambang 1 9.000.000,00 9.000.000,00
3 Superintendent HRD. Adm&Humas 1 6.000.000,00 6.000.000,00
4 Supervisor Tambang 1 7.500.000,00 7.500.000,00
5 Supervisor HRGA 1 6.000.000,00 6.000.000,00
6 Surveyor 2 6.500.000,00 13.000.000,00
7 Safety Officer 1 5.000.000,00 5.000.000,00
8 Tukang Masak 4 1.200.000,00 4.800.000,00
9 Satpam 2 2.000.00,00 4.000.000,00
Daftar Tenaga KerjaOpersai.Produksi&Suport
1 Superintendent Bengkel dan Gudang 2 6.500.000,00 13.000.000,00
2 Checker Pabrik 1 2.000.000,00 2.000.000,00
3 Mekanik 2 2.500.000,00 5.000.000,00
4 Helper 3 1.900.000,00 5.700.000,00
Operator & Supir
1 PC 300 - 8 Komatsu 5 2.500.000,00 12.500.000,00
2 PC 200 - 8 Komatsu 4 2.500.000,00 10.000.000,00
3 ZX 200-5G Hitachi 3 2.200.000,00 6.600.000,00
4 Dozer D85 ESS Komatsu 1 2.000.000,00 2.000.000,00
5 260 FM Hino 8 2.300.000,00 18.400.000,00
6 260 TI Hino 7 2.300.000,00 16.100.000,00
7 Grader CLG418III Liugong 1 2.000.000,00 2.000.000,00
8 Water Tank 1 1.900.000,00 1.900.000,00
9 Fuel Tank 1 1.900.000,00 1.900.000,00
TOTAL 55 188.400.000,00
Sumber : PT Sinar Karya Mustika, 2016
130
LAMPIRAN N
Tabel N.1
Ongkos Bahan Bakar
Effisiensi JUMLAH PEMAKAIAN
Hagra BBM Biaya Pemakaian
No Jenis Alat Model Type Kerja Mesin
(GALLON/JAM) (LITER/JAM) (Rp/Liter) BBM/ Jam (Rp)
Desimal % Desimal %
1 EXCAVATOR KOMATSU PC 200 0,62 62 0,40 40,4 25,4 96,23 9.973,45 959.743,80
2 EXCAVATOR KOMATSU PC 300 0,62 62 0,40 40,4 25,4 96,23 9.973,45 959.743,80
3 EXCAVATOR HITACHI ZX 200-5G 0,62 62 0,40 40,4 25,4 96,23 9.973,45 959.743,80
4 BULLDOZER KOMATSU D85 ESS 0,62 62 0,44 43,7 23,5 89,07 9.973,45 888.366,03
5 SERVICE TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 0,66 66 0,52 51,8 18,7 70,82 9.973,45 706.360,35
6 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 PS 0,66 66 0,52 51,8 18,7 70,82 9.973,45 706.360,35
7 DUMP TRUCK 10 RODA HINO FM 260 TI 0,66 66 0,52 51,8 18,7 70,82 9.973,45 706.360,35
8 MOTOR GRADER LIUGONG 0,62 62 0,33 32,8 31,4 118,72 9.973,45 1.184.017,63
9 LIGHT TRUCK MAINHAUL DYNA 130 HT 0,66 66 0,42 41,8 1,1 4 9.973,45 39.893,80
10 LIGHT TRUCK MAINHAUL HINO 130 HT 0,66 66 0,37 37,0 1,1 4 9.973,45 39.893,80
TOTAL BIAYA PENGGUNAAN BBM / JAM (Rp) 7.150.483,69
TOTAL BIAYA PENGGUNAAN BBM / HARI (Rp) 64.354.353,17
TOTAL BIAYA PENGGUNAAN BBM / BULAN (Rp) 1.994.984.948,21
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir, 2016
131
130
132
100 100
Jumlah pemakaian : x x 6,4
efisiensi kerja efisiensi mekanik
Berikut adalah perhitungan untuk mengetahui biaya bahan bakar yang harus
100 100
Jumlah pemakaian = x x 6,4
62 40,4
= Rp 959.744 liter/jam
100 100
Jumlah pemakaian = x x 6,4
62 40,4
= Rp 959.744 liter/jam
100 100
Jumlah pemakaian = x x 6,4
62 40,4
Bulldozer
100 100
Jumlah pemakaian = x x 6,4
62 43,7
Dump Truck
100 100
Jumlah pemakaian = x x 6,4
62 51,8
Motor Grader
100 100
Jumlah pemakaian = x x 6,4
62 32,8
Tabel O.1
Tingkat Suku Bunga
Bank Persero Bank Pemerintah Daerah Bank Swasta Nasional Bank Asing dan Bank Campuran Bank Umum
Periode BI Rate
Modal Modal Modal Modal Modal
Investasi Konsumsi Investasi Konsumsi Investasi Konsumsi Investasi Konsumsi Investasi Konsumsi
Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja
2015
Januari 7.75 12.52 11.47 12.64 13.56 12.25 13.40 13.31 13.02 13.45 10.39 10.59 28.46 12.76 12.29 13.62
Februari 7.50 12.55 11.45 12.68 13.38 12.13 13.47 13.29 13.03 13.51 10.26 10.51 28.59 12.74 12.27 13.68
Maret 7.50 12.65 11.49 12.67 13.71 12.37 13.49 13.36 13.06 13.52 10.26 10.47 28.62 12.82 12.32 13.68
April 7.50 12.64 11.45 12.72 13.71 12.36 13.48 13.25 13.06 13.58 10.23 10.77 28.79 12.75 12.32 13.73
Mei 7.50 12.61 11.45 12.74 13.72 12.38 13.49 13.20 13.02 13.62 10.21 10.75 28.97 12.72 12.30 13.76
Juni 7.50 12.60 11.46 12.84 13.74 12.39 13.49 13.17 13.02 13.67 10.18 10.60 29.13 12.70 12.29 13.82
Juli 7.50 12.59 11.45 12.99 13.47 12.45 13.50 13.03 12.87 13.56 10.30 10.67 28.95 12.63 12.21 13.82
Agustus 7.50
September
Sumber : BI Rate dan suku bunga kredit rupiah menurut kelompok bank, 2014-2015
Sesuai dengan tabel O.1 mengenai tingkat suku bunga yang akan digunakan, pada penelitian ini digunakan tingkat suku bunga
sebesar 12%, dimana angka tersebut di dapat dari rata-rata perolehan tingkat suku Bungan di tahun 2015 dengan berpatok pada bank
umum.
134
134
135
Tabel O.2
Tingkat Inflasi
2015 2016
Bulan
IHK Inflasi IHK Inflasi
Januari 118,71 -0,24 123,62 0,51
Februari 118,28 -0,36 123,51 -0,09
investasikan yaitu dengan tingkat inflasi 3,35%. Nilai tersebut merupakan nilai tingkat
inflasi pada tahun 2015, hal ini dikarenakan tingkat inflasi pada tahun 2016 belum
Tabel O.3
Biaya Produksi
Biaya Produksi
No Tahun
Rp/Tahun
1 55.993.032.590,94
2016
2 57.868.799.182,74
2017
3 59.807.403.955,36
2018
4 61.810.951.987,87
2019
5 63.881.618.879,46
2020
6 66.021.653.111,92
2021
7 68.233.378.491,17
2022
8 70.519.196.670,62
2023
9 72.881.589.759,09
2024
10 75.323.123.016,02
2025
Sumber : Pengolahan Data Tugas Akhir,2016
Berikut adalah diagram waktu untuk dapat mengetahui nilai dari present worth cost :
136
(P/F12%.10)
(0,3220)
PWC = 357.551.896.565,33