Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS KENDALA DAN HAMBATAN AKTIVITAS PRODUKSI

SERTA PERBAIKAN DELAY TIME UNTUK MENINGKATKAN


EFISIENSI KERJA DAN PERHITUNGAN LOOSE PRODUKSI
PADA PENGANGKUTAN OVERBURDEN
DI MUARA TIGA BESAR UTARA
PT PAMA PERSADA NUSANTARA

TUGAS AKHIR

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Tugas Akhir Semester VI


Pada Program Studi Teknik Pertambangan Batubara
Jurusan Teknik Pertambangan
Politeknik Akamigas Palembang

Oleh :
Faisal Ma’arif 2004050

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2023
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL


Identitas Peneliti :
1. Nama : Faisal Ma’arif
NPM : 2004050
Program Studi : Teknik Pertambangan Batubara
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang
2. Tempat Penelitian : PT Pama Persada Nusantara
3. Waktu Penelitian : 13 Februari s.d 13 April 2023

Palembang, 25 Januari 2023


Dosen Pembimbing Hormat Saya
Proposal Tugas Akhir

Kemas Moh. Ade Isnaeni, S.T., M.T. Faisal Ma’arif


NPM 2004050

Menyetujui, Mengetahui,
Wakil Direktur Ketua Program Studi
Bidang Akademik Teknik Pertambangan
Batubara

M. Ikbal Aziz, S.E., M.Si. Lina Rianti, S.T., M.T.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pertambangan terdiri dari banyak kegiatan yang harus dilakukan.
Diawali dari kegiatan penyeldikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
development, penambangan, pengolahan, pemasaran, reklamasi dan pascatambang
yang mana dari semua kegiatan tersebut saling berkaitan dan mendukung.
Penambangan sendiri yaitu kegiatan pengambilan endapan bahan galian yang
bernilai ekonomis tersebut dapat dilakukan dengan dua sistem penambangan,
yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah (Tambunan, 2022).
PT Pama Persada Nusantara merupakan salah satu kontraktor yang
melakukan kegiatan operasional di PT Bukit Asam, Tbk. Sistem penambangan
yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka (surface mining) dengan metode
open pit. Menurut Lisnawati, 2021 “kegiatan utama dalam tambang terbuka yaitu
pengupasan lapisan tanah penutup, pemboran, peledakan, pemuatan dan
pengangkutan. Kegiatan pemuatan dan pengangkutan merupakan kegiatan yang
penting dalam pemenuhan target produksi, sehingga diperlukan pengaturan alat
gali muat dan alat angkut secara optimal”.
Dalam kegiatan penambangan perusahaan memiliki target produksi yang
ingin dicapai. Tercapainya target produksi harus didukung oleh beberapa faktor
penting seperti memperhitungkan keserasian alat, waktu edar alat serta waktu
kerja efektif. Hal ini sangat berpengaruh pada seberapa besar dapat mengetahui
kerja efektif dan produktivitasnya. Namun demikian kenyataan yang terjadi ketika
di lapangan bisa lain. Banyak kendala yang mungkin timbuldan dapat
menyebabkan tidak serasinya alat muat dan alat angkut tersebut, sehingga waktu
kerja tidak efektif dan tidak produktif (Setiawan, 2021).
Delay time merupakan besar waktu hambatan yang terjadi selama satu
siklus pengangkutan. Waktu delay ini disebabkan oleh faktor matrial, faktor
manusia, dan faktor lingkungan. Waktu delay sangat penting pengaruhnya
terhadap efesiensi kerja alat karena waktu delay terjadi variabel dalam
perhitungan total kerja yang dapat dilakukan selama alat tersebut beroprasi.
Semakin kecil waktu delay maka akan semakin besar efesiensi kerja alat tersebut.
Efesiensi kerja merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja
dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam presentase (Hasanah, 2020).
Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas peneliti akan meneliti
tentang analisa mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kendala dan hambatan
dalam aktifitas pengupasan oveburden dalam pemenuhan target produksi. Yang
membedakan dalam penelitian yang akan dikaji terdapat pada cara menganalisis
waktu edar alat gali muat dan alat angkut, tingkat pemenuhan alat angkut dan
hasil dari perhitungan produktivitas alat gali muat dan alat angkut, waktu kerja
efektif, serta loose produksi yang dihasilkan setelah dilakukan perbaikan dalam
delay time dan efisiensi kerja.
1.2 Batasan Masalah
1. Apa saja yang menjadi kendala dan hambatan dalam pemenuhan target
produksi overburden?
2. Bagaimana cara memperbaiki delay time dalam mengoptimalkan efisiensi
kerja?
3. Bagaimana hasil perhitungan loose produksi sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan terhadap delay time?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tugas akhir ini, di
antaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kendala dan hambatan dalam pemenuhan target
produksi overburden.
2. Untuk mengetahui cara memperbaiki delay time dalam mengoptimalkan
efesiensi kerja.
3. Untuk mengetahui perhitungan loose produksi sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan terhadap delay time.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam kegiatan tugas
akhir ini, diantaranya sebagai berikut :
1. Dapat memahami kendala dan hambatan dalam pemenuhan target
produksi overburden.
2. Dapat memahami cara memperbaiki delay time dalam mengoptimalkan
efesiensi kerja.
3. Dapat memahami perhitungan loose produksi sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan terhadap delay time.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau
jasa untuk keperluan orang banyak. Dari pengertian tersebut kita dapat menarik
kesimpulan bahwa, tidak semua kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang
dapat dikatakan proses produksi. Salah satu penambangan batubara dapat
dikatakan suatu kegiatan produksi karena menggali dan menghasilkan suatu bahan
galian berupa batubara yang bernilai ekonomis yang kemudian diekspor ke suatu
negara digunakan untuk keperluan industri, transportasi, keperluan rumah tangga
untuk bahan bakar dan lain-lain. Sehingga kegiatan penambnagn batubara dapat
dikatakan sebagai kegiatan produksi (Anisari, 2012 dalam Oktantiyo, dkk., 2022)
Proses produksi untuk menhasilkan material batubara, dilakukan dari
kegiatan pembersihan lahan, pembongkaran, penggalian, dan pengangkutan ynag
mana dari kegiatan ini tidak lepas dari kendala dan masalah di lapangan.
Berdasarkan Anisari, 2012 dalam Oktantiyo, dkk., 2022 “produksi
dilapangan ada 2 (dua) macam, yaitu produksi lapisan tanah penutup (overburden)
dan batubara (coal)”.
1. Overburden (OB) adal;ah lapisan tanah penutup batubara berupa tanah
pucuk atau humus (top soil) dan tanah clay harus dipisahkan sebelum
dilakukan peengambilan batubara.
2. Coal (batubara) adalah suatu endapan lapisan padat yang terbentuk
dari akumulasi fosil tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami
sedimentasi yang proses pembusukan dan penghancuran tidak
sempurna.
2.2 Produktivitas
Produktivitas suatu alat adalah kemampuan atau besarnya produksi yang
dapat dicapai suatu alat mekanis dalam satuan per jam. Menurut Rostiyanti, 2008
“Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) denhgan
seluruh sumber daya yang di gunakan (input). Produktivitas ini di pengaruhi oleh
kapasitas dan cycle time alat”. Perhitungan produktivitas dapat digunakan untuk
menilai kinerja dari alat mekanis yang digunakan. Produktivitas tergantung pada
kapasitas dan siklus alay mekanis. Semakin baik penggunaan alat mekanis maka
semakin besar produksi yang dihasilka alat tersebut. Pada perhitungan untuk
kapasitas, swell factor, dan bucket fill factor bisa diketahui dari handbook. Lalu
untuk efesiensi kerja biasanya dilihat dari kerja oprator maupun keadaan dari
kegiatan penambangan. Sehingga pengamatan terfokus pada waktu edar. Rumus
dasar untuk mencari produktivitas sebagai berikut :
n × KB × Eff × FF × SF × 60
Produktivitas =
Ct
Keterangan :
n = Jumlah pengisina muatan
KB = Kapasitas bucket excavator
Eff = Efesiensi kerja dumptruck
FF = Fill factor/faktor bucket excavator
SF = Swell factor
Ct = Waktu edar alat gali muat
Umumnya cycle time alat ditetetapkan dalam menit sedangkan produksivitas alat
dihitung dalam produktivitas/jam sehingga perlu ada perubahan dari menit ke jam.
2.2 Produktvitas Alat Gali Muat
Backhoe adalah alat penggali yang cocok untuk menggali parit atau salra-
saluran. Gerakan bucket atau dipper dari backhoe pada saat menggali arahnya
adalah kearah badan backhoe itu sendiri. Jadi tidak seperti power shovel, dimana
arah penggalian menjauhi badan power shovel. Backhoe melakukan penggalian
(cutting) dengan menempatkan dirinya diatas jenjang (bench). Setelah dipper
terisi penuh, boom diangkat kemudian memutar (swing) kearah truck yang
menempatkan pada posisi untuk dimuat dan dipper menumpahkan galiannya pada
bak truck. Sebelum menghitung produktivitas dari sebuah backhoe, perlu
dilakukan perhitungan terhadap kapasitas dari backhoe. (Indonesianto, 2009
dalam Susanto. R. 2022).
Untuk penentuan produktivitas dari alat-gali muat sendiri dapat dilakukan
dengan perhitungan sebagai berikut :

60 x Cm x F x Sf x E
Qm =
Ctm

keterangan :
Qm = produktivitas alat muat (BCM/jam)
Cm = kapasitas bucket (m3
F = faktor koreksi
Sf = faktor pengembangan
E = efisiensi kerja (%)
Ctm = cycle time alat muat (detik)
2.3 Produktivitas Alat Angkut
Alat angkut dalam proyek konstruksi dapat bergerak secara horizontal dan
vertikal yang dimaksud dengan pergerakan horizontal adalah pengangkutan pada
permukaan tanah kemudian pergerakan vertikal adalah pengangkutan dari satu
ketinggian ke ketinggian lain yang termasuk alat pengangkutan horizontal adalah
loader dan truck. Pada dasarnya scraper juga dapat dimasukkan ke dalam kategori
alat pengangkutan horizontal. (Rostiyanti, 2008 dalam Susanto. R., 2019)
Berdasarkan Tenriajeng, 2003 “Dump Truck adalah suatu alat yang
digunakan untuk memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh
(500 meter atau lebih). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk
membongkar muatannya, alat ini dapat bekerja sendiri”.
Untuk menentukan produktivitas dari alat angkut dapat dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut :
Na ×60 × Cam× Sf × Eff
Qa =
Cta

Keterangan :
Qa = produktivitas alat angkut (BCM/jam)
Ctm = cycle time alat muat
Cta = cycle time alat angkut
Cam = kapasitas aktual bak alat angkut
Na = jumlah pengisian dalam satu alat angkut

2.4 Cycle Time


Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan berulang. Pekerjaan utama di dalam kegiatan tersebut adalah menggali,
memuat, memindahkan, membongkar muatan dan kembali ke kegiatan awal.
Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh satu alat atau oleh beberapa alat.
Waktu yang diperlukan dalam siklus kegiatan di atas disebut cycle time. Dalam
penentuan suatu produktivitas alat gali muat, hal terpenting dalam pencapaian
produktivitas adalah cycle time. (Rostiyanti, 2008 dalam Susanto. R., 2019)
Menurut Pranajati, et. al (2018) dalam Susanto. R., (2019) “cycle time alat
gali muat ialah waktu yang dibutuhkan oleh alat gali muat untuk melakukan
kegiatan pemuatan material kedalam truck”. Untuk menyelesaikan lingkaran
operasi yang terdiri dari pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), dan
pembuangan (dumping), hingga kembali ke tempat pemuatan. Untuk dapat
menghitung cycle time alat muat dan alat angkut dapat menggunakan persamaan
berikut :
Cycle time alat gali muat :
CT = T1 + T2 + T3 + T4
Keterangan :
CT = Waktu edar alat gali muat (sekon)
T1 = Waktu menggali matrial (sekon)
T2 = Waktu putar dengan bucket terisi (sekon)
T3 = Waktu menumpahkan muatan (sekon)
T4 = Waktu putar dengan bucket kosong (sekon)
Cycle time alat angkut, yaitu :
CT = Tloading + Thauling + Tdelay1(jika ada) + Tmanuver1 + Tdumping
+ Treturn + Tdelay2(jika ada) + Tmanuver2(jika ada)
Keterangan :
Tloading = Waktu alat diisi mauatn
Thauling = Waktu alat mengangkut muatan
Tdelay1 = Waktu alat antri di dump point
Tmanuver1 = Waktu alat manuver di dump point
Tdumping = Waktu alat mengosongkan muatan
Treturn = Waktu alat kembali ke front
Tdelay2 = Waktu alat antri di front
Tmanuver2 = waktu alat manuver di front
2.5 Delay Time
Delay time merupakan besar waktu hambatan yang terjadi selama satu
siklus pengangkutan. Delay time juga dianggap operating cost dan digunakan
dalam perhitungan produktivitas alat, masuknya Delay time ini kedalam hours
worked. Selain itu terdapat waktu–waktu yang harus diperhitungkan seperti waktu
alat antri ataupun waktu yang digunakan untuk merapikan dan menyiapkan front,
operator minum, operator makan, operator sholat dan waktu hambatan lainnya.
Sehingga total waktu delay adalah jumlah seluruh waktu hambatan yang terjadi
selama alat tersebut bekerja (Indonesianto, 2016).
Waktu delay sangat penting pengaruhnya terhadap efisiensi kerja alat
karena waktu delay menjadi variabel dalam perhitungan total waktu kerja yang
dapat dilakukan selama alat tersebut beroperasi. Semakin kecil waktu delay maka
akan semakin besar efisiensi alat tersebut.
2.6 Fill Factor
Faktor pengisian mangkuk merupakan perbandingan antara volume
material yang dapat ditampung oleh mangkuk terhadap tampung mangkuk secara
teoritis dan dinyatakan dalam persen (Prodjosumarto, 1996 dalam Susanto. R.,
2019). Faktor pengisian (Bucket Fill Factor) dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut :

Vn
BFF = x 100%
Vt

Dimana :
BFF = bucket fill factor
Vn = volume nyata bucket (m3)
Vt = volume teoritis bucket (m3)

2.7 Swell Factor


Menurut Kadir (2008) dalam Susanto. R, 2022, Material di alam
diketemukan dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga
hanya sedikit bagian-bagian yang kosong (volid) yang terisi udara diantara butir-
butirnya. Pengembangan material adalah pengembangan volume suatu material
setelah digali dari tempatnya. Faktor pengembangan tersebut perlu diketahui
karena volume material yang diperhitungkan pada waktu penggalian selalu apa
yang disebut ”bank yard” atau volume aslinya di alam, sedangkan apa yang harus
diangkut adalah material yang telah mengembang karena digali dan alat angkut itu
sanggup membawa material tersebut sebesar kapasitas munjungnya.

Volume lepas untuk berat tertentu


% berai =
Volume asli untuk berat yang sama

Faktor berai (Swell Factor) = Volume Bank / Volume Loose

Volume lepas (Loose)


Volume Asli (Bank) =
(1 + % berai)

Volume lepas (Loose) = Volume asli × (1 + % berai)


2.8 Densitas Material
Densitas adalah berat per unit volume dari suatu material, yang nilainya
berbeda karena dipengaruhi oleh sifat-sifat fisikmya, antara lain : ukuran partikel,
kandungan air, pori-pori dan kondisi fisik lainnya. Material yang padat akan
mempunyai berat yang lebih besar per volume yang sama dibanding material yang
tidak padat (Tambunan, 2012).

Berat
Densitas =
Volume
Densitas material tentu akan berubah akibat adanya penggalian, yaitu dari
kondisi bank ke kondisi loose. Pada kondisi loose, densitas material akan
berkurang (per volume sama) dibanding densitas pada kondisi bank karena
adanya pori udara. Untuk mengkonversi densitas material dari bank ke loose
digunakan rumus sebagai berikut :

Kg / BCM
(1 + % berat) =
Kg / LCM

2.9 Efesiensi Kerja


Efisiensi kerja merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk
bekerja dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam persentase (%).
Adanya hambatan yang terjadi selama jam kerja akan mengakibatkan waktu kerja
efektif semakin kecil sehingga efisiensi kerja juga semakin kecil. Efisiensi sangat
penting pengaruhnya terhadap produktivitas kerja alat karena efisiensi menjadi
variabel dalam perhitungan produktivitas perjam. Semakin besar efisiensi maka
akan semakin besar juga jumlah produktivitas yang akan dihasilkan
(ProdjoSumarto, 1996 dalam Hasanah, 2020).
Peningkatan efisiensi kerja alat mekanis akan berpengaruh terhadap
percapaian produksi tersebut. Belum tercapainya target produksi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh sistem kerja alat mekanis yang
belum efisien dan rendahnya kemampuan produksi saat ini, dimana kemampuan
alat mekanis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi jalan angkut, pola
pemuatan, efisiensi kerja, dan keserasian alat muat dan alat angkut. (Ichsannudin
dalam Hasanah, 2020).
Adanya hambatan yang terjadi selama jam kerja akan mengakibatkan
waktu kerja efektif semakin kecil sehingga efisiensi kerja juga semakin kecil.
Adapun rumus persamaannya adalah sebagai berikut (ProdjoSumarto, 1996
dalam Hasanah, 2020) :

Keterangan :
E : Efisiensi (%)
CT : Cycle time (s)
DT : Delay time (s)

Efisiensi sangat penting pengaruhnya terhadap produktivitas kerja alat


karena efisiensi menjadi variabel dalam perhitungan produktivitas perjam.
Semakin besar efisiensi maka akan semakin besar juga jumlah produktivitas yang
akan dihasilkan (ProdjoSumarto, 1996 dalam Hasanah, 2020).
Faktor – faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja sebagai berikut :
1. Faktor Material
Perbedaan kekerasan material yang akan digali sangat bervariasi, maka
sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah sukarnya di
gali dengan peralatan mekanis. Salah satu cara penggolongan material tersebut
adalah :
a. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya :
1) Tanah atas atau tanah pucuk (top soil)
2) Pasir (sand)
3) Lempung pasiran (sand clay)
4) Pasir lempungan (clayey sand)
b. Agak keras (medium hard digging), misalnya :
1) Tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket
2) Batuan ynag sudah lapuk (weathered rock)
c. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya :
1) Batu sabak (slate)
2) Material kompak (compacted materisal)
3) Batuan sedimen (sedimentary rock)
4) Konglomerat (conglomerate)
5) Breksi (brecia)
d. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging)
1) Batuan beku (igneous rock)
2) Batuan malihan (metamorphic rock)
2. Faktor Manusia
Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat tersebut. efisiensi
operator bisa disebabkan karena tidak disiplinnya atau kelalaian dari operator
tersebut seperti melakukan kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan pada saat
jam kerja.
3. Faktor Mesin
Merupakan faktor yang disebabkan oleh mesin yang digunakan tergantung
dari keadaan mesin tersebut apakah mesin tersebut beroprasi dengan baik atau
tidak, karena jika mesin bekerja dengan baik maka efisiensi dari alat dapat di
maksimalkan.
4. Faktor Metode
Faktor metode ini merupakan metode pemuatan yang digunakan pada alat
tersebut metode pemuatan adalah sebagai berikut :
a. Top loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truk (alat muat berada di atas
tumpukan material atau berada diatas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada alat
muat backhoe. Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dan
menumpahkan material.
b. Bottom loading
Metode pemuatan dengan cara ini dilakukan pada saat alat gali muat
berada sejajar dengan alat angkut sehingga waktu edar dari alat akan lebih besar
dari pada metode top loading, operator juga lebih sulit dalam melakukan
pemuatan ke dalam alat angkut karena keterbatasan penglihatan dan swing yang
lebih susah posisi alat berada sejajar sehingga hasil pemuatan lebih sedikit
dibandingkan dengan menggunakan pemuatan dengan top loading. Cara ini hanya
dipakai pada alat muat power shovel. Berdasarkan dari jumlah penempatan posisi
dump truck untuk dimuati terhadap posisi excavator (biasa disebut pola muat),
yaitu :
a. Singgle back up
Yaitu truck memposisikan dir untuk dimuati pada suatu tempat
b. Double back up
Yaitu truk memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat
5. Faktor lingkungan
Dimana pada faktor ini yang mempengaruhi adalah lingkungan seperti
cuaca, kondisi front kerja, kondisi area dumping, kondisi jalan angkut dan lain
sebagainya.

2.10 Match Factor (keserasian kerja alat berat)


Berdasarkan Hasanah, 2020 “Macth factor merupakan faktor yang
digunakan dalam menentukan tingkat keserasian kerja alat-alat berat yang
dioperasikan dalam kegiatan penambangan (excavator dan dump truck ). Jika MF
< 1 maka persentase kerja dari alat gali tidak mencapai 100%, sedangkan
persentase kerja dari alat angkut mencapai 100%, sehingga terdapat waktu tunggu
yang terjadi bagi alat gali menunggu alat angkut. Jika MF > 1, berarti alat gali-
muat bekerja 100% sedangkan alat angkut tidak bekerja 100%, sehingga terdapat
waktu tunggu alat angkut. Jika MF = 1 berarti alat gali-muat dan alat angkut
bekerja 100% maka tidak akan terjadi waktu tunggu”. Match factor Alat dapat
dirumuskan sebagai berikut:
n x na x Ctm
MF=
Nm x Cta
Keterangan :
n : Jumlah pengisian
Na : Jumlah alat angkut
Ctm : Cycle time alat gali muat
Nm : Jumlah alat gali muat
Cta : Cycle time alat angkut
2.11 Loose Produksi
Loose produksi merupakan suatu hasil yang menyatakan kurangnya
ketidak tercapaian produksi dari yang telah ditentukan. Perhitungan loose
produksi dapat dilakukan dengan mengurangkan produksi aktual dengan produksi
plan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengevaluasi produksi agar tercapai, sehingga
target produksi dapat di optimalkan. Berikut rumus dari loose produksi :
Loose produksi = produksi aktual ‒ produksi plan
Keterangan :
Produksi aktual : produksi yang telah dihasilkan sebenarnya
dilapangan
Produksi plan : target produksi yang direncanakan/ditetapkan

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian tugas akhir ini adalah jenis penelitian yang tergolong
kedalam jenis observasi lapangan dengan data berbentuk kuantitatif. Kuantitatif
adalah sebuah penelitian yang dilakukan berdasarkan jumlah sesuatu, yang mana
dalam hal ini kualitas bukan sebagai faktor utama yang menjadi dasar penilaian.
Dalam penelitian ini data-data yang digunakan yaitu data cycle time, waktu kerja
efektif, bucket fill factor, swell factor, delay time, dan loose produksi.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Februari sampai dengan tanggal
13 April 2023 di PT Pama Persada Nusantara. Area penelitian yang berada di site
Banko Barat berada di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim,
provinsi Sumatera Selatan. Untuk mencapai wilayah tersebut dari Palembang
dapat dilalui dengan menggunakan transportasi darat melalui jalan Provinsi
Palembang-Muara Enim menempuh jarak sekitar 251 km, (6 jam perjalanan)
menuju ke site MTBU PT Pama Persada Nusantara.
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
Berikut ini beberapa peralatan yang digunakan untuk mempermudah
dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir ini antara lain, sebagai berikut :
1) Kamera,
2) Alat tulis dan alat hitung,
3) Laptop,
4) Stopwatch,
5) Miscrosoft Word, dan
6) Microsoft Excel.
3.4 Metode Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang dilakukan saat penelitian, yaitu melalui
beberapa metode antara lain sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah mengumpulkan dan mempelajari data-data yang didapat
dari beberapa literatur seperti buku-buku, berkas-berkas, literatur dari internet,
jurnal atau pun tulisan yang berkaitan dengan masalah.
2. Observasi lapangan
Observasi lapangan merupakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian.
Lokasi penelitian ini terletak di kawasan penambangan site Banko Barat PT Pama
Persada Nusantara. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan langsung
mengenai pengambilan data cycle time, waktu kerja efektif dan delay time.
3. Pengambilan data
Jenis data yang diambil pada penelitian Tugas Akhir ini adalah :
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan
serta melalui bimbingan para pembimbing lapangan pada saat melakukan
penelitian di lapangan meliputi, data cycle time, waktu kerja efektif, pengisian
bucket fill factor, delay time, dan produksi aktual.
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari data-data yang menunjang dalam penelitian
seperti data target produksi, curah hujan dan data mengenai ruang lingkup
perusahaan.
4. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa cara perhitungan manual dengan
menggunakan rumus teori dan juga menggunakan hasil dari perhitungan
produktivitas terhadap data yang diperoleh dari pengamatan di lapangan maupun
data perusahaan dengan panduan dari dasar teori yang sudah diperoleh dari bahan-
bahan pustaka yang menunjang.
5. Analisis pembahasan
Data-data yang telah diperoleh kemudian di analisa untuk hasil perhitungan
produktivas menggunakan rumus teori guna mengetahui faktor penyebab
terjadinya ketidak selarasan hasil perhitungan, dengan tujuan menghasilkan
rekomendasi yang dapat digunakan perusahaan untuk kepentingan yang akan
datang sebagai acuan penelitian.
6. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan dari masalah yang dihadapi sehingga dapat memberikan saran bagi
perusahaan, sehingga akan didapatkan kesimpulan mengenai :
1. Penyebab yang menjadi kendala dan hambatan dalam pemenuhan target
produksi overburden.
2. Delay time sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan dalam
mengoptimalkan efisiensi kerja.
3. Loose produksi sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan terhadap delay
time.
3.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan tugas akhir ini disusun per bab yang didalamnya
terdapat bab yang akan menguraikan permasalahan yang ada dan pemecahan
masalah secara singkat dan jelas. Susunan penulisan laporan tersebut antara lain :
1. BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah awalan pada karya tulis yang telah berisikan latar
belakang masalah penelitian, batasan masalah yang terkait dengan penelitian yang
akan dilakukan, tujuannya dilakukannya penelitian ini, serta manfaat setelah
melakukan penelitian ini
2. BAB II DASAR TEORI
Dasar teori berisikan kumpulan dari ilmu-ilmu yang diperlukan guna
mendukung penelitian ini serta berisikan teori-teori atau persamaan-persamaan
yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu
penelitian, alat dan bahan, metode pengambilan data, sistematika penulisan.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang perhitungan produktivitas alat gali muat
dan alat angkut, effesiensi kerja, fill factor, swell factor, delay time dan loose
produksi.
5. BAB V PENUTUP
Penutup berisikan ucapan terima kasih penulis sampaikan serta harapan
penulis kepada perusahaan yang terkait, agar penelitian yang ditunjukan dapat
diterima oleh perusahaan.

3.6 Bagan Alir Penelitian


Bagan alir penelitian merupakan langkah-langkah dalam menyelesaikan
penyusunan tugas akhir ini, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut
:
Mulai

Rumusan Masalah :

a. Apa saja yang menjadi kendala dan hambatan dalam pemenuhan target produksi overburden?
b. Bagaimana cara memperbaiki delay time dalam mengoiptimalkan efisiensi kerja?
c. Bagaimana hasil perhitungan loose produksi sebelum dan setelah dilakukan perbaikan
terhadap delay time?

Studi Literatur

Observasi Lapangan

Pengumpulan data hasil pengamatan

Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder


a. Cycle time a. Target produksi
b. Waktu kerja efektif b. Curah hujan
c. Pengisian bucket fill factor
c. Data mengenai lingkup
d. Delay time
perusahaan.
e. Produksi aktual

Pengolahan data :

1. Perhitungan cycle time, fill factor, swell factor, waktu kerja efektif,
delay time, dan loose produksi.
2. Perhitungan produktivitas alat gali muat dan angkut.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas.

Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Alur Pembuatan Laporan


BAB IV
JADWAL PENELITIAN

4.1 Jadwal Pelaksanaan


Nama Perusahaan : PT Pama Persada Nusantara
Alamat Perusahaan : Jl Lingga Raya, Lingga, Kecamatan Lawang
Kidul,Kabupaten Muara Enim, Provinsi
Sumatera Selatan.
4.2 Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan kepada bapak/ibu
pimpinan PT Pama Persada Nusantara Tugas Akhir ini akan dilaksanakan
pada tanggal 13 Februari s.d 13 April 2023 dengan deskripsi kegiatan.

Tabel 4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Minggu ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Orientasi lapangan √
2 Pengambilan data √ √ √
3 Pengolahan data √ √ √
4 Pembuatan laporan √ √ √
Keterangan :
√ = dilaksanakan
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini saya buat agar pada proses selanjutnya dapat
berguna sebagai kerangka acuan Tugas Akhir yang dilakukan oleh Mahasiswa
Program Studi Teknik Pertambangan Batubara Politeknik Akamigas Palembang.
Kami harapkan PT Pama Persada Nusantara dapat menyetujui dan menerima
proposal Tugas Akhir (TA) ini.
Pelaksaan ini akan saya laksanakan dengan maksimal dan penuh tanggung
jawab siap dan bersedia datang ke PT Pama Persada Nusantara guna menetapkan
rencana Tugas Akhir ini setelah adanya persetujuan proposal.
Demikian proposal Tugas Akhit ini saya ajukan, besar harapan saya
kiranya PT Pama Persada Nusantara dapat menerima dan menyetujui proposal
Tugas Akhir ini. Atas perhatian yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anisari, R. 2012. Keserasian Alat Muat Dam Angkut Untuk kecapaian Target
Produksi Pengupasan Batuan Penutup Pada PT. Unirich Mega Persada
Site Hajak Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah. Jurnal Intekna.
Hasanah, D. 2020. Tugas Akhir Analisis Perbaikan Delay Time Untuk
Meningkatkan Efisiensi Kerja Alat Gali Muat (PC 1250) Dan Alat Angkut
(HD-465) Pada Kegiatan Tanah Penutup Pada Front Penambangan PT
Artamulia Tata Pratama. Sekolah Tinggi Teknik Industri Padang.
Ichsannudin. 2018. Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut
Untuk Untuk Mencapai Target Produksi Pertambangan Batu Granit Di
PT. Hansindo Mineral Persada Kecamata Sungai Pinyuh Kabupaten
Mempawah Provinsi Kalimantan Barat.
Indonesianto, Y. 2016. Pemindahan Tanah Mekanis. Yogyakarta : Program Studi
Teknik Pertambangan UPN Veteran.
Kadir, E. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis. Palembang : Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya.
Lisnawati, Y., Saismana, U. dan Santoso, E. 2021. Pengaruh Coverage Terhadap
Produktivitas Alat Gali-Muat di PT Pama Persada Nusantara Jobsite PT
Adaro Indonesia. Jurnal Himasapta.
Oktantio, D., Melando, J. Dan Mayasari, M. Produktivitas Alat Gali Muat Dan
Angkut Coal Getting Pit 2 Penambangan Swakelola PT. Bukit Asam Tbk
Tanjung Enim Sumatera Selatan.
Pranajati, A. Saputra, A. dan Triastianti, D.R. 2018. Komparasi Alat Gali Muat
PC 1250 Dan PC 800 Serta Alat Angkut HD 465 Terhadap Pencapaian
Target Produktivitas Tanah Penutup Di PT Madhani Talatah
Nusantarabantuas Kalimantan Timur. Jurnal Rekayasa Lingkungan. 18
(2).
Prodjosumarto, P. 1996. Pemindahan Tanah Mekanis. Bandung : Jurusan Teknik
Pertambangan Institut Teknologi Bandung.
Rostiyanti, S. F. 2008. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Setiawan, I. 2021. Kajian Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut Pada
Kegiatan Penambangan Batu Andesit Di PT Rangga Engga Pratama
Kabupaten Dompu. Universitas Muhammadiyah Mataram.
Tambunan, K. 2012. Optimalisasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut
Untuk Memenuhi Target Produksi Batubara Sebesar 80.000 Ton/Bulan
Pada Pit Barat Tambang PT Dzimatra Powerindo. Politeknik Akamigas
Palembang.
Tenriajeng, A. T. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta : Gunadarma.
CURRICULUM VITAE

Nama : Faisal Ma’arif


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuasin, 04 April 2002
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Sipil : Belum Menikah
Status : Mahasiswa Aktif
Agama : Islam
Alamat : Desa Sidoharjo RT 015/RW 005, Kecamatan
Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan
Telepon/HP : 0821-7596-9438
Indeks Prestasi Komulatif : 3.37
e-mail : faisalevc867@gmail.com

Pendidikan

Nama Institusi dan tahun :


No Tingkat Pendidikan Nama Institusi Tahun
1 PerguruanTinggi Politeknik Akamigas Palembang 2020 s.d.
sekarang
2 SMA SMA Muhammadiyah 1 2017 s.d. 2020
Palembang
3 SMP SMP Negeri 1 Air Salek 2014 s.d. 2017
4 SD SD Negeri Air Salek 2008 s.d. 2014

Riwayat Organisasi
 Anggota IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah)
 Anggota HMPS MATARATU Tahun 2020/2021
 Anggota HMPS MATARATU Tahun 2021/2022
 Anggota HIMAS (Himpunan Mahasiswa Air Salek)

Seminar dan Pelatihan bersertifikat


 Peserta OPDIK/MADABINTAL, 2020
 Peserta Studi Ekskursi Tambang Bawah Tanah di Balai Diklat Tambang
Bawah Tanah Sawahlunto, Maret 2022

 Peserta Studi Ekskusi Pelatihan Teknologi Keselamatan Tambang Bawah


Tanah dan Preparasi Batubara dari Team Mitsui Matsusima Recources,
Oktober 2021.
 Peserta Diklat Pertambangan Batubara (Open Pit Coal Mining) oleh
PPSDM Geominerba Bandung, Maret 2021

Seminar dan Pelatihan Tak Bersertifikat


 Peserta Kunjungan Studi Geologi Lapangan. Musi Banyuasin, 2021

Palembang, 25 Januari 2023


Hormat Saya

Faisal Ma’arif
NPM 2004050

Anda mungkin juga menyukai