Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT PADA


KEGIATAN PENAMBANGAN DI PT. TAMBANG BUMI SULAWESI,
DESA PUUNUNU, KEC. KABAENA SELATAN, KAB. BOMBANA

DI SUSUN OLEH :

MUH. SUAR PRANATA RM (19660001)

AGUSALIM (19660027)

MIRA (19660039)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2022

v
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Menyetujui Mengetahui
Ka.Prodi Teknik Pertambangan, Dosen
Pembimbing,

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


menganugerahkan nikmat yang tak terkira jumlah dan hikmahNya sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul
”PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT DI PT.
TAMBANG BUMI SULAWESI’’

Shalawat serta salam, senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, dengan


berkah dan perjuangan beliaulah,sehingga kami manusia kini berada di abad
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Banyak hikmah yang dapat penulis raih dalam penyusunan laporan Kerja
Praktek ini menjadi motivasi tersendiri bagi penulis untuk dapat mengembangkan
ilmu yang telah penulis pelajari, baik dalam lingkup produktivitas alat berat
ataupun keilmuan pertambangan secara umum.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
dukungan berbagai pihak dan kerja sama anggota kelompok. Terima kasih
sebanyak-banyaknya penulis ucapkan kepada dosen pembimbing dan
pembimbing lapangan yang penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing
penulis selama proses persiapan dan pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek, serta
seluruh pihak-pihak yang telah membantu kami, semoga menjadi amal baik di
hari kemudian kelak.
Tak ada karya manusia yang benar-benar sempurna, demikian pula dengan
tulisan ini. Saran dan kritik yang membangun begitu kami harapkan untuk
menjadikan tulisan ini tidak hanya sekedar ide yang berujung pada sebuah
gagasan tertulis, namun menjadi sebuah literatur yang bermanfaat dalam program
studi, universitas ataupun khalayak umum.

Puununu, Desember2022

Penulis

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
setiap Mahasiswa Program Studi S1-Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Dayanu Ikhsanuddin untuk menyelesaikan program studinya. Kerja
Praktek merupakan mata kuliah wajib pada semester akhir dengan bobot 2 sks,
dimana pelaksanaannya meliputi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan kerja praktek,
penyusunan laporan serta seminar laporan kerja praktek.

Tujuan umum kegiatan Kerja Praktek untuk mendapatkan/menggali


pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan/industri, memupuk sikap dan
etos kerja sebagai calon tenaga kerja profesional yang siap kerja, serta mampu
membahas suatu topik yang ditemui di lapangan melalui metode analisis ilmiah ke
dalam bentuk suatu laporan Kerja Praktek (KP). Kegiatan kerja praktek
dilaksanakan di Perusahaan Pertambangan, Instansi-instansi pemerintah terkait
Pertambangan, dan Konsultan yang bergerak di bidang Pertambangan.

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, pihak industri pertambangan


khususnya nikel telah melakukan mekanisme kerja yang lebih baik dan optimal
dalam mendukung kebutuhan pasar industri nasional. Pertambangan nikel yang
saat ini sedang melakukan eksplorasi dan produksi besar-besaran terkhususnya di
Indonesia, hal ini menuntut kita sebagai mahasiswa untuk berperan serta dalam
tumbuh kembangnya industri penambangan nikel di Indonesia.

PT. Tambang Bumi Sulawesi adalah salah satu perusahaan swasta yang
bergerak di bidang pertambangan yang pada saat ini melakukan kegiatan
penambangan bijih nikel laterit pada area penambangan di Kecamatan Kabaena
Selatan, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.

1
Sebagai salah satu perusahaan pertambangan, pastinya segala bentuk
kegiatan melibatkan berbagai jenis proses yang berkaitan dengan materi-materi
yang telah dibahas dan dipelajari sebagai bahan kuliah di Jurusan Teknik
Pertambangan Universitas Dayanu Ikhsanuddin. Semua proses-prosesnya tidak
jauh berbeda dengan teori kuliah yang diajarkan di Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Dayanu Ikhsanuddin.Oleh karena itu, guna meningkatkan wawasan
dan kemampuan kami pada bidang pertambangan nikel dan aplikasi nya serta
untuk memenuhi persyaratan wajib perkuliahan maka kami bermaksud agar dapat
melaksanakan kerja praktek di PT. Tambang Bumi Sulawesi yang berlokasi di
Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan hal di atas maka dalam pembentukan diri sebagai sumber daya
manusia yang berkualitas tak cukup dengan hanya menerima ilmu dari bangku
kuliah saja, tetapi juga harus bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari termasuk juga di dalam dunia pertambangan. Melalui Kerja Praktek ini,
mahasiswa diharapkan dapat langsung melihat permasalahan-permasalahan yang
umumnya terjadi di Industri Pertambangan Nikel. Serta diharapkan juga dapat
terlibat langsung di dalam menganalisa permasalahan yang terjadi tersebut,
sebagai salah satu bentuk aplikasi keilmuan yang dimiliki. Guna menambah
pengalaman dan wawasan untuk menjadi seorang tenaga ahli yang profesional di
bidang Pertambangan Nikel.

1.2. Rumusan Masalah

1.) Hitunglah Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali Muat dan Angkut pada
PT. TBS ?
2.) Hitunglah Nilai Faktor Keserasian (Match Factor) Alat Gali Muat dan
Angkut ?
3.) Hitunglah Efisiensi Kerja dari Alat Gali Muat dan Angkut ?
4.) Hitunglah Kemampuan Produktivitas Alat Gali Muat dan Angkut ?

2
1.3. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

1. Mengetahui Cycle Time Alat Gali Muat dan Alat Angkut pada kegiatan
penambangan PT. TBS.
2. Mengetahui berapa Nilai Faktor Keserasian (Match Factor) Alat Gali
Muat dan Alat Angkut.
3. Mengetahui Efektivitas Kerja dari Alat Gali Muat dan Alat Angkut.
4. Mengetahui Kemampuan Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut.

1.4. Manfaat

1. Penulis dapat mengetahui perbandingan atau kesamaan antara


produktivitas alat gali muat dan alat angkut baik secara teoritis ataupun
secara langsung di lapangan.
2. Penulis dapat mengetahui hambatan kerja pada alat gali muat dan alat
angkut di lapangan.
3. Menjadi literatur mahasiswa Teknik Pertambangan yang menjadi dasar
pengembangan ilmu lapangan secara praktis mengenai Produktivitas Alat
Gali Muat dan Alat Angkut pada tambang nikel.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lokasi Kerja Peraktek Dan Kesampaian Daerah

Tempat lokasi kerja peraktek bertempat di Desa Puununu, Kecamatan Kabaena


selatan, kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara dan penempatan untuk tempat
tinggal selama mengikuti penelitian kerja praktek diserahkan semua kepada
kebijakan perusahaan.

Secara administrasi, PT. Tambang Bumi Sulawesi terletak di Desa Pongkalero,


Desa Puununu, dan Desa Batuawu, Kecamatan Kabena Selatan, Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi kerja praktik dapat ditempuh
melalui jalur darat, maupun laut. Perjalanan dari Baubau menuju lokasi kerja
praktik ditempuh menggunakan transportasi laut melalui Pelabuhan Very Bau-bau
dengan waktu tempuh ± 4 Jam untuk sampai di Pelabuhan Very Dongkala
Kabaena Timur. Setelah tiba di pelabuhan Very Dongkala kemudian dilanjutkan
dengan menggunakan kenndaraan roda dua waktu tempuh selama ± 2 jam menuju
mesh PT. Tambang Bumi Sulawesi Desa Puununu, Kecamatan Kabaena Selatan.
Perjalanan dari mesh di Desa Puununu menuju site PT.Tambang Bumi
Sulawesiditempuh menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh
kurang lebih 10 menit .

4
Gambar 2.1 lokasi kerja praktik

2.2 Landasan Teori

Penambangan adalah seluruh usaha galian berharga yang bernilai ekonomis,


penambangan itu meliputi; penggalian, pengolahan, pemanfaatan bahan galian
yang bersifat ekonomis (Isgianda, dkk, 2018).

Penambangan merupakan kegiatan penggalian bahan tambang, yang akan


diolah dan dipasarkan, adapun tahapan dari kegiatan pertambangan ini yaitu
pembongkaran/penggalian, pemuatan ke dalam alat angkut dan pengangkutan ke
fasilitas pengolahan maupun langsung dipasarkan apabila tidak dilakukan
pengolahan terlebih dahulu, pada kegiatan ini dibutuhkan lahan yang luas dan
membutuhkan alat-alat mekanis untuk keperluan produksinya (Rahmawati, 2011).

Kondisi lapangan medan kerja dan keserasian alat yang digunakan sangat
mempengaruhi kemampuan produksi alat gali muat dan angkut sehingga akan
mengakibatkan peralatan mekanis sulit untuk dapat beroperasi secara maksirnal.
Pemuatan dan pengangkutan pada kegiatan pertambangan bertujuan untuk

5
memindahkan material hasil penggalian ke tempat pengolahan menggunakan
alatalat mekanis yang memiliki waktu tempuh, hal ini sangat berpengaruh pada
hasil poduksinya (Setyawan, 2018).

2.2.1 Pembongkaran ( Loosening )

Pembongkaran (loosening) atau pemberaian (breaking) adalah


serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan batuan atau
endapan bijih dari batuan induknya yang masif (Munggaran, 2016). Adapun
kondisi batuan yang akan digali atau dimanfaatkan bermacammacam
karakteristik, tekstur, struktur dan kekerasannya, maka dalam usaha-usaha
tersebut perlu diterapkan suatu metode yang tepat. Misalnya terhadap bijih
nikel, maka proses pemanfaatannya dapat dilakukan dengan menggunakan
alat gali muat Excavator.

2.2.2 Pemuatan (Loading)

Pemuatan merupakan proses penumpahan material oleh alat muat ke


dalam bak alat angkut sesuai dengan kedudukan alat muat terhadap material
dan alat angkut, dengan memposiskan alat muat berada lebih tinggi atau
kedudukan alat muat dan alat angkut sama tinggi. Untuk memperoleh hasil
yang sesuai dengan sasaran produksi maka pola pemuatan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi waktu edar alat. Pola pemuatan yang
digunakan tergantung pada kondisi lapangan, operasi pengupasan serta alat
mekanis yang digunakan dengan asumsi bahwa setiap alat angkut yang
datang, mangkuk (bucket) alat gali muat sudah terisi penuh dan siap
ditumpahkan. Setelah alat angkut terisi penuh segera keluar dan dilanjutkan
dengan alat angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada alat
angkut maupun alat gali muatnya (Setyawan, 2019).

Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang ditunjukan


oleh alat gali muat dan alat angkut, yakni (Sudrajat, dkk, 2019) :

6
a. Pola Pemuatan dilihat dari jumlah penempatan posisi alat gali muat dan
alat angkut untuk dimuati terhadap posisi alat gali muat.

1) Single Loading

Alat angkut mernposisikan diri untuk dimuati pada satu tempat,


sedangkan alat angkut berikutnya menunggu alat angkut pertama
dimuat sampai penuh oleh alat gali muat, dan kemudian setelah alat
angkut pertama berangkat maka alat angkut kedua memposisikan diri
untuk dimuati sedangkan truk ketiga menunggu, dan seterusnya. Pola
muat single loading dapat ditunjukkan pada Garnbar 2.2.

Gambar 2.2 Pola Muat Single Loading

2) Double Loading

Alat angkut memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat,


kemudian alat gali muat mengisi salah satu alat angkut sampai penuh
setelah itu mengisi alat angkut kedua yang sudah memposisikan diri
di sisi lain sementara alat angkut kedua diisi penuh, alat angkut
ketiga memposisikan diri di tempat yang sama dengan alat angkut
pertama dan seterusnya. Pola muat double loading dapat ditunjukkan
pada Garnbar 2.3.

7
Gambar 2.3 Pola Muat Double Loading

b. Pola pemuatan yang didasarkan pada keadaan alat gali muat yang
berada di atas atau di bawah jenjang.

1) Top Loading

Alat gali muat melakukan penggalian dengan menempatkan


dirinya lebih tinggi dari bak truk alat angkut (Posisi alat gali muat
berada di atas tumpukan material atau berada di atas jenjang yang
lebih tinggi). Cara ini hanya dipakai pada alat muat backhoe. Selain
itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dan menempatkan
material. Adapun pola pemuatan top loading ditunjukan pada
Gambar
2.4.

8
Gambar 2.3
2) Bottom Loading

Alat gali muat melakukan penggalian dengan menempatkan


dirinya di jenjang yang sama dengan memposisikan alat angkut
(posisi alat gali muat dan alat angkut sama rata). Cara ini dipakai
pada alat muat power shovel atau backhoe. Adapun pola pemuatan
bottom loading ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Pola Pemuatan Bottom Loading

2.2.3 Pengangkutan (Hauling)

Pengangkutan (Hauling) merupakan serangkaian pekerjaan yang


dilakukan untuk mengangkut bahan galian atau bijih nikel dari tempat

9
penambangan (front) menuju ke stock yard atau stock pile (Setyawan,
2019).
Adapun pengangkutan (hauling) dapat ditunjukkan pada Gambar 2.6.

2.3 Siklus Kerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut

Siklus kerja alat didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh suatu
alat. Adapun siklus kerja alat gali muat yaitu untuk bekerja (beroperasi) dalam
satu kali putaran. Waktu siklus untuk setiap alat tidak sama tergantung jenis alat
yang digunakan serta sifat dan jenis material yang ditangani. Semakin kecil waktu
siklus suatu alat, maka produksinya semakin tinggi.
Adapun siklus kerja alat gali muat excavator jenis backhoe dan alat angkut
dump truck sebagai berikut :

2.3.1 Siklus Kerja Alat Gali Muat (Excavator Backhoe)

Waktu siklus backhoe tergantung dari empat gerakan dasar yaitu :

a) Mengisi Mangkuk (loading bucket)


b) Mengayun Isi (swing loaded)
c) Menumpahkan Muatan (unloading)
d) Mengayun Kosong (swing empty)

2.3.2 Siklus Kerja Alat Angkut (Dump Truck)

Waktu siklus dump truck tergantung dari enam gerakan dasar, yaitu:

a) Mengambil posisi untuk dimuati


b) Pengisian bak dump truck (loading)
c) Pengangkutan material (hauling)
d) Mengambil posisi untuk menumpahkan muatan

10
e) Penumpahan muatan (dumping)
f) Kembali kosong (return empty)

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Produksi Alat Gali Muat


dan Angkut

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi alat gali muat dan angkut


menurut Prodjosumarto (1996) adalah sebagai berikut :

a. Sifat Fisik Material

Kemampuan alat-alat mekanis untuk bekerja baik itu alat angkut


maupun alat muat sangat dipengaruhi oleh sifat fisik material seperti
faktor pengembangan (Swell Factor) atau segi bobot isinya dan
penyusutan (Shrinkage).

b. Kondisi Tempat Kerja

Tempat kerja yang luas akan memperkecil waktu siklus alat karena
ada cukup ruang gerak untuk berbagai pengambilan posisi, seperti
untuk berputar, mengambil posisi sebelum diisi muatan atau
penumpahan dan untuk kegiatan pemuatan. Dengan demikian alat
angkut tidak perlu maju mundur untuk mengambil posisi karena ruang
gerak cukup luas, sehingga waktu siklus menjadi lebih kecil.
Tabel 2.1 Efisiensi Waktu berdasarkan kondisi kerja

c. Keadaan Jalan Angkut

Pemilihan alat-alat mekanis untuk transportasi sangat ditentukan oleh


jarak yang dilalui. Fungsi jalan adalah untuk menunjang operasi
tambang terutama dalam kegiatan pengangkutan. Bila kondisi jalan

11
baik (tidak adanya umbulasi pada jalan angkut), maka waktu siklus
menjadi kecil.

d. Kondisi Alat

Kondisi alat-alat mekanis baik untuk pemuatan maupun pengangkutan


mempengaruhi waktu edarnya. Waktu edar alat muat yang baru
tentunya akan lebih kecil dibandingkan dengan waktu edar alat muat
yang telah lama digunakan.
Tabel 2.2 Efisiensi Kerja Alat

e. Kemampuan Operator

Kemampuan operator sangat berpengaruh terhadap waktu yang akan


digunakan. Bagi operator yang sudah berpengalaman akan dapat
memperkecil waktu yang diperlukan dalam penggunaan alat muat
maupun alat angkut.
Tabel 2.3 Efisiensi Keterampilan Operator

f. Pengaruh Cuaca

Dalam cuaca panas dan berdebu akan mengurangi jarak pandang


operator, tapi hal tersebut dapat diatasi dengan penyiraman jalan.
Sedangkan apabila hujan semua kegiatan di lapangan akan dihentikan.

12
g. Pemeliharaan Alat

Peralatan mekanis harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan alat antara lain :

1) Penggantian pelumas dan gemuk (grease) secara teratur.


2) Kondisi bagian-bagian alat (bucket, kuku bucket) dll.
3) Persediaan suku cadang yang sering diperlukan untuk
peralatan yang bersangkutan.

2.5 Waktu Edar (Cycle Time)

Waktu edar merupakan waktu yang digunakan oleh alat mekanis untuk
melakukan satu siklus kegiatan. Lamanya waktu edar dari alat-alat mekanis akan
berbeda antara material yang satu dengan material yang lainnya (Almeida, 2012).
Hal ini tergantung dari jenis alat dan jenis serta sifat dari material yang ditangani.

2.5.1. Waktu Edar Alat Gali Muat (CTm)

Merupakan penjumlahan dari waktu penggalian muatan, waktu ayunan


bermuatan, waktu untuk menumpahkan muatan, dan waktu ayunan kosong
(Almeida, 2012).

Rumus:

Keterangan :
CTm : Total waktu edar alat gali muat (menit)
Tm1 :: Waktu Penggalian (detik)
Tm2 : Waktu swing bermuatan (detik)
Tm3 : Waktu menumpahkan muatan (detik)
Tm4 : Waktu swing kosong (detik)
2.5.2. Waktu Edar Alat Angkut (CTa)

Merupakan penjumlahan dari waktu mengatur posisi untuk siap dimuat,


waktu pengisian muatan waktu mengangkut muatan, waktu menggambil posisi

13
untuk penumpahan muatan, waktu menumpahkan muatan, waktu kembali
kosong. (Almeida, 2012).

Rumus:

Keterangan:

CTa : Total waktu edar alat angkut (menit)

Ta1 : Waktu mengatur posisi untuk dimuati (detik)

Ta2 : Waktu diisi muatan (detik)

Ta3 : Waktu mengangkut muatan (detik)

Ta4 : Waktu mengatur posisi untuk penumpahan (detik)

Ta5 : Waktu menumpahkan muatan (detik)

Ta6 : Waktu kembali kosong (detik)

Waktu edar yang diperoleh setiap unit alat mekanis berbeda, hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

a. Kekompakan M aterial

Material yang kompak akan lebih sukar untuk digali atau dikupas
oleh alat mekanis hal ini akan berpengaruh pada lamanya waktu
edar alat mekanis, sehingga dapat menurunkan produksi alat
mekanis.

b. Pola pemuatan

Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan sasaran produksi


maka pola pemuatan juga mempengaruhi waktu edar alat.

2.6 Faktor Keserasian Alat Gali Muat dan Alat Angkut (Match Factor)

Faktor keserasian biasanya digunakan untuk mengetahui jumlah dump truck


yang sesuai (serasi) untuk melayani satu unit excavator. Beberapa faktor yang

14
perlu diperhatikan dalam menghitung keserasian excavator dan dump truck,
jumlah excavator dan alat angkut yang dipakai, waktu edar (cycle time) dari
excavator (Susanto dan Nurhakim, 2004 dalam Prasmoro, 2014).

Untuk melihat nilai keserasian kerja antara alat gali muat dan alat angkut
dapat menggunakan persamaan :

Rumus:

Keterangan:

MF : Faktor keserasian

Ctm : Waktu edar alat gali muat (menit)

n : Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut

Na : Jumlah alat angkut (unit)

Cta : Waktu edar alat angkut (menit)

Nm : Jumlah alat gali muat (unit)

2.7 Efisiensi Waktu Kerja

Waktu kerja efektif adalah dimana waktu kerja operator dan alat benarbenar
beroperasi atau berproduksi. Waktu kerja efektif ini adalah hasil dari waktu kerja
tersedia yang telah dikurangi oleh waktu hambatan terdiri dari waktu hambatan
dapat dihindari dan waktu hambatan yang tidak dapat dihindari. Waktu kerja
efektif berpengaruh terhadap efisiensi kerja alat. Tetapi pada kenyataan waktu
kerja efektif dipengaruhi oleh faktor-faktor kesediaan alat itu sendiri sedangkan
faktor-faktor kesediaan alat ini dipengaruhi oleh waktu hambatan antara lain
(Nurwaskito dkk, 2019) :

15
a. Waktu hambatan dapat dihindari
1) Keterlambatan operator
2) Berhenti bekerja lebih awal
3) Istirahat lebih awal
4) Istirahat rnelewati jam istirahat
5) Pengecekan alat dan pemanasan mesin

b. Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari


1) Pengisian bahan bakar
2) Alat mengalami masalah
3) Cuaca yang kurang baik

Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan, atau


merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu
yang tersedia (Prodjosumarto, 1996). Beberapa faktor yang mempengaruhi
penilaian terhadap efisiensi kerja.

Rumus:

Keterangan :
Ek : Efesiensi kerja (%)
We : Waktu kerja efektif (menit)
Wt : Waktu kerja tersedia (menit)

2. 8 Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut

Besarnya produksi dari alat muat dan alat angkut didapat dengan
mengalikan kapasitas mangkuk (bucket), jumlah trip per jam dan faktor koreksi.
Faktor koreksi terdiri dari faktor pengisian (fill factor), dan efisiensi kerja.
Sehingga perhitungan rumus produktivitas alat muat adalah sebagai berikut :

16
Keterangan :
Qm : Produktivitas alat muat (BCM/Jam)
Ctm : Waktu Edar alat muat (menit)
Cb : Kapasitas bucket alat muat (m³)
Ff : Faktor pengisian alat muat (%)
Sf : Faktor pengembangan (%)
E : Efisiensi kerja (%)

Sedangkan besarnya produktivitas untuk alat angkut adalah :

Keterangan :
Qa : Produktivitas alat angkut (BCM/Jam)
Na : Jumlah pengisian dalam satu alat angkut
Cta : Waktu Edar alat angkut (menit)
Cb : Kapasitas bucket alat muat (m³)
Ff : Faktor pengisian alat muat (%)
Sf : Faktor pengembangan (%)
E : Efisiensi kerja (%)

17
BAB III METODOLOGI KERJA PRAKTEK

3.1 Metode Kerja Praktek


Metode Kerja Praktek merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah berarti kegiatan Kerja
Praktek itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, sehingga dijangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara
yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat
mengetahui dan cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang
digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis. Berdasarkan jenisnya metode kerja praktek dibedakan menjadi dua yaitu:

3.1.1 Metode Kualitatif


Metode kualitatif merupakan metode Kerja Praktek yang pada
umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama, karena tujuan metode
kualitatif adalah bersifat penemuan. Metode ini digunakan apabila masalah
belum jelas, masih remang-remang, atau mungkin masih gelap. Kondisi
semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif karena peneliti
kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan
grand tour questions, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas.
Melaluai Kerja Praktek seperti ini, praktikan akan melakukan explorasi
terhadap suatu obyek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang
emas dan lain-lain.

3.1.2 Metode Kuantitatif


Metode kuantitatif merupakan metode Kerja Praktek yang dilakukan
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dan hanya sekedar pembuktian
hipotesis saja yang meliputi metode survey dan experimen.

18
Metode kuantitatif merupakan metode yang saya (praktikan) gunakan
dalam kegiatan Kerja Praktek pada PT. Tambang Bumi Sulawesi, karena
metode kuantitatif digunakan apabila masalah yang merupakan titik tolak
penelitian sudah jelas. Masalah merupakan penyimpangan antara yang
seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dan pelaksanaan, antara teori
dengan praktek, antara rencana dan pelaksanaan dalam menyusun laporan
kerja praktek, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik hasil Kerja
Praktek maupun dokumentasi.

3.2 Sistematika Kerja Praktek

1. Orientasi Lapangan
Pengamatan dilapangan dilakukan untuk mendapatkan data secara
langsung sehingga dapat menggambarkan dengan jelas pada saat
melakukan penyusunan. Data yang diamati pada saat dilapangan seperti
keadaan daerah, kondisi kerja, kegiatan kerja serta data yang akan
dilakukan pengolahan.
2. Pengambilan Data, yang mencakup :
Pengambilan data dilakukan setelah studi literatur dan orientasi
lapangan di lakukan yaitu.
a. Data Primer
• Waktu edar alat gali muat
• Waktu edar alat angkut
• Nilai keserasian alat gali muat dan alat angkut
• Efisiensi kerja dari alat gali muat dan alat angkut
• Produktivitas alat gali muat dan alat angkut
b. Data Sekunder
• Peta administrasi lokasi Kerja Praktek
• Spesifikasi alat gali muat dan alat angkut
• Jumlah alat gali muat dan alat angkut yang digunakan

3. Pengolahan dan Analisis Data

19
4. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan, melakukan bimbingan secara berkala dan
pembuatan laporan secara sistematis.

3.3 Waktu Pelaksanaan


Adapun Kerja Praktek berlangsung selama 30 hari.

3.4 Rincian Kegiatan


Adapun perincian kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut

Bulan November – Bulan Desember


Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Orientasi lapangan
Kajian Pustaka
Pengambilan Data
Pengolahan dan
Analisis Data
Penyusunan Laporan

20
BAGAN ALUR KERJA PRAKTEK

Orientasi Lapangan

Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder

• Waktu edar alat gali/muat o Peta administrasi lokasi


• Waktu edar alat angkut o Spesifikasi alat gali-muat dan
• Nilai keserasian alat gali/muat alat angkut
dan alat angkut o Jumlah alat gali-muat dan alat
• Efisiensi kerja dari alat gali/muat angkut yang digunakan
dan alat angkut
• Produktivitasalat gali-muat dan
alat angkut

Pengolahan Data

Analisis Data

Penyusunan Laporan

Gambar 3.1 Bagan Alir Metodologi Kerja Praktek di PT. Tambang Bumi ulawesi

21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengambilan Data


Kegiatan pengambilan data utama dilakukan dalam pit Penambangan BA-22
PT. Tambang Bumi Sulawesi. Selain data primer terdapat pula data sekunder yang
diambil dalam profil perusahaan dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik
pembahasan ini atau menjadi data pendukung dalam analisa perhitungan
produktivitas alat gali muat dan angkut.
Data primer yang diambil langsung dilapangan diantaranya yaitu Cycle
time excavafator dan dumptruck, Bucket Fill Factor, Efisiensi Kerja, dan Faktor
Keserasian alat gali muat dan angkut serta pengamatan terhadap jenis material
yang diambil. Sedangkan data pendukung berupa spesifikasi alat, jumlah alat gali
muat dan angkut.
Melalui pengamatan dilapangan berikut tipe alat gali muat dan angkut yang
dipakai dalam kegiatan Ore Getting dan Loading Ore Nickel :
1. Alat gali muat Excavator Sumitomo SH-350 dengan kapasitas bucket
2,3 m³.
2. Alat angkut Dump Truck Hino 500 FM 260 TI dengan kapasitas bak 20
ton dan jumlah roda 10.

4.2 Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali/Muat Dan Alat Angkut
Waktu edar (cycle time) merupakan kemampuan suatu alat dalam
melakukan satu kali daur produksi atau merupakan gerakan berputar dari suatu
titik menuju ke sembarang arah, kemudian kembali lagi ketitik semula.
Waktu edar atau Cycle time alat gali muat merupakan penjumlahan dari
waktu penggalian muatan, waktu ayunan bermuatan, waktu untuk menumpahkan
muatan, dan waktu ayunan kosong (Almeida, 2012)
Waktu edar atau Cycle time alat angkut merupakan penjumlahan dari waktu
mengatur posisi untuk siap dimuat, waktu pengisian muatan, waktu mengangkut

22
muatan, waktu mengambil posisi untuk penumpahan muatan, waktu
menumpahkan muatan, waktu kembali kosong. (Almeida, 2012).
Untuk menghitung Cycle time peralatan mekanis yang beroperasi
dilapangan, digunakan alat pencatat waktu “Stop Watch”. Pengambilan data cycle
time peralatan mekanis Excavator Sumitomo SH-350 dilakukan sebanyak 210 kali
pengamatan dan untuk alat angkut Dumptruck Hino 500 FM 260 TI sebanyak 52
kali. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi metode statistik agar data tersebut
mendekati kebenaran untuk kemudian diperhitungkan terhadap suatu masalah.

Siklus Kegiatan Waktu Rata-Rata (detik)


Excavating Time 7,90
Swing Loaded Time 5,49
Dumping Time 4,11
Swing Empty Time 3,81
Cycle Time 21,31
Dari hasil perhitungan waktu edar Excavator SH-350 dilapangan terdapat
sebanyak 210 sampel data dengan waktu rata-rata dalam satu siklus gerakan =
21,31 detik, atau 0,35 menit. (Lampiran 5)

Tabel 4.2 Cycle


Siklus Kegiatan Waktu Rata-Rata (detik)
Time rata-rata
Alat Maneuver Loaded Time 32,80 Angkut
Dump Truck
Hino 500 Loading Time 76,27 FM 260
TI
Hauling Time 428,02
Maneuver Dumping Time 36,91 Dari
hasil Dumping Time 48,68
Return Empty Time 295,8
Cycle Time 918,66
perhitungan waktu edar Dumptruck Hino 500 FM 210 TI dilapangan terdapat
sebanyak 52 sampel data dengan waktu rata-rata dalam satu siklus gerakan =
918,66 detik, atau 15,31 menit. (Lampiran 6)

23
4.3 Faktor Pengisian Mangkuk (Bucket Fill Factor)

Metode yang digunakan untuk menghitung Bucket Fill Factor yaitu metode
katerpilar. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, maka kegiatan penggalian
dan pemuatan yang dilakukakan oleh Excavator Sumitomo SH-350 didapatkan
Bucket Fill Factor 98,09%. (Lampiran 3)

4.4 Faktor Pengembangan (Swell Factor)


Swell factor adalah faktor pengembangan volume material apabila material
tersebut lepas atau tergali dari tempat aslinya, secara teoritis berat jenis batu
lapukan dengan 25% batuan dan 75% tanah biasa maka density insitu 1,98 ton/m3,
sedangkan density loose 1,59 ton/m3. Pemberaian terjadi bila material tersebut
digali dari tempat aslinya, sehingga akan terbentuk rongga-rongga udara atau
voids diantara partikel material lepas tersebut.
Dari hasil perhitungan data melalui persamaan swell factor, maka diperoleh
nilai Swell factor (Sf) sebesar 80,30%. (Lampiran 4)

4.5 Efisiensi Kerja Alat Gali Muat dan Angkut


Berdasarkan hasil perhitungan dari waktu kerja dan waktu hambatan maka
didapatkan waktu efektif dan persentase efesiensi kerja alat gali muat dan alat
angkut adalah sebagai berikut :
1. Waktu Kerja Efektif (We) Excavator Sumitomo SH-350 yaitu 385
menit atau 6,4 Jam/Hari.
Efisiensi kerja Excavator Sumitomo SH-350 yaitu sebesar 91,66%.
(Lampiran 7)
2. Waktu Kerja Efektif (We) Dumptruck Hino 500 FM 260 TI yaitu 305
menit atau 5.08 Jam/Hari
Efisiensi kerja Dumptruck Hino 500 FM 260 TI yaitu sebesar 72,61%.
(Lampiran 8)
Terdapat pula hambatan-hambatan kerja alat gali muat dan alat angkut yaitu
adanya faktor yang mempengaruhi produktifitas alat mekanis diantaranya iklim,

24
curah hujan, kondisi tempat kerja dan hambatan-hambatan lain seperti faktor
pengembangan (swell factor), faktor pengisian mangkuk (bucket fill factor).
Hambatan-hambatan yang mempengaruhi Efisiensi Kerja alat sebagai
berikut:
Untuk Excavator Sumitomo SH-350 sebagai alat gali muat yaitu :
• Total Waktu Hambatan Dapat Dihindari (Whd) = 20 Menit
• Total Waktu Hambatan Tidak Dapat Dihindari (Whtd) = 15 Menit
Untuk Dump Truck Hino 500 FM 260 TI sebagai alat angkut yaitu :
• Total Waktu Hambatan Dapat Dihindari (Whd) = 35 Menit
• Total Waktu Hambatan Tidak Dapat Dihindari (Whtd) = 80 Menit

4.6 Produktivitas Excavator Sumitomo SH-350 Sebagai Alat Gali Muat

Adapun persamaan yang digunakan dalam menghitung produksi alat Gali


Muat Excavator Sumitomo SH-350 pada Pit BA-22 , PT. Tambang Bumi
Sulawesi adalah :

Diketahui :
• Bucket Capacity (Cb) teoritis = 2,3 m3
• Density material (Loose) = 1,59 ton/m3
• Bucket Capacity (Cb) = 2,3 m3 x Density Loose
= 2,3 m3 x 1,59 Ton/m3
= 3,5 Ton
• Bucket Fill Factor (Ff) untuk kegiatan Loading Ore = 98,09 %.
(Lampiran 3)
• Swell Factor (Sf) = 80,30 % (Lampiran 4)
• Cycle Time (CTm) Alat Gali Muat = 0,35 menit (Lampiran 5)
• Efisiensi Kerja (E) Alat Gali Muat = 91,66 % (Lampiran 7)

25
• Waktu Kerja Efektif (We) Alat Gali Muat = 385 menit atau 6,4
Jam/Hari

60
Qm = x 3,5 x 0,98 x 0,80 x 0,91
0,35

= (171,42) x 2,49
= 428,04 Ton/Jam x 6,4 Jam/Hari
= 2.739,45 Ton/Hari x 7 hari/Minggu
= 19.176,19Ton/Minggu x 4 Minggu/Bulan
= 76.704,76 Ton/Bulan
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Kemampuan produksi
alat Gali Muat Excavator Sumitomo SH-350 untuk satu unit adalah 76.704,76
Ton/Bulan.

4.7 Produktivitas Dump Truck Hino 500 FM 210 TI Sebagai Alat Angkut

Adapun persamaan yang digunakan dalam menghitung produksi alat


Angkut Dumptruck Hino 500 FM 210 TI pada Pit BA-22 PT. Tambang Bumi
Sulawesi adalah :

Qa = 60 x n x Cb x Ff x Na x Sf x E
CTa

Diketahui :
• Jumlah pengisian dalam satu alat angkut (n) = 5 kali

• Jumlah Alat Angkut (Na) = 10 unit

• Bucket Capacity alat muat (Cb) = 3,5 Ton

• Bucket Fill Factor (Ff) untuk Loading Ore = 98,2 % (Lampiran 3)


• Swell Factor (Sf) = 80,30 % (Lampiran 4)

• Cycle Time (CTm) Alat Angkut = 15,31 menit (Lampiran 6)

26
• Efisiensi Kerja (E) Alat Angkut = 78,54 % (Lampiran 8)
• Waktu Kerja Efektif (We) Alat Angkut = 305 menit atau 5,08
Jam/Hari

Qa = 60 x 5 x 3,5 x 0,98 x 10 x 0,80 x 0,78


15,31
= (3,91) x 107,01
= 418,40 Ton/Jam x 5,08 Jam/Hari
= 2.125,51 Ton/Hari x 7 Hari/Minggu
= 14.878,62 Ton/Minggu x 4 Minggu/Bulan
= 59.514,51 Ton/Bulan
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Kemampuan produksi
alat angkut Hino 500 FM 260 TI untuk empat unit adalah 59.514,51 Ton/Bulan.

4.8 Faktor Keserasian Alat Gali Muat dan Alat Angkut (Match Factor)

Untuk melihat nilai keserasian kerja (Match Factor) antara alat gali muat
dan alat angkut dapat menggunakan persamaan :
Rumus:

Diketahui :
• CTm = 0,35 menit
•n = 5 kali pengisian
• Na = 10 Unit
• CTa = 15,31 menit
• Nm = 1 Unit

MF = 0,35 x 5 x 10
15,31 x 1
MF = 17,5
15,31
MF = 1,14

27
MF > 1 Artinya alat angkut bekerja kurang dari 100% sedangkan alat muat
bekerja 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut sebagai
berikut:

Wtm = 15,31 x 1 – 0,35 x 5


10
= 1,53 – 1,75
= -0,22 Menit
Faktor kerja alat muat (Fkm) = MF × 100%
= 1,14 x 100%
= 1,14 %
Jadi solusi atau pemecahan masalah tersebut, dicoba dengan menghitung
kecepatan rata-rata alat angkut yang seharusnya diperbolehkan yaitu dengan
kecepatan 40 km/jam. Maka digunakan persamaan sebagai berikut :
t=d
v
Diketahui : Jarak Pengangkutan (d) = 3 Km
Kecepatan Rata-rata (v) = 40 Km/Jam

Maka, t = 3 Km
40 Km/Jam
t = 0,20 Jam atau 12 menit (Hauling Time + Return Empty Time)

Untuk cycle time alat angkut yaitu manuever loaded time + loading time +
manuever dumping time + dumping time diambil waktu terkecil atau Xmin lalu
dijumlahkan dengan hauling time + return Empty. Jadi :
CTa = 23.44 detik + 60.45 detik + 19.37 detik + 24.45 detik
60 menit
CTa = 2,12 menit + (12 menit)

CTa = 14,12 menit

Kemudian hasil perhitungan cycle time alat angkut dimasukan dalam


persaman match factor sebagai berikut :

28
MF = 0,35 x 5 x 10
14,12 x 1 MF
= 1,23
Setelah dikurangi waktu edar (cycle time) alat angkut dengan menggunakan
persamaan di atas MF belum pula didapat nilai = 1, artinya alat gali muat dan alat
angkut belum serasi. Untuk dapat serasi perlu adanya penambahan 1 unit alat gali
muat dengan cycle time alat gali muat yang digunakan adalah waktu rata-rata
minimal siklus. Jika alat gali muat ditambah 1 unit maka persamaan Match
Factor sebagai berikut:

MF = 0,35 x 5 x 10
14,12 x 2
MF = 0,61
atau = 1
Jadi, MF = 1 Artinya produksi alat muat sama dengan produksi alat angkut
dan tidak terdapat waktu tunggu untuk alat muat dan alat angkut serta faktor kerja
alat muat sama dengan faktor kerja alat angkut.

29
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Produktivitas aktual di Pit BA-22 alat Gali Muat Excavator Sumitomo


SH-350 adalah 76.704,76 Ton/Bulan
2. Produktivitas aktual di Pit BA-22 alat Angkut Hino 500 FM 260 TI
adalah 59.514,51 Ton/Bulan untuk 10 unit alat angkut.
3. Angka keserasian alat Gali Muat Excavator Sumitomo SH -350 dan alat
Angkut Hino 500 FM 260 TI adalah MF = 1,14. MF > 1, artinya alat
Muat bekerja lebih dari 100% sedangkan alat Angkut bekerja kurang
dari 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut sebesar
1,23 menit.
4. Faktor penyebab tidak tercapainya produktivitas dengan adanya
hambatan-hambatan seperti cuaca buruk, kurangnya stok ore, serta
pengisian bahan bakar dan grease.

30
5. Faktor penyebab tidak serasi alat gali muat dan angkut karena terlalu
besarnya waktu siklus alat muat, sehingga di dapat MF > 1
6. Perlu adanya pengurangan waktu siklus dengan mengambil waktu
ratarata minimal siklus alat muat dan penambahan 1 unit alat muat untuk
bisa mencapai MF = 1
5.2 Saran

1. Perlu adanya perbaikan/perawatan jalan karena kondisi jalan yang baik


merupakan salah satu aspek yang dapat meningkatkan efisiensi kerja.
2. Perlu adanya perluasan tempat alat angkut untuk pemuatan di pit
penambangan agar mengurangi waktu siklus alat angkut.
3. Perlu penegasan pemakaian APD di pit untuk mengurangi resiko
pekerjaan.

31
DAFTAR PUSTAKA

Ade kurniawan, Hendrik. 2014. “Analisa Produktivitas Dan Biaya


Penggunaan Alat Berat Pada Proyek Penyiapan Lokasi
Pengeboran Minyak Bumi DiLokasi Kaji 1 & 3”. Skripsi Jurusan
Teknik Sipil Universitas Tridinanti Palembang.

Anisari, Rezky. 2016. “Produktivitas Alat Muat Dan Angkut Pada


Pengupasan
Lapisan Tanah Penutup Di Pit 8 Fleet D PT. Jhonlin Baratama
Jobsite I Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam Jurnal Intekna
Volume 16 (hlm. 1-100).

Komatsu Ltd. 2009. “Specification And Application Handbook”. 30 ℎ


Edition. Komatsu Ltd.

Rochmanhadi. 1982. “Alat-Alat Berat Dan Penggunaanya.


Departemen Pekerjaan Umum”. Jakarta.

Rostiyanti. Susy fatena. 2008. “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi”.


Jakarta.: PT Rineka Cipta.

Thopan adiharta. 2015. “Studi Alat Berat Pada Pekerjaan Tanah


Dikecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kertanegara”. Jurnal
Mahasiswa.
LAMPIRAN 1

PEMBAGIAN JADWAL JAM KERJA

Jam kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan
penambangan untuk mencapai target produksi, sebab pemanfaatan jam kerja yang
efisien akan menghasilkan produksi yang maksimal. Pada kegiatan Produksi
penambangan bijih nikel pada PT. Tambang Bumi Sulawesi, perusahaan membagi
jadwal jam kerja dua shift per hari untuk divisi Produksi dengan waktu kerja 7
jam per hari (420 menit) dan terdapat 30 hari kerja selama satu bulan.

Tabel L1.1
Pembagian Jam Kerja

No KEGIATAN Waktu (WITA) Lama (menit)

SHIFT I

1 Masuk kerja 06.00 – 06.30 30

2 Persiapan dan berangkat ke 06.30 -07.00 30


Front

3 Kerja produktif pagi-siang 07.00-12.00 300

4 ISTRAHAT 12.00 - 13.00 60

5 SHIFT II

6 Kerja produktif siang-soreh 13.00 – 15.00 120

7 Persiapan pulang kerja 15.00 – 15.30 30

Total 570

L.1-1
LAMPIRAN 2

PENENTUAN NILAI BUCKET FILL FACTOR

Untuk menentukan “Bucket Fill Factor” (faktor pengisian mangkuk) alat


muat digunakan metode Caterpillar, yaitu dengan cara pengamatan dan
perbandingan langsung pada saat kegiatan pemuatan sedang berlangsung.
Persentase pengisian bucket alat muat dijelaskan pada gambar di
bawah ini :

Gambar : Cara Penentuan Nilai Bucket Fill Factor

L.2-
LAMPIRAN 3

DATA PENGAMATAN BUCKET FILL FACTO ALAT GALI MUAT


EXCAVATOR SUMITOMO SH-350 PADA KEGIATAN LOADING ORE
NICKEL

Tabel L3.1
Pengisian Mangkuk (Bucket Fill Factor)

No. Bucket Fill Factor No. Bucket Fill Factor


1 100 101 100
2 110 102 110
3 90 103 100
4 100 104 100
5 90 105 90
6 100 106 95
7 90 107 90
8 90 108 95
9 100 109 110
10 100 110 100
11 110 111 100
12 95 112 110
13 100 113 95
14 110 114 90
15 100 115 110
16 90 116 100
17 90 117 95
18 95 118 90
19 100 119 100
20 110 120 95
21 90 121 110
22 95 122 100
23 100 123 85
24 100 124 90
25 80 125 100
26 85 126 100
27 90 127 110
28 100 128 110
29 110 129 100

L.3-1
30 90 130 80
31 95 131 95
32 100 132 95
33 100 133 90
34 100 134 100
35 110 135 100
36 95 136 100
37 80 137 95
38 85 138 95
39 110 139 90
40 100 140 90
41 90 141 90
42 95 142 100
43 100 143 100
44 110 144 110
45 90 145 110
46 100 146 100
47 110 147 95
48 100 148 90
49 100 149 110
50 90 150 100
51 110 151 95
52 110 152 110
53 95 153 100
54 100 154 100
55 100 155 85
56 110 156 95
57 95 157 90
58 95 158 100
59 90 159 100
60 100 160 95
61 100 161 110
62 90 162 100
63 95 163 100
64 110 164 110
65 95 165 95
66 90 166 95
67 100 167 90
68 110 168 100
69 100 169 85
70 95 170 80
71 95 171 90

L.3-2
72 90 172 95
73 100 173 110
74 110 174 100
75 85 175 95
76 100 176 90
77 110 177 100
78 95 178 100
79 95 179 110
80 80 180 110
81 100 181 100
82 110 182 95
83 83 183 95
84 90 184 90
85 95 185 90
86 100 186 110
87 90 187 100
88 110 188 95
89 95 189 95
90 95 190 110
91 95 191 100
92 100 192 100
93 110 193 95
94 100 194 95
95 100 195 110
96 110 196 100
97 95 197 95
98 90 198 90
99 110 199 110
100 100 200 95
Rata rata 98.09%
Sumber: data lapanga

L.3-3
LAMPIRAN 4
PERHITUNGAN SWELL FACTOR

Tabel L4.1 Berat Jenis Tanah Asli, Berat Jenis Tanah Lepas
%Kembang
Diketahui :

Loose density = 2.650 Lb/cu yd = 1.590 Kg/m3 = 1,59


Ton/m3
Density in bank = 3.300 Lb/cu yd = 1.980 Kg/m3 = 1,98
Ton/m3 Maka :

Rumus :

Sf = 1,59Ton / m3 x 100 %
1,98Ton / m3

Sf = 80,30 %

Dari hasil perhitungan data di atas, maka diperoleh nilai Swell factor (Sf)
sebesar80,30%.

L.4-2
LAMPIRAN 5
DATA PENGAMATAN WAKTU EDAR (CYCLE TIME) ALAT
GALI MUAT EXCAVATOR KOMATSU PC-300

Tabel L5.1
Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali Muat
No. Excavating Swing Loaded Dumping Swing Empty
(second) (second) (second) (second)
1 01,84 08,62 03,37 01,84
2 02,27 02,09 02,00 03,09
3 03,59 04,21 02,31 02,97
4 03,31 04,87 02,00 03,45
5 03,00 03,74 02,03 15,33
6 04,78 03,93 02,75 04,04
7 02,83 02,97 02,89 03,35
8 02,96 03,59 02,31 03,19
9 03,19 02,55 08,15 02,94
10 02,90 05,39 02,44 07,18
11 03,37 02,78 03,17 02,72
12 03,47 03,06 02,87 02,09
13 02,46 04,03 03,06 03,25
14 05,46 03,06 02,41 05,15
15 07,61 20,23 02,27 01,62
16 01,56 03,37 03,35 03,40
17 02,78 02,43 02,99 03,84
18 02,13 03,03 02,93 03,97
19 02,40 09,18 03,09 02,41
20 03,40 03,11 02,35 03,33
21 04,40 03,12 02,47 03,62
22 03,43 02,62 02,16 03,31
23 08,04 03,59 15,71 09,32
24 03,33 03,59 02,97 02,90
25 03,35 02,40 03,19 02,65
26 02,99 03,31 03,40 02,81
27 03,56 06,90 02,12 02,91
28 13,22 08,18 04,00 03,49
29 02,47 04,80 06,26 02,96
30 03,44 04,99 05,48 01,81
31 05,53 03,71 02,78 07,20
32 04,46 03,53 04,31 03,00
33 01,94 02,72 04,41 04,53

L5.1
34 02,09 03,03 05,21 02,87
35 03,06 03,12 06,12 02,53
36 02,65 15,19 06,04 03,62
37 04,03 03,05 03,22 03,02
38 04,53 03,56 02,34 02,94
39 03,90 03,05 02,62 03,03
40 03,40 03,03 02,84 11,17
41 06,23 03,81 03,37 04,41
42 02,81 02,68 03,12 04,46
43 02,34 03,34 02,60 03,31
44 02,19 03,52 03,72 03,96
45 02,50 07,27 03,68 04,90
46 04,57 07,53 02,18 02,40
47 03,07 05,46 03,43 02,97
48 03,68 03,90 03,28 04,08
49 04,24 02,40 06,56 06,84
50 03,72 03,97 04,10 03,20
51 02,31 03,27 08,02 02,69
52 03,37 09,35 03,09 03,53
53 05,99 04,06 03,81 02,99
54 05,24 02,50 02,59 03,18
55 06,37 08,14 02,68 06,19
56 02,46 02,77 02,79 07,19
57 02,50 02,77 02,41 06,80
58 03,68 03,68 03,19 02,31
59 06,58 02,69 02,78 02,31
60 12,27 05,43 03,02 04,31
61 04,50 03,06 02,40 09,05
62 02,27 02,58 06,75 03,19
63 02,96 05,15 08,52 02,62
64 02,50 04,24 06,69 19,99
65 05,68 06,80 02,82 02,06
66 03,03 02,62 02,81 02,56
67 09,15 02,53 02,24 03,21
68 05,27 02,59 02,60 03,15
69 04,90 08,87 04,56 04,67
70 03,74 02,35 03,28 05,31
71 03,89 02,66 02,74 07,66
72 03,09 03,39 02,94 03,02
73 03,50 02,46 04,87 04,33
74 03,49 12,79 04,90 03,22
75 03,87 02,63 03,37 03,55

L5.2
76 02,19 02,24 03,00 04,18
77 03,12 02,60 03,02 07,90
78 03,21 02,76 04,50 02,07
79 03,38 03,16 03,24 02,00
80 03,59 03,39 04,00 02,16
81 03,06 04,03 04,25 02,43
82 02,19 07,90 02,65 02,25
83 04,29 03,03 10,17 03,03
84 05,12 02,43 02,97 05,59
85 03,28 02,57 02,84 02,62
86 04,28 02,85 03,52 03,53
87 03,03 03,25 04,52 04,76
88 09,52 04,80 04,50 03,02
89 04,07 03,99 03,90 03,34
90 03,35 04,18 02,53 03,06
91 08,36 02,87 02,34 03,47
92 03,92 08,84 05,42 09,99
93 02,52 02,35 02,62 07,73
94 03,29 02,17 08,68 06,23
95 02,58 03,03 07,74 04,87
96 01,79 04,89 03,57 03,00
97 04,90 04,97 03,46 03,06
98 05,35 05,25 02,56 03,69
99 06,88 02,68 02,41 05,21
100 05,03 03,99 03,94 04,84
101 06,28 05,46 02,57 04,75
102 02,84 03,09 03,54 03,09
103 02,65 02,68 02,65 04,69
104 02,59 02,49 03,84 05,26
105 02,75 08,54 05,95 08,36
106 04,17 04,25 02,72 02,13
107 02,11 02,47 07,05 02,68
108 02,50 03,81 04,61 04,97
109 02,53 03,65 03,87 04,90
110 02,62 03,41 04,24 02,90
111 05,15 04,25 08,12 03,08
112 02,22 03,00 02,69 03,19
113 03,31 02,87 06,20 05,40
114 04,56 04,23 03,56 03,21
115 02,59 02,80 03,52 03,43
116 02,49 03,09 03,59 03,53
117 02,56 02,85 03,25 05,61

L5.3
118 03,08 03,38 02,99 02,52
119 04,89 03,77 03,80 02,74
120 03,06 03,44 02,99 02,50
121 02,44 03,05 03,30 02,78
122 02,41 02,75 06,67 03,33
123 02,72 04,01 03,05 02,99
124 03,56 04,40 03,65 03,34
125 02,74 03,18 04,22 02,08
126 02,47 04,33 02,74 02,22
127 02,06 02,93 04,12 03,53
128 02,35 02,40 04,10 03,56
129 08,34 04,59 03,18 04,06
130 02,28 02,72 02,84 03,90
131 02,15 02,78 03,18 06,08
132 03,06 03,28, 10,45 02,35
133 02,78 03,43 01,94 02,43
134 13,12 04,39 06,76 02,44
135 02,71 02,94 04,98 03,75
136 01,93 02,78 05,72 03,81
137 02,53 04,46 05,89 02,80
138 02,93 03,20 05,85 02,82
139 06,85 04,49 06,61 03,96
140 03,00 03,43 08,72 03,47
141 02,66 03,25 03,06 02,91
142 02,65 03,28 06,85 03,09
143 03,37 03,07 02,47 03,84
144 05,16 03,38 04,80 03,28
145 02,42 03,13 03,63 03,00
146 02,54 03,02 03,22 03,16
147 02,83 02,84 08,26 03,03
148 02,53 02,63 02,57 02,28
149 02,18 03,19 07,02 02,87
150 02,72 02,94 07,37 03,43
151 02,51 02,80 07,45 02,74
152 02,72 02,85 05,76 03,46
153 02,66 03,15 02,82 03,38
154 12,56 04,85 04,72 03,38
155 03,49 02,32 06,84 03,41
156 02,86 02,88 09,41 02,37
157 02,79 03,07 03,22 02,56
158 02,62 02,62 03,33 02,43
159 05,81 05,08 06,86 03,27

L5.4
160 02,12 03,08 05,46 02,83
161 02,62 03,09 05,96 03,44
162 02,47 03,05 07,30 03,65
163 03,16 02,56 02,64 02,49
164 08,23 05,42 04,77 02,05
165 02,32 02,28 04,51 02,69
166 03,00 04,15 06,17 03,27
167 02,50 03,00 06,96 04,12
168 02,77 02,44 03,22 03,19
169 07,90 03,02 04,26 02,66
170 02,67 03,50 14,19 02,56
171 02,94 02,86 04,19 02,71
172 02,94 03,86 03,67 03,30
173 00,75 03,10 02,75 05,89
174 02,32 02,53 01,59 01,59
175 01,69 01,92 02,63 06,38
176 02,31 02,00 02,28 03,75
177 05,60 02,58 02,50 03,44
178 07,07 04,21 02,75 04,15
179 02,47 02,38 01,69 02,37
180 02,72 04,52 01,85 03,22
181 07,83 03,65 02,25 03,69
182 05,25 03,03 02,91 02,75
183 05,59 02,65 02,78 03,13
184 02,58 03,84 03,37 03,50
185 05,23 02,85 02,81 03,34
186 05,77 03,93 03,07 03,22
187 05,67 03,30 02,78 03,09
188 06,11 03,09 02,68 02,88
189 03,34 05,15 07,66 04,17
190 06,22 03,44 03,12 03,91
191 04,56 03,31 02,87 02,72
192 04,43 05,72 02,72 04,50
193 06,89 02,65 03,10 03,44
194 03,17 04,38 07,11 05,34
195 06,01 03,16 02,60 03,74
196 07,88 05,50 02,91 03,03
197 05,27 03,37 02,90 03,15
198 06,25 02,91 03,49 02,98
199 02,83 05,03 07,79 05,43
200 02,97 03,90 02,75 03,28
201 08,65 03,00 02,66 04,83

L5.5
202 06,30 03,06 02,97 03,37
203 06,18 03,06 02,79 03,80
204 03,04 02,56 03,44 03,16
205 08,59 03,50 03,00 04,77
206 05,23 03,34 02,72 03,06
207 04,35 07,28 03,22 03,09
208 05,87 05,06 03,44 03,29
209 03,48 03,88 13,53 03,60
210 06,93 02,46 02,63 02,81
Rata-rata 3.9851 5.49703 4.11516 3.8183
9
Jumlah 17.41572

Sumber : Data Lapangan

Dari hasil perhitungan tabel L5.1 dengan menggunakan Microsoft Excel


dengan rumus Average dan Sum maka didapat waktu edar alat gali muat
Excavator Sumitomo SH-350 pada kegiatan Ore Getting Nickel di Pit B22
PT. Tambang Bumi Sulawesi yaitu :
Excavating Time = 3.98519 detik

Swing Loaded Time = 5.49703 detik

Dumping Time = 4.11516 detik

Swing Empty Time = 3.8183 detik

Total Waktu = 17.41572

Untuk Cycle Time alat Gali/Muat yaitu :


Rumus :
CTm = Tm1+Tm2+Tm3+Tm4
60
CTm = 3.98519 +5.49703 +4.11516 +3.8183
60
CTm = 17.41572
60
CTm = 0,2902 menit

L5.6
LAMPIRAN 6
DATA PENGAMATAN WAKTU EDAR (CYCLE TIME) ALAT
ANGKUT DUMP TRUCK HINO 500 FM 260 TI DENGAN JARAK
PIT B22 KE STOCKPILE 3 KM

Tabel L6.1
Data Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut
Manuver Loading Manuver Return
No Loaded (second) Hauling Dumping Dumping Empty
(second) (second) (second) (second) (second)
1 31.37 87.63 483.3 47.21 58.4 312.13
2 29.5 85.4 433.29 44.23 50.51 294.54
3 28.36 113.1 409.15 53.2 63.42 323.21
4 25.51 79.41 408.1 28.11 44.52 313.1
5 31.6 94.32 404.15 23.43 42.41 316.41
6 34.55 82.12 401.4 35.37 46.41 293.4
7 47.61 64.22 404.18 37.21 48.29 272.23
8 23.44 83.21 409.3 46.2 57.3 289.12
9 32.29 84.11 441.1 43.11 52.15 272.23
10 30.52 85.41 429.2 44.26 56.13 289.12
11 34.12 88.23 432.1 22.5 50.42 320.36
12 31.29 76.42 485.12 23.22 52.4 312.11
13 32.45 77.12 481.1 26.11 43.11 314.4
14 36.1 65.32 380.29 46.2 43.27 266.41
15 37.12 68.12 410.15 47.28 42.33 281.43
16 31.51 66.14 387.7 41.42 40.5 312.15
17 32.6 82.16 452.8 36.26 41.54 276.4
18 29.41 85.1 432.9 36.41 61.11 261.11
19 27.51 86.11 482.31 32.13 62.1 315.13
20 46.1 88.11 404.03 35.15 60.17 312.4
21 43.12 82.47 430.09 31.4 60.44 320.25
22 26.4 84.22 420.06 41.12 50.12 344.21
23 28.56 62.33 427.4 41.23 52.51 322.28
24 29.4 60.5 430.27 42.4 47.27 341.13
25 32.31 60.45 415.6 40.11 43.4 280.11
26 44.05 68.28 352.67 19.59 47.27 290.14
27 27.03 64.57 354.02 19.37 37.55 284.98
28 31.19 60.89 330.89 24.25 40.33 309.46
29 25.83 71.23 345.3 23.73 48.25 288.29
30 43.45 71.31 322.47 20.26 46.37 306.65
31 25.11 94.12 321.1 40.11 39.24 284.28
32 30.01 93.17 451.7 41.11 24.45 268.03
33 32.04 94.26 427.9 42.12 60.49 306.24
34 30.3 77.56 461.59 39.23 48.1 278.83
35 32.14 84,55 487.61 38.21 44.56 300.56
36 31.23 60.94 397.91 39.41 43.31 276.45
37 31.45 61.35 345.25 41.17 42.38 300.37
38 25.16 61.38 420.23 41.18 41.44 308.11
39 30.07 88.13 438.26 41.23 44.33 285.33
40 31.11 73.42 491.31 38.23 54.66 275.44
41 31.34 80.12 498.22 37.49 48.11 310.22
42 28.32 64.23 472.58 35.86 40.56 285.77
43 34.16 65.23 499.2 35.44 40.23 295.55
44 34.18 64.54 423.57 41.34 57.22 300.22
45 26.45 66.11 461.28 38.24 53.33 288.11
46 31.44 72.13 488.23 40.23 50.44 276.33
47 31.5 73.21 476.61 39.12 55.42 257.83
48 39.55 77.12 450.21 41.33 52.47 309.33
49 39.47 73.45 491.13 38.34 60.22 264.55
50 38.11 73.32 412.16 40.18 48.77 300.45
51 44.12 74.12 466.13 39.22 51.44 276.54
52 44.23 74.15 486.12 38.22 40.52 300.12
Rata-rata 32.8035 76.2758 428.245 36.9130 36.9130 295.837
Jumlah 894,144

Sumber : Data Lapangan

Untuk Cycle Time Alat Angkut yaitu:

Rumus :

CTa = 32.8035+76.2758+428.245+36.9130+48.6863+295.837
60
CTa = 894,144
60
CTa = 14,9019 menit/894,144detik

Berdasarkan hasil perhitungan tabel L6.1 dengan menggunakan Microsoft


Excel dengan rumus Average dan Sum maka didapat waktu edar alat angkut
Dump Truck pada pengangkutan material Nickel Ore pada Pit B22, PT. Tambang
Bumi Sulawesi adalah :
Manuver Loaded Time = 32.8035detik
Loading Time = 76.2758detik
Hauling Time = 428.245detik
Manuver Dumping Time = 36.9130detik
Dumping Time = 36.9130detik
Return Empty Time = 295.837detik
Total Waktu = 540.086detik
= 9.001 menit

L.6-2
LAMPIRAN 7
DATA PENGAMATAN EFISIENSI KERJA ALAT GALI MUAT
EXCAVATOR KOMATSU PC-300

Tabel L7.1
Efisiensi Kerja Excavator Komatsu PC-300
No. Objek Pengamatan Waktu (Menit )
1 Waktu Hambatan Dapat Hindari (Whd) :
Cek Alat 2
Pemanasan Alat 15
Pulang lebih awal -
Pindah ke Loading Point 3
Keterlambatan operator -
TOTAL WAKTU Whd 20
2 Waktu Hambatan Tidak Dapat Dihindari (Whtd)
:Isi Bahan Bakar 5
Isi Grease 10
TOTAL WAKTU Whtd 15
total waktu Kerja yang tersedia (Wt) 420
total kehilangan waktu kerja (Wtd+Whd) 35
waktu kerja efektif (We) 385

Waktu Kerja Efektif (We) = Wt – (Whtd+Whd)


= 420 – (20+15)
= 420 – 35
= 385 menit

Efisiensi Kerja (Ek) = We x 100 %


Wt
= 385 x 100 %
420
= 0,9166 x 100 %
= 0,9166 %

LT-7
LAMPIRAN 8

PERHITUNGAN EFISIENSI KERJA ALAT ANGKUT DUMP TRUCK


HINO 500 FM 260 TI

Tabel L8.1
Efisiensi Kerja Alat Angkut
Dump Truck Hino 500 FM 260 TI
No. Objek Pengamatan Waktu
(Menit)
1. Waktu Hambatan Dapat Hindari (Whd) :
− Cek Alat 5
− Pemanasan Alat 10
− Berhenti bekerja lebih awal 20
− Istirahat lebih awal -
− Total Whd 35
2. Waktu Hambatan Tidak Dapat Dihindari (Whtd)
− Kerusakan Alat -
− Gangguan Cuaca 75
− Pengisian Bahan Bakar 5
Total Whtd 80
Total Waktu Kerja Tersedia (Wt) 420
Total Kehilangan Waktu Kerja (Whd+Whtd) 115
Waktu Kerja Efektif (We) 305

Waktu Kerja Efektif (We) = Wt – (Whtd+Whd)


= 420 – (80+35)
= 420 – 115
= 305 menit

Efisiensi Kerja (Ek) = We x 100 %


Wt
= 305 x 100 %
420
= 0,7261 x 100 %
= 0,7261 %
L.8-1
LAMPIRAN 9

SPESIFIKASI ALAT GALI MUAT EXCAVATOR KOMATSU PC-300

ENGINE

Model : Komatsu SAA6D114 E-3

Type : Water-cooled, 4-cycle, direct


injection

Aspiration : Turbocharged, aftercooled

Number Of Cylinders :6

Bore : 114 mm 4.49”


Stroke : 135 mm 5.31”
Piston Displacement : 8.27 ltr 505 in ³
Horse power :
SAE J1995 : Gross 194 kW 260 HP
ISO 9249 / SAE J1349 : Net 184 kW 246 HP
Rated rpm : 1950 rpm

Fan drive method for radiator cooling: Mechanical


Governor : All-speed control, electronic

Meets EPA Tier 3 and EU Stage 3A emission regulations.

COOLANT AND LUBRICANT CAPACITY (REFILLING)


Fuel Tank : 650 ltr 160 U.S.
gal Coolant : 32.0 ltr 8.5 U.S. gal
Engine : 35.0 ltr 9.2 U.S. gal
Final drive, each side : 9.0 ltr 2.4 U.S. gal

L.9-1

Swing drive : 16.5 ltr 4.4 U.S. gal


Hydraulic tank : 188 ltr 49.7 U.S. gal

DIMENSIONS

Bucket capacity : 1,00-1,14 m3

Overall width : 3190 mm 10’6”


Overall height (to top of cab) : 3145 mm 10’4”
Ground clearance (minimum) : 500 mm
1’8”
Tail swing radius : 3450 mm
11’4” Track length on ground : 3700
mm 12’2”
Track length : 4625 mm 15’2”
Track gauge : 2950 mm 8’6”
Width of crawler : 3190 mm 10’6”
Shoe width : 600 mm 24”
Grouser height : 36 mm 1.4”
Machine cab height : 2585 mm 8’6”
Machine cab width : 3090 mm 10’2”
Distance, swing center to rear end : 3405 mm 11’2”

L.9-2
LAMPIRAN 10
SPESIFIKASI ALAT ANGKUT
DUMP TRUCK HINO 500 FM 260 TI

PERFORMANCE Kecepatan Maksimum (km/jam) 94


Daya Tanjak (Tan Ã`) 42,0
MESIN
Model J08E-UF
Tipe Mesin 4 langkah segaris; Direct

Injection; Turbo Change


Intercoo
Tenaga maks(PS/rpm) 260/2500
Momen Putir Maks (Kgm/rpm) 76/1500

Jumlah Silinder 6
Diameter x Langkah 112 x 130

Piston (mm)
Isi Silinder 7.684
KOPLING
Tipe Single Dry Plate, With Coil
Diameter Spring
TRANSMISI 380

Tipe ZF Ecomid – 9 Speed


Perbandingan Gigi -

Ke-1 12.728
Ke-2 8.829
Ke-3 6.181
Ke-4 4.644
Ke-5 3.478

L.10-1
Ke-6 2.538
Ke-7 Lebar Jejak
Ke-8 Belakang
Ke-9 RR Tr

Mundur Jalur Depan


Depan PFII
Jalur Belakang ROH
SUMBU Belakang SUSPENSI
Perbandingan gigi akhir Depan &
Sistem Penggerak Belakang
REM
Rem Utama
1.806
Rem Pelambat 1.335
1.000
Rem Parkir
12.040
Ukuran Rim
RODA & BAN
Reverse Elliot, I-Section Beam
Ukuran Ban
Jumlah Ban Full floating type with hypoid
SISTIM LISTRIK gear STD =
Accu 5.875

BAK Kapasitas (ton)


Rear 6 x 2
TANGKI SOLAR Kapasitas (L)
Air Over Hydraulic,
DIMENSI (mm) Jarak Sumbu
Roda With Two Circuit
With on Exhaust Pipe
Panjang Bak
Internal Expanding tipe pada
Total Panjang
Total Lebar transmisi output

Total Tinggi 20 x 7.00T-162


Lebar Jejak Depan 10.00-20-16PR
FR Tr
10
12V-65 Ah x 2

L.10-2
20
200 1.855

5.760 + 1.300
1.255
8480 2.960
2.460 Rigid Axle with Semi
2.695 Elliptic Leaf Spring
1.925

BERAT Depan 2.950


CHASSIS (kg) Belakang 3.700
Berat Kosong 6.650
GVWR 26.000

L.10-3

Anda mungkin juga menyukai