Hal terpenting dalam sistem penambangan adalah memilih metode
penambangan yang sesuai dengan keberadaan dan kondisi teknis maupun kondisi ekonomis sumberdaya dan cadangan andesit yang akan ditambang dan menentukan besarnya volume batuan andesit yang dapat ditambang. Dengan memperhatikan kondisi penyebaran batuan andesit, rancangan desain tambang dapat dilakukan dengan mempertimbangkan metode penambangan yang dipilih dan batasan-batasan desain yang telah ditetapkan. Peralatan tambang yang akan digunakan adalah kombinasi breaker dan excavator sebagai alat gali dan muat dan truk sebagai alat angkut dan dibantu dengan bulldozer sebagai alat garu dorong untuk material yang keras. Pada kasus tertentu dimana kondisi batuan sangat masif, maka akan digunakan metode peledakan untuk pemberaian batuan.
Kegiatan penambangan akan dilakukan dengan cara Quarry Mining.
Teknik penggaliannya bertahap dari elevasi yang paling tinggi ke elevasi yang rendah sampai kedalaman batas penambangan yang telah ditentukan, yaitu pada elevasi 130 m dpl. Arah kemajuan penambangan batuan andesit tiap tahun mengikuti penyebaran endapan andesit. Metode operasi penambangan dengan sistem ini, secara prinsip adalah penggalian dan pemuatan material batuan andesit menggunakan excavator dan pengangkutan material menggunakan truk sebagai peralatan utama.
Untuk melaksanakan penambangan yang berada di wilayah Operasi
Produksi, metode quarry (Quarry Mining) dipilih berdasarkan pertimbangan faktor-faktor teknis yang mencakup model geologi, kondisi endapan andesit, serta pertimbangan jumlah sumberdaya dan cadangan andesit. Metode penambangan ini memiliki kelebihan dalam fleksibilitas dan selektifitas dalam penambangan, antara lain seperti: Biaya investasi awal yang lebih kecil. Perolehan (Recovery) yang maksimal. Tingkat produksi yang lebih besar. Penanganan peralatan tambang yang lebih mudah. Keselamatan tambang dan karyawan yang lebih baik.