SKRIPSI
Oleh:
FILDZAH AYUNDA
1119102
BANDUNG
2021
KAJIAN TEKNIS KINERJA ALAT GALI MUAT DAN ALAT
SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S1) pada
Program Studi Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia
Oleh:
FILDZAH AYUNDA
1119102
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Fildzah Ayunda
NIM: 1119102
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi
Mineral Indonesia
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan anugerah-Nya, skripsi yang berjudul “Kajian Teknis Kinerja Alat Gali-Muat dan
Alat Angkut Untuk Mencapai Sasaran Produksi Andesit di PT. Nusantara Swadesi
Mining, Purwakarta, Jawa Barat” dapat diselesaikan tanpa halangan berarti. Skripsi
ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi S-I Teknik
kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Lukman Umar, MH, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi
2. Bapak Dr. Ir. Awang Suwandhi, M.Sc, selaku Wakil Ketua Bidang Akademik dan
3. Bapak Dr. Ir. M. Ulum A. Ghani, M.Sc, APU, selaku Ketua Jurusan Teknik
4. Bapak Ir. Rasdan Alimin Siregar, M.Sc, selaku dosen pembimbing skripsi I;
6. Bapak Arif Zaenal Asikin, S. T, selaku Kepala Teknik Tambang PT. Nusantara
i
8. Teman-teman, Ibu Dessy Pahala Sriwana. S. E, dan staff sekretriat STTMI;
9. Orang tua dan adik yang telah memberikan dukungan dan doa;
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak sekali kekurangan, baik dari
segi penulisan maupun segi ilmiahnya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran demi penyempurnaan ke depannya. Semoga laporan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan mahasiswa Program Studi Teknik Pertabangan
pada umumnya.
Penulis,
Fildzah Ayunda
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL........................................................................................................ vi
iii
BAB III LANDASAN TEORI.................................................................................... 17
iv
5.2.1 Waktu Kerja Efektif ............................................................................................... 37
LAMPIRAN................................................................................................................ 49
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4. 1 Jadwal Kerja................................................................................................... 30
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A Diagram Alir Kajian Kinerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut untuk Mencapai
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kegiatan penambangan salah satu fungsi dari sekian banyak fungsi atas
keberadaan alat gali-muat dan alat angkut adalah sebagai alat utama untuk
menghasilkan produk sesuai dengan target yang telah ditentukan. Oleh karena itu
penggunaan kedua alat ini memerlukan perhitungan secara tepat agar dapat bekerja
alat gali-muat dan alat angkut. Kedua alat ini digunakan untuk menghasilkan batu
andesit sesuai dengan target produksi perusahaan sebesar 175 bcm/jam. Kegiatan
penambangan itu sendiri dilakukan oleh excavator yang berfungsi sebagai alat gali-
muat, dan dump truck yang bertugas untuk mengangkut material (batu andesit) dari
Dari target produksi sebesar 175 bcm/jam, ternyata realisasinya masih jauh dari
yang diharapkan. Hal ini mengindikasikan bahwa alat gali-muat (excavator) dan alat
angkut (dump truck) kurang maksimal dalam menjalankan perannya, yang terlihat dari
bekerja secara marathon, serta keterisian bak dump truck dan mangkok (bucket)
1
2
excavator relatif sedikit. Di samping itu aktivitas pekerja juga kurang produkti karena
banyak mengobrol dan santai pada saat jam kerja, serta kondisi jalan angkut dari front
kinerja excavator dan dump truck, serta faktor-faktor lain yang terkait agar target
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan (kuari PT. NSM), terlihat bahwa masih
yaitu:
a. Sering terjadi ketidak-serasian kerja antara excavator dan dump truck, yang
dicirikan dengan tidak seimbangnya kerja kedua alat tersebut, dimana excavator
menunggu pemuatan;
b. Banyak jam kerja yang terbuang, yang dicirikan oleh aktivitas pekerja yang
kurang produktif;
keterisian mangkok (bucket) excavator dan bak dump truck yang relatif sedikit;
permasalahan yang perlu dikaji untuk menemukan solusi yang baik, yaitu:
3
1. Bagaimana kinerja aktual alat gali muat dan alat angkut untuk mencapai target
produksi?
2. Apa faktor-faktor dominan di kuari PT. NSM yang mempengaruhi kinerja alat
3. Bagaimana kemampuan/daya produksi alat gali muat dan alat angkut untuk
Tujuan yang ingin dicapai dalam kajian ini tidak terlepas dsri masalah di atas,
1. Mengetahui kinerja aktual alat gali-maut dan alat angkut saat ini.
2. Diketahuinya faktor-faktor penyebab alat gali-muat dan alat angkut tidak dapat
3. Mendapatkan usaha atau upaya untuk meningkatkan kinerja alat gali-muat dan
1. Kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut yang digunakan untuk mecapai
a. Bagi mahasiswa
Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang ilmu pengetahuan yang
b. Bagi perusahaan
(excavator) dan alat angkut (dump truck) yang efektif dan efisien melalui
kajian secara empiris dan analisis ilmiah, sehingga dapat diketahui faktor-
2) Sebagai bahan masukan agar produksi aktual dapat tercapai sesuai dengan
Dalam melaksanakan kajian ini dilakukan perbandingan antara teori dengan data
1. Studi Literatur
sumber lainnya seperti karya tulis ilmiah, brosur, serta data dan informasi
penunjang lainnya.
2. Orientasi Lapangan
5
lapangan dan gambaran kondisi kerja alat secara nyata tentang kegiatan
3. Pengumpulan Data
a. Data Primer
mengumpulkan data waktu edar alat muat dan alat angkut dan data unjuk
kerja alat gali muat dan alat angkut. Selain itu data primer juga
b. Data Sekunder
Sementara analisis data dilakukan berdasarkan pada analisa terhadap data yang
6
alat gali muat dan alat angkut, faktor yang mempengaruhi kinerja alat di
lapangan, serta perbaikan faktor yang mempengaruhi kinerja alat sehingga bisa
6. Menyusun Laporan
laporan
BAB II
TINJAUAN UMUM
Secara geografis, site penambangan PT. Nusantara Swadesi Mining (PT. NSM)
ditempuh menggunakan transpostasi Kereta Api dari Stasiun Bandung menuju Stasiun
Plered dengan waktu tempuh ± 2,5 jam, dari Stasiun Plered menuju PT. NSM berjarak
± 4,7 km dengan waktu tempuh ± 18 menit. Adapun peta kesampaian daerah seperti
andesit yang memproduksi berbagai jenis dan ukuran untuk kebutuhan konstruksi.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2008 dan memulai kegiatan penambangan pada
tahun 2011.
Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Luas IUP Operasi Produksi yaitu 24,7 Ha,
7
8
Sumber: maps.google.com
Jarak lokasi kegiatan penambangan PT. NSM saat ini adalah berbatasan dengan
perusahaan tambang lain, yaitu dengan kegiatan usaha pertambangan Koperasi Ligun,
jarak lokasi dengan lahan pertanian sekitar 700 meter, serta terhadap pemukiman
Secara organisasi PT. NSM dipimpin oleh direktur, dengan seluruh kegiatan
dilapangan diawasi dan dipertanggung jawabkan oleh kepala teknik tambang. Untuk
kegiatan pemuatan dan pengakutan berada di divisi loading & hauling. Struktur
Direktur
Kondisi geologi daerah Purwakarta terdiri dari batuan sedimen klastik, berupa batu
gamping (kapur), batu lempung, batu pasir, dan batuan vulkanik seperti tuf, breksi
vulkasnik, batuan beku terobosan, batu lempung napalan, konglomerat, napal. Untuk
jenis batuan beku terobosan meliputi andesit, diorite, vetrofir, basal, dan gabro. Batuan
ini umumnya bertebaran dibagian barat daya wilayah kabupaten Purwakrta. Jenis
batuan napal atau batu pasir kuarsam merupakan batuan yang tertua di wilayah
10
Sedangakan abu lempung yang usianya lebih muda (Miosen) tersebar di sekitar
wilayah Barat Laut dan bagian Timur Kabupaten Purwakarta berikut endapan bekas
gunung api tua yang berasal dari gunung Burangrang dan Gunung Sunda, yaitu berupa
tuf, lava andesit basalitis, breksi vulkanik, dan lahar. Pada bagian permukaan batuan
itu terdapat endapan hasil erupsi gunung api muda yang meliputi batu pasir, lahar,
Purwakarta terdapat kandungan geologi berupa batu kali, batu andesit, batu gamping
(kapur), tanah lempung, pasir, pasir kuarsa, pasir batu, tras, fosfat, barit, dan batu gips.
Sebagian besar jenis tanah adalah tanah latosol dan sebagian kecil adalah tanah alluvial,
andosol, grumosol, litosol, podsolik, dan regosol. Berdasarkan potensi yang dipaparkan
Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil bentukan
lelehan magma diorite. Jenis magma diorite merupakan salah satu magma terpenting
dalam golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma
komposisi mineral feldspar plagioklas jenis kalium feldspar natrium plagioklas, kuarsa,
feldspar, serta mineral tambahan berupa hordblenda, biotit, dan piroksen. Andesit
Legenda
Mineral yang ada pada batu andesit ini berupa kalium feldspar dengan jumlah
kurang dari 10% kandungan feldspar total, natrium plagioklas, kurasa kurang dari 10%,
feldspar kurang dari 10%, hornblende, biotit, dan piroksen. Penamaan andesit
• Komposisi kimia dalam batuan andesit pada umumnya terdiri dari unsur-unsur
dan air.
• Sifat fisik batuan andesit umumnya berwarna segar abu-abu kehitaman, warna
mempunyai kuat tekan berkisar antara 600-2.400 kg/cm2 dan densitasnya antara
ketinggian sekitar 50 meter, dengan kemiringan lereng hasil peledakan yang sangat
sistem tambang terbuka dengan menerapkan metode kuari (lihat Gambar 2.5). Kuari
galian industri. Bentuk penambangan yang diterapkan yaitu side hill type. Bentuk
endapan batu andesit di lokasi penelitian diatas perbukitan. Adapun tahapan kegiatan
pengolahan.
a. Pengeboran
digunakan untuk peledakan. Alat bor yang digunakan yaitu alat bor Crawler Rock
14
b. Peledakan
burden 1,7 meter, spasi 1,7 meter, kedalaman lubang 9,1 meter, tinggi jenjang 8,4
meter. Bahan peledak yang digunakan yaitu ANFO (Amonium Nitrat Fuel Oil),
dengan menggunakan jenis kabel detonator listrik dengan nomor delay 9-19, untuk
menggunakan peralatan Blasting Ohm Meter dan Blasting Machine untuk pemicu
ledakan.
c. Pemuatan
d. Pengangkutan
e. Pengolahan
15
(Crushing & Screening Plant) (lihat Gambar 2.6). Peremukan batu adalah suatu
pemecahan. Tahap-tahap pekerjaan itu beserta jenis crusher yang digunakan adalah:
crusher (pemecah tipe konis). Pada tahap kedua menghasilkan batuan yang
diangkut dan dijual langsung pada masyarakat sekitar yang memiliki usaha
pemecah batu. Diagram alir pengolahan batu andesit dapat dilihat pada Gambar 2.7
Material berukuran
HOPPER
maksimal 80 cm
PRIMARY JAW
CRUSHER
Material hasil
peledakan Produk batu belah
Screen (saringan)
20 cm
SECONDARY JAW
CRUSHER
CONE CRUSHER
Screen (saringan)
Produk split
Boulder Abu batu
1.5-2.5 cm
BAB III
LANDASAN TEORI
menunjang produksi. Alat gali-muat dan alat angkut merupakan alat mekanis yang
Semakin cepat waktu edar (cycle time) alat mekanis, maka produktivitas alat tersebut
semakin besar. Waktu edar alat angkut sangat bergantung kepada jumlah alat gali-muat
dan alat angkut yang dipakai, sehingga didapatkan nilai faktor keserasian antara kedua
jenis alat mekanis tersebut, waktu edar juga sangat dipengaruhi oleh hambatan –
Pencapaian produksi oleh alat gali-muat dan alat angkut merupakan kemampuan
mempengaruhinya.
Waktu kerja efektif adalah jumlah waktu kerja alat mekanis yang tersedia untuk
kegiatan produksi dikurangi waktu hambatan kerja. Besarnya waktu efektif suatu alat
hambatan yang terjadi selama kegiatan operasi berlangsung. Hambatan – hambatan ini
18
dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu waktu hambatan kerja yang dapat
Secara umum, waktu hambatan dapat dilihat dari penjelasan berikut: (Suwandhi, A.
2004)
efektif dari alat – alat mekanis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut.
We = Wt – (Wkdd + Wktd)
……… (3.1)
Dimana:
Faktor pengisian adalah perbandingan antara kapasitas nyata alat gali-muat dengan
ukuran butir, metode pemuatan, ketersediaan material yang akan dimuat. Hal inilah
Fakor pengisian dapat dihitung secara teoritis maupun visualisasi (lihat Gambar
3.1). Visualisasi digunakan apabila data asli dari mangkok tidak dapat diketahui
Dari Gambar 3.1, kita dapat mengetahui data mengenai faktor pengisian (fill
factor) dari visualisasi atau pengelihatan semata. Gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai
A. Pengisian material pada mangkok ditaksir dari nilai 100 % hingga 120 %.
B. Pengisian material pada mangkok ditaksir dari nilai 95% hingga 100 %.
%&
!" = ×100%
%'
………(3.2)
Dimana:
Alat – alat mekanis sering tidak dipergunakan dalam operasi penambangan karena
kondisi rusak, perbaikan berkala dari alat mekanis ataupun karena memang tidak
dipergunakan (standby). Hal ini dapat mempengaruhi jumlah produksi yang akan
dicapai, oleh karena itu kesiapan alat mekanis sangat berpengaruh besar terhadap
pengangkutan.
21
Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kesediaan alat mekanis tersebut antara
dari suatu mesin yang sedang dipergunakan. Nilai MA dipengaruhi oleh waktu
,
MA = ,-. ×100 %
……… (3.3)
, -1
PA = 2
×100 %
……… (3.4)
suatu alat mekanis pada saat alat mekanis tersebut dapat dipergunakan (tidak
dalam keadaan rusak). Nilai UA tersebut dapat menjadi ukuran seberapa efektif
suatu alat yang sedang dalam keadaan siap pakai (tidak dalam keadaan rusak)
dapat dimanfaatkan. Di bawah ini cara untuk mengetahui nilai UA dari suatu
alat mekanis:
,
UA = ,-1×100 %
……… (3.5)
22
besar waktu produktif yang dapat dicapai dari seluruh waktu kerja yang
,
EU= 2 ×100 %
……… (3.6)
Eopt=PA×UA×EU
……… (3.7)
Dimana:
Waktu edar alat gali muat adalah jumlah waktu yang dipergunakan sebuah
alat gali-muat untuk melakukan siklus kerja. Suatu siklus kerja terdiri dari 4
Waktu tunggu ini terjadi apabila alat gali-muat dalam keadaan sibuk tetapi
: × ; × < × 3600
89 =
?
……… (3.8)
Dimana:
Waktu edar alat angkut adalah jumlah waktu yang dipergunakan untuk
(detik)
Kapasitas material dalam bak alat angkut ditentukan dari jumlah pemuatan
: × ; × < × @A × 3600
89 =
?
……… (3.9)
Dimana:
factor (%)
Faktor keserasian alat mekanis atau match factor adalah angka yang menunjukkan
tingkat keserasian kerja dua alat misalnya alat gali-muat dengan alat angkut.
Keserasian kerja alat antara alat gali-muat dengan alat angkut dapat tercapai jika
besarnya produksi alat gali-muat sama dengan besarnya produksi alat angkut. Tingkat
keserasian kerja alat gali-muat dan alat angkut dapat diperoleh dengan menggunakan
CD ×(FG ×@A)
B" =
CG ×FD ……… (3.10)
Dimana:
Np = Frekuensi Pemuatan
26
b) MF > 1, berarti kemmpuan alat angkut lebih besar dari pada kemampuan alat
gali-muat, sehingga terdapat waktu tunggu pada alat angkut. Faktor kerja alat
c) MF < 1, berarti kemampuan alat gali-muat lebih besar dari pada kemampuan
alat angkut sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat gali-muat. Faktor kerja
alat gali-muat < 100% dan faktor kerja alat angkut 100%.
Merujuk pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
90%;
kurang 85%;
27
kurangnya 65%;
f. Dalam rangka menghindari antrian atau waktu tunggu maka keserasian alat
(match factor) antara alat gali-muat dan angkut diupayakan mendekati satu.
1. Alat Gali-Muat
a. Kapasitas alat gali-muat mampu memuat material ke alat angkut tidak boleh
lebih dari lima kali pemuatan dan tidak boleh kurang dari tiga kali pemuatan.
2. Alat Angkut
kerja mampu memuat material tidak boleh lebih dari lima kali pengisian dan
tidak boleh kurang dari tiga kali pengisian dari alat gali-muat.
kapasitas maupun beban angkut serta tidak boleh kurang dari 90% kapasitas
Pada tahun 2021, PT. NSM menargetkan produksi batu andesit sebesar 175
bcm/jam dengan jam kerja 8 jam/shift, 2 shift/hari, dan 25 hari kerja/bulan. Kegiatan
pemuatan fragmentasi batu andesit hasil peledakan menggunakan alat muat excavator
dengan kapasitas mangkok 2m3, pemuatan material batu andesit ke alat angkut
dilakukan 10 kali pengisian. Alat muat yang tersedia ada dua unit, sementara yang
digunakan saat produksi adalah satu unit. Pengangkutan material batu andesit hasil
peledakan dari front penambangan ke crushing plant menggunakan dump truck dengan
kapasitas bak 10 m3. Alat angkut yang tersedia ada 10 unit, sementara yang digunakan
Berdasarkan data perusahaan, nilai swell factor batu andesit yang terdapat di lokasi
memiliki ketinggian sekitar 50 meter, dengan kemiringan lereng hasil peledakan yang
sangat terjal. Komposisi kimia dalam batuan andesit pada umumnya terdiri dari unsur-
unsur silikat, alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, mangan, fosfor,
dan air. Sedangkan sifat fisik batuan andesit umumnya berwarna segar abu-abu
28
29
Jalan angkut pada front penambangan sebenarnanya direncakan untuk dua jalur,
tapi karena lebar jalan yang belum memadai, alat angkut harus bergantian melalui
beberapa segmen jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati berlawanan. Kondisi
jalan tidak rata dan cenderung licin dan berdebu ketika kering dan berlumpur setelah
hujan dengan beberapa genangan air. Kecepatan rata-rata alat angkut kurang lebih 20
km/jam saat bermuatan, dengan jarak tempuh dari loading point ke crusher adalah 497
m. Jalan angkut dari loading point terbagi atas 6 segmen (segmen I-VI) seperti yang
Keterangan:
A. Kantor
B. Bengkel
C. Stockpile
D. 1, 2, 3 Crusher
E. Loading Point
F. Batuan andesit
dalam seminggu (Tabel 4.1) dan waktu rata-rata hambatan yang mempengaruhi waktu
Shift 1 Shift 2
Jam operasional Istirahat Peledakan Jam operasional Istirahat
Senin 08.00-16.00 12.00-13.00 11.20-12.00 19.00-03.00 23.00-00.00
Selasa 08.00-16.00 12.00-13.00 - 19.00-03.00 23.00-00.00
Rabu 08.00-16.00 12.00-13.00 11.20-12.00 19.00-03.00 23.00-00.00
Kamis 08.00-16.00 12.00-13.00 - 19.00-03.00 23.00-00.00
Jumat 08.00-16.00 12.00-13.00 11.20-12.00 19.00-03.00 23.00-00.00
Sabtu 08.00-16.00 12.00-13.00 - 19.00-03.00 23.00-00.00
Minggu 08.00-16.00 12.00-13.00 - 19.00-03.00 23.00-00.00
Sumber: PT. Nusantara Swadesi Mining
perhitungan terhadap MA, PA, UA, dan EU dengan menggunakan rumus sebagaimana
produksi alat sebagaimana dijabarkan pada subbab 4.1, maka dengan menggunakan
rumus (3.3) sampai dengan (3.7) diperoleh nilai rata-rata MA, PA, UA, EU, serta
efisiensi kerja optimum alat gali-muat dan alat angkut yang beroperasi, dalam hal ini 6
minimal 85%, PA minimal 90%, UA minimal 75%, dan EU minimal 85%, maka nilai
ketersediaan alat PT. NSM menunjukkan bahwa nilai UA dan EU masih dibawah
Berikut adalah waktu edar rata-rata hasil pengumpulan data waktu edar alat
gali-muat, berupa satu unit excavator, saat memuat batuan hasil peledakan ke alat
Alat gali-muat yang digunakan pada kegiatan produksi adalah satu unit
keterisian alat (bucket fill factor) adalah 50% (lihat gambar 4.2).
K = kapasitas excavator
= 2m3 x 50%
Maka produktivitas excavator dapat dihitung dengan rumus 3.8 sebagai berikut,
: × ; × < × 3600
89 =
?
41%×60%×293 ×50%×3600
89 =
22.3 MNFOP
Pm = 39.71 bcm/jam
Alat angkut yang digunakan pada pit penambangan adalah dump truck dengan
kapasitas 10m3. Dump truck yang aktif beroperasi dalam satu shift sebanyak 6 unit.
Berikut adalah waktu edar rata-rata per dump truck yang beroperasi per shift (Tabel
4.5)
= 2m3 x 50%
Maka produksi alat angkut dapat dihitung dengan persamaan 3.9 sebagai
berikut,
: × ; × < × @A × 60
8Q =
?
39%×60%×2×50%×10×60
8Q =
15.12
Pa = 9.29 bcm/jam
35
Tingkat keserasian kerja 6 unit alat gali-muat dan 1 unit alat angkut dapat diperoleh
CD ×(FG ×@A)
B" =
CG ×FD
6 × 0.37 × 10
B" =
1 × 15.12
MF = 1.47
Karena MF > 1, berarti kemampuan alat angkut lebih besar dari pada kemampuan
alat gali-muat, sehingga terdapat waktu tunggu pada alat angkut. Faktor kerja alat gali-
2. Produksi dump truk sebanyak 6 unit adalah 6 x 9.29 bcm/jam = 55.74 bcm/jam
Sehingga, jumlah produksi excavator dan dump truck belum memenuhi target produksi
PEMBAHASAN
Target produksi batu andesit di PT. NSM adalah 70.000 m3/bulan atau 175 bcm/jam.
Berdasarkan data aktual, produktivitas alat gali-muat hanya 39.71 bcm/jam dan
produktivitas alat angkut hanya 55.74 bcm/jam, dikarenakan waktu kerja efektif yang
masih minim, efisiensi kerja yang rendah, dan persentase keterisian alat yang kecil. Hal
ini mengakibatkan kegiatan produksi belum dapat memenuhi target yang telah
Untuk memenuhi target produksi perlu dilakukan perbaikan pada beberapa faktor
yang mempengaruhi kinerja alat gali-muat dan alat angkut. Nilai yang digunakan untuk
memperbaiki kinerja alat mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827
36
37
adalah 297.17 menit untuk dump truck dan 305.07 menit untuk excavator. Di antara
melakukan hal lain saat bekerja, pemeriksaan alat, dan pengisian bahan bakar, bisa
sementara untuk peledakan, bisa dilaksanakan saat jam istirahat, karena hanya
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi produktivitas alat mekanis adalah
efisiensi kerja optimum, yang mana dipengaruhi oleh nilai PA, UA, dan EU.
Perbaikan yang dilakukan pada subbab 5.2.1 terhadap waktu hambatan rata-rata
bisa meningkatkan nilai MA, PA, EU, dan UA alat, sehingga bisa memenuhi nilai
Rata-rata MA dump truck adalah 96% dan excavator adalah 100%. Nilai ini
Nilai ini sudah sesuai dengan Ketentuan Menteri ESDM Nomor 1827
dengan maksimal sehingga secara fisik alat selalu siap untuk dioperasikan.
Nilai rata-rata UA dump truck adalah 63%, sementara untuk excavator nilai UA
efisien dan manajemen alat tidak dilakukan dengan baik sehingga terdapat
39
waktu standby yang cukup lama. Pada subbab 5.2.1 telah dilakukan perbaikan
pada waktu hambatan rata-rata sehingga waktu standby alat bisa dikurangi.
Dengan perbaikan ini diperkirakan nilai UA dump truck bisa meningkat hingga
82% dan excavator bisa meningkat hingga 83% sehingga sudah sesuai
Nilai rata-rata EU dump truck adalah 62%. Untuk excavator nilai EU adalah
64%. Angka ini cukup rendah, sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan untuk
menekan waktu standby alat, sebagaimana dilakukan pada subbab 5.2.1. Agar
tidak ada alat yang harus diperbaiki saat sedang beroperasi, perlu dilakukan
pengecekan rutin. Jika alat yang sedang beroperasi bermasalah, maka alat lain
adanya perbaikan diharapkan nilai EU dump truck dapat meningkat hingga 80%
Setelah dilakukan optimalisasi nilai UA dan EU, maka efisiensi kerja optimum
excavator. Berikut adalah efisiensi kerja setelah optimalisasi nilai UA dan EU,
sebelumnya 50%, sesuai dengan buku panduan perusahaan penyedia alat gali-muat
41
yang digunakan PT. NSM. Peningkatan tidak dilakukan hingga 80% bahkan 100%
karena jenis material yang diangkut merupakan pecahan batuan hasil peledakan
sehingga tidak memungkinkan alat untuk terisi penuh. Dengan peningkatan faktor
keterisian mangkok alat, frekuensi pemuatan alat angkut oleh alat gali-muat bisa
diturunkan dari 10 kali menjadi 7 kali, angka ini masih tidak sesuai dengan
frekuensi pemuatan tidak lebih dari 5 kali, dikarenakan jika mengikuti kepmen
maka alat angkut tidak dapat terisi penuh dan jumlah produksi alat dikhawatirkan
karena jumlah ini masih sangat jauh dari target produksi, maka perlu
waktu edar, bucket fill factor, efisiensi kerja, dan – jika diperlukan – ada
operator sehingga untuk mengontrol waktu edar perlu dilakukan pelatihan secara
42
berkala kepada operator. Faktor keterisian mangkok (bucket fill factor) dan
efisiensi kerja alat sendiri sudah meningkat mengikuti perbaikan yang dilakukan
pada subbab 5.2, yaitu faktor keterisian mangkok menjadi 75% dan efisiensi kerja
alat menjadi 68%. Dengan demikian, nilai produktivitas alat gali-muat setelah
: × ; × < × 3600
89 =
?
Pm = 98.80 bcm/jam
menjadi 2 unit, sehingga total produksi yang didapatkan adalah 197.60 bcm/jam.
produktivitas alat angkut perlu adanya perbaikan pada waktu edar alat angkut.
Dengan adanya peningkatan bucket fill factor alat gali-muat, waktu pengisian
alat angkut menjadi lebih singkat karena frekuensi pemuatan menurun sehingga
waktu antri alat angkut bisa dikurangi. Sebelumnya, dengan satu unit alat gali-muat
diperlukan waktu rata-rata 222.63 detik untuk mengisi satu unit alat angkut,
sementara dengat peningkatan bucket fill factor, frekuensi pemuatan menjadi 7 kali,
43
sehingga pengisian satu alat angkut hanya memerlukan 156.1 detik. Ini tentu sangat
mengurangi waktu antri dan waktu edar alat angkut. Berikut adalah produktivitas
alat angkut (persamaan 3.9) setelah perbaikan waktu edar, penurunan frekuensi
Aktual Perbaikan
Loading (detik) 222.63 156.1
Manuver berisi (detik) 28.67 28.67
Jalan berisi (detik) 87.40 87.40
Dumping (detik) 25.97 25.97
Manuver kosong (detik) 15.93 15.93
Jalan kosong (detik) 61.23 61.23
Antri (detik) 465.20 398.67
Waktu edar (menit) 15.12 12.90
Frekuensi pemuatan 10.00 7.00
Efisiensi kerja 39% 64%
: × ; × < × @A × 60
8Q =
?
Pa = 18.75 bcm/jam
dilakukan pemuatan 2 dump truck sekaligus dan dalam satu jam dapat dilakukan 5
kali pengangkutan, sehingga total produksi alat angkut adalah 187.5 bcm/jam.
Jumlah ini sudah berada diatas target produksi sebesar 175 bcm/jam.
44
mencapai target sebesar 175 bcm/jam, sehingga total produksi excavator menjadi
dibutuhkan 10 unit dump truck agar dapat dilakukan pemuatan dengan dua alat
excavator sekaligus, dan total produksi alat angkut menjadi 187.5 bcm/jam.
197.60 bcm/jam dengan dump truck sebesar 187.5 bcm/jam adalah 1.05. Sehingga
dengan 2 unit alat gali-muat, dibutuhkan 10 unit alat angkut agar tidak terdapat
waktu tunggu. Nilai keserasian alat, dengan 2 unit alat gali muat dan 10 unit alat
CD ×(FG ×@A)
B" =
CG ×FD
10 × (0.37 × 7)
B" =
2 × 12.90
MF = 1.008
Karena nilai keserasian alat gali-muat dengan alat angkut mendekati 1, berarti
kemampuan alat gali-muat hampir sama dengan alat angkut sehingga tidak ada
6.1 Kesimpulan
Dari uraian hasil pengumpulan dan pengolahan data, serta pembahasan, dapat
1. Kinerja aktual alat gali-muat dan alat angkut tidak dapat memenuhi target
produksi PT. Nusantara Swadesi Mining yaitu sebanyak 70.000 bcm/bulan atau
175 bcm/jam. Total produksi alat gali-muat yaitu satu unit excavator dengan
angkut yaitu enam unit dump truck berkapasitas 10 m3 adalah 55.74 bcm/jam.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat gali-muat dan alat angkut yaitu
waktu kerja efektif alat gali muat hanya 305.07 menit dan alat angkut hanya
avalability alat gali-muat hanya 64% dan alat angkut 63%, persentase effective
utilization alat gali muat 64% dan alat angkut 62%, efisiensi kerja optimum alat
gali muat hanya 41% dan alat angkut hanya 39%, persentase keterisian alat gali
muat hanya 50% sehingga frekuensi pemuatan terlalu besar yaitu 10 kali,
keserasian alat senilai 1.47 yang terlalu besar dikarenakan adanya waktu
45
46
alat gali-muat dan alat angkut, terjadi kenaikan pada produktivitas alat.
a. Waktu kerja efektif meningkat, untuk alat gali muat dari semula 305.07
menit menjadi 397 menit, dan alat angkut dari semula 297.17 menit
menjadi 83%, sementara untuk alat angkut meningkat dari semula 63%
menjadi 82%
menjadi 83%, sementara untuk alat angkut meningkat dari semula 62%
menjadi 80%.
d. Efisiensi kerja optimum alat gali muat meningkat dari 41% menjadi
68%, dan untuk alat angkut meningkat dari 39% menjadi 64%.
e. Keterisian alat gali-muat dan alat angkut meningkat dari semula 50%
gali-muat dan alat angkut, produktivitas alat mampu memenuhi target produksi
sebesar 70.000 bcm/bulan atau 175 bcm/jam, dengan produksi total alat gali-
muat adalah 197.80 bcm/jam dan produksi total alat angkut adalah 187.5
47
bcm/jam. Jumlah alat gali-muat menjadi 2 unit dan alat angkut menjadi 10 unit
dengan nilai keserasian alat 1.008 sehingga tidak terdapat waktu tunggu.
6.2 Saran
Mining untuk:
1. Melakukan penjadwalan ulang servis terhadap alat gali-muat dan alat angkut
2. Memberikan pelatihan kepada operator alat gali-muat dan alat angkut agar
perusahaan.
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor
48
Lampiran A
Diagram Alir Kajian Kinerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut untuk
Mencapai Sasaran Produksi
49
Lampiran B
50
Lampiran C
51
Lampiran D
SPESIFIKASI EXCAVATOR
CAT 345 GC
ENGINE
Daya bersih – ISO 9249 346 HP 258 kW
Model engine C9.3 Cat C9.3 Cat
Daya engine – ISO 14396 347 HP 259 kW
Diameter 5 in 115 mm
Langkah 6 in 149 mm
Kapasitas silinder 568 in3 9.3 l
RPM engine – pengoperasian 1750 r/mnt
RPM engine – travel 1900 r/mnt
SISTEM HIDRAULIK
Sistem utama – aliran 630 l/mnt (166 gal/mnt)
maksimum
Tekanan maksimum - peralatan 5076 psi 35 kPa
Tekanan maksimum - travel 5076 psi 35 kPa
Tekanan maksimum - swing 4061 psi 28 kPa
Mekanisme ayun
Kecepatan ayun 8.27 r/mnt
Torsi ayun maksimum 114.543 ft.lbf 155 kN.m
Bobot
Bobot kerja 93 lb 42.2 kg
Boom penjangkau, stick R2.9TB (9’6””), bucket HD 2m3 (3.15
yd3), shoe grouser ganda 600 mm (24””), counterweight 9 mt
(19.842 lb)
KAPASITAS ISI ULANG SERVIS
Kapasitas tangka bahan bakar 158.5 gal (AS) 600 l
Sistem pendingin 10.5 gal (AS) 40 l
Oli engine 8.5 gal (AS) 32 l
Penggerak swing 4.8 gal (AS) 18 l
Final drive – masing-masing 2.1 gal (AS) 8 l
52
Sistem hidrulik – termasuk 111.7 gal (AS) 423 l
tangki
Tangki hidraulik 49.1 gal (AS) 186 l
DIMENSI
Boom Penjangkau 6.9m (22.8””)
Stick R2.9TB (9’6””)
Bucket HD 2m3 (3.15 yd3)
Ketinggian pengiriman – bagian 10 ft 3230 mm
atas kabin
Tinggi pegangan tangan 11.1 ft 3370 mm
Panjang pengiriman 38.1 ft 11.62 mm
Radius ayunan ekor 11.6 ft 3530 mm
Jarak bebas counterweight 4.3 ft 1300 mm
Jarak bebas ke tanah 1.7 ft 520 mm
Panjang track 16.5 ft 5030 mm
Panjang track ke titik tengah 13.3 ft 4040 mm
roller
Pengukur track 9 ft 2740 mm
Lebar transportasi 11 ft 3340 mm
GAYA & RENTANG KERJA
Kedalaman penggalian 23.6 ft 7200 mm
maksimum
Boom Penjangkau 6.9m (22.8””)
Stick R2.9TB (9’6””)
Bucket HD 2m3 (3.15 yd3)
Jangkauan maksimum di 37 ft 11.29 mm
permukaan tanah
Tinggi pemotongan maksimum 34.6 ft 10.54 mm
Tinggi pemuatan maksimum 23.7 ft 7210 mm
Tinggi pemuatan minimum 10.3 ft 3130 mm
Potongan kedalaman maksimum 23 ft 7040 mm
untuk ketinggian dasar 2440 mm
(8 ft)
Kedalaman penggalian 17.7 ft 53900 mm
maksimum dinding vertikal
Daya penggalian bucket - ISO 52.86 lbf 235 kN
Daya penggalian stick - ISO 44.55 lbf 198 kN
Daya penggalian stick - SAE 42.79 lbf 190 kN
Daya penggalian bucket - SAE 45.65 lbf 203 kN
Sumber: https://www.cat.com/id_ID/products/new/equipment/excavators/large
excavators/15969739.html
53
Lampiran E
Performa
Kecepatan maksimum 86 km/jam
Daya tanjak (tan ∅) 47.1
Model mesin
Model J08E-UF
Tipe Mesin diesel 4 langkah segaris, direct injection, turbo charge
intercooler
Tenaga maksimum (PS/rpm) 260/2,500
Torsi maksimum (Kgm/rpm) 76/1,500
Jumlah silinder 6
Diameter x langkah piston 112 x 130
(mm)
Isi silinder (cc) 7,684
Kopling
Tipe Pelat kering tunggal dengan coil spring, hydraulic operation,
dilengkapi clutch booster
Diameter cakram 380 mm
Transmisi
Tipe ZF 9S 1110TD
C 12.728
Ke-1 8.829
Ke-2 6.281
Ke-3 4.644
Ke-4 3.478
Perbandingan gigi
Ke-5 2.538
Ke-6 1.806
Ke-7 1.335
Ke-8 1.000
Mundur 12.040
54
Dimensi
Kapasitas tangki solar 200 lt
Jarak sumbu roda 4,130 + 1,330 mm
Total panjang 8,480 mm
Total lebar 2,450 mm
Total tinggi 2,700 mm
Lebar jejak depan 1,930 mm
Lebar jejak belakang 1,855 mm
Julur depan 1,255 mm
Julur belakang 1,795 mm
Berat chassis depan 2,891 kg
Berat chassis belakang 4,090 kg
Berat kosong 6,981 kg
GVWR/GCWR 26000
Kemudi
Tipe Integral power steering
Minimal radius putar 8.8 m
Sumbu belakang Full floating type hypold gear
Sumbu depan Reverse Elliot, I-section beam
Perbandingan gigi akhir 6.428
Sistem penggerak Rear, 6 x 4
Ukuran rim 20 x 7.00T-162
Ukuran ban 10.00 – 20 – 16PR
Jumlah ban 10 (+1)
Sistem listrik accu 12V-65Ah x 2
Kapasitas vesel 10 BCM
Sumber: https://www.hino.co.id/product-detail/2/fm-260-jd-new
55
Lampiran F
56
Terlam Operator melakukan Pemeriksaan Pengisian bahan Peledak Tertun
Hari bat hal lain alat bakar an da
ke-
(menit)
27 49 15 6 6 40 116
28 56 13 16 3 40 128
29 10 12 12 6 40 80
30 30 6 22 6 40 104
Min 10 5 5 3 40 63
Rata-
44.23 9.87 14.8 6.03 40 114.93
rata
57
Lampiran G
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective Efisiensi kerja
Kerja
terjadwal mendadak am da mekanik fisik availability utilization optimum
Hari
MA = PA = UA = EU =
ke- W E=PAxUAxE
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x1 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100 (W/T)x100
(menit) U
00% % % %
1 480 0 60 133 287 100% 100% 60% 60% 35.75%
2 480 0 60 94 326 100% 100% 68% 68% 46.13%
3 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
4 480 0 60 137 283 100% 100% 59% 59% 34.76%
5 480 0 60 135 285 100% 100% 59% 59% 35.25%
6 480 0 60 136 284 100% 100% 59% 59% 35.01%
7 480 0 60 96 324 100% 100% 68% 68% 45.56%
8 480 0 60 90 330 100% 100% 69% 69% 47.27%
9 480 0 60 133 287 100% 100% 60% 60% 35.75%
10 480 0 60 105 315 100% 100% 66% 66% 43.07%
11 480 0 60 100 320 100% 100% 67% 67% 44.44%
12 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
13 480 0 60 116 304 100% 100% 63% 63% 40.11%
14 480 0 60 124 296 100% 100% 62% 62% 38.03%
15 480 0 60 141 279 100% 100% 58% 58% 33.79%
58
Efisiensi
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective
Kerja kerja
terjadwal mendadak am da mekanik fisik availability utilization
Hari optimum
ke- MA = PA = UA =
W EU = E=PAxUAxE
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x1 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100
(menit) (W/T)x100% U
00% % %
16 480 0 60 97 323 100% 100% 67% 67% 45.28%
17 480 0 60 72 348 100% 100% 73% 73% 52.56%
18 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
19 480 0 60 135 285 100% 100% 59% 59% 35.25%
20 480 0 60 96 324 100% 100% 68% 68% 45.56%
21 480 0 60 112 308 100% 100% 64% 64% 41.17%
22 480 0 60 73 347 100% 100% 72% 72% 52.26%
23 480 0 60 135 285 100% 100% 59% 59% 35.25%
24 480 0 60 117 303 100% 100% 63% 63% 39.85%
25 480 0 60 122 298 100% 100% 62% 62% 38.54%
26 480 0 60 95 325 100% 100% 68% 68% 45.84%
27 480 0 60 116 304 100% 100% 63% 63% 40.11%
28 480 0 60 128 292 100% 100% 61% 61% 37.01%
29 480 0 60 80 340 100% 100% 71% 71% 50.17%
30 480 0 60 104 316 100% 100% 66% 66% 43.34%
Rata-
480 0 60 114.93 305.07 100% 100% 64% 64% 41%
rata
59
Lampiran H
Operator
Pemeriksaan Pengisian
Hari ke- Terlambat melakukan Peledakan Tertunda
alat bahan bakar
hal lain
(menit)
1 25 15 5 3 40 88
2 16 13 25 8 40 102
3 56 5 23 3 40 127
4 11 12 21 7 40 91
5 23 5 11 5 40 84
6 23 8 9 6 40 86
7 49 5 24 3 40 121
8 11 9 10 7 40 77
9 46 6 8 5 40 105
10 21 8 5 7 40 81
11 57 5 20 3 40 125
12 32 13 11 8 40 104
13 65 11 10 8 40 134
14 60 13 21 8 40 142
15 17 12 19 3 40 91
16 26 11 9 9 40 95
17 56 8 15 7 40 126
18 45 10 25 5 40 125
19 34 14 13 4 40 105
20 61 9 18 4 40 132
21 70 5 25 4 40 144
22 62 7 25 8 40 142
23 38 14 13 7 40 112
24 45 15 25 3 40 128
25 70 7 17 3 40 137
26 64 6 5 8 40 123
27 64 7 13 5 40 129
60
Operator
Pemeriksaan Pengisian
Terlambat melakukan Peledakan Tertunda
Hari ke- alat bahan bakar
hal lain
(menit)
28 19 13 18 7 40 97
29 10 7 14 7 40 78
30 11 15 25 3 40 94
Min 10 5 5 3 40 63
Rata-rata 39.57 9.6 16.07 5.6 40 110.83
61
Lampiran I
Efisiensi
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective
Kerja Kerja
terjadwal mendadak am da Mekanika Fisik Availability Utilization
Hari Optimum
ke- MA = PA = UA = EU =
W E=PAxU
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x10 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100 (W/T)x100
(menit) AxEU
0% % % %
1 480 0 60 88 332 100% 100% 69% 69% 47.84%
2 480 0 60 102 318 100% 100% 66% 66% 43.89%
3 480 0 60 127 293 100% 100% 61% 61% 37.26%
4 480 0 60 91 329 100% 100% 69% 69% 46.98%
5 480 0 60 84 336 100% 100% 70% 70% 49.00%
6 480 0 60 86 334 100% 100% 70% 70% 48.42%
7 480 0 60 121 299 100% 100% 62% 62% 38.80%
8 480 0 60 77 343 100% 100% 71% 71% 51.06%
9 480 0 60 105 315 100% 100% 66% 66% 43.07%
10 480 120 60 81 219 65% 75% 61% 46% 20.82%
11 480 0 60 125 295 100% 100% 61% 61% 37.77%
12 480 0 60 104 316 100% 100% 66% 66% 43.34%
13 480 60 60 134 226 79% 88% 54% 47% 22.17%
14 480 60 60 142 218 78% 88% 52% 45% 20.63%
15 480 0 60 91 329 100% 100% 69% 69% 46.98%
62
Efisiensi
Kerja Rusak Terdi Tertun Ketersediaan Ketersediaan Utilization of Effective
Kerja Kerja
terjadwal mendadak am da Mekanik Fisik Availability Utilization
Hari Optimum
ke- MA = PA = UA = EU =
W E=PAxU
T (menit) R (menit) S (menit) (W/W+R)x10 (W+S/T)x100 (W/W+S)x100 (W/T)x100
(menit) AxEU
0% % % %
16 480 0 60 95 325 100% 100% 68% 68% 45.84%
17 480 0 60 126 294 100% 100% 61% 61% 37.52%
18 480 0 60 125 295 100% 100% 61% 61% 37.77%
19 480 0 60 105 315 100% 100% 66% 66% 43.07%
20 480 60 60 132 228 79% 88% 54% 48% 22.56%
21 480 0 60 144 276 100% 100% 58% 58% 33.06%
22 480 0 60 142 278 100% 100% 58% 58% 33.54%
23 480 0 60 112 308 100% 100% 64% 64% 41.17%
24 480 60 60 128 232 79% 88% 55% 48% 23.36%
25 480 0 60 137 283 100% 100% 59% 59% 34.76%
26 480 0 60 123 297 100% 100% 62% 62% 38.29%
27 480 0 60 129 291 100% 100% 61% 61% 36.75%
28 480 0 60 97 323 100% 100% 67% 67% 45.28%
29 480 0 60 78 342 100% 100% 71% 71% 50.77%
30 480 0 60 94 326 100% 100% 68% 68% 46.13%
Rata-
480 12 60 110.83 297.17 96% 98% 63% 62% 39%
rata
63
Lampiran J
64
Penggalian Swing berisi Dumping Swing kosong Waktu Edar
No
(detik)
29 12 6 2 4 24
30 8 4 5 4 21
Rata-
9.7 5.47 3.5 3.63 22.3
rata
65
Lampiran K
Loading Manuver berisi Jalan berisi Dumping Manuver kosong Jalan kosong Antri Waktu Edar
No
(detik)
1 220 30 93 27 17 63 445 895
2 215 30 88 26 15 57 472 903
3 223 29 85 27 17 64 461 906
4 229 27 88 25 16 58 457 900
5 221 27 86 25 17 57 468 901
6 227 28 89 26 17 59 491 937
7 231 29 93 25 17 61 488 944
8 220 28 85 25 16 64 447 885
9 216 29 92 27 15 63 471 913
10 222 29 87 27 15 62 442 884
11 220 28 86 25 17 63 466 905
12 218 30 88 26 16 62 463 903
13 227 29 85 27 15 60 441 884
14 218 30 88 25 15 59 475 910
15 229 29 84 25 17 64 473 921
16 217 27 83 26 15 65 454 887
17 227 29 90 27 16 61 480 930
66
Loading Manuver berisi Jalan berisi Dumping Manuver kosong Jalan kosong Antri Waktu Edar
No
(detik)
18 231 29 87 27 17 59 483 933
19 229 27 86 25 17 64 488 936
20 215 27 91 25 15 63 440 876
21 229 29 84 27 15 57 445 886
22 229 28 90 25 15 63 465 915
23 219 30 86 26 16 59 444 880
24 226 28 89 26 15 59 451 894
25 228 30 90 27 15 61 491 942
26 228 30 83 25 17 63 445 891
27 215 28 85 27 17 63 458 893
28 215 28 83 27 15 62 471 901
29 217 30 88 25 15 61 488 924
30 218 28 90 26 16 61 493 932
Rata-rata 222.63 28.67 87.4 25.97 15.93 61.23 465.2 907.03
Rata-rata waktu edar (menit) 15.12
67