Anda di halaman 1dari 6

1.1.1.

Pemetaan geologi

Pemetaan Geologi detail dilakukan di wilayah IUP dan sekitarnya.


Pemetaan ini menggunakan metode penjejakan langsung, dimana dilakukan
pengamatan terhadap singkapan – singkapan bahan galian yang ditemui serta
dilakukan pengambilan sample yang akan di uji di laboratorium.

Pada pemetaan geologi detail ini juga akan dilakukan pengambilan


sample dengan metode grab sampel. Metode ini dilakukan pada singkapan
batuan (bahan galian) yang ditemukan. Secara umum, metode grab sampling ini
merupakan teknik sampling dengan cara mengambil bagian (fragmen) yang
berukuran besar dari suatu material (baik di alam maupun dari suatu tumpukan)
yang mengandung mineralisasi secara acak (tanpa seleksi yang khusus). Tingkat
ketelitian sampling pada metode ini relatif mempunyai bias yang cukup besar.
Sampel yang didapatkan pada kegiatan pemetaan geologi akan dilakukan
pengujian di laboratorium.

Pada kegiatan pemetaan geologi detail digunakan beberapa peralatan,


yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.4.

Tabel 1.1 Peralatan Kegiatan Pemetaan Geologi Detail

Peralatan Jumlah Satuan


Palu geologi 1 Buah
Kompas geologi 1 Buah
GPS Handheld 1 Buah
Loop 1 Buah
Roll meter 1 Buah
Peta dasar 1 Buah
Buku lapangan 1 Buah
Kantong sample 1 Pack
Kamera Digital 1 unit

1.1.2. Pemetaan Topografi


Pengukuran detail topografi (pengukuran situasi) dilakukan dengan teknik
pemotretan dari udara sehingga dalam waktu yang singkat dapat terukur atau
terpotret daerah yang seluas mungkin. Pada dasarnya metode fotogametris ini
mencakup fotogametris metrik dan interprestasi citra. Fotogametris metrik
merupakan ilmu dan teknik pengukuran citra, sedangkan interprestasi citra
merupakan pengenalan serta identifikasi suatu objek pada foto. Dengan metode
fotogametris ini, pengukuran tidak perlu dilakukan langsung dilapangan tetapi
cukup dilaksanakan di laboratorium melalui pengukuran pada citra foto. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, perencanaan pengukuran topografi perlu
dilakukan.

Tabel 1.2 Peralatan Kegiatan Pengukuran Topografi

Peralatan Jumlah Satuan


UAV (Phantom 3 pro) 1 unit
Kamera Digital 1 unit
Komputer 1 unit
Alat Pelindung Diri (APD) 6 Set

1.1.3. Penyelidikan Geofisika

Penyelidikan geofisika menggunakan metode Geolistrik tahanan jenis


dilakukan untuk mengetahui kondisi bahan galian andesit di bawah permukaan
tanah. Hasil kegiatan penyelidikan geofisika akan disajikan dalam penampang
dan/atau peta anomali geofisika.

Metode geolistrik merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari


sifat aliran listrik di dalam bumi dengan cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Pendeteksian ini meliputi pengukuran potensial, arus, dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik dengan penginjeksian arus maupun secara
alamiah. Salah satu metode geolistrik yang sering digunakan untuk mempelajari
keadaan bawah permukaan bumi adalah metode tahanan jenis (resistivitas).
Pemikiran awalnya dilandasi oleh asumsi bahwa bumi bersifat elektris, sehingga
anomali batuan dan mineral yang mempunyai sifat berbeda-beda dalam
menghantarkan arus listrik digunakan sebagai dasar penafsiran. Perbedaan sifat
hantaran listrik pada batuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya kelimpahan kandungan mineral-elektrolit padat-air serta keragaman
tekstur, porositas, permeabilitas dan suhu. Dari hasil penelitian sebelumnya,
telah didapatkan kisaran nilai resistivitas beberapa jenis batuan. Gambar 1.7
menunjukkan kisaran nilai resistivitas beberapa jenis batuan.

Berdasarkan hal tersebut di atas apabila arus listrik searah (Direct


Current) dialirkan ke dalam tanah melalui 2 (dua) elektroda arus A dan B, maka
akan timbul beda potensial antara kedua elektroda arus tersebut, beda potensial
ini dapat diketahui dengan menambahkan elektroda potensial M dan N. Pada
Gambar 1.8 dapat dilihat perkiraan sebaran arus dan equipotensial pada bawah
permukaan tanah.

Gambar 1.1 Kisaran Nilai Tahanan Jenis Beberapa Jenis Batuan


Gambar 1.2 Sebaran arus dan equipotensial

Dalam penyelidikan geolistrik tahanan jenis ini akan digunakan metode


Vertical Electrical Sounding (VES) konfigurasi Schlumberger. Elektroda yang
digunakan pada konfigurasi ini berjumlah 4, 2 elektroda merupakan elektroda
potensial (MN) dan 2 elektroda lainnya merupakan elektroda penginjeksi arus
(AB) dengan jarak elektroda arus jauh lebih besar dari jarak elektroda potensial.
Susunan elektroda konfigurasi Schlumberger ini dapat dilihat pada Gambar 1.9
Untuk mendapatkan nilai resistivitas semu dari konfigurasi ini digunakan
persamaan berikut:

 ( L2 − 2 ) V
a =
2 I
keterangan : V = Potensial
I = Arus
L = jarak elektroda arus (OA/OB)
= jarak elektroda potensial (OM/ON)
a = nilai tahanan jenis semu (ohm.m)
Gambar 1.3 Konfigurasi Schlumberger; M&N elektroda potensial; A&B elektroda
arus

Dengan adanya kisaran nilai resistivitas batuan dan nilai resistivitas hasil
akuisisi data geolistrik tahanan jenis, akan didapatkan jenis batuan pada lokasi
penyelidikan. Penyelidikan geolistrik akan dilakukan pada 16 titik pengukuran
yang tersebar di wilayah IUP.

Tabel 1.3 Peralatan Kegiatan Penyelidikan Geofisika

Peralatan Jumlah Satuan


Resistivity meter 2 unit
Elektroda 8 Buah
Rollmeter 2 Buah
Palu 4 Buah
GPS Handheld 2 Buah
Kamera Digital 2 unit
Alat Pelindung Diri (APD) 8 Set

1.1.4. Pengujian Laboratorium

Pengujian terhadap conto dilakukan untuk mengatahui komposisi mineral


yang terdapat pada bahan galian yang berada di lokasi IUP. Rencana Pengujian
conto akan dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan
Energi dan Sumberdaya Mineral Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara. Jika jenis pengujian tidak terdapat di Laboratorium Badan
Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber daya Mineral Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, maka pengujian
akan dilakukan di Laboratorium tersertifikasi.

Anda mungkin juga menyukai