Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG

NO. TUGAS : 10A


LAPORAN AWAL
MINE PRODUCTION

Nama : Ferdi Eka Putra


NPM : 10070120049
Shift / Waktu : III (Tiga) / 12.30 – 15.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis / 11 Mei 2023
Hari/Tanggal Laporan : Kamis / 11 Mei 2022
Assisten : 1. Ir. Zaenal, M.T.
2. Muhamad Fadhil Saputra, S.T.
3. Wahyu Hidayat, S.Kom.
4. Dewi Luckyta Kusuma Negara, S.T.
5. Luki Sukmana
6. M. Rafi Nabil
7. Mestiya Gusjuliasih
8. Dimas Gumelar

PARAF PEMERIKSA NILAI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadiran Allah Swt
Yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis Laporan
pratikum ini dapat terselesaikan dengan baik, laporan ini dapat terselesaikan atas
bantuan dan pembimbing dari semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini
kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral dan moril.
2. Ir. Zaenal., M.T. sebagai Kepala Laboratorium Perencanaan..
3. Tim Asisten Laboratorium Praktium Perencanaan Tambang Terbuka. Yang
membimbing Praktikum.
4. Tidak lupa juga teman-teman yang telah memberikan dukungan selama
kegiatan pratikum ini.
Saran dan kritik yang bersifat membangun selalu penulis harapkan, agar
dapat menjadi koreksi dan menyempurnakan laporan ini, laporan ini di susun untuk
memenuhi persyaratan untuk praktikum selanjutnya dan sebagai bukti telah
menjalani praktikum ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 11 Mei 2023


Penulis,

Ferdi Eka Putra


NPM 10070120049

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
1.2.1 Maksud ............................................................................. 2
1.2.2 Tujuan ............................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 3
2.1 Perencanaan Tambang ................................................................ 3
2.2 Perencanaan Produksi ................................................................. 5
2.3 Rencana dan Target Produksi Tambang ...................................... 6
BAB III KESIMPULAN ............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9
LAMPIRAN .............................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pertambangan menjadi salah satu industri yang hasilnya sangat
dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan hidup manusia. Pertambangan dilakukan
dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada didalam bumi ini untuk
dijadikan sumber energi ataupun bahan baku dari berbagai macam kebutuhan
manusia.
Menurut UU No. 3 Tahun 2020, pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka, pengelolaan dan pengusahaan mineral
atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian atau pengembangan
dan/atau pemanfaatan, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan
pascatambang.
Sebagaimana penjelasan pertambangan menurut UU tersebut, dapat
dilihat bahwa pertambangan sangatlah memerlukan perencanaan tambang yang
sebaik-baiknya. Kegiatan dalam perencanaan tambang ini harus menggunakan
data geologi, kadar bijih, geoteknik, infrastruktur dan teknologi, metalurgi, hingga
pemasaran. Hasil akhir dari suatu perencanaan ini dapat menentukan umur
tambang, metode penambangan yang dapat digunakan, hingga keekonomian dari
tambang tersebut. Tujuan dari perencanaan itu sendiri harus dapat menghasilkan
tonase bahan galian pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya
yang murah, dan juga menghasilkan aliran kas dalam memaksimalkan nilai
ekonomi dari tambang trsebut.
Perencanaan tambang ini memerlukan data dari hasil penyelidikan umum
hingga studi kelayakan untuk selanjutnya diolah data tersebut untuk
merencanakan bagaimana tambang tersebut akan berjalan. Sehingga perencaan
ini menjadi penting untuk dipahami agar suatu tambang tersebut dapat berjalan
dengan baik dengan memperhatikan segala aspek yang telah ditinjau sebelumnya

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan praktikum mengenai Perhitungan Produksi untuk
dapat memahami Perhitungan Produksi yang dapat digunakan untuk menunjang
kegiatan perencanaan tambang.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum yang dilakukan kali ini yaitu :
1. Agar dapat mengetahui tujuan utama dilakukan perencanaan produksi.
2. Agar dapat mengetahui perencanaan produksi pada usaha pertambangan
3. Untuk dapat mengetahui metode perencanaan tambang secara umum
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan Tambang


Perencanaan sendiri mempunyai arti yaitu penentuan persyaratan dalam
suatu teknik untuk mencapai sasaran atau target dari kegiatan yang dilakukan,
serta sebagai penentuan urutan teknis pelaksanaan rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan dalam mencapai tujuan dan sasaran kegiatan tersebut.
Perencanaan tambang adalah kegiatan untuk mendapatkan rancangan
tambang untuk mencapai ultimate pit limit dalam waktu tertentu secara aman dan
juga menghasilkan keuntungan, serta mengetahui bagaimana tahapan
penambangan yang perlu dilakukan. Dalam perencanaan tambang terdapat
perencanaan yang berhubungan dengan waktu dan yang tidak berhubungan
dengan waktu. Adapun perencanaan tambang yang berhubungan dengan waktu
adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah geometrik, seperti merencanakan
urutan penambangan tahunan atau bulanan, penjadwalan produksi dan
wastedump, hingga menentukan ultimate pit limit. Sedangkan perencanaan yang
tidak berhubungan dengan waktu yaitu beberapa aspek yang tidak ada kaitannya
dengan masalah geometri, seperti kebutuhan alat, kebutuhan tenaga kerja,
perkiraan biaya kapital dan juga biaya operaisonal.

Sumber : Mc Kenzie, 1980


Gambar 2.1
Mineral Supply Process

3
4

Perencanaan tambang mempunyai tujuan membuat rencana produksi


tambang dari sebuah endapan bahan galian agar dapat menghasilkan keuntungan
dan menghasilkan cashflow yang maksimal dengan kriteria ekonomi yang
digunakan, serta menghasilkan tingkat produksi yang tinggi dengan biaya
serendah mungkin.
Menurut Atkinson (1983), terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam perencanaan awal, antara lain:
1. Faktor geologi dan alam: kondisi geologi, jenis dan kadar bijih, kondisi
hidrologi, topografi, karakteristik metalurgi, iklim, dan variabel lingkungan
di site.
2. Faktor ekonomi: kadar bijih, tonase bijih, stripping ratio, cutoff grade, biaya
investasi, margin profit yang diinginkan, tingkat produksi, biaya smelting,
dan kondisi pasar.
3. Faktor teknologi: peralatan, kemiringan pit, tinggi jenjang, kemiringan jalan,
batas wilayah, pilihan transportasi, dan batas pit.
Terdapat banyak variabel yang harus diperhatikan dan dipertimbangan
agar terciptanya perencanaan yang baik dengan hasil produksi yang dapat
dilakukan seawal mungkin dan tahapannya tidak mengganggu produksi ataupun
cashflow. Secara umum terdapat tiga metode yang digunakan dalam perencanaan
tambang yaitu perencanaan tambang jangka panjang, perencanaan tambang
jangka pendek, dan penjadwalan produksi.

Sumber : Tri Adi, 2014


Gambar 2.2
Tambang Terbuka
5

2.2 Perencanaan Produksi


Perencaan produksi meupakan salah satu dari berbagai macam bentuk
perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan
dilaksanakan dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan. Perencaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian
persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan
fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.
Untuk mencapai tujuan, khusunya dalam perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi dan
sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program
aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di
lingkungan perusahaan sehingga bagian perencanaan produksi dan pegendalian
persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan
mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun
perencaan produksi.
Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis
perusahaan, sumberdaya dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal
tersebut perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan
permintaan pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang,
tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit dibanding
perusahaan yang mengerjakan produksi continue. Pengukuran keberhasilan
perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan perusahaan lain karena
perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya apalagi dibanding dengan
perusahaan lain yang tidak sejenis.
Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya
material produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat berjalan
sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan persediaan
berhubungan dengan besarnya biaya yang diperlukan oleh persediaan yaitu :
1. Biaya Pembelian
Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian
bahan baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat mengurangi
biaya pembelian dengan adanya potongan harga (quantity discount) yang
6

diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya transportasi yang


ditanggung Supplier relative lebih murah karena pengangkutan barang
dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah
potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya penyimpanan.
2. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang yang diperlukan
untuk menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko
kerusakan, serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk merawat dan
mengamankan barang tersebut dari segala macam bentuk gangguan.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana
semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan
mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau
dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.

2.3 Rencana dan Target Produksi Tambang


Berikut merupakan contoh rencana dan target produksi pada tambang
batubara di PT. Mas Sari dengan proses penambangan selama lima tahun:
1. Tahun ke 1
a. Target produksi batubara direncanakan 500.000 ton/tahun
b. Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
c. Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam B dan C.
d. Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir
lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4.
Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
e. Overburden ditimbun pada lokasi penimbunan yang berada di sebelah
Utara area penambangan tahun ke-1 (outside dump).
2. Tahun ke 2
a. Target produksi batubara direncanakan 750.000 ton/tahun
b. Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
c. Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam B dan C.
d. Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir
lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,2.
Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
7

e. Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-1


3. Tahun ke 3
a. Target produksi batubara direncanakan akan meningkat menjadi
1.000.000 ton/tahun
b. Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
c. Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam C dan D.
d. Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir
lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,3.
Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
e. Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-2
4. Tahun ke 4
a. Target produksi batubara direncanakan akan meningkat menjadi
1.000.000 ton/tahun
b. Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
c. Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam Seam C dan D.
d. Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir
lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,2.
Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
e. Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-3
5. Tahun ke 5
a. Target produksi batubara direncanakan akan meningkat menjadi
1.000.000 ton/tahun
b. Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
c. Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam Seam C dan D.
d. Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir
lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,5.
Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
e. Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-4
BAB III
KESIMPULAN

Setelah dibuatnya laporan awal dari modul praktikum kali ini maka bisa
disimpulkan bahwa :
1. Untuk mencapai tujuan, khusunya dalam perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas
komunikasi dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data
terdistribusi. Program aplikasi database management system yang
terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehingga
bagian perencanaan produksi dan pegendalian persediaan memiliki
sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat.
2. Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya
material produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat
berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
3. Perencanaan Tambang Jangka Panjang atau perencanaan yang lebih
memperhatikan pada durasi atau umur tambang, Perencanaan Tambang
Jangka Pendek merupakan metode lanjutan dari metode perencanaan
tambang jangka panjang, Penjadwalan Produksi perencanaan yang
digunakan untuk menentukan peralatan produksi dari blok-blok pit dengan
dasar jam ke jam atau selebihnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Al Kahfiya, Abu . 2019. “Rekayasa Geoteknik Pada Tambang Terbuka”.

2. Mahridin, Udin. 2013. “Geoteknik Tambang”. Vol Balkema Publisher, New


York

3. Prof. Dr. Ir. Irvandy Arif, M.Sc. 2016. “Geoteknik Tambang”. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

4. S.B Waterman, 2018. “Perencanaan Tambang”. Edisi ke delapan. Jakarta.

5. Permadi. 2016. “Perencanaan Tambang Terbuka”.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai